home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Just One Day

Just One Day

Share:
Author : ichen_aoi
Published : 15 Sep 2014, Updated : 06 Oct 2014
Cast : Baekhyun EXO, Jin BTS, Son So Hye
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |8293 Views |6 Loves
Just One Day
CHAPTER 9 : Something

Seoyeon terengah-engah begitu membaca pesan yang dikirim Hyoso, ia berlari sepanjang gang kecil itu untuk segera sampai ke tempat tinggalnya dan luar biasanya, kali ini ia diantar oleh Luhan. Objek pemandangannya setiap malam. Antara bersyukur dan sebaliknya, karena ia harus menunjukkan wajah memelasnya pada laki-laki itu.

"Hyo~" panggilnya dari depan pintu dan langsung berhadapan dengan Hyoso dan Sohye yang sedang duduk dalam suasana canggung. Tidak memerlukan lebih banyak waktu lagi, Seoyeon langsung beringsut mendekati Sohye dan menunjukkan wajah memelasnya lagi.

"Maafkan kami, tapi kami tidak bermaksud berbohong dan membebanimu."

Sohye melirik Seoyeon sekilas, "Jadi, ada berapa banyak orang lagi yang membohongiku?"

Seoyeon menggigit bibir bawahnya, saling bertatapan dengan Hyoso.

"Kau mau memaafkan kami?" tanya Hyoso hati-hati.

"Buat apa? Kitakan teman dekat." balas Sohye tanpa di duga.

"Sungguh?" kali ini mata Seoyeon membulat sempurna.

Sohye menganggukkan kepalanya. Seoyeon dan Hyoso menghela nafas lega. Detik berikutnya mereka pun saling berpelukan satu sama lain. Namun sesuatu mengganjal pikiran Hyoso.

"Kau dari club?"

"Iya."

"Kenapa cepat sekali sampainya?"

"T-Taksi?"

"Seingatku pagi tadi kau mengeluh tidak membawa dompet."

"Eh itu..."

"YA! KAU DIANTAR LUHAN?"

Dan menit berikutnya pembicaraan pun berubah, Hyoso dan Sohye menginterogasi Seoyeon dengan sangat ketat sehingga membuat gadis itu berlari menuju kamarnya.

 

--

 

Pagi ini Sohye bangun agak telat, selain dosen matakuliah hari ini tidak hadir, ini juga efek semalam. Dia dan kedua teman dekatnya benar-benar tidur hingga larut malam untuk menyelsaikan masalah dan menginterogasi Seoyeon, magnae mereka.

#Drrtttdrrtt

Sohye melirik ponselnya, panggilan masuk dari Jin.

"Yeob... Ne! Arraseo!!"

Sohye langsung memutus jaringan telepon dan berlari menuju kamar mandi. Ia benar-benar lupa kalau hari ini ia harus menemani lelaki itu untuk mencari kado ulangtahun. Entah kenapa menemani hari-hari Jin seolah sudah menjadi hal yang biasa untuk Sohye.

"Aish! Laki-laki itu!!!" keluhnya di depan pintu kamar mandi.

 

--

 

COEX Mall, Gangnam, Seoul.

Sohye sesekali melirik kearah Jin, mencari tahu apa yang membuat laki-laki disampingnya itu menjadi pusat perhatian sejak mereka memasuki mall. Seperti saat ini misalnya, beberapa gadis remaja sibuk berbisik-bisik sambil tertawa kecil begitu melihat Jin bahkan beberapa jelas mencoba merebut perhatian laki-laki itu yang sayangnya, Jin seolah menganggap orang-orang disekelilingnya tidak kasat mata. Kecuali Sohye tentunya.

"Bagaimana dengan kemeja ini?"

"Eh?"

Jin berpaling dari sederet kemeja bermerk dengan harga selangit (bagi Sohye) dan menatap Sohye yang balas menatapnya dengan pandangan polos.

"Kadonya?"

"Namja?"

Jin menganggukkan kepalanya. Kali ini Sohye mengernyitkan kedua alis matanya. Jin membeli kado ulangtahun untuk namja? Bukankah seharusnya untuk yeoja?

"Nu...Nugu?"

"Byun Baekhyun."

"Eh?"

Jin tertawa kecil dan mengetuk dahi Sohye dengan jari telunjuknya, membuat beberapa gadis di sekitar mereka memekik iri.

"Laki-laki yang kau temui di resto beberapa hari lalu."

"Oh! Dia?"

Kali ini wajah dan ekspresi menyebalkan Baekhyun langsung terbayang dalam benak Sohye. Ia membentuk kerucut kecil pada bibir mungilnya. Jika mengingat pertemuan-pertemuannya dengan Baekhyun, rasanya ia benar-benar ingin menghadiahi laki-laki itu pisau daging.

"Jadi, apa yang cocok?"

"Plester."

"Plester?"

"Iya, agar mulutnya tidak sembarangan berbicara."

Jin menatap Sohye sesaat dengan heran sebelum akhirnya tertawa karena mengerti kemana arah pembicaraan gadis itu. Sohye tidak berusaha untuk membuat laki-laki itu terdiam, ia malah memasang ekspresi kesalnya seolah Baekhyun benar-benar sedang berada di depannya. Hal ini semakin membuat Jin tertawa.

"Ya! Kenapa kau bahagia sekali?"

"Hhaaa... Baru kali ini ada gadis sepertimu," ucap Jin susah payah untuk meredakan tawanya sambil menghapus air mata diujung matanya. 

"Maksudnya?"

"Kau tahu? Jika aku jalan bersama Baekhyun, biasanya akan ada banyak gadis yang berani mendekatinya dan mengatakan kalau anak itu manis, tampan dan semacamnya. Mereka semua memujinya seperti tuan muda."

Mendengar penjelasan Jin semakin membuat Sohye mengerutkan dahinya, heran. Bagaimana bisa orang semenyebalkan itu bisa menerima banyak pujian bukannya hujatan padahal ia benar-benar yakin pasti Baekhyun akan terus memasang ekspresi menyebalkannya itu meski ratusan gadis antri untuk menarik perhatiannya.

"Ah ini!"

Jin mengambil sebuah gelang perak design sederhana dengan mempertahankan kesan mewah dan elegan. Sohye melirik gelang itu dan menatap Jin dengan semakin bingung, hadiah gelang bahkan terlalu romantis untuk dilakukan sepasang lelaki.

"Dia suka aksesoris berkelas."

"Gelang? Kau memberinya gelang?"

"Tentu! Bahkan dia pernah memberikanku kalung dengan design tak biasa."

Sohye manatap Jin dengan tidak percaya dan menerka apa hubungan antara Jin dan Baekhyun. Sahabat? Tapi kenapa begitu romantis? Sohye bergidik ngeri dengan apa yang ia pikirkan sendiri. 

Jin melirik gadis itu, mengerti kemana arah pikirannya. Ia tersenyum, meletakkan tangannya di kedua bahu Sohye. Memaksa gadis itu menatap langsung kearahnya. Kemudian wajahnya semakin mendekat, dahi mereka beradu. Ini pertamakalinya Sohye benar-benar melihat wajah seorang laki-laki dari dekat. Jin tersenyum manis dan lembut, hal yang baru pertamakali Sohye lihat sejak mengenalnya.

"Baekhyun, dia adik kesayanganku."

Sohye masih tidak mengerti sampai wajah Jin menjauh dan telapak tangan besarnya mengusap kepala Sohye dengan lembut. Memperlakukan gadis itu seperti seorang anak kecil yang manis.

"Kita harus cepat, malam ini akan diadakan pesta ulangtahunnya."

"N-Ne."

Tidak ada yang Sohye katakan lagi selain menuruti Jin, dengan cepat ia memilih kotak kado dan bungkusnya. Seperti yang Jin katakan, malam ini mereka akan pergi ke pesta ulangtahun Baekhyun meski Sohye sendiri tidak tahu kenapa ia harus ikut. Bahkan mereka tidak benar-benar saling mengenal apalagi pertemuan mereka selalu tidak berjalan dengan baik. Tapi, kenapa rasanya Sohye ingin datang ke pesta itu?

 

To be continue...

 

"Kumohon, jangan pergi. Tetaplah disini. Sebentar saja."

"Dia menghilang! Bantu kami mencarinya."

"Bagaimana ini? Ponselnya tidak aktif!"

"Apa kau tidak punya siapa-siapa?"

"Siapa yang peduli dengan orang sepertiku? Bahkan jika aku matipun tidak akan ada orang yang menyadarinya."

"Bagaimana dengan jawaban dari pertanyaanku kemarin?"

"Maafkan aku."

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK