The Real Side Of You
Part 14
ketika harapan dan kepercayaan itu di hancurkan aku tidak pernah tau bahwa rasanya akan sesakit ini.
Sun hee POV’s
Gamang, itu lah yang sedang ku rasakan saat ini. Mungkin karna tubuh ku yang memang sudah tidak bisa berjalan dengan benar akibat kelelahan sehingga semua nya terlihat bergoyang dan tidak pada tempatnya. Rasa berdenyut yang sangat intens sudah ku rasakan di sekujur tubuh sesaat setelah melangkah masuk ke dalam rumah terutama di bagian kepala dan tenggorokan, membuat dada ku jadi terasa sakit dan sesak. berdiri ku pun sudah tidak lagi lurus, ku sandarkan seluruh beban tubuhku pada tembok yang membentang dari pintu depan sampai ke belokan menuju tangga. Saat hendak berbelok aku merasa sudah tak kuat berjalan lagi, tubuh ku melemas dan semuanya tiba2 terasa gelap.
********
Aku membuka mata perlahan saat ku rasakan tenggorokan ku terasa sakit dan kering, bau khas rumah sakit langsung menyerbu indera penciuman dan membuat ku mengernyit tanpa perlu di komando. Kenapa aku bisa disini? Pikir ku bingung, seingat ku semalam aku sedang berjalan tertatih untuk mencapai kamar sampai semua nya tiba2 terasa gelap. Dan jam berapa sekarang? Rasanya aku sudah tidur cukup lama, sakit kepala yang ku rasakan juga sudah sedikit berkurang hanya saja badan ku terasa kaku dan yang paling penting aku haus. Aku bangkit dari posisi tidur, menoleh ke samping kanan dan mendapati sunggyu oppa sedang tertidur dengan kepala telungkup di sisi tempat tidur sambil menggenggam tangan ku. Sudah berapa lama ia tertidur dengan posisi begini? Ku elus lembut kepalanya sambil tersenyum, “oppa ireona, kepala mu bisa sakit kalau tidur seperti itu” ucap ku sambil menepuk2 lembut pundak nya
“ng..sebentar lagi aku mengantuk” racaunya sambil mengibaskan tangan
“mangkanya oppa harus bangun, pindah tidur di sofa sana” ku tepuk2 pundaknya
tidak ada respon “astaga opppaaaaaa” rengek ku lagi, setelah suara teriakan ku baru ada jawaban. seperti tersengat ia mengangkat kepala secara tiba2 dan membelalakan matanya
“kau sudah bangun saengie? Astaga akhirnya kau sadar” sunggyu oppa memeluk ku erat, aku membalas pelukan nya sambil tersenyum. Rasanya nyaman sekali di peluk seperti ini oleh sunggyu oppa, sudah lama aku tidak bermanja2 dengan nya karna persiapan comeback infinite yang semakin dekat menyita habis waktunya
“apa yang terjadi? Kau membuat ku khawatir tahu” ia mengurai pelukan nya untuk menatap ku dengan tatapan menyelidik
Ku balas tatapan itu dengan senyuman “hehehe mian oppaa, aku tidak bermaksud membuat mu beserta eoma dan appa khawatir”
“apakah terjadi sesuatu? mau berbagi cerita?” tanya nya
“aku haus oppa” keluh ku untuk mengalihkan pembicaraan, sunggyu oppa segera bangkit dari duduknya dan mengambilkan minum untu ku. Aku belum mau membahas apa pun, jangankan membahas mengingat pun aku tak sudi.
“kenapa aku bisa disini oppa?” tanya ku seraya mengambil gelas yang ia sodorkan
“semalam kau pingsan, ahn ahjuma melihat mu tergeletak dan eoma langsung menelfon ku. Bagus aku belum tidur, kalau aku sudah tidur mungkin aku juga baru bisa melihat mu pagi ini”
Aku terkekeh mendengar jawaban sunggyu oppa, tentu saja oppa ku ini kan tukang tidur dan susah sekali membangunkan nya “apa yang dokter katakan? Berapa lama aku harus disini?”
“dokter bilang kau kelelahan dan stres” ekspresi sunggyu oppa langsung berubah serius, er...aku agak sedikit ngeri bila oppa ku sudah memasang ekpresi seperti ini karna menurutku menyeramkan “wae? Oppa jangan memandang ku seperti itu”
“tidak ada lari pagi, bagun subuh dan bergadang sampai larut malam lagi saeng. Makan semua makanan mu secara teratur, tidak ada alasan lupa atau malas. Selama ini aku diam bukan karna aku tidak tau apa2, jadi selama aku masih berbaik hati lebih baik cepat buang kebiasaan2 aneh itu”
“eiys, lari pagi itu sehat oppa”
Pletak! “sehat kepala mu, kalau semalam nya bergadang sih bukan sehat tapi cari penyakit namanya”
“oppa apooo, yasudah aku mau pulang saja” aku memegangi puncak kepala ku yang terasa nyeri akibat pukulan nya
“andwe! kau baru boleh pulang 2 hari lagi. Aku tidak mau mendengar alasan apa pun”
“yaa oppaa aku tidak mau berlama2 di rumah sakit, oppa kan tau aku tidak suka disini. Aku tidak punya kenangan baik disini”
“siapa juga yang punya kenangan baik di rumah sakit, dasar bodoh” sunggyu oppa memukul kepala ku lagi “tidur lagi sana, kau harus banyak istirahat.”
“oppa sakit tahu, kalau aku gagar otak bagaimana? Kau mau bertanggung jawab huh?”
“tentu saja tidak, akan ku bebankan semua tanggung jawab itu pada suami mu”
“oppa mau aku menikah cepat2 yah? Keurrae, setelah lulus aku akan langsung menikah liat saja nanti”
“eiys pacar saja kau tidak punya kim sun hee, resmikan saja dulu hubungan mu dengan myungsoo”
Aku langsung diam mendengar ucapan nya, entahlah aku tidak mau membahas masalah itu dulu. Melihat ku terdiam sunggyu oppa lantas menggenggam tangan dan membantu ku untuk berbaring kembali. “tidurlah, kau harus banyak istirahat” ucapnya seraya tersenyum manis
Ku balas senyum itu “baiklah, apa oppa tidak ada schedule?”
“ada, tapi sudah ku batalkan semua. Aku minta cuti satu hari ini untuk menemani mu di rumah sakit”
“Woaah oppa jjang, gomawo oppa kau harus menemani ku seharian ini yeah walaupun hanya di dalam kamar” seru ku riang
“nee tuan putri” ucapnya
Aku pun lantas memejamkan mata untuk mencoba kembali tidur, menetralkan debaran jantung yang sempat melonjak naik karna mengingat satu nama itu
*******
Sunggyu memperhatikan dengan seksama wajah adik semata wayang nya yang sedang tertidur pulas, wajah sun hee sangat damai dan kesan pembangkang serta keras kepalanya lenyap bila ia sedang tidur. Ia tak habis pikir kenapa sun hee tidak mau menceritakan peristiwa lotte world itu pada siapa pun, karna adiknya adalah tipe orang yang sangat ekspresif. Bila ingin tau apa perasaan sun hee perhatikan saja ekspresi dan sikap tubuhnya, bila sun hee kesal itu semua akan terlihat dengan sangat jelas dari gerak-geriknya begitu pun bila gadis itu sedang senang. Sebuah buku yang sangat mudah di baca, begitu ia menjuluki adiknya. jadi bila sun hee sampai mampu mengeluarkan poker face itu, apakah rasa sakit dan kecewa yang ia tanggung sangat lah besar? Di belai nya rambut sun hee dengan penuh kasih, panggil ia sister complex atau apa pun sunggyu tak perduli. karna sun hee adalah salah satu harta paling berharga yang ia miliki, tak akan ia biarkan siapapun menyakiti malaikatnya.
******
Sungjong POV’s
Begitu mendapat telfon dari sunggyu hyung tentang keadaan sun hee noona yang pingsan dan di rawat di rumah sakit aku langsung bergegas menyelesaikan semua kegiatan solo ku dan melesat kembali ke dorm, tadi manager hyung sudah bersedia untuk menemani ku ke rumah sakit karna semua member sedang ada jadwal dan aku tak di biarkan pergi sendiri. Aku sedang bersiap2 untuk pergi ke rumah sakit tempat sun hee noona di rawat saat pintu dorm terbuka dan muncul lah myungsoo hyung dengan wajah lelahnya
“kau mau kemana sungjongie?” tanya nya sambil menghempaskan tubuh di sofa
“rumah sakit hyung” saut ku sambil mengumpulkan beberapa barang ku yang tercecer disana sini
“siapa yang sakit?” ia berbaring di sofa sambil memainkan ponselnya, aku terlalu sibuk untuk menjawab pertanyaan itu jadi ku diamkan saja “apa kau bisa menghubungi sun hee? Noona mu itu mengabaikan lu lagi jong-aah, padahal aku sudah miinta maaf seperti saran mu”
Aku berhenti dari kegiatan ku mengumpulkan barang2 dan menatap nya heran “tentu saja, noona kan sedang di rawat di rumah sakit” jawab ku
Dengan tiba2 myungsoo hyung bangkit dari posisinya
“mwo? Rumah sakit? Wae? Seolma...”
“hyung tidak tau? Semalam noona pingsan dan langsung di larikan ke rumah sakit, ah benar semalam hyung bertemu dengan noona kan? apa yang kalian bicarakan?”
Tak ada sautan, ku lihat wajah myungsoo hyung yang sedang dalam mode blank dan terlihat seperti hanya raganya yang ada disini. Ku biarkan ia bergelut dengan pikiran nya dan memutuskan untuk berjalan keluar menuju parkiran.
“jong-aah tunggu akuuu” tau2 ia sudah menyamai langkah ku, aku hanya melirik nya singkat dan bergegas masuk van karna ingin buru2 menemui noona. Tidak ada yang bersuara selama di perjalanan, kami sibuk dengan pikiran masing2 myungsoo hyung menerawang keluar jendela sementara aku hanya memperhatikan nya. Aku heran, kalau memang mereka semalam bersama dan berujung baik maka noona tidak mungkin pingsan dan hyung tidak tau apa2 bukan? Aku sangat khawatir dengan keadaan sun hee noona, karna noona satu itu mempunyai kebiasaan malas bergerak yang akut. Kalau ia sedang malas, selapar apa pun ia tidak akan makan dan itu jelas membuat kondisi lambungnya bermasalah. Van berhenti di basement rumah sakit, aku dan myungsoo hyung memakai properti untuk penyamaran kami secara lengkap because yeah netizen is everywehere. Kamar sun hee noona terletak di lantai 8, sunggyu hyung sudah memberitahu ku tadi pagi. saat kami sampai di lift pun myungsoo hyung tetap diam dan itu membuat ku khawatir karna bila sudah menyangkut noona myungsoo hyung tidak akan bersikap biasa saja.
“ada apa hyung? Apa terjadi sesuatu?” tanya ku
“hmm? Anio, aku hanya khawatir dengan sun hee” Suara dentingan lift mengalihkan pandangan ku dari myungsoo hyung dan kami segera bergegas keluar pintu. Dari kejauhan aku bisa melihat sunggyu hyung dan minji noona.
“hyung” panggil ku, sunggyu hyung menoleh dan tersenyum sementara minji noona err...wajahnya mengerikan “anyyeong nooona” ku berikan senyuman terbaik ku dan wajahnya sedikit melunak
“jongie-yaa” serunya seraya memeluk ku “sun hee baru saja meminum obatnya dan sedang tidur, bagaimana ini?” tanya nya
“hmm, yasudah tidak apa2 biar aku tunggu di kamarnya saja noona. Bolehkan hyung?” ku tatap sunggyu hyung
“boleh saja, tolong sekalian temani dia yah. Aku akan mengantar minji dan punya jadwal untuk showcase to heart besok”
“tapi hanya kau sendiri saja yah jongie-yaa, kau tidak boleh masuk” tunjuknya pada myungsoo hyung yang berdiri di belakang ku
“wae? Kenapa aku tidak boleh?” aku memandang keduanya dengan tatapan was2, aigoo sepertinya akan segera berlangsung perang dunia ke tiga disini
****
“kau masih berani menampakan wajah mu disini huh? Kalau sun hee pingsan lagi atau stres nya kembali karna melihat wajahmu bagaimana? Kau mau bertanggung jawab?” min ji menghadapkan tubuhnya ke arah myungsoo dan berkacak pinggang
“aku juga ingin menyelesaikan semua nya minji-yaa, aku tidak mau hubungan ku dengan sunhee begini terus”
“tidak ada yang perlu di selesaikan, karna tidak ada apa2 di antara kalian”
“han minji” myungsoo mengepalkan tangan nya untuk meredam emosi yang sudah bergolak, karna ia sadar yang berdiri di hadapan nya ini adalah sahabat baik gadis yang ia cintai sekaligus kekasih leadernya
“wae? Aku benar kan? Kalian tidak ada hubungan apa2”
“tolong jangan uji kesabaran ku minji-yaa”
“cih jangan sok hebat kim myungsoo, tentukan saja dulu sikap mu jangan menebar harapan palsu”
“tolong, aku hanya ingin menemui sun hee”
“andwe, kau tidak boleh menemui sun hee”
“hyung jebal” kali ini myungsoo memohon pada sunggyu
“ku bilang jangan bermimpi, kau tidak ku ijinkan menemui sun hee kalau kau masih nekat langkahi dulu mayat ku” minji berdiri di antara sunggyu dan myungsoo, memasang badan nya tegak2
Sunggyu melihat perselisihan yang terjadi di depan nya sambil menggulum senyum, ia baru sekali melihat sisi minji yang superior seperti ini saat ketiga gadis itu duduk di bangku menengah atas. Melihat bagaimana gadisnya bersikap layaknya seorang kaka kadang membuat sunggyu geli dan terpesona sendiri, jadilah ia hanya memperhatikan tanpa mau lebih banyak ikut campur.
“dasar pemberi harapan palsu”
“HAN MIN JI!” nada suara myungsoo meninggi jadi bentakan, tapi minji tidak gentar sedikit pun. Gadis itu sudah bertekat akan menjauhkan sun hee sejauh mungkin dari myungsoo, sampai tiba2 kemudian ada suara bisikan lembut di telinga kanan nya
“jagiya, biarkan L menemani sunhee malam ini” sunggyu berbisik di telinga kanan minji, membuat gadis berambut coklat itu terlonjak kaget
“shirreo, dia harus menerima konsekuensi dari pilihan nya” minji bergerak2 gelisah karna merasa tidak nyaman dengan posisi sunggyu saat ini
Sang leader infinite tersenyum manis dan merengkuh gadisnya dari belakang “biarkan saja L yang menjaga sunhee malam ini jagiya, kan ini demi kebaikan mereka”
“andwe, aku tidak akan membiarkan manusia labil ini deket2 dengan sun hee” minji berontak dari dekapan sunggyu, di pelototi namja chingu nya yang sedang memasang tampang tidak bersalah itu. sunggyu oppa ini sering sekali membuat ku jantungan rutuknya
“yaa apa kata mu? Siapa yang labil?” myungsoo hendak menerjang minji tapi di tahan sungjong
“kau lah siapa lagi, hanya kau yang tidak bisa bersikap dan menentukan pilihan mu dasar labil. Pokonya kau tidak boleh disini, kalau kau tetap memaksa aku yang akan menemani sun hee malam ini” di tunjuk nya wajah L lurus2
“eiys nanti kau bisa sakit sayang, aku baru mau bermalam di rumah mu malam ini agar bisa lebih cepat ke lokasi showcase to heart besok”
“oppa pulang sendiri saja sana, aku mau disini tidak akan ku biarkan dia dekat2 sunhee. Sudah membuat sun hee sakit dan pingsan lalu seenaknya saja mau minta maaf, jangan bermimpi”
Sunggyu gemas sekali melihat sikap minji yang menurutnya justru akan membuat masalah sun hee dan myungsoo semakin rumit, keduanya butuh waktu untuk saling bicara agar tidak ada lagi kesalah pahaman. maka di tatap nya gadis itu tepat di manik mata “han minji, biarkan L masuk dan menjaga sun hee untuk malam ini setidak nya berikan dia satu kesempatan, biarkan mereka saling bicara untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi” dan berhasil, nada lembut dan otoriter khas leader yang sunggyu gunakan berhasil membuat minji terdiam. Gadis itu menggeser posisi nya untuk membiarkan myungsoo masuk tapi tetap dengan tatapan siap perang dan api kemarahan yang berkobar bukan hanya di kedua mata tapi juga di keseluruhan ekspresinya. Myungsoo tersenyum miring pada leadernya sebagai ucapan terimakasih dan melenggang masuk ke dalam ruang rawat inap sun hee sendirian, suasana ruang vip itu temaram karna lampu utama yang di matikan dan hanya menyisakan lampu tidur di meja kecil samping tempat tidur. Sun hee memang tidak bisa tidur bila ada lampu yang masih menyala, kebiasaan yang sama dengan yang myungsoo miliki. Pria itu lantas melepas mantel dan alat penyamaran nya serta duduk di kursi samping tempat tidur yang sudah di sediakan, tak ada yang myungsoo lakukan selain memandangi wajah dengan mata tertutup itu dengan pandangan nanar. Merapikan anak rambut sun hee yang berantakan karna gadis itu terus bergerak dalam tidurnya, “mianne, jeongmal mianne” kata2 itu terus di gumamkan myungsoo tanpa henti. Dadanya sesak melihat sun hee dalam kondisi lemah seperti ini, seandainya ia bisa dengan senang hati akan di tanggung nya semua kesakitan yang sun hee derita saat ini.
“myungsoo-yaa”
“kim myungsoo”
“myungsoo-yaa”
Sun hee bergerak2 gelisah dalam tidurnya dan bergumam terus menerus, membuat myungsoo merasakan perih sampai ke lapisan terdalam saat di saksikan nya dengan kedua mata bahwa gadis ini pun sama tersiksa seperti dirinya. Bahwa gadis ini harus merasakan sakit karna pilihan nya, karna ketidakmampuan nya untuk memilih dan menentuan sikap. Dengan berat hati harus ia akui bahwa apa yang minji ucapkan tadi tidak semuanya salah, dirinya memang belum bisa bersikap dengan tegas untuk menghadapi daeyon, belum bisa membentangkan garis pembatas untuk masa lalu yang belum bisa ia lepaskan sepenuhnya. Sementara di depan nya sun hee sudah mengulurkan tangan untuk mengajak nya maju lebih jauh lagi, memulai hal baru dan merajut kisah yang myungsoo tau akan jauh lebih indah dari sebelumnya. Karna hanya kim sun hee yang mampu membius nya dengan pesona berbeda, membuatnya bisa sembuh dari goresan kecewa dan sakit hati yang daeyon tinggalkan, memberikan penawar untuk kenangan buruk yang kalau saja ia mampu dengan senang hati akan ia buang dan kubur dalam2. Di genggam nya kedua tangan putih itu dengan lembut, dan ia letakan di kedua belah pipinya merasakan desiran hangat saat bisa di rasakannya lagi sentuhan lembut itu. myungsoo memejamkan matanya dan tampaklah lesung pipi yang belakangan ini jarang muncul menghiasi wajah tampan nya.
*******
Olympic Gymnastic Stadium
Konser hari ke dua yang shinee selanggarakan berjalan dengan sukses layakanya konser hari pertama, ribuan shawol yang tidak mendapatkan tiket pada konser hari pertama kembali memadati venue dan menciptakan lautan bewarna pearl aqua yang membuat buku kuduk siapa pun meremang saat melihatnya. Fanchant dan teriakan saat hari kedua ini juga tidak kalah histeris dengan apa yang di dengar saat konser kemarin, membuat para member shinee yang tadinya sempat khawatir akan kosong nya venue menjadi bersemangat kembali. Konser sudah selesai dari beberapa waktu yang lalu dan saat ini ke lima member sedang berkumpul di ruang tunggu mereka untuk menunggu jemputan, sambil meregangkan otot dan memulihkan kondisi badan yang sudah berteriak minta istirahat akibat kegiatan rangkaian persiapan konser yang terasa seperti kerja rodi. Para member sedang bercengkrama sambil melemparkan candaan dan ejekan yang selalu di mulai dari sang lead vocal kim jonghyun, kali ini jjong hanya beraksi sendiri karna sang partner in crime key sedang membereskan barang2nya. besok adalah showcase debut to heart, jadi malam ini dirinya dan woohyun akan melakukan latihan dan persiapan terakhir. Derai tawa itu di interupsi oleh suara ketukan di pintu, sang maknae dengan malas beranjak dan membuka pintu.
“oh hyung, wasseo?” taemin menggeser tubuh nya dan mempersilakan woohyun masuk
“anyyeong” woohyun menyapa kelima member shinee satu persatu
“latihan terakhir yaa woohyun-aah?” onew bertanya tanpa memandang woohyun, sang leader sedang sibuk memainkan ponsel nya
“ne hyung latihan terakhir, ah padahal aku ingin sekali menjenguk sun hee” keluh woohyun sambil menyenderkan kepala nya pada minho
“sun hee sakit?”
“noona sakit?”
Onew dan taemin dengan serempak bangkit dari kursi masing2 dan mengelilingi woohyun
“coba lihat, kompak sekali lee brother ini” jjong menggelengkan kepalanya
“wow wow wow, santai hyung taemin-aah.”
“apa yang terjadi dengan sun hee?” kali ini onew bertanya dengan suara yang lebih tenang
“that little punk fainted last night dan langsung di larikan ke rumah sakit hyung, tapi sekarang ia sudah sadar dan kondisi nya juga sudah membaik. Tadi ia sempat melakukan video call dengan ku dulu sebelum meminum obat nya dan pergi tidur”
Penjelasan woohyun membuat onew dan taemin menarik nafas lega, “hyung kita jenguk sun hee noona sekarang yah?” rengek taemin pada onew
“sudah terlalu malam tae-yaa, sun hee juga kan sudah tidur. Bagaimana kalau besok saja sekalian kalian berangkat ke showcase kami?” jelas key pada taemin
“benar, kalau kita datang sekarang yang ada kita malah akan mengganggu sun hee.” Onew buka suara setelah melihat wajah maknae nya yang terlihat tidak puas
“baiklah kita jenguk noona besok pagi, tapi ingat yaa hyung PAGI-PAGI” taemin menekankan kata pagi pada minho, karna ia tau dengan sangat pasti bahwa hyung nya itu sangat susah di bangunkan. Besok minho akan menjadi mc untuk showcase to heart, jadi mau tidak mau taemin onew dan minho akan berangkat bersama menuju venue dan taemin tidak mau rencana nya menjenguk sun hee batal karna minho terlambat bangun.
“oppadeul jemputan sudah datang” hyura menyembulkan kepala nya dari balik pintu
“arraseo, ayo kita pulang” jjong bangkit petama dan mengalengkan tangan nya pada bahu onew “tenang saja hyung, sun hee gadis yang kuat. Ia pasti akan baik2 saja tidak usah terlalu khawatir”
“eoh? Ne, arraseo jjong-ah” onew tersenyum untuk meyakinkan dongsaengnya, ke enam pria itu lantas meninggalkan waiting room dan berpisah di basement. Sepanjang perjalanan pulang onew tidak mengeluarkan suara sedikit pun, bahkan saat taemin membuat keributan karna langsung menggiring minho untuk langsung tidur dan tidak menyalakan televisi saat sampai di dorm-karna malam ini ada pertandingan sepak bola-onew juga tetap bungkam. Ia langsung masuk ke kamarnya dan setelah selesai membersihkan diri ia langsung meringkuk di kasur. Diputar nya kembali ingatan saat ia mengantar sun hee pulang semalam, pembicaraan yang terjadi di dalam mobil antara keduanya. Saat tiba2 sun hee meminta onew untuk menyanyikan lagu slepless night secara live dan membuat onew kelimpungan karna gadis itu menitikan air mata secara tiba2.
Flashback
“yaa kim sun hee waeirae? Kenapa menangis?” onew menepikan mobilnya
“ah anio, suara mu sangat indah oppa aku sangat menyukai nya”
“gotjimal, apakah terjadi sesuatu? Mau bercerita?”
Dan entah bagaimana wajah khawatir yang onew tunjukan malah membuat tangis sun hee semakin kencang “appo oppa, nomu nomu appo” isaknya tersedu. Dengan lembut onew mengelus kepala sun hee dan di berinya gadis itu satu pelukan menenangkan, tanpa sunhee tau hati onew saat ini juga terasa seperti sedang di peras. Gadis yang ia cintai saat ini sedang menangisi pria lain di hadapan nya, menangis dengan tersedu dan mengibakan.
“lepaskan kalau itu memang menyakiti mu, jangan terlalu lama memeluk pohon kaktus sun hee-yaa.” Ucapnya
“apakah sakitnya akan hilang kalau aku melepaskan nya oppa?” tany sun hee polos
“aku tidak tau, tapi setidaknya kau tidak memaksakan sesuatu di luar batas kemampuan mu. Kau sudah mencoba bertahan, tapi kalau ujung nya itu hanya menyakiti mu untuk apa?”
Flashback end
Malam itu onew tak bisa sedikitpun memejamkan matanya, kondisi sun hee membuatnya cemas setengah mati dan terjaga semalaman. Pagi2 sekali taemin sudah melancarkan berbagai macam usaha untuk membangunkan minho dan gagal, sampai akhirnya ia menelfon hyura dan meminta bantuan gadis itu untuk membangunkan minho. Taemin sudah memberitahu keadaan sun hee pada hyura dan mengajak nya untuk ikut menjenguk sun hee. Saat ini ke 5 nya sedang memakan sarapan mereka, jjong juga punya jadwal solo pagi2 sekali dan karna sang uma key tidak ada didorm maka hyura kebagian tugas untuk membuat makanan. Mereka semua sarapan dengan khidmat karna onew yang mendadak diam dan taem yang sudah sangat ribut meminta semua nya untuk segera bersiap2. Begitu sampai di depan kamar tempat sun hee di rawat ke 4 orang itu berdiri mematung, mereka merasa tidak enak kalau membangunkan sun hee karna sudah datang menjenguk pagi2 sekali seperti ini.
“biar aku yang mengetuk” hyura memberanikan diri untuk mengetuk pintu dan membuka nya perlahan, tapi badan nya mematung secara tiba2 saat di dapati nya ada seseorang yang sedang duduk di kursi dan memandangnya dengan bingung
“nuguseyo?” tanya myungsoo heran
Mendengar suara itu, membuat onew tersentak dan ikut mematung. Jadi myungsoo menemani sun hee semalaman? Batin nya, Taem melangkahkan kaki nya masuk terlebih dahulu di ikuti minho hyura dan baru kemudian onew
“anyyeong hyung” sapa taemin pada myungsoo
“oh anyyeonghaseyo, taemin-aah, mihho hyung dan onew hyung. Ku kira siapa” myungsoo bangkit dari duduk nya dan tersenyum ke arah para tamu yang baru datang “sun hee belum bangun karna baru saja meminum obatnya subuh tadi.” Jelas myungsoo
Yep tadi subuh sun hee sempat sadar dan histeris saat melihat siapa yang menunggui nya semalaman, dan myungsoo harus membujuk anio memohon tepatnya agar ia di perbolehkan menemani gadis itu semalaman. Selama waktu sadarnya myungsoo terus2an meminta maaf pada sun hee dan meyakinkan gadis itu untuk memaafkan nya, dan sun hee bilang kalau ia sudah memaafkan myungsoo. Hanya memaafkan bukan melupakan apa yang terjadi, myungsoo tau pasti hal itu yang sedang sun hee lakukan. Meskipun sudah tidak seketus kemarin tapi sun hee tetap tak semanis biasanya membuat myungsoo jadi uring2an sendiri.
“apa yang terjadi pada noona hyung?” tanya taem
“ia kelelahan dan err...stres”
“stres? Stres kenapa? Apakah terjadi sesuatu di antara kalian hyung? Apa kalian bertengkar selama perjalanan pulang kemarin?” taem menolehkan kepalanya pada onew untuk mendapatkan jawaban, membuat myungsoo meliriknya sengit
“eh?” onew menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung harus menjawab pertanyaan si bungsu
“itu bukan salah onew hyung taem-aah” myungsoo yang merasa dirinya lah yang bertanggung jawab dengan keadaan sun hee membuka suara
“lalu? Ah terserah lah itu salah siapa, berapa lama noona harus di rawat hyung?” tanya nya lagi
“besok juga sudah di bolehkan pulang” taemin mengganggukan kepala mendengar pernyataan myungsoo
"Huwaa aku mengantuk, ada yang mau ikut beli kopi?” tanya minho
“aku ikut dengan mu hyung” tawar myungsoo
"Kau mau apa hyung? taeminie?"
"Vanilla latte hyung" jawab taem
"samakan saja dengan taem minho-yaa"
"Arraseo"
"Kau tidak menanyakan keinginan ku oppa?" Tanya hyura dengan wajah cemberut
"Tidak perlu, aku sudah tau apa keinginan mu tanpa perlu bertanya raa-yaa" jawab minho sambil mengedipkan matanya, membuat onew dan taem memasang gesture seperti ingin muntah dan hyura terkikik sambil menutup mulutnya dengan punggung tangan
Ke dua visual dari masing2 group itu pun keluar menuju cafetaria rumah sakit yang terletak di lantai 1, memesan 2 gelas americano dan 3 gelas vanilla latte untuk onew taemin dan hyura.
“sun hee benar tidak apa2 myungsoo-yaa?” tanya minho saat keduanya berada di dalam lift untuk naik kembali ke lantai atas
“ne hyung, ia hanya butuh banyak istirahat dan membuang kebiasaan nya malas bergerak”
“kau harus memperhatikan nya lebih kalau begitu, jangan lama2 menyimpan perasaan mu sendiri myungsoo-yaa atau kalau tidak seseorang akan mengambil nya” uacapan minho membuat myungsoo tersenyum jail
“apa hyung sudah mengalami nya sendiri?”
“yaa aku hanya menasehati mu” minho memukul bahu myungsoo pelan, membuat kedua nya tergelak
Saat myungsoo dan minho kembali dari cafetaria sun hee sudah bangun dan saat ini gadis itu sedang tersenyum kepada taem, myungsoo agak merasa jengah melihat kelakuan taemin yang menurut nya tidak berbeda jauh dengan sungjong. Onew dan gadis yang myungsoo tau bernama hyura itu berdiri mengelilingi sun hee dan taem yang duduk di tempat tidur, harap di catat maknae shinee itu duduk di tempat tidur sun hee ia saja semalaman hanya duduk di kursi samping tempat tidur
“ini hyung” myungsoo menyerahkan vanilla latte pada onew
“ah gomawo myungsoo-yaa”
“oppa suka vanilla latte juga?” tanya sun hee
“eoh, waeyo?”
“ku kira oppa suka americano, karna sunggyu oppa sangat suka itu. Biasanya kan pria2 jarang mau minum vanilla latte karna menurut mereka pria sejati itu hanya minum americano”
“aku minum vanilla latte ko noona” celetuk taemin
“kau sih memang bayi” balas minho
“hyuuuung” taem memajukan bibirnya kesal dan di balas minho dengan juluran lidah
“sudah biarkan saja taeminie, aku suka pria yang minum vanilla latte ko”
“uhuk uhuk” tidak di sangka myungsoo dan onew tersedak secara bersamaan akibat ucapan sun hee barusan
“oppa kalian kenapa?” hyura bertanya seraya menyunggingkan senyum jail nya sementara minho sudah tertawa terbahak2
“iya kalian kenapa hyung? Kompak sekali” taemin ikut bertanya
ke dua nya hanya diam tidak menjawab dan tersenyum kikuk, onew dan myungsoo memerhatikan sun hee yang sedang bercanda dengan taem dan hyura. Sun hee sudah jauh lebih ceria dan rona merah di pipinya kembali setelah bertemu dengan taem dan hyura, sementara minho ia sedang memasang posisi untuk tidur di sofa rumah sakit. Berapa lama pun jam tidurnya, pangeran kodok itu akan selalu merasa lelah dan mengantuk tapi kalau di berikan game atau bola sepak di jamin matanya akan langsung melebar dan bersemangat. Lumayan lama waktu yang mereka habiskan untuk menjenguk sun hee, sampai tiba2 bombardir telfon dari key yang meminta mereka untuk cepat sampai membuat onew harus menyudahi acara temu kangen nya sun hee dan taemin itu. Sang almighty juga sempat berbicara dengan sun hee via telfon, mengungkapkan perasaan khawatirnya pada sun hee dan menceramahi gadis itu panjang lebar. Key bahkan sempat meracuni pikiran sun hee yang memang sudah tidak betah berlama2 di rumah sakit untuk datang ke acara showcase to heart. Usulan yang serta merta langsung di tolak myungsoo
“kau masih butuh istirahat hee-yaa”
“aku sudah tidak apa2 myungsoo-ssi, dokter juga bilang aku boleh pulang kalau kondisi ku sudah membaik dan demam ku turun. Saat ini aku merasa baik2 saja ko, jadi ku rasa aku bisa pulang”
“astaga hee-yaa kau baru di ijinkan pulang besok, kau mau membuat omonim dan abonim beserta sunggyu hyung dan sunhwa noona khawatir huh?”
“aku sudah tidak apa2 myungsoo-ssi, aku yang akan bilang pada eoma appa dan sunggyu oppa nanti”
Onew, taemin, minho dan hyura hanya bisa melihat perdebatan itu dalam diam. Tak ada yang berani mengeluarkan suara untuk menginterupsi karna bisa di lihat kedua orang ini sama keras kepalanya, saat itu lah taem seperti mendapat petunjuk bahwa hubungan yang terjalin antara sun hee dan myungsoo tidak sesederhana itu. Karna ekpspresi khawatir dan sikap tak biasa yang myungsoo keluarkan membuat taem sadar bahwa pria itu menaruh perasaan pada noona kesayangan nya. perdebatan alot itu berlangsung cukup lama sampai akhirnya myungsoo menyerah dan keluar dari ruangan dengan perasaan kesal.
“memang dia siapa seenaknya saja melarang ku ini itu, aku saja tidak pernah mengurusi urusan nya” gerutu sun hee sambil memasukan barang2nya
“biar ku bantu eoni” tawar hyura “tapi memang tidak apa2 kalau eoni pulang lebih cepat begini?”
“aku sudah tidak apa2 ko hyura-yaa, kau dengar sendiri kan eoma ku juga sudah mengijinkan”
“tapi myungsoo hyung tidak noona” taemin bersuara
“ah aku tidak perduli dengan pendapatnya, ia saja bisa berbuat semaunya masa aku tidak”
“noona mau balas dendam?”
DEG! Skak mat! Pernyataan polos dari taemin berhasil membungkam sun hee
“an..anio untuk apa aku balas dendam?” kilah sun hee
“yasudah, kami tunggu di mobil saja yaa noona”
“sekalian biar aku yang mengurus biaya administrasi mu, sunggyu kan juga sudah meminta bantuan ku. Sebagai sogokan juga biar ia tidak langsung membunuh ku karna di kira menghasut mu” seloroh onew, membuat sun hee jadi nyengir karna merasa bersalah
Ke tiga pria itu lantas pergi dari ruangan, meninggalkan hyura yang membantu sun hee membereskan barang2 nya dan bersih2.
"Hyung sebenarnya apa yang kau lakukan sampai sun hee pingsan begitu?" Tanya minho
"kenapa kau malah bertanya pada ku choi minho? Semalam ia hanya meminta ku bernyanyi dan tiba2 menangis, saat ku antar pulang ia masih bisa berdiri tegak ko walaupun badan nya memang sudah demam"
"Mungkin dia pingsan karna mendengar suara mu hyung" seloroh minho, membuat onew menghadiakan death glare mautnya pada sang visual
"Woah bercanda hyung, oh iya sampai kapan hyung mau memendam perasaan pada sun hee? Aku bisa melihat dada mu yang naik turun melihat keberadaan myungsoo di kamar tadi" kata2 yang di ucapkan dengan intonasi cenderung santai itu membuat onew ingin sekali menenggelamkan minho ke sungai han, dasar pria tanpa emosi seenaknya saja bicara soal pengakuan dan masalah hati sesantai itu
"Kau saja dulu yang mengaku hyung, sudah bagus jongin melepaskan hyura tapi sampai sekarang masih juga kau menarik ulur perasaan nya"
"Yaa lee taemin" minho meninju dada taem pelan
"Aku benarkan hyung?"
"Sudah2 kita bertiga memang tidak sepengalaman jjong dan key kalau soal wanita dan perasaan" onew menengahi 2min
"Keurae kalian bisa bilang aku bodoh"
"Memang bodoh ko" celetuk taem
"Diam dulu lee taemin" minho memandang sang maknae sengit
"Tapi lebih bodoh mana sudah sama2 suka dan tidak ada rival tapi tetap tidak mau mengakui perasaan huh?" Minho melemparkan serangan balasan pada taem
"Jangan memprovokasi ku hyung, aku tidak akan buka suara soal hubungan ku dengan naeun. Hyung ini mau tau sekali" taem menjulurkan lidahnya ke arah minho
"Sudaah kalian ini ribut sekali seperti ahjuma" onew gemas juga melihat 2min yang jarang bertengkar tiba2 adu mulut seperti ini
Di gandengnya minho dan taem di kiri kanan dan di seretnya mereka menuju van yang sudah menunggu mereka dan 2 gadis di lantai atas sana.
anyeeeeong tania is back, aku seneng banget deh sama respon para readers yang gapernah bosen untuk semangatin aku terimakasih banyak aku pada mu pokonya lah hahaha ({})
oh iyaa untuk yang penasaran sama kisah minho-hyura dan jongin a.k.a kai nya exo, harap di tunggu yaah bentar lagi akan release hahaha. anw part 14 is up, enjoy the story and don't forget to comment yaaah me love you para readers <3