home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Season's Of Love

Season's Of Love

Share:
Author : AdeLululu
Published : 13 Nov 2014, Updated : 24 May 2015
Cast : Siwon 'Super Junior, Yoona 'SNSD', Suho 'EXO', Irene 'Red Velvet'
Tags :
Status : Ongoing
4 Subscribes |43425 Views |28 Loves
Season's Of Love
CHAPTER 12 : Friendship

Sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam berhenti tepat di depan gerbang Seoul Nasional High School, sudah hampir terlambat sebenarnya karena 5 menit lagi bel sekolah akan berbunyi, namun penumpang di dalam mobil itu seolah enggan menggerakkan tubuhnya dari sandaran nyamannya.

 

“Nona ? Anda tidak masuk ? Ini sudah hampir terlambar” ucap Ahjusii dengan seragam hitam mengingatkan Soo Jung yang sedaritadi terus mematung dengan tatapan kosong

“Oh ? Geure ? Tentu saja aku harus masuk” ucapnya sangat tak bersemangat, membuka pintu mobil dengan malas

“Nanti, jangan jemput aku. Aku akan pulang bersama Myungsoo” ucap yeoja itu langsung berlalu meninggalkan pintu mobil yang masih terbuka, entah disengaja atau memang pikirannya sedang tak berada di sana, membuat Supir Ahjussi menggeleng-geleng tak habis pikir, karena Ia benar-benar seperti orang lain pagi ini lebih tepatnya setelah mereka kembali dari kantor Siwon pagi-pagi tadi.

 

 

 

“Seong Yeol-ah !!” pekik Soo Jung berlari kecil menghampiri Seong Yeol yang sedang asik bermain basket, membuat namja ini menghentikan dribelan bolanya, melemparkannya pada yang lain lalu berjalan santai menghampiri Soo Jung di pinggir lapangan

“Kau melihat Myungsoo ?” tanya Soo Jung tanpa basa-basi ketika Seong Yeol sudah berdiri di hadapannya

“Myungsoo ? Tadi pagi dia menelfonku, katanya sedang tidak enak badan”

“Kau tidak tahu ?” tanya Seong Yeol menyeritkan keningnya, sangat aneh bukan jika Myungsoo sakit namun Soo Jung tidak mengetahuinya ? Agak terdengar tak masuk akal

“Benarkah ? Dia tidak mengatakan apapun” ucap Soo Jung memelan

“Apakah dia berbohong ? Tapi tadi pagi suaranya sedikit serak dan lemah, juga beberapa kali terbatuk-batuk ketika menelfonku” terang Seong Yeol dengan wajah lugunya

“Geure ? Gumawo !! Silahkan lanjutkan mainmuu ..” dalam langkah meninggalkan Seong Yeol dan lapangan basket, pikiran yeoja ini kembali melayang tak menentu, berkali-kali menghembuskan nafasnya.

“Ada apa dengan Myungsoo ?” batinnya terus bertanya, bahkan mereka pernah bertengkar hebat dulu sewaktu memperebutkan sebuah game limited edition, namun itu hanya berlangsung 15 menit karena setelahnya mereka kembali memainkan game itu bersama. Sangat mengusik pikiran Soo Jung ketika Myungsoo tiba-tiba bersikap seperti ini, bahkan mereka bertengkar tanpa sebab sama sekali.

 

* * *

 

 

 

 

“Noonaa ..” pekik Sehun pada Irene yang tengah berlalu melewati mereka

“Irene Noona !!” tambah Tao tak mau kalah meneriaki yeoja yang tiba-tiba langsung berjalan cepat ke sisi lain seolah sedang menghindari gerombolan namja itu

“Apa yang terjadi dengannya ?” tanya Baekhyun sinis

“Apa dia menghindari kita ?” timpal Kai dengan nada tak suka

“Eiiihhh !! Solmahh ..” ucap Luhan tak begitu setuju

“Lagipula, ada apa hingga dia harus menghindari kita ?” tanya Chen penasaran

“Apa kita melakukan sesuatu ?” tanya Xiumin ikut penasaran

“Anii .. Mungkin Ia hanya tak mendengar kita” respon Chanyeol positif

“Geuree .. Mungkin saja” Lay setuju

“Atau mungkin ada seseorang yang membuatnya tak nyaman ?” komentar Kris dari diamnya, membuat Suho langsung tak bisa mengendalikan ekspressi wajahnya buru-buru berjalan meninggalkan member yang langsung mengedarkan pandangan ke arahnya seolah berkata “Pasti ada yang tak beres !”

 

 

 

“Apa yang terjadi ?” Kris merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk Suho yang kini tengah duduk menyandar di sisi pintu jendela kaca besar rumahnya, menyaksikan dedaunan yang mulai gugur dan bertebaran dengan posisi tenang

“Aku melakukannya”

“Apa ?”

“Saranmu !”

“Kau menemui YooNa Noona ? Lalu ?”

“Seperti yang sudah dibayangkan, persis ketika Ia hampir membunuhku di makam Seul Ra waktu itu”

“Lalu Irene ?”

“Dia mendengarnya !”

“Mendengar apa ?”

“Semua ..”

“MWO ?” Kris langsung bangkit dari tidurnya, berteriak kaget menghancurkan atmosfir dingin pembicaraan mereka tadi

 

“Jadi ?” tanyanya langsung berdiri serius menatap Suho

“Apanya ?” tanya Suho masih tenang

“Kau tak menjelaskan apapun padanya ?” tanya Kris tak percaya

“Mwo ? Apa yang harus dijelaskan ?”

“Bahwa Seul Ra sedang mengandung, lalu aku meninggalkannya, mencampakkannya, tak mempedulikannya, sehingga Ia frustasi dan akhirnya bunuh diri ?”

“Atau aku membiarkan Ayahku terus memproses masalah korupsi Ayah Seul Ra dan tak memberikan suara untuk kebebasan keluarga mereka ?”

“Atau hanya menonton ketika Ibunya meninggal terkena serangan jatung ?”

“Atau ketika YooNa Noona kehilangan pekerjaannya karena dia anak seorang koruptor dan aku hanya diam tak memberikannya bantuan ?”

“Atau ..”

“YAAAA !! KAU TAHU BAHWA KAU TAK MELAKUKANNYA !!” bentak Kris kesal, memotong omong kosong Suho

 

“Lalu ? Apa ada yang berubah jika aku menjelaskan pada semua orang jika aku tak bersalah ? Apa .."

“Tuessooo ! Berhenti berbicara tentang itu lagi !” potong Kris cepat

 

“YooNa Noona ?” tanya Kris mencoba mengalihkan pembicaraan, karena Ia tahu bahasan tentang Seul Ra dan keluarganya serta semua kesalahpahaman itu sangat sensitif bagi sahabatnya itu

“Bersama Irene”

“Mwo ? Ottoke ?”

“Aku mengatakannya sebagai permintaan terakhir”

“Dan dia menyetujuinya ?" tanya Kris mendapat anggukan pelan dari Suho

“Andwe !! Apapun alasannya, bagaimanapun caranya, kau tak boleh kehilangan gadis itu !” ucap Kris langsung berlalu meninggalkan Suho

"Waeeeee ?" pekik Suho tak mendapat jawaban dari Kris

 

* * *

 

 

 

 

Ting Tong .. Ting Tong ..

Entah sudah keberapa kalinya Soo Jung memencet tombol bel apartement dengan nomor 101 itu, namun sama sekali tak mendapat jawaban. Ia yakin Myungsoo di sana, di tempat yang tak seorangpun akan mengetahui keberadaan namja itu kecuali Soo Jung.

Apartement mewah yang sangat luas, lebih cocok jika ditinggali keluarga dengan dua orang anak daripada dijadikan tempat berlari ketika ada masalah.

 

“Rasanya sudah cukup kesabaran dan kesopananku” gumam Soo Jung, mengangkat tutup tombol password apartemen itu, dan memencet kombinasi 4 nomor yang Ia yakini adalah kuncinya

“Silahkan Coba Lagi”

 

“Mwo ? Dia menggantinya ?” decak Soo Jung tak percaya, kemudian mengulang percobaannya dengan tanggal ulangtahun Myungsoo namun tetap gagal. Mencoba lagi dengan tanggal lahir Ibunya dan tetap gagal. Kali ini memencet dengan yakin tanggal kematian Ibunya dan .. gagal !

Ia menghela nafasnya panjang, Myungsoo tak pernah bermain kucing-kucingan dan bersembunyi darinya seperti ini sebelumnya membuatnya benar-benar mengambil kesimpulan bahwa ada yang aneh dengan semua sikap namja itu, bahwa ada satu alasan besar mengapa namja itu bersikap aneh.

Ia akhirnya memilih 4 angka lainnya, 4 angka terkahir yang menjadi pilihannya dengan berbagai pertimbangan atau Ia akan diseret kemanan apartement itu karena mencoba membobol pintu.

“Pintu Terbuka”

“Mwo ? Tanggal lahirku ?” decak yeoja ini tak percaya, kesal bercampur senang ?

 

 

“Myungsoo-yya .. Kim Myungsoo ..” panggil yeoja itu namun tak ada jawaban sama sekali. Apartemen mewah dengan desain interior berkelas tersusun rapi, tak ada celah sedikitpun untuk mengkritik karena bahkan tak ada 1cm debu menempel di perabotannya. Bagaimana bisa ? Yang mengurusi semua ini hanya Myungsoo sendiri !

Soo Jung mengamati setiap inchi sudut apartemen yang belum setahun Myungsoo beli itu, masih sama persis ketika pertama kali ada seorang Ahjussi pemilik rumah ini memohon pada Myungsoo untuk membeli apartemennya.

“Sungguh tak disangka si dingin Myungsoo saat itu merasa iba dan membeli tempat yang mahal ini !” decak Soo Jung berjalan menyusuri setiap petak keramik apartement itu menuju kamar utama, kamar Myungsoo.

 

“Myung ..” suaranya terhenti, melihat seorang namja meringkuk di balik bedcover tebal, membuat Soo Jung buru-buru menghampiri namja itu

“Myungsoo-yya ?” Soo Jung membuka bedcover yang menutupi seluruh tubuh Myungsoo yang menggigil namun berkeringat hebat, sesekali terbatuk dan terdengar ringkihan nafas berat namja itu

“Hya, kau demam !” pekik Soo Jung menahan paniknya. Dengan cepat Ia berlari ke dapur, mengambil sebaskom air hangat dan handuk, mencari bebeapa obat-obatan lalu kembali ke kamar Myungsoo, meminumi namja itu beberapa butir pil berwarna kuning juga bergegas mengompres kening namja yang kini sekujur tubuhnya sangat pucat dan dingin

 

“Ya .. Apa yang kau lakukan ? Kau ingin membuatku terkena serangan jantung ?” gumam Soo Jung tak menghentikan tanganya terus mengompres kening Soo Jung

“Kau tak menelfonku dan mengabariku, tak mengangkat telfonku dan sekarang kau hampir mati di sini sendirian ?”

“Waee ? Mussuoeniriseossoe ?” decak Soo Jung menghentikan gerak tangannya, menunduk tak sanggup lagi menatap lebih lama wajah pucat Myungsoo.

“Marhaebwa, apa yang sedang terjadi ? Apa yang kau pikirkan ? Oh ?”

“Apa ini soal Siwon Oppa ?” ucap Soo Jung panjang lebar, Ia tahu Myungsoo tak mendengarkannya sama sekali. Namun tak ada waktu lain untuk bertanya soal ini, jika Myungsoo terjaga nanti entah mereka bisa berbicara hal ini dengan sangat tenang seperti sekarang atau akan kembali bertengkar hebat seperti kemarin. Yang jelas, Soo Jung benar-benar tak ingin bertengkar lagi dengan namja yang ada di hadapannya sekarang.

 

* * *

 

 

 

“Hyung, aku mau pesan ayam, kau mau ?” tanya Kai berkali-kali pada Suho namun tak mendapat jawaban atau reaksi apapun dari namja itu

“Hyu ..” belum sempat Ia menepuk pundak Suho, Kris langsung menahan gerak tangannya

“Waee ?” tanya Kai setengah berbisik membiarkan tubuhnya mengikuti Kris yang menariknya

 

“Iriwaaaa ..” panggil Kris berjalan keluar ruangan musik, melambaikan tangannya memberi kode agar para member mengikutinya keluar

“Wae ?” tanya Do tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya, tentu saja Kris bukan orang yang akan melakukan hal ini jika tak ada hal yang besar

“Waeyo ? Apa ada sesuatu ?” tanya Xiumin heran

“Soal Suho Hyung” ucap Kai singkat namun membuat beberapa member seolah mengerti apa yang akan dibicarakan

“Apa ini ada hubungannya soal Irene ?” tanya Luhan yang sepertinya menyambung dengan cepat

 

“Oh, Majja !” ucap Kris masih datar, belum memantapkan hatinya. Haruskah Ia katakan pada member atau menyimpannya saja dengan Suho.

“Hyungg !! Waee ?” tanya Chen penasaran

“Irenee ..” ucap Kris terputus, membuat semua member kini terfokus dan serius mengamati namja itu

“Sudah mengetahui semuanya” ucap Kris cepat

“Semua ?” –Baekhyun

“Apanya ?” –Chen

“Tentang siapa ?” –Chanyeol

“Solmah ??” entah kenapa Luhan dengan cepat mengerti hari itu

“Seul Ra ?” pekik Xiumin tertahan

“Oh” jawab Kris singkat, membuat semua wajah member berubah sedih, kaget.

“Apa yang harus kita lakukan ?” -Lay

“Suho Hyung, pulsangesoo !!” –Sehun

- - -

 

 

“Noona ppalliiii ..” Kai dan Sehun dengan sekuat tenaga menggeret Irene yang dengan susah payah mereka pujuk hampir 2 jam lamanya, dan kini mereka juga harus mati-matian membawa Irene ke tempat yang sudah mereka rencanakan

 

Di tempat lain

“Hyuuuunggggg” Tao merengek terus-terusan, mendapat tugas untuk membujuk Kim Junmyeon yang sedang dalam mood buruk benar-benar melelahkan.

“Tao-yya .. Wae geure ?”

“Ada apa denganmu hari ini ? Mengapa kau sangat cerewet !” bentak Suho kesal

“Ayo kita ke tempat yang kemarin,kau ingatkan !!”

“Caffe ituu .. Aku ingin makan di sana lagiii ..” rengek Tao tak berhenti, seperti anak yang sedang minta dibelikan mainan oleh Ibunya

 

“Tao-yya ..”

“Jebbaaalll, Hyuuuunnnggggg ?!” mengeluarkan wajah polos dan manjanya, dengan sedikit aegyo dan rengekan-rengekan manja khas namja itu akhirnya

“Arrassoo ..” jawab Suho pasrah

- - -

 

 

 

“Kajjaaa .. Kajjaaa .. Kajjjaaaa ..” Tao menggandeng lengan Suho, menyeret namja yang berjalan malas itu ke dalam caffe dengan nama “Mouse & Rabbit” itu

“Oh, Hyung !!” teriak Tao kemudian melambaikan tangannya pada Kris yang sudah duduk mengitari meja bersama member yang lainnya, Irene juga di sana

 

“Tao-yya !!” Suho langsung melemparkan tatapan dinginnya pada Tao yang langsung membuang muka dan terus menyeret Suho

“Kami dataaaanggg ..” Tao menduduknya Suho tepat di samping Irene, belum sempat namja itu ikut duduk, handphonenya berdering

 

“Yeobseyo ?”

“...”

“Geure ? Oh Arraso !” ucap Tao menutup telp

“Miyane, aku harus pergi dulu” tanpa mendapat persetujuan dari yang lain, Tao langsung kabur dengan polosnya meninggalka yang lain

 

“Ahh, Aku lupa !” decak Do mengagetkan yang lain

“Waee ?” tanya mereka bersamaan

“Aku lupa mematikan kompor!”

“Mwo ? Kajjaaa !! Sebelum terjadi kebakaran !!" ucap Chen langsung menyambar handphone di atas meja lalu berlari pergi bersama Do

 

“Lupa mematikan kompor ? Kebakaran ? Dimana ?” tanya Suho aneh, bingung tak mengerti

 

“Ya Ya Ya !! Sehun-ahh ..” pekik Kai

“Wae ?”

“Apa kita sudah mematikan lampu dan AC ruang musik ?” tanya Kai langsung mendapat wajah panik dari Seun

“BELUM !” teriak Sehun langsung menarik Kai, keduanya dengan polos berlari meninggalkan yang lain. Tersisa Kris, Luhan, Chanyeol, Lay, Xiumin dan Baekhyun

 

“Mwo ? Lupa mematikan lampu dan AC ? Yaaaakkk !! Itu bukan tugas kita !!” pekik Suho

 

“Ahh .. Aku lupa, aku ada syuting mendadak hari ini !” kaget Chanyeol bangkit dari duduknya

“Mwo ? Ya andwegetta ! Aku akan mengantarkanmu !” Baekhyun langsung menarik Chanyeol, menyusul Kai dan Sehun meninggalkan yang lain.

 

“Syuting ? Syuting iklanmu bukannya sudah kemarin ? Yakk Park Chanyeol !! Byun Baekhyun !!” pekik Suho tak digubris

 

“ANDWE !!” kali ini giliran Luhan

“Aku ada pertandingan bola, Ah .. tak banyak waktu yang tersisa !” ucap Luhan langsung bangkit dan ikut berlari meninggalkan 3 member yang tersisa, Kris, Lay, Xiumin

 

“Aku ada pelatihan barista !” ucap Xiumin dengan akting yang hampir gagal

 

“Mwo ? Aku juga harus latihan dance !” pekik Lay, keduanya langsung berlari, meninggalkan Kris, Suho dan Irene yang sedaritadi hanya mengedarkan pandangan aneh dan tak mengerti.

 

“Mwo ? Ya Ya Ya !! Apa kalian mempermaikanku ?!”

"Luhan, kau sudah memenangkan pertandingan itu !!"

"Umin-ahh !! Kau bahkan sudah mendapatkan licensi baristanya !!" pekik Suho kesal namun  sepertinya mulai mengerti sesuatu, hal yang direncanakan sahabat-sahabatnya itu

 

“Kau bisa mengatasinya sendiri ?” Kris menepuk bahu Suho, bangkit dengan tenang dari duduknya, berjalan santai meninggalkan Suho dan Irene yang kini mematung, meneguk ludah bahkan tak berani menatap satu sama lain.

 

“Kriss !! Yak Wu Yi Fan !” pekik Suho namun tak sama sekali menahan langkah Kris menjauh dari mereka

 

“Gwenchana .. Sepertinya semua sedang sibuk” ucap Irene juga bersiap memasukkan barangnya ke dalam tas

“Kita bisa berkumpul lain waktu” sambung yeoja itu bangkit dari duduknya

“Chrome ..” Irene sedikit menundukkan kepalanya, bersiap dengan langkahnya yang juga akan meninggalkan Suho, namun ..

 

“Cangkaman ..” Suho menahan lengan Irene

 


 

 

 

Buat Chapt ini, mimin sengaja menghilangkan sejenak masalah-masalah yang makin rumit di chapt sebelumnya, pengen sedikit lebih tenang antara satu sama lainnya aja :D

Jadi sengaja nyisipin chapt friendship ini !! Next Chapt masih dengan judul yang sama, tapi bakal dilanjut kok alur ceritanya di net chapt. 

Miyane kalo pada berharap sama jalan ceritanya yang lain :)

 

Thanks ya buat support-supportnya, sekali lagi maaf kalau updatenya agak lebih lama.

Mohon dimaklumi ^^

 

Please give Like, Share, Comment and Love ya ^^

Happy reading :')

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK