Preview
“Ciihh .. berhentilah menjadi naif Jung Soo Jung ..”
“Karena kau tahu pasti, siapa Ayah dari anak itu”
* * *
“Ciihh .. berhentilah menjadi naif Jung Soo Jung ..”
“Karena kau tahu pasti, siapa Ayah dari anak itu” Myungsoo tak lantas terlihat serius setelah melontarkan kata-kata gila itu, kobaran amarah di matanya mendadak padam, Ia bahkan kaget dengan apa yang barusan Ia ucapkan. Myungsoo baru saja menggali kuburan Soo Jung dengan tangannya sendiri, Ia benar-benar menggila.
“Mwo ?” tanya Soo Jung tak percaya, semua makian dan rutukan yang Ia keluarkan untuk Myungsoo mendadak berubah dengan sebuah pertanyaan besar
“Musseonsuriya ? Naega ara ?” tak hanya Myungsoo yang kaget dengan ucapannya, raut wajah Soo Jung yang berubah 1800 dari sebelumnya juga menggambarkan jelas keterkagetannya
“Nugu ?” tanya Soo Jung tegas, serius, menatap langsung kedua bola mata Myungsoo, menatapnya dalam seolah tak ingin lagi ada kebohongan yang keluar dari mulut sahabatnya itu
“Igo ..” Myungsoo memalingkan wajahnya cepat, menghindari tatapan mata Soo Jung yang tak sanggup Ia tangani. Terlebih kini lidahnya kelu, bahkan Ia tak bisa menahan gemetar di bibirnya.
“Kau gila Kim Myungsoo !! Bagaimana bisa kau yang mengatakan ini semua langsung pada Soo Jung ?” batin Myungsoo bergeliat, jika ada yang menembakkan peluru panas tepat ke jantungnya mungkin akan lebih baik daripada mengatakan semua yang sudah mati-matian Ia rahasiakan dari Soo Jung dengan mulutnya sendiri.
“Kim Myungsoo !! JAWAB AKU !!” pekik Soo Jung keras
“Nugunyagu ? Oh ? Ya Kim Myungsoo !!” Soo Jung melangkahkan kakinya pelan, perlahan mendekati Myungsoo yang semakin tak bisa mengontrol dirinya, Ia harus apa ? Ia terdesak, Ia tak bisa berbohong lagi ! Tapi Ia juga tak bisa mengatakan yang sebenarnya
“Lihat aku ..” Soo Jung menurunkan nada suaranya, namun tak menghilangkan aura serius diantara mereka
“Lihat aku Kim Myungsoo !!” Soo Jung berdiri tepat di hadapan Myungsoo, tangisnya hampir pecah namun dengan sekuat tenaga Ia tahan. Setidaknya Ia harus punya tenaga yang cukup besar untuk mendengar kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi meski Ia rasa mendengar Myungsoo menghamili wanita lain sudah benar-benar hal yang buruk untuk didengar.
“Jika bukan kau yang menghamilinya, lalu siapa ?” Soo Jung tak bisa lagi menahan semua gejolak yang Ia pendam, nada suaranya pun sudah tak bisa lagi Ia atur dengan benar termasuk air mata yang mengalir bahkan setelah sekuat tenaga Ia tahan
Semua itu membuat Myungsoo benar-benar terdesak, Ia seolah ada di ujung jurang dalam dengan bebatuan rapuh yang menjadi pijakannya. Pilihannya hanya satu, Ia atau Soo Jung yang masuk ke dalam jurang itu.
Myungsoo menarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya pelan, berkali-kali Ia menguatkan hatinya dan berkali-kali juga bertanya apakah ini pilihan terbaik yang bisa Ia lakukan. Myungsoo mengangkat tinggi dagunya, bersiap menghadapi Soo Jung. Ia menatap dalam mata Soo Jung
“Ya .. Aku ..” Ya .. Myungsoo telah memutuskan, Ia memutuskan untuk menggantikan Soo Jung terjun secara sukarela jauh ke dalam jurang gelap, sangat dalam untuk membiarkan Soo Jung berada di tempat terang dan selamat
“Mwo ?”
“Geure .. Aku memang mencintaimu Jung Soo Jung, karena itu aku tanyakan apakah kau tak bisa hanya memilihku daripada Choi Siwon, jika saja kau memilihku maka aku pasti akan mencampakkan YooNa begitu saja”
“Beruntunglah .. kau memilih Siwon dan aku mau tak mau bertanggungjawab”
PLAAAAAAKKKKKKKK
Satu-satunya jawaban dari Soo Jung atas pengakuan Myungsoo adalah tamparan keras, sangat keras.
“Geuree .. Aku mungkin sudah gila, meninggalkan makan malam specialku dengan Siwon Oppa hanya demi bertemu denganmu !!”
“Syukurlah, aku memilih Pria baik-baik seperti Siwon dan BUKAN KAU !!”
* * *
Semuanya berlalu begitu cepat setelah itu, setelah kejadian menggemparkan itu baik Soo Jung maupun Myungsoo berhenti bertemu satu sama lain atau lebih tepatnya menghindar untuk bertemu.
Myungsoo menyibukkan diri dengan Hotel barunya di Jepang, Ia lalu memutuskan menghabiskan tahun ketiga masa SMA nya dengan Home Scholling beruntunglah YooNa ada di sisinya, Ia seolah memiliki pegangan erat disaat dirinya sangat goyah.
Mereka tak membahas apapun tentang hubungan mereka, tak peduli apa yang dibicarakan orang di belakang mereka, Myungsoo dan YooNa hanya berpikir bahwa inilah yang harus mereka jalani. Setidaknya mereka dalam keadaan “baik-baik” saja dengan keadaan itu ..
Begitu juga dengan Soo Jung dan Siwon. Entah memang Soo Jung yang terlalu naif atau dia memang menganggap semua omongan Myungsoo malam itu adalah benar yang jelas Ia terlihat meyakini itu adalah sebuah kebenaran.
Sama sekali tak ada kecurigaan atas pengakuan mengejutkan Myungsoo, membuat hubungannya dan Choi Siwon “terselamatkan”. Begitu pula Siwon yang seolah lupa bahwa ada seorang wanita yang tengah mengandung anaknya, anak kandungnya. Mereka seolah kembali .. ke waktu dimana YooNa tak pernah ada dalam hidup mereka.
- - -
“Gwencahana .. Oh ..” Myungsoo menggenggam erat tangan YooNa yang kini mengerang kesakitan terbaring di atas ranjang rumah sakit dalam perjalanan cepat menuju ruang operasi dan tengah menjadi pusat perhatian semua orang yang berada di lorong panjang itu.
“Aku di sini .. Gwenchana ..” panik ! Ya, satu hal yang kini bisa dijelaskan dari raut wajah Myungsoo adalah panik, ini kali pertama dalam hidupnya mengalami hal tak seperti ini. Dan itu semua terjadi begitu cepat baginya, umur 18 tahun dan kini Ia bak seorang suami yang panik, bingung sekaligus bahagia karena sebentar lagi akan menjadi Ayah, ya .. Ayah ..
“Gwenchana ?” Suho meyodorkan sekaleng kopi, pada Myungsoo yang tengah duduk termenung sendirian di salah satu sudut kursi tunggu rumah sakit.
“YooNa Noona ? Gwenchana .. Dia sedang tidur di ruangannya sekarang” jawab Myungsoo seadanya, mengambil alih sekaleng kopi dari tangan Suho
“Bukan YooNa Noona, tapi kau” lanjut Suho, meneguk kopinya membuat Myungsoo menolehkan wajahnya cepat menatap Suho tak mengerti
“Maksudnya ?” tanya Myungsoo pelan
“Kau sekarang adalah seorang Appa, kau memiliki seorang putri sekarang” desah Suho pelan, kembali menyeruput pelan kaleng kopinya. Myungsoo terdiam sejenak, mengerti benar maksud Suho. Ia mengembangkan senyumnya, senyum bahagia itu ..
“Aroo ..”
“Apa Hyung pikir aku sedang melamun karena itu ?” tak ada raut penyesalan atau kekhawatiran dari Myungsoo, sama sekali tidak ada. Membuat Suho mengerutkan alisnya menatap namja itu tak percaya.
“Lalu ?” tanya Suho masih diselimuti rasa penasaran
“Aku sedang memikirkan nama untuk bidadari cantikku itu ..” jawab Myungsoo enteng. Suho tertegun .. bahkan Ia lebih tua dari Myungsoo, namun saat pertama kali Seul Ra berkata Ia hamil yang terlintas dipikirannya adalah “Aku BUKAN Ayahnya, tidak mungkin jika aku Ayahnya !! GUGURKAN !!” dan Myungsoo yang jelas-jelas BUKAN Ayahnya, justru berkata “Akan ku beri nama siapa putri cantik itu ?”
“Geure ?” Suho mengalihkan isi pikirannya
“Aku pikir karena kau Ayahnya dan Aku Samchonnya, dia harus bermarga Kim, otte ?” tanya Suho sumringah, toh bukan hal buruk untuk berkorban –lagi- kali ini, pikirnya.
“Ide bagus, aku menyukai huruf “A” yang banyak untuk namanya ..”
“Oh, terdengar girly, geuci ?”
Sementara di sudut sana, di sudut yang tak begitu terlihat namun masih mendengar samar-samar pembicaraan kedua namja itu, Irene tertunduk dalam.
Apa dunia tengah mempermainkan mereka ? Ada dua orang namja di sana, dua orang namja yang tengah berusaha menguatkan kaki mereka untuk beranjak dewasa dan semakin dewasa. Dua orang namja yang tak sepenuhnya bersalah dalam kekacauan ini, namun justru merekalah yang mendapat potongan paling besar untuk menanggungnya.
- - -
“Selamat, atas kehadiran anggota keluargamu yang baru”
Siwon melemparkan smartphone di tangannya begitu saja, pesan singkat itu langsung membuatnya hilang akal. Otaknya membeku, Ia tak bisa berpikir apapun apalagi membayangkan hal itu. Ini benar-benar terjadi, dia pikir YooNa benar-benar sudah menghilang dari hidupnya namun tidak.
Tak jauh beda dari reaksi Siwon, Soo Jung justru tak segan meneteskan air mata yang entah apa namanya. Sedih ? Haru ? Bahagia ? semua bercampur jadi satu di sana, di dalam dadanya.
- - -
“Onnie ..” Soo Jung melambaikan tangannya pada Irene yang terlihat melangkahkan kakinya keluar dari gerbang kampus.
“Ciihh .. mau apalagi gadis tak tahu malu itu ?” gumam Irene sinis
“Wae ?” tanya Irene ketus
“Aku ingin bertanya sesuatu padamu” tanya Soo Jung dengan wajah riangnya yang justru membuat Irene semakin kesal, ingin sekali yeoja itu menjambak rambut panjang tergurainya dan menampar keras pipinya dan berteriak “SADARLAH JUNG SOO JUNG !!”
“Cepat, aku sibuk” perintah Irene ketus, berjalan gontai diikuti Soo Jung pelan
“Aku ingin alamat rumah sakit .. tempat ..” permintaan Soo Jung terhenti, ketika Irene tiba-tiba menghentikan langkahnya, Ia terdiam cukup lama masih membelakangi Soo Jung, membuat Soo Jung terheran dan hanya memandangi punggung yeoja itu tak mengerti.
“On .. ni .. ee ...” panggil Soo Jung pelan, mencoba mendaratkan tangannya di pundak Irene namun tepat sebelum itu terjadi ..
PLLLAAAAAKKKKKKKK !!!
Irene berbalik dan dengan cepatnya tanpa terkendali tangannya menampar pipi Soo Jung keras, amat keras. Membuat wajah Soo Jung seolah langsung “terlempar”.
Mereka terdiam, Irene yang sepertinya sama sekali tak menyesali puncak amarahnya masih menatap Soo Jung penuh kekesalan, begitu pula Soo Jung yang sedaritadi memegangi pipinya dan menunduk dalam.
“Apa kau ini yeoja yang tak punya malu ?” Irene angkat bicara, Ia mencoba menahan makian dan kata-kata kasar dari dalam mulutnya terbukti dengan desahan nafas berat yang seolah memompa jantungnya lebih kuat.
“Apa ? Haaa ? Apalagi yang kau ingin ambil darinya ?” Soo Jung mengangkat kepalanya cepat, menatap Irene penuh dengan tatapan iba nan polos seolah bertanya “Apa ? Apa yang kulakukan ?”
“Ohh .. Aku lupa, kau tak tahu apa-apa bukan ?”
“Kau tak tahu sama sekali apa yang terjadi ?”
“Geureee .. Karena terlalu banyak yang melindungimu dan mengorbankan orang lain !!”
“Otte ? Kau bahagia menjadi Nyonya Siwon ?”
“Bagaimana rasanya mengambil seorang Ayah dari seorang anak yang tak tahu apa-apa ?”
DEEEGGGGG !!
Seolah itu adalah detakan terakhir jantung Soo Jung, detakan yang Ia harap benar-benar menjadi yang terakhir dalam hidupnya. Ia memundurkan langkahnya goyah, semakin menjauhi .. menjauhi Irene yang masih berdiri penuh keyakinan meski telah mengungkapkan kenyataan yang selama ini semua orang coba sembunyikan.
“On .. nie .. ee” bibir yeoja itu bergetar hebat, lagi .. tangisnya pecah begitu saja. Ia belum tahu pasti, dan belum mendengar jelas kebenaran yang sebenar-benarnya .. Namun hatinya begitu perih, dadanya sesak ..
“Wae ? Kau mau bertanya apa maksudnya ?”
“Apa maksud dari kata-kataku ?”
“Ciiihhh !! Kau masih mau bertanya apa maksud kata-kataku ?” hardik Irene, semakin membuat Soo Jung seolah mengecil .. mengecil .. mengecil ..
“Irene ..” pekik Suho berlari menghampiri yeojachinggunya itu
“Apa yang kau ..” Suho terdiam, melihat sosok Soo Jung yang kini meringkuk dengan isak tangis
“Apa yang kau lakukan !!” Suho menarik Irene kasar
“Apa ?” Irene meninggikan suaranya, menentang Suho
“Dia harus tahu, bahwa namja yang selalu mendekapnya setiap hari itu adalah pria brengsek yang telah menghamili seorang gadis lalu meninggalkan gadis itu dan membuat Myungsoo menanggung semuanyaaaa ..” pekik Irene tak bisa lagi mengendalikan amarahnya, semua .. semuanya .. semua kejadian rumit yang sangat panjang itu seolah telah Ia jelaskan dengan singkat, sangat singkat dan mampu membuat Soo Jung ..
* * *
“Noona .. Wae geure .. Oh ?” Myungsoo memijit alisnya keras, bebannya bertambah lagi .. dan menurutnya inilah beban terberat yang harus Ia tanggung .. kesakitan Soo Jung.
“Aku hanya ingin kalian berhenti dari semua ini ..” jawab Irene pelan, seolah kehilangan seluruh kekuatannya tak seperti tadi Ia menghakimi Soo Jung.
“Apa ? Apa ? Apa ? Apa ?” Myungsoo kehilangan kesabarannya
“Apa yang ingin Noona hentikan ? APAAAAA ?” Myungsoo mendaratkan kepalan tangannya keras di dinding rumah sakit, Ia frustasi .. Ia gila .. dan justru semua hal yang harus Ia tanggung di mulai dari sini.
“Myungsoooo ..” Siwon telah berlari dari lobby rumah sakit hingga akhirnya Ia menemukan Myungsoo, Irene dan Suho menunggu di depan UGD rumah sakit
“Dimana Soo Jung ?” tanyanya cepat, menatap Myungsoo dengan wajah penuh kekhawatiran
“Mwo ? Soo Jung ?” decak Myungsoo
“Kau bertanya dimana Soo Jung ?” Myungsoo tak segan mencengkram kerah Siwon
“Soo Jung kau bilang ?” Myungsoo marah, lebih dari itu jika ada kata-kata yang jauh lebih bisa menggambarkan perasaannya saat ini lebih tepat.
“YooNa Noona sedang terbaring di sini, di rumah sakit ini ..”
“Wanita yang telah melahirkan anakmu !! DARAH DAGINGMU CHOI SIWON !!” perkataan seperti itu seolah sudah bukan hal yang mengejutkan bagi Siwon, Ia tahu itu .. Ia tahu YooNa dan bayinya .. Ia tahu ..
Namun tidak dengan yeoja yang berdiri lemah di depan pintu UGD. Lututnya langsung melemas, Ia terduduk .. tersimpuh .. tanpa suara ..
“Jung Soo Jung ..”
* * *
“Onnie .. Miyane .. Miyane .. Miyane ..” bak lokasi syuting drama sad romance .. kamar inap YooNa kini penuh dengan isakan tangis Soo Jung dan kata “Maaf” yang tak henti keluar dari mulutnya.
Hatinya sakit, semuanya hancur,impian hidup bersama namja yang paling Ia cintai, Ia seolah telah kehilangan semua hidupnya, semua .. Tapi Ia tahu, ada yang menanggung sakit lebih dari dirinya yaitu seorang Wanita yang kini tangannya Ia genggam dan .. seorang remaja laki-laki yang mengorbankan masa depan untuk dirinya.
Soo Jung mengusap air matanya, mengatur desahan nafasnya ..
“Kau sekarang bisa berhenti ..” ucapnya tegas, menolehkan wajahnya pada seorang namja yang berdiri tepat di belakangnya
“Kim Myungsoo, sekarang kau bisa berhenti ..” lagi, Ia menegaskan nada bicaranya
“Jika anak itu .. Ani ..”
“Anak itu adalah anak Choi Siwon, maka dialah yang akan bertanggungjawab”
“Mulai detik ini, maka Choi Siwonlah yang akan bertanggungjawab atas semua yang telah Ia lakukan”
“Berhentilah Kim Myungsoo ..”
Sakit !! Ya .. Hatinya sakit, hatinya tersayat, tercabik-cabik menjadi serpihan kecil, semakin kecil .. kecil dan kini menjadi abu .. Bagaimana rasanya merelakan seseorang yang amat kau cintai dan membiarkannya menikahi wanita lain, apa ada kata yang lebih tepat dari sebuah kata “sakit” ? Maka seperti itulah kini perasaan Soo Jung.
Semuanya terdiam cukup lama, ruangan itu mendadak hening. Baik YooNa maupun Siwon hanya tertunduk dalam .. dalam dan semakin dalam. Irene dan Suho yang seolah menjadi saksi semua kekacauan ini juga hanya larut dalam diam. Hingga ..
“Anii ..”
“Siapa yang bilang jika aku akan berhenti ?” Kim Myungsoo membuka suaranya