Preview
“AKU MENCINTAI SOO JUNG !!” pekik Myungsoo menggetarkan seluruh pengunjung Bandara, terlebih YooNa yang langsung membeku mendengar teriakan gentel dari Myungsoo
* * *
“Kenapa duduk di sini ? Sangat dingin” Irene menghampiri YooNa yang tengah duduk tenang di depan teras rumahnya, gadis itu lantas melepas syal yang menggulung di lehernya lalu memasangkannya ke leher YooNa
“Aniya .. Hanya untuk mencari udara segar” jawab YooNa mencoba tenang namun tidak begitu ketika terdengar helaan nafas berat darinya
“Onnie menyesal ?” tanya Irene yang sepertinya membaca dengan tepat raut wajah yeoja itu
“Entahlah ..” lagi, Ia menghela nafasnya berat
“Bukankah anak laki-laki itu hebat ?” tawa Irene membayangkan kembali bagaimana kagetnya Ia ketika Myungsoo dengan beraninya mengatakan itu di depan semua pengunjung bandara lengkap dengan seragam sekolahnya
“Oh, dia bahkan masih SMA, entah setan apa yang merasukinya tadi” tawa YooNa pelan yang juga masih tak habis pikir
“Apa karena keberanian dan kegigihannya Onnie memutuskan untuk tinggal ?” tanya Irene membuat YooNa tersenyum dalam
“Aniya .. Bukan hanya karena itu ..” jawab YooNa pelan, membuat Irene menatap penuh rasa penasaran ke arahnya tak sabar menunggu jawaban selanjutnya
“Karena semua wanita pasti bermimpi, berharap menemukan laki-laki sepertinya, termasuk Onnie .. dan Soo Jung ..”
* * *
“Kim Myungsoo !!”
“Yaa !! Neo michoennya ?”
“Jeongsincharyeo !! Oh ?” Kyuhyun panik, Ia hampir gila dan benar-benar sudah tak tahu harus berbuat apa lagi, Ia rasa Ia sudah melakukan kesalahan untuk yang kesekian kalinya, seharusnya Ia tahu memberitahu Myungsoo malah akan memperburuk keadaan.
“Bukankah kau sendiri yang bilang ?”
“Bagaimanapun caranya, apapun kebenarannya, kau akan menyembunyikan ini dari Soo Jung sampai mati ?”
“Dan semuanya sudah hampir berakhir, sekarang kau ??” Kyuhyun memijat alisnya kuat, sebenarnya masih banyak makian dan rutukan yang ingin Ia keluarkan bahkan Ia ingin sekali menonjok keras wajah mulus Myungsoo namun Ia tahu itu tak akan memberi jalan keluar apapun.
“Aku akan kembali membujuk YooNa untuk kembali memikirkannya lagi, aku akan berkata bahwa kau hanya anak kecil yang gila dan sedang merasakan cinta monyet. Itu tak penting dan dia pasti akan mendengarkanku !!”
“Kau urus Soo Jung bagaimanapun caranya !”
“Soal Siwon dan YooNa, serahkan padaku !! Kau hanya perlu mengatasi Soo Jung dan JANGAN buat masalah lagi !! MENGERTI ?” bentak Kyuhyun yang sepertinya benar-benar berusaha keras menahan amarahanya
“Ani” ucap Myungsoo tegas, membuat Kyuhyun menoleh ke arahnya tak percaya
“Ya Kim Myungsoo !”
“Apa Hyung pikir aku melakukan ini hanya untuk Soo Jung ?” tanya Myungsoo membalas tatapan Kyuhyun
“Mwo ?”
“Aku bisa mendapatkan Soo Jung sekalipun YooNa pergi dan menghilang, aku menahannya bukan hanya karena aku membutuhkan perannya untuk melenyapkan Siwon dari kehidupan Soo Jung” ungkap namja itu semakin membuat Kyuhyun membulatkan matanya
“Jadi ? Kau mau mengatakan bahwa kau melakukan ini karena kasihan padanya ?”
“Neo jangnan-iya ?” kesal Kyu menjadi-jadi
“Aku .. Tak akan pernah mengatakan apapun pada Soo Jung, sesuai janjiku aku akan menutup mulutku sampai mati”
“Tapi ..”
“Aku tak akan lagi menahan Soo Jung, membuatnya menghidar dari kenyataan, apapun yang memang harus Ia dengar, apapun yang memang harus Ia lihat, aku tak akan menghalanginya” terang namja itu langsung membuat Kyuhyun seolah kehilangan waktu untuk bernafas
“YA KIM MYUNGSOO !!”
“Bahwa kenyataan ini, dia harus mengetahuinya, dia harus mengetahui apa yang akan terjadi pada hidupnya, dia harus tahu .. juga kenyataan bahwa aku mencintainya dan dia juga harus tahu” Myungsoo menyambar tas sekolahnya lalu pergi meninggalkan Kyuhyun yang kini terdiam kehabisan kata-kata.
* * *
“Apa itu tak sedikit berlebihan ?”
“Aku rasa itu terdengar kejam”
“Aku tahu kau mencintai Soo Jung, tapi untuk mem ..”
“Aku tak memaksanya pergi, gadis itu yang mengatakan akan pergi, lalu apa salahku ?” pekik Siwon tertahan, bukankah ide untuk mengasingkan YooNa keluar negeri adalah ide mereka lalu kenapa sekarang setelah berhasil menyingkirkan “batu besar” itu kini mereka merasa menjadi orang yang sangat kejam ?
“Aku tahu, dan ini memang sesuai dengan apa yang sudah kita rencanakan, tapi ..” ucap Leeteuk terputus
“Kami takut kau akan menyesalinya” sambung Eunhyuk yang sepertinya mengkhawatirkan hal yang sama seperti Leeteuk
“Lagipula .. Ini terdengar seperti kau membuang anak .. muu ..” Donghae mencoba memelankan suaranya, Ia tak ingin mengatakan hal itu tapi Ia juga tak ingin sahabatnya menyesali hal ini seumur hidupnya
“Apa yang perlu dikhawatirkan lagi ?”
“Kini dia bisa bebas berkencan dengan Soo Jung kapanpun Ia mau, bukankah kalian menginginkan semuanya kembali seperti semula ?” sindir Kyu membuat semuanya terdiam, Leeteuk, Enhyuk dan Donghae meneguk ludah mereka canggung, semenatar Siwon mendadak didera rasa cemas yang tak berasalasan.
“Ya ..” Leeteuk menepuk pundak namja yang tengah melamun meyaksikan matahari yang mulai tenggelam dengan langit yang mulai menghitam dari rooftop perusahaannya
“Oh” ucap Siwon pelan, cukup tersentak dengan kehadiran Leeteuk
“Sesangeee ..” desah Leeteuk mendongakkan kepalanya menatap langit
“Teuk-ahh ..” panggil Siwon pelan, ikut mendongakkan kepalanya menatap langit
“Apa terlalu kejam ?” tanya Siwon
“Mwoga ?” Leeteuk menoleh ke arah Siwon cepat
“Aku !” jawab Siwon datar
“YooNa ?”
“Ehmm ..”
“Tergantung ..” jawab Leeteuk membuat Siwon menatapnya tak mengerti
“Tergantung ? Apa ?” tanya Siwon penasaran
“Akan baik-baik saja jika kau melihat hal ini dari sisi lain, tidak hanya menganggap bahwa kau melakukan kejahatan namun lebih berpikir bahwa kau mencoba menyelamatkan beberapa keadaan. Bukankah kau melakukan ini untuk Soo Jung ?”
“Jika memang untuk Soo Jung, maka semuanya telah selesai dan kau berhasil” Leeteuk bangkit dari duduknya, membalik arah tubuhnya bersiap meninggalkan Siwon, namun belum Ia mulai langkah pertamanya
“Aku cukup terkejut bahwa kau juga memikirkan YooNa. Kerja bagus Choi Siwon” Leeteuk melangkah gontai meninggalkan Siwon
* * *
“Bagaimana YooNa Noona ?” tanya Suho pada Irene yang baru saja masuk ke dalam mobilnya. Meskipun mobil itu parkir tepat di depan rumah Irene namun tak ada pilihan lain bagi Suho selain mendatangi yeoja itu secara diam-diam dan harus bertanya seperti ini pada Irene.
“Sungguh menyebalkan, apa harus kau bersikap seperti ini ?”
“Kau tinggal masuk dan ..”
“Ini” potong Suho cepat, memberikan beberapa kantong berisi buah-buahan dan makanan ringan sehat yang memang sengaja Ia bawa untuk YooNa.
“Tolong pastikan dia memakan semua makanannya, juga vitaminnya”
“Dan tolong kabari aku secepatnya jika terjadi sesuatu” ucap Suho datar, tak mempedulikan reaksi Irene yang sedikit kesal dengan sikap dinginnya
“Araasssooo !!” kesal Irene memanyunkan bibirnya, membuka pintu mobil Suho kasar dan hampir membantingnya, namun ..
“Irene !!” panggil Suho cepat, membuat yeoja ini langsung mengalihkan pandangannya ke arah Suho
“Gumawoo ..” ucap namja itu pelan, namun entah mengapa kali ini tak terasa datar dan dingin melainkan terlihat manis terlebih itu kali pertama Suho tersenyum pada Irene sekalipun hanya tersenyum simpul
“Oh” jawab Irene hampir tak bisa menahan kecanggungannya
“Ciiihhhhhh !! Dia bahkan bukan vampire, kenapa hanya tersenyum dan bersikap sedikit manis saja sangat sulit !!” gerutu Irene, sesekali melirik tajam ke dalam mobil.
Irene melangkah masuk kembali ke dalam rumahnya, meninggalkan Suho yang sepertinya belum mau beranjak pergi dari sana, ingin memastikan Irene masuk ke dalam rumah dengan mata kepalanya sendiri, namun ketika Irene membuka pintu pagar rumahnya ..
“Onnieee ..” dua kantong putih dari masing-masing tangannya terlepas, ini seperti kau melakukan kejahatan dan tertangkap basah di tempat.
YooNa yang sudah Irene ketahui sangat membenci Suho, kini akhirnya menemukan jawaban dari pertanyaan yang selalu Ia lontarkan "Darimana ?" ketika Irene tiba-tiba pergi keluar rumah lalu kembali tak lama setelah itu membawa banyak sekali makanan untuknya.
“Kau menerimanya ?” tanya YooNa setengah tak percaya, sebenarnya YooNa jauh lebih terkejut daripada Irene ! Lalu apa artinya semua kepercayaan yang YooNa berikan pada Irene jika ternyata seperti ini gadis itu memperlakukannya
“BAE IRENE !! Jadi selama ini ?” pekik YooNa mulai tak bisa menahan gejolak amarah dalam dirinya, terbukti dengan air mata yang tak segan menetes
“Onnie ..”
“Keuge Anira ..”
“Onnie .. Dengarkan duu, Oh ?” Irene menggenggam cepat tangan YooNa yang langsung saja yeoja itu tepis dengan kasar
Tanpa berkata apapun, Ia langsung mengambil dua kantong putih yang telah terlepas dari tangan Irene dan siap ingin membuangnya, namun ..
“Noona ..” Suho menggenggam betis YooNa kuat, terduduk memeluk betis wanita yang tak lain adalah kakak dari gadis yang pernah sangat Ia cintai, entah bagaimana namja itu datang begitu cepat dan entah datang darimana keberanian untuk melakukan itu setelah sekian lama terus “bersembunyi di belakang” Irene.
“Noona cangkaman !!” ucapnya cepat, menahan kaki YooNa agar tak berpindah dari tempatnya, YooNa yang cukup kaget dengan perbuatan Suho melepaskan kantong yang sebelumnya Ia genggam dengan penuh amarah
“Noona jebbaalll !! Jebaaalll !!”
“Hanya sekali .. sekali ini saja !! Biarkan aku membayar semua yang telah aku lakukan dulu, beri aku kesempatan !! Hanya sekali !!” mohon Suho terdengar miris di telinga Irene yang langsung tak bisa menahan diri untuk tak menangis
“Yaa !! Ironaaa !! Wae geuree !!” isak Irene mencoba menarik Suho bangun dari duduk simpuhnya di kaki YooNa
“Kim Junmyeon !! Kau tak perlu melakukan ini !!” bentak Irene marah, kesal, iba melihat pemandangan yang seharusnya tak perlu terjadi
“Nae aeljii !! Semuanya .. semuanya adalah kesalahanku !!”
“Apa yang terjadi pada Seul Ra, apa yang terjadi pada keluarga kalian semua adalah kesalahanku !!”
“Karena ituuuuu, beri aku satu kesempatan !! HANYA SATU KESEMPATAN !! Untuk setidaknya membayar walau hanya setengahnya, untuk meminta maaf pada Seul Ra, pada orangtua kalian, pada Noona !!”
“Miyanee .. Neomu Miyanee ..” mohon Suho tak berhenti bersimpuh di kaki YooNa penuh air mata dan penyesalan. Membuat Irene memalingkan wajahnya, tak sanggup menyaksikan pemandangan yang mungkin di matanya lebih terlihat mengerikan, terlebih YooNa yang merasa sekujur tubuhnya melemah mendengar isakan dan penyesalan Suho barusan.
TIDAK ! Itu BUKAN akting !! Hanya orang bodoh yang akan mengatakan jika itu hanya akting, karena kejadian amat teramat dramatis itu bahkan berhasil menghancurkan dinding kebencian yang sangat tebal dalam hati YooNa.
“Noona .. Miyane ..”
“Miyanee ..”
“Miyane ..”
Entah berapa puluh kali namja itu mengucapkan kata yang sama “MAAF” dengan sisa-sisa tenaga dan suara yang semakin lama semakin mengecil. Ini BUKAN hal yang mudah, untuk memiliki keberanian sebesar ini, untuk berbesar hati mengatakan maaf, untuk memiliki kekuatan berada di sana sama sekali bukan hal yang mudah.
* * *
“Apa yang kau lakukan sepulang sekolah ?” ketik Myungsoo pada chat room dan mengirimkannya segera pada Soo Jung
“Aku lelah, ingin pulang dan tidur” balas Soo Jung disertai emticon *yawn*
“Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat” balas Myungsoo lagi, berharap Soo Jung mau ikut dengannya
“Aku sangat lelah, bagaimana dengan besok ?” Soo Jung yang sepertinya sangat tidak tertarik untuk pergi bersama Myungsoo hari itu terus mencoba menolak dengan berbagai cara
“Arasso” Myungsoo menyudahi pesan mereka siang itu dengan perasaan sedikit kecewa
- - -
“Annyeeeoonngg ..” Soo Jung melambaikan tangannya girang pada teman-teman sekelasnya lalu bergegas berlari kecil dengan sangat bersemangat menuju parkiran tempat dimana supirnya sudah menunggu dan siap mengantarkan yeoja itu kemanapun.
Berbeda dengan Soo Jung, Myungsoo memilih untuk berjalan di tempat yang tak begitu mencolok, mencoba membuat dirinya tak terlihat oleh orang lain terlebih oleh Soo Jung yang sengaja Ia ikuti.
“Apanya yang lelah ? Dia bahkan sangat bersemangat” decak Myungsoo sebal, semakin menguatkan tekadnya untuk mengikuti Soo Jung
“Aniya .. Ini bukan menguntit !! Aku hanya ingin mengantarkannya pulang” gumam Myungsoo mencoba membenarkan perbuatannya.
Dengan menggunakan mobilnya yang lain, Myungsoo meminta supirnya untuk terus mengikuti mobil Soo Jung yang mulai melaju meninggalkan area sekolah. Dengan tenang mobil Myungsoo tanpa mencurigakan berada tepat di belakang mobil Soo Jung, belum terlalu jauh mereka melaju dengan kecepatan sedang tiba-tiba ..
“Oh ? Kenapa ? Kenapa berhenti ?” tanya Myungsoo heran pada supirnya
“Mobil Nona Soo Jung berhenti” jelas supir Ahjussi yang berhenti dan memberi jarak cukup jauh antara keduanya namun mereka masih bisa melihat dengan jelas mobil Soo Jung yang terparkir di depannya.
“Apa mobilnya mogok ?” tanya Myungsoo penasaran, cukup lama mobil Soo Jung berhenti namun baik supir maupun Soo Jung tak ada yang keluar dari dalam mobil membuat Myungsoo semakin mengerutkan alisnya bertanya-tanya
“Apa yang mereka lakukan ?” gumam namja itu semakin tak bisa menahan rasa penasarannya, Myungsoo mengambil handphonennya dan langsung menghubungi Soo Jung
“Soo Jung-ahh ..”
“Oh .. Wae ?”
“Oddie ? Sudah sampai rumah ?”
“Di jalan, sebentar lagi sampai. Kau ?”
“Aku ? Masih di Sekolah, ada beberapa hal yang harus aku urus”
“Geure ?”
“Oh ! Kau istirahatlah, nanti malam aku bawakan ..” Myungsoo terdiam, kaget dan tersentak menyaksikan dari jauh siapa orang yang menghampiri mobil Soo Jung, seseorang yang Ia tahu atau mungkin lebih tepatnya seseorang yang baru saja Ia kenal.
“Myungsoo ? Kim Myungsoo ? Kau masih di situ ?” panggil Soo Jung pelan, heran mendengar tiba-tiba Myungsoo terdiam
“O .. Ohhh .. Miyan, aku bertemu Seongsangnim barusan” jawab Myungsoo kaku
“Aku hampir sampai, kau cepat selesaikan urusanmu dan pulang, knoee !!” Soo Jung menutup panggilan dari Myungsoo, tanpa sadar bahwa kini Myungsoo ada tepat di belakangnya dan melihat semua kebohongan serta ..
“Sedang apa mereka ?” gumam Myungsoo tak percaya, benar-benar tak percaya Soo Jung melakukan ini, Soo Jungnya berpikiran sejauh ini.
“Soo Jung-ahh .. Apa yang ingin kau ketahui ?”