Hari ini hari minggu, hari di mana setiap keluarga bisa berkumpul bersama dan mungkin pergi jalan-jalan bersama tetapi di hari minggu kali ini Baekhyun dan Seohyun tidak bisa menikmati kumpul keluarga karena orangtua mereka yang masih berada di London sehingga mungkin mereka menikmati hari keluarga hanya berdua saja.
Seohyun terbiasa pergi keluar bersama almarhum ibunya di hari minggu ini, kali ini berbeda dia tidak bisa melakukan kebiasaan itu lagi karena dia sendiri masih merasa canggung meminta Baekhyun untuk pergi bersamanya di hari minggu ini.
Aku ingin sekali jalan keluar seperti dulu, apa aku berani meminta oppa untuk menemaniku?i batin Seohyun. Kemudian Seohyun keluar dari kamarnya, tidak ada tanda kakak tirinya di rumah.
“sepertinya oppa bersepeda keluar lagi, mungkinkah jika aku menyusulnya?tapi apa dia mau menemaniku?ya! babo... maldo andwae, ini sudah nasibku selalu sendiri, oh tunggu aku lupa mungkin saja Luhan mau menemaniku”. Seohyun kemudian menghubungi Luhan.
“oh Seohyun wae?....iya aku baru bangun, anni kau tidak menganggu.....oh mwo?kau mau aku menemanimu jalan-jalan hari ini? Tentu saja dia memintaku, orangtuanya belum pulang, kakaknya tidak bisa diandalkan...ohh geurrae aku akan menemanimu, bagaimana jika kita ke sungai Han?baiklah 20 menit lagi aku menjemputmu, gidaryeo....*tut* assa ini kesempatan bisa bersama dia lagi hahah”. Luhan.
“Luhan.....oh kau baru bangun ya apa aku mengganggu?.......ehmm apa kau mau menemaniku jalan-jalan sekarang?......ah geurrae lari nan joha....kau menjemputku, baiklah...*tut*...untungnya masih memiliki Luhan temanku ...dia selalu baik dan mengerti aku heheh...”Seohyun.
20 menit kemudian bel rumah Seohyun berdering dan terlihat Luhan yang berdiri di luar pintu rumahnya.
“kau sudah siap? Kajja! Hari ini kita bisa pergi dengan motor, appa mengijinkan aku menggunakan motor hanya untuk hari ini”. Ucap Luhan.
Mereka pun bergegas menuju tujuan hari itu, Luhan membonceng Seohyun di motornya. Sebelum Luhan tancap gas dia menyuruh Seohyun memakai jaketnya karena angin akan bertiup kencang pagi itu, juga Luhan mengkhawatirkan kesehatan Seohyun.
“pakailah aniginnya akan membuatmu sakit nanti”. Seohyun menuruti ucapa Luhan kemudian menaiki motor. “are you ready?...berpegangan erat padaku, aku akan menunjukan kecepatan motor ini”. *Ngueng* motornya pun melaju sangat cepat sehingga membuat Seohyun mendekap erat Luhan dan Luhan pun merasa senang Seohyun mendekapnya erat.
“eomoooo.....Luhan motormu hebaaaatt sekali....tapi hati-hati” teiak Seohyun.
“tentu motor ini ayah angkatku yang memberikannya, tapi aku diijinkan memakainya di hari libur saja..tenang saja ini masih kecepatan aman, baiklah dekap aku lebih erat lagi Seohyun...yuuuhhuuuu”. Luhan.
Ini pertama kalinya aku punya teman seperti Luhan, sebelumnya aku hanya selalu sendiri sejak kepergian eomma, Baekhyun oppa? Aku masih tidak yakin bisa memintanya, hanya Luhan lah saat ini yang selalu disampingku...batin Seohyun.
Sesampainya di sungai Han, Luhan mengajak Seohyun ke tempat yang disukainya di sungai Han. Tempat dimana bisa membuat orang-orang merasa nyaman dan dimanjakan oleh pemandangan sungai Han.
“chan, eoddae?” Luhan.
“ohh...yeppeuda....aku baru sadar ada tempat seperti ini di sungai Han nyaman sekali disini, waktu pergi bersama almarhum eomma aku hanya melihat sungai Han dari kejauhan dan sekarang kau mengajaku melihatnya lebih dekat”. Seohyun.
“wah aku beruntung karena aku orang pertama yang membawa mu kesini hahah....tapi maaf kau bukan wanita pertama yang aku ajak ke tempat ini”. Pernyataan Luhan sedikit membingungkan.
“memangnya siapa wanita pertama yang kau ajak ke tempat ini?” tanya Seohyun.
“cinta pertama ku, cinta pertama saat di SMP, tapi sayang cinta itu hanya mimpi buruk bagiku. Wanita itu tidak pernah membalas perasaanku, itu karena dia menyukai orang lain jadi aku sudah melupakannya...hah, mian aku jadi menceritakan privasi ku heheh”. Jelas Luhan.
“geureonnikka, sangat disayangkan, menurutku wanita itu sekarang pasti menyesal karena tidak membalas perasaanmu, padahal kan kau itu pria yang baik, lembut, bisa membuat orang tertawa heheheh..” Seohyun.
“ohh jinjja?kau berpikir aku pria yang seperti itu, wah manis sekali ucapanmu heheh, lalu apa kau punya cinta pertama?” Luhan melirik ke arah Seohyun.
“mwo?eeuu...eobseo sama sekali tidak ada, dulu aku orang yang tertutup pada pria dan satu-satunya yang kusebut cinta pertamaku adalah almarhum eomma...sejak kecil aku tidak pernah bergaul ataupun mendapatkan teman hanya eomma yang selalu disampingku jika appa pergi”. Jellas Seohyun.
“wah kau benar-benar banyak mecintai almarhu eomma mu hahah...aku iri padamu, aku tidak pernah bisa mencintai eomma ku melihatnya pun tidak pernah, ah...kudengar menurut orang-orang yang telah mengunjungi tempat ini sampai 3 kali maka akan mendapatkan cinta pertamanya, apa kau percaya?” tanya Luhan.
“hmm..molla mungkin itu hanya tahyul, lalu bagaimana denganmu Luhan, saat kau bersama cinta pertamamu berapa kali kau mengunjungi tempat ini?” Seohyun.
“aku hmm...baru 2 kali, ahh...pantas saja cinta pertamaku tidak berhasil hahah...Seohyun-aa bagaimana kalau kita minggu depan dan minggu depannya lagi kembali ke sini dan kita coba buktikan tahyul itu”. Luhan.
“ohh..mungkin kita bisa mencobanya...baiklah minggu depan dan minggu depannya lagi kita kujungi tempat ini untuk membuktikan kebenaran tahyul itu aku jadi penasaran, siapa orang yang menjadi first love ku hahha...berarti untukmu adalah second love?apa itu akan terjadi?” Seohyun.
“molla...kita lihat saja nanti”. Dulu memang cinta pertama itu tidak berhasil, tapi mungkinkah cinta kedua terjadi?karena aku menyukaimu Seohyun, mungkinkah aku bisa jadi first love mu?. Batin Luhan.
************************
Di rumah
Baekhyun membuka pintu gerbang rumahnya tetapi terkunci itu tandanya di dalam tidak ada orang, tapi saat dia keluar pagi tadi Seohyun masih berada dalam kamarnya. Baekhyun menunggu adiknya itu pulang selama 3 jam di depan gerbang rumah. Tak lama dari jarak 2,5 meter nampak sebuah motor dan pengendara yang dikenalnya juga wanita yang dibonceng pengandara itu yang terlihat begitu erat mendekap pengendara itu. Kemudian pengendara juga wanita yang diboncengnya itu menghampiri Baekhyun.
“oh oppa...wasseo...” Seohyun.
“annyeong nae chingu hehehhe....sekarang aku mengantar adikmu dengan selamat, kami baru jalan-jalan tadi”. Luhan kemudian membisikan Baekhyun, “kau tidak cemburu kan aku membawa adikmu jalan-jalan? Hhaha”.
Mwo?jadi mereka pergi bersama jalan-jalan, sementara aku disini berdiri menunggu gerbang yang terkunci selama 3 jam sampai aku tidak bisa masuk rumah?Menyebalkan! aku sangat benci ini, apalagi ketika melihat Seohyun yang mendekap Luhan begitu erat di motor...rasanya aku ingin menghajar bocah tengik itu, sayangnya karena dia teman baikku dan diantara kami ada wanita yang sama-sama kami sukai. “ya! jika kalian pergi harusnya kunci gerbang tidak dibawa pergi, sehingga aku tidak akan mungkin menunggu masuk ke rumah selama 3 jam terkunci...mana kuncinya aku mau masuk!” Baekhyun sinis.
“oh mian oppa...aku lupa...ini kuncinya” Seohyun menyerahkan kunci gerbangnya. Kemudian Luhan segera pamit pulang kepada mereka berdua.
“kalian pergi kemana?sepertinya kalian berkencan?” tanya Baekhyun gengsi.
“kami hanya pergi ke sungai Han, anniyeo...anni kami tidak kencan...aku hanya memintanya untuk menemaniku jalan-jalan karena hari ini hari libur”. Jelas Seohyun.
Benarkah mereka tidak berkencan?lalu kenapa Seohyun hanya meminta Luhan untuk menemaninya jalan?babo! tentu saja dia tidak akan mungkin berani untuk memintaku, tapi aku cemburu melihat Seohyun yang begitu erat mendekap Luhan, bocah itu serius dengan Seohyun. Batin Baekhyun
**************
Besoknya Luhan menjemput Seohyun dan berangkat bersama ke sekolah, lagi-lagi kali ini Baekhyun merasa telah dicampakan oleh Seohyun, keesokannya sampai pada hari minggu minggu kedua Seohyun selalu bersama Luhan dan mereka memenuhi janjiannya mengunjungi sungai Han di minggu kedua. Seterusnya Luhan dan Seohyun semakin dekat lagi bahkan sepertinya Seohyun merasa hanya Luhan yang selalu disampingnya sekarang ini begitu pula perasaan cinta Luhan semakin besar untuk Seohyun
Baekhyun semakin bersedih karena benar-benar tercampakan oleh perasaannya pada Seohyun. Tiba minggu ketiga Luhan mengajak Seohyun untuk mengunjungi sungai Han di sore hari tepat 18 Agustus 2008 pukul 18.00 KST ketika matahari terbenam.
“ini sudah yang ke 3 kalinya kita mengunjungi tempat ini, Seohyun-aa...menurutmu kapan first love mu akan tiba dan menyatakan cintanya padamu?” tanya Luhan.
“besok...lusa..minggu depan?molla..hmmm”. Seohyun tersenyum, penasaran dengan pembuktian itu.
“anni...first love mu datang hari ini”. Ucap Luhan.
“mwo?apa maksudmu, bagaimana kau bisa bilang first love-ku datang hari ini?”. Tanya Seohyun.
Kemudian Luhan berlutut di hadapan Seohyun sambil memegang tangan halus wanita itu. “Seohyun-aa...tolong dengarkan ucapanku baik-baik”.
“eomo..Luhan apa yang mau kau lakukan, kenapa kau berlutut di hadapanku?ireonna!” Seohyun.
“anni..jaldeurro...Seohyun-aa aku mencintaimu....aku menyukaimu.....aku menyayangimu....apa kau mau menjadi orang yang spesial dalam hidupku..Seohyun-aa jadilah second love-ku”. Luhan menyatakan perasaannya hari itu juga kepada Seohyun di saksikan oleh suasana sungai Han pada malam hari serta sir mancnur juga lampu-lampu malam yang begitu indah terlihat.
“nde?Luhan...tapi dia selalu ada untukku dia yang selalu membelaku ketika Baekhyun oppa membenciku..dia selalu disampingku...aku pun merasa aku menyukainya..Luhan....I Do...aku mau kau mencintaiku...aku mau kau menyukaiku...aku mau kau menyayangiku..aku mau menjadi orang spesial dalam hidupmu...aku mau bersamamu, My First Love”. Akhirnya cinta Luhan bisa terbalas, walau cinta itu cinta keduanya, boleh cinta pertama tidak berhasil tapi itu mungkin rencana Tuhan untuk mempertemukan Luhan dengan second love-nya dan Seohyun dengan first love-nya. Malam itu pun mereka mulai saling mencintai, Luhan memeluk Seohyun.
“gomawo Seohyun-aa...gomawo...”Luhan.