The real side of you
Part 13
“selamat atas keberhasilan konser nya”
Suara cempreng dan bersemangat milik sun hee langsung menggema dan memenuhi seluruh ruang tunggu shinee sesaat setelah gadis itu melangkahkan kaki nya. sunggyu woohyun dan hoya yang sudah saling bertukar sapa dengan ke 5 member shinee melangkah masuk lebih dulu baru kemudian di susul 3 gadis di belakangnya. Suara sun hee itu sukses membuat onew yang berdiri di sudut ruangan tersenyum simpul, ia baru akan melangkah maju saat taemin yang semula sedang duduk di sofa bersama Hyura-salah seorang staff shinee langsung berlari menghampiri sun hee dan memeluk nya erat “noona kau datang?”
Sun hee membalas pelukan itu sama eratnya dan tersenyum cerah “tentu saja” jawabnya
“eiys ada apa dengan para maknae ini? Kenapa senang sekali menempeli adik ku huh?” protes sunggyu gemas, dirinya tidak habis fikir kenapa para makane senang sekali bersikap manja pada sun hee. Tidak maknae nya, tidak maknae shinee benar2 mereka ini
“mianne sunggyu-yaa, maknae ku memang masih kekanakan dan manja” ucap onew seraya memegang bagian belakang kerah baju taem dan menarik nya mundur
“hyuuung” taemin memajukan mulutnya kesal
“gwencana oppa, jongie dan taem kan seumuran mereka masih pantas ko bermanja2” bela sun hee, ia tidak tega melihat taemin di tarik paksa begitu. Oh ayolah kapan lagi melihat Lee Taemin bertingkah imut secara langsung, ini kesempatan langka.
“jangan membuat appa mu cemburu taeminie” seru key yang sedang menghapus make up nya
“betul, jangan cari gara2 kalau kau mau selamat nanti malam” jjong ikut menimpali, membuat ke 6 orang yang baru saja memasuki ruangan itu berpandangan sambil mengeluarkan ekspresi ada apa gerangan. Minho yang mengerti arah pembicaraan hanya bisa menggulum senyum dengan susah payah, karna onew yang tepat berada di depan nya sedang memasang ekspresi mengancam yang lumayan mengerikan
Duet jongkey ini harus di beri pelajaran, saat onew sedang memikirkan sejuta rencana untuk membalas jongkey tiba2 sun hee mengeluarkan suara
“apa oppa cemburu kalau taem dekat2 dengan ku? Oppa tidak rela yaah taemin bermanja2 dengan orang lain? Oh ayolah oppa aku kan jarang bertemu dengan taem”
“ng.....” onew tidak bisa menjawab, ia hanya menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal membuat minho nyengir semakin lebar dan duo jongkey tertawa terbahak2 “phuahahaha hyung adik mu polos sekali” ucap key pada sunggyu
“hyung jangan ikut2an cemburu dengan maknae” pancing woohyun
“benar hyung, kan mereka hanya noona dongsaeng tidak baik cemburu begitu” minho menimpali
“pfft berkaca dulu sebelum bicara choi minho” seloroh jjong
“benar hyung, kau sendiri kan yang barusan bilang tidak boleh cemburu kalau status nya hanya noona dongsaeng jadi kau juga tidak boleh cemburu kalau hyura dekat dengan jong in kau kan hanya oppa dongsaeng dengan hyura”
“yaa! Lee taemin! Aku kan membela mu kenapa kau malah menjatuhkan ku?” protes minho
“buahahaha kau terjebak status oppa dongsaeng juga minho-yaa? Yaampuun padahal aku sudah kagum dengan bicara mu tadi” ledek hoya. “Kibum-ah, nugu?”
“ck bukan begitu howon-aah. Kibum awas saja kalau kau sampai berani mengatakannya.” Ancam Minho.
“sudahlah, sun hee dan minho hanya beda status ko. Yang satu di berikan harapan palsu yang satu memberikan harapan palsu” ucap woohyun cuek
“Yaa, Nam Woohyun. Jinja. Sepertinya mulutmu sudah tertular virus cerewet Kibum. Astaga.” Seru Minho.
“Wae Minho-ya? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya saja.” Balas Woohyun.
“Geure, terserahmu saja. Aku pergi dulu.” Pamit Minho. Para member SHINee kecuali Onew tertawa terbahak-bahak, terlebih diikuti tawa jahil dari Woohyun. Ruangan itu pun mendadak menjadi ramai.
“siapa yang memberi mu harapan palsu sun hee-yaa?” kali ini min ji angkat bicara.
“anio, woohyun oppa hanya asal biacara saja” sun hee memelototi woohyun, bagaimana woohyun oppa bisa tau? Oh astaga aku lupa bahwa woohyun dan key oppa ini kan sejenis sama2 terlalu peka dengan kejadian sekitar dan perasaan orang lain. Baru saja Minho oppa, sekarang aku. Duo to heart ini benar-benar.
“ya benar aku hanya asal biaca min ji-yaa, yaampun hyung jangan memberiku pandangan ingin menguliti begitu” ucapan woohyun pada sunggyu membuat yang lain tertawa
Mereka kembali mengobrol dengan riuh membahas penampilan shinee yang sangat memukau di atas panggung, sengaja tidak membahas mengenai perasaan dan semacam nya lagi. Juga tidak ada yang berani mengeluarkan kata2 bersayap karna onew sudah memberikan rambu2 lewat ekspresi.
Tapi, rasa penasaran Hoya terhadap yeoja yang diberikan harapan palsu oleh Minho, seperti yang dikatakan Woohyun sebelumnya membuatnya penasaran.
“Kibum-ah, siap yeoja yang bisa membuat Minho seperti itu. Aku penasaran sekali. Tidak biasanya Minho bisa bertingkah seperti itu.?” Tanya Hoya.
“Hmm, salah satu staff SHINee. Tunggu saja, sebentar lagi juga ia akan datang.” Ujar Key.
Satu jam waktu yang mereka habiskan untuk bercengkaram di ruang tunggu shinee sampai kemunculan hyura membubarkan acara kumpul2 itu.
“permisi maaf mengganggu, oppadeul harus bersiap2 untuk acara after party” ucap gadis itu sopan.
“Itu dia yeoja yang kami maksud, Howon-ah. Namanya Hyura, salah satu staff kami.” Ujar Kibum. Hoya hanya mengangguk, tanda mengerti.
“Wae Kibum oppa? Kenapa kau menyebut-nyebut namaku?” ujar Hyura menghampiri Kibum, Woohyun dan Hoya.
“Anniyo. Lupakan. Oh iya, aku cari si pangeran kodok itu. Dia pergi keluar belum lama. Tolong carikan dia untuk kami. Kalau sampai dia hilang, kau tidak akan memiliki oppa sepertinya lagi.” Ujar Kibum dengan menekankan kata ‘oppa’ pada hyura dan disambut cengiran lebar Woohyun yang berubah menjadi tawa diikuti member SHINee yang lain.
“Oppa, jinja. Kau bisa menelfonnya sendiri. Aku hanya ditugaskan untuk memanggil kalian, bukan untuk mencarinya. Annyeong.” Balas Hyura lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
“ah, iya. kami haru sbersiap untuk after party. Apa kalian mau ikut?” onew bertanya pada tamu2nya, ia sangat berharap sun hee akan bersedia untuk ikut
“mian hyung tapi kami harus kembali ke dorm sekarang, kalau hyung mau bawa sun hee saja” seru woohyun sambil mendorong maju sun hee
“apa sih oppa? kenapa aku?”
“kau menolak pun onew hyung akan tetap meminta mu untuk ikut” tembak woohyun langsung, membuat onew jadi semakin salah tingkah
“yasudah kau ikut saja saengie, biar aku yang membawa mobil mu. Aku akan mengantar min ji dan jin hee agar kau tidak khawatir” jelas sunggyu
“er..” sun hee mengigit bibir bawah nya merasa ragu
“ayo ikut noona nanti akan ku kenalkan pada jongin, kau belum pernah bertemu dengan jongin kan? Eh tapi jangan deh, nanti aku bisa di bunuh onew hyung lagi. Cukup minho hyung saja yang kehilangan karna jongin”
“Apa sih yang kau bicarakan taeminie? Aku tidak mengerti dari tadi” tanya sun hee
“dwesoo lupakan saja, sudah noona ayo kut”, astaga sun hee noona benar tidak peka batin taemin
“tapi tapi aku”
“sudah ayo ikuuut” taemin menggamit lengan sun hee dan menarik nya keluar ruangan
Sun Hee POV’s
Pernah dengar kata pemaksaan dan penculikan? Yep hari ini saat ini aku sedang mengalami nya, di culik dan di paksa di depan oppa dan sahabat2 ku sendiri. Miris bukan? Bagaimana mungkin oppa dan sahabat2 ku itu rela membiarkan ku di tarik paksa taemin masuk ke van shinee untuk ikut acara after party yang di selenggarakan member shinee dengan teman2 dekat mereka, oh ayolah aku tidak tahu harus melakukan apa saat bertemu dengan mereka nanti, terutama jika bertemu dengan artis senior seperti super junior? Mereka pasti mengenali bahwa aku bukan salah seorang staff shinee, aku juga tidak tau apa duo happy virus nya exo ikut atau tidak. Kalau mereka ikut kan lumayan aku bisa punya teman, karna beberapa kali ikut menemani sunggyu oppa datang ke sm bila sedang ada kepentingan aku hanya langsung bisa akrab dengan duo happy virus itu. Menurut oppa ku itu karna kami satu line dan sama2 tukang merusuh.
“eoni tenang saja kan ada aku” ucapan hyura yang yang duduk di samping menarik ku kembali ke kenyataan
“eoh untung sekali ada kau hyura-yaa, aku tidak tau harus bagaimana bila tidak ada kau” balas ku sambil menggenggam tangan nya, hyura adalah salah seorang staff shinee yang seusia dengan taemin. Aku kagum karna di usia nya yang masih sangat muda ia sudah bisa terlibat di SM dan menangani group sebesar Shinee. Tadi taem memperkenalkan kami dan entah bagaimana kami bisa langsung akrab, aku banyak bertanya tentang apa yang biasa di lakukan saat acara after party dan bagaimana suasana nya. hyura menjawab pertanyaan ku dengan sabar dan dia menerangkan dengan sangat jelas, penuturan hyura memberikan ku sedikit bayangan bagaimana harus bersikap nanti
“noona kau tidak senang yaah menemani ku?” taem yang duduk di samping kanan ku di kursi belakang memasang wajah sedih nya
“eiys bukan begitu taeminie, hanya saja aku kan tidak tau harus berbuat apa nanti. Aku juga bukan staff shinee, aku kan hanya uhm bagaimana mengatakan nya yaah, orang luar?”
“pfft apa nya yang orang luar sun hee-yaa? Kau kan adik nya sunggyu hyung, teman nya onew hyung. Adik kesayangan nya woohyun, yang merupakan sahabat ku. Kau juga eoma nya taemin bukan? Jadi yaa anggap saja kau disana sebagai pengasuh taem, awasi dia jika sudah mulai minum wine lebih dari 2 gelas karna jatahnya tahun ini hanya 2” cerocos key oppa
“kau juga bisa menemani hyura, sun he-yaa” tambah minho oppa
“agar dia tidak dekat2 jong in yaa minho-yaa?”
“hyuuung” protes minho oppa
Aku pura2 tidak mendengar perdebatan antara jonghyun dan minho oppa, yang ku sadari hanya lah wajah hyura yang jadi agak sedikit kelam
“apa tidak apa2 jika aku ikut hyura-yaa?” tanya ku pada hyura, mencoba menarik perhatian nya
“oh? Ne, gwencana eoni, eoni kan sudah dekat dengan member shinee
“kau tenang saja, kan ada kami dan juga ada hyura kami tidak akan membiarkan mu sendirian atau merasa canggung. Bukankah kau dekat dengan chanyeol dan baekhyun? Ku rasa mereka juga akan ikut jadi kau tidak perlu cemas” onew oppa tersenyum manis
“baiklah oppa, tapi kau janji yaah jangan sampai menelantarkan ku”
“tenang saja sun hee-yaa aku tidak akan meninggalkan mu”
Dan penyataan onew oppa itu entah kenapa membuat ku jadi merasa agak salah tingkah, karna sorot mata dan senyum nya terkesan lebih dari sungguh2. Seakan2 dia benar2 tidak akan meninggalkan ku, aigoo kenapa perasaan ku jadi berdebar2 begini melihat senyum onew oppa. aku kembali mengajak hyura mengobrol tentang keanehan para member shinee untuk mengalihkan pikiran ku yang mulai melantur kemana2 dan entah kenapa kebanyakan yang hyura beberkan adalah rahasia dari onew oppa. apakah dia tau bahwa aku MVP? Hyura adalah seorang pencerita yang baik, aku suka caranya menceritakan hal2 simple yang bisa jadi menarik dengan gayanya sendiri. Ia becerita bukan hanya dengan suara tapi juga menggunakan sorot mata dan bahasa tubuh yang membuat ku betah berlama2 mendengar ceritanya. Beberapa kali ku dapati minho oppa tidak bisa mengalihkan pandangan nya dari hyura, membuat ku agak kehilangan fokus dari cerita hyura dan malah jadi menatap nya dengan pandangan bertanya. Ia hanya tersenyum simpul setiap kali aku memergoki nya menatap hyura dan kemudian kembali fokus pada gadis cantik yang sedang membongkar aib artis asuhan nya ini.
Tempat yang kami tuju adalah sebuah cafe di daerah gangnam yang lumayan mewah dan sudah di booking sebelum nya dengan penjagaan yang lumayan ketat. Beberapa bodyguard terlihat berjaga di sekitar bangunan, mengingat akan ada banyak artis papan atas yang hadir tentu SM tidak mau kecolongan dan memberikan ’makanan’ untuk para pemburu berita. Begitu turun dari van aku langsung merapat pada hyura sementara member shinee sudah berjalan terlebih dulu. Key oppa harus menarik taemin agar ia tidak bergelayut pada ku terus, karna taem khawatir aku aku akan kabur dari acara ini jadi ia mengambil dompet dan ponsel ku. Onew oppa melambatkan langkah nya dan berjalan di samping ku
“tolong maafkan taem sun hee-yaa, dia hanya ingin kau menemani nya”
“aku mengerti ko oppa” balas ku sambil tersenyum
“syukur lah, ku harap kau memaklumi sikap taem yang masih manja itu”
“tentu saja oppa, aku hanya merasa tidak tau bagaimana harus bersikap. oppa kan tau aku tidak pernah mau terlibat terlalu jauh dalam kehidupan keartisan sunggyu oppa jadi aku tidak pernah menghadiri acara2 seperti ini. Aku hanya tidak ingin kehadiran atau sikap ku mempermalukan kalian”
“yeah selama kau tidak mabuk dan meracau sih aku tidak keberatan” goda nya
“eh? oppaa apa yang ku racaukan waktu itu? Kau kan belum memberitahu ku”
“hmm bagaimana yah?”
“eiys oppa ayo cepat ceritaaa” aku mencoba beraegyo
“tidak mau wee” onew oppa menjulurkan lidah nya dan berlari menyusul ke empat member nya
“huu dasar ayam pelit” teriak ku
“biar saja yang penting aku tampan” balas nya juga ikut berteriak
“mwoyaa, apa hubungan nya coba” gerutu ku
“eoni” panggil hyura sambil menusuk2 lengan ku dengan telunjuknya
“ne? Waeyo hyura-yaa?”
“boleh aku mengatakan sesuatu?” tanya nya
“tentu, ada apa?”
“hmm aku baru pertama kali melihat onew oppa seperti itu, tersenyum bukan hanya dengan bibir nya tapi juga dengan kedua matanya. Belakangan ini entah apa yang membuatnya jadi sedikit pendiam dan murung, ia bukan tipe orang yang akan menceritakan apa yang ia rasakan atau pikirkan dengan gamblang. Ia akan bercerita bila dirinya ingin dan bertemu dengan orang yang pas. Jadi kerap kali kami tidak dapat mengetahui apa yang ada di hati dan pikiran nya, dibalik sikap ceria dan energi positif yang ia bawa aku tidak pernah tau ada seberapa banyak tangis yang sudah mengkristal disana.”
Aku tertegun saat mendengar penuturan hyura, selama ini aku memang selalu merasa bahwa onew oppa adalah sosok misterius yang menyembunyikan banyak hal di balik senyum manis dan tingkah konyolnya. Bukan karna kepribadian asli dirinya jauh dari image onew yang ia tampilkan, hanya saja aku merasa bahwa beban dan tuntutan yang ia pikul pastilah sangat berat. Memiliki seorang kaka yang juga merupakan public figure membuat ku sedikit mengerti bahwa ada banyak hal yang harus kalian korbankan saat menjadi seorang idol, saat kalian berbicara, bersikap dan berfikir ada banyak nama yang harus kalian pikirkan. Member mu, agency mu dan yang paling penting adalah fans mu, bahwa satu saja kesalahan kecil yang kau lakukan akan menarik dan berdampak pada banyak orang.
“Eoni, bolehkan aku minta tolong pada mu?” suara hyura menelusup indera pendengaran ku
“apa hyura-yaa? Kalau aku bisa akan ku bantu semampu ku”
“tolong buat onew oppa tersenyum dan bahagia terus seperti ia hari ini, tolong jangan biarkan dia menghancurkan dirinya dengan menampilkan poker face nya lagi, tolong lindungi dia karna di antara member yang lain ia adalah seseorang dengan hati yang paling rapuh”
“eoh?” aku hanya bisa melongo menatap hyura
“sudah ayo eoni masuk kita sudah di tunggu” ajak nya seraya menarik tangan ku.
******
Infinte’s Dorm
Myungsoo baru saja akan masuk ke kamar saat pintu dorm terbuka dan kemudian muncul sunggyu hoya dan woohyun. “yang lain sudah tidur?” tanya sunggyu, myungsoo mengangguk
ia mendudukan dirinya di sofa depan tivi mengikuti sunggyu dan woohyun sementara hoya langsung masuk ke kamar mandi
“apakah ada sesuatu yang ku lewatkan myungsoo-yaa woohyun-ah?” tanya sunggyu lagi
“tentang apa hyung?”
“sun hee, belakangan ini aku mendapat laporan bahwa dia selalu murung dan kelelahan. Kantung mata nya bahkan sudah sangat hitam dan aku melihat nya secara langsung tadi, woohyun juga sempat menyinggung soal sun hee yang di berikan harapan palsu oleh seseorang. Setau ku ia hanya dekat dengan mu belakangan ini, apakah terjadi sesuatu antara kau dan sun hee?” sunggyu sudah tidak bisa menahan rasa penasaran nya lagi, sedari tadi ia hanya mengamati saat sun hee di ledek oleh member shinee tentang onew atau pun sebalik nya. ia bisa menyimpulkan bahwa leader shinee itu sepertinya tertarik dengan adik semata wayang nya, hanya saja sepengetahuan sunggyu sun hee hanya menyukai L dan belum ada yang mengungkapkan perasaan satu sama lain. Jadi jika tiba2 sun hee berubah murung dan ia dekat dengan onew pasti ada satu kepingan puzzle yang terlewat dari pengamatan sunggyu
“hyung aku kan hanya bercanda” kilah woohyun, ia belum ingin hyung nya atau masalah ini atau myungsoo akan berubah jadi serpihan saat ini juga. Woohyun yang merasa sikap sun he berubah sejak kembali nya dari lotte world lantas menghubungi key dan meminta sang sahabat untuk menanyakan kronologis kejadian pada taemin. Dan begitu key melapor tentang apa yang terjadi, woohyun harus menahan dirinya untuk tidak menghajar myungsoo saat itu juga. Ia hanya menghampiri myungsoo dan langsung mencaci maki nya dengan segala kemarahan dan kekecewaan yang menumpuk di dadanya, ia tidak habis fikir apakah peringatan nya bebrapa waktu yang lalu tidak cukup membuka pemikiran myungsoo? Hanya dirinya yang tahu alasan myungsoo jadi rajin berolahraga dan jarang memakan makanan nya adalah karna sun hee.
“aku tidak sebodoh itu nam woohyun, aku tau ada sesuatu yang adik ku sembunyikan”
Woohyun menarik nafasnya, “aku tidak ikutan yaah, kalian bicarakan berdua saja aku mau mandi” ucap woohyun sambil masuk ke dalam kamarnya
“ini salah ku hyung” cukup lama sunggyu menunggu myungsoo untuk membuka mulutnya
“langsung ucapkan saja kim myungsoo aku sedang tidak ingin berputar2” sembur sunggyu
“dae yon menghubungi ku lagi beberapa waktu ini, ia menghampiri ku dan meminta ku untuk menemani nya pergi selama 2 minggu. Aku sudah menolak dan ia mengancam akan membeberkan ke media, aku hanya ingin ia tidak melakukan ide gila nya jadi ku setujui permintaan nya itu. Tapi sungguh hyung, aku hanya ingin cepat2 menyelesaikan permintaan nya itu tanpa maksud apa pun” myungsoo menatap sunggyu, dan di lihat nya sang leader sedang menatap ke arah nya dengan tatapan yang sudah siap menerkam
“aku mengakui kesalahan ku karna membohongi kalian dan sun hee, aku hanya tidak ingin kalian terbebani dengan masalah ini. Saat hari terakhir kesepakatan ku dengan daeyon, ia meminta ku untuk menemani nya ke lotte world. Disana aku bertemu dengan sun hee, ia sedang bersama dengan onew hyung dan taemin. Aku tidak sempat menjelaskan apa pun karna saat itu sun hee sedang dalam kondisi sakit”
Jeda cukup lama di antara penuturan myungsoo, sampai akhirnya terdengar helaan nafas panjang dari sunggyu
“dan sun hee menolak semua usaha mu untuk berdamai?”
“ne hyung, ia benar2 menghindari ku” jawab myungsoo sambil mengacak rambutnya frustasi, menerbitkan rasa iba di hati sunggyu
“ sebagai leader ku harap lain kali kau lebih sudi untuk membagi cerita mu myungsoo-yaa, karna aku paling tidak suka di bohongi. Untuk apa kau memiliki kami jika semua hal masih saja kau simpan sendiri? kami akan membantu mu menghadapi daeyon dan sisfat psycho nya. untuk masalah mu dengan sun hee sebagai seorang kaka, aku menyetujui sifat adik ku yang menolak permintaan maaf mu karna kalau aku jadi dia aku malah tidak akan sudi bertemu dengan mu. Aku tidak mau membantu, jadi kau yakinkan saja dia sendirian. Kau tau seberapa keras kepala adik ku, dan asal kau tau saja kau sudah punya saingan yang menurut ku cukup kompeten. Tentukan pilihan dan sikap mu kalau tidak mau kehilangan sun hee, jadi selamat berjuang” sunggyu bangkit berdiri, menepuk lembut bahu myungsoo dan masuk ke kamarnya
Tiba2 pintu kamar sungjong terbuka, sang maknae muncul dari balik pintu dengan ekspresi kesal “aku setuju dengan sunggyu hyung, kau harus bisa menentukan sikap dan pilihan mu kalau tidak mau kehilangan sun hee enoona”
“kau mendengar semua nya sungjongie?” tanya myungsoo kaget
“eoh aku dengar semuanya, dan tadi aku menghubungi sun hee noona katanya ia sedang ikut after party shinee. kalau aku jadi kau, aku akan menunggu di depan pintu rumah nya saat ini juga” seru sungjong lantas langsung membanting pintu kamar nya, membuat myunsgoo melongo sesaat sebelum akhirnya visual infinite itu meraih ponsel dan konci mobil sun hee yang tergeletak di atas meja. Dengan sigap myugsoo mengenakan hoodie dan topi nya serta langsung mengenali bmw merah menyala milik sun hee melaju menuju ke rumah sang pemilik. Myungsoo memacu mobil nya dengan kecepatan tinggi, jalanan juga lengang membuat jarum spidometer terus naik.
Saat myungsoo sampai di depan kediaman kim, ia melihat sebuah porsche hitam yang berhenti tepat di gerbang. Ia menepikan mobil nya beberapa meter di belakang porsche hitam itu, di matikan nya mesin mobil sambil memantau situasi. sesosok tubuh yang myungsoo kenali sebagai sun hee keluar dari pintu penumpang, myungsoo menyipitkan matanya saat kemudian ia dapati sang leader yang turun dari kursi pengemudi
“ternyata ini saingan yang sunggyu hyung bilang, syukurlah ku kira si maknae. Tidak habis pikir kalau harus bersaing dengan maknae” gumam nya
Ia mengertakan geraham saat di lihat nya onew menepuk lembut puncak kepala sun hee, entah petuah apa yang leader itu berikan sampai2 membuat sun hee mengangguk dan tidak berhenti tersenyum “cih manis sekali sikap nya kalau di depan onew hyung”
Sesaat setelah porsche hitam itu berjalan menjauh, myungsoo segera tancap gas dan berhenti tepat di depan sun hee dengan suara decitan rem yang sedikit memekakan telinga. Dengan kasar ia menutup pintu mobil dan langsung berdiri menjulang di hadapan sun hee
“bermasalah dengan ku lantas bersenang2 dengan onew hyung, hee-yaa?” semprot nya langsung
“ck, aku tidak punya masalah dengan mu dan tidak bersenang2 dengan onew oppa juga. Pikir dulu sebelum bicara kim myungsoo” jawab sun hee serta lantas berbalik, dengan cekatan myungsoo membalikan badan sun hee dan menarik nya masuk mobil
“ya ya ya lepaskan aku” sun hee terus meronta
“kita harus bicara”
“tidak mau, tidak ada yang mau ku bicarakan dengan mu”
“jangan bergerak2 terus hee-yaa, atau aku akan mencium mu” berhasil, ancaman myungsoo berhasil membuat sun hee membatu dan langsung bersikap kooperatif. Gadis itu menghempaskan tubuh nya dan langsung memasang tampang kesal yang justru membuat myungsoo gemas
Sebenar nya myungsoo hanya mengajak sun hee ke sebuah taman yang letak nya tidak terlalu jauh dari rumah gadis itu, sun hee yang sudah terlebih dulu merasa kesal dengan kehadiran myungsoo berkomitmen untuk tidak membuka mulut kecuali di tanya. Tak ada satu pun di antara mereka yang berniat membuka mulut terlebih dahulu, myungsoo memperhatikan gadis dengan rambut merah di sebelah nya dan menghembuskan nafas panjang pendek. Ia bertekad akan menyelesaiakan semua nya hari ini tapi bagaimana mungkin sun hee hanya diam tanpa ekspresi begini?
“tidak ada yang mau kau tanyakan?” myungsoo membuka percakapan
“tidak, yang mau bicara kan kau. Jadi silakan bicara kim myungsoo-ssi”
“bisa tidak bicara banmal saja? Kuping ku gatal mendengar mu berbicara formal terus”
“maaf sekali tapi tidak bisa, kalau kau mau bicara silakan bicara aku hanya akan mendengarkan”
“kenapa harus seketus itu pada ku?” myungsoo mengerucutkan bibirnya
“aku memang begini, kalau tidak suka dengan sikap ku silakan keluar”
“ck baiklah, aku akan bicara tapi kau jangan marah2 dulu. Dan kau juga harus menceritakan kenapa bisa dekat dengan onew hyung”
“kim myungsoo-ssi, aku lelah dan sedang tidak ingin di ajak bicara yang rumit2 cepat katakan mau mu atau keluar saja”
Myungsoo memincingkan tatapan nya pada sun hee, ia tidak pernah liat sun hee sekeras ini. Berapa kali pun di bully woohyun hyung ia tidak pernah menunjukan sifat sekasar ini, lalu kenapa padanya sun hee malah begini?
Pria itu menaraik nafas panjang sebelum memulai penjelasan nya “aku....aku dan daeyon tidak punya hubungan apa2. Ia menghubungi ku beberapa waktu yang lalu dan meminta ku untuk menemani nya pergi ke beberapa tempat. saat di lotte world itu adalah hari terakhir perjanjian kami. Aku ingin langsung pergi menemui mu sepulangnya dari sana, tapi tidak ku sangka bahwa kita malah bertemu disana. Sungguh hee-yaa aku hanya menuruti permintaan nya setelah perdebatan rumit yang tak bisa ku menangkan. Aku tau aku salah sudah membohongi mu dan yang lain, aku minta maaf karna itu. Dan hey kau disana bersama onew hyung dan taemin, kalian mesra sekali apa2an itu hee-yaa aku tidak suka melihatnya”
Penjelasan tanpa rasa bersalah itu membuat sun hee tersenyum miris, benarkah hanya itu myungsoo-yaa? Tidak ada kah perasaan yang kembali bersemi disana? Lumayan lama mengenal myungsoo membuat sun hee tau dengan sangat baik bahwa pria itu bukan tipe orang yang akan senang hati melakukan sesuatu bila ada paksaan, myungsoo akan menolak dengan tegas bila itu tidak sesuai dengan kemauan nya apa pun yang terjadi dan siapa pun lawan nya. sifat kompetitif dan tidak mau kalah yang hampir mirip dengan sifat yang hoya punya. Jadi bila ia rela mengorbankan 2 minggu waktu liburnya untuk pergi menemani daeyoon bahkan sampai membohongi member nya segala bukan kah itu berarti bahwa ia juga mau menemani daeyon?
“yasudah, sudah selesaikan? Aku mau pulang” ucap gadis itu santai
Secepat kilat myungsoo memutar kepalanya ke arah sun hee saat respon yang gadis itu berikan hanya 7 suku kata itu, myungsoo tidak tau bahwa saat ini sun hee sedang berperang menahan hati nya yang sudah bergejolak. Ingin sekali rasanya gadis itu menangis atau bahkan berteriak agar sesak yang ia rasakan berkurang sedikit saja. Sudah tak terhitung berapa kali dirinya hancur hanya karna membiarkan harapan nya melambung tinggi.
“kau...kau marah?” tanya myungsoo
“aku tidak marah myungsoo-ssi, aku lelah” sun hee memijit kepalanya, kondisi nya yang memang sedang tidak fit dan kelakuan nya berteriak2 tanpa karuan saat di konser tadi serta beberapa minuman bersoda yang ia tenggak-karna onew tak membiarkan nya menyentuh satu jenis pun minuman beralkohol- membuat kondisi sun he semakin memburuk. Gadis itu memegangi tenggorokan nya yang sudah terasa sakit dari tadi
“aku tidak punya perasaan apa pun pada daeyon lagi hee-yaa” myungsoo menelan ludah dengan susah payah, karna sebenarnya ia juga belum yakin dengan kata2 yang ia lontarkan barusan. dan sun hee menangkap gelagat gugup itu
“tidak perlu membohongi diri sendiri myungsoo-ssi, tidak kah kau lelah membohongi diri mu sendiri dan orang2 di sekitar mu? Itu malah akan meyakiti banyak orang, jujur saja kalau memang suka jangan berkelit dan malah berlari pergi, tentukan sikap mu dan pilihlah”
Dan jawaban yang sun hee berikan sukses membuat myungsoo tersentak dan mati langkah, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan jadi di rengkuh nya tubuh sun hee dengan setiap penyesalan yang ia punya “mian, aku tidak bermaksud menyakiti mu hee-yaa. Mianne mianata” ucap nya lirih
Satu lagi sayatan yang myungsoo berikan pada sun hee, untuk apa meminta maaf kalau sebenarnya pilihan nya dari awal memang tidak pernah berubah? Tak ada perasaan hangat yang sun hee rasakan, justru perasaan asing dan tak nyaman. “bisa tolong lepaskan aku kim myungsoo-ssi?” ia tidak mau berlama2 dengan pusat rasa sakitnya, atau tangisan ini akan pecah
dengan berat hati myungsoo mengurai dekapan nya karna nada lelah yang indera pendengaran nya tangkap, dirinya tau gadis ini sedang tidak dalam kondisi sehat sepenuhnya. Hal itu terlihat jelas dari bibir yang sudah memucat dan suara yang sudah semakin melirih, tapi myungsoo ingin menyelesaikan semuanya sekarang. Bilang ia egois, ia hanya tidak tahan bila harus lama2 berselisih paham dengan sun hee
Kalau dalam kondisi normal jantung sun hee pasti sudah berdetak tidak karuan karna di perlakukan seperti ini oleh myungsoo, tapi entah kenapa yang saat ini ia rasakan justru malah sesak dan kebas. Rasanya sulit untuk memberikan kepercayaan yang sama pada pria didepan nya ini, sun hee takut ia sangat takut bahwa ke depan nya pun myungsoo tetap belum bisa menentukan pilihan nya dan meninggalkan dirinya sendirian dengan harapan yang sudah menggunung. Yang justru akan semakin membuat dirinya hancur karna harapan itu tak bersambut. “aku mau pulang myungsoo-ssi, ku mohon” sun hee memejamkan matanya untuk manahan tangis yang sudah mendesak turun, ia sudah benar2 sesak dan tubuhnya terasa remuk akibat akumulasi stres dan rasa lelah. Myungsoo memperhatikan wajah cantik dengan mata tertutup itu, membuang jauh2 rasa egoisnya saat di sadari wajah itu sudah benar2 pucat tanpa tenaga. Dibelai nya pipi sun hee dengan lembut dan merasakan suhu panas yang jauh dari normal
“astaga kau demam hee-yaa, mau ku antar ke dokter?”
“dweso, antar aku pulang saja aku lelah”
“ku antar ke dokter yah? Kau harus ke dokter hee-yaa”
“ku mohon...aku mau pulang....” suara sun hee semakin melirih
“hhh, arasseo, ku antar kau pulang” lagi dan lagi, myungsoo tak pernah bisa menang melawan sun hee, sifat kerasa kepalanya akan selalu menguap dan hilang setiap kali berhadapan dengan adik dari leader nya ini. Entah mantra apa yang kau ucapkan sampai aku tak pernah bisa memaksakan kehendak bila itu sudah menyangkut diri mu hee-yaa. Di putar nya kunci mobil kembali ke kediaman keluarga kim, begitu sampai di depan rumah besar dengan pagar putih itu dengan cekatan myungsoo langsung berlari ke sisi penumpang dan memapah sun hee masuk sampai ke depan pintu.
“gwencana, sampai sini saja” ucap sun hee saat myungsoo hendak membantu nya sampai masuk ke dalam rumah
“tapi hee-yaa..”
“terimakasih sudah mengantar ku pulang” seru gadis itu dan kemudian menghilang di balik pintu
Kim myungsoo hanya bisa berdiam terpaku, memandang dengan miris saat tubuh gadis yang sangat ia cintai menghilang di balik pintu tanpa sudi menatap wajah nya terlebih dulu. Dirinya sadar betapa fatal kesalahan yang sudah ia perbuat, meninggalkan gadis itu 2 kali dan menghancurkan kepercayaan sun hee yang dengan susah payah ia dapatkan. Lama di tatapnya rumah besar itu, sampai kemudian ia menyerah dan berbalik pulang.
CUT!
anyeeeoooong *muncul dari balik sunggyu hahaha gimana readers pada masih setia kah nungguin ff ku ini? jujur aku nya belakangan ini ngerasa ga semangat gitu lanjutin ff nya, karna makin banyak silent reader tanpa comment nya :( tapi karna beberapa chinggu yang selalu comment tiap part bikin aku semangat lagi *horay horay. oh ya buat yang nanya berapa part nya aku juga belum kepikiran mau sampai berapa part huahahaha *ketawa ala key . anyway part 13 is up enjoy the story and don't forget to comment or love this story. kamsahamidha *bow
xoxo
@tanianatashia