The Real Side Of You
Part 15
“yaa kim sun hee! Makan sayuran nya”
Suara teriakan bernada memerintah itu keluar dari bibir minji setelah di dapati nya sun hee sedang meminggirkan sayuran yang ada di piring makan
“min ji-yaa aku bosan makan makanan sehat terus” gadis berambut merah yang duduk persis di depan nya menjawab sambil menggembungkan pipi
“yaa! Siapa suruh sakit dan tidak mau opname lama2? Ini konsekuensi yang harus kau terima, aku cape tau dengar sunggyu oppa mengoceh tentang kesehatan mu terus menerus”
“eiys, jangan dengarkan oppa ku kalau begitu. Kondisi ku baik2 saja, kalian juga kan mengontrol waktu makan dan jam tidur serta waktu istirahat ku. Apakah itu belum cukup?” sun hee kembali bergidik ngeri membayangkan apa yang sudah di lakukan eoma, appa, oppa dan 2 sahabatnya sekembali nya ia dari rumah sakit kemarin. Ia merasa semua orang akan memberi nya pesan untuk makan setiap kali waktu sarapan, makan siang dan makan malam tiba. Memborbardir ponsel nya dengan panggilan dan video call bila gadis itu tidak merespon dengan memberikan foto nya yang sedang menyantap makanan. Beruntung saat showcase to heart kemarin ada onew yang bisa ia jadikan tameng, menyelamatkan nya dari rentetan omelan yang hendak sunggyu keluarkan karna kabur dari rumah sakit dan lebih memilih menonton showcase debut to heart. Walaupun saat di rumah ia harus tetap menerima amukan dari oppa nya
“cepat makan ini” min ji mengangkat sayuran yang sudah susah payah sun hee pinggirkan dengan sumpitnya
”shireooo” tolak sun hee langsung
“kau mau oppa mu khawatir lagi?” jin hee buka suara setelah hanya diam melihat min ji dan sun hee “aku tau belakangan ini kau merasa tidak nyaman karna perlakuan kami kepada mu, tapi tidak mengerti kah kau ini semua kami lakukan karna kami menyayangi mu? Tidak ada yang mau melihat mu terkapar seperti kemarin sun hee-yaa”
Sun hee melirik jin hee dengan sebal sebelum kemudian menutup matanya dan mengunyah sayuran di pinggir piring nya dengan malas, sun hee tidak suka sayuran menurut gadis itu sayuran rasanya aneh dan ia hanya akan makan sayuran bila dirinya sedang ingin
“beruntung sekali aku punya kalian”
Suara lembut dan berwibawa itu terdengar dari arah belakang, minji dan jin hee langsung bangkit berdiri begitu mendapati nyonya kim memasuki ruang makan
“anyyeonghaseeyo omonim” minji memeluk ibu dari kekasih nya tersebut dan tidak lupa bercipika cipiki, begitu pun dengan jin hee
“senang sekali melihat putri2 ku berkumpul disini, kalian sudah lama sampai?”
“ne omonim, kami sudah lumayan lama disini” jawab jin hee
“apa lagi ulah anak nakal ini?” nyonya kim duduk di samping minji dan memandang sun hee galak
“ia tidak mau memakan sayuran nya omonim” jawab minji
“yaa kenapa kalian mengadukan ku pada eoma huh?” sun hee cemberut
“kau ini!” di pukulnya lengan si bungsu “masih bagus min ji dan jin hee memperhatikan mu, lagi pula susah sekali sih menyuruh mu makan sayuran? eoni dan oppa mu semua nya suka sayuran hanya kau sendiri yang alergi dengan sayuran. Apakah L juga tidak suka sayuran?”
“eoma kenapa membahas L?” protes sun hee
“habis kau susah sekali menurut pada eoma, apa perlu eoma menelfon L?”
“dwesoo, aku tidak ada hubungan apa2 dengan nya”
“eoma mu kan hanya menanyakan soal L, bukan menanyakan hubungan sun hee-yaa. Sensitif sekali dengan komitmen” skak mat! Ucapan jin hee berhasil membungkam sunhee
“omonim juga bisa ko menghubungi onew oppa kalo sun hee sedang rewel, sekarang onew oppa juga bisa menjinakan sun hee”
“yaa! Memang nya aku hewan buas apa?” kali ini sun hee memberikan death glare nya untuk minji
“SHINee’s Onew?” tanya nyonya kim bingung
“ne omonim, SHINee’s onew” jawab minji penuh arti
Ledekan dan lelucon seputar cinta segitiga itu terus berlanjut di ruang makan keluarga kim sampai beberapa waktu ke depan, sun hee sudah setengah mati menahan rasa kesal nya akibat perlakuan eoma dan kedua sahabatnya. Yang benar saja, kenapa jadi aku yang di bully disini keluhnya dalam hati, acara itu harus berhenti saat pelayan keluarga kim mengabarkan bahwa ada tamu yang datang
“siapa yang datang?” tanya nyonya kim
“tuan nam dan tuan kim beserta satu orang gadis nyonya”
“another tuan kim?” tanya jin hee
nyonya kim beranjak ke ruang tengah dan mendapati woohyun, key dan hyura sedang duduk dengan manis “anyyeonghasseyo omonim” seru woohyun dan key bersamaan
“anyyeong woohyun-aah, waah kau SHINee’s key bukan?”
“ne omonim, chonun kim kibum imidha” key membungkuk sopan
“dan aggashi cantik ini?”
“anyyeonghasseyo omonim, im hyura imidha”
“aah, hyura-yaa anyyeong”
“omonim, apa sun hee ada?” tanya woohyun
“eoh, dia sedang ada di ruang makan bersama minji dan jinhee”
“oh? Ada jin hee?”
“ne, mereka sedang di ruang makan”
“Anyeong jin hee-yaa” woohyun langsung melangkahkan kaki nya menuju jin hee yang muncul bersama minji dan sunhee tidak lama setelah kemunculan nyonya kim, gadis itu lantas langsung merapat pada min ji
“yaa kenapa takut begitu melihat ku jin hee-yaa” protes woohyun
“tentu saja oppa kan seram, sudah oppa mundur sana kasian jin hee takut” sun hee dan minji yang berdiri di kiri dan kanan jin hee lantas memeluk sang maknae secara protektif, mencegah nya dari woohyun yang sudah sangat bersemangat saat melihat gadis berkaca mata itu
“phuahahaha kasian sekali kau nam woohyun” key mengumandangkan tawa histerisnya
“jangan jahat begitu sungie-yaa” nyonya kim menegur anak bungsu nya, “aku tinggal ke atas dulu yaah kalian mengobrol saja anggap rumah sendiri” ucap nyonya kim sebelum naik ke lantasi atas.
Ke 6 orang itu pun duduk di kursi ruang tengah, sun hee mengenalkan hyura pada kedua sahabatnya dan tanpa di sangka mereka langsung akrab. Mungkin karna sifat ke empat gadis itu yang hampir sama adalah alasan nya, dan usia jin hee dan hyura yang sebenarnya sama membuat gadis pendiam itu juga bisa cepat akrab dengan manager shinee tersebut
“tumben oppa datang kesini saat sunggyu oppa tidak ada” sun hee akhirnya bertanya pada ke dua pria yang sedari tadi hanya diam melihat keakraban ke empat orang itu
“aku ingin mengajakmu ke dorm, kebetulan ada min ji dan jin hee jadi sekalian saja” jawab woohyun
“ada acara apa memang di dorm oppa?” tanya minji
“kami ingin memberikan surprise party untuk ulang tahun L”
“uhuk uhuk” sun hee tersedak air yang sedang di minum nya, dengan sabar jin hee menepuk2 lembut punggung sun hee
“separah itu yaah L-sindrom mu sun hee-yaa? Sampai2 mendengar namanya saja sudah membuat mu tersedak” ucap key
“mwo? L sindrom?”
“eoh, kecenderungan untuk bereaksi berlebihan bila mendengar kata L” jawab key cuek
Semua yang ada di ruangan itu kecuali sun hee tertawa terbahak mendengar penuturan key
"Jangan bilang kau lupa dengan ulang tahun si visual?" Woohyun menaikan sebelah alisnya curiga
"Err..."sunhee serta merta menggigit bibirnya, jujur ia memang lupa kalau besok adalah ulang tahun L. Tugas kuliah yang menumpuk menyita habis waktunya, ditambah kondisinya yang memang belum pulih sepenuhnya membuat gadis itu banyak menghabiskan waktu untuk beristirahat dan meskipun L kembali sering menghubungi nya belakangan ini tapi sun hee tetap tak terpikirkan tentang ulang tahun visual infinite itu
"Keuraekuna, kau sudah benar2 melupakan L dan beralih ke hyung ku yaa sun hee-yaa?"
"Eh?" Sun hee melongo mendengar pertanyaan key
“oppa jjang!” minji mengulurkan tangan nya dan ber high five ria dengan key
“jadi bagaimana? Eoni akan ikut kan?” hyura bertanya dengan ekspresi harap2 cemas
“shireo, aku mau tidur” tolak sunhee langsung
“ayolah eoni, aku sudah capai2 kesini bahkan sampai membatalkan janji ku dengan minho oppa”
“mwo? Kau membatalkan janji mu dengan minho oppa karna ingin ikut memberi kejutan untuk myungsoo hyura-yaa?” tanya sun hee dengan suara melengking, dan di balas hyura dengan lirikan penuh arti ke arah key dan woohyun
“sudah ku duga, ini perbuatan oppa kan?” sunhee memandang tajam ke arah woohyun dan key yang sedang nyengir tanpa rasa bersalah itu
“sudah ikut saja saeng, kau tega dengan hyura?”tanya woohyun
“oppa jinjaa” sun hee mengerang kesal, tega sekali sih woohyun dan key menggunakan hyura sebagai alat untuk menariknya ikut ke acara surprise party myungsoo? Karna woohyun dan key tau dengan pasti bahwa sunhee tidak akan meninggalkan hyura sendirian apa lagi di dorm infinite karna hyura pun tak pernah meninggalkan sun hee saat acara after party dan showcase debut nya to heart kemarin. Kedua gadis itu memang baru 2 kali bertemu, tiga dengan hari ini tapi baik woohyun dan key tau bahwa kedekatan yang terjalin antara ke dua nya sudah seperti eoni dan dongsaeng
“eoniiii” hyura memandang sun hee dengan pupy eyesnya
“aissh jinjaaa” sun hee memandang berkeliling dengan sebal sambil memajukan bibirnya
******
Myungsoo's POV
Suram, ini malam ulang tahun paling suram yang pernah ku alami. Sudah dapat jadwal solo yang melelahkan, sikap para hyung yang pagi ini juga benar2 membuat ku kesal, dan anak bungsu keluarga kim yang tidak juga balik menghubungi ku meskipun aku sudah mengubungi nya dengan segala cara. Kim sunhee jinja, kau bilang kau sudah memaafkan ku tapi kenapa susah sekali ingin berbicara dengan mu. Aku menarik rambut ku frustasi merasa sudah gemas dengan sikap sun hee yang begini, pertemuan terakhir kami yang tidak berjalan lancar karna kekeraskepalaan nya menonton showcase to heart meskipun kondisinya belum sepenuhnya pulih bersama onew hyung dan taemin pula, membuat ku emosi dan meninggalkan ruang rawatnya begitu saja. Meskipun setelah itu aku menyesal karna merasa waktu ku kurang banyak untuk bertemu dengan nya dan sekarang aku merindukan gadis pembangkang itu. Sangat sangat merindukan nya.
To : hee
nan bogoshipo, arra?
Aku menghembuskan nafas dengan keras sebelum memasukan password dorm, saat aku masuk semua lampu sudah padam tentu saja sekarang kan sudah lewat tengah malam member ku juga pasti sudah tertidur pulas. Bagaimana gadis bodoh itu? Apa ia masih terjaga? Aku menundukan kepala saat memikirkan sun hee dan menghela nafas berat.
Duaaaaar
"Saengil chukkae myungsoo-yaa"
******
Begitu myungsoo mengangkat kepalanya lampu ruang tengah dorm infinite tiba2 menyala, disusul dengan suara teriakan dan tepuk tangan para member infinite dan tamu2 mereka apalagi ditambah suara confeti dan terompet yang makin memeriahkan suasana larut malam itu. Betapa terkejutnya myungsoo saat di dapati nya sun hee sedang berdiri di tengah sambil memegang kue ulang tahun dengan lilin yang masih menyala terang. Di apit sunggyu dan sungjong dikiri kanan, gadis itu memegang kue ulang tahun, walaupun dengan wajah dan ekspresi yang amat sangat terpaksa.
"Cepat tiup lilin nya, kuenya berat tau"
Myungsoo tersenyum saat mendengar keluhan dengan nada yang jauh dari ramah itu, ini sapaan pembuka khas sun hee. Salam yang jauh dari kata lembut apa lagi manis
"Jangan lupa make a wish dulu myungsoo-yaa" sungyeol mengingatkan si visual
"Ne hyung" jawab myungsoo, ia tersenyum dan di pejamkan lah kedua matanya, di ucapkan seuntai doa sederhana dalam hatinya. Mensyukuri segala yang ia punya saat ini, meminta kesehatan dan semua hal baik menghampiri orang2 yang ia sayangi dan orang2 yang mengenal nya.
"Fuuuuuh"
Beberapa batang lilin itu pun padam, "saengil chukkae myungsoo-yaa" dan kemudian kata2 itu lah yang terdengar di ruang tengan dormitory infinite. Semua yang ada disana memeluk L dan mengucapkan selamat dengan caranya sendiri, jin hee dan hyura yang menyalami dengan sikap canggung, minji dengan sikap galaknya dan 6 member infinite beserta key yang menyalami myungsoo dengan cara2 aneh yang membuat birthday boy tersenyum tanpa henti. Hanya sun hee yang langsung berjalan ke arah dapur untuk menaru kue dan memotong2nya, gadis itu lebih memilih ke dapur dari pada harus menyalami myungsoo ia tidak ingin ketahuan kalau ia lupa dengan tanggal ulang tahun pria itu.
"Noona kenapa disini?" Sun hee menoleh dan tersenyum saat mendapati sungjong berjalan ke arahnya
"kue nya enak jongie-yaa, kau mau coba?" Tanya nya sambil mengulurkan kue ke arah sungjong
Baru saja sungjong hendak membuka mulutnya saat tiba2 ada tubuh yang sudah berdiri tegak di depan nya dan memakan kue yang sun hee sodorkan
"Hyuuuung" sungjong memberengutkan wajahnya mengahadap myungsoo yang sedang tersenyum sambil menampakan lesung pipinya
"Yaa! Aku tidak memotong kue itu untuk mu" sun hee berkacak pinggang
"Tapi itu kan kue ulang tahun ku" jawab myungsoo cuek
"yatapi aku tidak memotong kue itu untuk mu"
"Yasudah potongkan lagi saja untuk sungjong gampang kan?"
"Yaa!"
"Wae? Shirreo?”
“eoh shirreo”
“Sungjong kan anak mu masa malas memotong kure untuk anak sendiri"
"Kau menghancurkan mood ku, dasar moodbreaker"
"jinja? Bukan kah aku moodbooster mu?"
"Mwo?" sun hee melipat tangan nya di depan dada sementara sungjong hanya bisa menggelengkan kepala, myungsoo hyung ini mau menggombal tapi malah memulai perang
"Yaa kenapa malah bermesraan di dapur? Sini keluar" sungyeol melongokan kepalanya di tembok pembantas antara ruang tengah dan dapur, sama sekali tidak menyadari suhu panas yang ada disana
"Siapa juga yang bermesraan? Oppa minggir aku mau lewat" sun hee melangkah meninggalkan dapur sambil menghentakan kaki, membuat myungsoo tersenyum geli
"Dia kenapa myungsoo-yaa? Galak sekali sih, makin mirip sunggyu hyung saja" sungyeol merasa heran saat melihat sun hee yang jadi pemarah begitu
"Hyung sih cari gara2 sama noona" sungjong menunjuk myungsoo yang justru tersenyum semakin lebar "hyung juga, tidak peka sekali sama suasana" kali ini di tunjuk nya sungyeol lurus2 sebelum ikut melangkah keluar
Pletak!
"Hyung apooo" sungyeol berteriak setelah kepalanya jadi sasaran jitakan sungyeol, sementara si pelaku hanya menjukurkan lidah sebagai balasan
Sun hee yang sudah duduk di ruang tengah bersama yang lain melongokan kepala nya kembali ke arah dapur dan bergegas menyambangi si maknae
"Ayo kau ikut dengan ku saja jongie-yaa"
"Yaa apa yang mau kalian lakukan?" Myungsoo bertanya dengan suara melengking tinggi begitu melihat sun hee menarik tangan sungjong memasuki kamar sunggyu dan woohyun
Kenapa harus kesitu sih aku kan tidak bisa masuk keluhnya dalam hati, satu peraturan kramat yang sunggyu tetapkan adalah kapan pun sun hee bermain di dorm infinite gadis itu hanya boleh memasuki kamar sunggyu dan member yang lain boleh ikut masuk hanya bila sun hee yang mengajaknya, satu peraturan yang di pegang teguh member infinite dan peraturan yang membatasi gerak myungsoo saat ini
"Jin hee-yaa hyura-yaa tidak mau ikut masuk?" Sun hee kembali membuka pintu kamar dan melongokan kepalanya
"Aku ikut eoni" balas hyura, sementara jin hee menggelengkan kepala
"Dia kenapa sih hyung? Perasaan dari tadi kerjaan nya kalau tidak menggerutu yaa marah2" Kali ini hoya yang bertanya pada sunggyu
"Apa lagi, paling juga gara2 dipaksa woohyun dan kibum untuk datang kesini" jawab sunggyu santai sambil memainkan rambut minji
"Kau memaksa nya ikut woohyun-ah?" Dongwoo melirik ke arah woohyun
"Anio hyung, kami tidak memaksanya kok. yakan kibum-ah?"
"Ne hyung" tambah key
"Hanya memanfaatkan kelemahan sun hee saja, yakan oppa?" ucap minji
"Kelemahan?" Myungsoo mengangkat sebelah alisnya
"Eoh, hyura" jawab jin hee
"Aah gadis itu namanya hyura? Aku sedang bertanya2 dari tadi siapa namanya"
"Kau mau aku kenalkan pada hyura yeolie-yaa?"
"Tapi dia mau tidak di kenalkan pada mu?" Pertanyaan dongwoo itu membuat yang lain tergelak, kecuali sungyeol yang hanya memberengutkan wajahnya. Sungyeol memandang punggung hyura yang menjauh memasuki kamar sunggyu, meyakini bahwa gadis itu adalah gadis yang di temuinya 1 tahun lalu di jakarta. Gadis yang ia tau merupakan salah satu staff dari sm, yang berhasil menarik perhatian nya dan membuatnya penasaran setengah mati.
*****
Minji dan jin hee mengambil kue yang tadi baru sempat sun hee potong sebagian dan beberapa makanan serta cemilan dari dapur, sementara member infinte menyiapkan tempat dan pergi membeli beberapa botol soju untuk mereka santap bersama. Sunggyu mengetuk pintu kamar nya untuk menyuruh sun hee, sungjong dan hyura keluar. Entah apa yang mereka bertiga bicarakan disana, hanya yang myungsoo sadari wajah sun hee sudah tak segarang tadi saat keluar. Gadis itu duduk di antara hyura dan sungjong tepat di sebrang myungsoo, dan yang membuat myungsoo senang adalah sun hee sudah tak menghindari kontak mata dengan nya lagi. Seperti sekarang, gadis itu sudah mulai menatap nya kembali meskipun dengan ekspresi dan sorot mata yang masih datar. Acara santap malam itu mulai begitu sungyeol yang kebagian tugas untuk membeli soju sudah kembali, mereka makan dengan lahap dan heboh karna di selingi obrolan tentang banyak hal. Dongwoo menyingkir dari kerumunan tak lama setelah makanan di piring nya habis dan berjalan menuju balkon sambil membawa gitarnya, sun hee yang sangat menyukai permainan gitar dongwoo pun ikut pergi menuju balkon sambil berjingkat. Sunggyu dan minji sedang sibuk bermesraan, sementara yang lain sedang sibuk mentertawakan pertengkaran sungyeol dan hoya sampai2 tidak menyadari sun hee pergi menuju dongwoo dengan satu botol soju dan dua buah gelas di tangan, hanya myungsoo yang menyadari nya karna dari awal matanya memang tak bisa lepas dari gadis berambut merah itu. Tapi toh bisa apa dirinya, saat tatapan mengancam yang sun hee keluarkan membuatnya membatu dan tak bisa berkata apa2.
“kau memang sudah boleh minum soju saengie?” tanya dongwoo begitu melihat sun hee
“boleh ko oppa, aku kan sudah sembuh” jawab sun hee mantap
“yakin? Bukan nya sunggyu hyung masih mengontrol menu makan mu?” tanya dongwoo tak yakin
Sun hee mengibaskan tangan nya “aku kan bukan bayi oppa, aku tau aku salah karna tak bisa menjaga kesehatan ku. Toh aku pun sekarang baik2 saja, oppa tau aku tidak suka di atur kan? Itu menyiksa ku oppa rasanya seperti di cekik” dan gadis itu benar2 menaru tangan nya di leher sambil membuat gerakan mencekik leher, membuat dongwoo memukul kepala nya pelan
“arra, siapa yang tidak tau kalau sifat keras kepala itu turunan genetik dari oppa mu”
Sun hee terkikik mendengar jawaban dongwoo dan mulai menuang soju ke gelas dongwoo dan gelas nya sendiri
“oppa kenapa menyendiri disini?”
“aku merindukan eoma ku sangie” mata dongwoo menerawang jauh, sun hee menepuk tangan dongwoo pelan untuk memberikan kekuatan pada pria itu. Baginya, dongwoo adalah pria lembut dan sensitif yang tidak kalah peka akan keadaan sekitar seperti layaknya woohyun. Meskipun penampilan nya yang manly dan status nya sebagai rapper mengelabui banyak orang, tapi sun hee tau bahwa hati dan perasaan oppa yang ada di depan nya sekarang ini adalah yang terlembut di antara member infinite lain nya.
Dongwoo mulai memetik gitarnya sambil menerawang melihat langit malam yang di hiasi banyak bintang, saat ini sudah bulan maret dimana sudah memasuki musim semi. Bintang2 di langit menambah kondusif suasana di balkon dormitory infinite, membuat dongwoo dan sun hee semakin tenggelam dengan isi kepala masing2. Sun hee memikirkan omongan2 yang sungjong keluaran saat ia, sungjong dan hyura mengobrol di kamar sungyyu beberapa saat yang lalu. Sang maknae membagi pemikiran nya tentang kondisi hubungan sun hee dan myungoo saat ini, membuat gadis itu banyak berfikir bahwa memang tak ada salah nya memaafkan myungsoo toh ia juga memang sudah memaafkan pria itu. Hanya saja sungjong tau dengan pasti bahwa sun hee masih bersikap kasar dan tidak biasa pada sang visual. Hati nya melemah saat sungjong membeberkan perubahan sikap myungsoo yang jadi lebih pendiam dan sering terlihat lelah, karna kerap kali myungsoo terjaga sampai larut malam padahal jadwal nya seharian sudah padat. Sang maknae khawatir dengan kondisi kesehatan hyung nya tersebut, dan tidak ingin lagi ada masalah di antara sun hee dan myungsoo. Satu permintaan tulus dari sang makane agar ke dua nya saling memaafkan dan memulai lembaran baru, melupakan ego dan membuang jauh gengsi masing2 agar kedua nya berbahagia tanpa perlu ada yang merasakan sakit lagi.
“kau juga sedang banyak pikiran yaah?” suara dongwoo menelusup indera pendengaran sun hee
“jangan pura2 tidak tau oppa” sun hee memincingkan matanya, membuat dongwoo tegelak
“hey, kau mau bernyanyi? Keluarkan saja semua nya lewat nyanyian, dari pada kau pendam sendiri dan malah jadi sakit lagi. Eotthe?”
Sun hee menimbang2 sebelum akhirnya mengangguk
Nareul tteona bonaen geuga ajik neomu miwoyo
I still hate you, you who left me
Chagapge sigeobeorin nae gaseumeun ajikdo geureul
My cold heart is still
Geuriwohaeyo
Missing you
Geuriwohaeyo
Missing you
Geuriwohaeyo
Missing you
Geuriwohaeyo
Missing you
Geuriwohaeyo
Missing you
10 pasang mata yang sedang bercengkarama di ruang tengah itu kemudian serempak menoleh ke arah balkon tempat sun hee dan dongwoo berada saat mereka mendengar alunan suara sun hee, suara lembut itu menyatu sempurna dengan petikan gitar dongwoo. Suasana melow nan sedih langsung menghinggapi semua nya saat mereka melihat sun hee sedang menyanyi dengan sepenuh hati sambil memejamkan mata. Suara sunhee mungkin memang belum sebagus sunggyu, tapi nyanyian yang di keluarkan dari lubuk hati terdalam itu jelas2 memberikan sensasi berbeda bagi mereka yang mengerti alur cerita. Myungsoo tak bisa mengalihkan pandangan nya dari sun hee, dan dengan pahit mengakui betapa alunan melodi itu mengiris2 hatinya tak tersisa
Naui jeormeun narui sarangeun ireoke kkeuchi naneyo
The love of my young days is ending like this
Geudae kkok haengbokhaeya haeyo
You have to be happy
Oraen sigani jinagado uri seoro gieokhaeyo
Even if a long time passes by, we’ll still remember each other
Geuttaen seoroga isseosseumeul
Those times when there was still “us”
Geuttaen seoroga isseosseumeur
Those times when there was still “us”
*******
Sunhee mabuk berat, dan itu berarti bencana bagi dongwoo. Karna sunggyu sedang mengeluarkan rentetan omelan nya pada sang rapper dengan berapi, kalau saja tidak ada minji disana dongwoo yakin ia sudah tuli akibat ulah leadernya. Dengan sabar minji menenangkan sunggyu yang sudah kalap begitu melihat keadaan sun hee yang menundukan kepala dan sudah tak sadarkan diri, meskipun minji juga sudah dalam keadaan setengah mabuk. Entah apa yang 4 gadis itu pikirkan, mungkin terbawa dengan suasana nyanyian sunhee sampai semuanya memutuskan untuk mabuk dan tumbang. Kecuali minji yang masih sadarkan diri karna gadis itu kuat minum, tapi berdiri nya saat ini pun sudah sedikit gontai.
“biar aku yang antar sun hee hyung, hyung antar minji dan jin hee saja” myungsoo menawarkan diri
“jinhee juga mabuk, aku tidak bisa membawa 1 orang mabuk dan 1 orang setengah mabuk”
“aku yang antar jin hee kalau begitu hyung, kau tanggung jawab pada hyura kibum-aah” ucap woohyun
“eiys jinja im hyura, aku bisa dibunuh minho kalau begini caranya” key berkacak pinggang
“minho? Kenapa minho?” sungyeol yang sedari tadi memang memerhatikan hyura tak bisa menahan rasa penasaran nya
“sudah tidak usah banyak tanya yeolie-yaa, aku antar minji myungsoo antar sun hee woohyun antar jin hee dan kibum kau memang harus membawa hyura. Sampaikan salam ku untuk member mu dan permintaan maaf ku pada minho karna sudah membuat hyura mabuk begini, bilang pada eoma ku aku akan pulang ke rumah myungsoo-yaa, kau juga woohyun-aah hati2 dengan adik nya jin hee”
“ne hyung” ke tiga pria itu langsung menjalankan titah sang leader, mereka memakai properti penyamaran secara lengkap dan turun ke basement dengan perasaan was2 sambil menggendong tanggung jawab masing2.
Selama perjalanan pulang myungsoo tak bisa berhenti mencuri pandang pada sun hee yang tertidur pulas di sebelah nya, mengacak rambut gadis itu dan mencubit2 pipi putih nya. sudah lama aku tak mendengar mu menyanyi tapi kenapa malah lagu sedih yang ku dengar kali ini dumal nya dalam hati, sementara sun hee yang mabuk berat tidur dengan damai. Tidak ada sumpah serapah atau racauan yang keluar dari bibir gadis itu, sesampai nya di kediaman keluarga kim myungsoo mengetuk pintu terlebih dahulu dan meminta bantuan beberapa pelayan sebelum kembali ke mobil dan menggendong sun hee. Nyonya kim yang terbangun untuk mengambil minuman kaget luar biasa saat melihat anak bungsu nya tertidur pulas di gendongan myungsoo dengan bau alkohol yang menyengat. Myungsoo menaru sun hee di ranjang nya dan langsung keluar kamar karna nyonya kim langsung mengambil alih sun hee untuk melepaskan sepatu dan mantel yang gadis itu kenakan dnegan bantuan kepala pelayan
“apa yanag terjadi myungsoo-yaa? Kenapa sun hee mabuk begini?” beberapa menit kemudian nyonya kim keluar dari kamar sun hee dan menyambangi myungsoo yang sedang duduk di ruang tamu lantai 2, tak ada nada kesal atau marah yang keluar dari bibir wanita cantik itu, hanya nada khawatir yang nyata yang bisa myungsoo dengar
“josonghamidha omonim, sun hee mabuk saat merayakan ulang tahun ku di dorm. Kami tidak memperhatikan nya jadi ia bisa minum banyak dan mabuk seperti ini. Jongmal josonghamidha omonim” jawab myungsoo sambil menundukan kepalanya dalam
“aigoo anak nakal ini, selalu saja merepotkan orang2 di sekitarnya. Kapan ia mau bersikap dewasa dan tidak membuat orang khawatir. Gwencana myungsoo-yaa, ini bukan sepenuh nya salah mu sun he memang masih kekanakan dan suka berbuat seenaknya”
“ini salah ku omonim, tidak seharunya kami minum2 seperti itu jongmal josonghamidha”
“eiys, aku juga pernah muda myungsoo-yaa aku juga tau dengan sangat pasti kalau kalian tidak minum setiap hari kan. Lagi pula ini ulang tahun mu bukan? Jadi wajar jika di pesta perayaan ada yang minum”
Tak tau harus berkata apa menanggapi ucapan nyonya kim myungsoo hanya bisa tersenyum manis
“sudah hampir pagi, tidak baik jika kau pulang ke dorm. Mengiap disini saja bagaimana?” nyonya kim menepuk lembut myungsoo pelan “sunggyu juga bilang akan pulang bukan?”
“ne omonim, hyung sedang mengantar minji dan akan kembali ke rumah”
“yasudah kau tidur di kamar sunggyu saja, itu kamar nya persis di depan kamar sun hee”
“ne omonim, tapi boleh kan aku melihat sun hee terlebih dahulu?” tanya myungsoo takut2
“tentu saja boleh, aku percaya pada mu. Lihat lah sun hee setelah itu baru tidur di kamar sunggyu, aku akan kembali ke kamar.” Jawab nyonya kim sambil bangkit berdiri “selamat malam myungsoo-yaa, kerigeu saengil chukkahandha” ucap nyonya kim sambil tersenyum manis. Sedikit banyak wanita paruh baya itu tau apa yang sedang terjadi dengan putri bungsu nya, dan melihat bagaimana cara myungsoo memperhatikan sun hee malam ini membuat ia merasa yakin bahwa yang terjadi di antara ke dua nya hanya kesalahapahaman semata. Maka tak ada niatan sedikit pun untuk mengintervansi kehidupan si bungsu dengan terlalu banya ikut campur apa lagi menyalahkan myungsoo perkara tumbang nya sun hee beberapa waktu yang lalu, baginya ini adalah salah satu frase yang harus sun hee jalani untuk melalui masa muda dan mendapatkan kedewasaan nya. kebebasan dalam menentukan pilihan dan bertanggung jawab adalah hal yang selalu nyonya kim tanamkan pada putra putri nya sedari kecil, mereka boleh menjadi apa pun dan bersama siapa pun selama itu masih dalam jalur yang benar dan bertanggung jawab untuk segala konsekuensi di balik pilihan itu
“kamsahamidha omonim”
*******
Sunggyu pulang saat jam sudah menunjukan pukul 4 pagi, beruntung orang tua minji juga berfikiran terbuka sama seperti orangtua nya sehingga ia tidak sampai mendapatkan cacian apa lagi sampai larangan untuk menemui anak tunggal mereka karna sudah mengantar minji pulang dalam keadaan setengah mabuk. Begitu sampai di rumah sunggyu tak langsung masuk ke kamar nya melainkan ke kamar sun hee, ia membuka pintu dengan hati2 dan melihat adik nya sedang tertidur pulas. Setelah memastikan keadaan sun hee baik2 saja ia langsung masuk ke kamar nya, dan tidak begitu terkejut melihat seseorang sudah tergolek di ranjang nya dengan nyaman karna ia tadi sempat melihat mobil myungsoo di garasi. Setelah bersih2 dan berganti pakaian, ia langsung terjun bebas ke kasurnya dan memejamkan mata. Baru sekitar 30 menit sunggyu memejamkan mata saat tiba2 pipinya terasa di tampar, setengah sadar ia membuka mata dan melihat tangan myungsoo yang berada tak jauh disana
“eiys jinja, sleep habbit nya belum berubah ternyata” dumal sunggyu, ia memutar badan nya untuk menghadap ke arah yang berlainan, 15 menit kemudian giliran punggung nya yang di tendang
“yaa kim myungsoo!” sunggyu bangkit dan mengguncang tubuh myungsoo dengan tidak manusiawi karna merasa kesal
“ngg...” myungsoo langsung bangun terduduk karna guncangan itu terasa sangat hebat di seluruh badan nya “wae hyung? Hyung tidak mau tidur apa? Aku baru tidur...” ia melirik ke jam yang tergantung di tembok “astaga satu jam” ucap nya setengah sadar, baru ia akan kembali ke posisi berbaring saat tangan sunggyu menahan badan nya
“ya ya ya, kau tidak sadar sudah menampar dan menendang ku huh?”
“tidak, sudah hyung aku mengantuuuk” erang myungsoo
“ kim myungsoo! Aku tidak tahan tidur satu ranjang dengan mu, bisa2 besok badan ku rontok semua.”
Entah karna nyawa yang belum terkumpul semua atau memang saking lelah nya, myungsoo hanya memandang sunggyu tanpa ekspresi sebelum kemudian bangkit dengan agak terhuyung
“kau mau kemana?” tanya sunggyu heran
“aku tidur bersama sun hee saja” jawab nya santai
“ya!” dengan cekatan sunggyu bangkit dan menarik bagian belakang kaos yang myungsoo gunakan
“eiys hyung apooo” teriak nya melengking karna tercekik
“apa kata mu barusan? mau kemana kau? Kamar sun hee? Cih jangan bermimpi, tidur di kamar tamu di ujung koridor saja sana jangan berani2 nya mendekati kamar sun hee” ancam sunggyu
“shireo, aku mau tidur dengan sun hee saja”
“yaa kim myungsoo!” sunggyu berteriak sambil mengeluarkan suara 3 oktaf nya, membuat myungsoo refleks menutup telinga dan membuat sebagian nyawa nya terkumpul
“ara hyung ara” jawab myungsoo sambil ikut berteriak kesal “aku hanya bercanda, iya iya aku akan tidur di kamar tamu”
“awas kau kalau sampai benar2 tidur di kamar sun hee, ku pecat kau jadi member infinite ara?”
“aratanika!” sembur myungsoo sebelum benar2 keluar dari kamar sunggyu “apa2an sih hamster itu” ucap nya sebal begitu menutup pintu
“sedang apa kau disini?”
Satu suara bernada kaget dari arah belakang membuat myungsoo memutar tubuh nya secepat kilat, dan tercengang lah ia saat mendapati sun hee sedang bediri di koridor sambil membawa beberapa butir telur rebus
“omonim menyuruh ku menginap” jawab myungsoo cuek seraya memasukan tangan ke saku celana tidurnya
“eoma? Dalam rangka apa?” sun hee masih tak bisa menyembunyikan rasa kaget nya mendapati myungsoo ada di rumahnya terlebih di lantai 2 di daerah sekitar kamar nya pada pagi buta begini
“sebagai ucapan terimakasih karna sudah mengantarkan putri bungsu nya yang kekanakan dan mabuk dengan selamat sampai di rumah. ”
“kau yang mengantar ku pulang? Dengan cara apa?” saking kaget nya sun hee sampai mempercepat langkah nya dan mendekati myungsoo
“tentu saja ku gendong, menurut mu bagaimana lagi? Dan asal kau tau saja kau itu berat” pria itu menaikan sebelah alisnya
“gen-mwo? Kau menggendong ku? Dengan cara apa? Yaa! Tidak usah menghina ku”
Myungsoo hampir saja menyemburkan tawanya saat melihat kedua manik mata coklat itu berkilat, meskipun kilatan itu cenderung marah tapi tak urung ia merasa senang juga bila di bandingkan dengan tatapan datar yang sun he ekeluarkan sepanjang di dorm infinite tadi.
“kau habis dari mana?” myungsoo mencoba mengulur waktu untuk menambah intensitas ketengangan disana
“dapur, aku lapar” jawab sun hee singkat
“cih dasar habis mabuk saja lapar” cibirnya “apa itu? Telur rebus? Kau hanya bisa masak telur rebus yaah?
“yaa jawab dulu pertanyaan ku tidak usah mengalihkan pembicaraan”
“kenapa? Penasaran sekali yaah?” myungsoo mendekat
“an..aniooo”
“jinja? Apa yang kau harapkan huh?”
“ti...tidak ada yang ku harapkan kim myungsoo”
“apa yang ada dalam otak mu kim sun hee? Apa yang kau bayangkan hmm?” myungsoo mencoba menggoda sun hee
“tidak aku tidak membayangkan apa2” jawab sun hee cepat, terlalu cepat sehingga membuat senyum kemenangan tercetak jelas di bibir myungsoo
Dengan perlahan myungsoo melangkah menghampiri sun hee, membuat gadis itu refleks melangkah mundur sampai akhirnya menghantam tembok.
“ya..yaaa mau apa kau?” suara sun hee sudah bergetar saking gugup nya, ini pertama kali nya ia berada dalam jarak sedekat ini dengan myungsoo. Ia tak bisa berkelit saat tatapan setajam elang itu mengintimidasi nya, membuatnya terpaku dan tak bisa mengalihkan pandangan kemana pun. Siapa yang tak terbius dengan pandangan mematikan yang myungsoo punya? Trademark yang selalu menjadi kebanggan pria itu sejak awal debut, myungsoo kembali melangkah maju dan menelan habis jarak yang tersisa antara ia dengan sun hee sambil merentangkan tangan nya di tembok belakang sun hee dan mengurung gadis itu. Jantung sun hee langsung bergemuruh begitu kemudian myungsoo tersenyum miring dan menampakan lesung pipi sambil memandang nya intens, membuatnya serasa seperti kehabisan oksigen.
Sementara myungsoo? Pria itu sangat menikmati apa yang ia lihat dengan kedua matanya saat ini, wajah semerah tomat dan kedua bola mata yang membesar di titik maksimalnya adalah hal yang sangat menyenangkan untuk myungsoo saksikan. Sudah berapa lama ia tak melihat wajah gadis nya tersipu menggemaskan seperti ini? dan berapa lama ia tak mendapati sun hee memandang nya intens begini? ia bisa merasakan hembusan hangat nafas sun hee yang putus2, ia kembali memajukan wajahnya benar2 menghapus jarak antara dirinya dan gadis itu. Saat wajah tampan itu semakin mendekat sun hee hanya bisa mengepalkan tangannya semakin erat, ia tiba2 tersadar dan....
Praaak
“aoooow” myungsoo memekik sekuat tenaga saat tiba2 kening nya di hantam sesuatu yang keras, ia memegangi kening nya yang pasti sudah memerah dan melangkah mundur sambil sedikit membungkuk menahan sakit
Kesempatan itu tidak di sia2kan sun hee, dengan tergesa gadis itu segara bergerak dari posisi yang hampir saja mencabut nyawa nya karna membuat jantung nya bekerja ekstra keras. Dan kemudian mencari posisi aman
“yaa kim sun hee apa yang kau lakukan?” myungsoo memandang sun hee yang sedang melipat tangan nya di depan dada dengan sengit, ia melirik telur rebus yang ada di genggaman tangan sun hee. Kulit telur itu sudah terkoyak dan hancur “kau memukulkan telur itu ke kening ku?” teriak nya melengking
“ne, habis kepala mu kan keras seperti batu jadi kurasa cocok di jadikan tempat untuk memecahkan telur. Lagi pula berani sekali kau macam2 di rumah ku dasar pervert” sebelum myungsoo berbuat yang aneh2 lagi gadis itu lagsung masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu, seraya menetralkan debaran jantung nya yang sudah berdebar kencang sedari tadi
Sementara myungsoo hanya bisa memandang kesal pada pintu bercat putih itu, menggendor dan memaksa sun hee membuka pintu sampai pintu itu rusak pun hanya akan jadi usaha yang sia2 jadilah ia melanjutkan niat awal nya untuk menuju kamar tamu di ujung oridor lantai 2 kediaman keluarga kim. Mengoceh panjang pendek sambil menahan kesal yang sudah menggerogoti nya dari tadi, membuka pintu kamar tamu dengan kasar plus bantingan sebelum menyurukan diri nya di kasur empuk.
Cut!
anyeeeong tania is back hohoho, mau minta maaf karna udah lama update ff nya dan muncul2 cuma bisa bikin segini aja dengan ending yang aku akuin cukup gantung. buat para readers kesayangan terimakasih untuk kesediaan waktu nya membaca dan ngedukung ff aku, oh iyaa untuk next chapter seperti nya akan agak lama karna aku sedang dalam persiapan UTS dan kerjaan yang numpuk menjelang akhir tahun :"( . ending dan kelanjutan cerita ini juga biasanya berdasarkan coment2 yang ada disini, soplease coment dan love nya yaah hehehe. terakhir nih yaaa aku mau ngucapin selamat ulang tahun buat crying baby nya infinite dan inspirit jang dongwoo, saengil chukkhae uri dong oppa #happy25DWday dan jugaaaa selamat untuk peluncuran album nya buat Infinite F yeaay yeaay. see you on next chapter ;)
xoxo
@tanianatashia