home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > The Name Of Love

The Name Of Love

Share:
Author : RISDA
Published : 18 Aug 2014, Updated : 11 Feb 2015
Cast : Lee Joon (Mblaq), Jung Eunji (Apink), Kim Hyung Joon (SS501), Choi Ji Kyung (OC)
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |53478 Views |1 Loves
The Name Of Love
CHAPTER 3 : Thanx For Your Love

-Ruang Persemayaman-

Hyung Joon dan Jung Min sudah berada di ruang persemayaman. Mereka memberi penghormatan terkahir pada mendiang Lee Joon kemudian mereka juga memberi suport pada ibu Lee Joon. Setelah selesai mereka memutuskan untuk berbincang ditempat beristirahat para pelayat yang datang.

"Hyung aku benar-benar tidak menyangka Lee Joon akan pergi secepat ini" ucap Hyung Joon.

"Aku juga tidak menyangka Joon. 2 hari yang lalu dia meminta bantuanku untuk menyiapkan kejutan untuk kekasihnya. Tapi tiba-tiba G.O mengabarkan kalau Lee Joon menjadi korban kecelakaan pesawat." ucap Jung Min. Mereka berbincang sambil menyantap makanan yang disediakan.

"Annyeonghaseo Hyung. Kapan kalian sampai?" Sapa G.O

"Oh. G.O-ah. Belum lama kok. Kalian pasti sangat terkejut atas kejadian ini. Kami ikut berduka. maaf yang lain tidak bisa ikut karena sibuk. Jadi, hanya kami yang mewakili." ucap Jung Min

"Ne hyung. Gwencana. Kami mengerti. Kejadian ini memang betul-betul mengagetkan bagi kita semua. tidak ada satupun yang menyangka bahwa Lee Joon akan pergi secepat ini. Hyung Joon hyung kapan kau kembali dari Australi?" ucap G.O

"2 hari yang lalu. Tadinya aku ingin mengajak kalian untuk tanding bola besok tapi aku malah mendapat kabar duka ini dari Jung Min hyung." ucap Hyung Joon

"Berita ini memang mengejutkan kita semua. Selain kami dan ibunya Joon ada satu orang lagi sangat terpukul dengan kepergian Joon yang mendadak ini dan aku yakin dia menjadi orang sangat merasa bersalah." ucap G.O

"Merasa bersalah? kenapa merasa bersalah? bukankah ini kecelakaan? dan siapa orang itu" ucap Hyung Joon penasaran.

"Joon-i yeoja chingu. Mereka bertengkar hebat sebelum Lee Joon pergi. Bahkan saat Lee Joon akan berpamitan dia tidak mau mengangkat telponnya. Karena itulah sekarang dia merasa sangat bersalah. Ah... apakah kalian sudah bertemu dengannya tadi dia sepertinya sedang menenangkan dirinya di koridor saat kalian datang." ucap G.O

"Hmm.. seperti apa orangnya? tadi aku dan Hyung Joon sempat bertanya ruang persemayaman Lee Joon pada seorang yeoja yang sedang duduk di lorong dengan ekspresi yang sedih bahkan saat aku tanya tadi dia sedang melamun mungkin saja itu dia." ucap Jung Min

"Dia berambut pendek dan dia cukup tinggi." jelas G.O

"Oh.. sepertinya memang dia orangnya." ucap Jung Min. Di sampingnya Joon tampak sedang memikirkan sesuatu. Entah kenapa dia merasa pernah melihat wanita itu. Tapi dia tidak yakin dimana karena dia merasa belum pernah melihat dikenalkan oleh Lee Joon. Jung Min memperhatikan tingkah dongsaeng nya itu dan dengan sengaja memasukkan sesuatu ke dalam gelas Hyung Joon. G.O yang melihat itu hanya bisa menahan tawa.

"Hyung Joon-a awas ada lalat masuk ke mulutmu!teriak Jung Min sambil menepuk keras punggung Hyung Joon yang membuatnya tersedak. Hyung Joon terbatuk dan langsung meminum air miliknya. Jung Min dan G.O mencoba menahan tawa saat melihat wajah Hyung Joon yang mulai berubah.

"Hyung!!! ya ampun.. apa yang kau masukkan ke minuman ku?" kata Hyung Joon sambil mengambil air milik Jung Min. Belum sempat Jung Min menjawab tiba-tiba seorang lelaki menghampiri mereka dengan wajah panik

"h..h... G.O-a... Ji.. Ji Kyung.." ucap orang itu terbata-bata

"Ada apa Hyung? Ji Kyung kenapa?" tanya G.O panik

"Ji Kyung pingsan di atap dan sekarang dia sedang dibawa ke rumah sakit." ucap lelaki itu.

"MWO?! Bagaimana keadaannya hyung?" tanya G.O khawatir

"Aku juga belum tau. aku tadi langsung berlari kesini mencarimu. Kau mau ikut ke rumah sakit?" tanya lelaki itu.

"Ne hyung. kajja. Hyung maaf aku pergi duluan." ucap G.O pada Jung Min dan Hyung Joon sambil berdiri.

"Changkaman! Hyung ayo kita juga ikut." ucap Hyung Joon tiba-tiba. Entah kenapa dia merasa khawatir padahal dia belum pernah mengenal gadis itu. Jung Min sedikit terkejut dengan ajakan Hyung Joon, biasanya Hyung Joon tidak akan peduli dengan hal seperti ini apalagi mereka belum mengenal wanita ini sama sekali.

"hmm... benar juga siapa tau ada yang bisa kami bantu. hamkke kajja" ucap Jung Min sambil tersenyum.

***

-Rooftop Rumah Duka-

Ji Kyung berjalan menuju tepi rooftop. Dia merasa dadanya sesak dan sulit bernafas saat berada di dalam rumah duka sehingga dia memutuskan untuk mencari udara segar di rooftop. Kepergian Lee Joon yang begitu tiba-tiba benar-benar membuatnya shock. Dia masih belum percaya dengan semua ini. Air mata yang sedari tadi dia tahan mengalir dengan deras.

"Lee Joon oppa.... neun oedi-ya? dangsin-inaemal deullyo? (Lee Joon dimana kau? apa kau bisa mendengarku?)" ucap Ji Kyung lirih.

"Oppa... mianhae... jeongmal mianhae.. naega teullyeossda.. (oppa.. maaf.. kumohon maafkan aku. aku yang salah)" ucap Ji Kyung air matanya semakin deras.

"Oppa.. jebal.. dorawa... aku tidak akan marah lagi. Jebal oppa.. dorawa.." ucap Ji Kyung. Dadanya tiba-tiba terasa sesak dan pandangannya menjadi kabur. Kesadarannya menurun dan semua menjadi gelap.

"Lee Joon oppa mianhae.." ucap Ji Kyung dan kemudian pingsan.

Eunji panik mencari Ji Kyung karena HP nya tidak dapat dihubungi. Saat mencari di rooftop betapa kagetnya Eunji melihat Ji Kyung sudah tak sadarkan diri. Dia berteriak memanggil Seungho dan kemudian menelpon ambulan.

***

-Rumah Sakit-

Hyung Joon, G.O, Jung Min, dan Seungho berlari mencari tempat Ji Kyung dirawat. G.O melihat Eunji yang sedang berdiri khawatir di depan sebuah ranjang yang tirainya tertutup, mereka pun berlari menghampirinya.

"Eunji-a!" panggil G.O

"Oh.. Oppa. waseo." ucap Eunji.

"Bagaimana keadaan Ji Kyung?" tanya G.O

"Entahlah. Dokter masih memeriksanya. Oppa.. dia tidak akan apa-apa kan?" tanya Eunji dengan nada khawatir.

"Aku yakin dia akan kuat." kata G.O menenangkan

"hft.. aku harap begitu. Ah.. oppa nugu inji?" tanya Eunji baru menyadari ada orang selain G.O dan Seungho.

"Aku lupa mengenalkan mereka. Eunji.. ini Jung Min dan Hyung Joon. Mereka adalah sunbae sekaligus sahabat kami. Mereka juga bersahabat dengan Lee Joon. Mungkin kau tidak pernah bertemu dengan mereka. Itu karena mereka sangat sibuk dan Hyung Joong hyung baru kembali dari Australi." ucap Seungho memperkenalkan mereka.

"Annyeonghaseyo joneun Eunji imnida bangapseumnida." ucap Eunji sambil membungkuk memperkenalkan diri.

"Annyeonghaseo joneun Jung Min imnida kurigo geuui ireum eun Hyung Joon ibnida. bangapseumnida." ucap Jung Min sambil tersenyum.

Tiba-tiba dokter keluar dari tirai tempat bangsal Ji Kyung dan membuat perhatian semua orang teralihkan.

"Dokter, bagaimana keadaan teman kami?" tanya Eunji

"Apa disini tidak ada keluarga nona Ji Kyung?" tanya dokter

"Maaf dok. Keluarga Ji Kyung sedang berada di luar negeri kami semua temannya yang akan menjaminnya." ucap G.O

"Oh. Baiklah. Nona Ji Kyung baik-baik saja hanya secara psikologis dia menderita depresi ringan. sebaiknya kalian mejaganya dengan baik dan jangan membiarkannya sendiri. Saat ini masih belum sadar dan dia masih butuh istirahat jadi kalau kalian ingin menjenguknya boleh tapi jangan berisik. Saya permisi dulu" ucap dokter

"Baik. terima kasih dok." ucap mereka bersamaan.

Setelah dokter pergi  mereka masuk untuk melihat keadaan Ji Kyung. Ji Kyung masih tertidur namun raut wajahnya tidak dapat menyembunyikan kesedihannya yang dangat dalam, Hal itu tidak luput dari pengamatan Hyung Joon. Matanya tidak dapat lepas dari wajah Ji Kyung sejak mereka masuk.

Jung Min yang memperhatikan tingkah Hyung Joon sejak tadi tersenyum tipis

Akhirnya kamu bisa memikirkan wanita lain selain Jiyeon. Aku pikir aku tidak akan melihatmu tersenyum atau memikirkan wanita lain.Tapi hari ini semua berubah aku rasa Lee Joon tepat menitipkan Ji Kyung padamu

Pikir Jung Min. Dia rasa sudah cukup untuk hari ini.

"Hyung Joon-a sebaiknya kita pulang sekarang. Ji Kyumg masih butuh istirahat dan sepertinya sudah cukup banyak orang yang menjaganya. aku takut kalau kita disini akan mengganggu istirahat Ji Kyung." bisik Jung Min.

"Iya hyung kau benar. sebaiknya kita pamit sekarang." ucap Hyung Joon

"Hmm... Seungho, G.O, Eunji kami pamit duluan ya. sepertinya Ji Kyung masih butuh banyak istirahat kami tidak ingin mengganggu. Jika kalian butuh sesuatu jangan sungkan untuk menelpon kami." ucap Hyung Joon.

"Oh.. baiklah. Terima kasih hyung sudah datang menjenguk Ji Kyung dan hati-hati ya hyung." Ucap G.O

Setelah itu Jung Min dan Hyung Joon pun pergi. Dalam perjalanan ke mobil Hyung Joon termenung memikirkan sesuatu.

" Hyung.... aku ingin mengunjungi tempat abu Jiyeon." ucap Hyung Joon tiba-tiba.

"Apa?! Joon-a.. ini sudah 2 tahun sejak kejadian itu apa kau masih merasa bersalah?" ucap Jung Min.

"Ani hyung. Aku hanya merindukannya. sudah 2 tahun berlalu dan sudah lama aku tidak mengunjunginya. Hyung kau tau kan sampai kapanpun aku tidak akan pernah melupakannya." jelas Hyung Joon.

"Huft.. aku tau. Hanya aku berharap kau bisa move on dan tidak terus menyalahkan dirimu atas meninggalnya Jiyeon. Baiklah, ayo kita jalan" ucap Jung Min.

***

-Pantai Gyeongpo-

Hyung Joon menatap laut di depannya, pandangannya menerawang. Pikirannya flash back ke kejadian 2 tahun yang lalu.

*Flash Back*

"Joon-i oppa..." panggil Jiyeon manja sambil memeluk Hyung Joon dari belakang.

"Ada apa Jiyeon-a?" tanya Hyung Joon lembut sambil berbalik dan membalas pelukan Jiyeon.

"Oppa.. aku ingin ke pantai hari ini.. kau tidak sibukkan? hari ini tidak ada syuting kan?" tanya Jiyeon memohon sambil menatap mata Hyung Joon. Hyung Joon luluh dan tidak dapat menolak ajakan Jiyeon.

"Aduh.. kau selalu bisa membuatku untuk tidak bisa menolak permintaanmu." ucap Hyung Joon lembut sambil mengecup puncak kepala Jiyeon. Jiyeon hanya tersenyum dan mempererat pelukannya pada Hyung Joon.

Perjalanan mereka menuju pantai hari itu sangat lancar mereka saling bercanda dan bernyanyi bersama. Namun, firasat Hyung Joon hari itu entah mengapa tidak enak. Dia merasa ini adalah perjalanan terakhir mereka.

"Jiyeon-a.. saranghae" ucap Joon tiba-tiba yang membuat Jiyeon yang sedang melihat keluar jendela mobil langsung berbalik menghadap Joon dan tersenyum.

"na do saranghae oppa geurigo gomawo." ucap Jiyeon sambil tersenyum.

Sesampainya di pantai mereka bermain air dan menulis nama mereka di pantai. Setelah lelah mereka menghabiskan waktu dengan duduk di tepi pantai menunggu matahari terbenam. Hyung Joon menatap Jiyeon lekat-lekat yang membuat Jiyeon sedikit jengah.

"Oppa.. kenapa sih.. daritadi kau menatapku begitu?" tanya Jiyeon

"Ani. aku hanya terpesona denganmu." kata Hyung Joon

"Dasar gombal. Oppa.. aku ingin minum soda. bisa belikan aku soda di mesin itu? " kata Jiyeon

"Baiklah apapun keinginanmu tuan putri." ucap Hyung Joon seraya berdiri.

"Oppa.. saranghae." ucap Jiyeon sebelum Hyung Joon pergi. Hyung hanya tersenyum, dia merasa berat meninggalkan Jiyeon sendirian. Setelah membeli minuman Hyung Joon bergegas kembali ketempat Jiyeon menunggu. Saat sampai betapa terkejutnya Joon melihat Jiyeon sudah tidak berada ditempatnya.

"TOLONG!!! OPPA TOLONG AKU!!!" teriak Jiyeon dari tengah laut. Hyung Joon terkejut mendengar teriakan itu. Dia menoleh dan betapa shocknya dia Jiyeon sudah tergulung ombak ditengah laut.

"JIYEON-A!! " teriak Hyung Joon sambil bergegas berenang ke tengah laut untuk menyelamatkan Jiyeon. Hyung Joon berhasil membawa Jiyeon kepinggir.namun dia sudah pingsan..

"Jiyeon! Jiyeon-a! jebal.. buka matamu. jebal Jiyeon-a!!" teriak Hyung Joon panik sambil melakukan CPR. Tidak lama kemudian paramedis datang namun nyawa Jiyeon benar-benar tidak terselamatkan.

*Flash back end*

"Jiyeon-a... mianhae.. jeongmal mianhae.. seandainya aku tidak pergi dan aku tidak terlambat kembali kau pasti masih disini. mianhae Jiyeon-a." ucap Hyung Joon lirih air matanya mengalir.

"Joon-i sudahlah. aku tau perasaanmu. tapi semua bukan kesalahanmu oke? aku yakin Jiyeon akan sedih jika melihatmu seperti ini. kumohon berhenti menyalahkan dirimu." ucap Jung Min sambil merangkul bahu Hyung Joon untuk menenangkannya.

"Aku tau hyung. tapi aku tidak yakin bisa dengan mudah melupakannya walaupun sudah 2 tahun berlalu." ucap Hyung Joon

"Arraseo. lebih baik kita pulang sekarang udara mulai sangat dingin." kata Jung Min.

"Ne hyung. Kajja." kata Hyung Joon.

Jiyeon-a saranghae. geurigo.. gomawoyo. thanx for your love

Ucap Hyung Joon dalam hati sambil menatap laut tempat abu Jiyeon disebar.

 

Hanya butuh satu detik untuk mencintai seseorang tapi butuh waktu selamanya untuk melupakan seseorang yang paling kita cintai.    

 

  

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK