home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > RADIO

RADIO

Share:
Author : Annis
Published : 08 Oct 2014, Updated : 01 May 2015
Cast : Kang MinHyuk CNBLUE, Jung SooJung f(x), Lee JongHyun CNBLUE, Yoona SNSD
Tags :
Status : Ongoing
5 Subscribes |13067 Views |9 Loves
RADIO
CHAPTER 3 : Because Of Rain

Radio

 

Cast : Kang MinHyuk CNBLUE, Jung SooJung f(x), Lee JongHyun CNBLUE, Yoona SNSD.

 

Chapter 2 – Because Of Rain

 

            Sementara itu SooJung masih didepan rumahnya, dan tiba-tiba merasa ketakutan saat mendengar suara petir yang menggelegar.

           

            "OMO! Perasaan apa ini?" SooJung memegang bagian dadanya, tiba-tiba kepalanya terasa pusing. Terbesit sebuah kenangan yang tak teringat olehnya sebelumnya.

            "Siapa itu... Wanita itu... Apakah aku..." SooJung jatuh tepat didepan pintu.

            "SooJung? Kau jatuh?" Terdengar suara teriakan dari Yoona dari dalam.

            "SooJungie? Apa yang terjadi? Apakah kau tersambar petir?" Yoona langsung berlari menghampiri SooJung.

            "Yoona... Aku... Kenapa tiba-tiba aku merasa takut... Apakah seseuatu yang buruk pernah terjadi padaku?" SooJung menggenggam tangan Yoona erat.

            "Kau sudah mengingatnya?" Tanya Yoona yang tiba-tiba ikut gemetar.

 

***

 

            "Yoona... Perasaan apa ini? Kenapa aku merasa ketakutan? Kenapa ada sebuah banyangan yang mengerikan?" SooJung masih gemetar, wajahnya pucat.

            "Suara petir itu menakutiku... Tapi kenapa kepalaku sampai sakit?" Sambung SooJung dengan suara yang lirih hampir tak terdengar.

            "Apa yang kau ingat?" Tanya Yoona sambil menyenderkan kepala SooJung pada bahunya.

            "Ingat? Apakah ada yang aku lupakan sebelumnya?" SooJung menatap Yoona dengan air mata yang tiba-tiba mengalir.

            "Yoona, apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa aku tiba-tiba meras sedih?" SooJung tiba-tiba  menangis bahkan hingga terisak.

            "Tenanglah SooJung, kau tidak perlu berusaha keras untuk mengingatnya... Tenangkan dirimu..." Yoona membopoh SooJung masuk kedalam rumah.

            "Tunggu disini, aku akan membuatkanmu teh hangat..." Yoona mendudukan SooJung diatas sofa dan menyandarkannya dengan sebuah bantal.

           

            Yoona berjalan menuju dapur untuk membuat teh. Yoona melirik SooJung yang masih terlihat ketakutan dan kesakitan.

 

            "Inilah yang aku takuti jika kau terlalu lama berada diluar saat hari sedang hujan... Aku takut petir itu datang dan membuatmu seperti ini... Aku tau kau sangat menyukai hujan, tapi kau juga punya kenangan buruk dengan hujan, SooJung... Kau melupakannya..." Lirih Yoona sambil menatap SooJung dari dapur. Yoona terlihat sangat khawatir pada SooJung.

 

            "Ini, minumlah... Jangan pikirkan apapun sekarang dan istirahat, aku rasa aku harus menebus resepmu... tapi ini sudah terlalu malam..." Yoona terus bergumam sementara SooJung masih menatap kearah depan dengan tatapan kosong.

            "SooJung, apakah kepalamu masih sakit?" Tanya Yoona.

 

            SooJung hanya menggeleng, namun air matanya masih saja mengalir. Yoona memeluknya erat, menepuk lembut bahunya berulang kali.

 

            "Tenanglah... Semua sudah berlalu... Kau hanya merasakannya sesaat..." Ucap Yoona sambil menatap wajah pucat SooJung.

            "Yoona..." SooJung memeluk erat Yoona.

 

***

 

            Esok paginya SooJung terbangun dengan keadaan berbaring di Sofa, Yoona terlihat duduk dibawah Sofa dan masih tertidur pulas.

           

            "Oh? Yoona? Kenapa kita tidur disini?" SooJung menatap Yoona yang masih tertidur.

            "Ah... Aku ingat... Wanita itu aku..." Tiba-tiba mata SooJung mulai berkaca-kaca dan air matanya tak kuasa menahan untuk tidak keluar dari mata indahnya.

 

            SooJung bangun dan menyelimuti tubuh Yoona. Ia memakai sweaternya dan bergegas menuju suatu tempat. SooJung memberhentikan sebuah taksi dan menuju tempat yang ia temukan dalam mimpinya. SooJung duduk didalam taxi dengan gelisah. Supir taxi menyalakan saluran radio.

           

            "Selamat Pagi! Aku adalah Kang Minhyuk! Aku penyiar baru mulai hari ini. Dan aku akan membacakan info lalu lintas dan laporan cuaca untuk hari ini sebelum memberikan informasi lainnya. Baiklah aku mulai dari ramalan cuaca hari ini, tentu saja yang kita ketahui dimusim hujan ini, sudah pasti hujan akan turun. Namun hari ini akan lebih tenang. Tidak ada petir seperti semalam. Hujan akan turun pada sore sampai malam hari. Jadi untuk kalian yang berpergian keluar, jangan lupa untuk membawa payung saat berpergian..." Terdengar suara penyiar radio yang tak asing bagi SooJung.

            "Suara itu... Aku pernah mendengarnya... Suara pria malam itu?" Lirih SooJung.

            "Kenapa suaranya terdengar seperti tidak asing bagiku..." Sambungnya sambil berusaha mendengarkan lebih seksama. Tetapi supir taxi itu menggantikan saluran radionya.

            "Laporan cuaca yang membosankan. Tentu saja hari ini akan hujan..." Supir taxi itu menggerutu.

            "Hufth..." SooJung kembali menyandarkan tubuhnya karena saluran radio telah diganti.

           

            SooJung akhirnya sampai ditepi sungai Han.SooJung melihat jembatan diatas sungai Han, dan air matanya mengalir.

 

            "Aku kehilangan mereka disini... Mianhae... Mianhae.... Aku baru bisa mengingatnya... Mianhae Eomma... Mianhae Appa... Mianhaeyo Eonni..." SooJung terduduk lemas, ia menangis dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

            "Kenapa aku baru teringat setelah dua tahun..." Lirih SooJung disela tangisnya.

 

            SooJung masih menangis mengenang semua kenangan pahit yang merenggut nayawa keluarganya malam itu, SooJung menyesal karena baru mengingatnya setelah kejadian itu lama berlalu. Sementara itu, dilain tempat, Minhyuk baru saja selesai siaran di Radio NBC Star. Ia pergi menemui Jonghyun.

 

            "Waahh... Ini dia penyiar baru kita..." Jonghyun merangkul Minhyuk masuk ke kantornya.

            "Terima kasih atas kesempatannya, Direktur..." Ucap Minhyuk dengan bahasa formal.

            "Hahaha... Itu karena bakat yang kau miliki.. Dan suaramu terdengar sangat bagus... Tapi, aku masih penasaran kenapa kau meninggalkan bandmu..." Jonghyun menatap Minhyuk dengan raut wajah yang serius.

            "Kau masih tak ingin menjawabnya? Ayolah.. Sudah satu tahun kita berteman, aku telah memberimu pekerjaan tetapi kau masih tidak ingin menceritakannya padaku? Aku rasa kau lebih berpotensi menjadi seorang pemusik daripada seorang penyiar..." Ungkap Jonghyun sambil meletakkan secangkir teh untuk Minhyuk.

            "Dulu... Aku sangat suka membuat lagu, karena selalu ada wanita yang ku cintai disisiku. Dia selalu mendukungku... Bahkan dia adalah sumber inspirasiku... Tapi aku kehilangannya, bahkan sebelum aku mengungkapkan perasaanku padanya... Aku menyesal karena tidak bisa melindunginya... Aku merasakan kehilangan jiwa musikku karena kehilangannya..." Ungkap Minhyuk.

            "Dia mencampakkanmu?" Tanya Jonghyun.

            "Anio... Dia hilang dalam kecelakaan..." Jawab Minhyuk dengan mata yang berkaca-kaca.

            "Ah mian... Sepertinya aku bertanya hal yang salah... Baiklah kita lupakan. Aku akan meneraktirmu makan siang, eotte?" Ajak Jonghyun pada Minhyuk. Jonghyun terlihat memakai jasnya.

            "Gomawo Hyung, tapi aku tidak bisa. Mian... Aku harus pergi..." Minhyuk mengambil ranselnya dan meninggalkan kantor Jonghyun.

 

            Minhyuk tidak langsung pergi dan masuk kedalam toilet untuk menenangkan hatinya terlebih dahulu.      

           

            "Aku merindukanmu, Krystal... Andai aku tidak melepaskan pelukanku hari iru... Andai aku tidak membiarkanmu pergi saat itu... Andai aku mengungkapkan perasaanku sebelum kau pergi dan mengalami kecelakaan itu... Apakah kau masih disisiku?" Lirih Minhyuk. Lagi-lagi Minhyuk tidak bisa menahan tangisnya.

           

            Minhyuk membasuh wajahnya dengan air keran berkali-kali. Ia menatap wajahnya sendiri yang terlihat sedih didepan cermin besar.

 

            "Apakah itu kau? Tapi, kenapa rasanya sangat berbeda walau begitu mirip... Apakah karena kau tidak mengenaliku? Aaargghh..." Minhyuk berteriak frustasi.

           

            Minhyuk kembali membasuh wajahnya, dan kembali berusaha menyembunyikan kesedihannya dengan berusaha tersenyum sewajar mungkin.

           

            "Terlalu sulit untuk menyembunyikan kesedihanku karena kehilanganmu... Krystal..." Minhyuk merapihkan rambutnya dan keluar dari toilet.

 

***

 

            SooJung teringat kecelakaan dua tahun lalu. Saat ia dan keluarganya mengalami kecelakaan dijembatan tepat diatas disungai Han pada saat malam hari, tepat dihari berhujan dan petir yang menemani perjalanan mereka sekeluarga kala itu. SooJung terpejam sambil menutup telinganya saat mengingat bagaimana jatuhnya mobil mereka sekeluarga kedalam sungai Han.

 

            "Eomma... Appa... Eonni... Aku merindukan kalian.... Kenapa hanya aku? Kenapa harus aku yang selamat..." SooJung menangis histeris.

            "Gwaencanha?" Seseorang menyentuh bahu SooJung.

            "Nugu... Nuguya?" Tanya SooJung disela isakkan tangisnya.

           

            Siapa seseorang itu?

            Kenapa dia berada disana?

 

See You On The Next Chapter!

 

Selain FF Radio ini, jangan lupa baca FF Can't Stop, Be The Last Love dan Our Perfect Love  yaa^^

Jangan lupa kasih love dan share FF ini juga, chingu ^^

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK