-Rumah Sakit-
Ji Kyung tersadar dari pingsannya dan mendapati Eunji sedang menjaganya. Badannya masih terasa lemas. Dia melihat ke arah Eunji yang sedang tertidur. Dia menyentuh halus tangan Eunji dan membuatnya terbangun.
"Ji Kyung-a.. kau sudah sadar" kata Eunji dengan nada khawatir bercampur senang.
"hmm.. aku sudah bangun. ini dimana? Bukankah aku tadi ada di atap." jawab Ji Kyung sambil mengangguk lemah.
"Ini di rumah sakit. Kemarin kau pingsan di atap dan aku membawamu ke rumah sakit." jelas Eunji.
"Benarkah? gomawo Eunji-a. Ah.. aku ingin pulang pasti sudah boleh kan? aku tidak ingin di rumah sakit." ucap Ji Kyung sambil mencoba bangun namun gagal karena badannya yang masih lemah.
"Sudahlah Ji Kyung-a sebaiknya kau istirahat dulu. kau masih lemah. aku, G.O oppa, dan Seungho oppa akan bergantian menjagamu. tenanglah." ucap Eunji.
"Ta..tapi aku akan merepotkan kalian. lebih baik aku istirahat di rumah saja." ucap Ji Kyung.
"Kau ini.... seperti sama siapa aja. sudahlah. kami juga tidak merasa direpotkan kok. Sebaiknya sekarang istirahat dan tidak usah memikirkan apa-apa dulu." ucap Eunji.
"Oh.. baiklah." ucap Ji Kyung pasrah.
"Oh iya. Ji Kyung-a apa kau kenal dengan Jung Min oppa dan Hyung Joon oppa?" tanya Eunji.
"Hyung Joon? Jung Min? aku tidak kenal aku baru mendengar namanya. Siapa mereka?" tanya Ji Kyung
"Mereka sahabat Lee Joon. Kemarin mereka datang bersama G.O oppa dan Seungho oppa. Kalau kau tidak mengenal mereka kenapa mereka sampai repot-repot datang kesini ya? hmm.. " ucap Eunji
"Mungkin mereka mendengar tentangku dari G>O oppa dan Seungho oppa lalu penasaran." ucap Ji Kyung
"Mungkin saja. Oh.. Ji Kyung-a aku angkat telpon dulu y sebentar." ucap Eunji sambil berjalan sedikit menjauh dari bangsal Ji Kyung.
Ji Kyung termenung memikirkan yang diceritakan Eunji. Dia sedikit merasa penasaran siapa orang-orang itu.
***
-Rumah Hyung Joon-
"Hyung, kemarin kau pulang jam berapa? aku tidak mendengar suara pintu diuka semalam." tanya Sungjae penasaran.
"Aku aru pulang tadi pagi. Semalam aku minum dengan Jung Min hyung." jelas Hyung Joon.
"Oh.. pantas saja." ucap Sungjae.
"Sungjae-a.. kau tau kan.. aku tidak akan pernah melupakan jiyeon dan aku sangan mencintainya." ucap Hyung Joon tiba-tiba, membuat Sungjae bingung.
"Ne hyung. aku tau. tapi.. kenapa kau tiba-tiba bertanya begitu? hyung... jangan bilang.. kau masih menyalahkan dirimu atas kecelakaan Jiyeon noona." ucap Sungjae
"Itu.. bukan begitu.. aku tau ini bukan salah ku. Tapi.." ucap Hyung Joon
"Hyung! jebal.. berhenti manyalahkan dirimu sendiri. Jiyeon noona juga akan sedih melihatmu begini. kumohon hyung.. sudah cukup kau menyendiri di Australi selama 2 tahun ini. sekarang kau harus move on. Lupakan kejadian itu coalah menatap kedepan. Itu semua bukan salahmu hyung." ucap Sungjae.
Hyung Joon hanya diam dan terlihat berpikir mendengar itu. Sungjae yang melihatnya merasa sedih. Dia ngin hyungnya kembali ceria seperti dulu. Karena tidak tahan melihat tingkah Hyung Joon, Sungjae memutuskan untuk pergi ke sekolah.
kenapa semua orang menyuruhku untuk melupakanmu Jiyeon-a. Aku tidak bisa dan tak akan pernah bisa
ucap Hyung Joon dalam hati. Lamunannya terhenti karena dering telpon. Dengan malas dia melihat siapa yang menelpon dan menjawabnya.
"Yeobseo. Ada apa hyung?" tanya Hyung Joon
"Joon-a siang ini bisa kau datang ke apartemenku? ada yang ingin aku bicarakan." jawab orang di seberang telpon.
"Apa harus siang ini hyung?" tanya Hyung Joon
"Iya. karena ini sangat penting." kata orang di seberang telpon
"baiklah... baiklah.. aku akan kesana jam 11 oke?!" ucap Hyung Joon. Sebenarnya hari ini dia malas untuk keluar rumah dan ingin tidur saja dia merasa tubuh serta pikirannya sangat lelah saat ini.
***
-Apartemen Jung Min-
Jung Min duduk di depan laptopnya sambil membaca kembali email terakhir dari Lee Joon. Saat pertama kali dia membaca email itu dia bingung kenapa Lee Joon menitipkan pacarnya padanya dan Hyung Joon terutama pada Hyung Joon padahal mereka belum pernah kenal sebelumnya. Namun, sekarang dia mengerti. Seperti ada takdir yang mengikat kedua orang itu. dan Lee Joon sebagai penghubungnya. Lamnunan Jung Min terhenti saat terdengar suara bel. Jung Min bangun dari duduknya dan membuka pintu.
"Oh, neo waseo. masuklah." kata Jung Min.
"Hyung aku harap uruan ini benar-benar penting. Aku benar-benar lelah sekarang dan ingin istirahat" ucap Hyung Joon sambil mengikuti Jung Min masuk ke kamar kerjanya.
"Anj-a kau baca dulu email ini. Ini email terakhir dari Lee Joon." ucap Jung Min. Hyung Joon mendekatkan kursinya ke komputer agar dapat membaca email itu dengan jelas. Mata Hyung Joon terbelalak saat membaca isi email itu.
dear Jung Min hyung.
Annyeong hyung. Apa kabar? aku harap kau baik-baik saja. Sudah berapa lama ya kita tidak bertemu. Hyung aku meminta tolong sesuatu padamu. Mungkin permintaanku ini tidak masuk akal. Aku sendiri merasa ini tidak masuk akal tapi aku hanya mengikuti firasatku. Hyung aku belum pernah menceritakan kalau aku sudah memiliki yeoja chingu namanya Choi Ji Kyung. Hari ini aku bertengkar hebat dengannya. Aku sudah mencoba menghubunginya untuk meminta maaf tapi dia tidak mau mengangkat tepon ku. Besok adalah hari anniversary kami namun aku harus pergi Indonesia untuk urusan pekerjaan. Hyung aku rasa akan sulit untuknya memaafkan aku. Namun, aku yakin dia akan sangat sedih dan terpuku saat aku pergi nanti. Hyung apa kau masih berkomunikasi dengan Hyung Joon hyung?. Jika iy bisakah kau sampaikan padanya saat dia pulang, aku titipkan Ji Kyung padanya. Aku yakin dia bisa mengembalikan senyum dan kebahagiaan Ji Kyung lagi setelah aku pergi. gomawo hyung.
ttd
Lee Joon
Hyung Joon masih mencerna permintaan terakhir Lee Joon. Sudah 15 menit dia termenung memikirkannya. Jung Min hanya bisa memperhatikannya tanpa berkata apapun.
"Hyung, ini bukan salah satu cara kau mengerjaiku kan?" ucap Hyung Joon
"YA! Neo michyeosseo. kau pikir aku kurang kerjaan membuat email seperti itu dan mempermainkan pesan terakhir seseorang. Sebenarnya aku juga merasa bingung saat pertama membaca email itu. Kenapa dia tiba-tiba menitipkan kekasihnya pada kita berdua. Tapi saat hari pemakamannya aku mengerti. sepertinya ada takdir antara kalian berdua dan Lee Joon sebagai perantaranya." ucap Jung Min.
"Tapi hyung...." ucap Hyung Joon
"Sudahlah.. tidak pakai tapi-tapian. menurutku ini bagus Joon-a kau bisa belajar melupakan Jiyeon." ucap Jung Min. Hyung Joon tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia tau tidak akan ada gunanya jika dia membantah.
***
-Rumah Hyung Joon-
Jiyeon-a bagaimana aku bisa melupakanmu? Semua yang terjadi adalah salahku lalu bagaimana aku bisa melupakanmu?
Pikir Hyung Joon. Lamunannya terhenti saat teponnya berdering. Dengan malas dia mengangkat panggian itu.
"Yeobseo." ucap Hyung Joon
"Yeobseo. apa ini nomer Hyung Joon oppa?" tanya orang itu
"Ya. nuguseo?" ucap Hyung Joon
"Ini Eunji temna G.O oppa. apa kau ingat? kita bertemu di rumah sakit saat kau menjenguk Ji Kyung." ucap Eunji
"Ah, ye. aku ingat. Ada apa Eunji-a?" tanya Hyung Joon
"Oppa apa aku bisa minta tolong? besok aku ada urusan yang sangat penting dan G.O serta Seungho oppa ada pemotretan di luar kota. Hari ini Ji Kyung keluar dari rumah sakit. Apa kau bisa menjemputnya?" tanya Eunji
"Oh..hmm.. baiklah. Aku akan kesana bersama Jung Min hyung." ucap Hyung Joon. Dia sedikit terkejut mendengar pemintaan Eunji dan tanpa berpikir 2 kali dia mengiyakan permintaan Eunji itu.
"OH! Jeongmal oppa?! Kamsahabnida. Joesonghabnida gwichanhage (maaf merepotkan)." ucap Eunji.
"Gwenchana. kebetulan aku free besok." ucap Hyung Joon
