Mwo?oppa...kenyataan itu benar..oppa..dia menyukai aku?! Bagaimana bisa seperti ini??tidak! tidak boleh..oppa tidak seharusnya menyukai aku kami saudara.tidak mungkin, oppa...tidak! *cliiinngg kreenngg* “aaahhh....!” Seohyun berteriak.
Baekhyun dan Luhan terkejut mendengar suara pecahan di tangga yang ternyata ulah Seohyun. “apa itu?Seohyun! Seohyun-aa...”Luhan mencoba berdiri dan menghampiri Seohyun dibantu Baekhyun yang memapahnya.
“maaf aku...tidak sengaja..lantainya licin jadi aku...aaa” Seohyun membereskan pecahan piring dan tergores pecahan itu sampai tangannya berdarah.
“ya! sudah biar aku saja, cuci darah di tanganmu sebelum infeksi....palli..!” Baekhyun.
“Seohyun-aa kemari biar ku obati luka mu, kajja”. Luhan membawa Seohyun ke kamarnya untuk mengobati luka gores di tangannya.
“aaaw...” lirih Seohyun.
“oh appo??...aku bersihkan dulu pake alcohol...kalau sakit teriak saja...” Luhan.
“aaww....hiks..aa....aa...hikkss..aa...heuh heuh heuh...aa hikkss...” Seohyun meneteskan air mata bukan karena luka di tangannya, tapi karena mengetahui kenyataan kakaknya menyukai dia bukan sebagai adik tapi sebagai wanita.
“oh uljima..aku bilang kan berteriak aku tidak menyuruhmu menangis...uljima..uh “ Luhan meniiupkan luka Seohyun agar cepat kering.
“anni...aku bukan menangis karena luka ini, dia benar-benar menyukaiku aku....menangis karena itu, hikss..jujur saja aku sebenaranya menyukainya juga...tapi tidak bisa..di antara kami itu tidak bisa kan, diantara kami ada jarak ..dia kakak ku dn aku adiknya..tidak bisa seharusnya antara kami aku...aku..hiks” Seohyun mengadu kejujurannya.
“arrasseo..geut...oh lihat kau jadi jelek kan kalau menangis uuh hahaha...”Luhan menusap air mata Seohyun dan memeluknya tepat saat itu pula Baekhyun melihat kejadian itu.
Bahkan hanya Luhan yang bisa menghapus air matamu...gumam Baekhyun. Kemudian dia pergi meningglakan rumah Luhan pergi dengan semua kekecawaannya.
********************
Pukul 8 malam Seohyun baru tiba di rumahnya langsung menuju dapur untu memasak makan malam. Baekhyun menyadari kepulangan adiknya.
“aku makan malam di luar kau jangan masak untukku, kau kunci saja rumahnya aku bawa kunci cadangan.” Baekhyun datar, pergi keluar rumah untu menutupi kecewa,sedih dan menghindari Seohyun.
Oppa..terlihat di wajahnya penuh rasa kecewa itu karena aku, oppa seandainya kita bukan adik-kakak kita mungkin bisa bersama dan saling menyukai....tapi jarak itu yang memisahkan kita..mianhaeyeo oppa. Seohyun.
Baekhyun melangkahkan kakinya menuju kedai yang sering dikunjungi. Di sana dia sama sekali tidak pesan makanan melainkan memesan beberapa botol soju, membuat ahjumma penjual ttokpoki itu merasa iba padanya.
“aigoo...nak kenapa kau minum banyak sekali..sudah 7 botol kau minum apa kau tidak mau pesan makan eoh?aigoo.. jika kau ada masalah jangan seperti ini..” ahjumma.
“ahjumma eu..biarkan aku mabuk semalaman hari ini eu...aku sedang kesal, kecewa dan marah dengan keadaan eu...jangan halangi aku minum , apa aku lapar?! Ehm..anni tidak kali ini aku hanya akan minum banyak..lebih baik dengan minuman ini eu..oh abis, ya! bahkan minuman juga membuatku kecewa heuh hahah..eu ahjumma tambah 1 botol lagi jebal eu...”Baekhyun sudah mabuk berat dan tergeletak di meja kedai, terdengar ponselnya berdering tapi Baekhyun tidak mempedulikannya sehingga ahjumma itu yang mengangkatnya.
“nak, aigoo dia sudah sangat mabuk, ponselnya berdering pasti ini keluarganya....yeoboseyo..ah agsshi kau adiknya....aku ahjumma penjual ttokpoki di kedai apgeujong...ne oppamu di sini dia mabuk berat...bocah ini sama sekali tidak pesan makan dia hanya banyak minum sampai 9 botol..aigoo..apa kau bisa menjemputnya?..ne..” ahjumma.
**************
Di rumah jam menunjukan pukul 1 malam Seohyun terbangun dan melihat kamar Baekhyun kosong.
“dia belum pulang, ini sudah jam 1 malam dia makan malam di mana sampai jam segini..sebaiknya ku hubungi.....yeobose...oh nuguseyeo?aku adiknya....nde?ohh apa oppa ku ada disana ahjumma?.....mwo?dia tidak makan dan hanya minum?....oh ne kalau begitu aku kesana menjemputnya...gomapseubnida ahjumma”. Seohyun.
Dia tidak makan sama sekali, hanya minum soju 9 botol..oh jinjja kenapa dia jadi seperti itu?oppa...tidak sharusnya kau sampai seperti itu, lagi-lagi cara penyelesaianmu hanya mabuk apa itu sangat berpengaruh untukmu?oppa..ini semua salahku mianhae..mianhae..”taxi! ahjusshi antar aku ke Apgeujong”. Seohyun bergegas menuju tempat di mana Baekhyun berada, tempatnya menghindar dari semua masalah.
1 jam kemudian Seohyun sampai di kedai itu, dia melihat sosok kakaknya yang sudah tergeletak lemas di meja kedai itu di temani dengan ahjumma yang menghubungi Seohyun tadi.
“ohh..apa kau adiknya? Cepat bawa dia pulang aigoo...bocah ini sangat menyusahkan sekali uh hahah...oh sebelum kau pulang membawanya ini kuberikan ttokpoki gratis untuknya, karena dari tadi dia sama sekali tidak makan”. Ahjumma.
“ah ne ahjumma gomapseubnida...maaf telah merepotkanmu, sekali lagi gomapseubnida..kami pergi”. Seohyun memapah Baekhyun yang mabuk menuju halte bis yang jaraknya tidak jauh dari kedai itu.
“eohttokkae..ah oppa kenapa harus seperti ini..kau sangat merepotkan...kau memang selalu merepotkan orang-orang euhh..oppa berikan lenganmu”. Seohyun menarik lengan Baekhyun untuk merangkul di lehernya.
“oh apa aku sedang bermimpi lagi eu..sekarang aku melihatmu lagi dalam mimpi eu...Seohyun-aa kau..kau selalu hadir di mimpiku..ah..jawaban itu aku ingin tau apa maksudnya eu..sekarang kau sudah hadir di mimpiku ayoo beri jawabannya eu...”Baekhyun semakin bicara tidak jelas saat mabuk.
“apa...maksud oppa..aku punya jawaban apa?kajja!”Seohyun.
“hikss..hikss...Seohyun-aa aku menyukaimu...eu aku menyukai adik tiriku aku menyukaimu eu...neon molla uh?ya! tentu saja itu karena aku membencimu snagat banyak eu..heuh hikss.hikss..kau tidak tau aku sangat terluka banyak arra....karena menyukaimu aku terluka banyak...eu..hajiman..”Baekhyun menghadapkan wajahnya pada wajah Seohyun.
Kemudian Baekhyun memluk adiknya itu,”hajiman...aku tetap bertahan menyukaimu..aku bahkan tidak mempedulikan seberapa terlukanya..eu..aku menyukai..mu..euuhhmm...”Baekhyun tertidur memeluk Seohyun di jalan menuju halte.
Oppa..hajimalhayeo!geumanhae geurigo...mianhae...mian telah membuat oppa sangat terluka banyak..aku pun sebenarnya terluka banyak karena kebencianmu...apa kau tau oppa sejujurnya aku juga menyukaimu....aku meyukaimu sejak pertama kita menjadi satu keluarga..tapi aku memendam perasaan itu..karena kita sudah jadi keluarga saat itu, sehingga kita terpisahkan jarak...jarak itu yang membuat aku harus tetap memendam perasaan suka padamu oppa...mianhaeyeo Baekhyun oppa.gumam Seohyun.
*******************
*Flashback 3 tahu lalu*
“Baekhyun ayoo, kita akan bertemu dengan calon ayah mu...kau harus menuruti eomma arra! Karena sekarang appa mu sudah tenang di surga kajja...bahkan kau bukan hanya akan memiliki appa baru kau juga akan punya yeodongsaeng(adik perempuan)...dia seumur denganmu palli..” eomma Baaekhyun membawa nya menemui calon ayah baru juga adik perempuannya yang nantinya mereka akanjadi satu keluarga.
Di sebuah restoran besar di Korea, pertemuan itu terjadi, terlihat sepi karena restoran itu telah di sewa oleh calon ayah baru Baekhyun dia seorang presdir perusahaan fashion terkenal di Asia.
“Baekhyun kenalkan dia yang akan jadi appamu dan ini...putrinya Seohyun dia akan jadi adikmu cantik bukan? Dia seumur denganmu hanya saja bulanmu lahir lebih awal darinya jadi dia akan memanggilmu oppa, geutji Seohyun?”
“nde”. Jawab Seohyun lembut. Awal pertemuan pertama Seohyun merasa jantungnya berdegup ketika berkenalan dengan Baekhyun, merasa bahagia melihat pria semacam Baekhyun.
Lain dengan Baekhyun dia terlihat tidak suka dengan calon keluarga barunya, dia bahkan sama sekali tidak melirik pada wanita cantik yang akan menjadii adiknya. Mulai dari hari itu dia tidak pernah peduli dengan eommanya akan menikah lagi dan memiliki keluarga baru, dia juga membenci keluarga barunya.
Eomma..pria ini akan jadi oppaku...tapi kenapa aku merasa menyukai dia...apakah pantas perasaan ini?ada jarak diantara kami...dia....eomma aku menyukai dia...tidak bisakah aku bersama dengannya, menyukainya?andai kita tidak menjadi saudara...Baekhyun. gumam Seohyun.
*Flashback End*
*****************
Pukul 5 dini hari mereka baru tiba di rumah, Seohyun memapah Baekhyun menuju kamarnya. Seohyun segera menyiapkan kompresan khawatir kakaknya akan demam dan memasak untuk Baekhyun.
Seohyun menaruh kain kompres di dahi Baekhyun, ternyata dia tersadar langsung memegang tangan adiknya yang sedang mengompres. Mereka saling bertatap, Seohyun terkejut dengan sikap oppanya.
“kajima...jebal kajima...mianhae Seohyun...dengarkan aku, buttakkalkaae! Aku sudah tidak membencimu lagi...aku sadar..aku menyayangimu...juga aku menyukaimu...” ujar Baekhyun lirih.
“nde?ohh...tentu saja kalau kau sadar kau sayang dan menyukaiku karena aku adalah adikmu ya kan?aku sudah memaafkan mu oppa karena kau kakak ku hmm”. Seohyun menutupi kenyataan.
“ani...aku bukan menyayangimu karena kau adikku..aku bukan menyukaimu karena kau adikku...aku tetap tidak ingin menjadi kakakmu..karena aku mencintaimu sebagai wanita..aku rela terluka dengan perasaan ini asal kau ada bersamaku, aku tidak peduli kita keluarga yang jelas aku ingin mencintaimu...”Baekhyun
“ohh..oppa kau masih mabuk sepertinya, bicaramu jadi tidak jelas hmm..oh aku lupa buburnya..tunggu sebentar ne”. Seohyun berdiri kemudian Baekhyun menariknya dan memeluknya.
“ani aku serius, aku tidak mabuk, jebal! kajima...kajima! biarkan seperti ini...aku ingin bisa memelukmu seperti Luhan, aku ingin bisa menghapus air matamu seperti Luhan, aku bisa memberi cinta yang lebih dari Luhan untukmu..aku bisa! “ Baekhyun .
“oppa...oppa andwae...kau tidak bisa.. jangan! Jangan seperti ini..lepaskan!oppa! “hiks..oppa..lepaskan hiks..kita tidak mungkin, ada jarak di antara kita kau kakak ku aku adikmu kau tidak bisa menyukaiku bukan sebagai adikmu hiks”. Seohyun menangis, Baekhyun melepaskan pelukannya.
“ah..nan micheosseo...heuh..tentu saja kau adiku aku tidak bisa mencintai adikku, apalagi dia sudah memiliki kekasih..mian aku lancang padamu...geurrae kka...kkaseyeo..aku tidak ingin melihatmu, aku tidak akan mengganggu lagi..pergilah..kubilang pergi!”. Baekhyun.
Seohyun menuruti ucapan Baekhyun dan keluar dari kamarnya, di luar balik pintu dia juga menangis karena kenyataan yang begitu pahit.
“andai kita bukan saudara...aku mungkin bisa oppa hiks..aku bisa menerima perasaanmu..mianhae mian hiks..” Seohyun.
Babo ya Baekhyun, neon babo! Untuk apa kau pertahankan lagi bahkan dia tidak bisa menerima perasaanmu posisi ku hanya kakak aku tidak pantas menyukai adik tiriku di antara kami ada jarak ang memisahkan ..geumanhae..ije geuman! Geuman hiks. Batin Baekhyun.
Mulai dari hari itu Baekhyun berusaha untuk melupakan dan hapus perasaannya, dia bahkan menghindari pandangannya untuk melihat Seohyun. Di sekolah, di rumah, Baekhyun menjaga jarak menauhi Seohyun.
“oppa...aku sudah masak..apa kau mau...”Seohyun baru saja mengajaknya sarapan, Baekhyun pergi begitu saja tidak peduli dengan ajakan adiknya.
Di sekolah pun sama sekali tidak tampak sosok Baekhyun dari pandangan Seohyun, Luhan pun masih belum terlalu pulih. Guru menanyakan keberadaan Baekhyun pada Seohyun, dia hanya menggelengkan kepala.
Oppa...apa kau sekarang menjaga jarak dariku?mianhae...aku tidak tau lagi harus bagaimana setelah mengetahui perasaanmu, kau mungkin tidak akan memaafkan aku karena aku telah banyak melukai mu..mianhae .gumam Seohyun yang menghawatirkan kakaknya.
Baekhyun tidak pergi jauh, sekarang dia hanya ingin menyendiri di taman yang waktu itu dikunjunginya.
“aku tidak peduli dengan jarak itu, seandainya kau cukup menjawab ya, diantara kita jarak itu bisa lenyap dan kita bisa bersama, cinta semakin sulit jika ada jarak di dalamnya..aku tidak bisa melakukan apapun lagi..hatiku semakin tergores luka yang sangat dalam...Seohyun”Baekhyun.