Preview
“Im YooNa ?” kertas itu terlepas dari genggamannya, Ia terduduk lemas, dengan cepat kedua tangannya menutup mulutnya berusaha membungkam isakan yang tak bisa Ia tahan lagi
* * *
“Oh, Wassoe ..” sapa YooNa dari balik pantri dapur, mendapati Myungsoo baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam sebuah apartemen mewah yang cukup luas
“Ne .. Noona masak ? Apa ?” buru-buru Myungsoo melepas sepasang sepatunya, lalu menghampiri YooNa yang tengah sibuk dengan masakannya
“Ehhhhmmm ..” Myungsoo menghirup dalam wangi masakan YooNa
“Ayam kukus” tebak Myungsoo langsung mendapat senyum sumringah dari YooNa
“Cepat mandi dan ganti bajumu, lalu makan” perintah YooNa yang langsung mendapat anggukan dari Myungsoo
“Ayay Capten !!” Myungsoo memberi hormat pada YooNa lalu berbalik dan berjalan ala pasukan militer menuju kamarnya, membuat YooNa tertawa geli melihat tingkah namja yang semua orang lihat sebagai namja dingin yang tak banyak bicara
Sepertinya semua telah berubah bukan ? 3 bulan telah berlalu, Myungsoo dan YooNa menjalani kehidupan mereka bersama, sebagai “potongan sisa” dari hidup orang lain mereka mencoba membuktikan “bahwa kita berhak bahagia”.
Namun .. sebenarnya tak ada satupun yang berubah, mereka hanya mencoba saling percaya satu sama lain bahwa mereka bisa menjalaninya. Di balik semua gelak tawa dan cemoohan konyol yang mereka buat, luka itu masih ada.
Bahwa anak dalam perut yang semakin membesar itu masih menginginkan Ayahnya, bahwa jauh di lubuk hati kecil Myungsoo Ia masih menginginkan sahabat kecil sekaligus cintanya.
- - -
“Myungsoo-ya ..” panggil YooNa pelan di sela-sela makan malam mereka
“Chrismast nanti ..” ucapannya tertahan, Ia ingin mengatakan sesuatu tapi rasanya terus meminta sesuatu dari Myungsoo sedikit berlebihan karena Ia bertahan sampai detik ini semua berkat bantuan Myungsoo, jadi apalagi yang bisa Ia minta ?
“Noona mau pulang ke Korea ?” tanya Myungsoo paham benar apa yang ada dalam benar yeoja itu
“Anii .. Kita rayakan di sini saja” tolak YooNa cepat
“Kita pulang .. Aku merindukan Oemma ..” ucap Myungsoo pelan, bangkit dari duduknya meninggalkan setengah mangkuk makan malamnya. Membuat YooNa langsung tertunduk lesu, berpikir bahwa lagi-lagi Ia memberikan Myungsoo pilihan dan tanggungjawab yang sulit.
* * *
D-1 Chrismast Day, 24 December – Incheon International Airport
“Noona pulang bersama Ahn Ahjussi .. Aku mau mampir ke suatu tempat” ucap Myungsoo lembut, melilitkan syal hangat ke leher jenjang YooNa
“Jangan pulang terlalu larut” anggukan cepat dari Myungsoo, juga langsung membuat namja itu menghilang di kerumunan manusia yang memadati bandara siang itu
- - -
“Kau benar-benar akan melamarnya ?” tanya Donghae entah yang keberapa kalinya
“Aiigooo anak ini !!” Eunhyuk memukul keras kepala Donghae
“Dia sudah mengatakannya berkali-kali !!” lanjut namja itu kesal
“Geundae .. Soo Jung masihhh ..” ucap Donghae tertahan
“Masih 18 tahun maksudmu ?” lanjut Eunhyuk cepat mendapat anggukan hati-hati dari Donghae
“Lalu kenapa ?”
“Dia bisa melakukan apa saja dengan menjadi Nyonya Siwon” ucap Eunhyuk yang sepertinya tak terlalu memusingkan pernyataan Siwon untuk melamar Soo Jung, berbanding terbalik dengan Donghae dan Leeteuk yang sepertinya belum bisa menyetujui begitu saja pilihan sahabatnya ini.
“Pikirkan lagi ..” saran Leeteuk, berharap Siwon mau mempertimbangkan lagi keputusan besar itu
“Siwon-ahh .. Apa ini karena perubahan sikap Soo Jung akhir-akhir ini ?”
“Heeyyy .. Dia masih terlalu keciill !!” Donghae tak henti-hentinya mengingatkan Siwon
Sementara Siwon, setelah mengatakan hal gila itu dan menimbulkan perdebatan diantara mereka hanya diam seribu bahasa. Pikiran dan pandangannya terpaku, pada sebuah cinci bermata berlian yang sedaritadi Ia mainkan di antara jari-jarinya.
“Apa ini yang terbaik ?”
“Paling tidak, ini satu-satunya jalan untuk tak lagi kehilanganmu. Aku bahkan melewati semua rintangan hebat hanya untuk mengatakan ini, Soo Jung-ahh .."
“Terlepas kebohongan dan rahasia besar di baliknya, bahwa aku hanya berharap bisa terus bersamamu ..” Siwon terus menguatkan hatinya, Ia bahkan sudah melepaskan YooNa dengan mudahnya, tak ada pilihan lain selain terus menggenggam dan mendekap Soo Jung terus di sisinya karena yang Ia tahu, wanita lain yang pernah Ia cintai setelah Ibunya adalah Soo Jung, hanya Soo Jung.
* * *
“Yaaaa .. Wae tto ?” Suho hampir kehabisan akal, bagaimana caranya membujuk yeoja di depannya yang sudah hampir seharian ini terus mendiaminya
“Bae Irene !!” pekiknya kesal, tak bisa lagi bersikap manis dan terus mengejar yeoja yang marah tanpa sebab padanya
“Kah ..” ucap Irene dingin
“Aku tak ingin melihatmu, pergilah ..” belum mendapat sedikitpun jawaban dari Suho, Irene melanjutkan langkahnya menjauh dari namja itu namun kali ini Suho tak berniat untuk mengejarnya. Ia rasa sudah cukup pertanyaan “Apa yang membuatmu marah padaku” Ia lontarkan ratusan kali dan tak ada hasilnya
Flashback
“Bae Irene !” pekik Seulgi langsung buru-buru menghampiri Irene yang tengah berjalan gontai di koridor fakultas kedokteran
“Wae ?” balas Irene tak begitu bersemangat, mengingat kerja kerasnya semalam suntuk demi ujian masuk fakultas kedokterannya pagi ini
“Kau benar-benar pacaran dengan Suho ?” tanya Seulgi tanpa basa-basi, rasanya lidahnya benar-benar gatal untuk sedikit menahan konfirmasi penting berita yang sedang happening di kampus mereka
“Oh, Wae ?” jawab Irene yang masih tak begitu tertarik dengan pertanyaan Seulgi
“Jinja ? Heol !! Daebak !!” Seulgi ternganga, tak bisa berkata apa-apa setelah sahabat baiknya itu “mengiyakan” langsung semua berita yang Ia dengar sebagai gosip
“Waeeee ? Apa pentingnya ?” Irene mulai kesal dengan “rasa ingin tahu” yang berlebihan dari Seulgi itu
“Satu kampus sedang membicarakan kalian”
“Tentang ?”
“Anii .. Hanya omong kosong ..” ekspressi Seulgi berubah, seolah ada sesuatu yang tak ingin Ia jelaskan atau mungkin tak bisa Ia ucapkan langsung dari mulutnya
“Yaaa !!! Waaeeeee ?” pekik Irene kesal, setelah membuntutinya dan memberondongnya dengan macam-macam pertanyaan tak penting lantas mengapa yeoja itu malah mengatakan tak terjadi apa-apa
“Igo ..” Seulgi menyodorkan handphonenya, memperlihatkan sebuat layar sentuh berukuran 8inch yang sedang browsing di sebuah situs mahasiswa kampusnya yang sedang heboh-hebohnya membahas hubungannya dengan seorang yang tak bisa di pandang sebelah mata di kampus mereka. “Mendapatkan harta karun peninggalan Im Seul Ra” kira-kira begitulah judul tak masuk akal namun kini mendapat sekitar 3000 komentar yang jelas saja sebagian besar mengatakan “Ia sama sekali tak pantas bersaing dengan Im Seul Ra”
Flashback End
“Apa hebatnya aku jika di bandingkan Im Seul Ra mu itu ?” desah Irene pelan, menundukkan kepalanya terus berjalan menjauhi Suho, ya .. yang perlu Ia lakukan hanya menjauh dari Suho.
* * *
Chrismast Eve, 25 December
“Reservasi atas nama Jung Soo Jung” ucap Siwon berwibawa, langsung membuat salah seorang pelayan dengan sigap mengantarkannya ke salah satu ruangan VVIP berdekorasi mewah yang sudah sengaja Ia pesan untuk menjadi saksi kejadian besar dalam hidupnya
Masih ada sekitar 20 menit lagi dari waktu yang telah mereka janjikan, namun Siwon masih belum bisa menyembunyikan kegugupan hebat dalam dirinya. Ia terus berlatih seperti orang gila, mempersembahkan cincin dengan gaya klasik, berlutut dan menyodorkan cincin pada sebuah kursi yang nantinya akan di duduki Soo Jung.
“Ahh .. Apa ini ku masukkan ke dalam minumannya saja ?” bimbang namja itu karena rasanya Ia tak bisa melakukan “propose” dengan cara berlutut seperti itu
“Aniyaa .. Bagaimana kalau sampai terletan !!” rasanya Ia benar-benar tak tahu harus melakukannya dengan cara apa, semua yang Ia pikirkan dan rencanakan dengan matang kini menjadi sebuah rencana yang selalu saja tak tepat menurutnya
- - -
“Oemma ..” Myungsoo meletakkan seikat lili putih di atas gundukan makam sang Ibu, lalu mulai mengeluarkan sebotol wine favorite Ibunya, juga sebuah bungkusan kado berwarna merah khas natal, di letakkannya tepat di depan makam sang Ibu
“Merry Christmast” gumamnya lirih, mencoba menahan bendungan air mata yang memenuhi seluruh kantung matanya
“Ini bukan pertama kalinya aku melewatkan natal tanpa Oemma, tapi mengapa natal kali ini terasa begitu dingin dan .. sepi ..” Ia masih berdiri di sana, di ujung sisi makam Ibunya, di bawah buliran salju yang memang menghiasi Seoul sejak sore.
“Oemma sudah melihat semuanya ?”
“Anakmu melakukan hal yang benar kan ? Geuci Oemma ?”
“Anakmuu .. pasti membuat Oemma bangga kan ? Geuroomm .. Oemma Ahdeulinika !!”
“Aku .. Hanya perlu melakukan apa yang pernah Aboeji lakukan, hanya itu ..”
“Gogchonghajjima .. Karena aku juga lahir dan besar karena rasa kasihan juga tanggungjawab orang lain, aku tak mungkin membiarkan anak itu bernasib buruk sepertiku”
“Oemma ..”
“Apa Aboeji juga melakukannya karena hal yang sama ? Karena alasan yang sama denganku ?” kali ini, bendungan air mata itu tak lagi tertahan dan percah dengan derasnya. Malam ini .. rasanya Myungsoo diberikan kesempatan untuk kembali melihat, seperti apa kehidupan masa lalu Ibunya juga bagaimana rasanya akan menjadi seorang Ayah dari anak yang bukan darah dagingnya .. seolah kebencian yang Ia tanam untuk Ayahnya meluntur seketika, tepat saat ini .. saat Ia seolah terkena karma yang sama.
- - -
Soo Jung kembali mengurungkan niatnya untuk melangkah meninggalkan kamarnya. 20 menit lagi, sesuai janji yang telah Ia sepakati dengan namjanya, Choi Siwon.
Lengkap dengan simply dress selutut, serta coats berwarna coklat gelap tergantung di bahunya dan semua orang yang melihatnya tahu bahwa yeoja itu akan pergi ke suatu acara penting melihat make up natural elegan yang di polesnya, namun yeoja itu kembali duduk di tepian tempat tidurnya ..
Memikirkan berulang kali .. lagi .. lagi .. dan lagi ..
Diraihnya sebuah fas foto kecil yang terpanjang di salah satu sudut meja riasnya, foto gadis kecil berambut hitam lurus dengan seorang anak laki-laki yang bahkan tak menunjukkan senyumnya sama sekali.
“Myungsoo-yya .. Neo oddiya ?” gumam Soo Jung pelan, menatap lekat wajah anak laki-laki yang entah mengapa kepergian mendadaknya itu menjadi ganjalan besar dalam benak Soo Jung
“Apa kau sudah pergi terlalu jauh ?”
“Apa aku terlalu lama ? Aku bahkan tak pernah berpikir bahwa kau pergi untuk alasan ini ..”
Flashback
Tokyo Women’s Medical University Hospital, Tokyo - Jepang
“Permisi ..” sapa Soo Jung pada salah seorang receptionist rumah sakit besar itu
“Ya, ada yang bisa saya bantu ?”
“Bisa saya mengkonfirmasi mengenai hasil check kandungan ini ?” Soo Jung mengeluarkan sebuah map putih berles hijau, persis seperti amplop rumah sakit tempatnya berdiri sekarang
“Tunggu sebentar” tak butuh waktu lama, setelah Ia menyerahkan hasil pemeriksaan USG yang berisi foto seorang bayi mungil, sangat mungil pada salah seorang petugas dan akhirnya Ia mendapat jawabannya
“Benar, hasil pemeriksaan ini beberapa hari yang lalu keluar dari rumah sakit ini” terang petugas wanita berseragam putih itu
“Bisa saya dapat informasi mengenai nama jelas Ibu dan Suaminya ?” tanya Soo Jung hati-hati, Ia tahu tak mudah mendapatkan informasi pasien sembarangan terlebih di rumah sakit besar seperti itu
“Ahh .. Saya pikir ada kesalahan hasil pemeriksaan, kebetulan saya memeriksakan diri juga beberapa hari yang lalu dan nama saya juga Im YooNa, tapi saya melakukan pemeriksaan mata bukan pemeriksaan kandungan” jelas Soo Jung asal, ide itu bahkan muncul sepersekian detik dalam pikirannya
Namun bukan sepenuhnya ide buruk, terlihat dari raut wajah petugas medis tersebut yang dengan sigap mencoba mengecek langsung kebenaran ucapan Soo Jung. Mencari-cari beberapa data dari komputer di hadapannya hingga ..
“Ini ..” petugas tersebut menyodorkan selembar kertas mengenai data dari seorang wanita bernama Im YooNa, dengan foto benar-benar adalah Im YooNa yang Ia kenal.
Dengan pelan dan hati-hati matanya menyusuri setiap abjad yang tertulis dalam bahasa inggris tersebut, mencari sesuatu yang mungkin bisa menjawab rasa penasarannya mengenai apa maksud YooNa mengirimi Siwon foto hasil USG kehamilannya. Dan Ia temukan ..
“Suami ... Myungsoo Kim ?”
“Myungsoo Kim ? Kim Myungsoo ? Myungsoo ?” gumamnya tak percaya, Ia lihat lagi, Ia tuntun jari telunjuknya mengikuti susunan huruf-huruf itu kembali mengecek lagi kebenaran dan kejelasan informasi yang baru beberapa detik lalu Ia baca.
“Mwo ? Jadi .. ?” kaget .. bingung .. lebih dari tak percaya bahkan Ia tak bisa berkata-kata .. Ayah dari anak yang dikandung YooNa adalah Kim Myungsoo ??
Flashback End
“Apa kau benar-benar ..”
“Aku belum bisa percaya jika itu kau .. Tapi Irene Onnie bilaaannnggg ..” Ia tertegun, kembali mengingat ucapan Irene yang mengatakan bahwa Ayah dari anak yang dikandung YooNa adalah salah seorang dari Pria yang mereka kenal. Namun entah mengapa, rasanya mengatakan bahwa itu Myungsoo seolah pernyataan yang sangat sangat sangat tak masuk akal baginya.
* * *
“Huufffff ...” desah Siwon entah untuk yang keberapa kalinya, tak hanya jantungnya yang tak bisa berdetak normal, tapi seluruh tubuhnya benar-benar tak bisa duduk dengan tenang. Sisa 5 menit lagi, hanya 5 menit lagi Soo Jung akan muncul di hadapannya .. dan semakin waktu berjalan mundur semakin besar kegugupan hebat dalam dirinya
Disaat yang sama ..
“Ahjussii ..”
“Putar arah” perintah Soo Jung tiba-tiba pada Kim Ahjussi, supirnya. Mereka hanya perlu melewati satu block pertokoan lagi dan mereka akan tiba di tempat dimana Siwon menunggu dengan gugup. Hanya perlu melewati satu block lagi yang bahkan tak membutuhkan waktu lebih dari 5 menit namun Soo Jung meminta supirnya untuk berbelok dan putar arah, kembali ke tempat mereka semula.
“Tapi Nona .. Kita hampir sampai” Kim Ahjussi coba mengingatkan
“Aniii .. Kita pergi ke tenpat lain ..” perintah Soo Jung tegas
Heollll~
Kesalahpahaman apalagi iniiiii ?????????????
Author kelamaan update ya ? Hihi
Seminggu ini bener-bener super sibuukkk~ Maaf ^^
Mungkin FF ini kesisa sekitar 3-5 Chapter lagi aja, dan janji deh semua kesalahpahaman sama gregetan kalian bakal Author bayar mahal *ceh bahasanya
Terlebih buat yang jadi pada ILFIEL sama Siwon Ahjussi, jangan donggg~
Oh iya, buat FF baru Author belum ada ide sama sekali -_- Adakah yang mau nyumbangin ide ?
Authror pengennya buat FF genre fantasi, kepikirannya sih tentang Alien, Vampire, Wolf dan sejenisnya, cuma belum nyatu di kepala :/
Yang punya requesan, genre, cerita atau cast tertentu bisa comment ya ..