Suga berjalan disamping Gyu Ri sambil mengunyah permen karet. Ia memperhatikan Gyu Ri yang fokus pada buku kimianya, karena ulangan.
“aishh..ini memuakkan! Kenapa harus ada ulangan sih?”
“itu lah gunanya belajar. Jangan mengeluh terus”
“yayaya..apa katamu saja. Aku sedang konsen”
“benarkah?” Suga memunculkan smirk jailnya “rajin-rajinlah belajar nyonya Min” bisiknya “kau tidak mau kan jika kehidupan kita nanti sengsara?” Gyu Ri menghentikan langkahnya dan menatap Suga. “jangan menggodaku. Kau tidak akan bisa” Gyu Ri berjalan meninggalkan Suga
“yasudah, aku akan melakukan sesuatu yang mungkin kau larang”
Gyu Ri membalikkan badannya dan berjalan menuju Suga “apa maksudmu?”
“maksudku, aku akan menemui Krys-“
CHUP~
Suga pasti tidak akan mengehentikan omongannnya jika Gyu Ri tidak mencium pipinya. Gyu Ri langsung berlari ke dalam kelas “kekeke~ dasar” Gumam Suga
Gyu Ri duduk membaca bukunya, ia sibuk menghafal rumus kimia
“kau sudah banyak hafal?” tanya Sungjong di belakang Gyu Ri. Gyu Ri hanya menggeleng keras ‘aku sedang berpikir Sungjong-ah!’
“baiklah, aku akan memeberikanmu waktu berpikir” ucap Sungjong meminum banana milknya santai. Gyu Ri melirik sebentar ke arah Sungjong heran.
Tidak lama datanglah Suga “kenapa kau meninggalkan ku cha-“
“tutup mulutmuuu!” Gyu Ri membekap mulut Suga dengan tangannya agar tidak ada yang mendengarnya, termasuk Sungjong
“hh..bilanga saja mau memanggil Gyu Ri dengan sebutan chagi kan?” sambung Sungjong. Suga menatap lebar Sungjong dan menjauhkan tangan Gyu Ri dari mulutnya “apa? Kenapa kau bisa tau? sejak kapan kau bisa punya kekuatan supranatural seperti itu?”
“apanya?”
“ah..sudahlah. kau lelet sekali” ucap Suga datar. “berjanjilah untuk tidak memberitahu siapapun”
“aku mengerti”
Teng..Teng..
Pelajaran dimulai, ulangan kimia pun datang menghantui semua murid di kelas itu.
“saya harap jangan ada kerjasama atau apapun itu, yang kerjasama, akan saya ambil kertasnya”
Suga meniru ucapan Kang Seonsaengnim dengan gaya lucunya, Gyu Ri hanya tertawa menutup mulutnya, ia tidak tahan melihat gerakan Suga
“apa ada masalah Lee Gyu Ri?”
“ah..tidak pak, suara saya tadi serak”
“ya sudah, lanjutkan”
Suga dan Gyu Ri berpandangan sebentar dan tertawa bersama.
***
Bel istirahat berbunyi, Sungjong, Gyu Ri dan Suga berjalan keluar kelas dan duduk di salah satu kursi yang ada disana. “hh... aku mau pingsan saat ini jugaa” ucap Gyu Ri sedikit keras dan mengusap wajahnya
“tidak terlalu sulit” ucap Suga memainkan ponselnya. Sungjong mengangguk bahwa ia setuju dengan Suga
“yya....! kalian kan tau kalau aku paling payah dalam hal kimia, kalian bukannya mendukungku!”
“siapa bilang?” tanya Sungjong “hey, kau itu sebenarnya pintar, tapi malas” Suga menjentik dahi Gyu Ri “sakit!”
Seseorang datang kehadapan mereka “hai Gyu Ri-ssi, Suga-ssi, Sungjong-ssi” sapanya
“oh, Kau Jinah. Ada apa?” tanya Suga
“ini, Kang Saem memberitahuku kalau kelas kita dan dua kelas disana akan pulang lebih awal. Kelas dipakai untuk rapat orang tua sunbae kita”
“benarkah!” teriak Gyu Ri spontan berdiri dari tempat duduknya. Jinah hanya mengangguk.
“aku rasa sebenatr lagi akan ada pengumumannya.. satu..dua..tiga...”
“pemberitahuan kepada kelas XI A, XI B, dan XI C pulang lebih awal karena ada rapat. Segera kosongkan kelas. Sekian terimakasih”
“perkiraanku tepat kan?” Sungjong tersenyum senang. Gyu Ri memperlihatkan jempolnya ke arah Sungjong.
***
“aku mau ke perpustakaan sebentar, mau ikut?”
“boleh, aku ingin meminjam beberapa novel”
“kalau begitu ayo” Suga menggandeng tangan mungil Gyu Ri. Merek aberjalan berdua menuju perpustakaan.
“aku ingin meminjam buku ini saja” ucap Gyu Ri senang dan mengambil novel tentang cinta. Ia tidak mendapati Suga disampingnya “kemana anak itu?”
Gyu Ri pergi ke rak buku sebelah, tidak ada Suga, pergi kesebelahya lagi. Senyum yang terukir dibibirnya pun hilang ketika ia mendapati Jessica sedang memeluk Suga. Dengan cepat Gyu Ri bersembunyi dengan cara membaca buku dan menguping.
“hiks..Suga-ah.. aku tidak ingin kehilanganmu”
“...”
“jawab aku”
“aku tidak suka wanita centil sepertimu. Pergilah Kystal-ssi” Suga mendorong tubuh Krystal menjauh. Ia meninggalkan Krystal sendirian disana.
Suga bersiul dan mendapati Gyu Ri sedang membaca buku.
“chagi-ah..ayo kita pulang”
“ng..? baiklah.moodku sedang tidak bagus saat kau dipeluk Krystal”
“apa? Kau melihatnya?” sudah kubilang, aku tidak akan melirik siapapun kecuali dirimu”
“hh.. aku sedang malas sekarang. Ayo kita pulang”
“jadi kalian benar-benar pacaran?”
Lantas Suga dan Gyu Ri membalikkan badannya dan memandang ke arah sumber suara dengan heran
“wah..wah..ternyata wanita penggoda sepertimu bisa melumpuhkan hati ice prince disekolah ini”
“jaga bicaramu!” bentak Gyu Ri kesal
“wah?! Aku takut sekali dengan bentakanmu. Aku mau mengajak mu tanding”
Suga menggelengkan kepalanya pertanda ia tidak setuju dengan ajakan Krystal. Ia tau kalau akan ada yang tidak beres. Tetapi karena Gyu Ri sudah tidak tahan ia menyetujuinya
“bailah, aku terima. Apa tantanganmu?”
“kau harus bisa membuat salah satu anggoa basket menyukaimu. Jika aku kalah, aku akan berhenti mengejar Suga, jika kau yang kalah...”
Gyu Ri menahan nafasnya sejenak.
“kau harus menjauhi Suga dan Suga akan menjadi milikku” Krystal tersenyum jahat dan pergi dari hadapan mereka. Tidak lupa pula menyenggol sedikit bahu Gyu Ri
“aish... bagaimana ini?” Gyu Ri mengacak rambutnya kesal
“aku sudah mengatakan jangan. Kau masih saja mau menerimanya”
“huwaa..aku harus bagaimana?” Gyu Ri terduduk lemas di kursi pustaka. Ia menundukkan wajahnya. “hey..kau lupa satu hal” bisik Suga. Dan itu berhasil membuat Gyu Ri memandangnya
“satu hal? Apa itu?”
“aku kan anggota basket. Kau tidak mendengar pertanyaannya? Salah satu anggota basket harus menyukaimu kan? Salah satu. Berarti itu aku. Jadi..?”
Gyu Ri yang awalnya sudah mendapat pencerahan dari Suga menjadi bingung, terlihat jelas dari kerutan yang ada di dahinya “jadi..? apanya?”
“aissh..anak ini. Jadi kau sudah menang! Dasar bodoh!”
“yyak! Sakit! Jangan memukul kepalaku!”
“kau itu lelet sekali. Aku geram melihatmu!”
“tapi jangan sekeras itu juga!”
CHUP
“sudah tidak kan? Nah ayo pulang”
BZZTT!
“hwaa! Lampunya mati!”
“sst, tenanglah. Ini sering terjadi. Aku sering ke perpustakaan” Suga memeluk Gyu Ri erat
TING!
“hyaaa! lepaskan akuuu” Gyu Ri mendorong dada bidang Suga supaya menjauh
“kenapa? kau tidak suka dipeluk? Apa mau dicium saja?”
“hyaaaa!”
Gyu Ri berlari hingga parkiran motor. “hah..hah..dia..sudah gila..”
“siapa yang gila? Tapi ada benarnya juga. Aku memang gila karena mencintaimu”
“kau tidak demam kan? Kau salah makan?” Gyu Ri memegang dahi Suga. “yyak! Aku tidak benar-benar gila!”
“syukurlah. Hahha”
“kureom! ayo kita pulang.” Suga merangkul Gyu Ri berjalan pulang. masih ada yang aneh dengan Suga “omo! Kau bukannya bawa motor?”
“tidak ingat kalau kita jalan kaki? Honda ku sedang rusak”
“benarkah?”
“dasar pelupa”
Gyu Ri berjalan sambil meloncat-loncat kecil seperti anak kecil. Suga menarik tangan Gyu Ri masuk kedalam sebuah toko kue.
“halo” sapa Suga ramah kepada ibu yang menjual kue
“halo. Apa ada yang bisa dibantu?”
“hmm..saya pesan kue ini” tunjuk Suga. “Oh Suga!” kaget Sungjong balik dari dapur
“ah? Haha. Ternayata kau. Aku ingin membeli kue”
“baiklah. Kau Gyu Ri?”
“aku pesan cheese cake saja” pesannya.
Sungjong membungkuskan pesanan mereka. Saat mereka hendak keluar, Sungjong membisikkan sesuatu “aku rasa akan ada yang terjadi”
“apa?”
Sungjong diam dan menggelngkan kepalanya “apa yang kukatakan barusan?”
“hey? Kau terlihat aneh Sungjong-ah. Kau sakit?” tanya Gyu Ri.
Percakapan mereka dilihat oleh ibu Sungjong. Ibunya memanggil Suga dan Gyu Ri ke hadapannya “Sungjong-ah, tolong kau sapu halaman depan” Sungjong mengangguk dan segera keluar
“kalian teman Sungjongkan?”
Mereka mengangguk. “begini. Sungjong memang seperti itu. Dia mengeluarkan kata-kata yang misterius. Tetapi kata itu memang akan terjadi. Setelah ia mengatakannya, ia tidak akan ingat apa yang ia bilang tadi. seperti dikendalikan sesaat” ucap Ibunya panjang lebar
“whooa... apa itu seperti penyakit atau apa?” tanya Gyu Ri polos.
Ibu Sungjong hanya menggeleng “bukan, ia seperti mempunyai kekuatan. Entahlah. Ia hanya akan berbicara seperti itu kepada orang yang dekat dengannya saja”
Suga masih tidak mengerti penjelasan Ibu Sungjong (author juga -_-)
“kalau begitu, kami permisi dulu bu. Terimakasih” ucap Gyu Ri menarik lengan Suga
“baiklah”
please gimme your love and comment ^^