The Real Side Of You
Part 11
Jam baru menunjukan pukul 05.30 pagi saat seorang gadis dengan jumper putih sudah memulai aktivitas nya, seperti biasa gadis itu tidak memiliki arah dan tujuan yang pasti kemana rute lari nya hari ini. Yang ia tahu ia hanya mau terus berlari tanpa ingin berhenti, seperti ingin meninggalkan sesuatu jauh di belakang. Gadis itu mengenakan earphone warna hijau neon yang terlihat mencolok di pagi buta, entah musik apa yang berkumandang disana sampai pemilik rambut merah itu terkadang tersenyum pedih sebelum mulai berlari lebih kencang lagi. Gadis itu terlalu fokus dengan musik dan kegiatan lari nya, sampai ia tidak menyadari bahwa ada seseorang dengan hoodie warna ungu yang sudah mengikuti nya sejak 15 menit yang lalu. Pria itu tidak berniat mendahului si gadis, ia menjara jarak nya beberapa langkah di belakang. Ikut berhenti bila gadis itu berhenti, medengarkan dengan seksama setiap helaan nafas berat yang gadis itu ambil.
Sun Hee POV’s
Soneul deo ppeodeodo on himeul dahae ppeodeodo neon dachi anha
Though I extend my hand, though I extend it with all my strength, I can’t reach you
Gakkawojin deutae seollen mame bulleobwado
It seemed like I got closer so I called you with a fluttering heart
Daedap eobseo neon jeoldaero daheul su eomnabwa
But there’s no answer, I guess I can never reach you
Lirik lagu selene 6.23 milik shinee itu terus bergema di telinga sejak pertama kali aku memulai acara lari pagi ku, aku sangat menyukai lagu ini sejak pertama kali di release dan belakangan ini jadi semakin menyukai nya. aku pernah mendengar sebuah perumpaan yang mengatakan bahwa lagu yang kita sukai terkadang adalah cerita dari kisah hidup kita sendiri, dulu aku tidak begitu mengerti artinya tapi sekarang ku rasa aku paham. aku membenarkan letak earphone dan terus berlari tanpa tujuan, hanya mengikuti perasaan ku yang memang tidak bisa di ajak diam. Belakangan ini lari pagi memang menjadi hobi ku, meskipun tidur malam yang jauh dari kata nyenyak dan selalu terlelap nyaris dini hari, setiap pagi aku akan tetap bangun saat matahari muncul dari ufuk barat dan berlari. Meskipun eoma khawatir setengah mati karna kaki ku yang memang tidak senormal orang lain, tapi aku merasa tidak ada masalah yang perlu di khawatirkan. Aku melihat sebuah taman dengan kolam buatan di tengah nya, masih terlalu pagi untuk orang2 memulai aktifitas jadi ku putuskan untuk berenti sejenak disana. Aku baru saja melepas earphone saat seseorang tiba2 memegang puncak kepala ku dan duduk tepat di sisi kanan. Baru saja mulut ku ingin mengeluarkan suara saat tudung hoodie itu terlepas dan muncul lah wajah dengan alis tebal yang sangat ku kenali.
“astaga oppa! jangan mengendap2 begitu”
Orang itu hanya mencibir sambil berkata “yaa aku tidak mengendap2, kau saja yang terlalu asik melamun. Kau bahkan tidak sadar kan kalau aku sudah mengikuti mu sejak beberapa menit yang lalu?”
“eh? oppa alih profesi jadi sesaeng yah?”
Hoya oppa menjitak kepala ku pelan, “kau kira kau siapa eh?”
Aku hanya tertawa melihat ekspresi kesalnya itu, aku menoleh ke arah nya
“oppa kenapa bisa ada disini?” tanya ku
“rumah orang tua ku kan dekat sini juga sun hee-yaa, dan saat aku ingin pulang aku melihat mu sedang berlari.”
Aku hanya mengangguk2 tanda mengerti
“Heran juga melihat seorang kim sun hee sudah bangun jam segini padahal tidak ada jadwal kuliah, terlebih lagi jarak tempuh mu lumayan jauh. apakah terjadi sesuatu?”
Aku mengerutkan alis ku, “jangan sok tahu oppa”
“aku bukan sok tau” hoya oppa menjitak kepala ku lagi “hanya saja seseorang yang ku kenal juga sedang melakukan hal yang sama dengan mu”
“nugu?” tanya ku sambil mengelus2 kepala
“myungsoo, anak itu belakangan ini sedang gila berolahraga. Bisa kau bayangkan seorang kim myungsoo yang raja tidur itu melakukan treadmil selama 2 jam nonstop setiap hari? Cih macam aku percaya saja alasan nya yang ingin lebih sehat”
“mungkin dia memang ingin lebih sehat oppa, atau mau membentuk badan nya untuk pamer pada gadis2. sebentar lagi kan kalian akan comeback” aku menghela nafas tanpa sadar saat mendengar nama itu, entahlah hanya saja terasa tidak nyaman saat mendengar namanya.
*********
Hoya melihat binar mata sun hee yang meredup seiring dengan nama myungsoo yang di sebutnya, ia juga sempat menangkap sun hee bergerak2 gelisah saat ia membahas keanehan myungsoo. Ia bukan tipe orang yang suka mencampuri urusan oran lain, hanya saja ia memang sudah menduga ada yang aneh di antara ke dua nya. belum lama myungsoo pulang ke dorm dengan cengiran yang hampir membelah wajahnya, mengatakan bahwa ia habis berkencan dengan sun hee dan hampir kena pukul sunggyu hyung saat ia bilang ia mencium pipi sun hee. Lalu belakangan ini visual infinite itu sering pergi meskipun tidak punya jadwal, bahkan hoya sempat beberapa kali menangkap ekspresi lelah yang di keluarkan dongsaeng nya itu. Saat dirinya mendapati myungsoo jadi rajin berolahraga tadinya ia bersikap biasa saja, namun beberapa kali ia mendapati myungsoo tetap berolahraga meskipun wajah nya sudah pucat, disuruh berhenti pun pria itu menolak seperti sedang tertimpa beban berat. Dan saat ini ia melihat dengan mata kepala nya sendiri sun hee juga jadi rajin berlari, bahkan gadis ceria ini menampilkan ekspresi murung saat berlari, sesuatu yang jarang hoya lihat dari kepribadian seorang kim sun hee.
“ne hyung? Kau sudah sampai? Iya di taman...ooh van hitam? Baiklah” hoya menutup telfon nya dan bangkit berdiri “yasudah, aku pulang dulu saengie. Manager hyung sudah menjemput ku”
“oh? Ne oppa” sun hee tersenyum
“hati2 di perjalanan pulang, jangan melamun terus” hoya mengacak rambut sun hee pelan, menunjukan kasih sayang untuk gadis yang berusia 1 tahun di bawah nya ini
“ooh oppa juga yah”
“tidak mau tiitp salam? Sungjong sudah ribut sekali karna merindukan mu”
“salam untuk semuanya oppa, nanti kapan2 aku mampir” sahut sun hee ‘kalau myungsoo tidak ada’ tambahnya dalam hati
Hoya melangkahkan kaki menuju van hitam yang terpakir agak jauh dari tempat nya berdiri, melambai sekali lagi pada sun hee yang juga balas melambai sambil tersenyum. Setelah hoya dan van hitam itu menghilang dari pandangan, ia pun berbalik menuju rumahnya dengan langkah yang lebih pelan. Bukan karna lebih tenang bukan, justru beban pikiran nya malah semakin bertambah karna pertemuan nya dengan hoya ini.
***********
Matahari sudah berada tepat di atas kepala saat sun hee selesai mandi, gadis itu tadi mendapat pesan dari main bias nya di shinee untuk menemani pria itu pergi keluar. Awalnya ia malas karna jam tidurnya yang terasa kurang, namun terbayang wajah onew yang memelas dan suara bernada meminta yang tak pernah bisa ia tolak jadi ia mengiyakan ajakan itu. Sun hee lagi2 memilih shortpants warna hitam dengan atasan blouse hitam beraksen floral di tengah, gadis itu membawa bowler hat berwarna hitam serta sun glass untuk menutupi garis hitam di sekitaran matanya.
Di depan gerbang kediaman keluarga Kim sebuah porsche hitam sudah menunggu, sang pengemudi yang adalah onew menggunakan snapback serta sun glass yang menutupi wajah tampan nya. onew tersenyum saat di lihat nya sun hee muncul dari balik pintu pagar dan langsung menuju ke sisi penumpang.
“anyyeong” sapa onew saat sun hee sudah masuk ke dalam mobil
“anyyeong oppa” seru gadis itu seraya memandangi penampilan onew hari ini, sun hee memang sangat menyukai style onew yang simple dan casual, tidak terlalu banyak detail seperti key, tidak seterbuka jjong atau tertutup seperti minho
“sudah siap?”
“memang kita mau kemana oppa?”
“pernah nonton wgm taeun?” tanya onew sambil menyalakan mesin mobil
“tentu saja, taeun kan favorite ku. waeyo oppa?”
“ingat saat taem ingin mengajak naeun ke spanyol tapi malah berakhir di ladang anggur?”
“aah tempat pembuatan wine itu?”
“ne, kebetulan ladang anggur itu punya paman nya key dan aku sudah meminta bantuan nya untuk mengajak mu kesana” onew tersenyum
“jinja? Daebak, hebat sekali keluarga nya key oppa itu. Berarti sun glass ku ini tidak terpakai dong yah”
Mobil berhenti di lampu merah dan onew menghadapkan tubuh nya ke arah sun hee
“tumben sekali kau pakai sun glass, bukan karna ingin menutupi mata panda kan sun hee-yaa?”
“eoh?” sun hee menoleh kaget saat mendengar perkataan onew tersebut
“karna aku melakukan hal yang sama” ucap onew sambil tersenyum dan menurunkan kaca mata nya
“astaga oppa! kenapa bisa sampai separah ini?”
Darah onew berdesir hebat saat sepasang tangan putih itu mengelus permukaan bawah matanya, mengusap2 pelan seakan ingin menghapus warna kehitaman yang tercetak disana. Sementara sun hee tidak menyadari akibat dari perbuatan nya itu
“uhm...biasa lah karna sebentar lagi world tour ke tiga kami di mulai jadi porsi latihan kami di tambah” jelas onew gugup
“tapi kan tidak perlu memforsir diri begitu” sun hee mengerucutkan bibir nya
“nan gwencana” tegas onew lagi dan kembali fokus ke depan saat lampu lalu lintas berubah hijau, beruntung sekali lampu merah tidak berjalan lama atau ia akan terus salah tingkah
“apa taemin seperti ini juga?”
“eoh? Kami semua sudah terbiasa seperti ini sun he yaa, tapi tenang taem baik2 saja”
“tapi tetap harus ingat makan oppa, jangan terlalu memaksakan diri. Kalian kan bukan robot”
“nee taemin eoma” onew menganggukan kepalanya
“mwo? Oppa pangil aku apa?”
“taemin eoma, apa aku salah?”
“oppa aku dan taemin itu noona dongsaeng, buka eoma dan anaknya. apa aku terlihat setua itu?” protes sun hee
“anio, bukan itu maksud ku. Well protes aku jika aku salah, tapi perlakuan mu pada taem saat di dorm dan lotte world kemarin benar2 persis seperti ibu nya. jadi bagaimana kalau mulai sekarang aku memanggil mu taemin eoma? Karna kau tidak mungkin menganggap taemin lebih dari adik kan sunhee yaa? Atau kau suka brondong?” tuding onew
“suka apa? Brondong? Heol ini keterlaluan oppa, apa aku ada tampang suka brondong huh?”
“tidak ada sih, yaa mangkanya ku panggil taemin eoma saja bagaimana? Dari pada ku panggil ahjuma yang suka berondong?”
Sun hee menyipitkan matanya ke arah onew dan mendengus “bailah baiklah, kalau aku eoma nya lalu siapa appa nya taemin? Key oppa?”
“ani, appa nya taemin itu aku”
Sun hee mengernyit “mwo?”
“bukan kah saat di lotte world taem bilang kalau aku adalah appa nya? ia meminta uang dari ku dan mendapat perlakuan manja dari mu, pas bukan?” onew nyengir
“ya ya ya terserah oppa saja, selama aku tidak di anggap ahjuma yang suka dengan brondong. Memang salah apa kalau aku mengidolakan taemin hanya karna ia setahun di bawah ku? Bahkan myungsoo juga menganggap ku suka brondong, cham yang benar saja”
Dumelan sun hee itu sempat membuat onew tersenyum pahit, lagi2 nama myungsoo yang di sebut
Onew menjalankan mobil nya dengan kecepatan yang lumayan tinggi karna jalanan yang juga cukup lengang, hanya butuh waktu 1 jam untuk sampai di ladang anggur punya paman nya key itu. Ia membukakan pintu untuk sun hee dan mereka melangkah bersama, onew mengajak sun hee untuk menemui sang pemilik kebun anggur yang sedang memantau pekerjaan anak buah nya
“anyeonghasseyo hyung” sapanya
Laki2 muda dengan topi jerami itu menoleh dan tersenyum saat mengetahui siapa yang menyapanya “oh jin ki-yaa wasseo” mereka berpelukan singkat
“ne ji sook hyung, bagaimana kabar mu?”
“seperti yang kau lihat, aku sehat seperti kuda”ucapan Kim Ji Sook itu berhasil menciptakan tawa renyah dari ke tiga nya
“oh yaa hyung, kenalkan ini kim sun hee” ucap onew
“anyyeonghaseeyo kim sun hee imidha” sun hee membungkukan badan nya
“anyyeonghasseyo sun hee-ssi, nama ku Kim Ji Sook aku anak dari pemilik kebun anggur ini dan juga sepupu nya Kibum”
“kalian langsung jalan2 saja, aku masih ada beberapa urusan dan tidak bisa menemani berkeliling. Jika butuh sesuatu bilang saja pada pegawai ku, aku sudah mengatakan pada mereka bawah salah satu dongsaeng ku akan datang dan memperketat pengawalan disini. Jadi tidak perlu sungkan jin ki yaa, sun hee-ssi”
“ne hyung”
“kamsahamidah ahjusshi”
Ucapan sun hee barusan membuat onew meledak dalam tawa, sun hee-ini bagaimana pun kan ji sook hyung itu belum terlalu tua. onew tertawa sampai ke dua matanya berair
“ck, aku masih muda sun hee-ssi” protes ji sook “tapi karna kau orang special bagi jin ki jadi aku terima saja di panggil ahjusshi, nikmati kencan kalian anyyeong” kali ini tawa onew lenyap berganti ekspresi kaget. ji sook menepuk bahu onew lembut kemudian berlalu meninggalkan kedua orang itu
“apa maksud nya dengan orang special oppa?” pertanyaan sun hee itu menyadarkan onew
Aish ji sook hyung ini rutuk nya “ini baru kali pertama aku mengajak orang lain kesini sun hee-yaa, biasanya kami datang kesini hanya dengan para staff”
Sun hee hanya membulatkan mulutnya dan mengangguk, mereka pun berjalan menuju salah satu tempat dengan banyak pohon anggur yang buahnya sudah matang, onew mengulurkan tangan nya pada sun hee untuk membatu gadis itu menuruni lereng yang tidak terlalu curam. Mersakan jantung nya melompat2 saat bersentuhan dengan kulit halus milik sun hee.
“anyyeonghasseyo, apa anda tuan lee jin ki?” seru seorang pria dengan seragam dan topi jerami
“ne, aku lee jin ki” onew tersenyum ramah
“tuan kim sudah menginstrusikan pada kami mengenai kedatangan anda dan pasangan anda, ini keranjang yang anda bisa gunakan untuk menampung buah anggur hasil petikan kalian. Jika sudah merasa anggur nya cukup bisa di berikan pada kami, kami akan mempersiapkan tempat untuk kalian membuat wine sendiri” laki2 yang merupakan karyawan dari perkebunan angur itu memberikan 2 buah keranjang rotan kepada onew dan sun hee
“ah begitu rupanya, baiklah kamsahamidha” seru onew
“oppa katanya kau sudah sering kesini” ucap sun hee saat laki2 itu beranjak pergi
“memang, hanya saja aku baru pertama kali memetik anggur sendiri. Biasanya kami kesini untuk minum wine, bukan untuk memetik anggur” jelas onew sambil mengangkat bahunya
“ooh begitu, woah oppa lihaat banyak sekali”
Onew memperhatikan ekspresi sun hee yang menatap buah2 anggur dengan mata berbinar, dirinya seperti melihat anak umur 5 tahun yang di berikan permen gratis. Ia memperhatikan ekspresi sun hee saat memotong tangkai anggur dan merasakan kedamaian dalam diri nya ketika gadis itu memejamkan mata seraya memakan buah anggur yang terasa sedikit asam
“oppa ayo petik, jangan bengong begitu” sun hee mengguncangkan lengan onew tidak sabaran
Onew hanya tersenyum dan mulai mengikuti kegiatan yang sun hee lakukan, memindai setiap pohon untuk melihat mana yang memiliki buah anggur paling banyak. Kedua nya larut dalam aktifitas memetik angur, berlomba mengumpulkan paling banyak dan saling menyuapkan anggur ke mulut masing2. Derai tawa itu terus berlanjut, ditambah cuaca yang juga sangat bersahabat berhasil membuat sun hee melupakan kegalauan hati nya untuk beberapa saat. Berada di dekat onew memang selalu membuat nya merasa nyaman, seperti yang selalu ia rasakan bila berada di samping sunggyu dan woohyun atau oppa2 nya di infinite. Sikap dewasa yang onew tunjukan memang selalu berhasil membuat sun hee merasa aman dan terlindungi, and thanks to onew hati nya jadi terasa lebih tenang. Sementara onew juga sangat menyukai kebersamaan nya dengan sun hee, rasa lelah dan penat nya menguap entah kemana saat di lihat nya wajah gadis itu begitu bersemangat. Rona kemerahan di pipi sun hee akibat panas nya matahari sempat membuat onew tertegun dan memandang dengan seksama wajah penuh peluh gadis di depan nya itu. Jangan di tanya berapa banyak gadis cantik nan berbakat yang sudah ia temui atau bekerja sama dengan nya dalam berbagai proyek karna jumlah nya sudah tak terhitung. Dan dari sekian banyak gadis itu tak ada satu pun di antara mereka yang bisa menggetarkan hatinya seperti bagaimana sun hee melakukan nya.
Awalnya onew memang sempat merasa ragu untuk mengajak sun hee pergi, karna menurut penuturan sunggyu yang di temui nya beberapa waktu lalu sun hee seperti sedang menutupi sesuatu dari oppa nya itu. Bahkan kekasih sunggyu yang onew tahu adalah sahabat dekat sun hee pun tidak mengetahui apa2, sunggyu sempat berkeluh kesah pada dirinya tentang perasaan frustasi bila sun hee sudah menutup dirinya begini. tapi hari ini, saat di lihatnya kedua mata coklat itu bersemangat lagi hati nya juga ikut menghangat. Entah mantera apa yang di bawa gadis itu sampai2 ia Lee Jin Ki seorang leader dati boyband yang sudah 6 tahun debut harus berupaya setengah mati menahan debaran jantungnya bila harus berdekatan dalam radius kurang dari satu meter.
“oppa sudah selesai? Ayo kita kesana” ucap sun hee seraya menarik tangan onew, onew yang merasa jalanan licin dan takut sun hee terjatuh menghentikan langkah nya secara tiba2. sehingga membuat sun hee yang sedang menarik tangan nya tak ayal tertarik ke belakang dan terhuyung mundur menabrak dada nya.
“eiys ada apa oppa?” tanya sun hee sambil mengusap jidat nya yang terbentur dada onew
“gwencana?” onew menundukan wajahnya untuk melihat kening gadis itu, dan jantung nya serasa berjumpalitan saat di dapati nya sun hee juga sedang mendongak menatap wajahnya. Jarak mereka yang teramat dekat membuat ujung hidung mereka bertemu bahkan mereka bisa merasakan hembusan nafas masing2, onew buru2 menarik wajahnya. dan saat di lihat nya ada ruam kemerahan di dahi sun hee ia mengelus nya lembut, membuat sun hee panas dingin akibat dua perlakuan itu, “mangkanya jangan cepat2 sun hee-yaa kan jadi terbentur begini” seru onew
“kan oppa yang berhenti tiba2” protes sun hee, tanpa onew ketahaui gadis itu juga sedang kewalahan mengatur detak jantungnya yang serasa akan meledak. Onew oppa ini keluhnya
“aku menahan mu agar tidak jatuh, coba sini ku lihat keranjang mu” pinta onew. Sun hee mnyerahkan keranjang nya pada leader shinee itu, kening nya masih agak terasa sakit ia tidak menyangka bahwa dada onew keras juga. Sementara onew mengangkat kedua keranjang itu dan membandingkan berat nya “ini kau bawa yang ini saja, ini lebih ringan” onew mengulurkan keranjang miliknya pada sun hee
“waeyo oppa?” tanya sun hee heran tapi tetap mengambil keranjang yang onew serahkan
“punya ku lebih ringan, sudah bawa saja yang ini” titah nya dan kemudian berjalan mendahului sun hee. Ia tidak ingin sun hee menatap ekspresi salah tingkahnya, benturan itu secara tidak langsung sebenarnya membuat ia sempat memeluk sun hee dan ia tidak mungkin menjelaskan alasan nya menyuruh sun hee membawa keranjang yang lebih ringan agar gadis itu tidak perlu bersusah payah.
Sun hee mengikuti onew di belakang dan lagi2 menerima bantuan dari onew saat harus naik ke atas.
Onew dan sun hee menyerahkan hasil petikan mereka kepada pegawai perkebunan itu, mereka memilih duduk di sebuah bangku kayu sambil menunggu karyawan mempersiapkan peralatan agar ke dua orang itu bisa membut wine sendiri. Para pegawai perkebunan memasukan anggur hasil petikan onew dan sun hee pada sebuah tong kayu besar dan tidak lupa menyediakan dua baskom berisi air bersih dan beberapa handuk sebelum meninggalkan pasangan itu.
Onew mencelupkan kaki nya terlebih dulu ke baskom berisi air dan masuk ke dalam tong di ikuti sun hee, kedua nya lalu mulai melangkah dengan semangat di dalam tong. Onew bahkan sempat bernyanyi dan menarikan tarian ring ding dong membuat sun hee tertawa terpingkal2, sun hee berniat untuk memukul tubuh onew tapi akibat permukaan tong yang licin ia malah kehilangan keseimbangan. Tubuhnya terhuyung ke depan dan tak urung menindih tubuh onew, sayang posisi onew yang juga kurang pas membuatnya tidak bisa menahan beban sun hee di atas tubuhnya sehingga ia juga ikut tertarik gravitasi, tapi beruntung tangan nya masih sempat bertumpu pada kursi kayu yang ada di belakang sehingga mereka tidak perlu jatuh terjelembab ke tanah.
“oppa gwencana?” sun hee yang pertama sadar dan langsung bangkit berdiri
“eh? ah nan g-gwencana” jawab onew gelagapan, ia tidak bisa mengontrol debar jantung nya yang menggila akibat kejadia barusan. ‘kau bahaya sekali kim sun hee’ batin nya, pria bermarga lee itu menghela nafas panjang dan mencoba menormalkan ekspresi nya. sementara sun hee hanya bisa menundukan wajahnya merutuki kebodohan nya, dua kali kim sun hee kau sudah melakukan dua kali kesalahan besar dasar pabo. Tidaka da yang berbicara setelah itu, ke dua nya sibuk bergelut dengan pikiran masing2.
Hari sudah lumayan sore saat onew dan sun hee merasa anggur2 itu sudah cukup hancur, mereka berdua keluar dari tong dan membasuh kaki masing2 sementara para pelayan memasukan sari anggur itu untuk di kemas dalam botol dan menyediakan makanan untuk tamu kehormatan ini.
“ini adalah pesanan khusus dari tuan ji sook, beliau tidak bisa menemani kalian hari ini jadi mengirimkan makan malam sebagai permintaan maaf. Wine yang kalian buat tidak bisa langsung di bawa pulang karna harus melewati beberapa proses dulu, jadi apakah anda tidak keberatan jika meminum wine yang sudah kami sediakan? Di jamin wine yang ada di sini adalah yang terbaik”
“selama itu gratis aku akan menerima nya dengan senang hati ahjuma” ucap sunhee sambil tersenyum manis pada wanita paruh baya yang melayani nya dan onew ini, onew juga ikut tersenyum manis
“tentu saja agasshi, silakan di nikmati makanan nya semoga berkenan di hati kalian. saya pamit undur diri, bila ada yang di butuhkan silakan panggil saya atau yang lain”
“tentu saja ahjuma, kamsahamidha”
“semoga kencan kalian menyenangkan, kalian sangat serasi” ucap wanita itu sebelum meninggalkan sun hee dan onew yang terbengong2
“eh? kami tidak ber-”
“sudah anggap saja kita sedang pergi kencan, ayo makan aku sudah lapar” potong onew cepat
“yasudah, selamat makan~” seru gadis itu bersemangat
Acara makan malam pun di lanjutkan dengan minum wine yang sudah di siapkan, onew menuangkan wine yang sangat sedikit ke gelas sun hee dan membuat gadis berambut merah itu mendelik
“oppa sedikit sekali” protesnya
“kau itu masih mahasiswi, tidak baik minum banyak2” kilah onew
“eiys oppa yang tidak boleh minum banyak2 kan oppa yang akan menyetir” sun hee merebut botol wine dari tangan onew dan menungkan ke gelas nya sendiri sampai terisi penuh
“ya! Kim sun hee” onew terbelalak saat mendapati gadis itu meminum wine nya dengan sekali teguk
“gwencana oppa, aku sudah lama tidak minum2 begini” sun hee hendak menuangkan wine lagi saat tangan nya di tahan onew
“cukup sun he-yaa, aku tidak ingin di hajar sunggyu”
“ayolah oppa, sekali saja segelas lagi setelah itu aku berjanji akan jadi anak baik yayayaya?” sun hee mengerucutkan bibir dan memasang pupy eyesnya pada onew
Astagaa, jangan membuat ku gila kim sun hee onew mendesah frustasi saat aegyo gadis di depan nya ini berhasil menjungkir balikan perasaan nya. dengan helaan nafas panjang akhirnya onew menyerahkan botol wine itu pada sun hee, gadis itu langsung mengisi gelas nya sampai penuh dan minum lagi. Tidak ada yang onew bisa lakukan bila seorang kim sun hee sudah melakukan aegyo begitu, sun hee bersikap normal pun ia tetap tidak bisa menolak permintaan gadis itu apa lagi di tambah aegyo yang sangat menggemaskan seperti itu.
Sun hee menepati janji nya, ia hanya menghabiskan gelas kedua tanpa meminta wine lagi pada onew. Gadis itu saat ini sedang meletakan dagu nya di atas meja dengan pandangan menerawang, mengingat kepedihan di hati nya yang entah bagaimana justru terasa kembali. Hatinya masih terasa sakit saat mengingat wajah myungsoo di lotte world tempo hari, meskipun tidak ada ikatan yang terjadi di antara mereka tapi sun hee merasa di bodohi. Menghilang tanpa kabar berita dan ternyata malah bersennag2 dengan mantan pacar, bukan kah itu keterlaluan kim myungsoo? Batin nya, ia merasa kecewa sampai nyaris gila. Tidak ada yang tahu mengenai peristiwa lotte world itu kecuali onew taemin dan myungsoo tentunya. Ia sendiri hanya menceritakan nya pada jin hee, bukan maksud hati nya tidak mempercayai min ji hanya saja sun hee tau min ji juga punya kepribadian tempramental sama seperti dirinya dan sun hee tidak mau min ji sampai kelepasan melabrak myungsoo mengingat gadis bermarga han itu memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan2 anarkis macam itu. Jadilah ia hanya bercerita shim jin hee, jin hee lebih pengertian dan memiliki toleransi yang lebih tinggi jadi dijamin tidak akan melakukan hal aneh2 dan hanya akan menyumpahi myungsoo di belakang. Sun hee tau kesadaran nya sudah perlahan menghilang, jadi ia hanya memejamkan matanya untuk menahan butiran2 air mata yang mendesak turun.
Onew yang sedang mengaduk2 wine di gelasnya menoleh dan mendapati adik dari sahabatnya itu sedang memejamkan mata, di nikmati nya dengan seksama pemandangan di depan nya ini. Wajah sun hee yang tertidur pulas itu menggelitik hatinya, bolehkah ia berharap bisa memiliki setengah saja hati dan perasaan dari gadis bermata coklat ini? pria itu bangkit berdiri dan mengusap pipi sun hee pelan “sun hee-yaa ayo bangun, kita pulang saja”
Berkali2 onew menggumamkan kata itu tapi tidak ada balasan “eiys jinja, kau mabuk eoh kim sun hee?” tetap tidak ada sautan. Onew hanya menggelengkan kepala nya dan menghembuskan nafas, tidak ada jalan lain terpaksa ia harus menggendong sunhee sampai parkiran. Ia memanggil ahjuma yang tadi menyiapkan makan malam dan meminta bantuan untuk meletakan sun hee di punggung nya sementara ia bersiap pada posisi nya. setelah berpamitan dan mengucapkan terimakasih pada karyawan yang bekerja di perkebunan milik ji sook itu onew melangkahkan kaki nya menuju tempat dimana mobil nya di parkir
“eiys kim sun hee- neo jinja” gerutunya, tapi tak urung sebuah senyuman tercetak juga di wajah tampan nya. onew merasakan tubuh sun hee yang di gendong nya bergerak
“nappeun” ucap sun hee “nappeun namja” lirih nya
“kau mengigau huh?” onew memiringkan kepalanya, berusaha melihat apakah sun hee sadar atau tidak. Tapi tidak ada jawaban, mata gadis itu tetap terpejam sambil mengeluarkan rentetan kata2 bermakna sama
“apa arti kehadiran ku untuk mu huh? Kau anggap aku apa?”
“apo myungsoo-yaa, nomu nomu apo”
Onew tersentak saat nama myungsoo keluar dari bibir sun hee, ia bahkan sempat menghentikan langkah nya saat merasa bagian pundak kaus yang di pakainya basah. Onew menghela nafas dan mempercepat langkahnya menuju mobil, ia berhasil membuka pintu dengan susah payah dan menurunkan sun hee jok penumpang. Onew memandangi wajah dengan mata tertutup itu, memperhatikan linangan air mata yang meninggalkan jejak di wajah cantik milik sun hee. Menghapus sisa air matanya dan merapihkan rambut sun hee yang berantakan. Di belainya puncak kepala sun hee sambil berujar lirih “gwencana sun hee-yaa, ada aku disini” onew tersenyum sumir sebelum menutup pintu dan melangkah ke sisi pengemudi. Menjalankan mobil nya kembali menuju seoul sambil sesekali memperhatikan gadis yang tertidur pulas di sebelahnya. Sesekali senyum getir tercetak di wajah tampan itu, saat di ingat nya bagaimana ekspresi sun hee kala melihat myungsoo dan seorang gadis bernama kim daeyon. Semua rasa penasaran nya terjawab sudah, meskipun sun hee tidak mengatakan nya secara langsung tapi ia sudah bisa menerka hubungan apa yang terjalin di antara ke dua nya.onew menghela nafas berat setiap kali sun hee menyebutkan nama myungsoo, ‘ijinkan aku memasuki hati mu dan menjadi penghapus rasa sakit mu sun hee-yaa ijinkan aku membahagiakan mu lebih dari yang myungsoo bisa lakukan’ ujar onew. Ia menghela nafas panjang lagi dan berkonsentrasi dengan jalanan yang sudah sedikit penuh, mencoba menomorduakan rasa perih dihatinya saat ini.
CUT!
anyeeeeong aku balik dengan part 11 nih, mian lama yaah karna lagi sibuk kuliah + kerja jadinya ga sempet buat ff T.T huhuhu. untuk silent readers aah aku udah cape untuk minta coment nya jadi cuma bisa doain aja semoga cepet2 kasih love dan coment hehehe. enjoy yaaah kalau ada kritik dan saran bisa langsung coment atau ngga mention ke twitter aku langsung
oh iyaa aku mau ucapin welcome back onew, akhirnya akhirnya dia kembali dan para shawol bisa denger suara nya lagi aku seneng bangeeeet hahaha walaupun sedih karna kabar keluar nya jess sama luhan hiks. duh mianjadi curhat, much love for readers #staystrongjessica #alwayssupportluhan
xoxo
@tanianatashia