Preview
“Anii ..”
“Siapa yang bilang jika aku akan berhenti ?” Kim Myungsoo membuka suaranya
* * *
“Anii ..”
“Siapa yang bilang jika aku akan berhenti ?” Kim Myungsoo membuka suaranya.
“Myungsoo-yya ..” panggil YooNa pelan
“Kau siapa ? Memperlakukan kami sesuka hatimu ? Oh ?” Myungsoo menatap Soo Jung tajam, membuat gadis itu menatap Myungsoo penuh pertanyaan
“Mwo ? Aku ? Memperlakukan kalian sesuka hatimu ?” senyum getir itu tercetak jelas di ujung bibir Soo Jung
“AKU YANG MEMPERLAKUKAN KALIAN SESUKA HATI ATAU KALIAN YANG MENIPUKU ? HAAAA ??”
“Bukankah kalian semua di sini yang telah mempermainkan hidupku ?”
“Bertingkah dengan alasan menyelamatkanku ?”
“Tapi apa ? Kalian justru membuatku jadi orang paling jahat dan egois di sini !!” Soo Jung tak segan berteriak keras, dan semua yang Ia teriakkan bisa dikatakan benar.
“Soo Jung-ahh ..” panggil Siwon pelan
“Apa ?” tanya Soo Jung kasar
“Oppa mau bilang semuanya tidak seperti yang aku pikirkan ?” Soo Jung membentak Siwon kasar
“Geumanhee !!” tegas Myungsoo cepat
“Selesaikan masalah kalian di luar !” Myungsoo mencengkram kasar lengan Soo Jung, menyeret gadis itu keluar dari ruang rawat inap kelap VVIP tsb dengan paksa.
“Ya Kim Myungsoo !!” tarik Siwon cepat
“Berhentilah seolah-olah kalian semua adalah korban di sini, Aku muak dengan semua permainan kalian !”
“Dan kau ..” Myungsoo mengarahkan telunjuknya tepat ke wajah Soo Jung
“Aku tak akan berhenti, Akulah Ayah anak itu dan aku akan bertanggungjawab”
“Kecualii ..” Myungsoo terdiam, Ia tertegun sejenak
“YooNa Noona yang memintaku untuk pergi !”
“KAAHH !!” Myungsoo mendorong kasar tubuh Siwon dan Soo Jung lalu menutup pintu kamar cepat.
Ia terdiam, hatinya sakit telah memperlakukan Soo Jung dengan sangat kasar. Terlebih, di balik pintu itu kini suara isakan Soo Jung mulai terdengar. Mengusik keteguhan hatinya, Inilah yang tak bisa Ia tanggung, kesakitan Soo Jung. Dan sekarang semuanya semakin berat ketika harus memilih, YooNa atau Soo Jung.
YooNa yang ada bersamanya ketika Ia bahkan tak punya tempat untuk kembali, atau Soo Jung yang tak pernah sekalipun keluar dari hatinya.
* * *
“Pergilah !!” Soo Jung menyadari kehadiran seseorang di belakangnya, seseorang yang sedaritadi bersembunyi namun terus memperhatikannya diam-diam. Soo Jung sebenarnya ingin terus pura-pura tak mengetahui kehadiran namja itu, namun sikap kekanakan Choi Siwon benar-benar mengganggunya.
“Soo Jung-ahh ..” panggil Siwon pelan, keluar dari persembunyiannya yang gagal
“Ada yang ingin Oppa bicarakan denganmu” Siwon memberanikan dirinya, entah apapun yang akan keluar dari mulut Soo Jung, Ia berjanji dengan dirinya akan menghadapi semua itu karena ini kesalahannya.
“Tak ada yang ingin kubicarakan, dan tak ada yang perlu ku dengar” ketus Soo Jung, bangkit dari duduknya dan bersiap dengan langkahnya meninggalkan Choi Siwon
“Ada ..” Siwon berlari cepat ke arah Soo Jung dan mendekap yeoja itu erat, memeluk Soo Jung dari belakang benar-benar erat.
“Banyak yang harus kita bicarakan, Oppa mohon ..” Siwon membenamkan wajahnya dalam di pundak Soo Jung.
“Pergilah ..” tubuh Soo Jung memberontak, mencoba melepaskan dirinya dari dekapan Siwon
“Pergilah dan temui wanita itu .. Bukan aku” Siwon menatap punggung Soo Jung getir, punggung yang mulai bergetar hebat menahan isakan perih dalam hatinya, Siwon tahu jelas itu. Karena bukan hanya Soo Jung yang sakit dan ada dalam keputusan berat ini, tapi juga Siwon.
“Jika ..”
“Kau meminta Oppa untuk terus di sini bersamamu, Oppa akan tinggal” sepertinya Siwon belum jera, pria ini mungkin memikirkan YooNa dan bayi itu tapi dia juga belum bisa meninggalkan Soo Jung terlebih mendengar ucapan Myungsoo di rumah sakit tadi.
Jika pada akhirnya dia benar-benar bertanggungjawab pada YooNa, sebelum itu terjadi setidaknya Ia ingin Soo Jung memiliki orang lain yang akan menggantikannya. Ia sudah tumbuh bersama Soo Jung untuk waktu yang lama, Ia tak bisa .. meninggalkan begitu saja Soo Jung demi YooNa, Ia sama sekali tak bisa.
“Mwo ? Memintamu untuk tinggal ?” Soo Jung memutar arah tubuhnya ke hadapan Siwon, menatap pria itu penuh amarah
“Oppa ingin Myungsoo dan semua orang semakin membenciku ?”
“CUKUP !! PERGILAH !!” Soo Jung menahan gejolak amarah itu, setidaknya Ia ingin berpisah dari Siwon dengan cara baik-baik dan mengucapkan kata perpisahan benar-benar bukan ending yang ingin Ia pilih.
“Soo Jung-ahh ..” Siwon tahu, di sudut mata sendu itu terletak rasa lelah dan sakit yang tak mudah diobati, Ia tahu Soo Jung sakit untuk melakukan itu
“Geumanhee ..”
“KAAAHHHH !!” suara Soo Jung lantang
“Oppa benar-benar akan tinggal jika kau menginginkannya” lagi .. Siwon sebenarnya ingin menyudahi ini dengan Soo Jung, tapi pancaran cahaya mata perih itu seolah menahan Siwon.
Begitu juga Soo Jung, Ia terus menguatkan hatinya, Ia pendam isakannya hingga rasanya sesak menusuk ulu hatinya, Ia ingin berlari berhamburan dan menangis sejadi-jadinya dalam pelukan Choi Siwon. Ia tak mau kehilangan Pria itu, tapi Ia tak boleh melakukannya ..
“Oppa akan lakukan apapun itu, sesuai permintaanmu !!”
“Bahkan jika harus menelantarkan anak itu (lagi) !!” hati Siwon remuk. Yaaa .. Ia benar-benar tak bisa memilih sekarang, atau mungkin lebih tepatnya apa dia masih punya hak untuk memilih ?
“Geure ?” Soo Jung menarik nafasnya panjang, lalu menatap Siwon penuh keyakinan
“Bertanggungjawablah ..” suaranya mengecil di ujung kata itu, bibirnya bergetar
“Tinggalkan aku .. dan bertanggungjawablah ..” Soo Jung memutuskan itu, setidaknya Ia harus melakukan itu untuk menebus semua kebodohan dan kepolosannya selama ini.
Siwon tertunduk, dalam .. semakin dalam .. Ia terisak “Iini menyakitkan !!” pekiknya dalam hati, Ia melakukan semua kebohongan ini demi Soo Jung, hanya untuk terus menggenggam erat tangan Soo Jung namun kini justru Soo Junglah yang melepas genggamannya.
* * *
Waktu sudah menunjukkan hampir pukul 01.00 pagi waktu KST, tentu saja jam berkunjung sudah habis sejak 4 jam yang lalu. Namun tak menyurutkan namja ini untuk diam-diam menyelinap, menuju kamar YooNa. Terlebih Ia tahu, Myungsoo sedang tak berada di sana sekarang.
“Igo ..” mereka berdiri di depan sebuah jendela kaca besar yang memperlihatkan sederetan box bayi di dalam sebuah ruangan yang terlihat hangat dan tenang. YooNa masih dengan serangkaian selang infusnya menunjuk manis bayi perempuan yang berada tak jauh dari hadapan mereka sekarang.
Bayi mungil dengan pipi kemerahan yang tengan tertidur pulas, sesekali menggerakkan badannya pelan menggeliat lalu tersenyum kecil dalam tidurnya.
“Boleh aku ..” ucapan Siwon terputus, menatap YooNa haru
“Masuklah ..” YooNa mengangguk pelan, sementara Siwon berjalan perlahan memasuki ruangan itu.
Ia bergetar, seluruh tubuhnya bergetar hebat. Langkahnya tersendat pelan, mendekati box bayi yang beberapa menit lalu di tunjuk YooNa. Dibantu seorang perawat, dengan sangat hati-hati Ia menggendong bayinya, ya .. bayinya .. anaknya .. darah dagingnya ..
Tubuhnya kaku, terlebih ketika bayi mungil itu kini berada di gendongannya, disanggah oleh kedua tangan kekarnya. Menggeliat kecil dalam tidur pulasnya, wajah polos itu .. wajah tenang tanpa dosa itu .. wajah yang tak pernah tahu bagaimana perjalanan panjang Ia hingga akhirnya terlahir di dunia ini. Di dunia tempat dimana Ayahnya sendiri bahkan tak pernah menginginkan kehadirannya.
Masih dalam dekapan hangat seorang Ayah, Putri kecil keluarga Choi itu masih tertidur pulas, amat pulas. Sementara Siwon, entah mengapa tiba-tiba Ia merasakan hatinya terenyuh .. seluruh kesuksesan dalam hidupnya tak pernah terasa sebahagia dan seharu saat ini.
Ia tiba-tiba terisak, namun tak melepaskan pandangan manis, hangat, bahagia, haru juga miris itu dari wajah cantik Putrinya. Ia jatuh cinta, Ia benar-benar jatuh ke dalam perangkap ini, Ia tak bisa melepaskan YooNa dan Putri kecilnya begitu saja, bagaimana mungkin Ia bisa melepaskan bidadari dalam dekapannya itu, Ia tak bisa !!
Siwon melemparkan pandangan penuh air matanya pada YooNa, pada Wanita di balik jendela yang kini juga memandang anaknya dan Ayah dari anaknya haru. YooNa mengangguk pelan, tersenyum di sela-sela isak tangis yang tak bisa Ia tahan.
Ada rasa bahagia di sana, ketika melihat Siwon akhirnya menerima anak itu. YooNa tak bisa memungkiri betapa Ia sangat menginginkan dan membutuhkan kehadiran Choi Siwon, bukan semata-mata karena Ia menaruh perasaan pada Pria itu tapi lebih tentang bagaimana Ia telah mengandung dan melahirkan anak dari Pria di hadapannya.
“Sekali ini saja .. Oh ?” Siwon menggengam hangat jemari YooNa, sesekali mengecupnya pelan.
“Aku tahu aku bukan Ayah yang baik untuknya, tapi paling tidak biarkan aku sekali ini saja melakukan sesuatu untuknya”
“Aku ingin menghabiskan semua waktuku denganya, juga denganmu”
“Kau mungkin menganggapku Pria brengsek yang tak tahu diri, tapi ..”
“Apa tak bisa, beri aku .. satu kesempatan lagi ..”
“Aku janji, sekali ini saja !! Aku tak akan melakukan kebodohan itu lagi ..”
“Kembalilah ..”
“Mulai sekarang, datanglah padaku, Oh ?” baik YooNa maupun Siwon tak bisa membendung air mata mereka, mungkin ini adalah cara melamar paling miris yang pernah dilakukan seorang Pria.
Siwon tahu Ia terlambat, mungkin kesalahannya tak pernah termaafkan. Namun jika harus menukar seluruh hal yang Ia punya untuk mendapatkan YooNa dan Putri kecil itu ke dalam peluknya, Ia akan melakukannya, apapun, apapun itu. Bahkan Ia sudah melepaskan Soo Jung, apakah itu tak cukup ? -pikirnya-
* * *
“Berhentilah datang ke apartement ini ..” kehadiran Myungsoo yang cukup mengejutkan Soo Jung itu membuat suasana hening yang Soo Jung ciptakan mendadak buyar.
“Oh, wasseo ? Aku sengaja menunggumu ..” ucap Soo Jung pelan, masih belum beranjak dari duduknya. Ia melipat ke dua kakinya, dan mendekap lututnya yang juga Ia jadikan alas untuk menopang pipinya.
“Pulanglah .. Ini sudah larut malam” Myungsoo berjalan tenang melewati Soo Jung, tak mempedulikan yeoja itu dan terus berjalan gontai menuju kamarnya.
“Pulang .. Dan jangan menerobos masuk sesukamu” Myungsoo melemparkan baju hangat ke arah Soo Jung
“Aku akan mengganti kode aksesnya” Myungsoo berjalan menuju pintu, berniat melakukan hal yang baru saja Ia katakan.
“Myungsoo-yya ..” belum sempat tangan Myungsoo menjangkau pintu, Soo Jung berdiri tepat lurus di hadapannya, memandang Myungsoo dengan wajah penuh keseriusan.
“Wae ?” tanya Myungsoo tak begitu menggubris Soo Jung
“Biarkan aku bertanya satu hal ..” ucap Soo Jung serak, mulai tak bisa menahan getaran bibirnya
“Mwoga ?” tanya Myungsoo kini mulai tertarik
“Kau melakukan ini untukku ? demi aku ?” tanya Soo Jung bergetar, namun masih menguatkan dirinya untuk terus memandang lekat wajah Myungsoo
“Hmm ..” jawab Myungsoo datar, kembali berjalan menuju pintu untuk mengganti kode akses apartementnya
“Geure ?” Soo Jung menyunggingkan bibirnya, Ia melangkah pelan menghampiri Myungsoo
“Hey ..” yeoja itu kini tepat berada di belakang Myungsoo, Ia menepuk pundak Myungsoo pelan membuat Myungsoo yang semula memunggunginya berbalik ke hadapan Soo Jung
Soo Jung tertunduk, dalam .. “Gumawo .. keurigue .. Miyane ..” Soo Jung berjalan melewati Myungsoo, melewati namja yang kini tak berkata apa-apa dan hanya bisa terdiam melihat Soo Jung berlalu darinya.
“Oh caammm ..” Soo Jung menghentikan langkahnya
“Juallah apaertement ini, akan kubeli dengan harga yang pantas” Ia kembali melangkah, menjauhi Myungsoo atau mungkin bisa dikatakan Ia meninggalkan Myungsoo lalu menghilang di balik pintu apartement itu.
Soo Jung pergi .. Ia tak adalagi di sana. Dan Myungsoo tahu, pertemuan mereka malam ini .. adalah pertemuan terakhirnya, untuk yang terakhir kalinya. Entah butuh waktu berapa lama lagi Ia akan betemu dengan gadisnya, gadis satu-satunya yang Ia cintai setelah Ibunya.
Begitu pula Soo Jung, dia bahkan tak bertanya apa Myungsoo mau tinggal bersamanya ? Dia seharusnya bertanya, dia seharusnya bersimpuh di kaki Myungsoo dan memohon untuk sebuat kata maaf. Tapi Ia tak melakukannya, karena Ia tahu persis siapa Myungsoo, dan apa arti dirinya bagi Myungsoo. Jika pada akhirnya Myungsoo tetap memutuskan untuk meninggalkan Soo Jung, Ia akui bahwa Ia pantas menerimanya.
Ia melepaskan Siwon, dan Ia tak menahan Myungsoo ..
* * *
“Gwenchana ..”
“Toh bukan hal yang aneh jika Noona memilih Siwon Hyung” Myungsoo rasanya tak ingin membahas hal itu sekarang, Ia ingin sekali saja .. merasakan ketenangan dan hidup wajar seperti remaja seusianya yang tak memikirkan apapun dan hanya bermain, tapi rasanya Ia terlalu egois jika melakukan itu sekarang.
“Aku melihatnya, malam itu ..” YooNa menoleh ke arah Myungsoo cepat, mengerutkan dahinya menunjukkan raut wajah khawatir luar biasa
“Myungsoo-yya .. Igo ..”
“Araa ..” potong Myungsoo cepat, Ia mengembangkan senyumnya namun juga tak bisa menghindari ekspressi yang entah apa namanya namun Ia terlihat cukup kesal untuk itu
“Aku seperti menonton drama sad romance yang tayang dini hari” goda Myungsoo, tertawa kecil
“Mwoya .. keuge anira ..” elak YooNa
“Waaaeeeee ?” tanya Myungsoo cepat
Ia menghela nafas beratnya “Noona memang harus memilihnya, dia adalah Ayah dari anakmu” ucap Myungsoo pelan, membuat suasana di ruangan itu mendadak canggung, hening, sepi ketika Myungsoo dan YooNa tiba-tiba bungkam.
“Soo Jung ?” tanya YooNa memecah keheningan itu
“Gwenchana .. mwo ..” jawab Myungsoo berpura-pura menjawab pertanyaan yang tak menarik baginya
“Apa yang akan kau lakukan untuk Soo Jung ?” tanya YooNa jelas. Ya !! Jika Myungsoo meminta YooNa memilih Siwon, lalu apa dia akan memilih Soo Jung ?
“Berhentilah mengkhawatirkan orang lain” Myungsoo bangkit dari duduknya
“Dan hanya pikirkan dirimu dan bayi ki .. dan bayimu”
“Aku akan pergi sebentar, istirahatlah ..” Myungsoo menyambar coat hitam yang tergeletak di atas kursi
“Kemana ? Ke kekeduataan ?” pertanyaan itu langsung membuat Myungsoo menghentikan langkahnya, tubuhnya membeku.
“NooNa araa .. semua .. semuanya ..” lanjut YooNa pelan, namun masih belum mendapat reaksi apapun dari Myungsoo
“Anii .. kenapa aku harus pergi ke tempat itu ?” Myungsoo mencoba menyembunyikannya, sebisa mungkin Ia benar-benar ingin pergi dengan tenang.
“Aku pergi ..” Myungsoo bergegas memasang coat hitamnya, lalu bergegas dengan langkahnya ingin segera meninggalkan tempat itu
“Aku ikut ..” ucap YooNa cepat langsung membuat Myungsoo berbalik memandang yeoja itu tak mengerti
“Amerika .. biarkan Noona-mu ini ikut”
* * *
Ini apaan sih ya -_-
Kok makin ke sini chapternya makin drama aja :/
Authror juga makin galau mikirin endingnya,
Haruskan Myungsoo bersama Soo Jung dan Siwon bersama YooNa ?
Atau mereka tidak mendapatkan apa-apa, tidak memiliki siapa-siapa ?
Heolll~