home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > You Don't Know Play Ur Love

You Don't Know Play Ur Love

Share:
Author : LatifahNL999
Published : 23 Sep 2014, Updated : 26 Aug 2016
Cast : Nana || Chanyeol || Lizzy || Baekhyun || Eyoung || Luhan || Others
Tags :
Status : Complete
32 Subscribes |1125498 Views |73 Loves
You Don't Know Play Ur Love
CHAPTER 6 : Chapter 6


Sudah satu minggu lamanya Nana dan Lizzy tidak saling bertegur sapa. Peristiwa yang tidak mengenakkan ternyata masih membekas di hati masing-masing. Setiap kali berpas-pasan di koridor sekolah, mereka hanya saling melewati seolah-olah tidak saling mengenal.

Nana merasa situasi ini benar-benar menjengkelkan. Seumur-umur mereka belum pernah bertengkar hanya karena laki-laki. Namun, Nana juga tak mampu berbuat apa-apa untuk mengakhirinya.

Lizzy selalu bisa mencari alasan setiap kali Baekhyun mengajaknya pergi bertiga. Eyoung dan Gaeun pun tak tahu penyebab perang dingin antara mereka.

 

“Nana-ya, jamkkanman!”

 

Expresi wajah Nana seperti orang tertangkap basah.

 

Ya! Kau kenapa? Kau menghindariku? Apa kau tidak mendengar aku memanggilmu di kantin tadi?” Baekhyun menatapnya bingung, “Ada apa sebenarnya? Kau kelihatan––aneh.”

 

“Hhe, Gwaenchana,

 

“Benarkah? Oh, iya, nanti malam aku dan Lizzy mau pergi ke tempat biasa, kau mau ikut?”

 

“Uhmm, Mian. Aku sibuk malam ini.”

 

“Sibuk? Sibuk apa? Tidak biasanya?”

 

“Hhe. Aku mau menemani ibuku ke pesta.” jawab Nana dengan senyum palsu.

 

Baekhyun mengernyitkan kening ”Kau? Pesta? Dengan Ibumu? Neo style aniya.”

 

Aish, jinjja, kau meledekku? Yang satu ini aku diharuskan ikut.” lagi-lagi Nana tersenyum palsu, “Lagi pula kau ini aneh sekali, kencan mengajakku.”

 

“Memangnya kenapa? kami Sama sekali tidak merasa terganggu dengan kehadiranmu. Kalau kau tidak ikut, suasananya jadi kurang.”

 

Pandangan mata Nana tertuju pada map kuning yang sedari tadi ada di tangan Baekhyun.

 

“Itu apa?” tunjuk Nana pada map kuning tersebut.

 

"Oh, Igeoneun? Formulir kuliah? Aku mau daftar di tempat yang sama dengan Lizzy. Menyenangkan, bukan, bila bertemu setiap hari?” Baekhyun tersenyum bahagia membayangkan impiannya bersatu dengan Lizzy di tempat kuliah nanti, “Kau sudah beli formulir pendaftarannya? Kau mengambil jurusan apa?”

 

“Hhe. Aku tidak terlalu memusingkan kuliah. Buat apa pusing-pusing beli formulir pendaftaran, orang tuaku bersikeras ingin mengirim ku ke China. Untuk menolak pun sangat susah” tegas Nana.

 

“Berarti setelah lulus nanti, kita akan berpisah lama?” ucap Baekhyun sedih.

 

“Kemungkinan begitu. Aku juga berat berpisah dengan Lizzy, denganmu, Eyoung, Gaeun dan lainnya” Nana tersenyum.

 

“Memang susah menjadi orang pintar apalagi kaya. Pasti buntut-buntutnya belajar di luar negeri” Baekhyun tertawa tanpa beban. “Kuharap kau akan mendapat pacar di sana.”

Nana tertawa ringan “Eii. Kau bergurau. Tsk.” Nana memukul lengan Baekhyun.

 

Geureom? Bagaimana kalau dengan pria yang itu?”

 

UhmNugu?”

 

Baekhyun menunjuk ke arah seorang pemuda tinggi yang sedang berdiri jauh di depan mereka. Pemuda berpakaian santai itu tiba-tiba melambai ke arah mereka.

 

Nana terbelalak kaget. Matanya berdalih ke arah Baekhyun.

Apa yang dia lakukan? Aish, jinjja.

 

“Dari tadi ku lihat, dia melihat ke arah sini. Kau kenal dia?”

 

“I…itu? Nae chingu,” jawab Nana gugup.

 

Chingu?” Baekhyun menatap Nana dengan tatapan menggoda.

 

Jinjjayo,  hapus tatapan itu. Ya jugeullae?”

 

Baekhyun tertawa dan mengacak-acak rambut Nana. “Aigoo

 

Gabwa. Mungkin dia sudah lama menunggumu. Jangan membuatnya berlama-lama lagi menunggumu. Aku pulang dulu. Nanti malam kalau kau mau pergi, hubungi aku saja.”

 

Oh. Ne. Hati-hati-hati di jalan”

 

Baekhyun berbalik badan dan mengedipkan matanya, kemudian ia membalikkan badannya lagi. Nana mengamati kepergian Baekhyun dengan hati was-was. Setelah yakin Baekhyun sudah lenyap dari situ, ia buru-buru menghampiri Chanyeol–yang notabene adalah pemuda yang dimaksud. Ia langsung membentaknya.

 

“Apa kau sudah gila? Apa kewarasanmu benar-benar sudah tidak ada? Kenapa kau kemari?” ucap Nana kesal dan frustrasi.

 

 “Namja chinguijyo?” ia tidak menghiraukan pertanyaan Nana.

 

“Bukan, itu kekasih Lizzy. Kau sudah lihat, ‘kan? Jadi, cepat pergi dan jangan coba-coba mendekatinya lagi.” Gertak Nana

 

Chanyeol hanya manggut-manggut. “Tampan juga. Jika dibandingkan denganku– hmm kurasa aku terlalu tampan jadi tidak bisa dibandingkan, bukan?”

 

“Hhe” Nana hanya tersenyum sinis dan malas. “Dwaesseo, dwaesseo, dwaessoyo. Kau belum menjawab pertanyaanku. Untuk  apa kau datang ke sini? Kalau kau mau cari Lizzy, Lizzy sudah tidak ada di sini. Ga!” usir Nana.

 

“Kau kasar sekali. Siapa bilang aku ke sini mencari Lizzy? Aku datang ke sini untuk mencarimu.”

 

Nana mengeryitkan dahinya “Naega wae?”

 

“Mungkin aku bisa mengantarmu pulang atau mengajakmu pergi? Kita bisa bicara lagi seperti hari itu.”

 

“Haha,” Nana tertawa ringan, lalu wajahnya kembali datar dan dingin seperti waktu itu. “Lucu. Hhe, hari itu kita bukan berbicara, melainkan bersilat lidah. Tidak, bukan kita, itu kalian saja.”

 

“Aku serius.”

 

Nana melipat kedua tangannya didada “Kau datang ke sini bukan untuk Lizzy?”

 

Chanyeol hanya menghela napas “Kenapa aku selalu dikaitkan dengan Lizzy? Aku tegaskan sekali lagi, Aku ke sini untuk mencarimu. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan Lizzy, kurasa telingamu baik-baik saja.”

 

“Kenapa kau mencariku, kau punya keperluan apa?”

 

Aigoo! Apa isi kepalamu hanya belajar, makan dan tidur? Sehingga kau tidak bisa berpikir dan merasa? Aku tertarik padamu” ucap Chanyeol dengan begitu to-the-point.

 

“Hhe penilaianku benar, kau memang benar-benar…aish. Aku tidak tertarik padamu,” tegas Nana dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

 

Tiba-tiba ponsel Chanyeol berdering kencang. Chanyeol mengamati nama si penelepon lalu meletakkan ponsel ke telinganya. “Yeoboseyo –– Lizzy-ya, wae?”

Nana membelalak kaget. Bola matanya hampir saja melompat ketika Chanyeol mengucapkan nama itu.

Wae?” Chanyeol  terdiam sebentar, lalu melirik nana dengan tatapan serba salah.

Nana langsung memberi isyarat supaya Chanyeol tidak memberitahu Lizzy jika dia ada di situ bersamanya. Chanyeol mengangguk kecil, “Aniya, aku sedang bersama teman kampusku. Ada apa? Hm? Ketemu di kafe itu lagi? Jam tiga?”

 

Nana melotot kaget melihat ke arah Chanyeol. Lalu, tanpa diikuti akal sehatnya, Nana tiba-tiba merebut ponsel Chanyeol dari tangannya secepat kilat. Chanyeol bingung tak mengerti. Dengan suara kecil Nana berbisik.

Gajima!” pinta Nana dengan memohon.

 

Wae?” Chanyeol balas berbisik.

 

“Aku….uhm…aku…” Nana mematikan telepon Lizzy “Ya! Bukankah tadi kau bilang mau mengajakku pergi? Kita pergi sekarang sebelum aku berubah pikiran.”

 

Chanyeol tersenyum nakal, namun kemudian ia menggeleng. “Kembalikan ponselku.”

 

Nana mendesah kecewa, lalu diserahkannya ponsel itu pada si pemilik kembali. Ia menunduk kesal.

 

Ne.. yeoboseyo, Lizzy-yaMian tadi jaringannya hilang, Tadi sampai mana? Oh, ya, bertemu jam 3. Hm…..boleh juga,” Chanyeol mencuri pandang ke arah Nana. Dilihatnya Nana memohon dengan kedua jari telunjuk menyilang di dahi juga dengan mata memejam.

 

Ehmjamkkanman! Oh, iya. Aku lupa, jam 3 nanti aku sudah ada janji dengan teman kampusku. Mianhae Lizzy-ya,

 

Nana mendongak tak percaya, ia tersenyum lega mendengar jawaban Chanyeol.

 

“Kau yakin tidak apa-apa? aratseo” Chanyeol menutup flip ponselnya dengan penuh percaya diri “Kajja, aku sudah memenuhi permintaanmu. Hari ini, kau jadi milikku.” Chanyeol tersenyum penuh kemenangan.

Nana hanya menggerutu kesal “Ah, jinjja-jinjja.

 

 

*TBC*

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK