home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Time Boils The Rain

Time Boils The Rain

Share:
Author : Monie47
Published : 01 Sep 2014, Updated : 12 Jan 2016
Cast : Kris EXO, Jung Laura (OC)
Tags :
Status : Ongoing
2 Subscribes |29111 Views |9 Loves
Time Boils The Rain
CHAPTER 13 : Time Capsule
Eternal a page part 13
 
”aku bahagia sekali malam ini.” ujar Kris saat mereka jalan di koridor menuju keluar dari gedung sekolah.
”aku juga..” Laura mempererat tangannya yang di genggam oleh Kris. ”ku kira aku tidak bisa bertemu dengan mu lagi sehabis insiden di club tadi.”
 
Kris merangkul bahu Laura dan mengecup kepalanya. ”maaf atas perbuatanku.. tadi aku benar-benar marah dan membencimu.”
Laura tertawa mendengarnya. ”kenapa kau sekarang tidak membenciku?”
 
Rangkulan di bahu Laura semakin erat. ”karena aku tidak bisa membenci Laulau ku..” bisik Kris di telinga Laura.
 
Laura tersenyum dan merasa geli saat hembusan nafas Kris berada di telinganya.
”kenapa kau tersenyum?” Kris mengecup pipi Laura sekarang.
”tidak apa-apa”. Laura memeluk pinggang Kris.
 
Saat keluar gedung sekolah, Laura menoleh dan melihat pohon maple yang selalu ia datangi. 
”tunggu dulu..” Laura melepaskan pelukannya dan berjalan sendiri ke arah pohon maple. Ia meraba batang pohonnya lagi sambil bergumam. ”terima kasih kau selalu membuatku merasa nyaman disini. Ternyata di tempat inilah aku mengetahui masa laluku..”
 
”aku baru saja ingin memberitahu satu hal lagi untukmu. Tapi kau sudah duluan jalan kesini.” ujar Kris tiba-tiba dan memeluk Laura dari belakang.
 
”maksudmu?”
 
Kris tidak menjawab pertanyaan Laura. Tapi ia melepaskan pelukannya lalu mencari sesuatu dari bawah pohon.
 
”satu hal lagi tentang kau dan aku di masa lalu..” Kris mulai menggali tanah di bawah pohon maple dengan sebuah batu runcing yang tadi ia cari. Sinar rembulan dan cahaya dari gedung sekolah cukup untuk meneranginya menggali.
 
Laura ikut jongkong memperhatikan Kris. Masih ada satu hal lagi dari masa lalunya disini? Laura benar-benar tidak ingat dan sangat penasaran.
 
Ia mendengar bunyi dentingan saat batu yang dipakai Kris untuk menggali menyentuh sesuatu dari balik tanah.
”yosh! Ini dia!” Laura melihat Kris mengambil sebuah kotak besi yang terkubur didalam tanah. Muka Kris sangat puas dan senang sekali saat membuka kotak yang sudah berkarat itu.
 
”ini yang dulu kita kubur saat itu..” Kris menyerahkan kotak yang sudah terbuka ke Laura.
 
Laura mengambil kotak besi itu. Di dalamnya ternyata ada 2 lembar kertas dan foto-foto yang disimpan di dalam plastik. Laura mengambil foto-foto didalamnya dan terkejut saat melihat wajah-wajah di foto itu. Ternyata itu foto dirinya dan Kris saat 13 tahun lalu. Ia melihat satu persatu foto-foto yang tersimpan disitu. Ada foto dia bersama Kris saat berada di taman hiburan. Foto ketika Laura ulang tahun, ia melihat angka 11 diatas kuenya dan Kris sedang menempelkan krim di pipi Laura ketika dia sedang meniup lilin. Laura melihat lembaran foto berikutnya. Sebuah foto wajah Kris sedang mengantuk saat berada di perpustakaan. Dan foto berikutnya, wajah Laura sedang marah terhadap seseorang yang mengambil foto dirinya. dan masih banyak lagi foto-foto mereka berdua.
 
Jadi inikah dirinya ketika ia bersama Laura 13 tahun lalu? Laura terus menatap foto-foto itu. Seandainya saja ia bisa mengingat kejadian-kejadian waktu itu yang ia laluinya bersama Kris.
 
Laura mengambil lembaran kertas yang sudah menguning di dalammya. Kris. Tertulis diatas kertas itu.
 
“ini surat permohonanmu..” Laura memberikannya ke Kris.
Tapi Kris menahan tangan Laura saat ia memberikan suratnya. ”bacalah..”
Laura membuka lipatan kertas itu dan melihat tulisan permohonan Kris 13 tahun lalu.
 
<em>Tidak akan berpisah dari Laulau. Bersama selamanya.</em>
 
Laura tersenyum membaca permohonan yang ditulis Kris. ”aku tidak tahu permohonanmu ini sudah terkabul atau belum” ujarnya.
 
”setengah terkabul dan setengah tidak. Kau dulu terpisah dariku tapi sekarang kau sudah bersamaku.” Jawab Kris sambil mengambil kertas permohonan Laura.
 
”apa isinya? Aku tidak mengingat apa yang kutulis waktu itu.”
 
Laura membuka lipatannya dan membaca tulisan yang tertulis disitu.
 
<em>Semoga aku dan Jin selalu bersama mencintai walaupun kami berpisah. Karena aku tidak mau pisah dengan Kris!</em>
 
Kris tersenyum tipis, ”Laura, permohonanmu di kabulkan..”
 
Laura mendekapkan tangan ke mulutnya. Itu yang dimohonnya 13 tahun lalu. Dan terkabul. Walaupun Laura berpisah dan tidak mengingat Kris, tapi hatinya selalu mencintai Kris.
 
Air mata Laura mulai mengalir lagi. Ia begitu bahagia sekarang mengetahui semua masa lalunya. Laura menoleh ke Kris yang berada disampingnya. Mengetahui betapa mereka saling mencintai.
 
Kris menyenderkan tubuh Laura ke batang pohon dan menghapus air mata di pipinya. “mulai sekarang kita tidak akan terpisah lagi...”
 
Bibir Kris sekarang yang menggantikan tangannya menghapus air mata di pipi Laura. Bibirnya terus menjelajahi wajah Laura menghisap habis air matanya. Laura mulai tidak tahan. Ia memegang kepala Kris menghentikan perbuatannya dan menempelkan bibirnya di bibir Kris. Ia merasakan rasa asin saat pertama menciumnya. Mungkinkah ini rasa air matanya? Ia terus mengecup bibir Kris sampai ia menemukan rasa manis yang di berikan Kris untuknya.
Kris terus membiarkan ciuman Laura semakin dalam dimulutnya. Tapi Kris tidak bertahan lama membiarkan Lauta merasakan bibirnya. Ia mulai menggigit bibir bawah Laura menghentikan ciumannya sesaat dan membuka mulut Laura agar lidahnya bisa masuk lebih dalam.
 
Sekarang Kris menghisap bibir Laura dengan begitu bergairah. bibirnya terus bermain di bibir Laura sehingga Laura tidak tahan ingin merasakannya juga. Keduanya saling melumat bibir dihadapannya.
 
Laura melepaskan ciumannya setelah berciuman lama sekali. ”aku bahagia sekali.. tapi sudah malam, aku tidak mau Hyejin lebih khawatir mencariku..” ia teringat Hyejin pasti sudah menunggunya.
 
Kris terus meraih bibir Laura dan melumatnya terus tidak mendengar perkataan Laura. Laura menerima lumatan bibir Kris sebentar lalu melepasnya lagi. ”sudah Kris.. aku tidak mau Hyejin mencemaskan diriku.”
 
”baiklah...” Kris menyerah lalu bersender ke batang pohon.
 
Laura mencari-cari sesuatu di dalam tasnya. ”Aaaa! Aku lupa!” Laura menepuk jidatnya saat memegang ponsel.
 
”ada apa?”
 
Laura memperlihatkan ponselnya yang mati dihadapan Kris. ”ponselku baterainya habis. Tadi niat mau charger di dalam, tapi malah bertemu denganmu.. bagaimana aku bisa menghubungi Hyejin??”
 
Kria terbahak-bahak mentertawakan Laura. ”jadi gara-gara aku, kau terhambat mencharger ponselmu?” guraunya pura-pura marah.
 
”bukan begitu..” Laura cemberut karena Kris mentertawakannya. Kris tidak pernah tahan jika Laura sudah menekuk mukanya seperti itu.
Kris menjulurkan tangan memberikan ponselnya ke Laura. ”pakai saja punyaku..”
 
Laura mengambil ponsel milik Kris lalu ia menekan beberapa angka. Tiba-tiba ia berhenti menekan tombol dan memandang Kris lagi. ”aku tidak hafal nomor ponsel Hyejin...”
 
Kris menghela nafasnya. Laulau nya masih sama seperti yang dulu. Bodoh. Ia mengambil ponselnya lagi, ”semoga Luhan sekarang masih bersama Hyejin..” ujarnya menekan sebuah tombol dial speed.
 
”Luhan bersama Hyejin?” tanya Laura bingung. Tapi Kris sudah berbicara dengan Luhan sekarang.
 
”nih, Hyejin ingin berbicara dengan mu.” Kris memberikan ponselnya lagi ke Laura.
 
Saat Laura baru menempelkan ponselnya ke telinga, teriakan Hyejin sudah terdengar begitu kencang. Hyejin benar-benar mengkhawatirkannya.
”iya aku baik-baik saja..” kata Laura menenangkan.
Laura melirik ke arah Kris saat Hyejin menanyakan ia masih bersama Kris atau tidak. ”aku masih bersamanya, aku akan pulang sekarang. Semoga kau sampai lebih dulu. Aku tidak mau menunggu lagi.. baiklah.. jya!” Laura memberikan ponselnya lagi ke Kris.
 
”lebih baik kita pulang sekarang.” ujar Kris sambil memasukan ponselnya ke dalam saku.
Laura mengangguk dan meraih tangan Kris yang menjulur kepadanya.
 
”aku akan mengikuti mobil mu dari belakang.. kau jangan mengebut seperti tadi kau kabur dariku.” peringat Kris ketika mereka berada di depan gerbang sekolah menuju mobil masing-masing.
 
”baiklah!” Laura tertawa Kris memperingatinya seperti itu.
 
”ya sudah kalau begitu..” Kris berlari menyebrangi jalan karena mobilnya terpakir di seberang sekolah.
Ketika Laura mau menekan tombol pintu mobilnya. Ia melihat ada sebuah mobil yang melaju kencang ke arah Kris. sepertinya Kris tidak melihatnya.
 
”Kris awas!!!!” Laura berlari ke arah Kris dan mendorongnya kuat hingga mereka berdua jatuh menabrak mobil Kris yang ada di depannya. Bahu dan kepala Laura membentur keras mobil Kris.
 
Kris merasakan ada mobil melaju kencang saat Laura meneriaki dan mendorongnya sekuat tenaga. Dia baru saja hampir tertabrak, dan Laura menyelamatkannya. Kris merasakan sakit di punggungnya saat tadi terbentur mobil. Ia mencoba bangun walaupun rasanya begitu sakit.
 
”Laura terima kasih, kau tidak apa-apa??” Kris menghampiri Laura yang ada di depannya. Tapi Laura tidak bergerak ketika dipanggilnya.
 
“Laulau!! Laulau!!” Kris mengguncang-guncang tubuh Laura agar bangun. Kris semakin teriak histeris saat melihat ada darah mengalir di dahi Laura. “NO!! LAURA! BANGUN LAURA!! LAURAAA!!!!!!”.
 
To be continued...
 
POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK