home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > My Love My Stepsister

My Love My Stepsister

Share:
Author : nisaexofan12
Published : 18 Sep 2013, Updated : 02 Feb 2014
Cast : Baekhyun, Min Seohyun and Luhan
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |86558 Views |2 Loves
My Love My Stepsister
CHAPTER 15 : Love Illution

Luhan keluar menuju taman dekat rumahnya, dia ingin menatap langit biru yang cerah untuk merenungkan cintanya yang ternyata hanya sebuah illusi. Cinta Seohyun yang sebenarnya hanya untuk Baekhyun.

“langit begitu cerah, tapi cintaku begitu gelap dan penuh illusi...tidak tampak sama sekali”. Luhan.

Pada kenyataannya, dia tidak bisa menerima perasaanku, kenapa semua orang cintanya terlihat nyata...tapi cintaku???hanya sebuah illusi. Batin Luhan

Sepulang sekolah Seohyun kembali menjenguk kekasihnya Luhan, Luhan tidak ada di kamarnya.

“agasshi kau mencari tuan?” ahjumma pembantu Luhan.

“ne...dia di mana?”

Ahjumma mengantar Seohyun ke tempat Luhan berada, dia sedang duduk di taman dekat rumahnya, kepalanya tertunduk seperti sedang merasa kecewa.

“Luhan!”. Panggil Seohyun.

Luhan menatap ke arah asal sumber suara itu, dia melambaikan tangan pada gadis yang memanggilnya tadi. Tersenyum, tapi dalam hati kecewa sedih di sembunyikannya. Jika memang cita itu illusi, berarti dia pun hanya akan menjalaninya dengan sandiwara.

“wasseo...ya! tadi aku memohon pada langit agar kau datang..akhirnya kau datang hehe...eoh kau terjebak rayuanku  Hahah...” canda Luhan.

“hmm...permohonanmu terwujud sekaranng, baiklah kalau begitu aku juga akan memohon pada langit agar aku bisa selalu mencintaimu”. Canda Seohyun.

 “oh hahah sejak kapan kau jadi gombal pada ku? Ya! jalhanhae, ternyata kekasihku bisa merayuku hahha...sini duduklah...aku sejak tadi duduk disini dan memohon pada langit”. Luhan.

Seohyun menatap ke arah langit, “oh apa benar jika kita memohon pada langit, akan terkabul? Kalau begitu permohonanku tadi pasti terkabulkan aku ingin  Luhan selamanya mencintaiku, eoddae?”

Jika memang benar permohonan terwujud ketika meminta pada langit, maka aku akan memohon agar cintamu nyata dan bukan illusi...hanya itu permohonanku. “saranghaeyeo...saranghae yeongwonhi”. Pernyataan cinta itu terlontar dari mulut Luhan.

Ekspresi gadis itu sedikit gugup ketika Luhan mendekatkan wajahnya dan membisikan ungkapan cinta itu. Seohyun mengarahkan matanya kepada kekasihnya itu dan tersenyum.

Mianhae...mianhae Luhan, aku sudah membohongi perasaanku. Seohyun.

“kajja, disini dingin”. Luhan bangkit dan di papah oleh kekasihnya menuju rumahnya.

Baekhyun masih terduduk di taman itu dan menangis, menangisi cintanya. Angin di taman bertiup damai seakan menariknya untuk melarikan diri dari kesulitan ini.

“Seohyun ingin aku menghentikan ini, tapi aku tidak bisa jika aku terus menghindar perasaaan ini malah semakin besar, aku tidak bisa berhenti untuk menyukainya”. Baekhyun menutup wajahnya dengan kedua tangannya, tidak tau lagi apa yang harus diperbuatnya.

“Krriiinnggg!!!!” ponsel Baekhyun berdering tertera nama ‘eomma’ di layar ponsel. “eomma...aku baik...dia juga baik, eomma kapan kau kembali dari London?...halmouni masih di rawat..oh arrasseo..ne, jika kau akan pulang tolong kabari aku dulu...anni, nan gwaenchana aku hanya merasa sendirian tidak ada eomma, hmm...”

************************

Di Rumah

Baekhyun tidak menampakan dirinya di depan Seohyun, dia mengunci diri di kamar membuka jendela kamarnya menatap langit malam tanpa bintang karena sedang turun hujan. Dia menengadahkan tangan kanannya menyentuh air hujan, “hanya tetesan air hujan yang bisa ku sentuh, tidak bisakah aku menyentuh hati Seohyun?aku orang yang sangat bodoh! Benar-benar bodoh”.

Seohyun juga di kamarnya, bertelepon dengan Luhan dan membuka jendela. “hhmmm...di rumahku juga hujan...ya jika hujan begini bintang tidak terlihat, sayang sekali...oh kau sudah mau tidur...baiklah jaljja”.

Bintang yang tidak terlihat, sama seperti cintaku yang tidak tampak untuk oppa. Hanya Tuhan yang bisa melihatnya, mianhae oppa aku juga salah karena aku sudah menyukai oppa pertama aku tidak bohong ini jujur, tapi itu tidak mungkin terjadi antara kita...”aahh..dadaku terasa sesak lagi”. Seohyun meminum obatnya dan tertidur, jendela kamarnya belum tertutup.

Baekhyun mencoba memasuki kamar Seohyun yang tidak terkunci terlihat gadis itu yang terbaring di kasurnya tanpa selimut, Baekhyun menyelimutinya dan menutup jendelanya. “Baekhyun oppa!” Seohyun mengigau memanggil nama itu, membuat Baekhyun terpaku menatapnya, tangannya menyentuh pipi halus gadis itu.

Kenapa?sekarang kau memanggilku seperti itu lagi, apa kau benar hanya menganggap aku kakakmu sementara aku mencintaimu dan ingin bisa bersamamu! Seohyun-aa aku merasa sangat sakit, hatiku sekarang sakit ini karenamu semua perasaan ini muncul karenamu, betapa bencinya aku dengan perasaan ini tapi....aku tetap merasa nyaman aku bisa merasakan cinta ini.

Baekhyun meneteskan air matanya kemudian mengusapnya kembali, dia merasa sangat tersakiti dengan cinta yang dirasakanya membenci perasaan yang semakin lama semakin besar tapi pihak yang dicintainya sama sekali tidak bisa membalas apa yang dirasakan Baekhyun sekarang.

********************

Rumah Luhan

Luhan membuka jendela kamarnya dan mengobrol dengan Seohyun di telpon, dia memberi tau di luar sedang hujan sehingga bintang tidak bisa tampak. Hujan yang menutupi bintang itu sama seperti yang Luhan rasakan, dia menutupi bahwa sesungguhnya dia tau siapa orang yang Seohyun cintai.

“pria itu bukan aku, pria yang dia cintai sebenarnya bukan aku...ahh mengapa hujan harus turun dia menutupi bintangnya, aku tidak bisa lihat bintang yang tampak...Seohyun cintamu hanya untuk Baekhyun..” Luhan beceloteh sendiri sambil menatap hujan.

“Baek kau menang...kau sudah memenangkan peperangan inikau sudah memenangkan cinta Seohyun, ah bagaimana ini apa aku harus mundur kembali ke posisi awalku dan menarik kembali gencatan senjataku?....perang yang sebenarnya, Baekhyun sudah memenangkannya..”Luhan.

Cinta Seohyun hanya sebuah illusi untukku, aku tau dia tidak menunjukkannya karena dia mengasihaniku..hanya perasaan kasihan...Baek ini kali keduanya kau merebut wanita yang ku cinta, apa aku akan memaafkanmu?ini sungguh kejam, cinta illusi...haruskah aku memaafkanmu lagi??

“Seohyun ditakdirkan bukan untukku, mereka sejak awal Tuhan sudah menggariskan itu...apalagi yang bisa kuperbuat?aku hanya dikirim sebagai penengah di antara mereka agar mereka bisa bersama, sekarang sepertinya aku mulai berfikir positif...mungkin aku memang harus melepas Seohyun dan menyerahkan kembali kepada orang yang berhak mendapat cintanya”. Luhan

“akan kuhentikan cinta illusi ini, aku tidak bisa mendapat cinta nyata...besok aku akan akhiri dan kembali pada posisi awalku..ya harus kulakukan”.

Luhan berniat untuk melepaskan Seohyun karena dia tau cintanya hanya sebuah illusi, yang lebih berhak Seohyun cintai hanya Baekhyun menurut Luhan sudah jelas dalam hati mereka sama-sama saling mencintai.

******************************

Di Sekolah

“Luhan! Kenapa kau sekolah, bukankah kakimu belum terlalu pulih?” Seohyun berlari dari gerbang masuk menyusul Luhan.

“daripada aku lama-lama dirumah, membosankan...aku juga ingin bertemu teman-teman, kajja kita masuk...aaahh”. Luhan

“tuh kan, kajja biar aku papah hati-hati!” Seohyun memegang lengan Luhan bantu memapahnya.

*************************

Jam Istirahat

“ya! Baekhyun, ddarawa!” Luhan memerintah Baekhyun untuk mengikutinya ke suatu tempat, tepatnya atap gedung sekolah. Kemudian dia menghubungi ponsel seseorang.

“Seohyun-aa aku ada di atap gedung sekolah, kemarilah”. Luhan.

“mwoya! Apa maksudmu membawaku ke sini dan...kau menyuruh dia(Seohyun) ke sini juga untuk apa?sebaiknya aku kembali...” ketika Baekhyun membalikan tubuhnya berniat kembali ke tempat semula tepat di depannya sudah berdiri sosok wanita yang selama ini dicintainya.

“Luhan....wae?” Seohyun kebingungan dengan keadaan yang terlihat saat itu. Tidak mengerti apa yang akan Luhan lakukan juga disana ada Baekhyun.

“kalian berdua jaldeurreo! Jangan ada yang beranjak pergi aku mau katakan sesuatu ini penting, menyangkut kita ber 3...Baek apa kau masih ingat Sun Ah cinta pertamaku aku sangat menyukainya saat itu tapi dia malah menyukaimu aku sungguh sakit saat itu tapi aku masih bisa memaafkanmu karena kita teman dan kita sudah buat kesepakatan tidak akan menyukai wanita yang sama....dan ini kedua kalinya, aku menyukai Seohyun selama ini aku selalu melindunginya dan membelanya ketika kau membencinya aku selalu di sampingnya, tapi apa kau tau lagi-lagi wanita yang ku cintai itu ternyata..dia memiliki perasaan  yang sama denganmu...dia juga menyukaimu..dia..”ketika Luhan akan melanjutkan ucapannya...

“LUHAN!!!berhenti..jangan kau lanjutkan ucapanmu, wae?hikss...wae? aku menyukaimu Luhan hanya kau yang ada dihatiku hikss..kau sudah mengetahui itu geumanhae!hikss..aku..” Seohyun.

“aniyeo, itu tidak benar Seohyun, aku tau semuanya cintamu padaku itu hanya illusi sebenarnya bukan aku yang ada dalam hatimu aku tau...kau hanya mengasihaniku jadi aku tidak ingin mendapat cinta illusi dan hanya denga rasa kasihan...itu malah membuatku sakit selama ini kau selalu bilang kau menyukai aku karena aku pria yang baik, tapi yang sebenarnya cintamu hanya dia(Baekhyun)...untuk itu mulai saat ini, Seohyun kita harus putus aku tidak ingin melanjutkan hubungan illusi ini mianhae..dan Baek aku nyatakan aku kalah dalam perang ini aku menarik kembali gencata senjataku aku ingin kita kembali menjadi teman..Seohyun aku juga mohon padamu biarlah kita hanya jadi teman aku tidak ingin menyakiti siapapun cukup aku yang merasa sakit..” jelas Luhan.

“Luhan...hikss..Luhan..hikss...mianhae jeongmal mianhayeo hikss..”Seohyun menangis.

“ya! apa ini semua, Luhan...aku...ahh..michigetne...ya neon jeongmal...” Baekhyun terharu sedikit marah juga.

“hahaha...hah tenang rasanya, aku sudah katakan semuanya, mungkin inilah namanya takdir mianhae..sudah menyusahkan kalian berdua...aku hanya penengah antara kalian untuk bisa membuat kalian bersatu”. Luhan.

“Seohyun-aa uljima eoh, Baek dia(Seohyun) aku kembalikan padamu, tolong jangan membuatnya sedih jika dia menangis kau harus hapus air matanya, kau juga harus membahagiakan dia jangan membencinya lagi eoh,  awas saja jika kulihat kau membuatnya menderita lagi aku akan merebutnya kembali arratji nae chingu?hahah” canda Luhan

Baekhyun menghampiri dan memeluk temannya itu, kemudian berdiri di hadapan Seohyun dan memeluknya, menghapus air matanya.

“oppa..hikss..oppa..hiksss”Seohyun.

“mianhae..sudah membuatmu menderita”. Baekhyun.

“naddo mianhae oppa, membuatmu terluka sangat banyak karena menyukaiku..” Seohyun.

Luhan telah mengakhiri hubungannya dengan Seohyun, Luhan kembali berteman dengan Baekhyun. Mereka kembali seperti semula, tidak lagi ada peperangan, tidak ada lagi rasa sakit menderita, terluka..semua kini berakhir membahagiakan.

Tapi apa yang akan terjadi selanjutnya, jika kedua orangtua Baekhyun dan Seohyun mengetahui hubungan antara anak-anaknya? Apakah mereka akan merestui atau mungkin membuat jarak antara mereka memisahkannya?

Di tunggu ya next part-nya

Enjoy reading ^^

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK