The Real Side Of You
Part 16
Kediaman keluarga Shim
Tuan dan nyonya Shim beserta anak bungsu mereka Shim Ji Ae sudah duduk di ruang makan sejak 15 menit yang lalu, menyantap hidangan di piring masing2 dengan suasana yang tenang dan damai. Tidak begitu banyak interaksi yang mereka lakukan, semua fokus pada makanan nya sendiri. Pemandangan yang jelas jauh berbeda dengan yang selalu terjadi di keluarga Kim tiap kali waktu makan tiba, tuan shim yang merupakan seorang profesor memang tidak terlalu banyak bicara dan agak sedikit kaku, hampir mirip dengan sifat nyonya shim yang memiliki jabatan sebagai pendiri beberapa yayasan kemanusiaan.
“yeobo, apa jin hee belum bangun juga?” tuan kim bertanya pada sang istri
“ooh, ia masih belum bangun juga. Aku rasa biarkan ia tidur lebih lama lagi, semalam kondisi nya mengerikan kalau kita tidak mau bilang memalukan”
“aku tidak percaya eoni melakukan hal itu ckck” ji ae menggelengkan kepala nya mengingat kelakukan sang kaka semalam, tuan shim hanya tertawa melihat ekspresi anak bungsu nya
“jangan mengatakan hal itu pada eoni mu atau dia akan sangat malu” ujar tuan shim
“memang apa yang ku lakukan semalam?” jin hee muncul masih dengan piayama dan wajah yang keliatan jelas baru bangun tidur, gadis itu mengambil tempat di sisi sang adik dan hendak mengambil roti yang tersedia di meja makan
“eoni sudah cuci muka dan sikat gigi memang nya?” tanya ji ae
“aku tidak sejorok diri mu tau” balas jin hee sengit
Tuan dan nyonya shim hanya bisa menggulum senyum melihat interaksi antara 2 putri mereka yang punya sifat hampir berlainan, si sulung dengan sifat pendiam dan segala keanggunan yang melekat pada dirinya, sementara si bungsu yang meskipun juga punya sifat yang tak kalah pendiam tapi jelas lebih ceplas ceplos dan suka berbuat semaunya. Perbedaan usia hampir 4 tahun tidak menghalangi kedekatan yang terjalin antara jin hee dan ji ae, seberapa parah pun pertengkaran yang terjadi di antara mereka paling2 hanya akan berlangsung tidak lama dari 24 jam.
“appa memang nya aku semalam kenapa?” ulang jin hee
“kau akan shock bila eoma beritau” nyonya shim yang menjawab
“eiys jinja, apa yang ku lakukan eoma?”
“buang jauh2 rasa penasaran mu eoni kalau tidak mau merasa malu. Aku takut kau akan colapse kalau aku beberkan semua nya” ji ae menaruh tangan nya di pundak sang kaka sambil memasang eskpresi prihatin yang berlebihan. Jin hee hanya mengangguk dan mengikuti saran sang adik, melupakan rasa penasaran dan melanjutkan kegiatan makan nya mungkin memang tidak ada yang penting pikir gadis itu. hening lagi, tak ada yang mengeluarkan suara sampai waktu sarapan selesai. Tuan shim dan ji ae segera bergegas menuju mobil yang sudah mennunggu, jin hee dan nyonya shim mengantar tuan shim dan ji ae sampai di depan pintu.
“jin hee yaa” tuan shim berbalik lagi menghadap sang putri
“ne appa? Apa ada sesuatu yang tertinggal?”
“appa rasa kau harus menelfon woohyun, untuk mengucapkan terimakasih dan eh permintaan maaf”
“eh? woohyun? Woohyun oppa?” jin hee mengerutkan alisnya bingung
“tentu, memangnya ada berapa banyak orang bernama woohyun yang eoni kenal” ji ae memutar bola matanya gemas
“memang nya ada apa appa?”
“kau agak merepotkan nya semalam, jadi pastikan untuk mengucapkan terimakasih dan permintaan maaf dari appa. Undang dia datang makan malam ke rumah juga jin hee yaa, sepertinya ia pria yang menyenangkan” ucap tuan shim sebelum berbalik menuju mobil.
Sepeninggal sang ayah jinhee masih berdiri di posisi nya dengan kerutan di kening yang menandakan bahwa dirinya sedang sangat bingung
“kenapa masih berdiri di situ? Tidak mau masuk ke rumah?” nyonya shim berteriak dari dalam rumah pada anak bungsu nya yang masih memasang wajah bingung di depan pintu.
******
Woohyun POV
Apa kau pernah merasa senang? Tentu saja jawaban nya pasti pernah yakan? Hanya saja yang ku maksud disini adalah, apa pernah kau merasa senang karna perlakuan seseorang kepada mu? Perlakuan nya mungkin biasa dan tanpa sengaja, tapi entah bagaimana justru itu menerbitkan perasaan luar biasa bahagia dalam hati mu. Kalau boleh jujur saat ini aku sedang merasakan nya, pada siapa? Kalian pasti tau pada siapa, yep gadis dengan rambut coklat dan berkaca mata yang merupakan sahabat baik nya dongsaeng kesayangan ku. Gadis bermarga Shim itu, yang sejak pertama kali aku bertemu dengan nya sudah menarik perhatian ku. Awalnya aku memang hanya penasaran saja dengan sikap nya yang begitu pendiam dan tenang, bagaimana bisa seseorang hanya duduk diam dan tersenyum seada nya saat hampir semua orang yang ada di sekitar nya tertawa dan menggila bersama? Apakah orang ini tidak lelah diam terus? Apa ia tidak punya emosi? Atau hanya berpura2 demi menjaga image nya? Rasa penasaran itu lah yang membuat ku selalu memperhatikan nya secara terang2an, tentu sajaa memperhatikan diam2 itu sama sekali bukan gaya ku, itu gaya nya myungsoo. Dan entah bagaimana ekspresi dan reaksi yang ia keluarkan selalu menggelitik perasaan ku, terlebih lagi ekspresi nya setiap kali melihat SHINee terutama sang visual Choi Minho. Jin hee adalah flammers dan termasuk golongan fanatik, meskipun memang tidak sefanatik sun hee dan min ji bila sudah bertemu dengan bias mereka tapi tetap saja masuk kategori hardcore fans, terkadang mata berbinar2 jin hee saat melihat minho membuat ku panas juga. Ck aku tau ini konyol mengingat minho sendiri memang seperti sudah di takdirkan dengan Hyura-asisten manager shinee dan aku tidak pernah melakukan pendekatan apa pun padanya tapi tetap saja sisi kompetitif dalam diri ku seperti di cubit2 saat menangkap pandangan kagum jin hee pada minho. Kenapa saat melihat minho ada berbagai emosi yang terlintas dalam dirinya sementara dengan ku tidak? Kenapa minho bisa dan aku tidak? Kalau kalian tanya kenapa aku tidak pernah melakukan pendekatan terang2an seperti yang sunggyu hyung lakukan, jawaban nya adalah karna aku tau jin hee bukan tipikal yeoja yang bisa langsung tersentuh dengan perbuatan seseorang. Gadis itu terlalu polos sampai terkadang ia tidak peka dengan candaan dan kode2 yang ku lemparkan padanya meskipun aku tau ia lebih lembut dari sun hee dan minji, aku ingin ia menyadari kehadiran ku dengan sendirinya bukan karna aku yang gencar mendekatinya. Aku ingin ia membuka hati untuk ku seutuhnya bukan karena paksaan, gila bukan? Ya shim jin hee benar2 membuat ku penasaran dan gila. Well mari kita kembali pada topik kenapa aku sekarang merasa sangat bahagia, apa kalian ingat saat kami merayakan ulang tahun Myungsoo di dorm tempo hari? Kejadian yang lumayan menggemparkan karna sun hee, minji, jin hee di tambah hyura kehilangan kendali dan mabuk berat membuat ku, kibum dan para member ku kelimpungan menangani mereka. Aku ditugaskan untuk mengantar jinhee pulang, ajakan yang jelas dengan senang hati langsung ku setujui
Flashback
Woohyun sudah memarkir mobil nya sejak setengah jam yang lalu tepat di depan pagar kediaman keluarga shim, tapi belum ada sedikitpun niatan pria bersuara emas itu untuk turun dan mengantarkan jin hee masuk ke dalam rumah. Kenapa otak nya bisa ngeblank di saat2 yang tidak tepat begini? ia tidak tahu apa yang harus di ucapkan pada orangtua jin hee karna mengantar gadis itu pulang ke rumah dan dengan keadaan mabuk berat, terlebih lagi ia ingat perkataan sun hee dulu yang mengatakan bahwa ayah jin hee adalah seorang profesor, tiba2 terbayang wajah dosen jaman kuliah nya yang punya ekspresi menyeramkan dan sifat kaku yang melebihi sepatu baru. Woohyun kembali berdecak saat melihat ekspresi jin hee yang damai dalam mabuknya, ‘berfikirlah nam woohyun, katakan saja ini tidak sengaja atau bagaimana’ maki woohyun pada dirinya sendiri. Setelah mengambil nafas panjang beberapa kali akhirnya ia bangkit dan memapah jin hee turun dari mobil. Woohyun mengetuk pintu rumah jin hee dengan perasaan gemetar yang melebihi saat panggung debut pertama nya hampir 5 tahun lalu
“sial, kenapa aku jadi gugup begini” gumam woohyun “tenangkan diri mu, dan atur pembicaraan sebaik mungkin. Anggap saja sedang ikut variety show” woohyun mensugesti diri nya sendiri
Pintu kediaman keluarga Shim terbuka, dan woohyun langsung menerima pekikan tertahan dari sang kepala pelayan sebagai sambutan nya. tak berapa lama muncul tuan dan nyonya rumah yang membantu nya untuk memapah tubuh jin hee masuk ke kamar gadis itu di lantai 2. Dengan hati2 woohyun meletakan tubuh jin hee di atas kasur berseprai pink itu,
Sreeeet
tiba2 ada tangan terulur yang menarik badan nya turun dan membuat woohyun menindih tubuh jin hee yang berada persis di bawahnya. Jeritan tertahan serentak terdengar di seluruh penjuru ruangan, karna posisi wajah woohyun yang memang menghadap jin hee membuat bibir ke dua orang itu bersentuhan. Lips to lips! Nyonya shim menutup mulutnya dengan telapak tangan sementara ji ae menganga sejadi2nya, sempat terkesima sebentar dengan apa yang terjadi woohyun langsung menegakan badan nya dan memasang wajah kosong ke arah tuan dan nyonya shim beserta ji ae dan kepala pelayan nya
'Dasar player tukang pamer, puas sudah membuat ku cemburu huh?' Terdengar gumaman samar dari jin hee yang masih bisa di tangkap telinga woohyun sebelum ia di seret ji ae keluar ruangan.
Flashback end
"Hyung!" Myungsoo berteriak tepat di depan woohyun dan berhasil membuat pria bermarga nam itu terlonjak
"Yaa! Kau menghancurkan bayangan indah ku"
"Astaga hyung ini masih pagi jangan menghayal yang jorok2" myungsoo menggelengkan kepalanya
"Pikiran mu yang kotor kim myungsoo, lagi pula berani sekali kau mengagetkan ku"
"Habisnya hyung di panggil dari tadi diam saja, bukan nya merespon malahan semakin senyum2"
Woohyun memandang sengit ke arah myungsoo sebelum bangkit berdiri menuju ruang make up, hari ini infinite akan melakukan foto jaket untuk album terbaru mereka yang bertajuk season 2
"Oh iya hyung, apa hyung sudah meminta sun hee untuk datang kemari?" Myungsoo menyamakan langkahnya dengan woohyun, dan membuat woohyun menolehkan kepala sembari mengangkat sebelah alisnya
"Hyung kan sudah janjiiii" rengek myungsoo
"Yaa suruh saja sendiri, kalian sering berhubungan bukan? Kenapa harus aku yang meminta sun hee datang?"
"Aish kalau dia mau juga aku tidak akan meminta kau yang menyuruhnya datang hyung" sang visual mulai menghentakan kakinya kesal
“memang apa alasan sun hee tidak mau datang?”
“molla” jawab myungsoo sembari memajukan bibirnya
"Phuahahahaha liat kelakuan mu saat ini kim myungsoo, kau menggelikan" seru woohyun sebelum berlari masuk ke ruang make up
****
Studio foto di kawasan dongdaemun itu sudah di penuhi banyak orang sejak pagi tadi, member infinite beserta staff nya sudah berbaur dengan staff fotografer yang di dapuk untuk menangani album baru nya infinite. Ke 7 member sudah selesai di make up dan akan mengambil foto individu terlebih dahulu dengan pakaian serba putih dan tatanan rambut baru, kali ini yang dapat giliran foto adalah hoya. Rambut nya yang mulai panjang di cat pirang pucat, hoya mulai bergaya di depan kamera dengan berbagai pose dan beberapa kali melompat ke udara. Sunggyu dan sungjong yang sudah selesai berkumpul di luar set untuk menonton sang dancing machine
“hyung, noona datang kan?” sungjong berbisik pelan pada sunggyu
“oh, mungkin sebentar lagi juga dia tiba”
“jinja? Tapi kenapa myungsoo hyung uringan2 begitu?” sungjong menggedikan bahunya ke arah myungsoo yang sedang duduk sambil memegang ponsel nya
“hahaha sun he memang tidak memberitahu myungsoo kalau dia datang” mau tidak mau sunggyu nyengir melihat ekspresi kesal myungsoo, sudut mata sunggyu kemudian menangkap 2 orang gadis yang baru masuk ke studio bersama manager mereka dan mengenali sosok itu adalah adik nya dan jin hee. Ya hanya 2, karna minji sedang ada menghadiri acara keluarga di daegu
Wajah myungsoo yang tadi nya kelam tiba2 berubah jadi cerah, tanpa komando lesung pipi itu nampak di wajah tampan nya. ia menyeringai dan tanpa kentara mengikuti manager nya kembali di ruang make up dengan langkah yang nyaris terasa seperti terbang. Pintu waiting room di tutup dan hanya menyisakan member infinite bersama sun hee dan jin hee di dalam nya. myungsoo langsung duduk rapat di sebelah sun hee membuat sungyeol jadi geleng2 kepala
“ya! Kenapa mepet2? Itu disana bangku nya masih lega” sun hee mendorong tubuh myungsoo menjauh, demi tuhan ini bangku untuk 2 orang dan ia sudah duduk nyaman bersama jin hee sebelum myungsoo datang. kenapa juga pria ini memaksa untuk duduk di sebelahnya?
“kalau aku mau duduk disini memang kenapa?”
“aku yang tidak mau duduk di sebelah mu” sun hee kemudian bangkit berdiri dan duduk di antara dongwoo dan woohyun, melihat kejadian itu woohyun langsung berinisiatif bangkit dan pindah duduk di sebelah jin hee yang langsung bergeming. Myungsoo nyengir ke arah woohyun dan langsung menghempaskan tubuh nya kembali di sebelah gadis berambut merah itu
“oppa!” sun hee berkacak pinggang karna merasa di khianati oleh woohyun
“aku tidak mau jadi korban pelampiasan myungsoo lagi saengie” woohyun mengangkat ke 2 tangan nya tanda menyerah
“oh ayolah, apa kalian masih belum bisa akur?” dongwoo menatap sun hee dan myungsoo bergantian
“jangan melihat ku begitu hyung, kami bisa akur kalau saja dia bisa bersikap manis”
“mwo? Ya! Aku memang selalu bersikap manis tapi tidak pada mu wee” sun hee menjulurkan lidahnya membuat myungsoo gemas, andai saja tidak ada orang disini maka ia sudah pasti akan mengecup pipi putih itu
“aku tidak mau ikut campur urusan rumah tangga kalian” sungyeol mengibaskan tangan nya
“oppa ini ku bawakan makanan” sun hee membuka satu persatu bungkusan plastik yang ia dan jin hee bawa untuk mengalihkan pembicaraan karna myungsoo sudah cengar cengir saat mendengar perkataan sungyeol, banyak sekali makanan yang mereka bawa dan akan di bagikan juga pada para staff yang bekerja hari ini, sungyeol segera bergegas keluar ruangan dan memanggil sunggyu, sungjong serta hoya.
******
Jin Hee POV’s
“jaljinesso?”
Aku menoleh ke arah woohyun oppa yang sedang menyantap kimbap nya dengan tenang di sebelahku
“eh? ne oppa” aku hanya mengangguk dan melanjutkan makan, saat ini para member infinite dan yoo jung eoni sedang menyantap hidangan yang aku dan sun hee bawa. Tindakan myungsoo yang mengekori nya terus menerus membuat sun hee kesal dan pindah duduk di antara sunggyu oppa dan sungjong, sehingga saat ini woohyun oppa lah yang duduk di sebekah ku. Jujur aku sangat tidak nyaman dengan pandangan nya yang bebinar2 dan senyum nya tak pernah hilang itu, bukan nya merasa terganggu atau bagaimana aku hanya merasa jantung ku akan kewalahan kalau di pandangi woohyun oppa terus menerus seperti itu. aku tidak tau sejak kapan ini terjadi tapi aku selalu merasa jantung ku berdetak sangat cepat setiap kali woohyun oppa tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya ke arah ku. Padahal itu adalah pemandangan yang sudah cukup biasa aku liat tiap kali bertemu dengan nya, mungkin karna sifat sopan dan perhatian yang selalu ia tunjukan pada ku kapan pun kami bertemu aku merasa perasaan ku pada nya sedikit berubah. Tindakan yang sebenarnya memang selalu ia lakukan pada siapa pun juga, well sifat yang masuk kategori player kalau menurut ku. Aku menusuk2 kimbap yang ada di piring ku dengan kasar kala mengingat foto yang ku temukan di twitter beberapa minggu lalu. Di foto itu tergambar jelas woohyun oppa yang memeluk beberapa fans wanita nya dan tersenyum sangat manis, senyum yang biasanya hanya ia tunjukan saat sedang meledek ku.
“apa terjadi sesuatu?” tanya woohyun oppa
“oh? Anio oppa”
“kau keliatan kesal jin hee-yaa”
Aku menatap hoya oppa dan tersenyum “nan gwencana oppa”
“kesal karna woohyun menggoda mu terus yaah jin hee-yaa? Atau kau tidak suka karna woohyun duduk di sebelah mu?” aku tersentak mendengar pertanyaan dari sungyeol oppa dan langsung melirik ke arah woohyun oppa yang membeku seketika
“ah...Karna aku duduk di sebelah mu? Pantas saja kau terlihat tidak nyaman dari tadi, mian jin hee-yaa kalau begitu aku akan pindah”
Aku hanya bisa memandang punggung yang menjauh itu sambil menggigit bibir bawah ku, aigoo apa yang telah ku perbuat? Aku memang merasa tidak nyaman karna ia duduk di sebelah ku, tapi itu karna aku terlampau senang dan yeah sedikit cemburu saat mengingat bagaimana woohyun oppa memeluk fans2 nya dengan wajah berbinar.
Setelah selesai makan para member infinite kembali ke set pemotretan dan melakukan foto group setelah sebelum nya melakukan foto individu, aku dan sun hee memutuskan untuk keluar ruangan dan ikut membantu para cordi yang menangani mereka. Berkali2 aku hanya bisa tertawa melihat myungsoo yang menyambangi sun hee dan meminta riasannya di perbaiki atau sekedar minta di perbaiki tatanan rambutnya, sementara sahabat ku itu hanya bisa menuruti nya sambil cemberut berat, bisa apa sun hee jika di depan publik seperti ini? Aku mengalihkan pandangan ku dan melihat woohyun oppa yang terlihat kesulitan menggulung kemeja lengan panjang hitam nya
“oppa mau ku bantu?” aku menawarkan diri untuk membantu nya karna merasa tidak enak atas insiden ruang tunggu tadi, ia tersenyum dan mengangguk
“dari tadi gulungan nya tidak sama terus jin hee-yaa, aku mau minta tolong tapi yang lain sedang sibuk mengecat rambut hoya, mau minta tolong pada sun hee ia sedang di repotkan oleh myungsoo”
“ooh, myungsoo oppa manja sekali pada sun hee” aku merespon perkataan nya tanpa menghentikan aktifitas ku “nah selesai” aku mendongak untuk menatap nya dan melihat woohyun oppa sedang menatap ku dengan wajah kaget
“ada apa oppa? apa gulungan nya tidak sama lagi?” aku memegang kedua lengan nya untuk mengecek, aneh gulungan ini sama persis dan terlihat rapih. Lalu apa yang salah?
“jin hee-yaa, kau...kau merespon perkataan ku? Astaga ini pertama kali nya”
“eh?” aku melongo melihat antusias woohyun oppa yang datang tiba2 itu
“woaah ini pasti hari keberuntungan untu ku” woohyun oppa tersenyum sangat manis dan mengacak rambut ku pelam sebelum kemudian berlari menuju set karna namanya sudah di panggil sungyeol oppa sedari tadi, aku hanya bisa menggulum senyum ku
“myungsoo mengerikan” aku menoleh ke arah sun hee yang menghampiri dan mengalengkan tangan nya di pundak ku “ia manja sekali, terlebih lagi kalau aku lebih memperhatikan sungjong. Dan hey apa kau tau alasan nya memakai fedora pada konsep kali ini?”
Aku mengangguk “karna kau bilang tipe ideal mu pria berdimple dengan rambut hitam dan topi fedora kan?”
“benar! Ku rasa dia mulai gila” sun hee menepuk kening nya
“gila karna mu?” canda ku
“yaa shim jin hee, astaga kau mulai ketularan woohyun oppa yaah? Andwee aku tidak akan mebiarkan mu dekat2 dengan nya lagi” aku hanya terkikik melihat ekspresi ngeri yang terlintas di wajah sahabat ku ini. Kami kembali memperhatikan 7 pria berpakaian serba hitam yang sedang bergaya di depan kamera itu, harus ku akui konsep untuk comeback mereka kali ini sangat memuaskan. Sungjong saja sudah bertransformasi jadi pria dewasa, meskipun maknae itu masih suka manja pada member yang lain apa lagi sun hee tapi dari sisi musikalitas dan performances sang maknae sudah sangat meningkat tidak kalah dengan para hyung nya. aku dan sun hee tidak bisa menahan reaksi kami saat melihat sungjong berpose manly, rambut nya juga di cat hitam dan itu jelas membuat daya tariknya naik 1000%. Aku pun hanya bisa terkikik pelan saat melihat ekspresi kesal myungsoo oppa yang menyadari sun hee yang melongo menatap sungjong bukan malah menatap nya.
Setelah pengambilan gambar dan video greeting selesai para member infinite segera membungkuk untuk mengucapkan terimakasih kepada para staff yang sudah membantu mereka dan bekerja keras kali ini, 90 bow degree yang sudah menjadi trademark mereka pun di keluarkan bukan hanya dari ke 7 member tapi juga di lakukan oleh ku dan sun hee. Aku dan sun hee kembali membantu para cordi untuk membereskan pelengkapan dan kostum yang di gunakan untuk pemotretan ini
“oh iya jin hee-yaa, kau tidak mendapat masalah dari orang tua mu kan karna pulang dalam keadaan mabuk tempo hari?” dongwoo oppa bertanya dari sudut ruangan
“tidak ko oppa, aku harus berterimakasih pada eh woohyun oppa karna sudah mengantar ku”
“kalau begitu coba ucapkan langsung”
Aku terlonjak saat mendengar suara familiar itu yang berada tepat di belakang ku, aku menoleh dan mendapati woohyun oppa sedang tersenyum manis
“ne, gamsahamidha oppa” ucap ku lalu membungkuk
“eiys formal sekali, seperti nya kau memperlakukan woohyun secara baik jin hee-yaa karna sepulang nya dari rumah mu woohyun terus2an tersenyum seperti orang gila” hoya oppa ikut nimbrung
Aku hanya tersenyum “tidak ada yang spesial ko oppa, woohyun oppa hanya mengantar ku pulang dan seperti nya berbincang dengan orang tua dan adik ku, yakan oppa?” aku menoleh ke arah woohyun oppa tapi yang ku dapati hanya ekspresi tak percaya dan kecewa disana
“ah benar, tidak ada yang spesial” ucap nya datar lalu tersenyum
Aku mengerutkan alis ku saat melihat senyum nya, ini bukan senyum yang selalu ia tampakan saat berada di dekat ku.
******
Rengekan sungjong yang minta di temani sun hee pergi makan dan ketidakrelaan myungsoo membiarkan 2 orang itu pergi membuat sunggyu yang juga sedang pusing karna persiapan comeback menjadi semakin pusing. Untuk membuat semua nya senang dan suasana kembali kondusif sang leader memutuskan untuk mengadakan pesta makan di dorm infinite saja, setelah menugaskan woohyun yang mendadak jadi pendiam dan dongwoo untuk berbelanja itung2 sebagai perayaan kecil2an menuju comeback nya infinite, sedikit penghargaan untuk para member nya yang sudah bekerja keras. Sunggyu merasa sangat yakin dengan konsep dan materi album baru mereka ini, kemampuan musikalitas yan juga sudah semakin matang dengan pengalaman dan kemampuan yang berkembang seiring berjalan nya waktu jadi penyebab dari mana keyakinan itu berasal. Maka disini lah mereka, duduk berbaris rapih di meja makan dormitory infinite dengan makanan masakan ala chef dongwoo dan woohyun di tambah samgyupsal dari rumah makan yang ada di sebrang dorm. Sunggyu memperhatikan beraneka macam wajah yang ada di depan nya dengan senyum, ini akan jadi sangat lengkap kalau saja sang kekasih minji ada disini dan menemani nya. setidak nya ia bisa bersikap manja pada gadis itu seperti yang myungsoo saat ini lakukan, atau paling tidak menggoda minji seperti yang woohyun lakukan pada jin he eh tapi tunggu sebentar kenapa woohyun malah hanya diam dan terlihat tidak bersemangat begitu? malah beberapa kali woohyun memandang jin hee dengan dingin setiap kali gadis itu mencoba berinteraksi padahal kan mereka sudah...
“oppa kenapa?” tanya sun hee “kenapa dari tadi diam saja? Seperti bukan diri mu”
“iya hyung, dorm jadi agak sedikit sepi kalau hyung diam begitu” timpal myungsoo
“sakit perut yaa nam namu?” komentar terakhir berasal dari dongwoo
“anio, hanya sariawan” jawab woohyun asal, sunggyu memandangi roomatte nya dengan pandangan heran. Sedang sakit parah saja dia akan tetap bawel kenapa tiba2 jadi mendadak diam begini? di pandangi nya jin hee yang juga hanya menunduk dengan wajah tidak enak, there’s must be something happen.
Setelah selesai makan dan bersih2 sunggyu menghampiri woohyun yang langsung masuk ke dalam kamar nya
"Ada apa nam woohyun? Kau pendiam sekali hari ini" sunggyu memulai permbicaraan dengan santai, berpura2 ini hanya sekedar basa basi
"Aku sedang tidak ingin cerita hyung"
Woohyun mengubah posisi nya jadi tengkurap
"Yaa setidak nya jangan mendadak diam begitu, jin hee terlihat agak tertekan dan merasa bersalah."
Tidak ada sautan, sunggyu hanya bisa pasrah kalau woohyun sudah menutup mulutnya rapat2 begini. Baru ia akan membuka handle pintu saat tiba2 di dengar nya suara bernada frustasi itu
"Dia bilang tidak ada yang special malam itu hyung, tidak ada sesuatu yang special terjadi di antara kami. Aku tau itu singkat dan tanp[a sengaja tapi kan tetap saja itu terjadi. Padahal aku.....ah sudah lah lupakan"
Woohyun membanting tubuhnya ke kasur
"kau sudah bicara baik2 dengan nya belum? Kau tau jin hee masih sangat polos kan? Kau tau sendiri dia tidak dalam keadaan sadar sepenuhnya saat itu,atau mungkin dia lupa? banyak kemungkinan yang terjadi nam woohyun" sunggyu berkata sambil berkacak pinggang
"Argh molla hyung"
Entah dari mana tiba2 smirk evil itu muncul dan tergambar jelas di wajah sunggyu
"Kalau dia lupa, kau ulang saja kejadian nya. Kalau dia bilang tidak special, kau buat itu jadi special" ucapnya sebelum meninggalkan kamar. Sepeninggal sunggyu, woohyun memikirkan kata2 sang leader dengan seksama. Mengulang nya? Membuat nya special? Dengan jin hee? Apa nyawa mu sudah banyak nam woohyun? "Arggghhh michigeta" teriak nya frustasi.
setelah keluar dari kamar, sunggyu langsung sibuk menjelaskan kepada sang adik alasan di balik perubahan sikap woohyun yang drastis. Ciuman tak sengaja yang membuat harapan woohyun melambung tinggi dan jin hee yang seperti nya lupa tentang kejadian itu. Sun hee bercerita bahwa jin hee memang tidak mengingat apa pun tentang kejadian mabuk dan merasa bersalah pada woohyun karna itu, meskipun tidak mau mengaku tapi sun hee tau perasaan sahabatnya pada sang main vocal infinite sudah berubah.
"Jadi bagaimana oppa?" Sun hee memandang cemas pada sunggyu
"Kau memang rela kalau jin hee jalan dengan woohyun?" Tanya sunggyu balik, semua rencana sudah tersusun rapih di kepalanya hanya butuh persetujuan sun hee dan rencana itu akan langsung di jalankan
"Ck, mau bagaimana lagi jin hee juga sudah membuka hatinya"
"Baiklah kalau begitu, kau pulang dengan myungsoo saja biarkan woohyun mengantar jin hee. Kalau sudah berdua begitu woohyun tidak akan tahan diam saja"
"Harus yah aku pulang dengan myungsoo? Tidak oppa saja yang mengantar ku?"
"Aku harus berlatih kim sun hee”
“lalu myungsoo memangnya tidak?"
"Tidak dia sudah hafal gerakan nya" kilah sunggyu
Sun hee tau ini semua hanya bualan dan akal2an sang kaka, latihan hampir 10 jam sehari tidak mungkin masih belum bisa hafal gerakan kan? Tapi toh iya anggukan juga kepalanya
“gadis pintar” sunggyu mengelus kepala sun hee lembut, sementara myungsoo memperhatikan itu dari jauh dengan senyum kemenangan. Ia memang sudah berdiskusi dengan sunggyu mengenai rencana ini dan lega karna sun hee mau menuruti sang kaka
"Sun hee-yaa ayo pulang" ajak jin jee
"Ne ayo kiya pulang" bersamaan dengan itu pintu kamar woohyun terbuka
"Oh? Sudah mau pulang?" Tanya woohyun
"Ne oppa, oppa sih di dalam kamar saja"
"Mian sangie mood ku sedang eh tidak baik"
“araso” jawab sun hee sambil tersenyum
"hyung tolong antar jin hee pulang" ucap myungsoo tenang
"Loh? Jin hee tidak pulang bersama sun hee?" Tanya sungyeol
"Tidak hyung, sun hee akan pulang dengan ku"
"MWO???" semua yang ada disitu kecuali sun hee dan sunggyu memasang wajah tidak percaya yang amat nyata
"Serius noona?" Sungjong menghampiri sun hee dan memegang pundak nya
"Eh...iyaa jongie yaa" jawab sun hee dengan senyum terpaksa
"Kajja" myungsoo menarik tangan sun hee dan melangkah keluar dorm terlebih dahulu meninggalkan wajah2 terbelalak dan wajah menahan kesal milik sunggyu
'Bersenang2 lah kim myungsoo, hanya untuk hari ini saja kau boleh mengklaim adik ku sebagai milik mu.'
*********
Sunyi senyap dan hening, adalah setting suasana yang dapat menggambarkan keadaan di mobil range rover milik sunggyu yang di kendarai woohyun. Ini sudah hampir 3/4 perjalanan menuju rumah jin hee tapi tak ada satu patah kata pun yang di ucapkan keduanya, jin hee tidak tau harus berkata apa karna melihat ekspresi woohyun yang datar dan dingin begitu. Ini pertama kali nya jin hee melihat sisi woohyun yang seperti ini, sisi pendiam yang malah menyeramkan dimatanya. Ia tidak suka sisi woohyun yang ini, meskipun kadang berlebihan dan menyebalkan tapi sisi woohyun yang biasa jelas lebih bisa membuat jin hee nyaman. Ia merasa dadanya sesak karna sikap woohyun yang terkesan mengabaikan nya seharian ini
"Aah bagaimana ini, aku tidak tau harus bicara apa. Mian jin hee yaa mood ku sedang tidak baik hari ini" ucap woohyun tanpa memandang jin jee dan fokus pada keramain jalanam seoul
"Gwencana oppa"
"Gomawo sudah mengerti"
"Ne"
Woohyun kembali diam, saat ini kata2 sunggyu sedang berputar di kepalanya. Damn kenapa sunggyu hyung bisa jadi evil begini, meracuni ku pula eiys desahnya dalam hati. Beberapa kali woohyun menarik nafas panjang dan mengehembuskan nya secara keras untuk menetralkan fikiran anehnya mengenai ucapan sunggyu
"Mian oppa" ucap jin hee setengah terisak
"Eh? Kenapa minta maaf?"
"Mian oppa, mianne maafkan aku hiks" jin hee terisak hebat, membuat woohyun mau tidak mau harus menepikan mobilnya karna khawatir
"Jin hee yaa waegurae? Kenapa meminta maaf?" Di tatap nya wajah jin hee yang sedang menunduk dalam itu
"Maaf sudah menghancurkan mood mu, aku tau ini semua kesalahan ku. Maaf sudah membuat mu harus repot2 mengantar ku pulang, aku tau kau terpaksa melakukan nya apa lagi seperti nya oppa sudah membenci ku. Mian oppa bukan maksud ku seperti itu hiks"
Seperti bola lampu yang menyala kabel2 di otak woohyun pun perlahan tersambung mendengar perkataan jin hee ini, sudut bibir nya sedikit terangkat. Jadi gadis ini menyadari perubahan sikap nya? jin hee memperhatikan nya? Ia butuh sedikit lagi kepastian, untuk memunculkan kembali gema yang sudah sempat hilang
"Well ku akui aku memang sedikit kesal"
"Ne? Arasso, mian oppa" Jin hee memberanikan diri untuk menatap woohyun dankemudian kembali menundukan wajah nya lagi
"Saat kau mabuk dan aku mengantar mu pulang, kau tidak ingat apa yang terjadi?" Woohyun mengangkat sebelah alisnya
"Mian oppa tapi aku tidak ingat apa pun, aku sudah bertanya pada ji ae dan eoma tapi mereka tidak mau memberitahu ku"
"Yasudah lupakan kalau begitu, tidak ada yang penting" ucap woohyun dingin dan berhasil menambah histeris tangisan jin hee
"Yayaya jin heeyaa aish kenapa malah tambah kencang nangisnya?"
"Mian oppa mianne, jongmal mianne aku benar2 tidak ingat apa pun"
"hhh baiklah, ingin aku beritahu apa yang terjadi malam itu?" Di angkatnya ke dua alis nya tinggi2
"kalau oppa tidak keberatan"
Cup~ woohyun mengecup singkat bibir jin hee, membuat gadis berkaca mata itu membelalakan matanya dan terkejut luar biasa
"Itu yang terjadi, kau mencium ku tapi kemudian bersikap seperti tidak terjadi apa2 dan bilang bahwa tidak ada yang special di antara kita. Bisa kau bayangkan bagaimana sakitnya hati ku shim jin hee?" Woohyun menyeringai
Tak ada sautan, jin hee masih dalam mode blank dan shock. Di manfaatkan nya kesempatan itu untuk menggamit tangan jin hee lembut "aku tidak marah aku hanya merasa frustasi dan nyaris gila karna perlakuan mu, sudah lama aku menyukai mu dan sudah ku ungkapkan juga lewat perhatian ku tapi kau hanya diam atau merespon seadanya itu melelahkan shim jin hee"
"Oppa..." hanya itu yang bisa jin hee ucapkan sebelum menangis lebih kencang lagi dan membuat woohyun memeluk nya untuk menenangkan. Gadis itu merasa senang dan terharu, ia kira selama ini woohyun hanya bercanda dan sekedar iseng ia juga merasa bersyukur karna woohyun tidak membenci nya seperti apa yang ia pikirkan. Sementara woohyun ia sudah merasa seperti terbang ke lanngit ke 7 senang luar biasa, akhirnya gadis ini menangisdi pelukan nya dan merespon ucapan nya
"Kenapa kau mengira aku membenci mu?" Woohyun berucap selembut mungkin, harus lembut memang kalau mau bicara dengan gadis tipe jin hee begini
"Oppa....oppa mendiami ku, tidak meledek ku seperti biasa, saat makan pun terlihat tidak berselera, aku mencoba membuat kontak dengan mu tapi kau hanya menanggapi ku dengan dingin. terlebih lagi sedari tadi kau seperti sedang menahan amarah, beberapa kali ku dapati oppa menghembuskan nafas berat aku merasa itu semua karena ku" ucap jin hee tertahan di dada bidang woohyun
"Memang karena mu ko"
Jin hee melepaskan diri dari dekapan woohyun dan menatap nya dengan air mata yang akan tumpah lagi
"Aku begitu karna aku sangat menyukai mu, sarranghae shim jin hee"
Dan jin hee tidak kuasa untuk menahan tangis nya, ia kembali memeluk woohyun dan menumpahkan air mata bahagia nya di sana. "Naddo saranghae oppa" bisiknya lembut.
********
onew baru saja selesai menemui dokter spesialis atas saran dari perusahaan nya, dan saat ini pria itu sedang sibuk mencari kontak manager nya di ponsel, ia kurang memperhatikan jalan saat kemudian bertabrakan dengan sesorang wanita berambut panjang yang juga sedang tergesa
"Josonghamidha" ucap nya seraya membantu wanita itu membereskan barang2 nya yang tercecer di lantai, tangan nya memungut kertas hasil lab dengan tulisan yang membuat onew mengernyitkan alisnya heran. Wanita ini masih muda, tapi separah ini penyakitnya?
"Gwencana, saya juga tidak lihat jalan" ucap wanita itu sambil mendongak menatap onew yang menggunakan masker
Saat tatapan mata mereka bertemu onew merasa paras wanita itu tidak asing baginya, ia seperti pernah melihat nya tapi entah dimana dan tiba2 ia teringat dengan sun hee. Kemampuan nya dalam mengingat wajah orang memang luar biasa, hyura saja bisa ia langsung kenali meskipun dulu hanya bertemu satu kali. Dan wanita itu, wanita dengan hasil tes positif lemah jantung yang ia lihat seperti mengingatkan nya akan seseorang yang berhubungan dengan sun hee. Onew mengangkat bahu nya tanda menyerah untuk mengingat dan memilih untuk terus berlalu sambil menghubungi sang manager agar bisa kembali ke dorm.
anyeeong tania is back, maaf yaah agak lama muncul nya saya baru selesai UTS *sungkeman sama readers telat banget yaah UTS nya? ckck, anw siapa yang kangen sama myungsoo-sun hee boleh acung kaki hehehe. untuk kali ini aku bawain side story nya woohyun dan jin hee dulu yaah karna gemes sama 2 pairing ini, abis ini akan di usahakanuntuk menyajikan cerita dan scene2 romantis myungsoo sama sun hee asal jangan diabetes aja yaah hehehe. untuk para readers boleh baca ff tentang minho-hyura yang di post di dreamers juga judulnya "when love bring you back" author nya itu editor saya hahaha *promosi. oh yaa aku mau ngucapin happy birthday, saengil chukkae buat ultimate bias saya Lee Jin Ki a.k.a Onew, leadernim semoga panjang umur sehat selalu makin sukses dan SHINee tetep OT5 terus yaah sukses buat Tokyo Dome nya, cepetan comeback dan see you on mei loh yaah samapai ketemu kita di BOBIN hihihi #HappyOnewDay #26thYearsOfOnew
xoxo
@tanianatashia