|| Title: My Lovely is Miss Arrogant || Author: Phiyun || Genre: Romance | Hurt | Sad | Comedy|In Family| Friendships || Cast: Bae Suzy (Miss A) | Kim Myungsoo / L (Infinite) | Park Jiyeon (T-ara) | Siwan (Zea) | Taecyeon (2Pm) | Member suport : 2pm | Infinite & Miss A ( Cameo ) || Thame Song : Hateful Person (Beast)
Halloo... Readers. Cerita ini Terinspirasi dari OST Big miliknya Beast , tapi alur ceritanya 100% beda sama Filmnya. Lebih seru lagi kalau bacanya sambil dengerin lagunya. Pemain yang ada didalam cerita real milik penulis ya kalau di dunia kenyataan milik keluarganya dan agencynya. Heheee... XD
*** Happy Reading ***
~Summary~
Why My Eyes Always Look at You
Maybe I Fall in Love With You ?
~~~ooo~~~
“ Ya... apa yang kau lakukan ? lepaskan ”
“ Tidak... aku tidak mau ”
“ Sudah cukup becandanya Siwan-sii , ini tidak lucu sama sekali ! ”
“ Apakah aku terlihat becanda dimatamu saat ini ? ” sambil menyungingkan senyuman tipis terhadap Jiyeon.
Jiyeon berusaha melepaskan tangannya dari gengaman Siwan, tapi apa daya kekuatannya tidak setara dengan kekuatan Siwan. Melihat itu Siwan mulai mendekati Jiyeon, Jiyeonpun tanpa sadar memundurkan langkahnya saat Siwan mulai mendekat padanya.
Saat Jiyeon melangkah kebelakang untuk kesekian kalinya ternyata sudah tidak ada lagi tempat untuk melangkah karena di belakangnya sudah ada sofa panjang yang menghentikan langkahnya. Jiyeon mulai berkata dengan suara yang bergetar kepada Siwan.
“ Si-siwan-siii... hentikan , kamu membuatku takut ”
“ Kenapa kamu terlihat sangat gugup sekarang ? Apa yang membuatmu takut Suzy-aa ”
“ Ka-kamuuu yang membuatku takut, Siwan-sii ”
“ Apa kamu mau tahu apa yang lebih menakutkan dari pada ini ? ”
Jiyeon semakin tidak mengerti maksud dari pembicaraan Siwan. Wajah Jiyeon berubah menjadi bingung dan takut. Tiba – tiba Siwan langsung berlari ke arah Jiyeon dan itu membuat Jiyeon kaget dan Jiyeonpun jatuh tepat di atas sofa tersebut yang disusul oleh Siwan.
“ Aaaahhhhhhhhh !!!!!!! ” Teriak Jiyeon
Dan sekarang posisi Jiyeon tepat berada dibawah tubuh Siwan. Kedua mata mereka saling bertatapan dan Jiyeon bisa merasakan hembusan nafas Siwan dan aroma tubuhnya. Jiyeon mulai panik setengah mati diapun berusaha bangun tapi Siwan langsung menahan kedua pergelangan tangan Jiyeon dan pada akhirnya Jiyeon sama sekali tidak bisa berkutik.
Kemudian perlahan – lahan wajah Siwan mulai mendekat ke Jiyeon. Itu membuat Jiyeon tanpa sadar menutup kedua matanya sambil memalingkan wajahnya. Kemudian Siwan mulai berbisik lembut di telinga Jiyeon.
“ Suzy-aa kenapa kamu memalingkan wajahmu kepadaku ? Ayolah tatap aku sekarang ”
Jiyeon hanya mengeleng – gelengkan kepalanya kekanan dan kekiri secara cepat sambil tetap menutup kedua matanya.
“ Kamu jangan seperti itu dong padaku, kamu harus bertangung jawab dengan apa yang kau ucapkan barusan pada diriku. Aku sekarang menagih ucapanmu ”
“ Ma-maafkan a-aku... Si...siwan-siii.... a-aku tidak akan seperti itu lagi kelak... ” ucap Jiyeon terbata – bata.
“ Benarkah ? ”
“ I-iyaa a-aku janji... ”
“ Bagaimana aku bisa tahu ucapanmu tulus atau tidak tanpa melihat kedua matamu saat berkata itu padaku ? sekarang tatap aku, aku ingin melihat ketulusanmu ”
Dengan hati – hati Jiyeon mulai membuka kedua matanya dengan perlahan – lahan. Saat Jiyeon sudah membuka kedua matanya tiba – tiba Siwan langsung menyentil kening Jiyeon lumayan kencang. Dan itu membuat Jiyeon merasakan sakit di keningnya.
“ Aaauuuuuu !!! Ya , Siwan-sii... !!! ”
Setelah menyentil Siwan langsung bangun dari atas tubuh Jiyeon sambil tertawa terbahak – bahak . Jiyeonpun menyusul Siwan bangun dari sofa tersebut. Terlihat dengan jelas wajah Siwan yang senang saat mengerjai Jiyeon.
“ Hahahahahaha... Suzy-aa. Apakah kamu tahu betapa lucunya wajahmu saat tadi ? ”
“ Ya !!! itu tidak lucu tahu ! ”
“ Tidak... itu lucu sekali... hahahahaha... ”
“ Tidak... itu tidak lucu sama sekali !!! kamu membuat jantungku mau copot tahu ! Jadi berhentilah tertawa !! ” bentak Jiyeon ke Siwan
Siwanpun kemudian menghentikan tertawanya lalu wajah Siwan langsung berubah serius dan Siwan mulai melangkah kedepan untuk mendekati Jiyeon. Lalu Siwan mulai mengajukan pertanyaan kepada Jiyeon.
“ Aku mau bertanya padamu dan kamu harus menjawabnya dengan jujur . Apakah kamu merasakan dada mu berdebar – debar dengan kencang saat di depan ku saat tadi ? ”
“ Iya... ”
“ Apakah kamu merasa jantungmu hampir akan copot saat menatap ku saat tadi ? ”
“ Iya... ”
“ Apakah kamu merasakan sulit bernafas ketika berdekatan dengan ku saat tadi ? ”
“ Iya... memangnya kenapa ? ” dengan wajah polosnya
“ Berarti , apakah mungkin kamu jatuh cinta padaku ? ”
“ Iya... Eh... ??? tunggu ?? apa maksudmu ?? A-aku be-begitu , I-itu ka-karena... ”
Belum sempat Jiyeon menyelesaikan ucapannya tiba – tiba terdengar suara pangilan telefon
“ Kriinggg.... Kriinggg... Kriinggg... ”
Ternyata suara itu berasala dari telefon genggamnya Siwan. Lalu Siwan mengambil telefon gengamnya dari dalam saku celana panjangnya. Ternyata yang menelefonnya adalah Myungsoo.
“ Suzy-aa aku mau mengangkat telefon dulu, kamu tetap disini karena pembicaraan kita belum selesai, mengerti ”
“ Ta-tapi... ”
Siwan sama sekali tidak menghiraukan ucapan Jiyeon. Dan diapun tetap berjalan keluar dari rumah untuk mengangkat telefon”
***
“ Yoboseo... "
“ Hyung... ini aku Myungsoo ”
“ Iya aku tahu itu kamu , bagaimana jalan – jalannya nya ? pasti menyenangkan sekali ya ”
“ Sebaliknya hyung, semuanya berantakkan, hancur total ! ”
“ Apa ? kok bisa ?? ”
“ Iyalah hyung , aku harus menghabiskan waktuku sepanjang hari dengan perempuan yang aneh itu ”
“ Perempuan yang aneh ?? tunggu jangan bilang perempuan yang menyerangmu saat di depan hotel ? ”
“ Tepat sekali hyung ”
“ Kok bisa kamu kesana bersama dengannya ? ”
“ Iya jadi ceritanya begini Siwan hyung... ”
Myungsoopun bercerita semuanya kepada kakak laki – lakinya, dari awal dia menunggu keberangkatan pesawat sampai akhirnya dia sampai di Roma bersama Suzy. Siwan juga menceritakan apa saja yang dilakukan oleh Suzy kepadanya dari menginjak kakinya sampai muntah di badannya dan dia juga sekarang harus satu kamar tidur dengan dirinya.
Myungsoo juga menceritakan kalau koper Suzy itu di rampok saat mencari penginapan. Dan Myungsoo mengakui kalau semua itu salahnya, coba kalau saat itu dia tidak meninggalkan Suzy sendiri mungkin kejadia itu tidak akan terjadi.
“ Kasihan sekali kamu Myungsoo-aa tapi kamu beruntung jugakan ”
“ Apanya yang beruntung hyung? ”
“ Lumayanlah kamu ada teman selama perjalananmu jadi kamu tidak kesepian ”
“ Bagaimana bisa sepi , orang setiap kali kita bersama selalu bertengkar dan berteriak tidak jelas bagaimana coba, apakah Hyung bisa bayangkan, kupingku sampai panas mendengar semua ocehannya ”
“Myungsoo, sabarlah namanya juga perempuan. Perempuan memang sukanya begitu , sukanya memulai tapi saat kita ikuti permainanya dia malah ketakutan. Aku mengerti perasaanmu ”
“ Hyung, bagaimana kamu bisa mengetahui semua yang kurasakan ? kamu memamang terbaik ”
“ Jelaslah aku mengetahui perasaan mu karena sekarang aku sedang berdua bersama wanita pilihan orang tua kita di rumah dinasku ”
“ Apa ?? Hyung apa kamu memang serius dengannya ? ”
“ Hahaha... jangan buat aku tertawa Myungsoo-aa itu tidak lucu ”
“ Lalu kenapa hyung membawanya ke rumah dinas hyung, setahu aku hyung tidak pernah membawa seorang wanitapun kesana ? jangan – jangan hyung mempunyai niat yang lain. Jangan bilang kalau hyung itu... ”
“ Wah ... adikku ini ternyata pikirannya sudah dewasa ya tidak polos seperti dulu. Apakah kamu juga berencana melakukan itu pada perempuan itu ? ”
“ Tidaklah hyung !! aku juga masih punya selera ”
“ Sama , aku juga masih punya selera jugalah Myungsoo. Aku membawanya ke rumah dinasku karena di perjalanan kami kehujanan sedangkan hujan tidak kunjung reda sampai malam, aku tidak mungkin acuh melihat dia kedinginan di sampingku, jadi mau tidak mau aku membawanya kesini . lagian aku tidak punya niat sedikitpun untuk melakukan apa yang kamu pikirkan, aku hanya sedikit mengerjainya tadi. Oh iya kamu menelefonku malam – malam begini ada apa? ”
“ Maaf hyung aku menggangumu malam – malam, kalau di tempatku sih sudah jam 4 pagi . Begini hyung bisakah kamu menolongku ? ”
“ Menolong apa ? selama aku bisa, aku akan menolongmu ”
“ Bisakah hyung mentransfer uang kepadaku ? aku berencana ingin membelikan perempuan itu baju salin untuk dikenakan dia sehari – hari selama perjalanan, hyungkan tahu dia tadi baru saja kehilangan semua pakaiaannya didalam koper itu ”
“ Ohh... kalau masalah itu sih gampang tapi aku tidak bisa mentrasfernya sekarang mungkin nanti pagi karena disini masih hujan lebat. Tak apa – apakan? ”
“ Masalah itu tidak apa – apa aku bisa menunggu kok, nanti kabari aku ya hyung kalau sudah , Gomawo hyung... ”
“ Iya... santai saja kalau sama aku Myungsoo-aa. Tapi kalau boleh tahu memangnya siapa nama perempuan yang bersama mu itu ? ”
“ Aku belum memberitahu hyung ya siapa nama perempuan yang bersama aku ? ”
“ Iya , siapa namanya ... ”
“ Namanya Suzy... Bae Suz...”
Tiba – tiba terdengar suara teriakan cukup keras dari dalam rumah dinas Siwan. Tanpa Siwan sadari kakinya langsung berlari mengejar suara tersebut.
“ Hhhhhaaaaaaa !!!!!!! ”
***
“ Hyung... hyung... ada apa disana? Hyung... hyung !! ”
Tapi tidak ada balasan dari Siwan. Akhirnya Myungsoo mematikan telefonnya. Sebenarnya Myungsoo penasaran apa yang sudah terjadi disana tapi Myungsoo hanya bisa berdoa semoga disana tidak terjadi sesuatu yang buruk.
Saat Myungsoo keluar dari kamar mandi dia melihat Suzy sudah tertidur pulas diatas sofa, wajahnya tampak sangat lelah. Karena tidak tega melihat Suzy tidur dengan posisi kakinya yang menekuk karena mengikuti panjangnya sofa.
Akhirnya tubuh Suzy diangkat pelan – pelan oleh Myungsoo ke atas tempat tidur. Myungsoopun menaruh tubuh Suzy dengan perlahan – lahan agar tidak membangunkan dari tidurnya.
Setelah itu Myungsoo duduk di atas sofa tersebut lalu kemudian dia membaringkan tubuhnya di sofa tersebut, tak berapa lama sesekali matanya menutup dan akhirnya Myungsoopun tertidur pulas disana.
Ternyata Suzy sedari tadi terjaga, dia hanya pura – pura tertidur saat tadi. Suzypun bangun dengan hati – hati untuk melihat apakah Myungsoo sudah tertidur apa belum. Saat Suzy menoleh kebelakang ternyata Myungsoo sudah tertidur dengan pulas.
Suzypun kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang tersebut sambil menutupi tubuhnya dengan selimut sambil membelakangi Myungsoo.
“ Myungsoo-aa sebenarnya siapa dirimu sebenarnya ? mengapa kamu selalu bersikap kasar bila didepanku sedangkan kamu selalu bersikap baik saat di belakangku ? Sebenarnya kamu orang baik atau orang yang jahat ? Myungsoo-aa tolong jangan buat hatiku jadi tidak karuan seperti ini ” ucap batin Suzy
***
Tak terasa malampun berganti dengan pagi. Burung – burungpun berkicau dengan gembiranya menyambut datangnya matahari. Suzypun yang sedang lelap tertidur mulai terbangun karena dia mencium bau aroma yang manis.
Sampai – sampai perut Suzypun berbunyi dan kedua matanyapun langsung terbuka dengan begitu saja. Saat Suzy terbangun ternyata Myungsoo sedang duduk diatas sofa sambil membaca koran dan setelah selesai membaca koran dia mengambil secangkir kopi yang ada di depannya.
Myungsoo tidak menyadari bahwa Suzy sudah bangun dan sekarang Suzy sedang memperhatikan dirinya. Tapi saat Myungsoo hendak minum dia baru sadar bahwa Suzy sudah terbangun.
“ Kamu sudah bangun Suzy-aa ? apakah tidurmu nyenyak ? ”
“ Iya, terimakasih sudah mengijinkan aku tidur di tempat tidur ini. Apakah tidurmu nyenyak ? ”
“ Nyenyak kok, walaupun aku tidur tidak senyenyak dirimu ”
Lalu Myungsoo memijat pundaknya dengan sebelah tangannya
“ Apakah kamu baik – baik saja ? ”
“ Eh...? Oh... aku baik – baik saja kok, hanya sedikit pegal saja ”
Suzy merasa tidak enak melihat Myungsoo, karena dia tahu kalau sofa itu sangat kecil untuk dijadikan tempat tidur. Suzy hanya bisa menunduk menyesal.
“ Tenang saja , Suzy-aa aku baik – baik saja. Tidak usah khawatir ”
“ Ta-tapi... karena aku kamu jadi seperti ini ”
“ Tidak apa – apa kok. Kemarilah duduk disampingku. Kamukan belum makan sejak malam tadi ”
Suzypun lalu bangun dari tempat tidur kemudian dia menghampiri Myungsoo lalu dia duduk di tepat disamping Myungsoo. Myungsoopun lalu mendekatkan sepiring omelet dan segelas susu di depan Suzy.
“ Apakah kamu tidak makan , Myungsoo-sii ? ”
“ Aku sudah sarapan tadi , saat kamu masih terlelap tidur. Apakah pesanannya sesuai seleramu ? ”
“ Iya , aku suka ” ucap Suzy sembari tersenyum manis didepan Myungsoo
“ Syukurlah kalau begitu ” balas Myungsoo membalas senyuman Suzy kemudian mengacak – acak lembut atas kepala Suzy.
Tiba – tiba wajah Suzy menjadi merah padam dengan cepat Suzy langsung menundukan kepalanya kemudian dia mulai mengambil jarak pada Myungsoo sambil sibuk memakan sarapannya untuk mengalihkan perhatiannya.
“ Suzy-aa apa yang terjadi dengan mu sekarang ? kenapa sekarang tingkahmu menjadi aneh di depannya ? Kenapa tiba – tiba jantungku berdetak dengan cepat, rasa ini sama seprti saat di dalam pesawat tadi. Sebenarnya apa yang sudah terjadi pada diriku ? Tidak mungkinkan aku... ” Ucap batinnya.
Tiba – tiba Suzy mengeleng – gelengkan kepalanya dengan cepat dan tingkah itu dilihat oleh Myungsoo yang tepat berada disampingnya. Myungsoo melihat Suzy dengan wajah yang heran
“ Ada apa , Suzy ? Apakah makanannya tidak enak ? ”
“ Eh...?? Tidak ! omeletnya enak sekali kok ” sambil tertawa kecil
“ Tapi kenapa kamu tadi mengeleng – gelengkan kepalamu ? ”
“ I-Itu... tadi a-aku sedang melakukan peregangan , iya pemanasan ”
“ Pemanasan ? kamukan sekarang sedang makan untuk apa pemanasan memangnya kamu sekarangg sedang berolah raga ? ”
“ I-itu masalahnya , Itu kebiasaanku, kalau sarapan pagi sekalian berolah raga ringan. Maaf membuat mu bingung ”
“ Oh... begitu ”
Tiba – tiba terdengar suara dering telefon genggam milik Myungsoo. Myungsoo langsung bangun dari tempat duduknya.
“ Suzy-aa aku angkat telefon dulu ya, kamu habiskan saja sarapanmu dahulu ”
“ Iya.. ” balas Suzy
Myungsoo langsung keluar dari kamar tersebut lalu dia mengangkat telefonnya.
“Myungsoo-aa , sudah aku transfer uangnya ke rekeningmu. Kalau kurang nanti kamu kabari aku lagi ya ”
“ Gomawo... Siwan hyung... maaf ya jadi merepotkanmu ”
“ Tidak kok , ya sudah nanti aku hubungi kamu lagi ya ”
“ Oke deh hyung, terimakasih ya hyung ”
Setelah menutup telefonya kemudian Myungsoo masuk kembali kedalam. Ternyata Suzy sudah selesai menghabiskan sarapannya. Sempat kaget tapi difikiran Myungsoo mungkin Suzy sangat lapar pada saat ini. lalu Myungsoo menawarkan sarapan lagi kepada Suzy
“ Suzy... apakah kamu mau makan lagi, aku pesankan lagi ya ”
“ Tidak usah, Myungsoo-sii . aku sudah kenyang ”
“ Apa kamu yakin ? ”
“ Iya ” sambil menganggukkan kepalanya pelan
“ Kalau begitu ayo sekarang kita cek out ”
“ Kita mau kemana Myungsoo-sii ? ”
“ Nanti kamu juga akan tahu ”
Lalu Myungsoo mulai mengemasi pakaian tapi sebelum mereka pergi Myungsoo memberikan baju atasan kepada Suzy, untuk dia kenakan untuk berganti.
“ Apa ini Myungsoo-sii ? ”
“ Pakailah baju ini untuk sementara , nanti di perjalanan kita beli beberapa baju untuk dirimu ”
“ Tidak usah Myungsoo-sii, baju ini basih bagus kok. Aku tidak perlu baju baru ”
“ Minimal bergantilah pakaiaan, aku tidak mau kamu gatal – gatal karena tidak berganti baju berhari – hari . Nanti aku juga yang repot ”
“ Ta-tapi... ”
“ Suzy-aa kamu lupa kamu harus menuruti perintahku ? aku sekarang atasanmu jadi kamu harus menikuti ucapanku, mengerti ”
Suzypun langsung mengambil baju yang di berikan pada dirinya kemudian dia langsung pergi kekamar mandi untuk berganti pakaian. Setelah beberap menit kemudian Suzypun keluar dari kamar mandi dengan mengunakan sweter lengan panjang milik Myungsoo.
Suzy terlihat manis di mata Myungsoo saat menggunakannya. Walaupun sweternya terlihat sangat kebesaran tapi Suzy tetap terlihat cantik mengunakannya.
“ Kamu terlihat manis kok, walaupun kebesaran ” ucap Myungsoo sambil tersenyum
“ Benarkah ? ”
“ Baiklah ayo sekarang kita cek out ”
“ Ayo... ”
***
Saat didalam taksi Suzy mulai bertanya pada Myungsoo kemana mereka akan pergi karena Suzy merasa sangat penasaran tempat apa yang akan mereka datangi nantinya. Tapi Myungsoo tetap saja tidak mau memberikan jawaban apapun dia hanya menyungingkan seyuman tipisnyakepada Suzy. Dan itu membuat Suzy semakin penasaran.
Berhentilah Taksi tersebut di depan sebuah bangunan kuno. Suzy masih terlihat bingung dimana dirinya sekarang. bangunan tua itu terlihat sangat menyeramkan dimatanya tapi bangunan tua tersebut terlihat sangat artistik.
“ Myungsoo-sii kita sekarang ada dimana ? ”
“ Kita sekarang dia Colloseum ”
“ Colloseum ? Apa itu ? ”
“ Colloseum, atau dalam bahasa italia Colosseo , adalah sisa reruntuhan amfiteater yang menjadi salah satu landmark di kota Roma dan amfiteater ini adalah yang terbesar didunia ”
“ Wow !! benarkah ? Kalau begitu ayo kita masuk ” kata Suzy semangat sambil menarik lengan Myungsoo untuk masuk kedalam bangunan tesrsebut.
Saat mereka sudah memasuki bangunan tersebut, Suzy terlihat makin takjub karena memang benar saat didalam bangunan tersebut terlihat sangat megah. Suzy mulai berkeliling ke sisa – sisa reruntuhan sedangkan Myungsoo sibuk memotret dengan kameranya. Sesekali Myungsoo juga memotret Suzy secara diam – diam.
Saat Myungsoo sedang asik memotret tiba – tiba Suzy datang menghapirinya dan dia berbisik pelan di telinga Myungsoo.
“Myungsoo-sii apakah kamu merasakan sesuatu yang aneh disini ? ”
“ Sesuatu yang aneh apa ? ”
“ Saat aku berjalan di setiap sisi yang berbeda aku merasakan suasana yang berbeda juga , seperti aku merasakan hawa yang panas , kemudian aku juga merasakan hawa yang sangat dingin , entah mengapa tiba – tiba aku merasakan kesedihan yang amat sangat di sisi lainnya sampai – sampai aku bingung kenapa air mataku menetes begitu saja. Yang anehnya sayup – sayup aku mendengar suara detingan pedang. Seperti ada yang sedang melakukan duel di kejauhan sana, anehkan ? ”
“ Benarkah ? Kamu merasakan itu semua ? tenang saja itusering dialami oleh semua para turis yang kesini jadi kamu tidak usah khawatir ”
“ Apa sering dialami oleh semua turis ? ”
“ Iya, kenapa kamu bingung ? oh iya aku lupa menceritakan padamu ya tentang sejarah bangunan ini ”
Myungsoopun mulai menceritakan sejarah terjadinya bangunan ini kepada Suzy dengan singkat. Suzypun mendengarkannya dengan amat tertarik namu lambat laun wajah Suzy langsung berubah menjadi ekspresi ketakutan.
“ Bangunan ini dulunya adalah tempat pertarungan gladiator. Disini pertarungannya bukan hanya manusia dan binatang buas saja tapi antara manusia juga. Binatang buas yang di pertarungkan biasanya siang, beruang dan banteng. Sedangkan petarung gladiatornya kebanyakan adalah terpidana hukuman mati , budak atau orang yang bersedia dibayar untuk bertarung. Sayangnya pertarungan ini tidak ada yang keluar dengan selamat begitu saja karena pertarungan ini tidak akan dihentikan bila salah satu lawannya belum ada yang tewas ”
“ Benarkah ? ”
“ Iya, makanya kamu merasakan sesuatu hawa yang aneh di setiap sisi dan kamu juga mendengar suara sayup – sayup suara dentingan pedangkan ? itu tandanya aku sedang di dekati oleh arwah – arwah gladiator yang begentayangan di bangunan ini dan mungkin saja arwah – arwah penasaran itu sekarang tepat di belakangmu ” ucap Myungsoo becanda untuk menakut – nakuti Suzy.
Saat Myungsoo berkata itu Suzy langsung berteriak dan memeluk tubuh Myungsoo dengan erat karena ketakutan. Myungsoo hanya bisa menahan tawanya saat melihat Suzy terlihat sangat ketakutan.
“ Myungsoo-sii , ayo kita pergi dari sini , aku takut ” sambil tetap menutupi wajahnya didekapan Myungsoo.
“ Baiklah... ayo kita pergi dari sini ”
Saat Myungsoo dan Suzy hendak pergi tiba – tiba kaki Suzy terasa sangat lemas dan jatuhlah Suzy. Myungsoopun kemudian langsung menghapiri Suzy.
“ Ada apa Suzy-aa ? ”
“ Aku tidak tahu Myungsoo-sii kenapa kakiku sangat lemas dan tidak bisa aku gerakan ”
“ Apakah mungkin...?? ”
“ Memangnya apa Myungsoo-sii jangan buat aku takut lagi ! ”
“ Bukannya aku menakutimu tapi apakah mungkin arwah – arwah para gladiator menginginkan kamu tetap berada disini ? ”
“ Hhhaaaaaaaaa !!! ”
Teriak Suzy sambil menarik kencang lengan Myungsoo dan Myungsoopun akhirnya jatuh juga di samping Suzy.
“ Aaauuu !!! kenapa kamu berteriak , Suzy-aa ?? ”
“ Habisan kamu menakut – nakuti aku , itu tidak lucu tahu ! ”
“ Aku tidak menakut – nakuti kamu aku hanya memberitahukan kamu, kalau... ”
“ Tidak... tidak ... tidak... aku tidak dengar ” sambil menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya
“ Yasudah kalaukamu tidak mau mendengarkan ”
Myungsoo berdiri , melihat itu Suzy langsung berhenti menutup telinganya
“ Kau mau kemana Myungsoo-sii ? ”
“ Aku mau pergilah ”
“ Lalu aku bagaimana ? Kamu tidak berniat meninggalkan aku disini kan ? ”
“ Kalau aku mempunyai niat itu bagaimana ? ”
Seketika Suzy terdiam terpaku setelah mendengar ucapan Myungsoo barusan saja. Awalnya Myungsoo berkata seperti itu hanya becanda saja pada Suzy, tapi nampaknya Suzy berfikiran lain. Myungsoopun akhirnya melepaskan tas ranselnya dan memindahkannya kedepan badannya. Kemudian dia berjongkok membelakangi Suzy. Suzy sempat bingung dengan apa yang dilakukan oleh Myungsoo.
“ Naiklah... ”
“ Ehh... ?? ”
“ Cepat naik ke punggungku . kamu tidak punya niatkan disini semalaman ? ”
“ Tidak ”
Sambil mengeleng – gelengkan kepalanya lalu Suzy langsung naik ke punggung Myungsoo kemudian Suzy merangkulkan kedua lengannya di leher Myungsoo
“ Apakah aku berat ? ”
“ Yah... Lumayanlah ... ”
“ Maaf ya , gara – gara aku kamu jadi susah seperti ini , Myungsoo-sii ”
“ Sudah tidak usah dibahas lagi tentang itu ”
“ Apakah sekarang kamu marah padaku ? ”
“ Tidak... aku hanya tidak mau membahasnya saja ”
“ Lalu sekarang kita mau pergi kemana ? ”
“ Kita akan pergi ketempat yang lebih menyeramkan daripada Colloseum ” ucap Myungsoo
“ Ya !!! kamu becanda ? aku tidak mau kesana ! ”
“ Tidak... kamu harus ikut , kamu itu sekarang adalah budakku jadi kamu harus mengikuti kemanapun aku pergi ”
“ Ya !!! aku tidak mau !!! turunkan aku ” teriak Suzy sambil memukul pundak Myungsoo, tapi Myungsoo tidak menghiraukannya.
“ Kalau kamu begini terus aku tinggalkan kamu lagi disana sekarang ”
Mendengar itu Suzy langsung menghentikan teriakannya dan Suzy juga berhenti memukul – mukul pundak Myungsoo. Kali ini Suzy benar – benar sudah kalah pada Myungsoo dan sekarang Myungsoolah yang menang karena dia sudah bisa sedikit – sedikit mengendalikan emosi Suzy.
***
Setibanya Siwan di rumahnya dia langsung masuk kedalam kamarnya dan dia mulai memikirkan kejadian saat tadi malam bersama Jiyeon yang disangkahnya Suzy. Saat itu Jiyeon terlihat sangat ketakutan dan itu membuatnya jadi selalu memikirkannya sampai sekarang.
Siwanpun lalu mengambil kembali jaketnya dan pergi kembali ke rumah Jiyeon dengan mengunakan mobilnya satunya lagi. Setibanya disana Siwan tanpa sengaja melihat ada sebuah mobil sedan berwarna hitam berhenti tepat didepan pintu rumah Jiyeon.
Siwan mulai penasaran siapa yang ada didalam mobil tersebut betapa kagetnya ternyata orang yang keluar dari mobil tersebut adalah Taecyeon . laki – laki yang tidak sengaja dia temui di restauran kemarin.
Tak berapa lama keluarlah Jiyeon dari dalam rumahnya. Terlihat dengan jelas wajahnya Jiyeon sangat senang saat bertemu dengan Taecyeon. Dan itu membuat Siwan sedikit kesal padanya. Tanpa sadar Siwanpun bergumam
“ Apa yang dia ketawakan ? Kenapa dia senyum seperti itu kepada laki – laki seperti itu ? Dia bahkan tidak pernah memberikan senyuman itu di depanku ? Apa bagusnya laki – laki itu dibandingkan aku ? ”
Tanpa sadar Siwan menekan kencang klakson mobilnya karena kesal melihat Jiyeon berdekatan dengan laki – laki lain selain dirinya. Jiyeon dan Taecyeonpun menegok secara kompak ke arah asal bunyi suara itu. Siwan langsung menurunkan badannya dan menyembunyikan dirinya dari dalam mobil.
Dan persembunyian Siwan berakhir sukses saat dia mulai membangunkan dirinya untuk melihat apa yang mereka lakukan. Ternyata Jiyeon sudah masuk kedalam mobil dan disusul oleh Teacyeon.
“ Apa yang dilakukan Suzy disana ? Kenapa dia begitu mudahnya masuk kedalam mobil laki – laki itu ? ”
Tiba – tiba Mobil sedan hitam tersebut pergi meninggalkan rumah Jiyeon.
“ Mau kemana mereka berdua ? ”
Siwanpun langsung menyalakan mobilnya dan melaju dengan cepat tapi tiba – tiba dia menghentikan laju mobilnya sehingga terdengar suara decitan rem ban yang cukup keras.
“ Apa yang sedang aku lakukan sekarang ? Kenapa aku jadi seperti ini ? Harusnya aku senang bila Suzy mendapatkan cintanya tapi kenapa dadaku terasa sesak saat memikirkan itu. Sebenarnya apa yang terjadi pada diriku ini ? ”
Ucap Siwan dengan wajah yang bingung dan tidak percaya dengan apa yang dia rasakan
~TBC~
~~~ooo~~~
Haloo... Readers... ketemu lagi sama Phiyun disini :)
Oh iya Bagaimana ceritanya menurut kalian ?
Kali ini aku buat ceritanya lebih panjang loh...
Aku juga mau minta maaf ya aku mau hiatus dulu selama dua minggu... mungkin aku kembali lagi pertengahan bulan depan. nanti kalau aku ada waktu senggang aku publish lagi cerita selanjutnya :) mohon dimaklumi ya
Dicerita selanjutnya pasti bakalan seru karena ada rahasia yang belum terbongkar. Penasaran sama kelanjutan ceritanya ? ayo jangan lupa berikan komennya dan Lovenya ya
pls dont sillent readers !!?
Khamsahamida ( ^-^)v