Preview
“Yeobseyoo ..” ucapnya cepat ketika menyadari salah satu panggilannya tersambung
“Ya .. Jaltureo (dengarkan) !!” ucap Myungsoo dengan nada serius
* * *
“Onnie ..” menahan tangisnya Irene terus menarik lengan YooNa, menahan gerakan tangan yeoja itu yang tengah memasukkan barang-barangnya ke dalam koper besar
“Kajjimaaa ..” di sela-sela isak tangis yang menyesakkan dadanya, Irene terus merengek dengan mengucapkan kata yang sama “Jangan pergi”
“Bae Irene !! Geumanhe !!”
“Mwoga geumanhee ? Bukankah Onnie sendiri yang kemarin memutuskan untuk tidak pergi, geunde wae ?” sesekali menyeka air mata yang membanjiri pipinya deras Irene tetap bersikukuh menolak keputusan YooNa
“Kau lihat kan barusan ? Apa yang terjadi seandainya semua benar-benar terjadi seperti waktu itu ?”
“Onnie memang tak ingin meninggalkan Korea, tapi dengan tetap tinggal di sini bukan berarti Onnie menginginkan itu terjadi !!”
Flashback
““Yeobseyoo ..” ucapnya cepat ketika menyadari salah satu panggilannya tersambung
“Ya .. Jaltureo (dengarkan) !!” ucap Myungsoo dengan nada serius
“Choi Siwon !! Ini pilihan terakhir !” ucap Myungsoo tegas
“Terus lajukan mobilmu dan temui YooNa atau putar arah dan selamatkan Soo Jung !” tegas Myungsoo dengan nada sedikit tak sabaran, cukup membuat Siwon terbelalak kaget
“Mwo ? Maksudmu ?” dengan segera Siwon mengalihkan pandangannya, melihat jalanan tepat di belakangnya melalui kaca spion mobil terlihat taxi berwarna silver terus berjalan mengikutinya
“Itu Soo Jung ?” tanya Siwon mencoba terus memastikan keadaan yang bahkan tak pernah terlitas di pikirannya
“Untuk yang terakhir Choi Siwon ! Untuk yang terakhir” Myungsoo mematikan panggilannya, lalu menghela nafasnya berat. Iya .. Ini untuk yang terakhir, bagi Choi Siwon dan baginnya
Flashback End
“Onnie, bukankah waktu itu Myungsoo mengatakan ingin mendapatkan Soo Jung dan Onnie mendapatkan Siwon Oppa ? Lalu apa semua ini ?” Irene menarik cepat koper besar dari tangan YooNa dan mengeluarkan lagi barang-barang yang hampir saja selesai dimasukkan YooNa
YooNa menghela nafasnya pelan, mengatur perasaannya yang memang benar-benar tak terkendali sekarang. Ia ingin bertahan dan berjuang hingga mendapatkan Choi Siwon, tapi benar yang diucapkan Myungso, kata-kata yang sama sekali tak terlintas dipikiran yeoja itu
Flashback
Setelah melemparkan dua buah kartu yang sangat menentukan hidupnya pada Choi Siwon, yang bisa Myungsoo lakukan hanyalah .. menunggu ..
Apakah itu kartu hitam, ketika Siwon memilih Soo Jung dan Ia harus melepaskan yeoja itu selamnya atau kartu As ketika Siwon memilih YooNa dan Ia mendapatkan Soo Jung.
“Oh, Wassoyo ?” desah Myungsoo pelan, mendapati YooNa mendatanginya persis seperti pesan yang belum lama Ia kirimkan, untuk mendatanginya dan sama-sama melihat sendiri bagimana pemeran utama cerita tragis ini mengambil pilihan untuk memutuskan akhir cerita lama atau justru memulai cerita baru.
“Choi Siwon ..” ucapan yeoja itu tergantung, apakah Ia punya hak untuk bertanya atau ..
“Ye, dia tahu Noona membatalkan pergi ke luar negeri dan mendapatkan alamat Noona juga dari Kyuhyun Hyung” seolah mengerti apa yang menjadi gundukan penasaran dalam benak yeoja itu Myungsoo dengan jujur menjelaskan semuanya
“Myungsoo-ya ..” panggil yeoja itu pelan
“Waeyo ?” Myungsoo menolehkan pelan wajahnya ke arah yeoja yang kini tertnduk lesu itu
“Apa kita juga masih punya pilihan lain ?” tanya yeoja itu masih tak mengangkat kepalanya
“Seharusnya kita punya ..” jawab Myungsoo pelan, masih menatap lekat yeoha yang sepertinya benar-benar lelah dengan permainan gila ini
“Neomu himturoe ..” desah yeoja itu pelan, mengangkat kepalanya lalu melemparkan pandangan sayu ke ara Myungsoo
“Arayoo ..” kini giliran Myungsoo yang menundukkan kepalanya lemas
“Kita buat pilihan juga !” ucap namja itu tegas
“Mwoga ?”
“Jika ternyata dewa keberuntungan memihak pada kita, mari hidup bahagia bersama pasangan masing-masing dan melupakan semua ini, menjalani hidup kita tanpa pernah mengingat saat ini termasuk mengingat satu sama lain”
“Tapi jika ternyata kita yang harus kalah ..” Myungsoo menghela nafas beratnya -lagi-
“Mari kita pergi .. bersama ..” ucap Myungsoo pelan, membuat YooNa langsung membelalakkan matanya menatap namja itu tak percaya
“Pergi ? Bersama ?” mengulang ucapan namja itu barusan, sangat ingin mendapat penjelasan lebih rinci dengan maksud pergi bersama
“Meninggalkan orang-orang yang meninggalkan kita dan hidup bahagia bersama. Bukankah kita juga punya kesempatan bahagia ?” tanya Myungsoo kali ini benar-benar terdengar serius, tegas dan pasti. Membalas tatapan tak percaya sekaligus kaget YooNa dengan tatapan seorang Pria.
Belum sempat YooNa menanggapi ide gila namja yang seharusnya Ia panggil adik itu, handphone Myungsoo berdering .. sebuah pesan yang mungkin akan menjadi jawaban atas semunya
“Aku pergi bersama Siwon Oppa, jangan mengkhawatirkanku” pesan singkat yang di kirim dari salah satu aplikasi chatting itu juga menunjukkan jelas sebuah foto yang baru saja di terima Myungsoo. Foto Siwon dan Soo Jung yang duduk bersama di dalam mobil dengan senyum yang .. benar-benar menyayat hati Myungsoo dalam.
“Kajjja ..” desah Myungsoo pelan, tak butuh banyak kata untuk menjelaskan itu pada YooNa yang langsung saja menunduk lemah, seluruh tubuhnya seolah kehilangan tenaga bahkan untuk menangispun rasanya ..
Flashback End
“Onniieee ..” Irene terus menggenggam jemari YooNa, benar-benar berharap yeoja ini tak akan pernah pergi meninggalkannya
“Yaa ..” Suho menarik pelan tubuh yeoja itu menjauhi YooNa, Ia bahkan tak bisa berkata apa-apa seperti orang linglung yang belum sempat mencerna dan mengerti keadaan rumit yang tiba-tiba menyeret mereka berdua masuk ke dalamnya
“Makan dengan baik”
“Sekolah dengan baik”
“Jadi dokter terbaik”
“Dan ..” YooNa menarik tangan Suho pelan, menggengam jemari namja itu hangat
“Tolong jaga dia ..” senyum simpul itu sama sekali tak lagi terlihat manis, bahkan seberapa kuat yeoja itu melangkah, bicara dan tersenyum ada perasaan luar biasa yang tak bisa Ia ekspressikan, perasaan yang hanya mampu bersembunyi di balik semua sisa-sisa kekuatannya
Hanya satu tempat Ia bergantung kali ini, Kim Myungsoo. Memutuskan untuk ikut dalam pilihan yang Myungsoo buat adalah tujuan terakhirnya .. memberikan kopernya pada namja yang menyambut itu dengan hangat dan penuh kepastian meskipun hatinya juga terluka, setidaknya mengobati sedikit banyak luka parah yang tak terlihat oleh mata itu.
* * *
3 Bulan kemudian ..
“Kajjaaaaa ..” Suho mengelurkan aegyonya, membukakan pintu mobil selebar-lebarnya dengan wajah manis dan senyum sumringah pada seorang yeoja yang masih enggan melangkahkan kakinya
“Ppaallii .. Ini dingin !!” ucapnya mulai tak sabaran, namun yeoja di hadapannya belum bergeming sama sekali
“Andweee ..”
“Aku harus bantu Oemma ..” tolak yeoja itu langsung berbalik dan bersiap dengan langkahnya meninggalkan Suho
“Eiihhhh ..” tarik Suho cepat, langsung merogoh saku celananya menggapai handphone mengetikkan beberapa nomor
“Noonnnaaaa ..” pekik Baekhyun dari layar smartphone Suho yang sedang melakukan panggilan video call
“Gogchongmaa .. Pergilah berkencan dengannya ..” Tao yang merampas handphone dari tangan Baekhyun langsung memperlihatkan wajahnya yang tengah bersemangat
“Ajak dia makan di tempat yang mahal !!” pekik Xiumin tak mau kalah meski tak menunjukkan wajahnya
“Jangan khawatir soal Ahjummmaa ..” entah bagaimana Chanyeol tiba-tiba muncul di layar itu dan ..
“Bae Irene ! Jangan coba-coba pulang !” ancam seorang Ahjumma dalam rangkulan Chanyeol yang tak lain dan tak bukan adalah Irene Oemma
“Junmyeon-ahh .. gumawoo ..” lanjut Ahjumma itu tersenyum sumringah lalu kembali sibuk menyendookan ddeokbokki
“Mwo-ya ? Kau menyuruh mereka jualan ddeokbokki ?” tanya Irene tak percaya
“Oh” jawab Suho bangga
“Bagaimana bisa ..” gumam yeoja itu tertawa geli, melihat namja-namja tampan yang kini berbalut apron dan berjualan ddeokbokki di pinggir jalan
“Bahkan bayaran mereka lebih mahal dari harga smartphone ini !”
“Karena ituu .. Jangan pikirkan apapun lagi !!”
“Kajjaaa ..” Suho mengulurkan tangannya pada Irene, sembari memasang senyum termanisnya membuat yeoja yang kini pipinya benar-benar memerah itu dengan senang hati menyambut tangan Suho
* * *
“Eiihh .. Geumanheee !! Geumanhee !!”
“Sampai kapan kau akan terus menggoda wanita-wanita itu !!” kesal Donghae memukul-mukul kepala Kyuhyun kesal
“Aniyaaa ..”
“Aku hanya menguji saja, apakah ketampanan dan daya tarikku memudar atau tidak !!” elak Kyuhyun percaya diri
“Cho Kyuhyun !! Kau mau aku kenall ..”
“NO ! NO ! NO !” jawab Kyuhyun cepat
“Aku tak ingin lagi menerima kencan buta atau saran cinta dari kalian Hyung !!” tolak Kyuhyun penuh kekesalan mengingat kisah tragisnya
“Aniii .. yang ini tidak seperti itu !!”
“Hyung jamin !” tegas Leeteuk tak juga membuat Kyuhyun goyah
“NO !” jawab namja itu singkat dengan gaya khasnya
“Apa kau akan single seumur hidup ?” ledek Donghae cepat
“Apa kau menunggu anak Ahjumma penjaga kantin yang masih SMP itu ?” timpal Eunhyuk tertawa evil
“Anigodennn !!” Kyuhyun memincingkan alis matanya, mengarah pada pintu utama perusahaan mereka. Terlihat seorang yeoja keluar dari mobil sedan mewah berwarna merah
“Nae yeoja chinggu” sombong Kyuhyun langsung berlari cepat menghampiri yeojanya, sementara Donghae, Eunhyuk dan Leeteuk hanya menganga tak percaya menyaksikan Kyuhyun saling bertukar pelukan dengan yeoja cantik nan sexy itu
“Byeee ..” Kyuhyun melambaikan tangannya, lalu masuk ke dalam mobil dan melaju tanpa basa-basi meninggalkan 3 Hyungnya yang masih tercengang tak percaya
* * *
“Aku sudah sampai” ucap Soo Jung pada namja di ujung telfonnya
“...”
“Oh, araassooo ..” ucapnya santai, langsung melangkah pasti menuju tempat yang menjadi tempat pertemuan mereka. Bukan di restoran atau gedung bioskop seperti kebanyakan pasangan, tapi di perusahaan milik namja chingunya Choi Siwon
Ia melangkah gontai, sesekali membenarkan posisi tas punggungnya juga terus menggengam erat sekantong makan siang terlezat yang sengaja Ia bawakan special untuk Choi Siwon yang hari ini memang di penuhi dengan jadwal meetting yang padat
“Annyeonghaseyoo ..” sapa Sekertaris baru Choi Siwon yang kini sudah sangat hapal dengan kehadiran Soo Jung
“Annyeong Sekertaris Cha” sapa Soo Jung dengan gaya riang khas yeoja itu
“Choi Siwon Sajangnim akan selesai dalam 15 menit lagi” ucap Sekertaris Cha membukakakan pintu ruangan Siwon
“Ne, Aku akan menunggunya di sini” ucap Soo Jung ringan, masuk ke dalam ruangan Siwon
“Kalau begitu .. Saya permisi dulu” Sekertaris Cha membungkukkan sedikit badannya, lalu berlalu meninggalkan Soo Jung sendirian.
Bukan pemandangan aneh bagi siapapun, dan bukan hal yang membosankan bagi Soo Jung karena sudah hampir 3 bulan inilah Ia melakukan “rutinitas” sepertiini. Setelah kepergian Myungsoo yang mendadak dan entah kemana, satu-satunya orang yang Ia punya hanyalah Choi Siwon. Tak adalagi tempatnya berlari sekarang, Ia hanya memiliki Choi Siwon.
“Permisi Nona ..” ucap Sekertaris Cha kembali memasuki kantor Siwon dengan membawa beberapa berkas beramplopkan coklat lalu meletakkannya di atas meja Siwon kemudian dengan cepat juga meninggalkan ruangan itu lagi berusaha untuk tak mengganggu kesibukan Soo Jung yang tengah duduk santai di sofa tamu Siwon mengoperasikan gadgetnya
“Ahhh .. Lowbet !!” kesal yeoja itu melemparkan asal gadgetnya ke ujung sofa. Segera Ia berjalan ke balik meja Siwon, mencari charger yang dengan yakin Ia letakkan di salah satu lacinya
“Chajattah !!” setelah berjongkok cukup lama membongkar isi laci Siwon akhirnya yeoja itu menemukan apa yang dicarinya, ketika Ia hendak bangun secara tak sengaja sikunya menyenggol setumpuk berkas yang baru saja Sekertaris Cha letakkan di atas meja Siwon, membuat amplop itu jatuh berserakan
“Aiihhh ..” desah yeoja itu langsung berjongkok memunguti satu per satu amplop yang Ia tahu bukan dokumen biasa, di tengah gerak tangannya memunguti amplop-amplop itu ada sebuah amplop yang cukup menarik perhatiannya, amplop berwarna putih dengan less hijau berbeda dari bentuk-bentuk amplop lainnya
“Tokyo Women's Medical University Hospital” meskipun ditulis dalam huruf Hiragana, Soo Jung dapat membacanya sepatah demi sepatah. Rumah sakit yang terletak di kawasan Kawada-cho, Shinjuku-ku, Tokyo itu juga bukan rumah sakit asing di telinganya mengingat kepopulerannya yang menjadi salah satu dari 20 rumah sakit terbaik di Asia.
“Oh ? Siapa yang masuk rumah sakit ?” gumam yeoja itu tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya, tanpa sadar dan berpikir panjang lagi Ia membuka amplop berukuran sedang itu dengan penuh pertanyaan apa isi di dalamnya ..
“Ige ?” ucapnya setengah tak percaya, melihat apa yang ada di tangannya sekarang. Hanya sebuah kertas plastik ? berwarna keabuan dengan gambar yang cukup sulit di artikan jelas oleh Soo Jung namun dengan tanpa penjelasan dari siapapun Ia tahu apa arti secarik kertas kecil itu
“Im YooNa ?” kertas itu terlepas dari genggamannya, Ia terduduk lemas, dengan cepat kedua tangannya menutup mulutnya berusaha membungkam isakan yang tak bisa Ia tahan lagi
Ternyata ini bukan akhirnya -_-
Tapi Author kayaknya mau tamatin ini FF dengan tambahan beberapa Chapt lagi,
gimana menurut readres ?
Bosen iyakan ?? Baca FF ini muluk dengan cerita yang muter-muter muluk :/