Apa kabar readersnya Miss J? maaf ya sempat menghilang. aku baru lulus nih hehehe. Alhamdulillah sekarang punya gelar walaupun belum wisuda. Hari ini aku post 2 chapter sekaligus.
*******
Ra Chel berlari dan langsung memberhentikan taxi yang lewat di jalan. Ia membuka pintu taxi begitu berhenti dan memasukinya.
Ia meminta supir taxi untuk mengantarnya kesalon. Ra Chel melihat jamnya.
“Semoga tidak terlambat”Harapnya.
“Ahjussi, kumohon lebih cepat”Ucap Ra Chel.
“Nde, Agasshi”Jawab Ahjussi taxi.
********
“Yoochun-a”
“…………..”
“Kau tidak makan siang dirumah?”
“…………….”
“Ah, arasseo. Ehmm… Yoochun-a, bolehkah Eomma minta tolong padamu?”
“……………”
“Mulai sekarang kau harus mengawasi Adikmu. Tolong lindungi dia dan jaga dia. Jika sampai ia menangis lagi, langsung beritahu Eomma”
“…………………………………………..”
“Aniya. Keunyang, Eomma khawatir karena ia menangis kemarin. Eomma percaya padamu Yoochun-a”
“………………”
“Ne”
Flip.
Park mira memutuskan sambungan teleponnya. Ia menghembuskan napas gusar lalu menggigit bibir bawahnya.
Kemudian ia menoleh ke tas tangannya yang tergeletak di sofa. Mengambilnya dan kemudian pergi.
Tanpa Park Mira sadari setelah keluar rumah, dari arah lain, ada yang datang ke rumah.
********
Puteri Ri terus mondar-mandir di depan pintu ruang yang menghubungkan dengan dunia Ra Chel. Ia terus berharap walaupun hatinya sangat cemas. Takut Ra Chel tidak datang.
Puteri Ri menggigit jarinya sambil mondar mandir dengan sesekali berhenti dan memandang pintu itu.
“Kumohon Ra Chel”Pintanya.
Tak lama, ada sinar terang dari pintu itu yang menyita perhatian Puteri Ri.
***********
“Kamsahamnida Ahjussi”Ucap Ra Chel lalu membuka pintu Taxi.
Ia keluar Taxi dan berlari masuk ke rumahnya. Ra Chel masuk ke kamarnya dan menuju meja belajarnya. Mengambil notesnya dan membukanya, mencari sesuatu.
“Dapat!”Ucapnya saat ia menemukan kertas HVS penuh dengan tulisan.
Lalu ia mengambil Ipod, ponselnya, dompet, laptop, alat make up, aksesoris jepitan, bando lalu memasukkannya ke tas gendong berwarna merah dengan tulisan I Love NY.
Kemudian ia berlari keluar kamar, dan rumah. Menuju gudang di belakang rumahnya.
“Semoga belum terlambat”Ucapnya lalu membuka pintu gudang.
Ra Chel langsung menuju lemari dan membukanya. Ia membawa tangannya untuk menyentuh air beriak yang entah kenapa tidak basah dan sama sekali tidak bisa jatuh itu. Air beriak yang adalah pintu ruang menuju dunia Puteri Ri.
Saat hampir menyentuh, Ra Chel mengurungkan niatnya. Ia menghentakkan kaki ke lantai tanda ia bingung harus bagaimana.
“Eotthokhae?“Tanyanya.
Ia memejamkan mata, tangannya menyentuh dadanya. Meminta jawaban pada hatinya. Kemudian ia membuka mata dan menghela napas. Setelah itu tanpa basa-basi lagi ia berjalan masuk ke lemari itu. Dan menghilang.
**************
Bruaakkk…..
“Aduh”Ucap Ra Chel kesakitan karena lagi-lagi bokongnya mencium lantai yang sayangnya kayu di tempat rahasia di Dunia Puteri Ri.
“Ra Chel, aku tahu kau pasti datang”Pekik tertahan Puteri Ri karena ia tak mau mengambil resiko dengan berteriak.
Ia langsung memeluk Ra Chel yang masih sibuk mengaduh sambil duduk.
“Kenapa aku selalu jatuh saat menggunakan pintu itu”Ucapnya kesal.
“Terima kasih Ra Chel”Ucap Puteri Ri.
“Hey! Aku ini habis terjatuh. Seharusnya kau menolongku”Ucap Ra Chel.
“Oh, iya. Maaf”Jawab Puteri Ri lalu tersenyum tanpa dosa.
Kemudian ia berdiri dan membantu Ra Chel berdiri. Ra Chel membersihkan celana jeansnya yang sedikit kotor. Sedangkan Puteri Ri memandang bingung pada Tas gendong Ra Chel.
“Kau bawa apa?”Tanya Puteri Ri.
Ra Chel menatap Puteri Ri lalu menyadari arah pandang Ri.
“Ah, ini? Ini perlengkapan pentingku”Jawab ra Chel lalu mulai membuka tas dan menunjukkan isinya.
“Ada Ipod, Laptop, Ponsel, aksesoris……”
“Mana bisa itu semua dipakai disini?”Potong Ri.
“Benarkah?”Tanya Ra Chel tak percaya lalu mengambil ponselnya kemudian mendesah kesal karena tidak mendapat sinyal sama sekali.
“Biar aku bawa semua. Aku saja tidak bawa apa pun”Ucap Ri.
Ra Chel memandangi Ri dari atas sampai bawah. Benar, ia tidak membawa apapun.
“Jadi, kemarikan semua barang-barangmu itu”Ucap Ri.
“Haruskah? Aku membutuhkan semuanya”Balas Ra Chel.
“Tidak. Kemarikan”Ucap Ri lalu merampas tasnya.
“Kau ini! Aku sudah membantumu tapi kau tidak bisa bersikap lembut sedikit, huh!”Balas Ra Chel.
Ri meringis tidak jelas karena merasa tahu diri atas ucapan Ra Chel.
Ra Chel merampas kembali tasnya dan mengambil Ipodnya yang berwarna Pink. Kemudian menyerahkan tasnya lagi.
“Baiklah, aku hanya bawa ini. Ini sangat penting untukku”Ucapnya.
“Bisa tolong jelaskan yang ada di tasmu ini?”Tanya Ri.
Ra Chel mencebik.
Lalu mengambil tasnya dan duduk sembarangan di lantai, diikuti Ri.
“Ini. Yang pertama Dompet. Didalamnya ada uang untuk kau gunakan. Untuk membeli, membayar. Lalu ada Ponsel. Ini gunanya untuk menghubungi seseorang, caranya seperti ini”Ucapnya lalu mengajarkan cara menelpon.
“Lalu kau bisa melihat video-video dan music. Oh! Aku tidak tahu kau harus bisa menari. Cari di internet video yang bisa kau pelajari”Ucap Ra Chel lagi.
“Internet?”Tanya Ri bingung.
“Ya, internet. Kau bisa mencari lewat ponsel atau Laptop ini”Ucap Ra Chel sambil menunjuk ponsel.
“Tapi untuk bagaimana caranya kau bisa bertanya pada Yoochun Oppa, kakak lelakiku. Tapi kau jangan bilang kalau tidak tahu caranya, itu sama saja membuat curiga”Lanjut Ra Chel.
“Lalu?”
“Kau cari ide sendiri”Jawab Ra Chel.
Ri Mencebik kesal.
“Lalu ini apa? Kenapa aneh?”Tanya Ri sambil menunjuk aksesoris.
“Hey! Ini harus kau pakai. Tidak selalu sih”Jawab Ra Chel.
Ri lalu tersadar sesuatu.
“Ra Chel, kita harus cepat. Ini sudah mula petang.”Ucap Ri.
“Yasudah, kau tinggal pergi”Balas Ra Chel.
“Tapi kita harus bertukar baju Ra Chel”Geram Ri kesal.
Ra Chel tersadar dan tersenyum tanpa dosa.
Kemudian mereka berdua bertukar pakaian. Ra Chel yang selesai lebih dulu karena pakaian Ra Chel lebih mudah dipakai, tersadar akan rambut Ra Chel yang berbeda.
“Rambutmu sama sepertiku. Aku baru sadar”Ucap Ri.
Ra Chel yang sedang kesulitan memakai gaun Puterinya menoleh.
“Jika aku tidak mengganti model rambutku, tidak akan menyerupaimu”Jawab Ra Chel kemudian melanjutkan memakai gaun.
“Benar juga. Maaf sudah merepotkanmu. Tapi aku juga harus merubah gaya rambut sepertimu?”Tanya Ri.
“Tidak perlu, kau hanya perlu memotong sebahu. Sepertinya akan lebih cantik”Ucap Ra Chel.
“Tapi, nanti saat ada yang bertanya tentang gaya rambut. Kau katakan saja, kau sudah bosan dengan gaya rambut yang lama”Lanjut Ra Chel.
Ri mengangguk mengerti.
“Hasssh, gaunmu susah dipakai”Ucap Ra Chel putus asa.
“Biasanya aku dibantu Dayang Ros, dia Dayang pribadiku”Ucapnya lalu membantu Ra Chel memakai gaun yang bagian bawahnya melebar.
Setelah selesai,
“Haaaah, aku berasa Princess di Disney”Ucap Ra Chel.
“Apa?”
“Kau tidak akan mengerti”Jawab Ra Chel.
Ri lalu memeluk Ra Chel.
“Mulai sekarang kau Puteri Ri, Puteri Kerajaan Anyelir, Puteri dari Raja Arlame, dan mulai besok kau Tunangan Pangeran Edgar”Ucap Ri.
Tangan Ra Chel mulai naik dan membalas pelukan Ri.
“Mulai sekarang kau adalah Park Ra Chel, anak dari Park Mira, adik dari Park Yoochun. Kau dijuluki Dewi Tari”Ucap Ra Chel.
Setelah itu mereka melepas pelukan.
“Aku akan pergi ke Duniamu. Nanti kau bisa keluar dan ikuti jalan dan akan menemukan pintu kecil berwarna perak disudut jalan setapak ini. Itu pintu belakang istana. Dan setelah itu kau bisa cari kamarku dengan idemu. Karena Kamarku sulit dijelaskan, ada di lantai atas Istana”Ucap Ri lalu menyerahkan kain dengan tulisan-tulisan.
“Kau juga. Sampai disana, kau dirumah, tidak boleh keluar rumah. Dikamar saja atau terserahmu mau tahu isi rumahku. Sebentar lagi Yoochun Oppa dan Eomma akan pulang”Ucap Ra Chel lalu menyerahkan secarik kertas.
Ra Chel dan Ri berpelukan sekali lagi. Kemudian Ri menghampiri pintu ruang itu. Ia menoleh sekali lagi ke Ra Chel.
“Aku minta tolong, jika kau mengenali suara yang waktu itu kita dengar. Tolong awasi dia”Ucap Ri.
Ra Chel mengangguk. Dan kemudian tanpa basa-basi ia masuk dan menghilang.
Menyisakan Ra Chel yang terdiam.
Ia menghembuskan napas kemudian melihat sekeliling. Mengambil kain hitam yang tersampir di samping pintu dan menutupi pintu rahasia ini.
Kemudian dengan hati-hati ia keluar. Ia menatap sepatu kaca cantik yang ia pakai.
“Semoga saja aku tak menjadi Cinderella”Bisik Ra Chel yang sekarang sudah resmi menjadi Ri.
Kemudian ia mengendap-endap mencari pintu perak yang dikatakan Ri yang sudah menjadi Ra Chel tadi.
“Ini dia!”Ucap Ra Chel.
Ia menoleh kekanan dan kekiri. Aman! Pikirnya. Kemudian ia membuka pintu itu. Namun sayang, ternyata dari dalam juga ada yang membuka pintu itu. Ra Chel yang masih belum terbiasa dengan pakaiannya kehilangan keseimbangannya. Ia tertarik kedalam dan tersungkur. Ra Chel memejamkan matanya, ia pasrah jika harus kembali tersungkur.
Dukk….
“Aw”Pekiknya.
“Mencoba kabur lagi Tuan Puteri?”Terdengar suara maskulin yang membuat Ra Chel membuka mata.
Dihadapan matanya ada sepasang kaki yang memakai sepatu boots berwarna cokelat dan terlihat sedikit tertutupi oleh celana berwarna cokelat tua.
Astaga! Lelaki ini siapa? Tanya Ra Chel dalam hati.