Author POV’s
Acara musik mingguan itu berlangsung selama kurang lebih 1 setengah jam dengan shinee sebagai penutup. Saat ini seluruh para pengisi acara sedang berkumpul di atas panggung untuk mengetahui siapa yang akan menerima trophy mingguan itu. Ke dua pria tampan selaku MC pun membacakan hasil polling dan memberikan trophy kepada sang pemenang yang langsung melakukan encore.
Setelah encore selesai beberapa penonton mulai berjalan keluar dan membubarkan diri. meski tidak sedikit yang masih sibuk mengarahkan lensa kamera mereka ke arah girl band pemenang trophy minggu ini. Sun hee, Min Ji dan Jin Hee memilih untuk tetap di tempatnya beberapa saat lagi. Menunggu sampai benar2 sepi baru kemudian berjalan keluar, karna posisi mereka yang benar2 ada di barisan depan mereka tidak berniat untuk berdesak2an. Saat hendak beranjak dari tempat nya ada 2 orang berhodie yang menghalangi langkah sun hee dan kawan2nya.
“sun hee yaa, oppa mu menyuruh ku untuk membawa mu dan teman2 mu ke ruang tunggu” ucap seseorang berhodie hitam
Sun hee menatap ke dua teman nya meminta pendapat mereka. min ji dan jin hee menatap sun hee dan kemudian mengangguk, karna orang berhodie merah yang ada di depan mereka ini secara tidak langsung mengintimidasi dengan pandangan tajam nya, memaksa mereka untuk menurut. Ke tiga gadis itu pun berjalan ke belakang panggung dengan di kawal dua pria berhodie tersebut. Mereka berjalan bersisian dan saling bergandengan.
Sun Hee POV’s
Aku menggandeng lengan min ji dan jin hee sambil berjalan mengikuti 2 pria berhodie suruhan sunggyu oppa,well meskipun belum pernah melihat wajah ke 2 orang itu sebelumnya tapi aku yakin mereka memang benar orang terdekat infinite. Karna identitas ku sebagai adik dari sunggyu oppa adalah rahasia dan hanya diketahui oleh segelintir orang dalam saja. Sunggyu oppa yang meminta hal itu sejak awal pada manajemen nya, ia tidak ingin aku mendapat kesulitan karna status nya sebagai idol. Aku sih setuju2 saja, karna membayangkan harus di kejar2 oleh sesaeng fans infinite setiap hari selalu berhasil membuat ku bergidik ngeri. Ke 2 pria ini membimbing kami menuju belakang panggung, melewati beberapa kru yang berlalu-lalang.
Sampailah kami di sebuah ruangan dengan tulisan “INFINITE” di pintu kayunya, pria berhodie merah mengetuk pintu terlebih dahulu dan mempersilakan kami masuk. Aku tersenyum kepada 2 pria itu dan menggandeng ke dua teman ku yang masih mematung di depan pintu untuk masuk.
Pemandangan pertama yang terlihat oleh ku adalah hoya oppa sungyeol oppa dan dong woo oppa yang sedang bermain game dengan psp masing2, sungjong yang sedang duduk sambil memeluk bantal, woohyun oppa yang sedang bercermin, oppa ku yang sibuk mengutak-atik ponsel nya dan myungsoo yang sedang bersandar di dinding sambil melipat tangan nya di depan dada. Ia sedang melihat ke arah ku sambil menaikan sebelah alis nya, aku menelan ludah dengan susah payah saat mengingat kejadian tadi di atas panggung.
“sun hee-yaa” sungyeol oppa melambai, ia yang pertama sadar akan kehadiran ku dan teman2 ku. Member yang lain pun menghentikan aktifitas nya dan menatap ke arah kami kemudian melambai sambil tersenyum, oppa ku berdiri menghampiri ku dan memeluk ku singkat.
“noona” sungjong berteriak dan menghambur ke arah ku
“ayo duduk” ajak oppa ku, pandangan nya lekat ke arah min ji. Min ji menundukan kepala nya saat bertatap mata dengan sunggyu oppa, aku tahu ia malu jadi ku tarik saja tangan nya dan tangan jin hee untuk duduk di sofa. Mengabaikan pandangan myungsoo yang semakin tajam saat aku berjalan melewati nya tanpa menoleh sedikitpun.
“bagaimana penampilan kami hari ini? Apa kalian menyukai nya?” woohyun oppa bertanya
“ne, bagus sekali oppa” aku dan min ji menatap nya sambil mengacungkan ibu jari kami, sementara jin hee hanya tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Teman ku yang satu itu memang pendiam luar biasa, ia akan jadi sangat cerewet hanya jika berada di dekat orang2 yang memang sudah sangat akrab dan mengenal diri nya.
“aku bahkan bisa mendengar teriakan kalian dengan sangat jelas” sungyeol oppa berkata tanpa melepaskan pandangan dari PSP nya
“yeah, sun hee meneriakan nama sunggyu hyung dengan volume luar biasa” hoya oppa tergelak, sementara aku hanya bisa nyengir ke arah nya.
“tentu, dia kan adik ku jadi dia harus menjadi fans nomor 1 ku”
“eiy dia juga meneriakan nama ku hyung. Min ji dan jin hee bahkan ikut meneriakan nama ku. Yakan?” dong woo oppa menatap jin hee dan min ji bergantian, yang di tatap hanya tersenyum dan mengangguk. Menyadari teriakan min ji bukan hanya untuk nya oppa ku langsung cemberut. Kami semua tertawa melihat ekspresi nya.
“apa kalian menikmati acara nya?” sunggyu oppa bertanya
“tentu saja oppa, oh yaa terimakasih untuk tiket nya” aku menatap oppa ku dan tersenyum manis. senyum ku mendadak hilang saat menyadari tatapan myungsoo yang terasa sangat dingin dan menusuk, ‘ada ada dengan nya? Tadi di atas panggung bisa semanis itu, kenapa sekarang berubah jadi menyebalkan?’ aku membuang muka ku. Menghindari tatapan myungsoo
“L-yaa” seorang wanita bertubuh agak gemuk yang ku kenali sebagai salah satu cordi noona kesayangan member infinite masuk ke dalam ruangan dan langsung menghampiri myungsoo
“oh ada sun hee min ji dan jin he rupanya, semua nya anyyeong”
“anyyeong eonni” kami bertiga tersenyum ke arah nya
“sudah lama sampai?”
“ne eonni, kami menonton dari awal acara” aku menjawab pertanyaan nya
“sunggu-yaa seharus nya kau bilang kalau sun he dan teman2 nya datang kesini” ia menyipitkan mata nya ke arah oppa ku
“ada apa eonni?” kali ini min ji yang bertanya
“karna ada 2 cordi yang sedang sakit, kami kekurangan cordi untuk hari ini. dan aku sangat kelimpungan karna myungsoo, woohyun dan sunggyu memiliki jadwal yang terpisah. Apakah kalian tidak sibuk hari ini?” ia mentatap kami satu per satu
“tidak ko eonni” min ji menjawab
“memang ada apa?”
“uhm mau kah...mau kah kalian berpartisipasi menjadi cordi untuk hari ini?”
“NE!?”
10 pasang mata menatap yoo jung eonni dengan terbelalak, bahkan si ice prince myungsoo yang biasanya selalu bersikap tenang gagal menyembunyikan kekagetan nya.
“noona kau bercanda kan?” dongwoo oppa menatap yoo jung eonni
“tolong laah sun hee-yaa, min ji-yaa, jin hee-yaa.bantu aku sekali ini saja”
Aku menatap oppa ku, mencoba meminta pendapat nya. bisa ku lihat guratan di dahi nya yang menandakan ia sedang berfikir keras, melihat nya hanya terdiam aku menatap ke arah 2 sahabat ku yang juga masih shock dengan ucapan yoo jung eonni barusan. menjadi cordi? Kami? Bagaimana bisa?
“anggap saja menjadi cordi sebagai bayaran untuk tiket masuk yang ku berikan hari ini” ucap satu suara berat di belakang kami yang ternyata manager infinite
“tolong bantu yoo jung, ia bisa tewas kalau harus mengurusi ke 7 bocah ini sendirian”
Aku menggigit bibir bawah ku, merasa ragu. bagaimana pun memang tidak ada yang gratis di dunia ini kan? Tapi aku dan teman2 ku ini bisa apa? Meskipun kami sedikit mengerti fashion tapi rasanya untuk mengurusi kostum panggung boyband sekelas infinite kami tidak akan sanggup
“tenang saja semua kostum dan atribut untuk para member sudah di siapkan, kalian hanya perlu menemani dan mendampingi member yang memiliki jadwal solo. Memastikan mereka melakukan tugas nya dengan baik dan yeah membawa beberapa barang keperluan mereka di lokasi nanti. Tapi tenang saja barang bawaan mereka sudah di masukan ke dalam tas jadi kalian hanya perlu membawa nya”
Yoo jung eonni seperti nya mengerti dilema yang kami miliki, aku menarik nafas panjang dan menatap ke arah minji dan jin hee. Min ji hanya tersenyum kecil, meskipun keraguan masih jelas terpampang di matanya tapi aku tau dia tidak menolak. Semenetara jin hee terlihat berfikir dan kemudian mengangguk pasrah
“baiklah eonni aku dan teman2 ku akan membantu mu”
“terimakasih sun hee, min ji dan jin hee” yoo jung eonni menghambur ke arah ku sambil menarik tangan min ji dan jin hee untuk ikut merapat,ia memeluk kami sangat erat dan melampiaskan kebahagiaan nya.
“Terimakasih untuk bantuan nya” oppa manager infinite itu tersenyum
Aku hanya membalas senyuman nya dengan ragu
“baiklah kita akan membagikan pairing kalau begitu,”
“min ji-ssi tidak keberatan kan menemani sunggyu untuk berlatih drama musikal?”
“uhm..” min ji melirik ke arah ku, aku mengangguk
“ku dengar rumah mu dekat dengan tempat sunggyu berlatih, jadi nanti sekalian mengantar mu pulang saja. Bagaimana?”
Ia melirik sekali lagi ke arah ku “ne, ahjusshi” min ji akhirnya mengangguk
Sunggyu oppa berucap “gomawo hyung” tanpa suara, aku menyipitkan mata ku sambil tersenyum mengejek dan ia hanya tersenyum
“woohyun kau berangkat dengan sun hee dan L dengan jin hee”
Aku tersenyum sumringah mendengar perkataan manager oppa barusan, terimakasih tuhan aku tidak perlu menemani myungsoo.
“hyung, tidak bisa kah aku dengan jin hee saja? bisa kau bayangkan bagaimana jadi nya bila myungsoo dan jin hee yang sama2 pendiam berada dalam lokasi yang sama? Akan terasa sangat kikuk pasti. Apalagi myungsoo kan akan pergi ke acara perpisahan untuk drama nya, cordi yang menemani myungsoo harus banyak bicara juga untuk memberikan kesan yang baik pada wartawan dan kru”
“oppa!” aku menatap nya tidak percaya
Manager oppa terlihat berfikir dan kemudian mengangguk
“baiklah, woohyun dengan jin hee dan L dengan sun hee. Tidak ada rubah2 lagi waktu kita mepet”
Ingin sekali rasanya aku menangis disana, menangis meraung2 kalau perlu agar manager oppa membatalkan keputusan nya barusan. tapi aku kan sudah berjanji untuk membantu yoo jung eonni dan membayar harga tiket masuk ku untuk bertemu dengan shinee hari ini.
“sun hee-yaa mian, aku bukan nya tidak ingin di temani oleh mu” woohyun oppa menghampiri ku saat aku sedang membereskan barang2 yang harus myungsoo bawa hari ini, min ji dan jin hee juga sedang melakukan hal yang sama untuk barang2 sunggyu oppa dan woohyun oppa. Aku tetap melakukan aktifitas ku tanpa menoleh ke arah woohyun oppa
“ayo lah sun hee-yaa jangan marah begitu” ia terus saja berkicau
“bagaimana pun kau harus berdamai dengan myungsoo, kalian perlu menghabiskan waktu bersama lebih banyak agar bisa saling mengenal dan memahami sehingga bisa akur.”
Aku memberikan death glare ku untuk woohyun oppa, ia segera menutup mulut nya
“sun hee-yaa.....” ia melakukan aegyo nya
“oppa bisa diam tidak? Barang yang harus ku bawa itu banyak, suara oppa itu sangat menganggu” aku berdecak kesal
“dan oppa sudah terlalu tua untuk melakukan aegyo”
Myungsoo yang sedari tadi hanya diam mendengar pembicaraan kami tiba2 tersenyum menunjukan lesung pipi nya, aku sempat terpana saat melihat lengkungan indah itu
“yaa kim sun hee, kau benar2 marah?”
“terserah oppa saja lah, minggir sana oppa menghalangi jalan ku”
“kalau aku memberi mu tanda tangan onew hyung bagaimana? Kau akan memaafkan ku?”
“aku sudah punya banyak”
“kalau foto nya?”
“itu lebih banyak lagi”
“nomor telfon? Ah tidak, kibum akan membunuh ku”
Aku berjalan keluar ruangan meninggalkan woohyun oppa yang masih berfikir begitu saja, menghirauan teriakan nya dari dalam ruangan. ku langkahkan kaki ku menuju van hitam yang akan membawa ku dan myungsoo dengan terpaksa dan duduk di bangku belakang. Mengotak-atik ponsel ku untuk mengirim pesan selamat berjuang kepada min ji dan jin hee sambil menunggu kehadiran myungsoo, sementara itu di mobil sudah ada driver yang akan mengantar kami. Hari ini infinite benar2 kekurangan staff sehingga hanya aku yang akan menemani myungsoo hari ini, beruntung acara nya hanya pesta perpisahan untuk drama yang di bintangi nya sehingga tidak banyak yang akan ku lakukan nanti disana.
Pintu van terbuka dan masuk lah myungsoo dengan wajah datar nya, ia mengambil tempat di sebelah ku dan langsung memasang earphone nya. Mobil pun melaju menyusuri jalanan di seoul yang biasanya ramai saat sore begini. Tidak ada yang bicara sepanjang perjalanan, aku cemberut menatap keluar jendela yang menampakan keramaian dan sedikit penumpukan kendaraan. Membuat mood ku bertambah buruk saja.
“sebegitu tidak suka nya kah kau menjadi cordi ku hari ini?” myungsoo berkata sambil memejamkan matanya
“eh?”
“jalanan tidak akan langsung sepi meskipun kau memandangi nya sampai mata mu copot”
Aku cemberut mendengar ucapan hiperbolis nya
“jangan cemberut begitu, wajah jelek mu akan semakin terlihat jelek nanti”
Tiba2 ia membuka mata nya dan menatap ku
“kalau kau bersikap baik hari ini dan melakukan pekerjaan mu dengan benar aku akan membelikan mu eskrim”
Mendengar kata eskrim tanpa sadar aku tersenyum sumringah dan mata ku berbinar, tapi sedetik kemudian aku tersadar
“aku bukan anak kecil yang bisa disogok dengan eskrim kim myungsoo” aku memajukan bibir ku
Ia tertawa dan mengacak rambut ku, “kiyo...hahahaha, kau kan memang anak kecil. Tadi mendengar kata eskrim saja mata mu langsung berbinar begitu”
Aku terpaku melihat nya bisa tersenyum dengan sangat lembut, ia tidak pernah menunjukan sisi nya yang seperti ini. Saat bertemu dengan ku ia akan selalu mencari masalah dan memulai peperangan, membuat ku naik darah lalu berujung dengan adu mulut di antara kami.dan baru berhenti bila sunggyu oppa sudah turun tangan untuk memisahkan.
“jangan terlalu lama memandangi ku begitu, nanti kau bisa jatuh cinta”
Aku tersentak mendengar ucapan nya dan buru2 mengalihkan pandangan ku ke luar jendela
“akui saja aku memang tampan”
“cih,jangan bermimpi”
“kalau aku membelikan mu eskrim apa kau akan bilang aku tampan?” ia memiringkan kepala nya sambil menatap ku memasang ekspresi merajuk, ekspresi itu sangat lucu sehingga tanpa sadar membuat ku tertawa
“aigoo kau sedang beraegyo di depan ku myungsoo-yaa?” aku masih saja tertawa saat kemudian ku sadari wajah myungsoo bersemu merah
“kalau ku belikan eskrim kau akan bilang aku tampan atau tidak?”
“uhm tergantung dari seberapa enak eskrim yang kau belikan”
“jadi kau mau makan eskrim dengan ku?”
“apakah ini kencan?” aku tertawa lagi, masih tidak menyangka seorang kim myungsoo bisa bertingkah semanis ini
“mungkin” ia mengangkat bahu nya
“baiklah, Hubungi aku kalau kau sudah menemukan tempat eskrim yang enak”
"kau harus bekerja dengan baik dulu nona cordi”
“cih! Arasseo”
Ia tertawa lagi, dan tanpa sadar aku pun ikut tertawa. Sore itu rasanya cukup menyenangkan, pembicaraan kami membuat ku melihat satu sisi lagi dari diri myungsoo yang tidak pernah ku ketahui sebelum nya.
heloo author balik lagi nih dengan part 3 nya, ngerasa respon nya sedikit nih untuk para readers coment jusseyo :'(