The Real Side Of You
Part 17
Senyum bahagia itu tak pernah luput dari wajah tampan myungsoo sejak setengah jam lalu, melekat dengan baik dan menambah kadar keindahan yang memang sudah terbentuk dengan sempurna disana. Bagaimana myungsoo tidak merasa ini hari bahagia nya? saat sun hee tiba2 datang ke set pemotretan foto jaket album terbaru infinite, menjadi cordi nya-meskipun dengan wajah cemberut, ikut pesta makan bersama dan sekarang ini dengan sukarela di antar pulang olehnya meskipun myungsoo tau ini semua bukan kemauan dari hati gadis itu sendiri melainkan demi kebaikan woohyun dan jin hee tapi tetap saja kan? Ia tidak perduli untuk kebaikan siapa dan bagaimana negosiasi antara gadis itu dengan sang kaka, yang penting saat ini sun hee ada di samping nya.
“kau kenapa sih? senang sekali huh?” sun hee bertanya sambil melipat tangan nya, ia merasa heran saat melihat bagaimana myungsoo tidak berhenti tersenyum dan membuat pria itu errr....semakin tampan jujur saja
“eoh, aku senaaaaaang sekali. Memangnya kau tidak senang?”
“tidak” jawab sun hee singkat dan tanpa ekspresi, bohong! Gadis itu bohong! padahal saat ini ia sedang mati2an menahan debaran jantung nya, setelah kejadian mabuk dan myungsoo yang menginap di rumahnya, mereka memang belum sempat bertemu lagi karna infinite langsung di pingit untuk latihan nonstop demi persiapan comeback. tapi myungsoo selalu menyempatkan diri memberi nya kabar dan mengirimkan foto selca nya dengan berbagai macam ekspresi yang membuat namja itu jadi terlihat sangat manly dan sun hee jadi panas dingin. well saat ini koleksi foto myungsoo di ponsel sun hee sudah meningkap pesat, disimpan di satu folder khusus dengan kode rahasia yang hanya di ketahui gadis itu sendiri. Tentu ia tidak akan memberi tahu nya pada siapa pun, bisa habis dia kalau oppa nya sampai tau. Hari ini pun ia sengaja tidak memberitahu pada myungsoo bahwa dirinya akan datang melihat pemotretan jaket album infinite, bisa jatuh harga dirinya kalau sampai myungsoo tau sun hee merindukan pria itu.
“masa? Tapi kau tidak melepaskan genggaman tangan ku selama perjalanan dari dorm sampai basement tuh”
Blush.... wajah sun he langsung merah padam dan kontan mengundang tawa histeris dari myungsoo
“phuahahaha wajah mu merah kim sun hee, astaga sudah jujur saja kau juga menikmati nya kan? Kau tidak punya bakat untuk berbohong tau” sang viasual infinite melayangkan senyum miring nya sambil menatap sun hee lekat2
“cih jangan bermimpi kim myungsoo! Sudah sana menyetir saja tidak usah lihat2 ke samping”
“kenapa? Aku kan mau menikmati pemandangan indah yang ada di samping kiri ku”
“mwo...mwoyaa” sun hee membuang muka sambil menggigit bibir bawahnya, jujur ia merasa omongan myungsoo barusan menjijikan tapi tak urung merasa senang juga.
“jujur saja kenapa sih, gengsi mu itu terlalu tinggi”
“heol~ bercermin dulu sebelum bicara”
“loh? kan kau yang menyimpan sakit hati sendirian sampai harus opname dan masuk rumah sakit. Padahal kau bisa mengakui saja kalau memang cemburu dan merindukan ku”
“lalu apa bedanya dengan mu? Tiba2 jadi rajin olahraga heh? Keajaiban, aku tau kau sering mengurung diri di kamar mandi yakan? Sungjong sudah membeberkan semuanya tau” balas sun hee tak mau kalah “lagi pula aku tidak sendirian ko, ada onew oppa”
“mwo? Ya!”
Dan hanbeondo malhan jeok eobtjiman
Sasil mallya nan geunare i simjangi
Ttwineungeol neukkyeosseo
Cheoeumboteo nan al su isseosseo
Dering ponsel sun hee menginterupsi perang yang nyaris terjadi itu, myungsoo mengerutkan kening nya tidak suka saat mendengar in your eyes milik onew berkumandang. Onew hyung lagi? ckck
“yeobseo?”
“noona anyyeong!”
“taeminie” pekik sun hee senang saat mengetahui siapa yang menelfon nya “kemana ponsel mu? Hilang lagi heh?”
“iyaa aku lupa menaruh nya dimana” kekeh taemin di sebrang
“neo jinja have a magic hand lee taemin”
“yeaah, well noona ada dirumah?”
“aku? Aku sedang di perjalanan pulang dari dorm sunggyu oppa waeyo?”
“kau sedang menyetir? Yasudah tutup dulu saja telfon nya noona tidak baik menelfon sambil mengemudi”
“eh? bukan aku yang menyetir ko hehehe ada myungsoo”
“ah noona sedang bersama myungsoo hyung? aku baru mau mengajak mu bermain, aku mau mengenalkan noona pada naeun”
“call! Aku mau ikuuut, anw kau akan menjemput ku atau aku harus ke dorm shinee? aku sebentar lagi samp...eh sebentar, ini bukan jalan menuju rumah ku kim myungsoo” sun hee langsung protes begitu menyadari arah yang di ambil myungsoo berbeda jauh dengan arah menuju rumahnya
“memang siapa yang mau mengantar mu pulang ke rumah?”
“ne?”
“aku tidak pernah bilang kalau akan mengantar mu pulang ke rumah, aku hanya bilang kau akan pulang dengan ku. Pulang bisa berarti kemana saja kan?”
“mwo? Ya!” di beri nya myungsoo death glare mematikan “taeminie mian, nanti ku telfon lagi yah. Aku harus mengurus sesuatu”
“ne noona, err seperti nya kau juga sedang sibuk sampaikan salam ku pada myungsoo hyung kalau begitu”
“ne, sampaikan salam ku pada member yang lain dan naeun beserta hyura”
“arasso noona”
Klik, sambungan terputus. Sun hee langsung menghadapkan tubuhnya ke arah myungsoo dan membuat visual infinite itu tersenyum miring sekali lagi. Kenapa tidak dari tadi saja sih sun hee memandang nya intens begitu, “aku tampan yah?” celetuk myungsoo
“nee?!? Kim myungsoo, neo jinja aku rasa kau salah makan sesuatu”
“habis kau memandangi ku begitu terus”
Sun hee menarik nafas dalam, ia harus bertanya dengan kepala dingin kalau berbicara dengan myungsoo “sebenarnya kita mau kemana?”
“duduk dan lihat saja, ini adalah kencan spesial dengan Kim Myungsoo” jawab myungsoo sambil mengedipkan sebelah matanya
“MWO?!?”
******
Sun Hee POV’s
Tidak pernah sekali pun terbayang di benak ku bahwa myungsoo akan mengajak ku kesini, ke tempat dimana ia dan ke 6 member infinite lain di bentuk dan di asah kemampuan nya. ke tempat yang menjadi awal mereka mengejar dan menggapai cita2 mereka, saksi bisu perjuangan penuh air mata dan keringat bagi ke 7 pria yang di nobatkan sebagai idol pekerja keras karna berhasil menggelar world tour dengan sukses meskipun bukan berasal dari 3 raksasa agency di korea. yep saat ini aku sedang berada di dalam gedung agency yang CEO nya juga masih merupakan kerabat dekat ayah ku, agency yang menjadi tempat lahir nya Infinite, Woollim Entertainment. Sudah tak terhitung berapa kali aku manginjakan kaki ke gedung ini untuk sekedar bertemu oppa ku atau membantu infinite dengan menjadi coordi mereka, tapi paling2 aku hanya akan sampai di loby atau tempat practice nya infinite. Sementara tempat yang baru ku masuki ini lebih terlihat seperti ruang musik dan studio rekaman mini, karna banyak nya alat musik dan beberapa alat recording. Aku menulusuri pemandangan yang tersaji di depan ku dengan pandangan takjub, tempat ini luar biasa benar2 fasilitas terbaik yang di sediakan untuk menumbuhkan kreatifitas dan kenyamanan interior dan suasana nya benar2 membuat siapa pun menjadi rileks dan damai.
“eotthae? Joa?” suara myungsoo meghempaskan kembali kesadaran ku
“eoh, nomu joaa” jawab ku bersemangat sambil tersenyum
“ini adalah tempat pelarian ku saat aku sedang lelah, aku suka menenangkan diri disini untuk sekedar beristirahat. Sebenarnya ada banyak ruang recording yang lebih besar dari ruangan ini, dan tempat ini juga sudah jarang di gunakan hanya saja aku lebih suka di sini saat masih menjadi trainee pun aku lebih banyak berlatih disini” ucap nya sambil menerawang sementara aku hanya bisa memperhatikan nya, menyimak kata demi kata yang mengalir selanjutnya dari seorang kim myungsoo “Ketika beban yang ku pikul sudah terlalu berat, aku akan membagi nya pada alat2 musik yang ada disini, setidak nya mereka tidak akan protes seberapa besar pun beban yang ku bagi untuk mereka”
Aku tertegun saat melihat ada ribuan emosi yang melintas di wajah tampan itu, menandakan betapa berarti nya tempat ini untuk myungsoo. Betapa berlari ke tempat ini sudah sangat banyak membantu nya, aku melangkah ke arah nya yang sedang duduk manis di depan sebuah grand piano. “berbagi lah dengan member mu, jangan hanya pada alat2 musik ini. Meskipun kadang mereka menjengkelkan atau pun protes tapi setidak nya kau punya teman bicara kau tahu?”
“arraaa, terlebih sekarang kan aku juga punya kau”
Deg! Aku terpaku saat melihat senyum miring dengan lesung pipi favorite ku itu, buru2 ku alihkan pandangan ku ke arah lain sebelum wajah ku menjadi merah padam
“hahaha muka mu merah kim sun hee, kau itu sangat menggemaskan kalau sedang salah tingkah begini” ia tertawa sambil menangkup ke dua pipi ku, dan aku tidak bisa berpaling lagi saat kedua iris hitam pekat itu menatap ku intens, memberikan getaran luar biasa hebat yang ku rasakan di sekujur tubuh ku. Ada kehangatan dan rasa nyaman yang bisa ku dapatkan saat menatap kedua iris itu, sinarnya membius ku membuat ku membisu.
“jangan memandang ku begitu kim sun hee, atau aku tidak bisa menahan diri ku lagi”
Mental breakdown! Ku rasakan mata ku yang membulat sempurna saat mendengar perkataan nya, dan beruntung myungsoo segera melepaskan tangan nya dari kedua pipi ku kalau tidak aku pasti sudah terlihat sangat bodoh.
“hee-yaa, bagaimana pendapat mu tentang acting ku?” tanya nya pelan
“eoh? Tentang kemampuan acting mu maksud nya?”
“ne, kau tau kan aku juga punya passion pada acting dan yeah pada fotografi tentu nya. aku ingin kau menjawab dengan jujur tentang well kemampuan acting ku” ia kembali bertanya tapi kali ini pandangan nya tak tertuju pada ku, seperti merasa gugup atau er...malu? yang jelas ia hanya menandang ke depan tanpa menoleh sedikitpun ke arah ku
“well....saat aku menonton shut up flower boyband aku merasa kau tidak seperti acting, maksud ku karakter mu disitu benar2 seperti diri mu yang asli, keras kepala, egois, menyebalkan, tidak mau kalah dan-“
“ck aku serius kim sun hee” potong nya
“nado, aku juga serius kim myungoo” balas ku tidak mau kalah
“tapi pendapat mu barusan lebih terdengar seperti kau sedang mengungkapkan kekesalan mu pada ku kau tau?”
“jangan salahkan aku, pandangan ku tentang mu memang seperti itu ko”
“kau itu tidak bisa berkata yang manis dikit yah?”
“aku kan hanya jujur, kau sendiri tadi yang meminta ku berkata jujur”
“dwesoo, lupakan saja huh? Anggap saja ku tidak pernah menanyakan nya”
Hampir saja tawa ku meledak saat melihat wajah yang ia pasang saat ini, ekspresi merajuk nya sangat menggemaskan. Eh sebentar, apa aku baru saja bilang bahwa myungsoo menggemaskan? Heol seperti nya ada yang salah dengan ku, aku buru2 menggelengkan kepala untu menjernihkan pikiran. “uhm.. kim myungsoo memang mungkin menyebalkan, keras kepala-“
“ck, diam saja lah kim sun hee” ia memasang wajah kesalnya
“dengarkan sampai selesai dulu bodoh” aku memberikan death glare ku pada nya “sampai mana aku tadi? Oh iya menyeblkan, keras kepala, suka mengajak ku bertengkar, egois dan tidak mau kalah. Tapi ia adalah orang yang punya bakat dan kemampuan untuk terus berkembang dan lebih baik lagi setiap harinya, kalau ia tidak punya bakat itu ia tidak akan menjadi L dan tidak akan di kenal seperti sekarang ini. Melihat betapa pekerja keras nya kau, dan oppadeul yang lain beserta sungjong aku tau seberapa banyak usaha yang sudah kalian keluarkan, betapa banyak yang kalian korbankan, dan berapa banyak rasa sakit yang kalian alami. Jauh dari keluarga, menyepi dari kehidupan sosialisasi masa muda demi mengejar mimpi dan pembuktian diri. Harus mengalami masa2 menjadi rookie yang sulit, tidak terlahir dari agency yang besar jelas jadi tantangan yang berat untuk kalian. Tapi tidak kah kau tau betapa bangga nya aku bila melihat ada begitu banyak orang yang mendukung kalian? Tak pernah sekali pun aku tidak merasa tersentuh tiap kali melihat cahaya berwarna metal gold bersinar terang, betapa senang nya aku setiap kali mendengar pujian orang2 tentang kemampuan dan kegigihan kalian. Dan betapa sakit nya hati ku saat mendengar orang2 merendahkan kalian, it feels like broken into million pieces you know. Tapi terkadang komentar2 sumbang itu juga kita perlukan, agar kita bisa lebih berkembang dan maju lebih jauh lagi. Membungkam mulut2 yang pernah mengeluarkan hinaan, biarkan prestasi dan pencampaian kalian yang membungkam mereka. Karna tidak penting seberapa cepat kepopuleran itu kalian kecap, yang penting adalah seberapa lama kalian bertahan sebagai sebuah tim sebagai sebuah keluarga.” aku menarik nafas panjang setelah mengeluarkan isi kepala ku barusan.
Sekonyong2 myungsoo menarik tubuh ku dan mendekap ku erat, tak ada yang bisa ku lakukan selain hanya diam kalau jantung ku tidak berdebar sangat cepat mungkin ku rasa aku sudah lumpuh. Ia menenggelamkan kepalanya di leher ku dan bisa ku rasakan ia tersenyum disana
“kau tau, selama ini aku selalu merasa lelah tentang pendapat orang2 yang mengatakan bahwa aku tampan”
Aku mengernyitkan alis ku “bukan nya kau selalu senang di bilang tampan? Biasa nya juga minta di puji tampan” jawab ku, entah kenapa aku juga tidak mau melepaskan pelukan ini. Persetan dengan gengsi dan kawan2 nya, aku merasa nyaman dengan posisi kami sekarang. Aku tau ia lelah, persiapan comeback ini memang menggila ditambah lagi album repacked yang juga akan segera menyusul dan rangkaian konser selama 1 minggu penuh.
“itu karna kau tidak pernah memuji ku tampan, tapi mereka orang2 di luar sana seakan2 hanya tau bahwa aku tampan tanpa pernah mau memandang keahlian ku yang lain. Di lagu destiny aku bekerja keras agar kemampuan ku meningkat, woohyun dan sunggyu hyung memuji ku dan berkata bahwa ada kemajuan dalam vokal ku tapi orang2 diluar sana hanya berkomentar tentang betapa tampan nya aku tanpa mau memperhatikan nyanyian ku. Bukan nya aku tidak suka dibilang tampan atau bagaimana, tapi aku juga ingin di akui karna kemampuan menyanyi menari dan acting ku. Di beberapa reality show pun aku sudah menunjukan sisi kompetitif ku agar bisa di perhitungkan, tapi tetap saja wajah ku yang selalu jadi pusat perhatian.”
Ku rasakan hembusan nafasnya yang berat di bahu ku, membuat ku semakin tidak ingin melepaskan pelukan nya. ku tepuk2 lembut punggung kekar itu “mereka hanya belum menyadari itu myungsoo-yaa, bekerja lah lebih keras lagi dan berusaha lah terus sampai akhirnya mereka menyadari itu. Do not stop when you are tired, but stop when you’re done. I do believe in you” ucap ku sambil terus menepuk2 lembut pundaknya . ia melepaskan pelukan nya dan menatap ku sambil tersenyum miring, membuat ku juga ikut tersenyum bersama nya.
“bukan salah mu jika kau terlahir dengan wajah tampan kan?” ucap ku tanpa berfikir, dan smirk menyebalkan itu membuat ku tersadar dengan apa yang barusan ku ucapkan astaga kim sun hee pabo. “aigoo bicara apa aku barusan” aku memukuli kepala dan mulut ku sendiri saat kemudian kedua tangan itu menangkap pergelangan tangan ku dan mengunci nya
“jangan menyakiti apa yang menjadi milik ku, kau tidak punya hak untuk itu nona kim”
“eoh?” aku hanya melongo menatap nya
Ia tidak menjawab, malah merentangkan kedua tangan nya seperti hendak melakukan pemanasan “chaa mari kita lihat seberapa banyak lagi pujian yang akan kau keluarkan untuk ku”
aku memandang nya dengan dahi yang sudah bukan keriting lagi tapi kusut, perlahan jari2 panjang itu mulai menekan tuts2 piano yang ada di hadapan kami, menari dengan lugas dan menghasilkan alunan nada yang luar biasa indah.
“aku tau ini lagu favorite mu, edward cullen? Seriously kim sun hee?” ku jawab ucapan sakratis nya itu dengan kekehan, well aku memang amat sangat menyukai novel twillight karangan stephanie meyer. Cinta segitiga antara manusia vampire dan werewolf, dan jujur saja aku sangat menyukai karakter edward cullen yang di perankan oleh robbert pattinson. Ke 4 novel nya ku baca berulang kali, begitu juga dengan film nya membuat ku hafal luar kepala kejadian yang terjadi dari seri pertama sampai seri terakhir, membuat jin hee dan minji mengacungkan ke 4 jempol mereka akibat obsesi ku terhadap keluarga cullen. Ku pejamkan kedua mata ku untuk menikmati permainan piano myungsoo, lagu Bella’s Lullaby yang di mainkan langsung oleh robert pattinson benar2 membius ku terlebih lagi saat ini yang memainkan nya adalah kim myungsoo secara live pula, kan jarang sekali pria dingin ini mau bersikap manis. Saat kemudian alunan nada indah itu terhenti langsung saja ku buka mata ku dan menoleh ke arah myungsoo, syaraf ku langsung terasa mati saat yang ku dapati justru wajah myungsoo yang sudah sangat dekat dengan wajah ku. Aku menelan ludah dengan susah payah saat kemudian ia tersenyum sangat manis, mata ku terkunci pada matanya, pandangan nya benar2 membuat ku tidak berdaya.
“sudah ku bilang jangan memandang ku begitu kim sun hee” itu adalah kata2 yang ku dengar sebelum merasakan bibir myungsoo yang mendarat di bibir ku. Bibir itu hangat dan lembut, bergerak dengan sangat perlahan di bibir ku ia menempelkan nya dengan perlahan seolah takut menyakiti ku hanya sebentar dan mata ku pun masih tetap menatap nya dengan pandangan tidak percaya saat ia menarik dirinya
“terimakasih untuk kepercayaan yang telah kau berikan, akan ku buktikan kemampuan ku pada dunia. Tetaplah disini disamping ku sampai itu semua terwujud, aku butuh bantuan dan dukungan dari mu. Tanpa kau, ini semua hanya akan jadi sia2”
Jeda beberapa saat sebelum ku anggukan kepala ku untuk mengikuti titah nya, tidak begitu menyadari apa yang baru saja terjadi karna pikiran ku masih mengawang di udara. Itu ciuman pertama ku dan myungsoo mencuri nya, is this even real? tuhan apakah ini titik terang dari masalah yang kemarin terjadi? Ini kah jawaban dari kegamangan yang kemarin ku rasakan? Kalau ini memang penyelesaian dari hal mendung kemarin, tolong jangan ambil kebahagiaan secepat mungkin, tolong biarkan aku biarkan kami menikmati nya untuk waktu yang lama karna sejujurnya sedari awal pun hati ku memang sudah jadi milik pria ini.
******
Minji melangkahkan kaki nya menyusuri koridor salah satu rumah sakit terbesar di seoul dengan ponsel yang menempel di telinga, hari ini adalah hari showcase come back nya infinite dan karna kondisi kesehatan sang kake yang sedang tidak baik dan sebagai salah satu cucu paling besar mau tidak mau ia harus menjaga haraboji nya yang sedang terbaring lemah akibat penyakit jantung yang di idap beliau sejak lama. ia tidak bisa datang untuk menonton come back stage sang kekasih, bisa kalian bayangkan betapa kesal nya gadis itu sekarang? Sudah tidak ikut saat foto jaket infinite, tidak datang ke comeback stage pula
“poko nya aku kesal, aku kan mau datang menonton showcase nya infinite. Aku bisa ketinggalan berita lagi seperti kemarin, baru tidak ikut berkumpul saja aku sudah kecolongan” dumal minji yang langsung di balas dengan kekehan sunggyu di sebrang
“membiarkan sun hee dan myungsoo bersama itu bukan suatu kesalahan jagi”
“jelas salah oppa! pokonya aku tidak suka sun hee dengan myungsoo, tidak suka”
“hmm...bisa ku bayangkan wajah mu yang sedang cemberut sekarang”
“oppaaaa” rajuk minji, kekasih nya ini bukan nya memberikan dukungan atau bagaimana malahan terus2an menggoda nya
“hahaha araso araso, biarkan mereka bersama dulu jagi kalau memang myungsoo macam2 aku juga tidak akan diam saja seperti kemarin. Kau percaya kan pada ku?”
“hhh baiklah, aku percaya pada oppa” selalu, sunggyu memang selalu bisa menenangkan minji dan membuat nya rileks “oh ya bagaimana, apa oppa masish gugup?”
“sedikit, tapi tenang saja mendengar suara mu sudah membuat ku lebih tenang. Kau memang heroin pribadi ku” pipi minji langsung bersemu merah saat mendengar perkataan dengan suara sehalus beludu itu, bisa ia dengar juga beberapa kata seperti menjijikan dan suara ingin muntah yang pastilah di keluarkan oleh sun hee dan beberapa member infinite
“oppa apa sun hee ada? Aku ingin bicara”
“ne, chankkam” suggyu mengalihkan ponsel nya pada sang adik yang duduk tidak jauh dari nya di ruang tunggu “ini, minji mau bicara”
“wae minji-yaa?”
“sun hee-ya kau jangan terlalu dekat dengan myungsoo, jaga jarak sejauh mungkin dengan nya” serang minji langsung
“hahaha kau kenapa sin han minji? Stres karna tidak bisa nonton showcase yah?”
“sudah ikuti apa yang ku bilang saja, kalau tidak akan ku laporkan pada onew oppa”
“mwo? Kenapa jadi bawa2 onew oppa?”
Sun hee tidak sadar bahwa myungsoo sudah berada di belakang nya, mengernyit tidak suka saat mendengar gadis itu menyebut nama onew
“pokonya ikuti saja apa yang ku bilang dan jangan membantah”
“yasudah terserah mu saja lah” jawab sun hee sambil mengangkat bahu nya “nih ku kembalikan pada oppa ku” gadis itu segera mengembalikan ponsel milik sang kaka dan di sambut dengan tatapan menusuk milik myungsoo
“jagi, aku harus segera bersiap sebentar lagi acara nya mulai” pamit sunggyu
“ne oppa, oppa fighting saranghae”
“nado sarranghae”
Klik sambungan terputus, minji menghembuskan nafas berat nya dan baru akan berbelok saat melihat sesok tubuh yang ia kenali. Matanya menatap intens pada sesok yeoja yang baru saja keluar dari salah satu ruang rawat dengan menggunakan pakaian pasien dan membawa tabung infus.
“nona anda mau kemana? Anda harus beristirahat dan tidak boleh kelelahan, atau itu akan memperburuk kondisi jantung anda”
Minji membeku melihat pemandangan yang di sajikan di depan matanya, ada apa dengan gadis itu? Apa ada yang tidak beres dengan jantung nya? gadis itu tersenyum manis pada suster yang menghampiri nya dan kemudian masuk kembali ke kamar rawatnya, seperti nya gadis itu tidak tahu bahwa minji ada disana dan mendengar semuanya. Gadis bermarga han itu kemudian memilih untuk berlalu menuju ruangan haraboji nya, ia tidak mau terlalu ambil pusing tentang apa yang terjadi pada gadis pasien itu atau bagaimana kondisinya. Tapi entah bagaimana justru ia mendapat firasat tidak enak tentang apa yang akan menimpa sahabatnya, dicoba nya untuk mengahalau semua firasat tidak enak itu dan kembali melangkah.
Sementara di tempat dimana showcase comeback nya infinite di laksanakan, myungsoo terlihat gusar begitu telinga nya tidak sengaja menangkap pembiaraan antara gadis nya dan minji yang menyebut2 nama onew terlebih lagi datang nya 3 orang tamu yang mengajak gadis nya pulang bersama pasti ada suatu tempat yang akan mereka tuju. Masih ada 15 menit lagi sebelum acara di mulai, dan akhirnya pria itu memtuskan untuk bangkit menghampiri sun hee yang sedang mengobrol bersama woohyun, jin hee, key, taemin dan hyura yep ketiga orang itu datang untuk menonton acara comeback nya infinite demi memberikan dukungan. “kim sun hee, dorawa” titah nya sebelum berlalu pergi
“yaa! Kim myungsoo kau mau kemana? Sebentar lagi kita tampil” teriak woohyun tapi teriakan itu tidak di gubris myungsoo
“cepat hampiri dia saeng, suruh kembali dengan cepat kesini kalau tidak mau di pecat jadi member pleh sunggyu hyung”
“kenapa harus aku sih? Apa coba maunya lawliet itu? Menyebalkan” dumal sun hee
“cepat kau hampiri dia sun hee-yaa, atau nanti infinite hanya akan perform dengan 6 orang” canda key yang di setujui taem
“ah jinja kim myungsoo”
“maaf yah, bocah tengik itu memang sedang sensitif kalo ada sun hee” jelas woohyun pada tamu2 nya yang hanya di balas senyum2 maklum, mereka sudah sangat tau bagaimana tabiat visual nya infinite itu.
Sebenar nya myungsoo juga hanya mengajak sun hee ke salah satu ruangan yang di jadikan tempat penyimpanan property dan tidak ada orang di dalam nya, setelah memastikan orang2 sibuk dengan pekerjaan nya dan tidak ada yang memperhatikan mereka pria itu lantas mengunci pintu untuk mencegah hal yang tidak2.
“ya ya ya kenapa pakai di kunci segala sih?” jelas saja sun hee panik, berduaan dengan myungsoo itu sangat bahaya untuk kesehatan psikis dan batin nya, di tambah status mereka yang sekarang sudah naik jadi sepasang kekasih.
“kau mau ada yang menerjang masuk kesini saat kita sedang bicara?” pria itu memutar bola matanya gemas, sun hee ini! Batin nya
“bukan begitu maksud ku bodoh, lagi pula apa sih yang mau kau bicarakan kim myungsoo?” gadis bersurai merah itu menaikan sebelah alisnya merasa heran, sementara yang di tanya hanya melipat tangan dengan angkuh
“kau akan pulang dengan kibum hyung, taem dan hyura?”
“eoh, aku akan menumpang van mereka. Waeyo?”
“pulang naik taksi saja, bagaimana?”
“mwo? Shirreo, kenapa juga harus naik taksi kalau ada kibum oppa, taem dan hyura yang bersedia mengantar ku pulang?”
Pria dengan marga Kim itu terlihat memejamkan matanya, “kalian tidak akan langsung pulang kan?”
“eoh, kami akan mampir ke suatu tempat du-“
“kemana?” potong myungsoo cepat
“kau kepo sekali kim myungsoo”
Jawaban kurang memuaskan itu membuat myungsoo membuka matanya dan mendelik tidak suka, greeep di raih nya pinggang sun hee agar mendekat dan menciptakan pekikan tertahan dari mulut sun hee. “jangan bermain2 dengan ku hee-yaa, katakan kau akan pergi kemana kalau mau aku lepaskan”
“iy-iya iya aku akan mampir ke rumah sakit untuk menemui minji dan haraboji nya sebentar bersama hyura dan jin hee” jawab sun hee gugup , nafas nya sudah putus2 saat myungsoo belum juga menjauhkan wajahnya
“hanya itu? Tidak ada plan B kan?” cecar pria berdimple itu
“iya hanya itu ko, memangnya mau kemana lagi?”
“tidak ada rencana mau mampir dorm shinee misalnya?”
“opso” jawab sun hee mantap
“gadis baik” kemudian myungsoo tersenyum
“tadinya memang mau kesana, tapi onew oppa nya sedang ada jadwal jadi batal deh”
Dan pengucapan tidak bersalah dengan intonasi cenderung polos itu benar2 membuat kesabaran myungsoo habis, sun hee ini kelewat cuek atau bagaimana? Kenapa santai sekali mengucapkan kata2 seperti itu di depan nya? maka niat myungsoo untuk menjauhkan wajahnya batal seketika, alih2 menjauh ia malah semakin memajukan wajahnya membuat wajah sun hee jadi merah dan nafas nya makin putus2. Ini hukuman untuk mu yang tidak peka nona kim, devil di diri myungsoo sudah menguasai nya sedari tadi.
Tok tok tok, gedoran tak manusiawi itu menghentikan aksi yang baru saja akan myungsoo lancarkan, dengan kesal di lepaskan nya pinggang sun hee dan di buka nya kenop pintu. Langsung saja wajah murka sang leader yang menyambutnya “oppaaaa” sun hee langsung berlari ke tempat aman dan bersembunyi di belakang sang kaka, membuat namja chinggu nya menyipitkan mata
“jangan macam2 kalau masih mau hidup kim myungsoo, ayo sana segera kembali ke backstage 5 menit lagi kita tampil”
*****
“minji-yaa haraboji mu ada di kamar nomor berapa?” begitu badan nya mendarat dengan mulus di bangku penumbang van milik shinee, sun hee langsung merogoh ponsel nya dan menghubungi sahabat nya yang sedang terpenjara di rumah sakit han minji. Saat ini sun hee, jin hee, key, taem dan hyura sedang dalam perjalanan pulang dan seperti rencana mereka yang sempat di tentang myungsoo ke lima nya akan mengunjungi kake minji di rumah sakit. Oh sebenar nya hanya para gadis yang akan turun untuk menghindari skandal dan pemberitaan miring
“kamar 8715 sun hee-yaa” sahut minji agak ragu
“ah baiklah, kami sudah di jalan yaah”
“nee, hati2 di jalan”
“ ne see you later”
“bye”
“bye”
Showcase infinite hari ini berjalan dengan lancar dan sukses, banyak sekali inspirit yang datang dan memenuhi tempat acara. Sun hee sendiri sangat menyukai title song milik infinite Last Romeo, menyukai koreografi dan irama nya yang segar dan mudah di ingat. Di tambah posisi strategis myungsoo yang di tempatkan di tengah dan sering menjadi sentral, membuat pria itu jadi banyak terlihat di MV yang sudah release beberapa hari yang lalu. Well meskipun sebenar nya yang menjadi last romeo adalah sang main vocal woohyun, tapi tetap saja posisi myungsoo sebagai visual itu tak tergantikan. Sun hee, jin hee, hyura, key dan taem tak henti2 nya bercanda selama perjalanan menuju rumah sakit, key terus2an meledek sun hee yang akhirnya takluk pada musuh bebuyutan kim myungsoo, sang almighty tak luput menggoda jin hee yang jadi lebih responsif sejak jadian dengan woohyun seperti nya sifat cerewet itu menular. Infinite memang langsung melakukan acara fan signing setelah showcase selesai sehingga membuat sun hee dan jin hee akhirnya menumpang pada key, taem dan hyura. “sekalian main” begitu alibi yang 2 gadis itu keluarkan saat masing2 namja chinggu protes, mengetahui bahwa ada kemungkinan gadis nya bermain ke dorm shinee dan bertemu onew jelas membuat sang visual kalang kabut, pun begitu dengan yang di rasakan woohyun ia belum siap jika jin hee kembali bertemu dengan minho meskipun ada hyura disana. Jadilah jin hee harus menenangkan kekasih nya dengan berbagai cara yang membuat sun hee dan myungsoo memberikan tatapan jijik sekaligus iba, gadis itu tidak bisa menolak saat woohyun meminta nya untuk memeluk pria itu, hal yang sama yang juga di minta myungsoo tapi langsung di tolak mentah2 oleh sun hee dan god bless kim sunggyu ia langsung menarik adik nya ke belakang dan melindungi nya dengan protektif.
Tak terasa van sudah sampai di basement rumah sakit, dan ke tiga gadis cantik itu pun turun sambil membawa dua keranjang buah2an dan seikat bunga segar. Minji sudah menunggu di loby lantai 8 saat orang2 yang di tunggu nya menampakan diri, gadis berambut coklat itu menunggu dengan gelisah seiring dengan perasaan nya yang jadi semakin tidak tenang.ia butuh kepastian, butuh pembuktian tentang hal yang di dengar nya tadi pagi, bisa saja ia menyuruh sun hee langsung masuk ke kamar haraboji nya tanpa perlu repot2 menunggu di loby tapi ia perlu membuktian satu hal agar bisa tidur tenang malam ini. Setelah ber say hi dan cipika cipiki pada 2 sahabat dan 1 dongsaeng baru nya, minji langsung menggiring mereka ke kamar yang sebetul nya bukan kamar rawat inap kake nya. minji mengetuk pintu tapi tak ada sautan, maka di paksakan diri nya untuk membuka pintu dan terkejut begitu mendapati kamar vip itu kosong melompong
“loh? Kake mu kemana minji-yaa?” tanya jin hee
“eoh? Seperti nya eh aku salah kamar” jawab minji kikuk sambil menggaruk sebelah pipnya
Sun hee memegang kening minji dan memeriksa suhu tubuh gadis itu “kau tidak jadi gila karna tidak bertemu dengan oppa ku kan han minji?” tanya nya serius
“dwesoo, aku hanya lelah saja”
“yakin?” mata tajam jin hee menelusuri wajah cantik itu
“eoh, kajja ada eoma ku juga ia rindu pada kalian”
Di gamit nya tangan sun hee dan jin hee beserta hyura, lalu di giring nya menuju kamar sang kake yang sebenar nya. ada banyak pikiran yang bergelayut di kepala minji sekarang, apakah ia salah liat? Apa wajah mereka hanya sekedar mirip? Entahlah minji juga tidak tau, yang ia harapkan hanya apa pun yang akan tetjadi nanti tidak ada lagi luka dan kesakitan yang harus sun hee rasakan.
Setelah acara fan signing selesai, para member infinite langsung bergegas menuju van dan mencari spot terbaik untuk sekedar merebahkan kepala. Mulai besok rangkaian promosi album dengan jadwal yang amat sangat padat sudah menanti dan mereka harus mempersiapkan diri, tidur dengan durasi kurang dari 5 jam recording acara musik dan variety show, siaran radio, fan signing dan juga acara off air adalah gambaran rangkaian acara yang akan mereka hadapi beberapa bulan ke depan. Rutinitas super padat yang harus di hadapi setiap artis yang sedang melakukan comeback dan promosi album, sang visual terlihat sedang memainkan ponsel nya di bangku belakang dan menghela nafas berkali2. Membuat sungjong yang duduk di sebelahnya mengerang karna merasa terganggu dengan sifat hyung satu itu, “hyung jinja, aku mau tidur”
“yasudah tidur saja”
“bagaimana bisa kalau kau terus2an mendesah nafas berat seperti itu?”
“tutup saja telinga mu lee sungjong”
“sudahlah hyung, noona hanya pergi bermain dengan key hyung dan taemin. Ada jin hee dan hyura juga disana, kau tidak perlu cemas”
Dengan terpaksa ia harus mengakui kebenaran kata2 maknae nya, toh ia sudah mengenal key dan taem sejak lama jadi seharus nya tidak ada yang perlu di risaukan kan? Pria itu mengangguk dan berhenti bergerak2 gelisah, memberikan sungjong ketenangan dan kesempatan untuk masuk ke alam mimpi. Tiba2 ponsel nya bergetar, memunculkan satu nama yang langsung membuat ekspresi tenang nya lenyap
“can we talk for a second? Ku tunggu di tempat biasa kau sering bertemu dengan nya”
Tak tau harus menjawab apa, myungsoo menjambaki rambutnya ada apa lagi ini? Kenapa orang ini menghubungi nya lagi? Ayolah baru saja ia merasa tenang. Di tepuk nya bahu woohun yang duduk di depan, “hyung coba lihat” ia menyerahkan ponsel nya pada woohyun, membiarkan sang hyung membaca pesan itu dan berharap akan membantu memecahkan masalahnya
“temui saja, mungkin ia hanya ingin memberikan salam”
“yakin? Aku sebenar nya ingin memutus rantai hubungan”
“tidak perlu sampai begitu kim myungsoo, cukup jaga hati dan perasaan mu saja”
“eoh baiklah, kalau begitu aku akan menemui nya”
“pastikan sun hee mengetahui hal itu”
“ne hyung”
CUT!