"Ayolah Ssaem, saya baru pertama kali ini terlambat.. Bolehkan saya langsung masuk kelas? Saya janji tidak akan datang terlambat lagi ssaem, nee?" Taeyeon menunjukkan tampang memelas terbaiknya. Klub Teather yang sudah dia ikuti sejak kelas 1 SMA ternyata sangat berhasil membuat dia dengan sangat natural mengeluarkan mimik ini pada Park Ssaem.
"Tidak boleh! Kau harus mengikuti peraturan di sekolah ini. Siapa suruh datang terlambat?" Bentak Park Ssaem yang sepertinya tidak terbujuk dengan ekspresi wajah Taeyeon. "Pergilah ke lapangan dan lari 20 putaran" lanjut Park Ssaem dengan nada yang masih sangat ketus. Tongkat yang dibawanya diacung-acungkan ke depan menunjuk ke sebuah lapangan besar di depan gedung sekolah.
"Tapi Ssaem, kenapa di lapangan itu? bukannya biasanya anak perempuan hanya lari di lapangan basket disana?" protes Taeyeon lagi dengan menunjuk ke sebuah lapangan basket yang lebih kecil dari lapangan tengah yang di tunjuk Park Ssaem.
"Sama saja! lapangan basket akan digunakan untuk pertandingan nanti siang. Jadi cepat letakkan tas mu dan lari 20 putaran sekarang"
"Tapi Ssaem...." Taeyeon berusaha protes lagi, tapi rengekannya terhenti setelah Park Ssaem dengan cepat mengacungkan tongkat yang di bawa ke arahnya seakan ingin memukul tubuh Taeyeon yang super kurus itu.
"Ya! ya! kalian berdua mau kemana? illuwaabaa.. (kemarilah)" tiba-tiba Park Ssaem mengalihkan pandangannya dari Taeyeon dan mengarahkan tongkatnya pada 2 orang anak lelaki yang tampak sedang mengendap-endap berjalan menghindari Park Ssaem yang tadi masih berkonsentrasi pada Taeyeon.
Kedua anak laki-laki itu dengan terpaksa dan sedikit menggerutu akhirnya berjalan mendekati Park Ssaem dengan kepala yang tertunduk.
"Chanyeol-ah, kenapa kau terlambat??" Park Ssaem kembali dengan raungannya yang seperti macan itu. Kali ini suaranya terdengar lebih tinggi ketika berhadapan dengan siswa laki-laki.
"Karena kau tidak membangunkanku appa, kalau kau membangunkanku aku pasti tidak akan terlambat" sanggah Chanyeol dengan nada yang santai.
"Ya! kau yang sekolah kenapa appa yang harus membangunkanmu dasar anak nakal!!" sentak Park Ssaem yang sama sekali tidak menurunkan nadanya walaupun Chanyeol adalah anaknya sendiri. "Kau lari 50 putaran di lapangan itu" lanjut Park Ssaem dengan kembali mengarahkan tongkatnya ke arah lapangan yang sama dengan Taeyeon tadi. Chanyeol hanya bisa mengangguk dan menggerutu dengan pelan.
"Baekhyun-ah, kenapa kau terlambat? bulan ini kau sudah 2 kali terlambat. bersiap-siaplah dengan tugas disiplin jika kau terlambat sekali lagi bulan ini" ujar Paek Ssaem pada Baekhyun
"Jusungeyo Ssaem, tapi saya terlambat karena Chanyeol tidak menelfon untuk membangunkan tadi. Jadi saya terlambat bangun hehe.." elak Baekhyun dengan menunjukkan senyum aegyonya. Dia juga terlihat mengedipkan matanya pada Park Ssaem. Tanpa terasa senyum Taeyeon mengembang setelah melihat tingkah konyol Baekhyun.
"Aissshh jinnja! kau fikir aku pacarmu kau tunjukkan aegyo begitu?? lari 50 putaran sekarang!!" teriakan Park Ssaem mengagetkan mereka bertiga yang dengan cepat langsung berhamburan menuju lapangan.
***
"Ya! ya! Heechul-ah, itu diaa.. ituu anak yang pakai tas hitam.." seru Taeyeon sembari menepuk-nepuk pundak Heechul yang sedang mengintip dari belakang pohon beringin di pinggir lapangan. Taeyeon menunjuk ke arah seorang siswa lelaki yang sedang berjalan bersama temannya memasuki gerbang sekolah.
"Yang manaaa?? semua anak laki-laki disana pakai tas hitam.." ujar Heechul dengan masih terus memperhatikan seluruh siswa laki-laki yang berada di tengah lapangan.
"Iegooo.. yang itu. di sebelah kanan. Yang jalan sama anak yang agak tinggi ituuu.." Taeyeon masih terus menunjukkan tangannya ke arah anak lelaki yang dimaksud.
"Yang rambutnya hitam atau yang agak pirang?" tanya Heechul lagi
"Ah.. yang rambutnya hitam. Apa kamu tau dia?" suara Taeyeon kali ini terdengar girang ketika merasa Heechul sudah menemukan anak lelaki yang daritadi ingin diperlihatkannya.
"Dia Baekhyun. Dia masuk klub band denganku.." ujar Heechul sambil berjalan meninggalkan Taeyeon yang sepertinya masih betah berlama-lama memperhatikan Baekhyun disana. Heechul duduk di sebuah kursi sambil menyilangkan kakinya dan juga mendekap kedua tangan di dadanya. Taeyeon yang sepertinya sudah kehilangan Baekhyun yang menghilang di tengah kerumunan siswa lainnya akhirnya mengikuti Heechul dan duduk di sebelahnya.
"Kamu kenal dia? kenalin aku sama dia dooongg.. ohh??" rengek Taeyeon pada Heechul yang tampak sibuk memperhatikan siswi perempuan yang berjalan melalui mereka berdua. "Min Ah anyyeong...Yu Ra-ah, kenapa kamu gak pernah bales Line ku?" Heechul yang masih sibuk ngelaba dengan siswi-siswi cantik yang dikenalnya maupun tidak membuat Taeyeon mendengus kesal karena rengekannya tidak dihiraukan.
"Heechul-aaaaaahhh.....!!" seru Taeyeon lagi langsung di balik daun telinga Heechul. Heechul cepat-cepat menutupi daun telinganya dengan kedua tangannya sebelum Taeyeon berteriak lagi dan memecahkan gendang telinganya.
"Arasseoo..nanti aku kenalin. Tapi ada syaratnya.." ujar Heechul bernada menggoda dan dengan mata yang berbinar-binar ke arah Taeyeon.
"Araaaaa...nanti aku katakan pada Yoona kalau kamu adalah lelaki yang paling tampan dan baik hati. puass???"
"Aigooooo.. kamu memang sahabat yang paling the best! padahal aku belum bilang apa-apa loohhhh... hahah gomawoooo..." Heechul tersenyum girang, dia kemudian mendekap Taeyeon dengan erat sampai membuatnya hampir kehabisan nafas.
***
"Ya! Taeyeon-ah! kenapa kamu gak bales SMSku??" Seru Heechul dari luar kelas Taeyeon dan berjalan dnegan cepat masuk ke dalam kelas. "Oh.. anyyeong Yoona-ah.." raut wajahnya yang tadinya tampak kaku ketika meneriaki Taeyeon sektika menjadi lembut ketika dilihatnya Yoona yang sedang duduk disamping Taeyeon.
"Oh.. anyyeonghaseo Heechul-ah" balas Yoona dengan senyum manisnya.
"Ahh..yeppooo (cantik).." Heechul yang sepertinya lupa dengan amarahnya pada Taeyeon langsung duduk di depan Yoona dengan menyangga kepalanya dengan kedua tangan menatap Yoona lekat-lekat. Tidak lama, sebuah tangan meluncur keras menuju kepalanya. Heechul meringis kesakitan dan menatap galak pada Taeyeon yang memukul kepalanya.
"Wae?? kenapa kamu kesini??" pertanyaan Taeyeon itu membuat Heechul mengalihkan pandangannya dari Yoona dan kembali menunjukkan raut wajah sebalnya.
"Ya!! kenapa kamu gak bales SMSku? kamu juga gak angkat telephoneku? apakamu gak tau kalo biaya Voicemail itu mahal? pulsaku jadi abis gara-gara kamu gak angkat telephoneku. araa??" sentak Heechul yang kembali mengamuk. Taeyeon dengan cepat mengambil ponsel yang diletakkannya di dalam tas. Dia memeriksa ponselnya dan tersenyum malu ke arah Heechul. "Hehe Mian, hapenya aku silent" Taeyeon cepat-cepat meminta maaf pada Heechul yang masih menunjukkan tampang sebalnya "Nanti aku ganti pulsanya dehh.." ujar Taeyeon lagi.
"Pastikan kamu ikut audisi itu. Nanti aku bakal bilang ke Baekhyun buat jadi pasangan duet kamu. okee??" tegas Heechul pada Taeyeon yang terdengar sudah merendahkan nada suaranya.
"Ha??? aku??? Duett?? Baekhyun????" Taeyeon yang tampak kaget tidak bisa mengontrol nada suaranya. Membuat seluruh siswa yang ada di kelas memperhatikanya.
"Oh, kamu harus ikut. itu satu-satunya cara biar kamu bisa deket sama Baekhyun. Lagian suara kamu juga gak jelek-jelek bangut. Pasti lolos audisi pertama dehh.. okay??" bujuk Heechul
"Apa gak ada cara lain? kamu kan tau kalo aku demam panggung?"
"Pake cara ini atau enggak sama sekali" tegas Heechul
"Heechul-ah...." rengek Taeyeon lagi
"Ahh.. moella..berhenti merengek.." Heechul mengerahkan jari telunjuknya pada Taeyeon dan membelalakkan matanya, mengisyaratkan Taeyeon untuk menghentikan rengekannya.
"Heechul-aaaaaahhh...." Taeyeon kembali mengeluarkan jurus rengekannya dan ekspresi memelasnya yang dia pelajari dari klub teather.
"Aisshhh aku gak bakal luluh sama rengekan ala klub teathermu itu.. berhenti merengek. Arasseo! Halkae.. (aku pergi) Anyeongg Yoona-aahhh....." Heechul langsung pergi meninggalkan kelas Taeyeon dan berlalu sebelum Taeyeon kembali mengeluarkan rengekannya.
***
Don't you remember..
Don't you remember..
The reason you love me..
"Stop!"
Taeyeon langsung mengatupkan kedua bibirnya setelah mendengar perintah Heechul. Kemudian dia menatap Heechul dengan tatapan was-was. "ottokae?" tanya Taeyeon ragu.
"Bagus, kamu pasti lolos seleksi awal, lalu kamu bisa berduet sama Baekhyun" Heechul menatap Taeyeon dengan tatapan yang sangat meyakinkan.
"Bukan itu yang aku khawatirin. Aku kan demam panggung, gimana kalau waktu audisi nanti suaraku gemetar? oh?"
"Hmm, berarti kita perlu latihan di atas panggung beneran.."
"Oh, boleh juga. tapi dimana? masa di sekolah? pasti nanti malu diliatin temen-temen" ucap Taeyeon yang kemudian membuat Heechul terdiam sejenak. Dia seperti sedang memikirkan sesuatu. Raut wajahnya seperti terlihat sedang berfikir sesuatu. Bola matanya mengarah ke langit-langit kamar Taeyeon mencoba mencari ide. "Taeyeon-ah, Heechul-ahh.. ayo makan duluu.." teriakan eomma Taeyeon membuat Heechul mengehentikan berfikirnya. Dia seketika bangkit dari sana dan berjalan keluar kamar Taeyeon.
"Ya! oediyaa??" seru Taeyeon
"Aku gak bisa berfikir kalau perutku lapar. Kajja kita makan dulu.." Heechul segera keluar dan berlari menuju dapur.
"Aissshh jinjjaa! perutnya lebih cepat dari otaknya" Taeyeon mendengus kesal dan kemudian mengikuti langkah Heechul menuju dapur.
"Omonnie, apa Taeyeon sudah bilang padamu kalau dia akan ikut audisi menyanyi?" cerita Heechul di sela-sela makannya.
"Jinjjaa?? ya! Taeyeon-ah, kenapa kau tidak cerita pada eomma??"
"Ani, itu kan belum pasti. aku juga masih ragu karena demam panggungku ini" sanggah Taeyeon lalu menunjukkan wajah sebalnya pada Heechul.
"Ya! tapi kamu kan sudah janji kalau mau ikut?" Heechul kembali meninggikan suaranya
"Ani. kapan aku bilang janji? wekkkk" Taeyeon menjulurkan lidahnya ke arah Heechul yang dibalas dengan lemparan sumpit yang pas mengenai wajah Taeyeon.
"Geundhae ommonie, apa kau tau kalau tujuan dia ikut audisi ini karena ingin pedekate dengan seorang anak laki-laki?" Heechul kembali menggoda Taeyeon dengan aduannya pada eomma Taeyeon.
"Ya!! Mwoya mwoya??? kan kamu yang menyuruhku ikut audisi?? Ania omma.. jinnja! Heechul yang memaksaku ikut audisi ini.." sanggah Taeyeon berusaha membela diri.
"Ya! tapi kan itu gara-gara kamu minta bantuin aku buat dikenalin ke Baekhyun kan?"
"Haisss jinnjja kamu ember bangeettttt!!!!" Taeyeon menjambak rambut Heechul yang tengah menyendokkan kuah sup ke dalam mulutnya.
"Aaaakkk. appoooo...hajimaaaaaa...." Haechul meringis kesakitkan mencoba melepaskan kedua tangan Taeyeon yang masih melekat di rambutnya. "Ahhhh. arasseo hajima hajimaaa" Haechul masih terus berusaha melepas jambakan Taeyeon yang sangat kuat.
"Ahh.. Ternyata Taeyeon suka cowok lain. Eomma kira kalian berdua akan jadi pasangan." kata-kata eomma Taeyeon barusan seketika membuat pertengkarang mereka terhenti.
"MWOOOO?????" teriak mereka bersamaan dengan tatapan tidak percaya ke arah eomma Taeyeon.
To Be Continue...
***