“Gyu Ri-ah! Buka pintunya!”
“kenapa? ini masih pagi! Bahkan ini hari minggu bodoh!” Gyu Ri makin mempererat pelukannya pada gulingnya.
“hey! Makanya, kau keluar sebentar!”
“aku tidak mau..” Gyu Ri membungkus badannya dengan selimut
“atau aku akan mendobrak pintu ini!”
Gyu Ri bangun dari tidurnya, dan segera duduk. “aaah..dasar manusia es pendek! Hidupku seperti dia yang mengaturnya!”
Kriekk..
“apa?” ucap Gyu Ri menggaruk kepalanya. Penampilannya berantakan sekali.
“tidak. aku hanya meminta mu untuk menemaniku lari pagi” ucap Suga datar.
“apa?! Kau gila ya? membangunkan ku hanya untuk lari?”
“yya! Itu bagus untuk kesehatanmu”
“aish..apa-apaan ini. Kenapa kau mudah sekali berbicara seperti itu? Kenapa kau suka memerintah orang hah? Kenapa kau..mpphh!”
“berisik, cepat ganti bajumu” Suga mendorong Gyu Ri ke kamarnya dan menutup pintu.
“dasar manusia es pendeeek!!!”
Setelahnya, Gyu Ri keluar dari kamar dan langsung keluar dari rumah tanpa menunggu Suga.
“kau harus banyak belajar dari ku. Berterimakasihlah padaku” ucap Suga yang menyusul Gyu Ri.
“cih..aku tidak mau” Gyu Ri berjalan mendahului Suga.
“hey..padahal tadi kau protes diajak lari pagi. Sekarang kau yang mendahuluiku. Kau memang gadis aneh”
Gyu Ri berhenti dan diam di tempat, ia geram dan menggepalkan tangannya. Membalikkan badan dan memandang Suga.
“kau yang aneh! Kau yang membuatku begini. Aakhh.. kapan hidupku bisa normal seperti yang lainnya..!!!”
Tanpa Gyu Ri tau, Suga sudah berjalan jauh. “hh..lihat, dia bahkan bisa berlari tanpa perlu kutemani. Lebih baik aku pulang” Gyu Ri baru saja berniat untuk pulang, tiba-tiba ponselnya bergetar
From : manusia es pendek
“jangan berniat untuk pulang atau kau tau akibatnya”
To : Gyu Ri
“aahh..kalau bermasalah dengan anak ini, pasti dia menang terus! lebih baik aku mengikutinya saja. Aku sudah tau apa yang akan ia lakukan jika aku menolaknya. Harusnya aku membawa pisau diam-diam tadi agar bisa menusuknya dari belakang” omel Gyu Ri.
Drrtt..Drrtt..
From : manusia es pendek
“aku menunggumu. Jangan mengoceh. Dasar aneh”
To : Gyu Ri
“hh...sepertinya aku harus mencari rumah sakit jiwa secepatnya”
***
Gyu Ri memakai jaketnya, ia ingin pergi ke supermarket.
“kau mau kemana?” tanya Suga memegang PSP
“mau pergi belanja. Apa ada yang kau inginkan?”
“tunggu sebentar” Suga berlari ke kamarnya dan menghampiri Gyu Ri. Ia memakai jaket berwarna hitam.
“kenapa? jangan bilang kalau kau..”
“tepat..ayo!”
Di supermarket, mereka membeli bahan makanan untuk persediaan sehari-hari.
“Gyu Ri-ah. Aku ingin ini” Suga menunjukkan yoghurt coklat
“hmm..boleh, ambil kan aku satu, yang strawberry”
Suga memasukkan dua yoghurt coklat ke dalam keranjang.
“yyak! Aku bilang strawberry, bukan coklat!”
“sekali-sekali cobalah untuk merasakan rasa yang berbeda. Apa kau tidak bosan?”
“aish..semua orang mempunyai selera yang berbeda. Maka itulah aku malas mengajakmu. Seenaknya kau saja”
“cepat, jangan mengomel. Belanjaan kita masih sedikit” Suga mendorong kereta belanjaannya. “hwaa!! Dasar pendek!kau menyebalkan sekali!”
***
Gyu Ri meletakkan bahan-bahan kue di atas meja. Ia mengambil buku resep yang ia simpan di lemari.
“kau mau membuat kue apa?” tanya Suga penasaran
“entahlah..aku baru mencari resepnya”
“ooh..aku bantu ya? aku kasihan melihat muka mu itu” Suga mencuci tangannya dan berdiri disamping Gyu Ri
“apa?kasihan? bilang saja kalau kau itu penasaran bagaimana cara membuat kue, iya kan?” tunjuk Gyu Ri
“hmm..bisa jadi. Ayolah..aku sudah tidak sabar”
Mereka memulai mencampur bahan-bahan yang ada. Gyu Ri mengocok telur dan margarin, sedangkan Suga menimbang tepung.
“apa ini cukup?” tanya Suga
“sudah. Bawa kesini”
Suga membawa tepung ke arah Gyu Ri. Diam-diam ia mengambil sedikit tepung dan mengolesi pipi Gyu Ri dengan tepung
“yya..Suga-ah. Apa yang kau lakuakan?”
“menghias wajahmu”
“yya..rasakan ini..haha” Gyu Ri balas colek pipi Suga. Mereka asik bermain tepung dan membuat muka mereka menjadi kotor.
“ahaha...” Gyu Ri berhenti tertawa saat Suga memandangnya lekat. Muka mereka hanya berjarak beberapa senti saja. Suga memegang pipi Gyu Ri dan mengusapnya lembut.
CHUP~
Suga mencium pipi Gyu Ri. “ah...sudah jam 3 sore. Sebaiknya besok saja kita membuat kue. Aku ingin mandi” Suga melangkah pergi ke kamarnya.
Gyu Ri masih mematung. Ia kaget dengan apa yang terjadi barusan. ‘Suga mencium pipiku. Tapi kenapa ia senekat itu. Dan tadi..dia tertawa. Omo! Aku baru menyadarinya!’ Gyu Ri segera berlari ke kamarnya dan pergi mandi.
“ah..ternyata kau siapa mandi juga?” ucap Suga sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk
“uhmm. Ya begitulah. Hh..aku merasa bosan”
“bagaimana kalau kita ke Lotte World?”
“benarkah? kau serius?!” Gyu Ri bersemangat saat mendengar kata Lotte World
“kenapa kau begitu senang? Apa kau belum pernah ke sana?”
“belum..kau tau kan kalau aku sedang mencari kerja paruh waktu setelah sekolah?”
“apa sudah dapat?”
“sudah, di sebuah caffe. Aku akan mulai kerja besok”
“oh, kalau begitu aku akan sering bermain kesana. Bagaimana?”
“boleh saja. Asal kau jangan menggangguku!” ancam Gyu Ri
“yaya..aku tidak mengganggu mu. Ayo pergi”
***
Tiba di Lotte World, mereka tampak senang sekali.
“aku bingung harus bermain apa” ucap Gyu Ri
“bagaimana kalau kita bermain yang itu saja” tunjuk Suga
“ah! Ide bagus! Setelah itu kita main yang itu, lalu menaiki itu dan...”
“dasar cerewet. ayo” Suga menggenggam tangan Gyu Ri
>SKIP
“ah..itu tadi sangat seru. Hahaha. Mukamu tadi sangat lucu. Kau takut bermain roller coaster tadi huh?”
Suga yang awalnya ketakutan, berubah menjadi cool “ah..tidak. tadi..tadi aku hanya heran saja, kenapa tidak ada yang lebih extreme dari itu” ucap Suga memandang ke arah lain
“kau yakin? Kapan-kapan kita akan bermain roller coaster lagi, oke?”
‘mati kau Suga! Kenapa kau malah mengucapkan hal bodoh tadi!’ rutuk Suga pada dirinya sendiri.
“ayo ke kedai es krim disana” Gyu Ri menarik lengan Suga. Kalau masalah es krim, siapapun yang menghalangi Gyu Ri, akan mendapatkan cubitan pedas darinya.
“bibi, aku pesan es krim dua. Strawberry ya”
“yya..aku kan inginnya coklat”
“sekali-sekali cobalah untuk merasakan rasa yang berbeda. Apa kau tidak bosan?” ucap Gyu Ri ‘hahaha..rasakan balas dendam ku dasar manusia es pendek!’
“ini es krimnya” bibi memberikan es krim itu kepada Gyu Ri dan Suga.
“waah..gomawo bi”
“kalian pasangan yang serasi. Semoga kalian bersama selamanya”
Gyu Ri dan Suga saling memandang
“dia...” tunjuk Gyu Ri
“dia...” tunjuk Suga
“bukan..bukan ..kami bukan sepasang kekasih. Bukan!” ucap Gyu Ri
“benar, kami tidak pacarn! Bibi salah paham” sambung Suga
“tapi jika kalian sepasang kekasih, pasti akan serasi. Yasudah. Terimakasih sudah datang” ucap bibi tersebut
‘ah ya bi. Terimakasih” ucap Gyu Ri dan menyeret lengan Suga.
“hey..kau bisa melepaskan lenganku sekarang. Kau kira aku apaan? Seenaknya saja menyeretku” kesal Suga
“hhh...cepat, aku mau pulang saja”
“aku tidak sudi berpacaran denganmu” ucap Suga
“yya! Aku juga tidak sudi berpacaran denganmu!” balas Gyu Ri memandang arah lain. Karena Suga diam, ia memandang Suga kembali. “loh...anak itu kemana? Yyak! Tunggu aku!”
***
Seperti malam sebelumnya, Suga mulai duduk dan menghadap laptopnya.
“apa kau tidak bosan berada di depan laptop setiap malam?”
“memang kenapa?”
“hey..jawab pertanyaanku”
“apa untungnya? Yang merasa bosan kan aku? Bukan kau. Lebih baik kau cuci piring sana”
“aish..hhiiii! Min Sugaaa..!! kau menyebalkaan!” teriak Gyu Ri dan berjalan ke arah dapur untuk menyuci piring dan selesai dengan cepat. Ia ingin tidur.
Baru sebentar Gyu Ri ke arah dapur, ia balik lagi dengan mukanya yang memerah.
“ah..kenapa kau kembali?”
“dasar kau! Keterlaluan sekalii!! Semua piring sudah ku cuci saat kita selesai makan tadi!!”
“kau yang salah, kau yang menyuci kau pula yang lupa. Jangan salahkan aku”
“hhhahh! Bisa-bisa muka ku bisa berkerut kalau marah terus”
“itu pemikiran yang bagus nyonya Lee. Segeralah kau tidur”
“hyaaa!!”
Syuut..
“tidak kena. Sebelah lagi belum kau lempar” ucap Suga sambil mengambil sendal yang dilempar oleh Gyu Ri
“hwaa..terserahmu!” Gyu Ri berjalan menuju kamarnya
BLAM!
“khehehe..ternyata membuatnya kesal itu menyenangkan. Wajahnya yang merah itu lucu” gumam Suga sambil tersenyum dan melanjutkan kegiatannya di depan laptop