Radio
Cast : Kang MinHyuk CNBLUE, Jung SooJung f(x), Lee JongHyun CNBLUE, Yoona SNSD.
Chapter 3 – Warmth Of Voice
SooJung teringat kecelakaan dua tahun lalu. Saat ia dan keluarganya mengalami kecelakaan dijembatan tepat diatas disungai Han pada saat malam hari, tepat dihari berhujan dan petir yang menemani perjalanan mereka sekeluarga kala itu. SooJung terpejam sambil menutup telinganya saat mengingat bagaimana jatuhnya mobil mereka sekeluarga kedalam sungai Han.
"Eomma... Appa... Eonni... Aku merindukan kalian.... Kenapa hanya aku? Kenapa harus aku yang selamat..." SooJung menangis histeris.
"Gwaencanha?" Seseorang menyentuh bahu SooJung.
"Nugu... Nuguya?" Tanya SooJung disela isakkan tangisnya.
***
"Apakah kau benar-benar tidak mengingatku?" Ucap seseorang itu.
SooJung hanya menggeleng dan menatap lekat seseorang yang ternyata seorang namja. SooJung benar-benar merasa tidak mengenalinya.
"Aku seseorang yang ditabrak olehmu waktu itu..." Sambung laki-laki itu.
"Oh benarkah?" SooJung menatap lekat mata sipit itu. Mata yang kini menatapnya tajam.
Tiba-tiba hujan langsung turun dengan deras, laki-laki itu langsung menarik tangan SooJung untuk berteduh dibawah jembatan. SooJung menatap lekat laki-laki itu, ada sesuatu yang ia rasakan seperti tidak asing.
"Dulu aku sangat menyukai hujan, saat hujan turun banyak inspirasi yang aku dapatkan..." Lirih Minhyuk.
"Bagaimana dengan kau?" Tanya Minhyuk pada SooJung yang menatap awan gelap diatas langit.
"Aku sangat menyukai hujan, tetapi aku juga membencinya..." Jawab SooJung.
"Wae?" Minhyuk menatap SooJung. Terpancar kerinduan yang begitu dalam dari kedua bola matanya. Bola mata itu seakan berbicara bahwa ia tak ingin SooJung lepas dari pandangannya.
"Mereka terlalu sama... Apakah kau benar-benar bukan Krystal? Apakah kalian hanya benar-benar mirip?" Kata itu seakan terus terulang dalam hati Minhyuk yang selalu tertahan sebatas bibirnya.
"Aku tidak mengenalmu..." Jawab SooJung yang terdengar ragu-ragu.
"Ah... Benar... Pasti ada sesuatu yang penting bagimu... Aku mengerti, kau tidak perlu bercerita... Aku Kang Minhyuk, kau?"
"SooJung imnida..." SooJung akhirnya menatap Minhyuk.
"Kau tinggal dimana? Apakah kau bekerja? Atau seorang mahasiswi?" Tanya Minhyuk lagi.
"Ah benar! Aku harus bekerja!" SooJung tiba-tiba berlari menembus hujan.
"Ya! Kau mau kemana?" laki-laki itu berlari mengejar SooJung.
"Aku harus pergi, sampai jumpa..." SooJung melambaikan tangannya sambil berlari meninggalkan Minhyuk begitu saja.
"Kenapa rasanya sama seperti saat dia meninggalkanku..." Minhyuk menyentuh bagian dadanya yang sejak tadi sedang mengamuk, membuat Minhyuk terasa sesak nafas saat menatap wajah cantik itu tadi.
"Tidak mungkin itu Krystal... Bukan... Aku tidak boleh jatuh cinta pada wanita selain Krystal..." Lirih Minhyuk.
Minhyuk pun menatap langit yang semakin terlihat gelap, ia masih terjebak hujan. Seperti laporan cuaca yang ia katakan di radio, hujan akan turun hingga malam hari. Minhyuk menggunakan waktu itu untuk merenung, mengingat kembali sosok Krystal. Meyakinkan hatinya bahwa Krystal takkan mampu tergantikan.
Saat sedang menatap hujan dengan tatapan sendunya, ponsel Minhyuk berbunyi. Jonghyun menghubunginya.
"Yeoboseyo, Hyung?" Minhyuk menjawab telepon Jonghyun.
"Benarkah? Tapi aku sudah lama tidak menyanyi Hyung... Dan aku masih seorang MC pemula..." Minhyuk terlihat ragu.
"Hyung... Aish..." Minhyuk menatap kesal layar ponselnya, Jonghyun telah mematikan layar ponselnya.
"Apakah aku harus latihan vokal sekarang?" Minhyuk mengacaok-acak rambutnya sendiri, lalu terdiam.
Minhyuk teringat dengan kebiasaannya dan kebiasaan Krystal yang sama, mengacak-acak rambutnya saat kesal atau melakukan sebuah kesalahan. Minhyuk teringat mereka berdua bahkan pernah bercanda saling-mengacak-acak rambut mereka.
"Bogoshipoyo..." Minhyuk kembali duduk dibawah jembatan sungai Han.
***
Sementara itu Krystal sedang bekerja di Hotel Zeus. Krystal adalah seorang pelayan restoran Hotel Zeus. Ia sedang dimarahi di kantor Supervisornya karena datang terlambat hari ini. Sebagai hukumannya, Krystal harus ikut dalam event yang diadakan oleh perusahaan cabang mereka.
"Besok akan ada opening store Zeus K-Food didaerah Cheongdamdong. Kau harus ikut bekerja disana setelah selesai bekerja disini. Itu hukumanmu, karena kami kekurangan pelayan." Ucap Supervisernya.
"Ne..." Jawab SooJung.
SooJung pun pergi meninggalkan ruangan itu dan kembali bekerja. SooJung menghela napas panjang.
"Aku sudah terbiasa hidup berat selama dua tahun, tetapi setelah ingat masalalu itu, kenapa sekarang semuanya terasa sulit? Apakah aku merindukan masalalu ku?" SooJung yang sedang mencuci piring itu tiba-tiba menangis.
***
Sementara itu ditempat berbeda, Minhyuk sedang latihan menyanyi dengan pianonya. Ia membuka piano dengan debu yang hampir satu senti itu.
"Sudah lebih dari satu tahun... hampir dua tahun mungkin lamanya aku tidak menyentuk piano ini..." Minhyuk mulai memainkan Piano itu.
"No One Ever Sees... No One feel The Pain..." Minhyuk mulai bernyanyi.
Minhyuk mengenang kembali Krystal. Berulang-ulang seakan tidak pernah bosan untuk mengingatnya walau terasa menyakitkan baginya. Bayangan Krystal masih sangat membekas, bahkan Minhyuk tak terpikir untuk mencoba melupakannya.
***
Minhyuk sudah berada diatas panggung, dengan celana jeans. Kaos oblong berwarna merah dan juga sebuah jas hitam. Dengan mic dan sebuah kertas ditangannya. Kertas susunan acara. Hari ini Minhyuk akan membawakan acara pembukaan sebuah restaurant baru didaerah Cheongdamdong.
"SooJung-ssi... Tolong bawakan gelas-gelas berisi wine ini ke meja depan." Perintah salah satu leader frontliner restauran baru itu.
"Ah, Ne..." SooJung membawakan gelas-gelas berisi wine itu.
Sesaat setelah menaruh gelas-gelas berisi wine itu, SooJung tidak sengaja tertabrak oleh seorang wanita yang lebih tinggi darinya dan hampir jatuh. Seseorang menarik lengannya dan menarik tubuhnya mendekat.
"Gwaencanha?" Tanya seseorang yang menolong SooJung.
"Ne, Gwancanha... Gamsahamnida..." SooJung buru-buru melepaskan genggaman tangan seseorang yang ternyata laki-laki itu.
"Oh... Kau wanita di mini market itu?" Seseorang yang menolong SooJung ternyata adalah Jonghyun.
"Oh... Ne..." SooJung menundukkan kepalanya.
Jonghyun hendak mengajaknya bicara, tetapi suara seseorang dari atas panggung mini didepan SooJung dan Minhyuk itu mengagetkan keduanya.
"Baiklah, kini saatnya kita mulai acara peresmian ini..." Ucap Minhyuk dari atas panggung.
"Dan aku akan membuka acara hari ini dengan penampilanku sendiri... Aku akan membawakan sebuah lagu. Selamat menyaksikan, Yeorobun..." Ucap Minhyuk lalu berjalan menuju sebuah piano.
SooJung menatap Minhyuk dan mengenalinya sebagai laki-laki yang ia temui di sungi Han.
"Apakah dia bisa bernyanyi?" Gumam SooJung.
"Kau mengenalnya?" Tanya JongHyun pada SooJung.
"Ah.. Baru saja mengenalnya... Aku permisi.." SooJung hendak berjalan meninggalkan area itu, namun suatu suara mengejutkannya.
"No one ever sees, no one feel the pain... Tear drops in the rain... I wish upon a star, i wonder where you are... I wish you coming back to me again... And everything's the same like it used to be..." Minhyuk mulai menyanyi dan menghentikan langkah Krystal.
"Suara itu... Kenapa aku merasa sangat mengenalnya..." SooJung berjalan kembali bahkan mendekat kearah panggung menatap wajah Minhyuk.
"Suaranya bagus bukan?" Tanya JongHyun pada SooJung saat menyadari SooJung kembali kearea panggung.
"Aku merasa pernah mendengarnya sebelumnya... Mungkinkah..." SooJung menatap wajah Minhyuk yang terlihat sendu menghayati lagu yang ia nyanyikan.
"Tentu saja kau pernah mendengarnya... Dia adalah penyiar radio di tempatku bekerja...NBC Radio Star" Jelas Jonghyun.
"Penyiar Radio?" Tanya SooJung.
"Ia, Minhyuk siaran setiap pukul sembilan pagi sampai jam dua belas siang... Kau pasti pernah mendengar suaranya saat kau mendengarkan radio..." Jelas Jonghyun.
"Oh... Begitu..." SooJung pun kembali meninggalkan tempat itu.
Setelah bernyanyi, Minhyuk kembali memandu acara sebagai MC hingga acara berakhir. Jonghyun langsung membawanya pergi untuk makan malam di rumahnya saat acara telah selesai.
"Aku akan meneraktirmu makan malam kali ini... Kita harus merayakan comeback-mu bukan?" Jonghyun menggoda penampilan kembali Minhyuk diatas panggung.
"Ingat, kau masih ada kontrak denganku menjadi penyiar, jadi saat ada label yang akan mengontrakmu, kau harus menolaknya demi aku... Hahaha.." Goda Jonghyun lagi.
"Hyung, kau berlebihan..." Minhyuk menatap kosong kearah depan.
"Tapi, kenapa akhirnya kau benar-benar mau bernyanyi? Apakah kau telah melupakannya?" Tanya Jonghyun.
"Tidak, aku hanya ingin bernyanyi... Aku ingin menunjukkan kerinduanku dengan bernyanyi mulai sekarang.. Aku merasa dekat dengannya saat menyanyikan lagu-lagu yang aku ciptakan untuknya.
"Hufth... Arrasseo..." Sahut Jonghyun yang ,enyerah menggodanya saat Minhyuk menjawab dengan serius itu.
Sementara itu SooJung baru saja pulang kerja, dan langsung berlari menghampiri Yoona yang sedang asik menonton televisi.
"Yoona..." Panggil SooJung saat baru saja masuk kedalam rumah.
"Wae?" Kenapa kau terlihat tergesa-gesa?" Tanya Yoona.
"Ada yang ingin aku tanyakan padamu..." SooJung duduk disisi Yoona.
"Apa itu? Katakanlah..." Jawab Yoona sambil masih memperhatikan acara televisi.
"Apakah...
Apakah apa yaa??
Mungkinkah SooJung mengingat Minhyuk? :p
See You On The Next Chapter!
Selain FF Radio ini, jangan lupa baca FF Can't Stop, Be The Last Love dan Our Perfect Love yaa^^
Jangan lupa kasih love dan share FF ini juga, chingudeul ^^