Harii minggu adalah hari bermalas-malasan bagi kebanyakan orang. Tapi tidak untuk Jin Ah. Orang tuanya yang menjadi sangat sibuk ketika hari minggu karena banyak pelanggan yang datang, biasanya pergi ke kota ketika subuh.
Yang membuat sibuk Jin Ah adalah harus mengurus Kai yang sangat cerewet tentang segala hal. Biasanya Eommanya yang selalu mengurusi keperluan Kai di pagi hari. Tapi ketika hari minggu, Jin Ah yang menyiapkan semuanya.
Kai adalah anak yang sangat manja. Dia selalu meminta sesuatu hal dengan merengek seperti anak kecil. Mungkin ini karena dia adalah anak bungsu yang sering dimanja oleh eomma dan appa-nya. Tetapi Jin Ah adalah tipe Noona yang penyayang. Dia sangat menyayangi adiknya dan memperlakukannya seperti mainan, seperti mencubit pipi Kai, mengikat rambut Kai ketika mulai panjang bahkan tidak sering memakaikan rok-rok pendeknya ke Kai dan menguploadnya di SNS.
"Noona, nanti aku pergi dengan Baekhyun hyung yaa.."
Kai yang baru bangun tidur menghampiri Jin Ah di dapur.
"Jam berapa? memangnya mau kemana?"
"Hyung mengajakku ke Mall, katanya dia mau membeli game baru"
"Apa cuma berdua?"
"Ani, Sehun juga ikut. Oh?"
"Ah, kalian bertiga kan masih kecil, bagaimana kalau diculik"
"Baekhyun hyung sudah besar noona, dia bilang dia berani kok"
"Andhwae.."
"Aaaahh noonaaaa. waee? aku mau pergii"
Kai mulai merengek, berpura-pura menangis, menutupi wajahnya dengan bantal
"Makan sarapanmu Kai-ah"
Jin Ah yang tidak merespon rengekan Kai hanya menyuruhnya sarapan.
"Ania, aku gak mau sarapan. Noona jahat. nanti aku laporkan eomma"
"Laporkan saja, mungkin nanti kamu yang akan di marahi"
Kai membenamkan wajahnya lagi ke bantal. Dia mengeluarkan suara tangisan yang palsu. Sesekali memang Jin Ah sering menyerah ketika adiknya sudah mengeluarkan jurus menangis itu. Tapi kali ini Jin Ah tidak berminat untuk menyerah karena memang Kai masih kecil untuk berjalan-jalan tanpa orang tua di Mall menurutnya.
"Good morning everybody..."
Baekhyun yang datang langsung duduk di sebelah Kai.
"Wae?"
Kata Baekhyun pelan ke pada Kai setelah melihatnya. Baekhyun tau kalau Kai sedang mengeluarkan jurus ngambeknya pada Jin Ah, tapi dia belum tau karena apa.
"Baekhyun apa kamu sudah sarapan? ayo makan makanan Kai, dia bilang dia gak mau makan"
Jin Ah menggoda Kai
"Aaaahhh noonaaaaa andhwae. Hyung, noona gak mengijinkan kita pergi ke mall"
Baekhyun yang kaget tiba-tiba ikut merengek ke Jin Ah.
"Ahh noona wae?"
"Ya, baekhyun-ah. kenapa kamu ikut merengek?"
"Kata Sehun hari ini ada peluncuran game baru di mall. cuma 1 hari noona eventnya. aku ingin kesanaa. oh?"
Baekhyun dan Kai sama-sama menunjukkan wajah memelasnya ke Jin Ah.
"Kalian kan masih kecil, apa kalian mau diculik? nanti kalau uang kalian di curi di bis bagaimana? apa kamu belum pernah dengar berita penculikan anak di berita? Ahh.. kalian taunya cuma main game ya, gak pernah lihat berita"
Jin Ah menjelaskan panjang lebar kepada adik-adiknya itu. Kai dan Baekhyun terlihat sangat kecewa mendengar Jin Ah.
Mereka berdua masih terlihat diam dan berfikir bagaimana cara Jin Ah agar mengijinkan mereka pergi.
"Apa kamu masih gak mau makan Kai-ah?"
"Nee"
Dengan langkah menyeret Kai langsung menghampiri Jin Ah di meja makan. Baekhyun yang duduk di ruang tivi masih berfikir tentang cara mereka pergi. Kemudian dia mencari kontak Sehun di handphonenya.
"Yobuseyo"
"..."
"Jin Ah noona gak mengijinkan kita pergi ke mall"
"..."
"Dia bilang kita masih kecil, oetokke?"
"..."
"Ah jinjja? apa dia mau?"
"..."
"Apa dia sudah besar?"
"..."
"Oh jinjja? berarti dia kakak kelasku"
"..."
"Arasseo arasseo, aku bilang ke Jin Ah noona dulu. oh.."
Baekhyun menutup telephonenya dan berlari ke arah dapur untuk menemui Jin Ah
"Sehun bilang hyung-nya mau mengantar kita ke mall, hyung-nya sudah besar noona. Dia kakak kelasmu di sekolah. bolehkan?"
Jin Ah berfikir sebentar setelah mendengarkan Bekhyun, lalu dia mengangguk pelan.
"Pastikan Sehun dan Hyung-nya kesini dulu menjemput kalian yaa.. Noona mau lihat apa benar kalian mengajak orang dewasa"
"Nee...! Gomawo noona"
Baekhyun dan Kai melakukan highfive kemudian memeluk Jin Ah yang sedang makan sampai tersedak.
***
Sehun dan Hyung-nya yang bernama Jae Hyun sampai di rumah Jin Ah dengan membawa mobil. Sepertinya Sehun berasal dari keluarga yang sangat kaya, melihat dari mobil keren yang di bawanya. Jae Hyun yang katanya adalah kakak kelas Jin Ah juga sudah di perbolehkan membawa mobil sendiri.
Wajah Jae Hyun terlihat sangat sombong bagi Jin Ah karena semenjak Jin Ah mempersilahkannya masuk tadi, wajah Jae Hyun tidak menampakkan senyum sama sekali.
"Kenapa sih kamu gak membiarkan mereka pergi sendiri"
"Mereka kan masih kecil"
Jin Ah yang mencoba sabar menjawab dengan santai pertanyaan Jae Hyun
"Tapi kan mereka anak lelaki, apa kamu ibunya? kok kamu yang merang-larang. Aishh, membuatku repot saja harus mengantarkan mereka"
"Kenapa kamu mau? kalau kamu tidak suka ya gak usah diantar. apa kamu gak pernah lihat berita? banyak penculikan anak kecil sekarang. Apa kamu tidak takut adikmu di culik?"
Jin Ah yang tidak bisa menahan sabarnya lagi langsung berbicara ke arah Jae Hyun dengan nada tinggi.
"Eommaku akan memarahiku kalau aku tidak mengantarkan Sehun. Ahhhh sungguh cerewet"
Jae Hyun menggaruk-garuk kupingnya seperti terganggu dengan omelan Jin Ah
"Sial sekali eommamu punya anak yang menyebalkan sepertimu"
Jin Ah menggumam pelan kepada Jae Hyun
"Mwo?"
"Ani. kalau kamu tidak mau mengantarkan lebih baik kamu pulang"
"Ahh, dwaesseo. ayo kita berangkat.."
Jae Hyun langsung bangun dari tempat duduknya dan meninggalkan Jin Ah keluar.
Jin Ah merasa sangat sebal kepada Jae Hyun langsung menghampiri Sehun, Kai dan Baekhyun di kamar menyuruh mereka segera berangkat.
Jin Ah lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan bekal untuk Kai, dia membawakan masakannya tadi untuk makan siang Kai karena eommanya menyuruhnya untuk memperhatikan Kai agar tidak telat makan. Jin Ah menaruh bekal Kai ke dalam tepak makan, dia juga menyiapkan beberapa onigiri yang banyak untuk Baekhyun dan sehun.
Kemudian Jin Ah menghampiri Kai yang sudah berada di luar untuk menaruh bekal itu di tasnya.
"Kamu kira kita mau ke piknik? kenapa kamu membawakan bekal banyak sekali"
Jae Hyun yang melihat Jin Ah memasukkan makanan ke tas Kai mulai menggerutu.
"Sudahlah jangan cerewet. Kai tidak boleh telat makan"
"Kamu bawakan makanan apa itu? jangan sampai mobilku bau karena makanan yang kamu bawakan"
"Ania, aku cuma membawakan onigiri"
"Ahh, nanti kan kita bisa beli makanan di food court. kita mau ke mall, bukan piknik"
"Andhwae, Kai dan Bekhyun gaboleh makan junk food. Ahh jinjja. Sebenernya kamu mau mengantar atau tidak?"
"Arasseo, arasseo"
Ja Hyun kemudian masuk ke dalam mobilnya membawa adik-adiknya pergi. Jin Ah yang melihat mereka Cuma bisa tersenyum kecut "Ternyata ada anak lelaki se menyebalkan dia" Jin Ah kembali masuk ke rumah dengan tak henti-hentinya menggerutu.
***
Hari itu Jin Ah tidak bisa melepaskan fikirannya dari lelaki menyebalkan itu. Jae Hyun, kenapa Sehun yang dilihatnya sangat menyenangkan mempunyai seorang hyung yang sangat sombong dan menyebalkan. Sebelumnya Baekhyun mengatakan dia satu sekolah dengannya. Berarti Jae Hyun adalah sunbae 1 tingkat dai atasnya. Tapi Jin Ah merasa belum pernah bertemu dengannya.
--1 New Message—
*Noona Good morning, have a nice weekend. Apa kamu sudah makan sarapanmu? ^^~*
Chanyeol, sudah beberapa hari setelah pertemuan mereka di lapangan basket. Jin Ah merasa menjadi anak perempuan paling bahagia karena Chanyeol. Setiap Pagi, Siang dan Malam, Chanyeol selalu mengiriminya pesan singkat yang membuat Jin Ah tersenyum geli.
Di sekolah pun, Chanyeol sering menghampirinya di kelas ketika jam istirahat. Dia selalu datang dengan senyum lebarnya dan duduk di bangku depan Jin Ah.
Bahkan ketika hari minggu pun, hari ketika mereka tidak bersekolah. Chanyeol selalu mengiriminya pesan manis. Membuat Jin Ah merasa memilikinya.
Memang sudah 1 bulan sejak Chanyeol dekat dengannya, tapi Chanyeol tidak pernah mengungkapkan perasaannya pada Jin Ah. Hal itu yang kadang-kadang membuat Jin Ah merasa kikuk dengan perlakuan Chanyeol yang selalu manis. “Apa dia menyukaiku?” “Apa dia cuma menganggapku teman?” pertanyaan itulah yang sering terlintas di fikiran Jin Ah. Tapi ketika Chanyeol kembali memperlakukannya dengan manis, semua pertanyaan di kepalanya hilang begitu saja.
*Good morning, have a nice weekend too Chanyeol-ah. Aku sudah selesai sarapan, bagaimana denganmu?*
--Message Sent—
--1 New Message—
*Kau makan apa noona?*
Jin Ah membalas dengan cepat
*Onigiri, aku membuatnya sendiri kekeke ^^*
--Message Sent—
10 menit kemudian Chanyeol tampak belum membalas pesannya, hal ini membuat Jin Ah heran karena biasanya Chanyeol hanya membutuhkan waktu paling lama 3 menit ketika membalas pesan dari Jin Ah. Jin Ah yang bosan menunggu akhirnya masuk ke kamarnya dan menyalakan music lewat speaker dengan suara keras.
Jin Ah terlihat sangat bosan tanpa Kai dan Baekhyun yang biasanya selalu bermain dengannya di hari minggu. Jin Ah masih bolak-balik melihat handphone-nya mnegecek pesan dari Chanyeol.
--1 New Message—
*Noona kamu sedang apa? Aku di depan rumahmu*
Jin Ah yang langsung bangun dari tempat tidurnya setelah membaca pesan dari Chanyeol langsung beranjak menuju pintu untuk menemui Chanyeol. Jin Ah sampai tersandung dari kasurnya karena terburu-buru ketika berjalan
"Noona Anyyeooongg.."
Chanyeol melambaikan tangannya dengan lucu ke arah Jin Ah
Jin Ah menunjukkan ekspresi bertanya-tanya dan mematung di depan Chanyeol.
"Noona, apa aku boleh masuk?"
Chanyeol menatap Jin Ah dengan memiringkan kepalanya. Dia mendekatkan wajahnya ke arah Jin Ah yang sedang mematung dan melihat Chanyeol tanpa berkedip.
Jin Ah langsung mundur selangkah ketika menyadari Chanyeol memperhatikan tatapan anehnya.
"Ah, yee. Masuklah"
Akhirnya Jin Ah mempersilahkan Chanyeol masuk, Chanyeol langsung masuk dan duduk.
"Apa noona kaget? Wajahmu tampak shock, haha kiyopta"
"Ah, mianhae. Ada apa Chanyeol-ah?"
Jin Ah yang malu langsung memegangi pipinya yang tampak merah
"Apa aku tidak boleh datang kesini?"
"Tentu saja boleh"
Mereka berdua terdiam, Chanyeol memperhatikan seluruh rumah Jin Ah untuk menutupi rasa groginya.
"Kenapa kamu tidak membalas pesanku yang terakhir?"
Jin Ah memulai percakapan
"Ah, tadi waktu noona bilang memasak onigiri sendiri aku langsung berfikir ingin mencobanya? Boleh kan? Aku belum sarapan noona, ayahku masih di China. Heheh boleh kan?"
Chanyeol menunjukkan aegyonya ke arah Jin Ah, membuat Jin Ah langsung tertawa melihat tingkahnya yang lucu.
"Kenapa kau belum sarapan? Ini kan sudah siang, lain kali makan sarapanmu dengan teratur. Jangkamman, aku akan menyiapkan makanan untukmu"
Chanyeol langsung menunjukkan senyum lebarnya ketika Jin Ah mengatakan itu. Mungkin Chanyeol berfikir kalau Jin Ah lucu sekali dengan omelan cerewetnya itu.
Jin Ah langsung cepat-cepat berjalan ke dapur. Chanyeol pun ikut membuntutinya dari belakang. Jin Ah hanya tertawa lagi melihat tingkah Chanyeol
Jin Ah menyiapkan semua masakannya di atas meja makan. Dia bahkan menyiapkan nasi dan memasak omelet untuk Chanyeol. Chanyeol yang sudah duduk di meja makan dengan tersenyum melihat Jin Ah yang sibuk mondar mandir mempersiapkan makanan untuknya.
Setelah beberapa menit akhirnya Jin Ah selesai menyiapkan makanan untuk Chanyeol dan menyuruhnya makan. Jin Ah duduk berhadapan di depan Chanyeol.
"Makanlah"
"Nee, Jalmokke Seumnidaaaaa..."
Jin Ah memperhatikan Chanyeol yang mulai menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Dia ingin tahu ekspresi Chanyeol setelah memakan masakannya. Chanyeol tiba-tiba terbatuk.
"Ahh, apa rasanya tidak enak? Mianhae mianhae"
Jin Ah yang merasa khawatir langsung mengambilkan tissue untuk Chanyeol. Wajahnya langsung menunjukkan perasaan bersalah
"Aaaa ini masih panas noona"
"Makanlah pelan-pelan"
Jin Ah masih menunjukkan wajah khawatirnya.
Chanyeol kembali makan setelah meniup makannannya. Jin Ah masih terus memperhatikan ekspresi wajah Chanyeol.
"Apa rasanya memang seperti ini?"
Chanyeol memasang ekspresi yang aneh pada Jin Ah. Jin Ah yang melihat ekspresinya langsung duduk dengan tidak bersemangat di kursinya. Dia merasa kecewa karena ekspresi Chanyeol menunjukkan bahwa masakannya terasa aneh.
"Ini enak kok, aku cuma bercanda noona. Wajahmu jangan cemberut begituu"
Chanyeol memasang kembali senyum lebarnya dan menyelesaikan makanannya dengan lahap. Tingkahnya itu membuat Jin Ah merasa lega dan senang karena ternyata Chanyeol menyukai masakannya. Dalam waktu singkat Chanyeol yang memang terlihat sedang lapar langsung menghabiskan makanannya.
"Aaah aku kenyang sekali, terimakasih makanannya noona. Sepertinya kamu sudah pantas jadi seorang ibu"
Chanyeol mulai menggoda Jin Ah yang sedang sibuk membersihkan meja makan dan mencuci piring. Sebenarnya Chanyeol sudah menawarkan diri untuk membersihkan meja dan piring bekasnya makan, tetapi Jin Ah dengan cepat menolaknya dan menanganinya semua. Chanyeol kemudian menyerah dan saat ini cuma bisa melihat punggung Jin Ah yang sedang mencuci piring.
"Apa wajahku terlihat sangat tua?"
ujar Jin Ah tanpa membalikkan badannya.
"Ani, wajahmu seperti anak TK noona, jongmal jinjja.."
"Apa bagusnya punya wajah seperti anak TK?"
"Kiyowo, mereka kan sangat imut noona. Aku suka sekali melihat mereka"
"Apa itu berarti kamu juga suka melihatku?"
ujar Jin Ah dalam hati sambil tersenyum.
"Tentu, aku suka melihatmu noona"
Jin Ah yang kaget langsung membalikkan wajahnya ke arah Chanyeol dengan tatapan heran.
"Apa kamu kaget karena aku bisa membaca fikiranmu? Hahahaha"
Chanyeol langsung bisa membaca tatapan aneh Jin Ah. Jin Ah yang malu langsung kembali berpura-pura berkonsentrasi dengan cucian piringnya lagi. Chanyeol yang bisa membaca gelagat Jin Ah langsung tertawa terbahak-bahak melihatnya.
Chanyeol yang bosan langsung menuju ruang tv. Dia melihat sekeliling dan juga melihat semua foto-foto keluarga Jin Ah yang terpajang di sana.
"Noona, apa ini adikmu? kenapa sangat tidak mirip?"
Chanyeol bertanya pada Jin Ah dengan sedikit berteriak karena Jin Ah masih berada di dapur.
"Nee, itu adikku. Namanya Kai, umur kita selisih 3 tahun"
Jin Ah yang ternyata telah menyelesaikan cucian piringnya langsung pergi ke ruang tv menemui Chanyeol.
Chanyeol melihat Jin Ah dengan seksama dari atas ke bawah, kemudian mengalihkan pandangannya ke foto keluarga lagi.
"Kenapa tidak mirip sama sekali? Kau terlihat mirip dengan ibumu noona"
"Nee, eommaku cantik kan?"
"Oh, seperti noona"
Pipi Jin Ah langsung bersemu merah. Dia merasa secara tidak langsung Chanyeol memuji dirinya cantik dengan jawabannya itu.
Hari ini terasa sangat menyenangkan bagi Jin Ah karena Chanyeol datang kerumahnya. Dia semakin merasa kalau Chanyeol menyukainya karena perlakuannya itu. Perasaan was-was dan pikirannya yang selalu bertanya-tanya tentang perasaan Chanyeol padanya sedikit demi sedikit telah berkurang. Jin Ah menikmati setiap perlakuan Chanyeol yang menyenangkan dan sedikit jahil padanya.
***
"Noonaaa aku pulang.."
Kai dan Baekhyun berteriak bersamaan dan masuk ke dalam rumah.
Sehun dan hyungnya juga ikut masuk ke dalam rumah dan langsung melemparkan tubuhnya ke sofa. Jin Ah yang saat itu sedang mandi tidak mendengar teriakan Kai dan Baekhyun.
"Oh, Chanyeol. kenapa kamu disini?"
Baekhyun yang menemukan Chanyeol di ruang TV menatapnya heran. Chanyeol langsung berdiri dari duduknya.
"Ah, Baekhyun-ah. Aku teman Jin Ah noona. Kamu sendiri kenapa disini?"
"Jinjja? kenapa kamu gak pernah cerita padaku kalau kenal noona? aku sering main dengan Jin Ah noona dan Kai, adiknya noona. Kai kemarilah, ini teman sekelasku"
"Oh, anyeonghaseo"
Kai menemui Chanyeol dan menyapanya.
"Noona dimana?" Kai bertanya lagi
"Dia sedang mandi, aku mau mengajaknya keluar. apa boleh kai-ah?"
"Nee hyung.."
Kai kemudian menuju ruang depan menemui Sehun dan hyungnya. Baekhyun dan Chanyeol mengobrol di ruang TV. Mereka semua menunggu Jin Ah.
Jae Hyun terlihat tidur di sofa. Mungkin karena terlalu capek menyetir dan menjaga adik-adik Jin Ah. Sehun dan Kai terlihat asik bermain dengan game yang baru di belinya. Mereka berdua bermain dengan tenang karena takut membangunkan Jae Hyun yang sedang tertidur lelap.
"Oh Baekhyun-ah. kau sudah pulang? Mana Kai?"
"Itu, dia di depan noona. Ah, sejak kapan kau kenal Chanyeol? Chanyeol ini teman sekelasku"
"Ah, jinjja? aku tidak tau"
Jin Ah menjawab Baekhyun sambil berjan menuju ruang depan untuk menemui Kai.
"Sehun anyeong.."
Jin Ah menyapa Sehun yang sedang asik bermain, Sehun membalasnya dengan melambaikan tangan.
"Ahh ayo kita pulang Sehun"
Jae Hyung yang tiba-tiba terbangun setelah mendengar suara Jin Ah langsung berdiri dari sofa dan mengajak Sehun pulang.
"Ah, jangkamman"
Jin Ah menghentikan langkah Jae Hyun
"Wae?"
"Boleh aku minta tolong sekali lagi?"
"Wae???"
Jae Hyun menunjukkan wajah malasnya.
"Aku mau pergi keluar sebentar. bisakah kamu menjaga Kai dan Baekhyun? Sebentar saja.."
"Mwooo?"
"Jebaaaaaal......."
Jin Ah memperlihatkan wajah melasnya ke Jae Hyun.
***