home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > My Love My Stepsister

My Love My Stepsister

Share:
Author : nisaexofan12
Published : 18 Sep 2013, Updated : 02 Feb 2014
Cast : Baekhyun, Min Seohyun and Luhan
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |86558 Views |2 Loves
My Love My Stepsister
CHAPTER 12 : The War And Hurt

            Pagi ini Seohyun dan Baekhyun keluar kamar secara bersamaan dan bersiap pergi ke sekolah. Ponsel Seohyun berdering kemudian dia menjawab panggilannya, sementara Baekhyun memakai sepatunya.

“ne Luhan, oh kau sudah di depan rumahku...oh baiklah” Seohyun bergegas memakai sepatunya dan keluar rumah mendahului kakaknya.  5 menit kemudian Baekhyun menyusul Seohyun, dia terkejut melihat pemandangan Luhan menggenggam tangan Seohyun sambil menghampirinya.

“itu si brandal, ayo beritau dia tentang hubungan kita....ya! kajja Seohyun”. Dengan canggung dan malu-malu Seohyun menuruti Luhan yang berjalan menuju Baekhyun dan memanggil kakaknya itu.

“nae chingu*memelukBaek* ah anni...mungkin mulai sekarang aku harus memanggilmu ipar hahah...kakak ipar ayo kita berangkat ke sekolah bersama-sama, kami mulai kencan sekarang”. Jelas Luhan.

mwo?mwoya?! oh aku pasti salah dengar. “mwo?apa maksudmu?ya! bocah tengik jangan sebut aku iparmu, karena aku tidak mau jadi iparmu aku bahkan bukan saudara kandungnya...hah...kalian beragkat saja sendiri!” sinis Baekhyun, kemudian meninggalkan mereka.

Itu pasti benar! Tentu saja mereka pasti kencan, melihat mereka saling menggenggeam tangan itu sudah jelas. Aisshh....Luhan sudah menembakan pistolnya untuk membunuhku, sekarang aku benar-benar terbunuh, mungkinkah aku masih punya kesempatan hidup?untuk merebut Seohyun. Ohh hatiku merasa sakit...rasanya sakit!. Gumam Baekhyun.

Aku tau Baek, kau menyukainya, adik tirimu kau menyukainya, mian aku juga menyukainya, aku mohon kau bisa ingat janji kita untuk tidak menyukai wanita yang sama jadi tolong hilangkan perasaanmu untuk Seohyun, itu hanya akan membuat kalian terluka dan juga aku tidak akan mengalah lagi padamu teman. Batin Luhan.

Kenapa sepertinya oppa tidak senang melihatku bersama Luhan?apa dia masih benci padaku? “kenapa sikapnya berubah lagi?” Seohyun kecewa.

“sudah jangan kau pikirkan, kajja kita berangkat”. Ajak Luhan.

*****************

Di sekolah.

Luhan mulai duduk sebangku dengan pacarnya Seohyun, sementara Baekhyun pindah duduk menjauhi mereka karena tidak ingin merasa sakit hati dengan melihat mereka.

“oppa....” panggil Seohyun, tapi Baekhyun tidak memperdulikannya. Kemudian Luhan menghampiri Baekhyun dan memintanya untuk berbicara di atap gedung sekolah.

“apa yang mau kau bicarakan denganku?cepat katakan, aku tidak mau berlama-lama “. Baekhyun akan melangkahkan kakinya kembali ke kelas kemudian Luhan membuka mulutnya untuk bicara membuat langkah Baekhyun terhenti dan mencoba untuk mendengar ucapannya.

“aku tau kau menyukainya, Seohyun, kau juga menyukai dia kan”. Ucapan Luhan membuat Baekhyun bingung.

Mwo?bagaimana dia bisa tau aku....gumam Baekhyun.

“saat kau mabuk, kau mengatakan itu padaku. Kau menyuruhku untuk menjauh dari Seohyun, kau memintaku untuk tidak menyukai Seohyun karena kau juga menyukai dia benarkan?”. Jelas Luhan.

Baekhyun terpaku diam, tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun, entah harus mulai darimana dia bicara, ucapan Luhan membuatnya merasa takut karena rahasianya telah diketahui.

“apa maksudmu?bukannya kau tau aku ini benci padanya, ah memang saat itu aku pernah bilang menghawatirkan dia, tapi itu bukan berarti aku menyukainya”. Baekhyun mengelak.

“hah..sepertinya kau tidak ingat ucapanmu sendiri karena kau mabuk waktu itu, ohh bagaimana ini aku sudah mengetahui rahasiamu, apa aku harus mengatakannya pada Seohyun? Ohh atau aku harus merahasiakannya?...hahah...jika kau ingin aku merahasiakannya, mungkin kau harus menuruti syaratku, eoddae?” Luhan.

“mwo?heol...neo jinjja...baiklah aku mengakuinya aku menyukai Seohyun adik tiriku, kalau begitu bisakan kau memutuskan dia seperti saat kau merelakan Sun Ah?karna aku juga menyukainya, bisa?” sindir Baekhyun.

“anni...wah ternyata kau ini benar-benar teman penghianat, aku tidak akan lepaskan dia, karena aku mencintainya lebih dulu, dulu aku masih bisa merelakan Sun Ah, tapi untuk Seohyun aku tidak bisa, jadi aku yang memohon padamu untuk hapus perasaanmu pada Seohyun itu hanya akan membuat kalian terluka, aku tau kalian bukan saudara kandung tapi bagaiamanpun kau hanya kakaknya dan jika kau menyukainya kau hanya bisa memendam perasaan itu”. Sindir Luhan.

“geurrae aku memang teman yang jahat, baiklah kalau kau tidak bisa putus dengannya, aku sendiri yang akan merebutnya, lihat saja nanti”. Tantang Baekhyun

“mwoya! Oh apa sekarang kita berperang lagi?baiklah jika itu yang kau mau, kita berperang, mulai saat ini kita bukan lagi teman , kau dan aku....kita lihat nanti siapa yang bisa mendapatkan Seohyun...hah”. Luhan meninggalkan Baekhyun di atap gedung sekolah.

Kemudian mulai hari itu Luhan dan Baekhyun bukan lagi sebagai teman yang mengikat janjinya untuk tidak menyukai wanita yang sama, mulai saat itu mereka tidak pernah terlihat bersama lagi sebagai teman.

********************

Di Rumah

Seohyun dan Luhan sedang berbincang di teras rumah, kemudian terlihat sosok Baekhyun yang baru tiba dirumahnya. Baekhyun melewati mereka dan masuk ke rumah tanpa mempedulikan apa yang dilihatnya.

“kau dan oppa...apa yang terjadi dengan kalian?apa kalian bertengkar lagi...Luhan ada apa?” tanya Seohyun penasaran dengan sikap kakaknya juga pacarnya yang saling berjauh-jauhan.

“iya kami bertengkar, mulai sekarang kami bukanlah teman kami menjadi musuh sekarang, sudah jangan kau pikirkan, sudah ya aku pulang*melukSeohyun* Seohyun-ku kau harus jaga jarak dengan kakakmu arratji, karena kau sekarang pacarku jadi jangan dekat dengan pria lain”. Luhan.

“apa maksudmu?Baekhyun oppa kan kakakku, kenapa aku harus menjaga jarak darinya? “ Seohyun.

“sudah kau turuti saja ucapanku, aku tidak mau kau terluka...baiklah aku pulang ya, nanti malam ku hubungi, jadi angkat ponselmu nanti ne...kalkkae”. Luhan pergi sementara Seohyun masih penasaran dengan yang terjadi antara pacarnya dan kakaknya.

Kemudian Seohyun masuk rumahnya, terlihat Baekhyun yang baru keluar kamarnya. Seohyun mencoba berbicara dengan oppanya, bertanya apa yang terjadi diantara dia dengan Luhan.

“oppa boleh aku tanya sesuatu?apa yang terjadi dengan kalian?bisa kau menjelaskannya padaku?” Seohyun bertanya, Baekhyun tidak menjawabnya dan pergi ke dapur mengambil minum.

“itu bukan urusanmu, sudah jelaskan”. Sinis Baekhyun.

Apa yang terjadi?menyebalkan! mereka sangat membuatku  pusing, tidak ada diantara mereka yang mau menjelaskannya. Gumam Seohyun.

Malam pun tiba, Seohyun menaruh ponselnya di ruang keluarga sementara dia sedang belajar di kamarnya. Kemudian ketika ponselnya berdering Baekhyun mengakatnya tanpa sepengetahuan Seohyun.

Bocah tengik itu, kena kau hhaha...gumam Baekhyun.

                Terdengar suara Luhan dari ponsel Seohyun, “Seohyun-ku aku sangat merindukanmu, kau bagaimana?”

                Aku tau, aku harus menutup teloponnya hahah dengan begitu dia mengira Seohyun tidak peduli dengannya..*tut*. Baekhyun mematikan ponsel Seohyun ketika Luhan berbicara, “Seohyun-aa...*tut tut* yeoboseyo..ohh kenapa dia mematikan ponselnya?apa dia tidak mau di ganggu..coba ku hubungi lagi”. Luhan tidak menyerah.

                Ponsel Seohyun berdering lagi setelah Baekhyun mematikannya, lalu dia mengangkat telpon itu lagi dan terdengar suara Luhan. “Seohyun-aa kenapa kau mematikan telponnya?Seohyun...Seoh..tunggu dulu suara ketawanya aku kenal...oh Seohyun-aa sejak kapan kau tertawa seperti itu?ya! brandal Baekhyun aku tau itu kau...mana Seohyun berikan ponselnya kepada dia”.  Luhan mengetahui yang mengangkat telponnya bukan Seohyun.

                “hahah...wae?apa kau kecewa bukan Seohyun-mu yang mengangkat ponselnya hahah.....ya! lihatkan aku bahkan bisa menggenggam ponselnya apa kau bisa seperti ini sebagai kekasihnya uh?hahahha..”sindir Baekhyun. Kemudian tak lama Seohyun keluar kamarnya untuk mencari ponsel yang tertinggal di ruang keluarga.

                “di mana ponselku?seingatku aku taruh di meja ini?....apa aku tanya oppa?” kemudian Seohyun mengetuk kamar Baekhyun. “ada apa?” tanya Baekhyun sinis. “maaf aku mengganggu, apa oppa melihat ponselku yang kutaruh di meja itu?” Seohyun.

                Haruskah aku kembalikan atau tetap ku genggam ponselnya?. “anni..aku tidak melihatnya..sudah aku mau tidur jangan ganggu!” Baekhyun menutup pintunya.

                “ya! neon michisseo! Barusan Seohyun kan?ya! palii kembalikan ponsel itu padanya, berani sekali kau mengambil ponsel pacarku tanpa ijin”. Luhan.

                Kemudian Baekhyun menutup telponnya lagi, lalu kembali keluar membuka pintu dan melihat Seohyun yang masih mencari ponselnya. “ya! ini yang kau cari?” Baekhyun menyerahkan kembali ponsel itu.

                “ohh ne, di mana oppa menemukannya?” Seohyun.

                “di dapur”. Jawab Baekhyun datar, kemudian kembali ke kamarnya. Lihat! Lagi-lagi aku bertengkar dengan temanku sendiri hanya karena 1 wanita?apa aku keterlaluan dengan Luhan?lagi pula dulu aku sama sekali tidak merebut Sun Ah darinya, tapi kenapa sekarang aku merasakan Luhan merebut Seohyun dariku, lalu aku harus bagaimana?. Gumam Baekhyun.

haruskah seperti ini, aku berperang melawan temanku sendiri hanya karena dia(Seohyun)?ohhh michigetne...sepertinya aku sudah tidak waras, menyukai adik tiriku lalu aku harus bagaimana mengatasi perasaan sakit ini?dadaku rasanya sesak mengetahui temanku telah merebut sesuatu yang berharga, apa aku egois karena aku mengingiinkan perasaanku terbalas dan aku merebut hatinya(Seohyun) dari temanku? “ahh...aisshh...hufftt.aku jadi tidak bisa tidur..susah sekali memejamkan mataku jika dadaku sesak hatiku rasanya tertusuk”. Gumam Baekhyun.

************

                Di Sekolah.

                Ketika kelas hampir dimulai Seohyun masih duduk di depan kelas menunggu kekasihnya datang, sejak masih di rumah dia mengira Luhan akan datang menjemputnya dan berangkat bersama tapi dia sama sekali tidak melakukannya sehingga Seohyun berangkat bersama kakaknya.

                “apa kau tidak mau masuk?sebentar lagi guru datang”. Baekhyun mengajak Seohyun.

                “aku masih menunggu Luhan, oh..dia telpon...yeoboseyo....ohh apa dia kecelakaan?....ahjusshi...tolong anda membawanya ke rumah sakit...saya akan ke sana...gamsahamnida ahjusshi...eohttokke? oppa aku bisa kan minta tolong padamu sampaikan ke guru aku dan Luhan tidak akan masuk kelas hari ini, aku harus cepat pergi...aku..”Seohyun panik, Baekhyun langsung menggenggam tangannya.

                “kau tidak bisa pergi sendiri, aku akan mengantarmu...tunggu di sini..”. Baekhyun kembali masuk kelas menuju teman sebangkunya Kang Woobin. “Woobin bisa kan kupinjam motormu?jebal aku membutuhkannya sesuatu terjadi pada temanku, buttakalkae”. Baekhyun berhasil mendapat kunci motor yang dipinjamnya dari Woobin. Kemudian dia kembali ke tempat Seohyun berdiri dan menarik tangannya menuju parkiran.

                Setelah menemukan motornya, mereka bergegas menuju rumah sakit. Ketakutan dan kehawatiran akan keadaan Luhan menyelimuti Seohyun, terdengar suara tangis Seohyun yang membuat Baekhyun merasa iba sampai dia meningkatkan kecepatan motornya agar cepat sampai rumah sakit.

                Isakan tangisannya membuat aku iba, aku seperti merasakan sakit tersayat-sayat, tawanya aku ingin kembali melihat itu, aku ingin membuatnya berhenti bersedih. Dia sangat menghawatirkan Luhan, haruskah aku melupakan dia dan merelakannya pergi?....aku ingin menghapuskan semua kepedihannya...Baek mungkin kau bisa coba untuk melupakannya...gumam Baekhyun.

                Setibanya di rumah sakit Seohyun mencari kamar rawat Luhan bersama Baekhyun, setelah menemukan ruangnya terlihat Luhan yang sedang duduk di kasur  dengan kaki kiri yang sudah terpasang gips karena ada sedikit keretakan tulang.

                “oh Seohyun-ku wasseo, mian aku tidak menjemputmu heheh”. Luhan menutupi rasa sakitnya karena sudah ada obat penyembuhnya, Seohyun sehingga dia bisa kembali tersenyum tanpa merasa sakit.

“eomo Luhan ya! oh eohttokke..bagaimana bisa seperti ini?aku khawatir tadi kenapa kau tidak menjemputku, manhi appa uh?” Seohyun memberikan perhatian pada kekaasihnya.

“anni...nan gwaenchana..aku kuat, mian membuatmu khawatir, apa kau datang bersamamanya?” Lirikan Luhan mengarah kepada teman yang sudah menjadi musuhnya.

“ehm...aku hanya mengantarnya saja, jangan kau pikir aku berubah pikiran dan kembali menjadi temanmu arratji...” sinis Baekhyun.

“arra...sudah pasti aku tau kau akan tetap pada pendirianmu..tapi aku pun tidak akan menyerah padamu hah...”balas Luhan sinis.

“ya!kalian berdua ini kenapa sih?dalam keadaan genting saat ini masih saja kalian bertengkar..tidak bisakah kalian berdamai aaissh..apa yang kalian ributkan?!” Seohyun.

“Seohyun-aa aku mau pulang saja aku tidak suka berlama-lama di rumah sakit itu hanya akan membuatku bertambah sakit kajja!” Luhan memohon ingin pulang dan keluar dari rumah sakit. Setelah bertanya pada pihak rumah sakit Luhan diijinkan pulang.

Seohyun mengantar Luhan pulang dengan mendorongnya di kursi roda, Baekhyun yang mengikuti dibelakangnya sedikit merasa cemburu lagi-lagi dia kalah karena kini perhatian Seohyun hanya untuk Luhan.

“oppa kau kembalilah kesekolah, biar aku yang mengantarnya pulang, dan juga....gomawo”. Seohyun dan Luhan meninggalkan Baekhyun.

Sesak, dadaku sesak api cemburu ini semakin besar, perasaan sakit ini sangat menyiksaku...aku tidak mudah untuk melupakan perasaanku begitu saja seperti secepat aku menyukaimu Seohyun, mungkin rasa sakit ini memberiku isyarat agar aku tetap teguh pada pendirianku yang mencintaimu. Tolong tunggu dan beri aku kesempatan sampai aku yakin dengan perasaanku agar aku tidak menyesal nantinya, tunggulah jika waktunya tiba akan kuungkapkan semuanya padamu, Seohyun.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK