STARRING
SEHUN
*****
Kantin nampak sepi. Mungkin karena saat ini belum waktu istirahat. Alasanku berada di sini adalah karena rasa haus yang melanda tenggorokanku. Pelajaran olahraga baru saja selesai, meninggalkan rasa dahaga yang besar.
Aku menatap sebotol air minum yang ditawarkan Ahjumma penjaga kantin. Tapi bukan gratis! Aku tentu harus membayarnya.
Aku meraih botol minum yang langsung menyejukkan tangan penuh keringatku. Ingin rasanya aku meminumnya sekarang.
“Nyimas, belikan aku juga!”
Aku terkejut begitu langsung menyadari siapa yang memanggilku. Berarti kebiasaanku akan keluar.
Bersikap acuh tak acuh kepada orang yang kusukai. Sehun.
Sehun berdiri di sampingku, memasang wajah jahilnya. Aku bersikap acuh tak acuh, mengangkat daguku.
“Nyim, belikan aku ya?” pinta Sehun. Aku langsung mengeleng.
Kutatap wajahnya yang sangat manis jika sedang meminta. Apalagi wajah tirusnya yang benar-benar memikat. Bahkan bau keringat tidak dapat menutupi semua itu. Tapi berikutnya, kata-kata itu keluar sendiri.
“Tidak mau, aku tidak punya uang!”
Aku bisa mendengar gelak tawa Sehun. Betapa bodohnya aku karena sudah menjawab pertanyaan itu dengan jawaban yang jelas-jelas terbukti tidak benar. Aaarrgg!!
Aku ingin segera kabur saja. Pokoknya harus kabur!”
“Ahjumma, berapa harga minum ini?” Meskipun aku sudah mengetahui harganya, tapi pertanyaan itu tetap saja keluar.
“Seperti biasa, Nyimas,” jawab Ahjumma ramah.
Aku langsung menyusuri saku celana baju olahragaku.
Tunggu dulu.
Aku mencoba untuk menulusuri saku celanaku hingga ke ujungnya. Tapi aku tak menemukan benda yang kucari.
Uangku tidak ada!
Kepalaku langsung menoleh ke kiri, agar Sehun tidak melihat wajah jengkelku yang sangat tidak manis ini. Akan sangat memalukan jika Sehun tahu aku meninggalkan uangku di dalam kaos kaki tidurku! Aku harusnya mengutuk adikku yang senang mengambil uangku!
Dan, mungkin ini karma karena aku bersikap jahat padanya?
Aku memejamkan mataku, berusaha meredam amarah yang telah ingin kuteriakkan kepada adikku di rumah.
“Ahjumma, yang akan membayarnya.”
Aku langsung menoleh, tapi Sehun sudah berjalan mendahuluiku. Kurasa jantungku sedang berdetak dengan tidak terkontrol.
“Nyimas!”
Sehun berhenti, lalu membalikkan badannya. Aku bisa melihat dengan jelas senyum menawannya itu.
“Sebagai balasannya, minggu ini kau harus mau pergi ke Everland bersamaku!”
Aku terdiam. Namun akhirnya aku tersenyum.
“Tidak akan!” teriakku, tapi Sehun sudah berlari sambil menutup telinganya. Aku tergelak melihat betapa manisnya tingkah lakunya.
Meskipun aku menjawab “tidak”, tapi pasti aku akan pergi dengannya. Karena aku suka caranya mengajakku berkencan. Sangat manis dan khas dirinya.
Yaaah, meskipun nanti aku tetap akan bersikap acuh tak acuh kepadanya.
THE END
Wuuhuuu, ini sudah Drabble ke-3 yang aku buat. Tapi baru 3, ya. Aku sebenarnya mau buat drabble kalau bisa sampai 20 lebih. Tapi kalau ada ide, hehehe :D
Sampai jumpa di Drabble selanjutnya!
Have a nice day! XD