home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > You Don't Know Play Ur Love

You Don't Know Play Ur Love

Share:
Author : LatifahNL999
Published : 23 Sep 2014, Updated : 26 Aug 2016
Cast : Nana || Chanyeol || Lizzy || Baekhyun || Eyoung || Luhan || Others
Tags :
Status : Complete
32 Subscribes |1125504 Views |73 Loves
You Don't Know Play Ur Love
CHAPTER 14 : Chapter 13

Chanyeol berbaring di ranjangnya seorang diri. Hatinya senang tapi tidak bisa tenang. Kata-kata Sehun dan Nana terngiang-ngiang dengan jelas di telinganya, dan itu semua sangat mengganggu ketenangannya.

Ingat, Hyung, aku tidak bisa membantumu lagi. Dalam seminggu ini kalau kau gagal mengumpulkan uang 9 juta won, nyawamu bisa-bisa melayang. -Sehun

Oh iya…tentang hutangmu itu….aku akan meminjamkan uangku untuk sementara. -Nana

Chanyeol mendesah panjang dan menutup wajahnya dengan bantal. “Ah, meolla, meolla, meolla,

.

~

.

Pagi yang cerah menaungi seisi sekolahan, seolah-olah menyemangati para panitia organisasi sekolah yang tengah sibuk mempersiapkan panggung untuk acara pelepasan ketua organisasi.

“Kau sudah menyusun pidatomu?” tanya Baekhyun pada Lizzy.

“Sudah,

“Lizzy,”

Uhm,

Baekhyun mengamati Lizzy untuk sesaat. “Kau terlihat tidak semangat. Wae?”

Lizzy berangkat dari duduknya menoleh ke arah Baekhyun. Kemudian, ia menangkup kedua pipinya. “Apa sangat terlihat?! Aku gugup. Ah, sebaiknya aku ke toilet dulu.” Lizzy pun meninggalkan Baekhyun.

Aigoo. Jika mencariku, aku di lapangan bola, ya,”

Ne,”

.

** You Don’t Know Play Ur Love **

.

“Nana. Nana. LEE JIN AH!”

Nana tersentak dan mengangkat wajah menatap Eyoung yang duduk di hadapannya dengan memegang gitar. ”Ne?”

“Lagi. Melamun lagi?” tanya Eyoung dengan nada menuduh walaupun seulas senyum kecil tersungging di bibirnya.

Aniya,” sahut Nana

Wae?” tanya Eyoung sambil mengamati Nana dengan tajam. “Kau tidak mendengar kata-kataku?”

Nana mengabaikan pertanyaan Eyoung. “Apa yang kau katakan tadi?” ia balas bertanya.

Eyoung menyandarkan punggung ke sandaran kursi. “Lusa ulang tahun pernikahan orang tua Gaeun, dan dia ingin mengajak kita makan malam di rumahnya. Kau ikut, ‘kan?”

Nana mengangkat bahu, lalu mengangguk.” Tentu. Kenapa tidak?!”

Tsk,” Eyoung mendecakkan lidah melihat sikap Nana. “Kau terlihat antusias sekali,” ucap Eyoung sinis.

Nana tersenyum mendengar gerutuan Eyoung, tetapi tidak berkata apa-apa. Ia memandang ke luar jendela. Tanpa sadar ia menghela napas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan.

Arasseo, Kajja, kurasa Lizzy membutuhkan bantuan kita,” ucap Eyoung sembari berlalu pergi keluar dari ruangan musik.

Ye?” Nana dilanda kesedihan dan kebingungan, kemudian ia mengikuti Eyoung dari belakang.

.

Nana,

Nana mendengar suara yang tidak asing itu memanggil namanya dengan lantang. Kemudian, ia mendongak kepalanya.

Oh, Lizzy, wae?”

Lizzy berjalan mendekat dan menarik tangan Nana masuk ke ruang musik kembali.

Mwoya?” Nana melepaskan tangannya dari cengkraman Lizzy ketika mereka sudah berada di dalam ruang musik.

“Aku sudah tahu semuanya,”

Nana terlonjak kaget. “Mwo?”

“Jangan pura-pura lagi. Singkirkan wajah innocent-mu itu dari depan mataku. Apa yang kau lakukan?”

“Aku sedang tidak ingin berdebat, Lizzy,” ucap Nana dengan malas.

“Aku juga tidak ingin mengajak berdebat. Kau menjalin hubungan dengannya, kau melupakanku, kau bahkan tidak menghubungiku  dan menemuiku. Menyebalkan sekali. Kau tahu, betapa sesaknya dadaku ketika kau abaikan?! Kenapa tidak bilang jika kau menyukainya dari awal? Aku terus menunggumu menghubungiku, menanyakan kabarku, dan, kenapa kau membuatku ku khawatir, juga––”  Lizzy menundukkan kepalanya.

“Kau yang mengabaikanku, juga…”

Mian,” potong Lizzy dengan cepat. Nana mendengarnya tertegun. “Mian, aku terlalu kekanak-kanakan. Aku memang belum dewasa. Mianhae, jeongmal mianhae,

Nana mengernyitkan dahinya dan melipat kedua tangannya di dada. “MwoyaCih, apa benar ini Park Lizzy?  Omo, siapapun kau, keluarlah dari tubuhnya. Ini bukan dirinya, kau sudah membuat ku hina di depan teman baikku. Jangan mempengaruhinya, aku tahu Park Lizzy ku seperti apa. Nawajuseyo,” Nana langsung tersenyum.

Mwoya? Aku serius,” Lizzy ikut tersenyum dan mengulurkan jari kelingkingnya. “Kau ingin bersahabat denganku lagi?”

Nana pura-pura berpikir keras.

Hya~” Lizzy mendengus kesal. Kemudian Nana tertawa dan  mengaitkan kelingkingnya.

“Jangan kembali pada dirimu yang dulu. Kau berubah, sekarang kau menjadi dewasa. Tidak salah jika aku mengabaikanmu,”

Neon–”

“Jaga Baekhyun. Dia benar-benar tulus padamu. Menjadi kekasihmumu itu suatu keberuntungan untuknya. Uhm, ada yang perlu ku bantu?”

.

** You Don’t Know Play Ur Love **

.

Sementara itu, di lapangan bola Baekhyun dan Luhan melakukan pemanasan untuk pertandingan sore ini.

“Di mana Lizzy?”

Baekhyun menggeleng-gelengkan kepalanya. “Mungkin dia butuh sendiri untuk membuat pidatonya.”

“Padahal aku butuh penyemangat,”

Baekhyun menendang bola ke arah Luhan dengan keras.

AckYa, neo wae irae?”

“Kenapa harus Lizzy-ku yang kau tanyakan?”

“Hahaha~ Meolla.” Luhan tertawa keras dan melempar bola kembali ke arah Baekhyun.

Aish~

“Aku mendengar ada yang menyebut namaku?”

Tiba-tiba datang segerombolan gadis-gadis cantik, membuat Luhan dan Baekhyun tertawa kecil.

“Kalian tidak ada kegiatan?” tanya Luhan dengan semangat.

Oh, wae? Aku sedang gugup, butuh hiburan, hhe”

Joah, Baekhyun, hari ini sepertinya kita akan menang,”

“Berhenti menggoda Lizzy-ku,” Baekhyun merangkul Lizzy dengan erat.

Tsk, Gaeun tidak terlihat,”

OhWae?” Nana mencolek Luhan dengan genit. Eyoung menatap Nana dengan tanda tanya kemudian matanya berdalih pada Luhan.

“Hanya bertanya. Untuk nona-nona yang cantik, silahkan duduk di kursi penonton. Kalian harus meneriaki namaku. Oke!”

Ne,

“Aku tidak?” tanya Baekhyun cemberut.

.

** You Don’t Know Play Ur Love **

.

“Kalian masih hidup ternyata. Ku pikir kalian sudah ditelan bumi,”

Oretmaniyeyo, Gaeun,”

Gaeun hanya menyipitkan matanya.

Aei, kapan aku bisa melihatmu bersikap manis padaku?”

“Kapan-kapan,”

Geumanhae,”

Aigoo, apa tidak terlalu pagi kalian datang ke tempatku, Oh Sehun-ssi, Park Chanyeol-ssi?”

Aniya,

Oh, ya, lusa ulang tahun pernikahan Ibu dan Ayahku, kalian bisa datang. Neo,” Gaeun menunjuk wajah Chanyeol. “Ibuku juga sering mengeluh tentangmu, oppa,” Gaeun mencibir.  “Kau bahkan tidak pernah lagi memberi kabar padanya, dia lebih mengkhawatirkanmu daripada aku, ah jinjja,

“Kau tidak sekolah?”

“Aku izin,” ucapnya sambil membersih gelas-gelas yang berderet di hadapannya.

“Aku baru ingat kau bersekolah di Jeongju Ochang High School, kan?”

Oh, wae? Kau ingin mendaftar menjadi siswa lagi? Tsk,” ucap Gaeun dengan sinis.

Chanyeol dan Sehun saling pandang. “Jam berapa kalian pulang?” tanya Chanyeol.

Meolla, sekolah ku sedang sibuk untuk mempersiapkan pelepasan ketua organisasi sekolah, tapi yang tidak bertanggung jawab atas kegiatan itu boleh pulang atau tidak sekolah, hanya untuk kelas tiga,”

“Aku pergi dulu” Chanyeol bergegas pergi dari tempat Gaeun dengan buru-buru.

“Ada apa dengannya?” gumam Gaeun.

Sehun mengangkat bahunya. “Bersikap Manislah denganku,”

Joah, bantu aku bersihkan gelas-gelas ini dan menyusunnya,”

Ya!”

Shireoyo?”

Arasseo,”

.

** You Don’t Know Play Ur Love **

.

Yeoboseyo,” Nana melirik ke arah Lizzy. “WaeMWO?” Nana membesarkan suaranya, namun dikecilkannya lagi kala semua mata sahabat-sahabat memandangnya. “Mworagoyo?”

Wae?” tanya Lizzy yang melihat Nana tiba-tiba gelisah.

Ani. Aku harus pulang sekarang,” Nana bergegas berdiri. “AKU PULANG DULU!” teriak Nana pada Luhan dan Baekhyun. “Lizzy, Eyoung, mian,  aku pulang dulu, ganda,”

Oh, hati-hati,”

.

~

.

“Kau membawaku ke tempat ini lagi. Kau menuntutku untuk merindukanmu?” Nana mendecakkan lidahnya. “Tsk,”

Oh, karena aku tahu kau tidak akan pernah merindukanku,” tegas Chanyeol yang sedang bersandar di pohon dan memainkan gitarnya. “Kau ingin mendengar laguku? Aku membuatnya tadi malam,”

“Lagu?” Nana memeluk kedua kaki dan  menempel dagunya di lutut. Haebwa,

Chanyeol mulai memainkan gitarnya.

~On a night where no one looks for me
I hear a quietly ringing sound
Like a scene from the movies
I lost that moment

When I opened my eyes in the morning
I kept thinking of you
My heart that I saved, that I hid away
I will show it all to you

I want to tell you
Words that you haven’t ever heard
Words I want to tell you when I see you
Words I can’t say by myself
I love you

Will you come to me?
I wanna close my eyes and hug you
I’m not good but I wanna whisper
To the person in front of me, love you 

I want to love you
I want to be by your side

When I sing like this
It feels like you’ll come
My heart that I saved, that I hid away
I will let you listen to it

I want to tell you
Words that you haven’t ever heard
Words I want to tell you when I see you
Words I can’t say by myself
I love you~

 

Nana terdiam mendengar lagu yang dinyanyikan Chanyeol, dia mengamati bait demi bait lagu tersebut. Tanpa disadari Nana menyungging seulas senyumnya yang manis dan merasa getaran di dadanya.

Eotte?”

Nejothda. Kau membuatnya sendiri?”

Oh, itu untukmu?”

Nana tersentak kaget. “Ye?”

Chanyeol berdiri dari duduknya dan memberikan gitarnya pada Nana. “Oh, ya. Ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu,” Chanyeol tiba-tiba berlari kecil meninggalkannya, kemudian menghilang sebentar.

.

Nana menunggunya dengan sabar meskipun ia lebih senang kalau tidak sendirian di tempat sepi ini. Diamatinya riak-riak air danau yang tenang hampir tidak bergerak, kemudian mendongak menatap gumpalan awan kemerahan yang menutupi langit sore. Ia tersenyum penuh arti, berharap bisa selalu menikmati sore seperti ini. Lalu ia mendengar derap langkah kaki, ia menoleh dan melihat Chanyeol kembali padanya sambil memandang dengan tidak percaya.

“Sudah hampir layu, tapi tadi aku sudah menelusuri seisi taman ini dan ternyata bunga mawar inilah satu-satunya yang masih hidup. Kuharap kau mau menerimanya.”

Nana menutup bibirnya dengan tangan, setengah mati berusaha menahan senyum.

“Aku tahu aku memang bukan kekasih yang baik, juga bukan yang seperti kau idam-idamkan. Tapi aku sungguh beruntung bisa bersama denganmu saat ini.”

Mwoanya?” Nana berusaha sekuat tenaga agar tidak tersenyum terlalu banyak. Mulutnya ditutup lagi sebelum tawanya nanti meledak.

“Kau tersentuh? Sudah ku duga,”

“Mulai lagi,” cibir Nana.

“Kejadian kemarin membuatku sadar, sebenarnya kau ini sangat berarti bagiku. Aku tahu mungkin kau tidak merasakan yang sama padaku. Mungkin sekarang kau ada di sini bersamaku tapi hatimu sedang bersama yang lain. Aku benar-benar menyesal sudah menyeretmu ke dalam banyak masalah. Maafkan aku untuk semuanya, tapi aku tidak pernah bermaksud membuatmu terluka. Rasanya aku ingin selalu menjagamu,”

Nana membisu. Dalam detik yang pajang ia bergeming. Ia baru sadar ternyata Chanyeol serius. Entah mengapa tiba-tiba saja saat ia bertatapan mata dengan Chanyeol, ia menyadari hal-hal kecil yang selama ini yang tidak ia perhatikan, sepasang matanya yang teduh, lekuk wajahnya yang sempurna, hidungnya yang mancung.

“Bolehkah aku selalu bersamamu?” Chanyeol menyerahkan mawar itu pada Nana,

Ne?” meski ragu, tapi Nana mau menerimanya.

Kau tahu, aku belum pernah diberi mawar oleh siapapun. Meskipun ini sudah hampir layu. Tapi aku sangat terharu. 

Gomawo.”  Nana menyunggingkan senyum dari bibir mungilnya.

Eotte?

.

** You Don’t Know Play Ur Love **

.

“Kenapa dia bisa jatuh cinta padaku? Bukankah selama ini baik dia maupun aku terkesan hanya main-main. Bukankah begitu? Bukankah tujuan utamaku menerimanya semata-mata hanya untuk melindungi Baekhyun dan Lizzy? Kenapa semuanya jadi kacau begini? Tapi kenapa? Kenapa––” Nana memegang dadanya. “Aku tidak bisa membohongi ini. Aku merasa senang berada di dekatnya akhir-akhir ini, aku memang akan sulit menerima cinta yang baru dari siapapun juga.” Nana hanya menghela napas panjang menelup pil di tangannya. Kemudian bersembunyi di balik selimut. “Ah, meolla, meolla, meolla,”

.

Tbc

.

Ps : Lagu Chanyeol ; Alex “I want to love you” [Ost. My Lovable Girl]

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK