halo halo author balik lagi sama chapter terbaru nya, terimakasih banyak banget sama reader yang sudah mau coment di ff aku *bow. jujur kemaren sempet rada depresi karna respon nya sedikit, ngerasa ga pede sama jalan ceritanya dan bacain coment yang minta lanjutan ff ini bikin aku semangat hihihi *pelukin reader satu-satu. kali ini aku balik sama side story nya sunggyu dan min ji, please enjoy the story dan coment jusseyo
Side Story
Kim Sunggyu – Han Min Ji
Seoul University
Author POV’s
Siang itu di cafetaria Seoul University terlihat 3 orang gadis cantik yang sedang duduk menyantap makanan sambil bercengkrama di salah satu sudut ruangan. Tidak begitu memperdulikan suasana cafetaria yang juga sedang ramai karna berakhir nya jam pertama dari sebagian jurusan. Han Min Ji, gadis cantik dengan rambut coklat panjang dan potongan poni depan berperawakan tinggi langsing itu mentertawakan sahabat nya, Kim Sun Hee yang sedang menekuk wajah nya dan memasang ekpresi kesal.
“ini semua karna woohyun oppa, kalau dia tidak menolak ku untuk menjadi cordi nya aku pasti tidak perlu melakukan hal ini” gadis berambut merah itu melipat tangan nya di depan dada
“tapi kau menikmati perjalanan mu dengan myungsoo kan sun hee-yaa?” min ji bertanya sambil menenggak jus nya
Gadis bernama sun hee itu menggerak2an telunjuk nya“no, dia hanya baik saat dalam perjalanan. begitu kami sampai di lokasi ia benar2 menjadikan ku pembantu nya. bayangkan saja aku harus menenteng barang bawaan nya yang berat itu kemana2 dan mengambilkan makanan untuk nya” sun hee kembali bergidik ngeri membayangkan apa yang harus ia lakukan saat menjadi cordi untuk myungsoo
“berani taruhan, kalian bahkan tidak perlu membawa tas berat itu kan?” sun hee memandang min ji dan gadis berambut ikal coklat yang duduk di sebalah nya
"well, oppa mu tidak mengijinkan ku untuk membawa nya” min ji meringis saat menyadari tatapan sun hee yang semakin tajam
“tentu saja, oppa ku memiliki manner yang sangat bagus.ia tidak mungkin membiarkan gadis pujaan nya membawa barang berat begitu, Woohyun oppa juga tidak mungkin membiarkan jin hee membawa yang berat2. hanya myungsoo yang sampai hati membiarkan ku membawa tas itu kemana2”
Min Ji POV’s
Aku hanya tertawa mendengar keluh kesah sahabat ku sejak di bangku sekolah menengah ini, yang sudah menyampaikan rasa kesal nya sejak pertama kali kami bertemu tadi pagi. Sabtu lalu aku dan teman2 ku harus menjadi cordi pengganti untuk menemani member infinite. Dan sun hee yang ku tau dari awal memang tidak pernah bisa akur dengan sang visual L jelas histeris saat woohyun oppa, yang awal nya akan di pasangkan dengan nya meminta bertukar cordi dan memaksa sun hee untuk menjadi cordi nya L.
“salah mu sendiri kenapa mau di ajak berkencan oleh nya”
“ck aku tertipu oleh sifat manis nya selama di dalam mobil, bahkan ia sempat menunjukan aegyo nya di depan ku. Ia hanya berkata bahwa akan membelikan ku eskrim kalau aku bersikap baik dan melakukan pekerjaan ku dengan benar hari itu. Jadi ku iyakan saja toh ku pikir ia tidak akan ingat, mana ku tahu bahwa ia akan menagih nya. telebih lagi saat ia kembali ke sosok evil nya saat berada di lokasi.” ia menaruh kepala nya di atas meja kantin, merasa frustasi
“secara tidak langsung kau mengakui kalau kau jatuh dalam pesona nya” aku menoleh kaget ke sumber suara yang tidak lain adalah jin hee
“ani! Aku tidak pernah bilang kalau aku menyukai nya shim jin hee” sun hee mengangkat kepala nya dan menatap jin hee dengan garang
“belum kalau begitu?” jin hee melanjutkan ucapan nya dengan tenang
“ya! Shim jin hee”
“lalu kenapa kau marah?”
“benar, kenapa kau marah sun hee-yaa?” aku ikut menatap nya
“argh molla” sun hee mengerucutkan bibir nya
“aaah~ kau gugup karna harus berkencan dengan myungsoo?” aku menatap nya sambil menyipitkan mata ku
“aku.....”
Melihat keraguan itu aku pun tersenyum puas dan bertepuk tangan
“kau gugup kim sun hee, sudah akui saja”
“ya! Ah terserah kalian saja lah”
“aku rasa tidak ada salah nya kau menghabiskan waktu berdua saja dengan myungsoo, untuk lebih mengenal satu sama lain tentu nya. Karna selama ini aku heran kenapa hanya dengan myungsoo saja kau tidak bisa akur. Menurut ku myungsoo tidak seburuk yang kau ceritakan sun hee-yaa, ia hanya tidak banyak bicara dan terkesan dingin. Ku rasa itu tidak bisa di jadikan alasan untuk selalu bertengkar”
Aku mengacungkan ibu jari ku ke arah jin hee, yang memang jarang bicara dan terkesan irit kata. Sebenar nya ia hanya banyak berfikir sebelum bicara, takut sang lawan bicara akan salah paham atau sakit hati dengan kata2 nya. jadi ia memilih untuk lebih banyak diam, tidak seperti ku dan sun hee yang suka mengocehkan apa saja dimana saja. Jadi kalau jin hee sudah mulai banyak berbicara begitu, berarti kata2 nya barusan adalah hasil perenungan panjang yang biasanya benar.
“jadi apa kau mau kami temani memilih pakaian untuk kencan dengan L?” aku memajukan duduk ku
“augh kau ini” ia memukul kepala ku
“yaa! Kim sun hee...ndo!” aku membalas pukulan nya
jin hee hanya tertawa melihat tingkah kami dan tidak lama kemudian ikut bangkit sambil membawa tas nya
“sudah waktu nya masuk kelas, kalian tidak lupa kalau ada kuis hari ini kan?” jin hee berjalan meninggalkan kami yang masih membeku di posisi semula, tanpa pikir panjang aku dan sun hee langsung mengambil langkah seribu dan menyusul nya masuk kelas
################
Siang ini, selepas jam pelajaran terakhir kami memutuskan untuk berkumpul di rumah sun hee. Mencoba menghibur sahabat tercinta kami yang masih uring2an akibat kebodohan nya sendiri yang setuju untuk berkencan dengan si pria dingin berkharisma Infinite’s L. Well meskipun menurut ku sunggyu oppa lebih kharismatk di bandingkan dengan L hehehe.
Aku melihat sebuah mobil range rover berwarna putih terparkir di garasi rumah sun hee
“kau beli mobil baru sun hee-yaa?” tanya ku saat berjalan menuju pintu
Sun hee hanya tersenyum misterius sambil membuka pintu dan mengganti sepatu nya dengan sandal rumah, aku dan jin hee mengikuti apa yang dia lakukan.
“seperti nya ibu mu tidak ada di rumah” jin hee memandang berkeliling
“oh, ibu ku sedang pergi ke rumah teman nya. min ji-yaa bisa tolong ambilkan eskrim di kulkas?”
“heol~”
aku mengerucutkan bibir ku, tapi tetap berjalan ke arah dapur. sementara sun hee dan jin hee naik ke lantai dua. Aku berhenti di depan kulkas besar dua pintu itu, meneliti setiap sudut nya untuk mencari eskrim yang sun hee maksud.
“mana eskrim nya? seperti nya tidak ada eskrim disini, apa bocah itu mengerjai ku?”
Saat masih sibuk memindai isi kulkas, tiba2 kurasakan ada sebuah tangan terulur dari arah belakang, mengambil kotak kecil berawarna putih yang agak tertutup beberapa kotak lain nya dari dalam kulkas. aku pun sontak membalikan badan ku dan mendapati sunggyu oppa sedang menggoyangkan kotak putih itu dan tersenyum, memamerkan deretan gigi putih nya
DEG
Bisa ku rasakan debar jantung ku yang menggila karna berada dalam jarak sedekat ini dengan sungggyu oppa, apa lagi melihat nya tersenyum seperti ini. Aigoo aku merasakan oksigen di sekitar ku mulai menipis
“ini eskrim yang sun hee maksud” ia mundur selangkah dan menarik tangan ku untuk ikut maju sebelum menutup pintu kulkas yang masih terbuka. Pipi ku terasa panas akibat sentuhan tangan sunggyu oppa yang meskipun singkat tapi terasa sangat hangat. Aku pun menundukan wajah ku karna tidak kuat menatap dua manik hitam itu
“tadi sun hee menyuruh ku untuk membantu mu, ia bilang kau mungkin kesulitan menemukan eskrim yang ia maksud” sunggyu oppa menyerahkan kotak putih itu
“ne,kamsahamidha oppa” aku menerima kotak itu dan membungkuk
“eiy jangan kaku seperti itu min ji-nie” ia mengacak rambut ku gemas, aku hanya menatap nya sambil membelalakan kedua mata ku
“kau lucu sekali min ji-nie” ia tertawa lepas, membuat mata sipit nya berubah menjadi sebuah garis lurus
“bolehkan aku memanggil mu min ji-nie?” dua manik hitam itu menatap ku dengan berbinar, seraya menampakan antusias sang pemilik yang sedang menunggu jawaban
Damn! Jantung ku bisa cepat pensiun kalau begini caranya
“ne oppa” aku mengalihkan pandangan ku, kemana saja asal tidak ke dua bola mata hitam itu. Atau aku akan berubah jadi gila
“baiklah, aku mau mengambil sesuatu di mobil. Kau cepat naik, atau sun hee akan mengamuk dan turun kesini. Anyyeong min ji-nie” ia melambai dan berjalan ke arah pintu, aku pun segera melangkahkan kaki ku menuju kamar sun hee.
Tidak terasa hari sudah larut saat nyonya kim datang ke kamar dan menyuruh kami untuk makan malam bersama, makanan sudah tersedia saat kami turun ke ruang makan. Sunggyu oppa turun belakangan, ia mengambil kursi di sebelah sun hee dan berhadapan dengan ku.
“senang sekali rasanya kalau rumah ini terasa ramai” nyonya kim tersenyum
“biasanya hanya ada sun hee dan aku, tapi hari ini anak kesayangan ku pulang dan ada dua nona cantik ini.” Ia memandang aku dan jin hee yang tersipu mendengar perkataan nya
“apa eoma sering merasa bosan kalau hanya makan berdua sun hee?” sunggyu oppa menatap ibu nya
“aku merasa tidak enak karna belakangan ini jarang pulang. Appa juga sering sekali pergi ke luar negri, dan noona hanya pulang semau dia saja. aku tidak tega membiarkan kalian hanya berdua di rumah”
“gwencana gyungie-yaa, kau kan sedang sibuk dengan group mu. Jangan sampai kau sakit karna kelelahan bulak balik dorm dan rumah. Min ji dan jin hee juga sering bermain ke sini, mereka sering menemani eoma memasak atau sekedar berkebun” wanita cantik itu menepuk lembut tangan anak laki2nya
“ne oppa, oppa tenang saja tidak usah terlalu khawatir. Jin hee sering menemani eoma berkebun karna kecintaan nya dengan tanaman, sementara min ji juga sering menemani eoma memasak. Bahkan ia belajar memasak makanan kesukaan opp...oops”
Menyadari kesalahan nya, sun hee buru2 menutup mulut nya dengan kedua tangan. Tapi itu sudah terlambat, sunggyu oppa sudah mendengar semuanya. Ia sontak berpaling ke arah ku, sementara aku hanya bisa menundukan wajah ku merasa malu
‘habis sudah kau han min ji’ rutuk ku dalam hati
“jinja eoma?”
“ne gyungie-yaa, min ji gadis yang sangat baik dan anggun. Berbeda sekali dengan sun hee, aku akan sangat senang kalau dia menjadi menantu ku”
“uhuk uhuk” aku tersedak air yang sedang ku minum, sunggyu oppa dengan cekatan berjalan ke samping ku dan menepuk2 lembut punggung ku
“gwencana?” ia memperhatikan wajah ku
“eh? Ne oppa, nan gwenchana” aku mengangguk. Aku melihat jin hee yang memandang ku dengan iba, tapi aku juga tau ia sedang setengah mati menyembunyikan senyum nya. mungkin karna takut ada yang akan tersedak lagi, sisa makan malam itu di habiskan dengan diam. Nyonya kim tidak berkata apa2,ia hanya makan sambil memandangi kami. Menatap bangga sang anak sulung yang sekarang sudah menjadi artis papan atas di negri ini. Makan malam berjalan selama kurang lebih 30 menit, dan baru ada pembicaraan lagi setelah makanan di pring masing2 sudah habis. Aku sebenar nya sangat iri dengan sun hee dan jin hee yang mempunyai saudara. Meskipun jin hee sering bertengkar dengan adik nya, tapi tidak jarang mereka menghabiskan waktu bersama dengan sekedar berbagi cerita. Sementara sun hee, tidak perlu di ragukan lagi kedekatan nya dengan sunggyu oppa. apa lagi sun hee juga mempunyai seorang eonni yang meskipun tinggal di luar negri tapi tetap memperhatikan nya.
“apa kalian sudah mau pulang?” nyonya kim yang sedang menonton tv dengan sunggyu oppa menoleh saat melihat ku dan jin hee turun dari lantai 2 sambil membawa tas kami
“ne omonim, ini sudah malam sekali” aku tersenyum sopan
“tidak mau menginap saja?”
“josonghamidha omonim, tapi adik ku sedang sendirian di rumah” jin hee tersenyum meminta maaf
“baiklah kalau begitu, tidak apa2. gyungie-yaa tolong antarkan dua nona cantik ini”
“ne eomma” sunggyu oppa bangkit dari duduk nya dan meraih kunci mobil yang ada di atas meja
“ini sudah malam, aku takut terjadi sesuatu kalau sun hee yang pergi. Tidak apa2 kan kalau sunggyu yang mengantar?”
“ne omonim” aku dan jin hee mengangguk dan kemudian berpamitan dengan nyonya kim dan sun hee yang sedang cengar-cengir di belakang ibu nya. entah apa yang anak itu pikirkan, aku tidak mau perduli. Sunggyu oppa mengantar kami dengan mobil BMW warna merah punya sun hee, ia bilang kalau fans nya sudah cukup mengenali mobil nya. ia tidak ingin aku atau jin hee mendapat kesulitan karna itu. Jin hee dengan sigap mengambil kursi di belakang, membuat ku mau tidak mau harus duduk di sebalah sunggyu oppa agar ia tidak terlihat seperti supir pribadi. Tidak ada yang berbicara selama perjalanan, sunggyu oppa seperti sedang memikirkan sesuatu dan jin hee sibuk mengotak-atik ponsel nya. membuat ku jadi serba salah karna tidak tahu harus melakukan apa, akhirnya ku putuskan untuk memandang jalanan di luar saja.
Tidak terasa kami sudah sampai di rumah jin hee, ia pun segera melompat turun
“kamsahamidha oppa, maaf sudah merepotkan” ucap nya
“chonma jin hee-yaaa”
“anyyeong min ji-yaa, sampai bertemu besok.”
“ooh, anyyeong jin hee-yaa”
Kami menunggu jin hee sampai menghilang di balik pagar rumah nya sebelum kembali melanjutkan perjalanan
“min ji-nie, apa kau punya waktu sekarang?” sunggyu oppa berbicara tanpa menatap ku
“uhm, jam malam ku sampai jam 10 oppa”
Ia melirik jam tangan nya yang menunjukan angka 8
“tidak keberatan kalau jalan2 dulu sebentar dengan ku?” ia masih menatap ke depan
“oppa tidak berniat menculik ku kan?” aku mencoba bergurau untuk mencairkan suasana, akhir nya ia tertawa
“apakah pria setampan aku ada wajah seperti penculik?”
“eiyy~” kami berdua tertawa
Sunggyu oppa menepikan mobil nya di tepi sungai han, kaca mobil sun hee sangat gelap jadi ia tidak perlu merasa khawatir meskipun tanpa penyamaran. Cukup lama ia terdiam sambil memejamkan matanya
“wah damai sekali kalau seperti ini”
Aku hanya tersenyum memandang nya, ia pasti sangat lelah dengan kehidupan nya sebagai artis. Aku memang tidak mengerti kehidupan nya sebagai public figure terlebih lagi seorang leader, tapi saat kau harus berjauhan dengan keluarga mu pasti akan ada sesuatu yang terasa kurang kan?
“apa kau percaya dengan cinta pada pandangan pertama min ji-nie?” sunggyu oppa berucap setelah hening yang cukup lama
“eh?” aku memandang nya bingung
“aku dulu tidak percaya akan hal itu, tapi siapa sangka aku justru mengalami nya sendiri” ia terkekeh
Hati ku mencelos saat mendengar ucapan nya barusan, ‘apa ia sekarang sedang menyukai seseorang? Kenapa harus bercerita pada ku? Apa ia tidak tahu kalau ucapan nya barusan menohok ku telak? Min ji pabo, tentu saja ia tidak tahu. aku kan tidak pernah melakukan pendekatan apa2’ rutuk ku dalam hati, dan tetap diam karna tidak tahu harus berkata apa
“min ji-nie?” ia masih memejamkan matanya
“ne oppa, aku mendengar mu” aku berjengit saat mendengar suara ku sendiri, merasa aneh dengan nada nya yang naik tiba2
“aku pertama melihat nya 5 tahun lalu saat menjemput adik ku di sekolah, gadis berambut hitam dengan pernak-pernik serba hijau yang melekat di tubuh nya. ia selalu membawa bekal ke sekolah dan sangat pintar, itu yang selalu sun hee katakan. Gadis polos yang wajah nya akan langsung berubah merah saat tersipu, atau membelalakan mata nya saat merasa terkejut. Yang selalu bisa menggetarkan hati ku meski hanya menatap ku malu2. Ia sangat menjaga dan melindungi adik ku, bahkan mau repot2 mengunjungi eoma ku dan membantu nya memasak.”
Aku membeku saat mendengar kata demi kata yang sunggyu oppa ucapkan saat ini, melupakan semua tata bahasa yang pernah di ajarkan oleh orang tua dan guru ku.
“aku tidak pernah tau bagaimana perasaan nya terhadap ku, atau bagaimana pemikiran cerdas nya tentang berkencan dengan seorang idol. Yang ku tahu hanya lah fakta bahwa aku tidak pernah bisa berhenti memikirkan nya, dan aku tidak pernah bisa menghapus perasaan ku padanya.”
“aku menyukai mu, Han Min Ji..”
Ia membuka mata nya dan menatap ku lekat, aku menghela nafas panjang mencoba untuk menetralkan perasaan ku. Aku harus bisa berfikir dengan tenang meskipun saat ini jantung ku sedang bekerja 2 kali lebih cepat dari biasanya
“aku juga menyukai mu oppa” ku tatap sunggyu oppa
“tapi bagaimana dengan fans mu? Aku juga seorang fan girl, jadi aku tau pasti bagaimana rasanya kalau idola ku berkencan dengan gadis biasa yang tidak punya kelebihan apa2”
“sejak detik pertama aku sadar kalau aku menyukai mu, detik itu juga jutaan inspirit terlintas di benak ku. selama ini aku berusaha dengan keras untuk membuat infinte di perhitungkan di dunia entertaint dan masuk dalam jajaran boyband papan atas. Aku melakukan itu untuk mimpi ku, mimpi member ku, dan untuk memperjuangkan mu min ji-yaa. Aku berusaha sebisa ku untuk tidak pernah mengecewakan inspirit, mereka sangat berharga untuk ku. Seperti kau. Tolong berikan aku kesempatan untuk membuktikan satu lagi cita2 ku sejak dulu, dan menunjukan pada mu sehebat apa inspirit itu. Mereka sangat luar biasa, aku yakin mereka bisa mengerti. Dan kau bukan gadis biasa tanpa kelebihan apa2, kau istimewa dengan cara mu sendiri”
Aku merasa terharu dengan apa yang sunggyu oppa ucapkan saat ini, ia bukan lah orang yang ceroboh dan melakukan apa pun berdasarkan emosi nya. ia adalah pria dewasa yang selalu berfikir panjang dan mementingkan orang terdekat nya sebelum bertindak atau mengambil keputusan. Dan yang paling ku tahu ia adalah orang yang bisa menepati janji nya, itu lah alasan ia di dapuk untuk memimpin member nya.
Dengan malu2 aku mengangguk dan tersenyum ke arahnya, ia sempat terpaku sesaat sebelum akhirnya memeluk ku. Aku terkesiap sebentar dan membalas pelukan nya
“gomawo min ji-nie, aku tidak bisa menjanjikan hubungan yang selalu harmonis dan aku juga tidak bisa menemani mu kapan pun aku mau. Tapi aku berjanji bahwa aku akan selalu memperjuangkan mu semampu ku, akan selalu disisi mu sampai kau tidak menginginkan ku, dan akan selalu menjadi pria yang paling mencintai mu” ia berbisik lembut di telinga ku, aku hanya terkekeh pelan.
“baiklah karna ini sudah pukul 9 aku harus mengembalikan mu ke rumah, aku kan tidak mau mendapat kesan buruk dari calon mertua ku” ia melepas pelukan nya
Blush, ku rasakan pipi ku memerah
“oppa...” aku memukul lengan nya
Ia mengangkat wajah ku dengan ibu jari nya, dan dengan sangat perlahan wajah nya semakin mendekat. Aku hanya bisa menatap mata nya yang mengunci pandangan ku
Chu~
Bibir nya mendarat dengan sempurna di bibir ku, ia mengecup ku singkat tapi terasa sangat lembut.
“well aku tidak tahu bagaimana dengan mu, tapi itu ciuman pertama ku” ia melepas ciuman nya dan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal
Aku mengumpulkan segenap keberanian ku sebelum membuka mulut “itu juga yang pertama untuk ku oppa” ia tersenyum dan melajukan mobil nya menmbus keheningan malam. Meninggalkan tepian sungai han yang menjadi saksi penyatuan cinta kami.
cha~ silakan comment hehehe aku butuh banyak masukan dari kalian semua,kalau mau tkasih saran boleh juga mention ke twitter aku @tanianatashia. kamsahamidha ^^