Tittle : Crystal Legacy
Main cast : Bae Suzy, Kim Myungsoo. Jung Soo Jung
Other cast : Choi Minho, Kim So Eun, Kim Sang Bum, Lee Junho, Infinite and other
Rating : PG – 19
Genre : romance, fantasy, magic
Scriptwriter : KimMissA
Disclaimer: Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing scripwritetr. Scripwriter sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produsen dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh utama, dan aktris ataupun aktor lainnya, bukan milik scripwriter, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Scripwriter memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.
NO BASHING! Suka? Baca… nggak suka? Jangan dibaca! Tolong tinggalkan jejak, biar aku tau kalo cerita ini emang bisa diterusin atau nggak. Gomawo ^^9
*****************
Bae Suzy POV
“ahhkh” lenguhku saat kurasakan cahaya putih itu menghantam dadaku.
Mwoya ige? Tubuhku terasa ringan. Pandanganku mulai mengabur.
Gelap “BRUUK” suara apa? Apakah tubuhku terjatuh? Gelap? Gelap? Kubuka mataku perlahan. Aku dimana? Dimana semua orang?
Eung… Tempat apa ini? Kedua tanganku kuletakkan pada lantai kayu, menopang tubuhku agar bangkit berdiri.
Kulangkahkan kakiku perlahan, sebenarnya aku dimana? Tempat ini sangat asing.
“Bae Suzy, bangun” Eh… suara ini! Kutolehkan kepalaku, tak ada siapapun.
“Ya… Bae Suzy!” suara ini lagi! Kenapa suaranya menggema? Bukankah suara ini… suara Myungsoo-ya mungkin? Dimana dia? Ani… dimana semua orang!
Cahaya apa itu? Silau sekali!
Heh… bayangan siapa dibalik cahaya yang menyilaukan ini?
“Bae Suzy” suara ini suara Myungsoo-ya? Geunde, aku tak bisa melihat dengan jelas.
“Nu… nugu? Myungsoo-ya, kau kah itu” tanyaku.
“Eoh… sepertinya kau tak bisa melihatku dengan jelas ya?” ucapnya terkekeh.
Perlahan cahayanya meredup, bayangan seseorang didepankupun menjadi jelas terlihat.
“Annyeong, Bae Suzy” ucapnya dengan senyuman yang terulas diwajahnya.
Mataku sontak membulat “Myungsoo-ya! Kenapa kau memakai pakaian seperti itu?” pekikku. Heh… syukurlah, aku tak benar-benar sendiri.
Bukannya menjawab, Myungsoo-ya malah mengerutkan alisnya, wajahnya terlihat kecewa? Wae? “Huh” dengusnya dan melangkah mendekatiku.
“Siapa itu Myungsoo?” ucapnya saat sudah berada dalam jarak 1 meter didepanku.
“Eh… jangan bercanda! Sebenarnya kita dimana?” dumelku.
“Bercanda? Nugu?” dia kembali melangkahkan kakinya mendekatiku “L ibdina. Aku jelmaan dari Crystal Legacy” ucapnya dan kini wajahnya tepat sejengkal dari wajahku.
Mwoya… jadi dia bukan Myungsoo? Geundee… wajahnya itu! Crystal Legacy? Chamkan… otakku mulai berputar. Sebelumnya monster jelek itu menyebut Crystal saat aku bersama Myungsoo dihutan. Kemudian Tetuah juga menyebutkan Crystal Legacy. Dan cahaya putih menghantam dadaku. Setelah itu… eung… setelah itu aku berada ditempat ini?!
“Kau sedang memikirkan apa?” gumamnya namja yang mengaku sebagai Jelmaan Crystal Legacy ini. Mataku dan matanya kini bertemu.
“Sebenarnya aku ada dimana?” tanyaku ragu.
Heh… kenapa dia malah terkekeh seperti itu. Apa ada yang lucu! “Kau tak tau ini dimana?” ucapnya.
Kedua alisku berkerut “Ani… aku tak tau ini dimana!” dan menggelengkan kepalaku.
“Ikut denganku” tangannya kini menarik pergelangan tanganku. Dingin.
Kuhentikan langkahku saat sinar terang mulai menyilaukan mataku sebentar, beberapa detik kemudian aku menyadari sesuatu. Eomma… Appa… So Eun eonni dan aku?
Tiba-tiba kenangan-kenangan masa laluku terlihat seperti film yang sedang diputar. Berganti dan terus berganti, terkadang membuat air mataku terjatuh, tersenyum, tertawa dan menangis, terakhir bisa kulihat saat cahaya putih tadi menghantam dadaku. TAP dan tempat ini menjadi gelap kembali.
“Eotte?” tanya namja disampingku. Bukan Myungsoo. L, yaa… namanya L.
“Apakah kita ada di dalam…” aku kembali terdiam.
“Memory mu” lanjutnya dan tersenyum.
‘SLAPP’ kesadaranku tiba-tiba hilang.
*************
Kim Myungsoo POV
Rumah yang terbuat dari batang-batang pohon dengan dedaunan sebagai atapnya, disinilah aku sekarang.
“Dia sudah sadar…” pekik Soo Jung yang sejak beberapa jam yang lalu diminta So Eun noona menjaga penyihir tak berguna ini! Ani… aku sudah berjanji pada hyung akan memanggilnya Suzy, ya, Bae Suzy. Aku disini? Ehem… Tentu saja aku dan Kai juga ada kan. Kami bertiga ini sahabat. -_- Arrgg… ani! Aku yang memohon pada hyung untuk menjaganya! Heh… apakah benar-benar sakit? Sudah hampir seharian, sejak semalam dia tak sadarkan diri begitu.
“Eung…” rancaunya, kedua alisnya berkerut.
“Ya, Penyihir… ani, Suzy-ya, cepatlah bangun! Kau ini… tidur terus menerus seperti itu apa tidak bosan!” pekikku tepat ditelinganya.
‘BUGH’ Soo Jung berhasil meninju perutku “aargh…”
“Neo, jinca! Eish… kau yang meminta hyungmu agar ikut menjaganya, kenapa malah memekik seperti itu ditelinganya!” dumel Soo Jung. Heh… tau darimana dia, jika aku yang memohon pada hyung! Apa dia menguping pembicaraanku dan hyung!
“Kau mengkhawatirkan keadaannya atau tidak sih Myungsoo-ya?” kini Kai terkekeh padaku!
Jangan sampai mereka berdua tau perasaanku! Cukup Kim Bum hyung yang tau. Lebih baik aku pergi dari sini. Saat ingin kulangkahkan kakiku…
“… L …” suara ini? Suzy? Dia memanggilku?
“Mwoya… kenapa dia tau nama lainmu Myungsoo-ya? Itu kan rahasia kita bertiga?” ucap Kai.
“Suzy-ya… gwenchana?” tanya Soo Jung, Apakah dia sudah sadar? Kuputar tubuhku 180 derajat.
Kulihat Suzy menganggukkan kepalanya “Gwenchana…”
“Akan kupanggilkan So Eun eonni dulu nee…” Soo Jung segera berlalu meninggalkan Suzy diikuti dengan Kai.
“Myungsoo-ya” gumam Suzy.
Eh… kau memanggilku? Kulangkahkan kakiku mendekati Suzy yang sedang mencoba duduk ditepi batu besar yang sejak semalam dijadikannya sebagai alas tidur “Saat cahaya putih itu menghantammu semalam, apakah itu sakit?” tanyaku dan duduk disebelahnya.
“Ne? Semalam?” tanyanya bingung.
“Eish… sudah hampir seharian ini kau tak sadarkan diri. Lihatlah diluar… sudah mulai sore kan” ucapku sambil menunjuk-nunjuk kearah luar.
Saat kutolehkan wajahku, Suzy malah menatapku lekat. Heh! Apa dia menatap bibirku lagi, eoh? kkkkk…
“Kenapa wajah kalian begitu mirip” gumam Suzy tiba-tiba.
Mwoya? Wajah kalian? “Nu… nugu? Wajah siapa yang menyamai ketampananku ini?” tanyaku tak percaya. Heh… mana ada namja yang bibirnya seseksi diriku, hidung yang sebagus diriku dan mata yang setajam diriku! Opso…
“Kau dan L” ucapnya datar.
Eh… aku dan L? “Darimna kau tau nama julukanku? Eish… jangan-jangan selama ini kau selalu memperhatikanku, eoh. Mengakulah Bae Suzy” ledekku.
Kini jari telunjuk Suzy mendorong dahiku kuat “Ya… sejak kapan aku meperhatikanmu? Bertemu denganmu saja baru kemarin, itupun kau memaki-maki diriku!” dumelnya.
Cih… jadi dia tak mengingat kejadian 10 tahun lalu! Myungsoo, ternyata kau hebat juga menyembunyikan perasaanmu selama ini. Sial!
“Ah… molla! Apa aku tadi bermimpi ya? Geunde… tapi seperti nyata!” rancaunya.
“Memangnya kau bermimpi apa?” tanyaku.
“Aku bertemu dengan namja yang mirip denganmu, bahkan suara kalian sama… geunde, dia bilang dia adalah jelmaan Crystal Legacy, dia menyuruhku memanggilnya dengan nama L”
“Jadi kau sudah bertemu dengan Warrior sang penyelamat?” ucap Yoo ahjusi tiba-tiba. Membuatku dan Suzy menoleh. Sejak kapan keempat tetuah ini berada disini.
“Eottee? Neo gwenchana Suzy-ah?” tanya Junho hyung.
“Ah… nee, nae gwenchana Junho Oppa” ucap Suzy.
Suzypun menceritakan apa yang ia alami, dia bilang secara fisik, Jelmaan Crystal Legacy itu memiliki wajah, tubuh dan suara sepertiku, bahkan namanya adalah L. Serta… dia bisa melihat kenangan-kenangan masa kecilnya hingga yang terakhir saat cahaya putih itu menghantam tubuhnya.
“Geunde… kenapa Yoo ajushi bilang, aku bertemu dengan Warrior sang penyelamat?” tanya Suzy. Hmm… Warrior sang penyelamat, itu dongeng yang sering aku dan Kim Bum hyung dengar dari Eomma.
“Jelmaan Crystal Legacy yang sekarang, ratusan tahun yang lalu adalah seorang manusia berdarah murni, Warrior” Ucap Yoo ajushi.
“Saat itu keadaannya sama seperti sekarang, karena monster. Dimana seluruh penduduk planet ini hanya tersisa tak lebih dari separuh penduduk. Setelah monster-monster itu berhasil dikalahkan, penyihir dunia kegelapan datang mengincar Crystal Legacy, yang sbelumnya juga diincar monster dunia kegelapan. Crystal yang selama ini tertanam pada inti Planet Seoul berhasil diambil oleh penyihir dunia kegelapan. Mereka mempunyai mantra yang bisa menarik Crystal itu keluar” sambung Lee ahjusi.
“Heh… jika mereka berhasil membawanya, seharusnya Planet ini… bukankah musnah?” ucapku. Kemudian Kim Bum hyung yang berada disampingku malah menginjak kakiku.
Lee ajushi pun melanjutkan penjelasannya “Penyihir kegelapan itu hanya berhasil mengambil separuh dari Crystal Legacy. Separuhnya lagi masih tertanam dalam inti Planet ini”
Lagi-lagi aku penasaran “Separuh? Apakah mereka tak meminta keempat tetuah yang ada diplanet Seoul untuk menarik Crystal itu? Aku lihat dengan jelas… dengan mudahnya kalian menarik Crystal itu keluar secara utuh”
“Myungsoo-yaa” gumam Kim Bum hyung.
“Biarkan saja Kim Bum-ah, neo namdongsaeng mempunyai pertanyaan yang bagus kan” ucap Yoo ajushi.
Kulihat Lee ajushsi tersenyum “Kurasa ada penyihir kegelapan yang membantu Planet ini” Mwoya? Aku tak salah dengar?
“Maksud ajushi?” Suzy mulai angkat bicara, mungkin dia juga penasaran, sama denganku.
“Memang hal paling tak masuk diakal, jika penyihir dunia kegelapan tak bisa menarik Crystal itu seutuhnya. Dan lagi… mereka tak memaksa keempat tetuah yang ada di Planet ini. Hmm… yang aku dengar Warrior bernama L itu dan anak seorang penyihir dunia kegelapan bernama Soo- saling jatuh cinta. Eomma dari penyihir dunia kegelapaan itulah yang menghentikan mantra sepihak, sehingga rapalan mantra tak sempurna”
“Jatuh cinta? Bagaimana mungkin?” gumamku.
“Itu yang tak ku ketahui. Setelah mereka berhasil mengambil separuh Crystal tersebut, Eomma penyihir kegelapan itu juga yang meyakinkan bahwa Crystal yang mereka dapatkan sudah lebih dari cukup untuk membuat ramuan keabadian. Pada akhirnya merekapun kembali ke dunia kegelapan”
“Laa.. lalu bagaimana dengan anak penyihir kegelapan, eung maksudku Soo- itu? Apakah mereka bersama?” tanya Suzy.
“Tidak. Karena itu sangat tidak mungkin. Bukti cinta yang bisa diberikan Soo- untuk L hanyalah menyelamatkan separuh Crystal Legacy yang masih tertanam didalam inti Planet Seoul”
“Geunde… apa fungsinya separuh Crystal Legacy? Itu tak akan bisa menyeimbangkan planet Seoul. Disaat semua penduduk pasrah menunggu kemusnahan Planet ini, Warrior bernama L itulah yang mengorbankan dirinya untuk menjadi bagian dari Crystal Legacy. Itu bukti cintanya pada Soo-”
“Jagalah Crystal itu, setidaknya… jika penyihr kegelapan itu kembali lagi, mereka tidak mempunyai mantra yang bisa menarik Crystal itu keluar dari tubuhmu, kecuali jika kau mati” ucap Park ahjusi.
***********
Bae Suzy POV
“Selama beberapa hari kedepan kita akan terus berada dihutan terdalam ini. Monster-monster itu tak akan menemukan kita, karena daerah ini sudah dimantrai” ucap Yoo ahjushi.
Setelah berpamitan, merekapun pergi berlalu meninggalkan aku, So Eun eonni dan Junho Oppa.
“Eonni… apakah aku bisa menjaga Crystal Legacy ini? Aku hanya seorang penyihir yang tak bisa bertarung” gumamku.
“Suzy-ya… kau pasti bisa, karena Crystal itu sendiri yang memilihmu, kan” ucap Junho Oppa tersenyum “lihatlah aku… tak pernah dikepalaku ini terlintas akan menjadi seorang tetuah, geunde mau tak mau kan aku harus percaya takdirku”
“Omo… Junho-ya sekarang jadi semakin dewasa, eoh” ledek So Eun eonni.
Dan alhasil mereka berdua saling ledek-meledek, tanpa memperdulikan aku, heh. Yang dikatakan Junho Oppa ada benarnya juga, tapi bukankah aku yang akan selalu diincar? Lebih baik aku mencari udara segar diluar.
***********
Kim Myungsoo POV
Mwoya! Enak sekali Park ajushi itu bicara! “Jagalah Crystal itu, setidaknya… jika penyihr kegelapan itu kembali lagi, mereka tidak mempunyai mantra yang bisa menarik Crystal itu keluar dari tubuhmu, kecuali jika kau mati”
“Kenapa Crystal itu harus memilih Suzy-ya? Dan lagi wajah dan suaranya sama sepertiku! Menyebalkan!” dumelku pelan. Ah… aku tak mau lagi disebut L. awas saja jika terjadi sesuatu pada Suzy.
“Kai… kasihan sekali ya L dan Soo- itu tak bisa bersatu” gumam Soo Jung yang bersandar dipundak Kai. Heh… mereka berdua ini tak melihat ada diriku dan Kim Bum hyung apa disini?
“Hmm… kau benar Soo Jung-ah…” gumam Kai.
Tiba-tiba Kai memutar tubuh nya menghadap Soo Jung “Soo Jung-ah… maukah kau menjadi yeojachinguku?” OMO… aku dan Kim Bum hyung saling menatap.
Kutolehkan lagi kepalaku menatap Kai dan Soo Jung, Soo Jung tersenyum dan menganggukkan kepalanya “Nee… tentu saja aku mau”
“Saranghae” Kai mendekatkan wajahnya pada Soo Jung.
“Nado saranghaee” Soo Jungpun mendekatkan wajahnya dan kini bibir mereka hanya berjarak 3 cm. Aku bisa gila!!!
Kulirik Kim Bum hyung yang hanya terkekeh dan keluar dari ruangan yang terbuat dari batang pohon ini. Aku? Ahhh… aku juga harus keluarr! Akupun berlalu meninggalkan mereka yang sedang menikmati ciuman itu! Aku juga mau! Eish…
Aku menghentikan langkahku saat mataku menangkap Suzy dan Minho sedang asyik mengobrol. Heh…
“Myungsoo hyung…” pekik Sungjong melambaikan tangan. Akupun menghampiri keenam namja yang sedang asyik memakan ubi bakar.
“Makanlah ini” Sungkyu hyung melemparkan ubi bakar padaku.
“Gomawo nee…” ucapku.
“Heh… aku kira kau itu Warrior menyebalkan, geunde… sepertinya aku salah” gumam Woohyun hyung sambil memakan ubi miliknya. Akupun hanya tertawa hambar.
Kuedarkan pandanganku, kulihat Seongyeol hyung, Dongwoo hyung dan Hoya hyung yang asyik mengobrol dengan sesekali tertawa. Kemudian kualihkan pandanganku kearah Suzy dan Minho yang masih asyik sendiri. Heh… menyebalkan.
“Hyung… aku ambil ubi bakarnya 1 lagi ne” setelah Sungkyu hyung menganggukan kepalanya, akupun bangkit berdiri dengan membawa 2 ubi bakar ditanganku.
“Ya… Bae Suzy! Kau belum makan kan?” ucapku setengah memekik dengan jarak 2 meter dihadapannya.
Suzy pun menoleh. Geunde… aku kan tak memanggil Minho itu, buat apa dia ikut-ikutan menoleh! “Kau sebaiknya makan dulu” ucapku kembali berjalan mendekatinya “Kajja…” kutarik pergelangan tangannya dan berlalu meninggalkan Minho tanpa berpamitan.
“Myungsoo-ya, lepaskan tanganku, oeh” dumelnya.
“Shireooo” ucapku singkat. Aku dan Suzy pun sampai di rumah batang pohonnya.
“Eish… kau ini” dumelnya lagi dan duduk diatas batu besar.
“Makanlah” kusodorkan ubi bakar yang kupinta dari Sungkyu hyung tadi.
Dia pun menerima ubi yang kusodorkan padanya “Gomawo…” ucapnya. Kemudian mengupas kulit ubi tersebut.
“Kau tak boleh dekat dengan Minho itu lagi, ara!” aku menatapnya tajam.
“Mwo? Wae? kenapa aku tak boleh dekat dengannya, eish!” Suzy memakan ubinya dengan kesal.
“Aku menyukaimu…” kata-kata itu dengan mulus keluar dari mulutku.
“Mwoya ige… kau bercanda seperti itu tak lucu, eoh” ucapnya.
Heh! Bercanda? Eish… penyihir tak… akh, aku sudah berjanji pada hyung akan memanggilnya Suzy! “Bercanda kau bilang? Aku ini serius…” kunaikan sedikit nada bicaraku.
“Ya.. ya.. terserahmu sajalah” gumamnya sambil terus memakan ubinya.
Mwo? Argh… molla!
“Myungsoo-ya, kau disini rupanya” ucap So Eun noona diambang pintu.
“Ahh… ne, noona. Eung… ” aku menggaruk tengkukku yang tak gatal “aku permisi noona” dan berlalu pergi.
**********
Bae Suzy POV
Aku tak akan tertipu dengan ucapanmu itu, Kim Myungsoo.
“Sejak kapan kau kenal dengan Myungsoo-ya?” tanya So Eun eonni.
“Eoh… baru kemarin aku bertemu dengannya, Eonni” ucapku sembari memberikan separuh ubi bakar milikku.
“Gomawo” ucap So Eun eonni “geunde… sepertinya kalian sangat akrab” sambungnya.
“Benarkah? Entahlah… berjalan begitu saja setelah kejadian kemarin” kunaikkan kedua bahuku.
So Eun eonni meraih tongkat sihirku “Mian… aku tak bisa berbuat banyak kemarin”
**************
Flash Back -ON-
Author POV
“So Eun-ah… pergilah! Berikan ini pada putriku” yeoja paruh baya-bae Ahjuma- itu memberikan kotak persegi panjang.
“Geunde.. Bae ahjuma, tak bisakah kita pergi bersama” pinta So Eun dengan mata yang berkaca-kaca. Sedang suasana sedang sangat riuh. Monster-menster itu yang terus menyerang Priest bertubi-tubi.
“Aniyo… So Eun-ah sampaikan salamku pada putri tersayangku, kotak itu berisi tongkat sihir yang seharusnya aku berikan padanya 2 tahun lagi. Geunde… entahlah, kenapa aku membawanya, mungkin karena firasatku yang mengatakan aku tak akan bertemu dengan putriku lagi”
“Junho-ya, jaga So Eun-ah dan Suzy-ah nee” dan Bae ahjuma segera berlalu.
“Bae ahjuma…” pekik So Eun.
Junho menarik pergelangan tangan So Eun “Kajja…”
“Shireo” So Eun menghempaskan tangannya.
“So Eun-ah! Suzy-ah menunggumu!” pekik Junho.
Akhirnya So Eun dan Junho pun berlari meninggalkan gedung tua tempat pertemuan para Priest, ditengah jalan mereka berpapasan dengan Shin Hye yang sedang berlari sendiri.
“Shin Hye-ah” pekik So Eun.
Shin Hye segera menoleh, air mata yang sedaritadi ia tahanpun akhirnya tumpah “So Eun-ah! Eotthokee” rancaunya saat berhambur memeluk So Eun.
“Shin Hye-ya… sebaiknya kita tinggalkan dulu gedung ini. Kajja” merekapun kembali berlari tanpa menoleh kebelakang sedikitpun.
Flash Back -END-
************
Bae Suzy POV
“Gwenchana… ini sudah takdir, Eonni” ucapku. Benar… aku sudah merelakannya. Dan saat sekarang inilah yang akan aku jalani.
“Kau menangis lagi, eoh” ucap Junho Oppa yang tiba-tiba masuk.
Junho Oppa menyukai So Eun Eonni sejak dulu, geunde… So Eun eonni menyukai Kim Bum Oppa dan aku baru tau, jika Kim Bum Oppa itu kakak laki-lakinya Myungsoo.
“Kajja… sebaiknya kalian berdua keluar dan berkumpul bersama yang lainnya” ajak Junho Oppa.
“Aku disini saja Junho Oppa… ingin beristirahat” ucapku tersenyum.
“Baiklah… Kajja So Eun-ah”
********
Kim So Eun POV
Akupun mengikuti langkah Junho-ya. Sebenarnya aku takut jika melihat Kim Bum dan Shin Hye. Hmm… benar saja… sekarang mereka sedang duduk berdua.
“So Eun-ah, ada apa?” suara Junho membuatku menoleh padanya.
“Ani…” aku menggelengkan kepalaku.
“Eish… kau ini, isi otakmu itu hanya Kim Bum, Kim Bum dan Kim Bum. Tak bisakah kau menggantinya dengan diriku?” dumel Junho. Ya… aku tau perasaan Junho padaku. Eung… geunde, aku mencintai Kim Bum.
“Duduklah” Junho menarik pergelangan tanganku dan membuatku terduduk.
“Dingin… Junho-ya kau tak merasa dingin, eoh?” tanyaku.
Tiba-tiba Junho menggenggam tanganku “warmth came” gumamnya merapalkan mantra, sehingga tanganku menjadi hangat. Ini membuatku terkikik.
“Ya.. kenapa kau malah tertawa?” ucapnya melepas tanganku.
“Ani… aku hanya lucu dengan tinggkahmu, aku ini Priest… dan kau malah merapalkan mantra padaku” ucapku tersenyum.
“Heh… anggap saja kau bukan Priest, jadi aku berguna untukmu kan” dumelnya, kemudian menangkupkan kedua tangannya.
************
Kim Myungsoo POV
“Kalian berdua ini, dari aku pergi sampai aku kembali masih saja” kugelengkan kepalaku kekanan dan kekiri.
“Yaa… kau itu sirik sekali sih, Myungsoo-ya” dumel Soo Jung dan diikuti kekehan Kai.
“Heh… aku? Sirik? Pada kalian? Aniyoo… bahkan aku sudah pernah berciuman saat usiaku 9 tahun” ucapku dengan bangga.
“Hah… cinta pertamamu itu? Ck… memburu binatang buas dan melawan monster-monster jelek itu kau berani. Geunde… mencium yeoja yang kau sukai harus menunggu dia tertidur? Kau menciumnya disaat dia tertidurkan!” ledek Soo Jung! Eish… dasar… seharusnya aku tak menceritakan ciuman dan yeoja itu pada mereka berdua dulu! Untunglah… aku tak memberitahu siapa yeoja itu.
“Chagi… ayo kita lanjutkan” Mwoya?! Kai!
Heh… jelas! Dengan jelas mataku ini melihat mereka berdua. Akh… kepalaku rasanya ingin meledak. Eung… Aku tak tau Kai dan Soo Jung selihai itu dalam berciuman! Mungkin insting? Soo Jung mengalungkan kedua tangannya dileher Kai, sedangkan Kai… dia memeluk pinggang Soo Jung dengan tangan kirinya dan tangan kanannya menahan tengkuk kepala Soo Jung, sepertinya ciuman mereka semakin dalam.
Myungsoo… kau seperti sedang menonton film yadong, eoh! “Ahh…” desah Soo Jung saat bibir Kai mulai turun keleher milik yeojanya. “Eunghh…” desah Soo Jung lagi. Bisa kulihat jelas ekspresi wajah mereka!
AAhhhhh… lebih baik aku tidur!!! Menyebalkan! Kurebahkan tubuhku diatas batu besar. Tentu saja aku memunggunggi mereka sekarang. Sesaat kudengar kekehan kedua orang itu! Eish… Suzy-ah, kita harus melakukannya juga!
************
To Be Continue