home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Right There

Right There

Share:
Author : astituidt
Published : 11 Sep 2014, Updated : 19 Nov 2015
Cast : Im Jin AH (Nana Orange Caramel), Park Chanyeol (EXO) Kim Myeong Soo (L Infinite) Lizzy (Orange Caram
Tags :
Status : Ongoing
5 Subscribes |222113 Views |22 Loves
Right There
CHAPTER 18 : Chapter 18

”aishhhh. Kenapa si brengsek ini mengubunginya lagi?”

 

Jae Hyun berdecak keras ketika melihat pesan dari Chanyeol di ponsel kekasihnya itu. Perasaaan tidak nyaman yang semula sudah agak membaik setelah beristirahat akhirnya harus kembali terusik karena pesan itu. Pandangannya kemudian beralih pada Jin Ah yang terlihat masih tertidur.

Entah mengapa  rasanya dia ingin sekali menumpahkan kekesalannya itu pada Jin Ah. Memang sepertinya itu adalah hal yang kekanak-kanakan, dia juga merasa begitu. Bahkan walaupun dia tau Jin Ah juga pasti tidak mengerti apa-apa tentang itu, perasaannya tetap ingin melampiaskan kekasalannya pada Jin Ah.

 

Jae Hyun mengehempaskan tubuhnya ke kursi dan kembali berhadapan dengan mangkuk sup di atas meja. Ponsel Jin Ah masih berada dalam genggaman tangannya. Gerakan kursi yang bergesekan dengan keramik lantai karena Jae Hyun yang menariknya dengan keras tadi menimbulkan suara yang cukup nyaring. Hal itu membuat Jin Ah terbangun dari tidurnya.

Jin Ah terlihat menganggat kepalanya, dia mengucek salah satu matanya berusaha menyadarkan dirinya. Matanya kemudian tertuju pada jam yang melingkar di pergerakan tangannya. Raut wajahnya kemudian berubah, dia cepat-cepat menundukkan kepalanya dan menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

“ah, dia pasti akan marah karena aku tidak membangunkannya” Jin Ah menggerutu dengan pelan dengan masih menundukkan kepalanya.

 

Jin Ah kemudian pelan-pelan menganggkat kepalanya. Matanya mencuri-curi pandang pada Jae Hyun yang terlihat sedang duduk terdiam di atas meja makan, seperti sedang memikirkan sesuatu.

“ah, apa aku pura-pura masih tertidur saja ya?”

Jin Ah kembali bergumam, kali ini dia mengetuk-ngetukkan dahi dengan tangannya. Wajahnya terlihat sangat khawatir. Dia mencoba memikirkan apa yang akan dikatakan pada Jae Hyun nanti.

 

Akhirnya Jae Hyun mengarahkan pandangannya pada Jin Ah, dia melihat Jin Ah yang sudah terduduk disana.

 

“oh, kau sudah bangun?”

Suara Jae Hyun mengagetkan Jin Ah

“oh oppa, mianhae aku tidak membangunkanmu tadi. Aku juga ketiduran”

Jin Ah memasang senyum polosnya pada Jae Hyun mencoba membuat Jae Hyun tidak mengomel padanya.

“gwaenchana”

Jawaban Jae Hyun itu membuat Jin Ah berusaha menghilangkan ekspresi heran dari wajahnya. “apa apa yang salah dengan otaknya? Apa dia baru saja mendapat hidayah ketika tidur tadi?”

Ujar Jin Ah dalam hati. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya dua kali, seakan tidak percaya dengan jawaban Jae Hyun barusan.

 5 detik Jin Ah menunggu perkataan Jae Hyun lagi, dia berfikir bahwa siapa tahu Jae Hyun benar-benar salah bicara saat ini dan akan meralat itu secepatnya. Setelah dirasanya Jae Hyun tidak berniat berkata apa-apa lagi. Jin Ah beranjak dari sana dan berjalan menuju meja makan untuk menghampiri Jae Hyun

 

“oppa mian. jongmal mianhae. kauu boleh memarahiku kok”

Jin Ah berkata lagi pada Jae Hyun, sepertinya dia benar-benar berusaha menyakinkan pada drinya sendiri akan sikap Jae Hyun barusan.

 

“aku tidak marah. Wae? apa kau benar-benar ingin kumarahi?”

“ania, bukan begitu” akhirnya Jin Ah berusaha percaya dengan ekspresi Jae Hyun itu “oh, kenapa kau membawa ponselku?” ujar Jin Ah lagi setelah dilihatnya tangan Jae Hyun yang sedang menggenggam ponselnya.

 

“tadi Kai menelfonmu, aku mengangkatnya”

“wae? apa dia pesan sesuatu?”

“ania, dia cuma bilang kalau eomma-mu belum pulang dan dia takut sendirian dirumah. Sepertinya kau terlalu memanjakan dongsaengmu itu. Bagaimana bisa di umurnya yang sudah besar dia masih saja takut? apa dia tidak tau kalau Sehun bahkan menyuruh semua pembantu pulang agar dia bisa sendirian?”

“itu karena memang aku jarang membiarkannya sendirian. Ah, oppa pasti tadi mengomelinya? Kemarikan ponselku”

Jin Ah berusaha merebut ponselnya dari tangan Jae Hyun, Jae Hyund dengan cepat menjauhkan tangannya dari Jin Ah dan beranjak dari kursinya.

 

“ah, waeeeee?” Jin Ah terdiam dengan menatap Jae Hyun heran

“jangkamman, aku sedang main game di ponselmu ini”

Jae Hyun kemudian menatap layar ponsel Jin Ah dan cepat-cepat membuka pesan Chanyeol tadi

 

 

--Delete Message?—

            ‘YES’

--Message Deleted--

 

 

Jae Hyun langsung mengembalikan ponsel itu pada Jin Ah yang masih menatapnya dengan raut wajah penuh tanda Tanya.

“perasaan aku tidak menyimpan game apa-apa di dalam ponselku”

Jin Ah mengambil dengan cepat ponselnya yang disodorkan Jae Hyun.

 

“uh..oh..a.. aku baru saja mendownloadnya tadi, ah benar, aku baru mendownload permainan baru tadi. Ehm tapi sekarang sudah aku hapus kok”

 

Jin Ah menatap Jae Hyun dengan tatapan curiga setelah mendengar jawaban itu, tapi dia tidak menjawabnya lagi dan menatap ke layar ponselnya

 

“oh Kai-ah, apa eomma belum pulang?”

“sudah kok, 15 menit yang lalu. Noona dimana? Apa noona benar-benar tidak pulang hari ini?”

“ania, siapa bilang noona tidak pulang hari ini? Sebentar lagi noona pulang”

“Jae Hyun hyung yang mengatakan padaku tadi. Noona, dia tadi mengomeliku dan menceritakan cerita seram padaku. Bisakan noona putus dengannya? Hyung itu benar-benar menyebalkan”

“ah mwoya Kai-ah. Kau tidak boleh berkata seperti itu. Choltae andhwae! Arasseo, nanti aku akan memarahinya karena dia mengomelimu, oh?”

“nee noona”

 

Jin Ah kemudian menutup ponselnya dan menatap sinis ke arah Jae Hyun. Jae Hyun yang terlihat cuek hanya mengangkat kedua bahunya dan kembali menyendokkan sup buatan Jin Ah yang hanya tersisa beberapa sendok lagi.

 

***

 

 

 

“woooo… kau mengajak kita kesini?”

Tao tampak berbicara dengan Chanyeol dengan tampang menggoda. Kedua tangannya memukul-mukul manja Chanyeol yang masih berkonsentrasi memarkirkan mobilnya.

“ya! Aku kira kita akan pulang. Ya! Chanyeol-ah kajja kajaa! Kita harus pulang. Kenapa kita malah kesini? Kau kan tau kalau noona-ku sering kesini?”

D.O terdengar merengek. Suara dentuman music samar-samar terdengar sampai ke dalam mobil mereka. Diskotik itu adalah tempat dimana kakak perempuan D.O bekerja sebagai bartender, itulah sebabnya D.O dan Chanyeol belum pernah sekalipun masuk ke sana. Noona-nya D.O yang juga mengenal Chanyeol dengan sangat baik melarang mereka untuk memasuki dunia malam

 

 

“ya! Andhwae andhwae! Noona-ku bisa membunuhku jika melihatku masuk ke dalam sana. Ya! Chanyeol-ah. Apa kau juga mau mati? Noona-ku juga akan membunuhmu! Kajja kajja kita pulang”

Raut wajah D.O semakin terlihat cemas ketika Chanyeol mulai melepaskan seatbelt-nya. Chanyeol hanya terkekeh melihat tingkah D.O.

“ania, noona-mu tidak akan membunuhku. Dia hanya akan membunuhmu haha. Kemarin kan kau bilang kau ingin mencoba masuk ke sini?”

“ya! Kemarin itu karena aku sedang khawatir dengan audisiku. Palli kajja. Aku benar-benar tidak bisa berhadapan dengan noona-ku yang mengerikan itu”

“haha kiyowooo.. dasar anak manja. Kau kan bisa hubungi noona-mu dan bertanya dia sedang kerja atau tidak malam ini”

“oh, benar kata Tao, cepatlah hubungi noona-mu” Chanyeol menatap D.O dengan tatapan pasti

“ah arasseo! Kalau noona-ku di dalam malam ini, pastikan kita untuk langsung pulang”

“neeeeeeeeeeee” Tao dan Chanyeol menjawab berbarengan dengan menunjukkan aegyo-nya

 

D.O dengan gerakan yang malas-malasan akhirnya mengambil ponsel dari sakunya dan mencoba menghubungi noona-nya

 

“yoboseyo, noona..”

“…”

“noona oediya?”

“…”

“oh, aku Cuma bertanya. Ah aku akan pulang terlambat malam ini”

“…”

“ah, aniaa. Mana mungkin aku disini… eh disana maksudku”

“…”

“ania noona, jinjja! Ini suara music dari mobil Chanyeol”

D.O menggerak-gerakkan tangannya dengan cepat menyuruh Chanyeol menutup jendela mobilnya agar suara dentuman music diskotik tidak terdengar.

“ nee noona arasseo”

“…”

“neee…”

 

D.O mengakhiri panggilannya, dia menjatuhkan kembali tubuhnya ke kursi mobil dengan wajah yang lega

“dia sedang di mall dengan temannya”

 

“asssaaaa!! Ayo kita masuk!!”

Tao tersenyum lebar dan buru-buru membuka seatbelt kemudian keluar dari dalam mobil. D.O dan Chanyeol yang memang baru pertama kali masuk ke diskotik terlihat membuntuti Tao dari belakang.

 

Mereka bertiga langsung berjalan menuju kursi kosong yang berada di depan bartender. Suasana di dalam diskotik hari ini sangatlah ramai. Banyak anak muda terlihat sedang meliuk-liukan tubuhnya dengan enerjik mengikuti irama music dico yang sedang dimainkan oleh DJ.

Chanyeol dan D.O tampak tercengang dengan pemandangan disana yang sangat menyilaukan. Bukan hanya karena lampu diskotik yang menyilaukan, tetapi juga pakaian para pengunjung wanitanya yang tidak kalah bersinar dari lampu itu membuat Chanyeol dan D.O kadang-kadang sampai harus menyipit-nyipitkan kedua matanya.

 

D.O duduk di sebelah perempuan muda yang terlihat sedang mabuk dnegan kepala yang bersandar pada tangannya. Dia sepertinya sudah tertidur karena saking mabuknya. Kadang-kadang D.O bisa mendengar perempuan itu bergumam dengan pelan.

Mata D.O mengamati perempuan itu, sepertinya itu adalah seseorang yang dikenalnya. Entah kenapa postur tubuh dan pakaian itu seperti baru saja dilihatnya di suatu tempat.

 

“oh, Lizzy noona”

Suara D.O yang terdengar keras membuat Lizzy bangkit dari tidurnya dan menoleh kearah D.O

 

“nuguseyyoooooo???” Lizzy terlihat sangat mabuk dan berantakan, bau alcohol bisa dicium D.O dari sekujur tubuh Lizzy.

“D.O, nan D.O. ya noonaa lihatlah dirimu. Kau sungguh mabuk”

“oh, D.O-ya! Kau adik kelasku yang tampan yang kutemui di gedung SM entertainment tadi kan??? Auuhhh kenapa kita bisa bertemu disini haha apa audisimu tadi juga buruk? Ahh pasti audisimu tadi buruk makanya kau datang kesini.. ayo minumlah minum”

Lizzy menyodorkan gelas kosongnya ke arah D.O dan menepuk-nepuk pundak D.O

 

“woaaaaaa, noona ini sudah minum 2 botol alcohol. Daebaakkkk!!!”

Tao yang daritadi memperhatikan mereka kemudian memandang Lizzy dengan tatapan kagum

“yee yee. Aku memang hebat. Apa kau tau kalau aku masih bisa minum satu botol lagi? Tapi laki-laki menyebalkan itu menyuruhku berhenti minum. Aisssshhh aku sungguh kesal!!”

Lizzy mengangkat jari telunjukknya dan mengarahkan ke arah seorang bartender yang terlihat sedang membersihkan gelas minuman. Lelaki itu hanya mengangkat kedua bahunya dan tersenyum ketika Lizzy menunjuk ke arahnya.

 

Chanyeol yang baru saja memperhatikan teman-temannya itu kemudian cepat-cepat menyembunyikan wajahnya ketika dilihatnya Lizzy ada disana. Chanyeol bergegas bangkit dari kursinya dan berniat untuk berjalan menuju toilet untuk menghindari Lizzy.

“ya! Ya! Apa kau Chanyeol?? Kau mau kemanaaa? Ya kemarilaah. Palliiiiii”

Lizzy yang sepertinya mengenali Chanyeol langsung berteriak memanggilnya. Tangannya dilambai-lambaikan kea rah Chanyeol seperti sedang menantangnya. Denagn terpaksa Chanyeol membalikkan tubuhnya dan melihat kearah Lizzy.

 

“oohhhh, kau benar-benar Chanyeol.. aigooooo kau semakin tampan. Ya D.O-ya! Kenapa semua temanmu tampan-tampan?” ujar Lizzy

“auuhh, noona ini benar-benar mabuk, apa kau mengenalnya? Bawalah dia pulang D.O-ya” Tao menatap Lizzy dengan menggeleng-gelengkan kepalanya

“shireo! Aku tidak mau pulang. Aku masih ingin minum lagi. Ya! Neon! Berikan aku minuman lagi!! Berikan juga pada para lelaki tampan ini. Ya! Apa kau tau? Mereka bertiga ini adalah adik kelasku. Bukankah mereka sangat tampan? Aigoooo, aku juga tidak menyangka mereka bisa setampan ini”

Lizzy melanjutkan bicaranya, dia menunjuk-nunjuk Tao, D.O dan Chanyeol kepada Bartender itu.

 

“oh, yang ini. Dia yang paling tinggi ini adalah kekasihnya sahabatku” Lizzy menunjuk ke arah Chanyeol

“ah, ania ania, dia mantan kekasih sahabatku. Oh? Mantan? Seperti apa aku harus menyebutnya? Mereka bahka belum putus. Auuhhh nappun jassikk!!” ujar Lizzy lagi. Kali ini dia tampak memaki Chanyeol

“noona, geumanhae. Ayo kita pulang sebelum kau muntah disini” D.O mencoba mengangkat tubuh Lizzy untuk berdiri. Kemudian Lizzy menepisnya dengan keras.

“shireo!! Aku bilang aku mau disini. Apa kau tau aku sedang patah hati??? Auhhh semua lelaki memang brengsek! Bagaimana mungkin dia tidak mengenalku? Padahal ketika di sekolah aku selalu menghampiri kelasnya untuk bertemu. Bagaimana dia bisa lupa wajahku?? Oetokkae?? Huhuhuhu”

Sepertinya kejadian tidak menyenangkan terjadi saat Lizzy bertemu Luhan di gedung SM tadi. Lizy masih terus mecoba berdiri dengan tegak dan menatap Chanyeol dengan mata yang sayup karena alcohol

 

“tapi sepertinya dia lebih buruk daripada Luhan oppa. Ya! Apakah kau tau kalau anak ini bahkan meninggalkan sahabatku pergi tanpa berkata apa-apa?? Ahah benar-benar daebaaakk kan? Dia bahkan tidak menghubungi sahabatku selama bertahun-tahun. Aigooo aigoooooooo nappun namjaaaa hahaha”

Lizzy kali ini menunjuk-nunjuk kearah Chanyeol yang saat ini terlihat menundukkan kepalanya setelah mendengar perkataan Lizzy. Chanyeol bahkan tidak menjawab apa-apa.

 

“apakah kau tau kalau Jin Ah berusaha mencarimu untuk waktu yang lama?? Araaaaa??? Kenapa kau tidak pernah menghubunginya?? Wae? waeeee??????”

Kali ini D.O langsung benar-benar mengangkat tubuh Lizzy dan berusaha menariknya dari sana. Lizzy yang meronta masih terus berusaha melepaskan cengkraman D.O dari tubuhnya. D.O masih terus mengagkat tubuh itu agar segera berdiri dari kursinya

 

 

“YA!! D.O-YA!! SEDANG APA KAU DISINI?”

Seorang perempuan terlihat berteriak kearah D.O dengan suara yang sangat lantang. D.O seketika melepaskan tubuh Lizzy yang kemudian terjatuh ke lantai. D.O segera berlari menjauh, membelah lautan manusia yang sedang menari di tengah. Dia mencoba melarika diri dari Noona-nya yang tiba-tiba berada disana.

 

“ya, Chanyeol-ah. Sebaiknya kau bawa noona ini pulang. Aku masih mau disini”

Ujar Tao seraya berjalan menjauh menuju lantai dansa

 

“aisssshhhh jinjjaaaa!!!”

Chanyeol menggerutu sambil menatap Lizzy yang telihat sedang memuntahkan minumannya di lantai

 

***

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK