Chanyeol datang ke lapangan basket sambil membawa kantong belanjaan yang ditinggalkan Jin Ah dijalan. Sebenarnya setelah Jin Ah berlari, Chanyeol berusaha mengejar karena kantong belanjaannya yang ketinggalan. Tapi Chanyeol tidak berhasil mengejar karena Jin Ah yang sudah terlalu jauh jaraknya.
Sesampainya di lapangan, Chanyeol langsung menaruh kantong belanjaan tadi di kursi taman dekat lapangan. Di lapangan terlihat semua teman-temannya yang sudah mulai bermain basket. Kemudian Chanyeol langsung menghampiri mereka ke tengah lapangan.
"Anyeong.." Chanyeol mengangkat tangannya dan mengajak temannya high-five satu persatu.
"Oh, Baekhyun-ah. kamu disini? Xiumin hyung, apa kamu mengajak Baekhyun juga? Waa daebak.." ujar Chanyeol lagi yang terkejut melihat Baekhyun disana. Dia kemdian juga memberikan high five-nya ke Baekhyun.
"Iya, tadi kebetulan aku lewat sini. Rumahku di dekat sini" jawab Baekhyun
"Kajja! kita main 3on3. Baekhyun pilih kelompokmu" ujar Suho mulai mengatur permainan.
"Aku sama D.O. kajja D.O yaa!" Chanyeol langsung memilih kelompoknya, merangkul pundak D.O dan menunjukkan aegyo-nya.
"Hyung, kita kan ada 7 orang"Tao kemudian dengan memasang wajah serius menghitung teman-temannya. Disana ada Chanyeol, Baekhyun, Xiumin, Suho, Chen, Tao dan D.O
"Apa aku tidak boleh ikut main lagi?" ujar Tao lagi sambil menujuk ke dirinya sendiri dan memasang wajah memelas.
"Andhwae, kakimu masih sakit" jawab Suho santai.
"Ah hyung, perbanku sudah dilepas" Tao masih menunjukkan wajah melasnya.
Suho memang paling senang menggoda Tao karena menurutnya Tao sangat imut. Tao yang sangat ekspresif sangat lucu ketika marah. Tao juga disebut Crybaby karena dia sangat cengeng.
Sebelumnya, kaki Tao memang mengalami cidera ketika bermain basket bersama teman-temannya ini karena dia terlalu bersemangat dan mungkin terlalu lelah juga. Sebenarnya Tao sangat baik dalam urusan olahraga, tetapi kadang-kadang dia terlalu berlebihan ingin menunjukkan kemampuannya sehingga tak jarang dia terjatuh atau mengalami cidera di kakinya.
"Arraseo, kamu nanti main gantian denganku" Xiumin yang merupakan yang paling tua disana memang sering mengalah pada Tao. Dia melambaikan tangannya pada Tao menyuruhnya duduk di pinggir lapangan.
Kemudian mereka semua menikmati permainan mereka sampai hari mulai gelap. Mereka semua memang anak lelaki yang sangat menyukai olahraga. Begitu juga dengan Baekhyun, dia yang sebelumnya canggung sudah bisa membaur dengan teman-teman barunya itu. Setelah mereka semua merasa lelah akhitnya mereka berhenti dan bersiap-siap untuk pulang.
"Ah jinjja, bajuku sobek hyung"D.O menyalahkan Suho sambil memeriksa bajunya yang sobek kerena ditarik oleh Suho ketika bermain tadi.
"Jongmal? hehe mian D.O-a. itu semua gara-gara Chanyeol. Dia curang tadi, makanya aku menarikmu" Suho ikut memeriksa baju D.O yang sobek. Sambil melirik licik ke arah Chanyeol.
"Aku? kenapa aku?" Chanyeol yang sedang duduk mengikat tali sepatunya kemudian menoleh ke arah Suho dan D.O bergantian karena merasa heran. "Ania D.O-ah. Jinjja. bukan gara-gara aku. kamu jangan marah ya, jangan abaikan SMSku nanti malam. ohh?" Chanyeol menggoda D.O yang masih memeriksa bajunya yang robek.
Semua teman-temannya tertawa melihat ekspresi Chanyeol menatap D.O yang seakan takut pacarnya marah.
"Aisshhh.." D.O langsung melayangkan tangannya ke udara seakan mau memukul kepala Chanyeol. dan ikut tertawa bersama yang lain.
"Ah, apa kalian nanti menginap dirumahku?" tanya Chanyeol pada Suho, Chen dan Tao yang rumahnya jauh dari sana.
"Iya, aku sudah bawa buku dan seragamku juga tadi" jawab Chen sambil menunjukkan tasnya yang berisi seragam.
"Kalau begitu aku pulang dulu. Anyeong.." ujar Xiumin. Dia dan D.O memberikan high-fivenya ke semua teman-temannya sebelum pulang kerumah kemudian mereka berdua pulang kerumah meninggalkan lapangan.
"Apa kamu kamu mampir kerumahku dulu? rumah kita kan dekat" Chanyeol bertanya pada Baekhyun.
"Oh nee.." Baekhyun kemudian berdiri mengikuti yang lain berjalan ke rumah Chanyeol
Chanyeol berjalan di depan teman-temannya dan berhenti di kursi taman, tempat dia menaruh kantong belanjaan Jin Ah tadi. Kemudian dia membawa kantong belanjaan itu bersamanya.
"Apa kamu bawa minum? kenapa kamu gak bilang dari tadi?" ujar Chen langsung memeriksa kantong plastik yang di bawa Chanyeol.
"Ani, tadi aku menabrak anak perempuan di jalan. Dia langsung lari tanpa mengambil belanjaannya ini"
Baekhyun ikut memeriksa kantong belanjaan itu.
"Ini, punyaku. aku pulang dulu" Baekhyun tiba-tiba mengambil kantong plastik itu dari Chanyeol dan langsung berlari ke arah rumah Jin Ah.
***
"Myeong Soo-ah"
"Hmm?" Myeong Soo yang sedang mengikatkan tali sepatu Jin Ah menjawab pelan
"Hari ini aku bertemu anak itu lagi"
"Benarkah?" Myeong Soo mengangkat wajahnya menatap Jin Ah dengan tangan masih mengikat tali sepatu Jin Ah.
"Hmm, dia menabrakku tadi dijalan"
"Ah, gwaenchana?" Myeong Soo memeriksa tangan dan kaki Jin Ah dengan khawatir. Telapak tangan Jin Ah terluka karena dia menopang badannya dengan tangannya ketika terjatuh. Myeong Soo langsung meniup-niup luka Jin Ah.
"Gwaenchana"
"Jinjja? tapi kenapa wajahmy jelek begitu? duduk sini" Myeong Soo yang sudah membersihkan kursi taman dengan tangannya kemudian menepuk kursi itu dan memberi isyarat agar Jin Ah duduk.
"Aku masih penasaran kenapa sampai sekarang dia belum balas SMSku" Jin Ah menunjukkan duck face-nya ke arah Myeong Soo
"Apa kamu suka dia?" Myeong Soo menoleh ke arah Jin Ah
"Ah, ania. aku hanya penasaran"
"Wae?" Myeong Soo bertanya lagi pada Jin Ah, kali ini dia memalingkan wajahnya dari Jin Ah dan menatap ke langit.
"Aku cuma penasaran. apa dia tau kalau yang SMS itu aku? apa dia tau aku? apa dia gak suka kalau aku SMS. Aku juga penasaran kenapa jantungku seperti mau copot setiap bertemu dia. Ani, cuma setiap melihat dia bahkan"
"Sepertinya kamu suka dia" Myeong Soo mengeluarkan senyumnya, dia menggoda Jin Ah.
"Aniaaaaa.."
"Wae? gwaencanha. memang kenapa kalau kamu suka dia? itu kan menyenangkan"
"Aku masih mau menunggu kamu Myeong Soo-ah" jawab Jin Ah pelan kemudian menundukkan kepalanya.
"Andhwae. aku kan sudah bilang kamu gak boleh menunggu"
"Tunggu sebentar lagi Myeong Soo-ah, tunggu sampai aku benar-benar lupa"
"Apa kamu masih bisa"
"Emm, tunggulah sebentar lagi" Jin Ah memegangi dadanya yang terasa sesak.
***
Setelah melihat isi dari kantong plastik yang di pegang Chanyeol, Baekhyun langsung mengambilnya dan berlari ke arah rumah Jin Ah.
"Ah, Jin Ah noona. dia pasti berjalan sambil menunduk lagi" ujar Baekhyun dalam hati sambil terus berlari.
Setelah sampai di depan rumah Jin Ah. Baekhyun langsung membunyikan bel dengan terburu-buru. Kemudian terlihat ibu Jin Ah membukakan pintunya.
"Anyeonghaseo ommoni" Baekhyun menyapa ibu Jin Ah sambil membungkukkan badannya.
"Oh Baekhyun-ah. Kai pergi dengan ayahnya tadi. kamu tunggulah di dalam" Ibu Jin Ah mempersilahkan Baekhyun masuk
"Aku mau bertemu Jin Ah noona"
"Oh, Jin Ah ada di kamarnya. masuklah" "
"Nee, gamsahamnida"
Baekhyun langsung masuk dan menuju kulkas di rumah Jin AHh. Dia memasukkan yoghurt dan Ice Cream yang sudah meleleh ke dalam kulkas. Kemudian dia pergi ke kamar Jin Ah. Setelah masuk ke kamar Jin Ah, dia menjumpai Noonanya yang sedang tidur menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Noona gwaenchana?" Baekhyun langsung duduk di meja belajar Jin Ah sambil membuka majalah yang ada di meja.
"Hmm, wae?" Ji Ah menjawab tanpa membuka selimutnya.
"Kenapa noona meniggalkan yoghurt dijalan?" Tanya Bekhyun lagi tanpa memalingkan matanya dari majalah yang di temukannya.
"Oetokke ara?" Jin Ah yang kaget karena Baekhyun tau langsung membuka selimutnya dan mengubah posisi tidurnya menjadi duduk.
"Tadi Chanyeol yang membawa yoghurt noona"
"Kamu kenal Chanyeol?" tanya Jin Ah semakin bersemangat
"Hmm. dia temen sekelasku. Rumah dia juga satu komplek dengan kita noona. Noona juga kenal?" Baekhyun mulai bersemangat menceritakan teman barunya itu.
"Ani, apa kamu sudah makan?" Jin Ah yang tiba-tiba merasa malu langsung mengalihkan pembicaraan.
"Belum noona, aku lapar"
"Ayo makan" Jin Ah bangkit dari kasurnya
"Aku tunggu Kai saja noona" ujar Baekhyun kembali berkonsentrasi pada majalah yang di bacanya
Jin Ah yang mendengar jawaban Baekhyun langsung kembali duduk di kasur dan mengambil handphonenya.
--1 New Message---
*Ini siapa?*
"Chanyeol?"
***
Setelah ditinggalkan Baekhyun lari dari lapangan, Chen, Tao, Suho dan Chanyeol saling berpandang-pandangan.
"Bagaimana bisa itu punya dia? kan aku tadi nabrak anak perempuan" Chanyeol menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil menoleh ke teman-temannya meminta pendapat.
"Apa mungkin itu pacarnya?" Chen yang ikutan bingung juga malah bertanya.
"Waah daebak, dia kelihatan culun tetapi sudah punya pacar" Tao dengan wajah imutnya berakting kaget dan kagum. Semua temannya menertawakan tingkah lucu Tao dan memasang wajah seakan ingin muntah.
Kemudian mereka memutuskan untuk berjalan pulang ke rumah Chanyeol. Mereka bergurau sepanjang jalan, gurauan khas anak lelaki. Chanyeol dan Chen yang memang sangat berisik ketika bersama membuat teman-temannya yang lain tidak berhenti tertawa.
Setelah sampai dirumah Chanyeol, Chen dan Tao langsung masuk ke dapur untuk mencari makanan sedangkan Suho langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Chanyeol juga ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dia mandi di kamar mandi dalam kamarnya.
Chen dan Tao yang terlihat sangat lapar langsung membuka lemari penyimpanan Ramen di dapur Chanyeol dan langsung merebusnya. Mereka juga menyiapkan makanan untuk Chanyeol dan Suho. Sebenarnya di kulkas terdapat banyak bahan makanan. Karena biasanya Chanyeol memasak untuk dirinya sendiri ketika ayahnya pergi ke luar negeri. Tetapi karena Chen dan Tao tidak terbiasa masak sendiri, mereka akhirnya memutuskan untuk membuat makanan yang instan.
Chanyeol dan Suho selesai mandi tepat bersamaan dengan Tao dan Chen yang selesai memasak ramen untuk mereka. Kemudian mereka berempat langsung makan bersama di ruang makan.
"Kenapa di kulkasmu tidak ada Cola?" tanya Chen bertanya kepada Chanyeol sambil memakan ramennya.
"Opseo" jawab Chanyeol singkat karena masih serius dangan ramennya
"Ayah Chanyeol orangnya sangat sehat. Dia gak mungkin menyimpan Cola di kulkasnya. Semuanya makanan sehat" Suho menerangkan kepada Chen yang baru pertama kali menginap di rumah Chanyeol.
"Tapi dia punya ramen. Ramen kan juga tidak sehat" Chen yang masih penasaran terus bertanya.
"Untuk berjaga-jaga kalau aku malas masak. Hmm mungkin aku makan ramen sekitar 2 bulan sekali" Chanyeol menjawab pertanyaan Chen kemudian melanjutkan berkonsentrasi memakan ramen-nya.
"Oh, jinjja? aku sering makan ramen dirumah" ujar Chen lagi.
"Apa ada yang tanya?" Tao memasang muka mengejek dan menyenggol pundak Chanyeol yang ada di sebelahnya sambil tertawa keras.
Chen yang sebal langsung memakan ramennya cepat-cepat sambil ikut tertawa.
"Apa kalian mau Cola? nanti aku belikan" Chanyeol yang masih menahan tawa karena Tao, bertanya pada teman-temannya.
"Ani, tidak usah Chanyeol-ah" Suho menjawabnya.
Chanyeol yang selesai makan duluan langsung berjalan ke ruang TV untuk meluruskan punggugnya. Dia menyalakan TV sambil menunggu teman-temannya yang masih belum menghabiskan ramennya. Chanyeol mengambil handphone di tas yang tadi di bawanya ke lapangan basket.
Masih ada 2 pesan yang belum dia baca. Pertama-tama Chanyeol membaca pesan D.O yang isinya menanyakan tentang tugas kelompok mereka. Tetapi sepertinya pesan itu sudah lama karena kemudian Chanyeol langsung menghapus pesannya.
Chanyeol kemudian membuka pesan dari nomer yang tidak ada di kontak handphonenya. Chanyeol jarang mendapat SMS dari nomor yang tidak dikenalnya karena memang hanya keluarga dan teman-teman dekatnya saja yang tau nomor handphonenya.
*Ini siapa?* Chanyeol membalas SMS itu.
setelah 10 menit menunggu dan tidak ada balasan, Chanyeol mengirim pesan lagi ke nomor itu.
*Ini siapa? Mianhae kemarin handphoneku rusak*
-Message Sent-
-1 New Message-
Chanyeol membukanya pesan itu dengan cepat.
*Aku Jin Ah*
Chanyeol berpikir sebentar. Dia merasa pernah mendengar nama itu tetapi dia lupa dimana. Kemudian dia bertanya kepada teman-temannya.
"Apa kalian kenal Jin Ah?" Chanyeol berteriak kepada teman-temannya yang masih berada di meja makan.
"Ania" Jawab Chen setelah berfikir sebentar.
"Kita gak pernah kenal Chanyeol-ah, wae?" Suho menambahkan sambil berteriak.
"Ania" Chanyeol menjawab pelan. Chanyeol bingung karena dia memang tidak mempunyai banyak teman perempuan. Bahkan dia hanya punya 2 atau 3 teman perempuan yang tau nomer handphone-nya
Kemudian dia mengetik pesan lagi ke nomer itu
*Apa kamu teman sekelasku?*
-Message Sent-
Tidak sampai 5 menit pesan Chanyeol langsung dibalas
-1 New Message-
*Ania, Mianhae*
Chanyeol membaca pesan itu dengan bingung. "Dia siapa? Kenapa minta maaf? Apa mungkin....?"dia bertanya-tanya dalam hatinya.
Kemudian Chanyeol melihat handphonenya lagi mencari kontak D.O dan menelfonnya.
"Yoboseo" D.O menjawab dengan malas. Sepertinya dia sedang tidur.
"D.O-ah apa kamu tidur"
"Hmm, wae?"
"Apa kamu kenal Jin Ah?"
"Dia kan Noona yang suka sama kamu. Yang waktu itu temannya minta nomor handphonemu. Kalau tidak salah namanya Lizzy. Apa dia menelfonmu. Waa daebak" D.O mulai bersemangat menjawab Chanyeol.
"Asssa! sebenarnya tadi aku menabrak dia di jalan waktu mau ke lapangan basket. Ternyata dia satu komplek denganku" Chanyeol bercerita ke D.O dengan bersemangat sambil tersenyum.
"Jinjja? Apa kalian mengobrol?"
"Ani, dia langsung lari. Larinya cepat sekali aku sampai gak bisa mengejar"
"Wuuuu, kamu pasti senang" ujar D.O dengan nada menggoda.
"Aaaaaahh. hentikan. gomawo D.O-ah. aku tutup" Chanyeol yang malu langsung buru-buru menutup telephonenya
"Kenapa dia tidak membalas SMSku lagi? Apa benar dia pacar Baekhyun?" Chanyeol bertanya-tanya dalam hati sambil menatap pesan inbox di handphonenya
***
Setelah menerima pesan dari Chanyeol, Jin Ah langsung menelfon Lizzy.
"Chanyeol membalas SMSku" Jin Ah bercerita pada Lizzy sambil menggigit gigit jari tangannya.
"Kamu balas apa?" tanya Lizzy dengan suara cemprengnya itu bersemangat.
"Moela, aku bingung harus balas apa"
"Apa kamu sudah bilang namamu?"
"Emm, oetokke?"
"Beri tau aja kalau kamu kakak kelasnya. Ajak dia ketemu di sekolah besok" Lizzy memberi saran sambil cekikikan sendiri.
"Ahhh Lizzy, aku serius" Jin Ah terlihat tidak puas dengan jawaban Lizzy karena menurutnya itu memalukan.
"Aku juga serius" Lizzy masih menjawab dengan cekikikan. "Jadi apa kamu gak mau balas SMSnya lagi?" Lizzy melanjutkan.
"Aku bingung, makanya aku tanya kamu. Kan kamu dulu yang menyuruhku mengirim SMS ke dia"
Jin Ah semakin bingung mendengar pertanyaan Lizzy.
"Ah, aku juga bingung. Kamu terlalu rumit Jin Ah. Kalau kamu suka dia ya tinggal balas saja SMSnya"
Lizzy yang ikut bingung akhirnya menyerah menjawab pertanyaan Jin Ah.
Jin Ah kemudian menutup telfon Lizzy dan kembali menggigit-gigit jari tangannya dangan gelisah. Jin Ah ingin membalas pesan Chanyeol tapi dia bingung harus membalas apa. Dia sebenarnya ingin Chanyeol mengenalnya.
Setelah berfikir panjang, Jin Ah memberanikan diri membalas pesan Chanyeol.
*Aku kakak kelasmu ^^v* Jin Ah mencoba membalas pesan Chanyeol se natural mungkin.
-Message Sent-
Tidak sampai 3 menit, Jin Ah sudah menerima SMS balasan dari Chanyeol.
*Ah, anyeong noona, Chanyeol imnida ^^ Mianhae aku menabrakmu tadi di jalan T.T*
Jin Ah dengan cepat membalas SMS Chanyeol
*Apa kamu tau aku?*
-Message Sent-
-1 New Message-
*Nee, apa kakimu luka? T.T*
Jin Ah tersenyum melihat SMS dari Chanyeol
*Ania, Kakiku baik. Gomawo ^^*
-Message Sent-
"Gomawo Chanyeol-ah" Jin Ah menggumam dalam hati karena merasa tenang Chanyeol merespon SMSnya dengan sangat menyenangkan.
***