home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Similar & Different

Similar & Different

Share:
Author : IkaaWulandari
Published : 09 Aug 2014, Updated : 18 May 2018
Cast : Park Ra Chel (OC), Cho Kyuhyun SJ, Puteri Ri (OC), Jung Yonghwa CNBlue, Yoochun JYJ, Hoya Infinite
Tags :
Status : Ongoing
15 Subscribes |21722 Views |27 Loves
Similar & Different
CHAPTER 4 : Secret Door

Hellooooooow yang kangen Miss J tunjuk tangannya dong! Mianhae dreamers, Miss J lama nggak nongol buat proyek Novella Dreamersradio ft. GagasMedia. Miss J ingetin lagi kalau udah terbit pada beli ya bukunyaaaaa.

Buat dreamers yang baru gabung di dreamersradio FF, kenalin aku Miss J. FFku yang paling recommended itu My Life in a Halo Stars sama I'm (not) a Princess. oiya yuk boleh follow blog aku ikawulandarisakhir.blogspot.com disana kalian bisa tahu siapa aja yang ikut gabung di proyek Novella ini sama kegiatan kita ngapain aja.

Oiya, buat dreamers yang suka FF dari Miss J. Aku punya ide nih buat Group WA atau BBM gitu buat chat-chat seru, sharing dll. Gimana?

LOVE COMMENT DAN LIKE JANGAN LUPA.

 

********

 

Pagi ini, bukannya bersiap menyiapkan pesta pertunangannya, Ri kembali berjalan mengendap menuju gudang pribadinya, tempatnya menyimpan segala alat yang dilarang Ayahnya.

Tapi langkahnya kembali terhenti saat hendak ingin membuka pintu. Kepalanya menoleh kesamping, ke tempat terlarang yang di utarakan Ayahnya.

Kenapa hatiku seolah terus menerus menyuruhku melihat kedalamnya?, Tanya Ri dalam hati.

Ia berusaha menepis, tapi seakan perasaan itu kembali datang. Sampai akhirnya ia menghembuskan napas. Menoleh kekanan kekiri, memastikan tidak ada Pengawal di dekatnya. Lalu ia berjalan mendekat ke pintu ruangan itu.

Setelah berada didepan pintu. Ia dengan perlahan menyentuh pedal pintu.

Dikunci!

Kau bodoh! Tentu saja Ayah menguncinya. Buat apa dilarang? Omelnya dalam hati.

Kemudian ia kembali menoleh kanan dan kiri, setelah itu tampak mencari-cari sesuatu di sekitar.

“Nah!”Bisiknya ketika menemukan sebuah kawat kecil di tanah.

Ia mengambilnya dan tentu saja untuk membuka pintu yang terkunci. Dengan tampak ahli, ia mngutak-atik pedal pintu dengan kawat tadi.

Hap! Pintu terbuka, ia kembali memeriksa keadaan, dan masuk begitu memastikan aman.

Di dalam, ia melihat sebuah benda besar yang tertutup kain hitam tebal.

“Apa ini?”Tanyanya.

Dengan tekad penasaran yang kuat, ia mendekat sambil mengamati sesuatu itu yang memang hanya itu yang tampak membuatnya penasaran.

Ia menyentuh kain itu, menariknya secara perlahan, dan perlahan. Hingga terbuka seluruhnya.

Sriiiiingggggggggggggg……………..

Puteri Ri segera menutup wajahnya dari sinar terang itu. Ia terlalu terkejut hingga spontan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Setelah ia merasa sinar tadi tak sesilau sebelumnya, ia perlahan membuka kedua tangannya. Dan ketika matanya terbuka, di hadapannya, sesuatu seperti pintu tanpa daun pintu, hanya seperti air yang tidak jatuh dan sepertinya, air itulah daun pintu atau, objek utamanya?

“Apa ini? Apa ini yang disembunyikan Ayah?”Tanya Puteri Ri.

Ia mendekat, dengan tetap mengamati hal aneh dihadapannya. Kembali dengan rasa penasarannya, ia mencoba menyentuh air yang bisa menimbulkan riak itu.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
 

***********

 

Ra Chel sudah lebih baik pagi ini, dan seperti rencananya kemarin, ia menata ulang dekorasi kamarnya, membuang semua barang-barang yang mengingatkannya pada Yonghwa.

Ia membawa sebuah kotak berwarna pink dengan tulisan, ‘THE PAST, FORGET IT’ di atasnya ke meja belajarnya. Ia mencopoti satu persatu foto dirinya bersama Yonghwa, entah saat awal Yonghwa masih bersikap manis saat mendekatinya, maupun dengan senyum palsu saat sudah berubah menjadi dingin yang ternyata sifat aslinya. Dan foto-foto Yonghwa yang ia dapatkan dari berbagai sumber.

Sejujurnya, ia ingin membakar habis foto bahkan merobeknya terlebih dahulu. Tapi, mengingat Yonghwa menyelamatkannya dari lelaki kurang ajar itu, Ra Chel memilih memasukkannya ke kotak itu.

Kemudian ia mengambil sepatu kets yang terlihat masih baru karena memang ia tak pernah ia pakai dan ikut memasukkannya ke kotak itu. Selanjutnya, sebuah handuk bertuliskan inisial ‘JY’ nama Yonghwa.  Ra Chel menatap handuk itu dan seketika memflashback.

 

*******

 

Ra Chel sedang berlatih di ruang khususnya. Ia meliukkan tubuhnya dengan lincah dan lentur. Sampai ia tidak tahu dan lupa waktu. Ia lupa jika hari ini Yonghwa akan mengantarnya pulang, dan ia tidak tahu jika Yonghwa sudah menunggu di daun pintu sambil menyilangkan kedua tangannya di dada dan menyandar di pinggir daun pintu.

“And one, and two, three, hup”Ucap Ra Chel.

“Apa kau lupa ini sudah hamper petang?”

Ra Chel segera menghentikan gerakannya dan menoleh. Dia melihat Yonghwa yang sedang menatapnya datar dan dingin.

Kenapa dia bisa dis….Oh astaga! Aku baru ingat! Ucap Ra Chel dalam hati.

“Ah, aku lupa hari ini pulang denganmu. Mian, hehehe, aku ada kompetisi jadi aku latihan lupa waktu. Chakkaman!”Ucap Ra Chel lalu berlari menghampiri tasnya.

Ia membuka zipper dan mencari sesuatu dengan memasukkan tangannya.

“Dimana? Aku tadi sudah membawanya”Bisiknya.

Sementara Yonghwa masih memperhatikan Ra Chel yang sepertinya mencari sesuatu tapi tidak ketemu.

“Oh yaampun”Ucap Ra Chel sambil menepuk keningnya.

“Bisa cepat sedikit? Aku akan perform nanti malam”Ucap Yonghwa.

Ra Chel mendongak menatap Yonghwa yang Nampak tak sabaran.

“Ne”Jawab Ra Chel singkat.

Lalu ia menghela keringat  yang ada di wajahnya dengan kedua lengannya secara bergantian.

Dasar gadis ceroboh ini pasti lupa membawa handuk, gumam Yonghwa dalam hati.

Yonghwa membuka tasnya lalu mengambil sesuatu berwarna hitam. Kemudian ia mendekati Ra Chel yang sedang membereskan tasnya.

“Igo”Ucap Yonghwa.

Ra Chel mendongak, melihat Yonghwa mengulurkan sebuah handuk berwarna hitam. Tapi Ra Chel malah mengerutkan keningnya.

“Aku tahu kau lupa bawa handuk”Ucap Yonghwa datar.

“Ah, gomawo”Jawab Ra Chel setelah mengerti.

Ia mengambil handuk itu, lalu menggunakannya.

Bagaimana bisa banyak orang yang mengerjarnya, tanpa tahu sifat aslinya yang ceroboh seperti itu? Gerutu Yonghwa lalu berbalik dan keluar ruangan.

Ra Chel yang menyadari Yonghwa pergi, segera menghentikan aksinya mengelap keringat. Ia melebarkan handuk kecil itu dan melihat inisial ‘JY’ disana.

JY, Jung Yonghwa. Hah! Bagaimana bisa, disaat lelaki lain melihatku latihan menari hingga meneteskan air liur, hanya dia yang tetap menatapku dengan tatapan datar, dingin, atau tajam. Disaat orang lain berbicara sok manis, dia berbicara tanpa ekspresi. Gumam Ra Chel dalam hati kemudian bangkit menyusul Yonghwa.

 

*******

 

Dengan satu helaan napas, Ra Chel menaruh handuk kecil berwarna hitam itu ke kotak. Lalu ia menutup kotak dan menempelinya dengan lem perekat agar tak mudah dibuka.

Lalu ia mengangkat kotak itu, ia mengernyitkan alis ketika merasa kotak itu lumayan berat.

“Aku merasa menjadi penggemar Yonghwa karena isi kotak ini lumayan berat”Ucapnya.

Kemudian membawanya kesuatu tempat di belakang rumahnya. Ra Chel membuka pintu tempat yang seperti gudang itu, dan masuk kedalamnya.

“Uhuk…uhukk”Ra Chel terbatuk saat disambut dengan debu-debu disana.

Kemudian ia mengibaskan tangannya keudara, menyingkirkan debu-debu agar jauh-jauh darinya.

“Baru kali ini aku kegudang ini”Ucapnya lalu memperhatikan sekitar.

Banyak sekali baju-baju atau lebih tepatnya kostum yang dijual di boutique Ibunya. Mungkin itu semua kostum yang sudah usang dan tak layak pakai, jadi ditaruh digudang. Selain itu ada barang-barangnya saat masih bayi yang disimpan Ibunya disini, barang-barang Yoochun yang sudah tak terpakai juga ada disini.

“Sebaiknya aku taruh dimana?”Tanyanya.

“Aigooo, debu-debu ini jinjja!”Gerutunya kemudian dan mengibaskan tangannya di depan hidung.

Dukk…..

Ra Chel kontan menoleh kesumber bunyi. Sebuah pigura jatuh dari atas lemari tua diujung gudang.

Ra Chel menaruh kotak masa lalunya di sebuah kursi tua dan menghampiri pigura yang jatuh itu.

“Kenapa bisa jatuh?”Tanyanya lalu mengambil pigura itu.

Hanya sebuah pigura biasa, Ra Chel menaruhnya kembali dari atas lemari.

Kemudian ia berbalik untuk menghampiri kotak ‘masa lalunya’ lagi.

Dukkkk….

Pigura itu terjatuh lagi,

“Kenapa terjatuh lagi eoh?”Gumamnya kesal lalu membungkuk untuk mengambil pigura itu.

Grudukkk…….duk…..gruduk…..

Gerakan Ra Chel terhenti ketika menyadari bunyi lain. Ia memejamkan matanya.

Aigooo, omona, apa itu? Ah aku tak suka hantu! Ucapnya dalam hati.

Kemudian dengan keberanian tipis, ia membuka mata. Dan perlahan tatapannya yang semula ke Pigura, ia tolehkan secara perlahan menuju asal suara.

“Lemarinyaaaa…..”Ucapnya takut ketika tahu sumber bunyi adalah lemari itu.

“Le….lemarinya….”

Lemari itu bergetar, seperti ada yang menggerakkannya hingga membentur dinding dan menimbulkan bunyi tadi.

Dengan gemetar, Ra Chel menegakkan tubuhnya, ia ingin mundur, tetapi tangannya malah ingin membuka dan mencari tahu isi lemari itu.

“Come on hand! Jangan nakal!”Ucapnya pada tangan kanannya yang tetap mendekat ke pintu lemari.

Sementara lemari itu menjadi lebih cepat bergetar.

30cm…….

20

10

5…………………….

Tangan Ra Chel sudah berada di gagang pintu Lemari, siap untuk membuka. Tetapi lemari itu semakin cepat bergetar, membuat Ra Chel memperhatikan lemari itu dengan takut.

Hingga tiba-tiba……..

Blakkk…..

Brukkkk……

“Aw… Appoyo”Ucap Ra Chel setelah terhempas kelantai karena pintu lemari yang tiba-tiba terbuka dan seperti ada yang mendorongnya hingga ia terjerembab ke lantai.

Tunggu! Tadi apa? Ada yang mendorong? APA? ADA YANG MENDORONG? ASTAGA!.

Ra Chel yang sibuk mengusap bokongnya, menolehkan kepalanya perlahan.

“Awww… sakit”Ada suara.

Kumohon jangan hantu….. kumohon…. Tidak ada orang dirumah….. Mohon Ra Chel dalam hati.

 Ra Chel menoleh dan….

“Nuguseyo?”Tanyanya.

Ada seorang gadis dengan rambut ikal berwarna keemasan dengan pakaian seperti yang ada di Kerajaan, seperti di film. Bukan seperti di dinasti Joseon pastinya.

Gadis yang sedang menunduk sambil mengusap lengannya itu mendongak, ia juga baru menyadari ada orang disekitarnya.

“OMONA!”Ucap Ra Chel saat gadis itu bersitatap dengannya.

“Yaampun”Ucap gadis itu juga.

 

kali ini Miss J langsung kasih 2 chapter biar pada seneng gara gara Miss J hiatus

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK