Tittle : Crystal Legacy
Main cast : Bae Suzy, Kim Myungsoo. Jung Soo Jung
Other cast : Choi Minho, Kim So Eun, Kim Sang Bum, Lee Junho, Infinite and other
Rating : PG – 19
Genre : romance, fantasy, magic
Scriptwriter : KimMissA
Disclaimer: Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing scripwritetr. Scripwriter sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produsen dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh utama, dan aktris ataupun aktor lainnya, bukan milik scripwriter, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Scripwriter memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.
NO BASHING! Suka? Baca… nggak suka? Jangan dibaca! Tolong tinggalkan jejak, biar aku tau kalo cerita ini emang bisa diterusin atau nggak. Gomawo ^^9
******************
Lee Junho POV
Heh… kenapa sampai saat ini aku masih terus saja menyukaimu, So Eun-ah! Walaupun kau ada disampingku. Geunde… rasanya kau tak ada disampingku!
Aku bangkit berdiri dan menarik pergelangan tangan So Eun hingga diapun bangkit berdiri.
“Yaa… waeyo?” tanyanya.
Aku hanya menatapnya singkat tanpa menjawab pertanyaanya, kulangkahkan kakiku dan masih terus menarik pergelangan tangannya, sehingga So Eun mengikuti langkahku.
“Junho-ya… neo…” gumamnya terhenti saat kami sudah ada dihadapan Kim Bum dan Shin Hye.
“Aku dan So Eun-ah boleh ikut bergabung bersama kalian?” tanyaku.
Kulihat Kim Bum dan Shin Hye tersenyum.
“Eoh… duduklah” ucap Kim Bum menunjukan tempat kosong disampingnya.
Aku menarik pergelangan tangan So Eun sehingga dia terduduk disebelah Kim Bum. Sedangkan aku duduk berhadapan dengan mereka bertiga.
“Kalian darimana?” tanya Shin Hye diikuti dengan anggukan Kim Bum. Mwoya? Apakah namja dan yeoja ini benar-benar dalam dunianya sendiri tadi? Sampai-sampai tak melihat aku dan So Eun berada dalam jarak 4 meter dari mereka. Eish…
“Aku dan So Eun-ah sejak tadi ada disana” seraya menunjukan api unggun yang jaraknya tak jauh dari sini. Kualihkan mataku pada So Eun. Heh… matanya saat ini seolah-olah mengatakan kenapa kau menarikku kesini! Kita akan mengganggu mereka, pabo! whatever… dengan segera kubuang mukaku.
“Benarkah? Sepertinya aku dan Kim Bum terlalu asyik mengobrol” ucap Shin Hye terkekeh.
“Kau benar…” sambung Kim Bum.
“Shin Hye-ya… kemarilah sebentar” pekik yeoja paruh baya yang bertelinga panjang dan runcing.
Shin Hye menoleh “Eoh… aku kesana dulu, nee” ucapnya segera bangkit berdiri dan berlalu saat kami bertiga menganggukan kepala.
Saat Shin Hye sudah agak menjauh “So Eun-ah…” panggil Kim Bum.
“Ne?” So Eun pun menoleh kearah Kim Bum “Waeyeo?” tanyanya.
Kulihat Kim Bum merogoh saku celananya “Taaraaa…” mataku sontak membulat saat Kim Bum mengeluarkan kalung, kurasa emas putih? Dengan liontin berbentuk bulan.
“Eh…” gumam So Eun. Hah… bisa kutebak! So Eun pasti bahagia saat ini karena ekspresi wajahnya itu. Eish… membuat hatiku sesak saja.
“Kalung ini adalah barang berharga yang sempat aku bawa saat kericuhan kemarin” ucap Kim Bum girang pada So Eun, kemudian menatapku “Bagaimana menurutmu tentang kalung ini Junho?” Eish… dia ini! Aku sudah tau, kau akan memberikan pada siapa kalung itu.
“Eung… kalung yang cantik” ucapku datar.
“Geure? Menurutmu So Eun-ah?”
“Can…” belum selesai So Eun mengakhiri perkataannya, Kim Bum sudah memotongnya.
“Aku akan memberikan kalung ini pada Shin Hye, menurutmu dia akan menyukainya tidak?” Heh… dasar namja tak berperasaan. Kulirik So Eun. Kecewa! Jelas sekali… dan rasanya hatiku yang sesak menjadi normal kembali. Geunde… aku jadi ikut merasakan apa yang dirasakan So Eun.
*************
Flash Back -ON-
Author POV
“junho-ya…” rengek yeoja berusia 12 tahun, bermata bulat, dengan rambut panjang bergelombang. Ia menarik-narik ujung kaos yang dikenakan namja bermata sipit.
“Wae…” ucap Junho datar saat menolehkan kepalanya kebelakang pada yeoja yang menarik-narik kaosnya -So Eun-
“Kajja… aku ingin menceritakan sesuatu padamu!” tangan So Eun kini berpindah kelengan Junho dan menyeretnya.
Dengan berat hati Junho mengikuti langkah So Eun. Sebenarnya dia malas… karena dia sudah tau, apa yang akan diceritakan So Eun padanya. Pasti Kim Bum. Pikirnya.
“Kau tau! Kim Bum-ah menolongku lagi…” pekik So Eun saat mereka sudah berada di bangku taman dekat hutan.
“Hah… araseo” gumam Junho “Kim Bum baik, Kim Bum keren, Kim Bum tampan, Kim Bum sahabat terbaik, Kim Bum is number one” ucapnya menirukan suara So Eun seperti sebelum-sebelumnya.
Junho adalah sahabat So Eun, Geunde… So Eun juga bersahabat baik dengan Kim Bum dan juga seorang yeoja berambut gelombang sebahu -Shin Hye-. Sedangkan Junho hanya berteman biasa dengan Kim Bum dan Shin Hye.
“Eish… kau ini. Itukan memang kenyataan” dumel So Eun memukul pundak Junho pelan. Sedangkan yang dipukul hanya terdiam, karena dia sedang memikirkan sesuatu…
1 tahun lalu…
“Junho-ya… kau sahabat So Eun juga kan?” tanya seorang namja dengan wajah yang sangat tampan -Kim Bum-
“Eung…” Junho menganggukan kepalanya.
“Kau mau menjadi sahabatku juga?” tanya Kim Bum.
Junho hanya memandang Kim Bum sepintas dan tak menjawab pertanyaannya.
“Geureee… akan kuceritakan padamu, nee” ucap Kim Bum polos dan menunjuk kearah Shin Hye yang sedang bercanda bersama So Eun.
“Ne?”
“Shin Hye itu menurutmu cantik tidak?” ucapnya.
Junho melirik kearah yang ditunjuk oleh Kim Bum, geunde lebih tepatnya, ia menatap So Eun “Eung… cantik”
“Benarkan! Dia memang cantik! Dia juga baik… aku menyukainya! Kau tak boleh menyukainya, ne!” ucap Kim Bum dengan senyum penuh kemenangan karena sudah mengusir satu orang saingan baginya.
“Eoh…” gumam Junho menganggukkan kepalanya.
Dan sejak saat itu, Kim Bum sering sekali bercerita tentang Shin Hye pada Junho.
“Yaa… Junho-ya” pekik So Eun dengan bibir yang mengkerucut. Junho melirik kearah So Eun yang sekarang mulai mengayun-ayunkan kakinya.
Heh… yeoja ini malah selalu membanggakan namja yang sama sekali tak pernah meliriknya lebih dari seorang sahabat. batinnya.
Flash Back -END-
**************
Kim So Eun POV
“Lihat… apa yang aku bawa” pekik Shin Hye yang berlari kecil menghampiri kami.
Kim Bum dengan segera memasukkan kalung yang ia tunjukkan padaku tadi “Ubi bakar” ucap Kim Bum melihat Shin Hye duduk disebelah Junho.
“Ne… Jung ahjuma memberikan ini untuk makan malam kita. Melihat keadaan kita yang seperti ini, tak akan ada nasi untuk kedepannya” lirih Shin Hye meletakkan ubi-ubi bakar itu diatas tanah dan menyisahkan 1 ubi ditangannya.
Kulihat Kim Bum mengambil 1 ubi dan segera ia kupasi kulitnya “makan yang ini saja” ucapnya menukar ubi yang sedang dikupas oleh Shin Hye.
“Eoh…” Shin Hye mengangguk dan tersenyum. Eung… kenapa aku tak peka sih, jika Kim Bum selama ini menyukai Shin Hye. Dasar So Eun pabo…
“Kau sudah makan kan tadi… jadi jatahmu separuh ubi ku, eoh” separuh ubi yang sudah dikupas tiba-tiba sudah ada didepanku. Aku menatap tangan Junho yang sedang menyodorkan ubi itu padaku.
Mataku kini beralih menatapnya “Wae? Kenapa tak kau ambil? Aku sedang diet…” ucapnya sambil menggerakkan tangannya maju.
“Mwo… kau diet?” tanya Kim Bum.
Begitu juga Shin Hye yang kemudian menatap Junho.
“Eh… Eung, badanku sih standar. Geunde… sepertinya beralih ke bokongku ini” ucap Junho malu. Dan diikuti tawa Shin Hye dan Kim Bum.
Aku segera menerima separuh ubi yang ia sodorkan padaku “Gomawo” ucapku singkat. Heh… memang sih bokongmu itu besar. Tapi jika kau bilang diet? Kau bohong!
************
Author POV
Author POV
“Eung” lenguh Suzy dengan mata yang masih tertutup. Bulir-bulir keringat mulai merembes jatuh dari dahinya.
“Eomma… pergelangan kakiku berdarah. Jika seperti ini aku tak bisa kembali, eoh hiks hiks” lirih yeoja berusia 13 tahun.
Seorang namja berpakaian hanbok yang mendengar suara rintihan segera mencari asala suara. Saat matanya menagkap sosok yeoja yang kira-kira sebaya dengannya, iapun menghampirinya “Ya… kenapa kau menangis?”
Yeoja itu segera menolehkan kepalanya “OMO!!!” pekiknya tercekat.
“…” namja itu hanya terdiam memperhatikan yeoja dihadapannya, darah? pikirnya. Dan ia segera berjongkok, menggerakkan tangannya kearah pergelangan kaki yeoja tersebut.
“Andwee!” pekik yeoja itu ketakutan.
“Ne?” seketika tangan namja yang bergerak itupun terhenti. Ia melihat raut ketakutan terpancar dari wajah yeoja tersebut. Namja itu tersenyum “Naneun L ibnida. Jangan takut denganku, aku tak akan menyakitimu, nee” namja bernama L itupun kembali menggerakkan tangannya.
“…” yeoja itu terdiam saat melihat senyum yang terulas diwajah tampan namja dihadapannya ‘Tap’ tangan L pun sudah berada diatas pergelangan kaki yeoja tersebut “Geunde… aku makhluk dunia kegelapan!” ucapnya cepat dan menggeser kakinya.
L sontak membulatkan matanya, nyaris tak percaya apa yang diucapkan yeoja yang umurnya sebaya dengannya “Benarkah?” tanya L ragu.
Yeoja itu menganggukan kepalanya pasti.
Geunde… yang L lihat dihadapannya ini bukanlah makhluk dunia kegelapan yang jahat dan kejam seperti apa yang selama ini ia dengar dari cerita-cerita penduduk Planet Seoul. Yeoja ini lebih terlihat polos dengan wajah ketakutannya. L pun tersenyum.
“Kenapa kau tersenyum?! Kau akan melaporkanku pada tetuah-tetuah disini agar aku dibakar hidup-hidup, eoh” dumelnya.
L tak menggubris ucapan yeoja dihadapannya, ia merobek hanbok yang ia kenakan ‘KRIEK’ tangannya kembali beralih pada kaki yeoja tersebut.
“Ya… apa yang kau lakukan!” pekik yeoja itu.
L terkekeh “Mianhae… aku ini bukan seorang Priest yang bisa melakukan heal untuk mengobati lukamu, aku Warrior yang hanya bisa bertarung” ucapnya sambil mengikat potongan hanbok pada pergelangan kaki yeoja dihadapannya agar darahnya tak banyak keluar.
“Selesai…” ucap L pelan.
Melihat perlakuan L, yeoja itu tertunduk “Soo-… panggil aku Soo-” ucapnya.
“Soo-? baiklah… aku akan memanggilmu Soo- mulai sekarang. Kita berteman ne…” L mengangkat jari kelingkingnya.
“Eung… “dengan agak ragu Soo- pun mengaitkan jari kelingkingnya pada L.
“Eoh… bagaimana kau bisa berada disini?” tanya L.
“Itu… Eung…” Soo- merasa bingung, haruskah dia mengkhianati kubunya? Dan menceritakan apa yang ia, bahkan penyihir dunia kegelapan lainnya pada namja yang baru saja ia kenal?
L menatap wajah Soo- yang ragu “Jika kau tak mau cerita juga tidak apa-apa Soo-ya” L menepuk-nepuk pundak Soo-
“Aku tak bisa pulang jika ada darah yang keluar dari tubuhku” ucap Soo- tiba-tiba.
“Heh? Jadi itu alasanmu menangis memanggil-manggil Eommamu?”
Soo- menganggukkan kepalanya.
“Geure… ikut aku, Kajja” L menarik pergelangan tangan Soo-
Karena hari yang sudah mulai gelap L pun dengan mudahnya membawa Soo- ke hutan tanpa sepengetahuan penduduk Planet Seoul. Ia berjalan kearah rumah kecil yang terbuat dari batang-batang pohon.
“Kau beristirahat disini saja dulu untuk sementara” ucap L membenarkan tumpukan rumput kering.
Soo- pun duduk diatas tumpukan rumput kerinf itu.
“Aku tinggal nee…” ucap L dan berlalu pergi.
Sebenarnya Soo- merasa takut, geunde… mau tak mau.
Sejak itu L dan Soo- menjadi sangat akrab. Sudah 7 tahun, tanpa sepengetahuan eommanya yang merupakan penyihir kegelapan, ia sering sekali mendatangi Planet Seoul untuk bertemu dengan L. Begitu juga dengan L. Mereka sering bertemu didalam hutan terdalam. Lambat laun perasaan keduanya semakin tumbuh dan tumbuh.
“Yaa! L … kau habis makan apa, eish! Asin” dumel Soo- sambil menyeka bibirnya.
“Eung… benarkah?” ucap L berfikir “Eoh… temanku Ji-ya menempelkan garam pada bibirku tadi” sambungnya.
“Ji-ya? Eish… kenapa dia berani sekali menyentuh bibirmu!” ucap Soo- kesal, dengan cepat ia menarik tengkuk L. CUP bibirnya kini mendarat tepat dibibir L. Matanya mulai terpejam.
L tersenyum simpul dan mulai memejamkan matanya. Dipeluknya Soo- dengan erat. Dan Soo- semakin menarik tengkuk L sehingga ciuman mereka semakin dalam, membuat bibir keduanya basah ‘KRES’
“Engh” lenguh L saat ia merasakan benda tajam melukai sudut bibirnya.
Soo- dengan segera melepas bibirnya yang masih terpaut pada bibir L “Mianhae, lagi-lagi taringku keluar, eoh” lirihnya dan menyeka darah yang ada disudut bibir L.
L terkekeh “Gwenchanaa…” ucapnya membelai rambut Soo-
Soo- dengan segera memeluk namjanya “Mianhae… selalu saja membuat bibirmu mengeluarkan darah karena taringku ini”
“Tidak apa-apa” ucap L meletakkan dagunya pada pundak Soo-
“Mianhae. Walaupun aku seorang penyihir aku tak bisa menyembuhkan lukamu. Sihirku hanya berguna untuk menghancurkan sesuatu” lirihnya diikuti dengan air mata yang terjatuh.
“Kau menangis, eoh? Uljima… nae gwenchana”
Hubungan antara Warrior dan Penyihir dunia kegelapan itu terus berlanjut hingga para monster dunia kegelapan mulai menghancurkan Planet Seoul. Seluruh Planet Seoul kini sudah sangat hancur saat mereka berhasil mengalahkan monster dunia kegelapan yang ingin mengambil Crystal Legacy sang batu warisan yang merupakan jantung dari Planet ini, tak ada setengah dari seluruh penduduk yang tersisa.
Disaat mereka mulai bisa sedikit bernafas, sekelompok penyihir dunia kegelapan mengambil kesempatan untuk mengambil Crystal Legacy tersebut, mengunci penduduk Seoul dengan mantra, sehingga mereka seperti terhipnotis.
“Eomma! Andwe! Jangan membuatnya kehilangan orang-orang yang ia cintai! Jika kau merapalkan mantra itu! Kau sama saja dengan membuangku! Kau tak mencintaiku” pekik Soo- pada Eommanya yang merupakan tetuah.
“Soo-ya! Kenapa kau membela musuhmu! Kita harus mendapatkan Crystal ini untuk membuat ramuan keabadian!” pekik yeoja paruh bayah itu lebih melengking.
“Bukankah jika Crystal itu kita ambil, maka Planet ini akan musnah! Beserta dengan penduduk yang ada disini!” tubuh Soo- mulai merosot kebawah, disentuhnya kaki Eommanya “Jebal… JIka dia tak menyelamatkanku, aku pasti sudah mati dibakar hidup-hidup! Dia namjachinguku!” ucap Soo-
“Neo… sejak kapan kau…” ucap yeoja paruh baya itu tercekat.
“7 tahun lamanya aku selalu pergi ke planet ini tanpa izinmu. Sudah 4 tahun lamanya aku menjalin hubungan dengannya” Soo- mulai menitikkan air matanya.
“Neo… jinca” Eommanya mulai berputar dan melangkah meninggalkannya.
“Eomma… jebal” lirihnya, membuat langkah yeoja paruh baya itu terhenti.
“Jika aku mengikuti kemauanmu, kau juga harus mengikuti perintahku” gumamnya.
Soo- segera bangkit berdiri “Ne… aku akan mamatuhi semua perintahmu”
“Jangan pernah sekalipun kau menginjakkan kakimu di Planet ini untuk bertemu dengan namja yang kau maksud! Dunia kalian berbeda!” gumamnya meninggalkan Soo- yang mematung.
Yeoja paruh baya itupun mulai memimpin ratusan penyihir kegelapan.
“Come out … Ohhh… come out stone hidden heritage” rapalan itu terdengar seperti menggema. Semua penyihir terus merapalkannya berulang-ulang kali, kecuali tetuah mereka yang hanya diam tak mengucapkan sepatah katapun.
“CRIING” sebuah cahaya putih mulai muncul dari dalam tanah dan melayang. Rapalan yang menggema itupun terhenti seketika.
“Kee…kenapa hanya separuh Crystal!” pekik salah seorang penyihir.
“Tak apa… ramuan keabadian tetap bisa kita buat” ucap tetuah itu berbohong.
L yang tak bisa menggerakkan tubuhnya kini menatap sayu kearah Soo- , yeojachingunya yang sudah hampir setahun tak ia temui.
Soo- melangkahkan kakinya semakin dekat dengan L dan terhenti tepat dengan jarak 1 meter dihadapannya “Mianhae…” lirih Soo-
“Aku hanya bisa menyelamatkan setengah Crystal itu. Mianhae… aku tak bisa bertemu denganmu lagi. Hiduplah dengan baik, selamat tinggal…” Soo- memutar tubuhnya dan berlalu meninggalkan L.
Mereka mencabut sihir pengunci yang mereka rapalkan pada penduduk Planet Seoul sebelumnya. Dan menghilang begitu saja.
‘TES’ air mata itu mulai terjatuh saat mantra pengunci tadi sudah hilang sepenuhnya “Soo-” lenguh L dengan tubuh yang mulai merosot.
“L… Neo gwenchana” tanya seorang yeoja yang nampak dari belakang, berambut panjang, cokelat dan bergelombang.
“Ji-ya… ” L memeluk yeoja tersebut menumpahkan kesedihannya.
“Omo… kau mencuri memoryku, eoh?” dumel L pada Suzy sambil berjongkok disampingnya.
“Eung…” Suzy mulai membuka kedua matanya perlahan “OMo…” pekiknya tercekat saat ia melihat Myungsoo… ani! melihat L berjongkok disampingnya. Dan Suzypun segera bangkit menegakkan badannya.
“Kenapa kau sampai berkeringat begitu?” tanya L sambil menyeka dahi Suzy yang bercucuran keringat.
Suzy tak menggubris pertanyaan L, matanya kini ia edarkan. Gelap? Bukankah tempat ini yang sebelumnya ia datangi.
L mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah Suzy “Annyeong” ucapnya.
Suzypun tersadar, mentapa namja yang ada dihadapannya. Wajahnya begitu mirip dengan Myungsoo, bahkan suaranyapun tak ada bedanya sama sekali. Mata Suzy beralih kebibir L… sekelebat bayangan yang ia mimpikan tadipun muncul “Soo- … Soo Jung” gumamnya. Ya… Soo- penyihir kegelapan itu, wajahnya sangat mirip dengan Soo Jung! Molla… Suzy menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.
****************
Kim Myungsoo POV
“Suzy-ah!!! Cepat bangun, pabo! Eish… ” pekikku frustasi sambil menyeka keringat didahinya. Membuat Orang-orang yang ada disekelilingku memandangku bingung. kecuali Kim Bum hyung tentunya.
“Ya… Myungsoo-ya, kau ini selalu saja memekik pada Suzy-ah!” dumel Soo Jung.
“Bisakah kalian meninggalkan aku dan Suzy?” tanya tetuah Priest yang tak lain adalah Junho Hyung.
Kulihat mereka menganggukan kepalanya dan keluar dari rumah batang pohon Suzy.
“Myungsoo-ya” panggilan Junho Hyung membuatku menoleh padanya.
“Eoh…” gumamku “Hyung… biarkan aku disini ne…”
Junho hyung hanya menatapku sesaat dan kemudian menganggukkan kepalanya.
Kemudian tangannya beralih kedahi Suzy yang terus mengeluarkan bulir-bulir keringat “O troubled and restless disappears a go” gumamnya pelan membuat cahaya berwarna ungu terpacar terang dan meredup perlahan, seketika wajah Suzy yang sedaritadi terlihat cemas pun kembali menjadi tenang.
“Eoh” gumamku takjub.
“Dia sadar” ucap Junho hyung.
Mata Suzy yang terpejam mulai bergerak, ia membuka matanya perlahan, namun ia pejamkan lagi, sesaat kemudian matanya ia buka perlahan dan terbuka sempurna, bola matanya bergerak kekanan dan kiri. Mwoya?
“Suzy-ya… neo gwenchana?” tanya Junho Oppa. ‘TAP’ bola mata Suzy kini menatap Junho Hyung.
“Oppaa…” lirihnya.
“Waeyeo? Kau mimpi buruk, eoh?” tanya Junho Hyung, Suzy pun mulai menegakkan tubuhnya dan terduduk. Matanya beralih menatapku.
“Myungsoo-ya” ucapnya kaget. Heh… ada apa dengan yeoja ini! Seperti melihat hantu saja! Hantu? Omo… jangan-jangan dia bertemu dengan jelmaan Crystal itu lagi. ARggg…
“Wae?” tanyaku.
“Junho Oppa… Myungsoo-ya mirip sekali dengan jelmaan Crystal Legacy itu” gumam Suzy. Eish… kau kan sudah menceritakannya kemarin sore… sepertinya dugaanku benar, dia pasti bertemu dengan namja yang mirip denganku itu lagi!!!
“Nee… kau bertemu dengan Warrior bernama L itu lagi?” tanya Junho hyung.
Suzy menganggukan kepalanya “Eung… Soo- aku juga melihat Soo- penyihir kegelapan itu” ucapnya ragu “Entahlah… L bilang, aku mencuri memorynya. Mungkin itu yang membuatku bisa melihat pertemuannya dengan Soo-”
“Heh… apakah L itu begitu mencintai Soo- penyihir kegelapan itu?” tanyaku kesal.
“Sangat..” gumamnya pelan “geunde, akhirnya mereka tak bersatu”
“Mereka sama sekali tak berjodoh, neo ara!” ucapku sambil menautkan kedua lenganku didepan dada.
Kulihat Suzy menatapku “Soo-… wajahnya mirip sekali dengan Soo Jung” gumamnya.
“Mwo??? Soo Jung?” aku terkekeh pelan. Soo Jung sahabatku itu? Ternyata wajahnya bisa beralih menjadi penyihir kegelapan.
“Myungsoo-ya” panggil Junho Hyung.
“Eoh… mianhae Hyung” ucapku dan kembali menatap Suzy yang terlihat agak kesal karena aku terkekeh. Heh…
“Suzy-ah… aku tinggal kau dan myungsoo-ya sebentar ne” ahh… hyung, kau tau saja isi otakku, dengan segera kuanggukkan kepalaku. Dan Junho hyung berlalu dari hadapanku dan Suzy.
“Kau tak keluar?” dumel Suzy.
“Kau mengusirku, eoh? Dasar penyihir tak… aah ani! Dasar kau Bae Suzy!” gerutuku dan duduk disebelahnya.
“Eish… kenapa kau dekat-dekat denganku?” dumelnya mendorong tubuhku.
“Ya… wae? Aku kan calon namjachingumu?!” ucapku.
“Mwoya ige… namjachingu?” Suzy terkekeh pelan “Ahh… Shireo! Kau sudah berciuman dengan Soo Jung!”
Mataku sontak membulat. Heh… kapan aku pernah mencium Soo Jung, yang benar saja! Mencintainya lebih dari sahabat saja tak pernah!
“Kau diam? Berarti memang ya! Pergilah” lagi-lagi dia mendorong tubuhku.
Eish… omo! Apa dia cemburu padaku “Kau cemburu, eoh? Tenang saja… ciuman pertamakukan denganmu” ucapku spontan.
“Neo… kapan kau pernah menciumku! Bertemu denganmu saja baru kemarin lusa!!!” pekiknya mendorong tubuhku lagi.
“BRUUK” dan kali ini dia berhasil membuatku jatuh tersungkur. Eish… penyihir tak berguna!!! Menyebalkaaaaaan! Saat aku akan bangkit berdiri tiba-tiba suara gaduh terdengar dari luar. Mwoya? Ada apa lagi ini?!
“BRAKK!” tiba-tiba Sungjong terhempas masuk kedalam rumah batang pohon Suzy.
“Hyu…uung, monster itu menemukan tempat ini” gumamnya “uhukkk” darah segar keluar dari mulutnya.
Solma!
Dengan cepat Suzy mengambil tongkat sihir miliknya dan merapal mantra “heal through warmth” sebuah cahaya berwarna merah muda terhempas ketubuh Sungjong.
“stronger back through warmth” gumamnya lagi dan cahaya berwarrna merah muda terhempas pada dahi Sung Jong.
“Dia baik-baik saja sekarang” ucap Suzy.
“Kalian berdua… jangan pernah jauh dariku, ara!” pekikku tegas.
Sungjong yang saat ini sudah baik-baik saja menganggukkan kepalanya “Ne Hyung”.
“Myungsoo-ya” pekik Kai menghampiriku “Dragon Sword milikmu!” sambungnya dan melempar Dragon Swordku.
“Heh… bagaimana mungkin tempat ini ditemukanoleh monster-monster jelek itu” dumel Soo Jung menggelengkan kepalanya.
“Chagi… kita harus berjuang ne” ucap Kai.
CUP . kemudian mengecup sekilas bibir Soo Jung. geunde Soo Jung merasa tak puas dan menarik tengkuk Kai sehingga bibir mereka kembali bertemu. Mwoya… dua makhluk ini!Kulirik Suzy yang tercengang melihat adegan didepannya dan kulirik Sungjong yang sama tercengangnya seperti Suzy. Dengan cepat kututup mata Suzy dan Sungjong bersamaan.
“Ya…!!! Kalian berdua!” pekikku dan membuat mereka berhenti berciuman! HEh…
*****************
To Be Continue