Tittle : Crystal Legacy
Main cast : Bae Suzy, Kim Myungsoo. Jung Soo Jung
Other cast : Choi Minho, Kim So Eun, Kim Sang Bum, Lee Junho, Infinite and other
Rating : PG – 19
Genre : romance, fantasy, magic
Scriptwriter : KimMissA
Disclaimer: Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing scripwritetr. Scripwriter sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produsen dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh utama, dan aktris ataupun aktor lainnya, bukan milik scripwriter, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Scripwriter memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.
NO BASHING! Suka? Baca… nggak suka? Jangan dibaca! Tolong tinggalkan jejak, biar aku tau kalo cerita ini emang bisa diterusin atau nggak. Gomawo ^^9
**********
Kim Myungsoo POV
“Hhh… hh… ” aku mengatur nafasku, menghapus peluh keringat yang membasahi dahiku, “Bruuk” dan merebahkan tubuhku diatas tanah yang diselimuti oleh rerumputan yang hijau. Sehingga aku bisa menatap langit yang begitu luas, dengan bintang-bintang yang bertaburan.
“Bruuuk” kutolehkan kepalaku kesamping “Ini lebih menegangkan, dibandingkan saat kita berburu binatang buas” lenguh Soo Jung, yang sudah merebahkan tubuhnya disamping kiriku.
“Eoh… akhirnya selesai juga pertarungan malam ini” ucap Kai yang sedang duduk disamping Soo Jung. Benar… pertarungan malam ini sudah selesai. Geunde… entahlah, kapan monster-moster yang lebih kuat akan muncul lagi. Akupun kembali menatap langit berbintang itu.
Kuputar bola mataku, kemudian kupejamkan perlahan, sebentar saja… aku ingin sekali beristirahat ditengah kebisingan penduduk Planet Seoul yang tersisa ini “HEH… MAKHLUK LEMAH! DIMANA KALIAN MENYEMBUNYIKAN CRYSTAL ITU!” Mwoya! Dengan cepat kubuka kembali mataku. Kenapa aku teringat kata-kata pimpinan monster jelek itu! “Crystal apa yang mereka maksud” gumaku.
“ternyata kau sudah dengar mengenai Crystal itu Myungsoo-ya” Astaga! kutolehkan kepalaku kesamping kananku.
“Ya! Hyung! Kau sejak kapan ada disebelahku! Mengagetkan saja. eisssh!” dumelku dan segera bangkit duduk.
“…” kulihat Kim Bum hyung hanya diam dengan pandangan mata yang kosong. Baru kali ini aku melihatnya seperti ini.
“Hyung…” kutepuk lengannya.
“Ne?” gumamnya yang dengan segera menatapku.
“Waeyo?” tanyaku.
“Mianhae… Myungsoo-ya. Aku tak bisa menyelamatkan Eomma dan Appa” lirih Kim Bum Hyung “Bahkan Appa mati tepat didepanku” sambungnya.
*************
Flash Back-ON-
Author POV
“Kim Bum, awas!!!” seorang namja paruh baya tiba-tiba memekik dan berlari sekuat tenaga, didorongnya namja yang namanya ia pekikkan tadi.
“Krassh!” “Arghhh” lenguh namja paruh baya itu “BRUUK”
Kim Bum yang sudah jatuh tersungkur dengan segera menolehkan kepalanya. Matanya sontak membulat “A… Appa” gumamnya ragu saat melihat tubuh Appanya mengeluarkan banyak darah segar.
“GROOAAWWWHH” dilihatnya dengan cepat kearah monster yang juga ada dihadapannya. Kim Bum bangkit berdiri untuk meluapkan amarahnya, menebas tubuh monster itu menjadi 2 bagian “KRASHHH!”
Kim Bum kembali mendudukkan tubuhnya, diraihnya tangan Appanya, “Appa… gwenchanna?” sama sekali tak ada sahutan. Kim Bum mengedarkan pandangannya, berharap tetuah priest bisa segera melakukan heal pada Appanya.
Sebagian besar penduduk Planet Seoul sudah tergeletak bebas diatas tanah dengan rerumputan yang hijau. Hanya beberapa yang masih bertahan dalam posisi bertarung.
“Solma…” gumam Kim Bum saat matanya menangkap tubuh tetuah Priest yang sudah tergeletak diam dan bersimbah darah.
“A… Appa, andwe! Jebal… berhatanlah!” Pekik Kim Bum.
“Kim Bum-ah” gumam yeoja paruh baya yang berada dibelakang Kim Bum.
Kim Bum menoleh ke asal suara “Eomm..ma” lirihnya.
Tubuh Eomma Kim Bum dengan segera merosot kebawah, karena kakinya yang sudah tak kuat lagi untuk menahan tubuhnya “yeobo…” lirihnya. Air matanya mulai terjatuh. “Andweee… jebal, jangan tinggalkan aku! Bangunlah!” sambungnya dengan mengguncang-nguncangkan tubuh suaminya.
“GRROOOOAAWH, DIMANA KALIAN MENYEMBUNYIKAN CRYSTAL ITU!” pekik seorang monster, membuat Kim Bum melepaskan pegangan tangannya dari tangan Appanya, mempererat Wolf Sword miliknya, matanya menajam, ia bangkit berdiri, melangkah meninggalkan Eommanya.
“Tak akan kubiarkan kau menghancurkan Planetku!” gumam Kim Bum menatap tajam monster yang berada 5 meter darinya. “AAAAAAAAAAA” pekik Kim Bum berlari.
“BRUSSHH!” darah segar itu terciprat, mengotori pakaian yang dikenakan Kim Bum. “Kalian yang seharusnya musnah!” pekik Kim Bum. Ia terus menghujamkan pedang miliknya ketubuh monster yang baru saja ia tebas kepalanya. “Aku tak akan memafkan kalian!”pekik Kim Bum frustasi, walaupun monster itu sudah mati, ia tetap saja menghujamkan pedang miliknya. Tanpa ia sadari monster lain yang berada dibelakangnya, melayangkan pedang pada punggung Kim Bum.
“Arggghhhhhhhh” pekik Kim Bum. Dengan segera ia menoleh kebalakang, ia mencabut Wolf Sword yang masih tertancap di tubuh monster yang ia bunuh tadi. Dan tubuh Kim Bum memutar kebelakang , “KRASSSH” sehingga monster yang berada dibelakang Kim Bum berhasil ia lumpuhkan.
“GROOOAAWH” pekik monster saat ia merasakan kedua kakinya terpotong.
Kim Bum bangkit berdiri “Apakah itu sakit?” gumam Kim Bum.
“KAU!!!” pekik monster yang sudah tersungkur itu “KUPASTIKAN CRYSTAL ITU AKAN BERADA DITANGAN KAMI DAN KALIAN AKAN MUSNAH HAHAH”
Telinga Kim Bum panas mendengar tawa monster dihadapannya yang saat ini sudah tersungkur “KRASSSSHHHHH” dengan cepat Kim Bum membelah tubuh monster tersebut menjadi dua.
“Hh.. hhh…” Kim Bum mengatur nafasnya “Crystal? ahhh” lenguhnya merasakan perih dipunggungnya. Kim Bum mengedarkan pandangannya. Tanpa ba-bi-bu-be-bo ia segera berlari menghabisi seluruh monster-monster. Banyak luka yang ia dapatkan, darahnya semakin banyak keluar, energinya habis, membuat keseimbangannya berkurang.
Tak ada lagi yang tersisa, hanya Kim Bum dan Eommanya, Kim Bum melangkahkan kaki, ia mendekati Eommanya yang masih menangisi kematian sang Appa, pandangan matanya mulai mengabur, langkahnya menjadi terhuyung-huyung, hanya Wolf Sword yang menjadi sanggahannya untuk tetap bertahan menopang tubuhnya. “Eom..mma” gumam Kim Bum tersenyum. Ya… setidaknya Eommanya masih selamat.
Sang Eommapun menatap kearah Kim Bum yang berjarak 3 meter darinya, matanya membulat saat ia melihat pemandangan dibelakang putra pertamanya, “Kim Bum” lirihnya. Kaki yang ia rasa sedaritadi sangat lemas, dengan gerakan cepat ia bangkit berdiri berlari kearah Kim Bum yang sedang tersenyum padanya “ANDWEEEE!” pekik sang Eomma, “BRUUUK” Kim Bum terjatuh karena kesadarannya sudah sangat menurun “KRAASH” sayatan pedang itu meninggalkan goresan yang sangat panjang didada sang Eomma “aahgh” lenguhnya “BRUKKK” ia pun jatuh tersungkur menyusul putranya yang lebih dahulu terjatuh.
“GROOOAAWHH” monster itu mulai mengarahkan pedangnya lagi kearah yeoja paruh baya tersebut, namun “JLEEEB” anak panah berhasil menusuk jantungnya hingga monster itupun terjatuh.
“Kau sangat cepat Hoya” ucap Junho pada namja bertelinga panjang runcing yang memegang busur panah.
“Sebaiknya kau heal mereka hyung” ucap Hoya tersenyum.
2 Pries yeoja dan 1 Priest namja, diikuti dengan beberapa Elf, Warrior dan juga Daemon berlari menghampiri yeoja paruh baya tersebut.
“Kim Bum” gumam 2 yeoja Priest bersamaan. Shin Hye dan So Eun.
“Ahjuma… neo gwenchana?” Junho mengangkat tubuh yeoja paruh baya tersebut.
“Se…lamatkan putraku” lirih yeoja paruh baya tersebut.
Saat So Eun ingin membalikkan tubuh Kim Bum, Shin Hye malah jauh lebih dulu cekatan “Kim Bum-ah… bertahanlah” ucapnya. So Eun hanya bisa melihat lesu, Kim Bum berada dipangkuan Shin Hye.
Kim Bum membuka matanya perlahan dengan kesadaran yang hampir hilang “Shin Hye…” gumamnya tersenyum kemudian matanya tertutup kembali.
So Eun hanya bisa memandang miris senyuman Kim Bum yang ia berikan pada Shin Hye.
Junho mulai merapalkan mantranya pada yeoja paruh baya dengan “in the bonds…”
“Andweee” pekik yeoja paruh baya tersebut menghentikan rapalan Junho. Sehingga semua mata tertuju pada yeoja paruh baya tersebut. “Je.. bal… sela.. matkan put.. raku sa.. jaaaa!” lirihnya.
“Ne… putramu tentu saja akan diselamatkan, ahjuma” ucap Junho.
Yeoja paruh baya itu tersenyum, kemudian ia menunjuk kearah tubuh namja paruh baya yang berada 3 meter dari mereka “dia suami.. ku. Aku ingiin me.. neme.. maninya. Aku… ingi..iin ber…sama… dengaa..annya, jaangaan lakukaaan heal padaa..ku”
“Kita tak bisa lama-lama disini… kita harus menyelamatkan yang lainnya! Semua monster sudah menyebar!” ucap tetuah Daemon, Park Ahjusi.
“Ne…” jawab junho. Dengan berat hati Junho menggeser tubuh Yeoja paruh baya tersebut. Dan Bangkit berdiri.
““in the bonds of warm” Shin Hye merapalkan mantranya pada luka Kim Bum, cahaya merah muda terpancar, membuat luka itu tertutup.
“heal through warmth” rapalan mantra berikutnya membuat Kim Bum tak akan merasakan sakit lagi. tangannya beralih kedahi Kim Bum “stronger back through warmth” membuat energi Kim Bum kembali, geunde… karena dia sudah sangat kehabisan energi, jadi Kim Bum masih terlelap.
“Gomaa… woo…” gumam yeoja paruh baya tersebut.
“Ahjuma… apakah kau benar-benar…” Junho merasa tak tega melihat yeoja paruh baya ini masih terkapar sepeti ini, tapi ini keinginannya sendiri!
“Ne… aku tak apa” yeoja paruh baya itu tersenyum, namun sangat terlihat ia menahan sakit.
Junho yang merasa tak tegapun akhirnya melangkahkan kakinya terlebih dahulu, Kim Bum yang masih tak sadarkan diri, digendong oleh Park ahjusi. Shin Hye mengikutinya dari belakang, diikuti oleh penduduk Planet Seoul yang lainnya, So Eun hanya bisa memandangi kepergian mereka, ia kembali menatap Kim Ahjuma, Eomma Kim Bum, sahabat dekatnya.
“Ahjuma… gwenchana. Tak bisakah kau bertahan hidup untuk mereka?” gumam So Eun yang mulai berjongkok.
“Eoh… So Eun-ah” gumam Kim Ahjuma dengan menganggukan kepalanya “Syu..kurlah ma..sih adaa Priest yang ber..taaa..han. Jaga putra-put..raa ku nee”
So Eun mengangkat tubuh Kim Ahjuma dan memeluknya “Ne… aku janji” ucapnya, kemudian membaringkan tubuh Kim Ahjuma pada tanah berumput itu lagi “Aku pergi Ahjuma… sampaikan salamku pada Ahjusi” dilihatnya Kim Ahjuma yang tersenyum, So Eun pun bangkit berdiri dan berlari mengejar Penduduk Seoul didepannya.
FLASH BACK-END-
*******************
Kim Myungsoo POV
“Mianhaeee” ucap Kim Bum Hyung dengan mata yang memerah.
Aku menganggukan kepalaku “Aku sempat bertemu Eomma, hyung”
“Ne?” Kim Bum Hyung menoleh kearahku.
“Sebenarnya aku ingin ikut bertarung bersamamu, geunde… saat aku sampai, ternyata semua sudah terlambat. Tak ada lagi yang bergerak, semuanya tergeletak tak bergerak ditanah itu, hanya tangan Eomma yang berusaha melambai padaku. Dan aku menghampirinya… Eomma hanya bilang, ia ingin menyusul Appa” Entah kenapa air mataku menetes begitu saja.
Kurasakan usapan tangan Hyungku diatas puncak kepalaku “Kita akan menyelamatkan Planet ini” gumamnya.
Aku hanya menganggukan kepalaku “Hyung… apakah kau tau tentang Crystal yang mereka incar?” tanyaku.
Belum sempat Hyung menjelaskan, tetuah Daemon, Park Ahjusi memekik “Kita harus kembali ke hutan terdalam”
Penduduk Seoul pun bergemuruh bangkit berdiri dan berjalan beriringan “Kajja…” ajak Hyungku yang sudah terlebih dahulu berjalan bersama Soo Jung, Kai, 1Priest namja bernama Junho Hyung, dan 2 Priest yeoja yang aku tau adalah sahabat dekat Hyungku, Shin Hye Noona dan So Eun Noona.
Heh… dimana penyihir tak berguna itu? Kenapa dia tak bersama ketiga Priest lainnya? Akupun bangkit berdiri.
“Neo gwenchana?” suara ini… bukankah? Aku menoleh kebelakang.
“Yaa!!! Kenapa kau masih disini?” pekikku pada Penyihir tak berguna yang saat ini ada dihadapanku. Ya! Kenapa dia tak menjawab pertanyaanku? Dan malah menundukkan kepala begitu?!
“Yaa…. Penyihir tak berguna!” ucapku lagi. Namun ia masih tetap mennundukkan kepalanya. Bahunya bergetar? Mwoya? Dia menangis lagi?
“Suzy-yaaa….” gumamku menyebut namanya! Sial… Akupun mengangkat wajahnya.
“Waeyo?” tanyaku. “GREEEEB” Mwoya igeee…. kenapa dia memelukku seperti ini. Eishh… aliran listrik ini lagi. Jantungku?! Omo… “Suzy… lepaskan pelukanmmu ini” ucapku. Daripada aku mati berdiri.
Suzy mempererat pelukannya padaku “Dasar namja pabo! Aku sudah mati-matian berlari, kukira kau sudah mati!” HAH! MATI? AKU? Yaaa yaaa yaaa… kau ingin sekali aku mati! Dasar penyihir tak berguna tetap saja penyihir tak berguna.
“Geunde… syukurlah kau tak apa-apa” iapun melepaskan pelukannya “Lihat ini” ia menunjukkan tongkat sihirnya.
“Wae?” aku melihat tongkat sihir yang ada ditangan kanannya.
“Dengan tongkat ini, aku bisa merapalkan mantra dari jarak yang sangat jauh” ucapnya tersenyum.
“jadi?” ucapku.
Wajahnya mulai memerah? Ya… kau demam eoh? “Jadi… jika energimu habis, aku tak lagi merapalkan mantra dalam jarak yang sangat dekat, terutama dibagian wajahmu” ia mulai menggaruk tengkuk kepalanya “habisnya… mataku selalu tertuju pada bibirmu”
Aku mengerjapkan mataku berkali-kali. Bibir? Aku menyentuh bibirku. Ani… ani… aku salah dengar. Heh… aku juga selalu menatap bibir seksi nyh itu kan? Hmm… sudah 10 tahun yang lalu.
************
Flash Back -ON-
Kim Myungsoo POV
“Huh… kemana sih Soo Jung-ah dan Kai! Menyebalkan!” dumelku sambil menendang-nendang batu-batu kecil kesungai.
Angin yang berhembus membuat aku mengantuk. Akupun berjalan kearah pohon besar didekat sungai “Eung…” langkahku terhenti saat aku melihat seorang yeoja kecil dengan rambut panjang cokelat bergelombang sedang bersender dibawah pohon. Kakiku kembali melangkah mendekati yeoja itu.
“Heh… dia tertidur” gumamku saat melihat mata yeoja itu terpejam. Kupicingkan mataku, tak ada garis hitam disekeliling matanya, dia bukan Daemon… dan telinganya juga tak seperti Elf, pakaiannya ini… bukankah pakain Priest? Eoh… dia seorang penyihir? Hidung yang bagus. Hmm… dia memiliki bibir berwarna sakura yaa…
“Cantik” gumamku. Yaa… Myungsoo kau masih 9 tahun! Kau mau apa?! Aku mendekatkan wajahku padanya.
CUP bibirku kini bertemu dengan bibirnya.
Eung… manis. Jadi rasanya sama seperti sakura kah? Mataku terus memperhatikan matanya yang masih terpejam, bulu mata yang indah. Heh!!! Bergerak! Kutarik bibirku dari bibirnya.
TAP matanya tiba-tiba terbuka saat wajahku 5 cm didepannya. Spontan aku memundurkan langkahku. “GUBRAAAK!” “Aaargh” lenguhku saat aku tersandung batu besar. Eissh… pergelangan kakiku sakit! Dan yeoja kecil itu menatapku dengan tatapan menyelidik. Aduh… apa dia tau apa yang aku perbuat? Dasar Myungsoo yadong!!!
“Yaa!!! Dasar penyihir tak berguna!” pekikku. Omo… Myungsoo apa yang kau katakan!
Yeoja kecil itu membulatkan matanya. Mungkin dia tak percaya apa yang baru saja kuucapkan!
“Yaa… apa yang kau lihat! Cih… penyihir tak berguna!” Eish… Myungsoo mulutmu.
Yeoja kecil itu memandangku sinis, ia bangkit berdiri dan berlalu meninggalkanku “Mwo…” itulah akibatnya jika mulutmu tak bisa dijaga Myungsoo!
Aku hanya bisa menatap punggungnya yang perlahan mulai menjauh dan menghilang. Akupun mulai bangkit berdiri “OMO” lirihku, kakiku sakit sekali. Mau tak mau kuseret kakiku dan bersandar dibawah pohon.
“Hh… apa dia marah padaku ya?” gumamku. Eung… manis, aku ingin merasakannya lagi. Heh… ingat usiamu Myungsoo!
Kulihat pergelangan kakiku mulai membiru “Aku tak sanggup pulang sepertinya” lirihku.
Yang bisa kulakukan hanyalah memandangi langit dan juga sungai yang mengalir. Sudah berapa lama? 1 jam kurasa…
“Tap.. tap” Heh… ada yang datang kearahku. Aku berpura-pura tertidur.
“heal through warmth” suara yang lembut… Eh…pergelangan kakiku terasa hangat sekarang. Sepertinya rasa nyeri yang aku rasakan tadi menghilang begitu saja.
“beres… kau tak akan merasakan sakit lagi” gumamnya. ‘Tap…tap…tap’ aku rasa dia sudah berlalu menjauhiku. Kubuka mataku.
Kedua sudut bibirku membuat sebuah senyuman “Penyihir tak berguna gomawo”.
Flash Back -END-
*************
Suzy POV
Apa aku salah bicara? Kenapa dia terus mengerjapkan matanya seperti itu? Dan lagi tiba-tiba tangannya menyentuh bibirnya. Eish… aku hanya jujur kan, memang saat melihat wajahnya aku selalu mengarah ke bibirnya itu. Sudahlah… apa peduliku.
Kulangkahkan kakiku meninggalkannya. Geunde… sepertinya ia tak mengikutiku? Kutolehkan kepalaku “Omo… masih tetap seperti tadi” akupun melangkahkan kakiku mendekatinya lagi.
“Ya… Myungsoo-ya” ucapku menepuk pundakknya.
“Ah…” dia menoleh padaku “Yaa!!! Penyihir tak berguna!” pekiknya.
Dia ini memang lebih sering ketus padaku, eoh! Mengataiku penyihir tak berguna pula! Percuma aku mengkhawatirkannya. HUH. Aku memutar tubuhku dan kembali melangkah.
“Yaa… tunggu aku” pekiknya lagi.
“Eung… baiklah. Mianhae… mengenai mawar itu” ucapku saat dia sudah berada disampingku.
“Eh… eoh itu” ucapnya.
“Sepertinya aku sudah sangat teliti dan tak mungkin kan ada ulat. Geunde… tetap saja aku bukan makhluk sempurna, jadi bisa saja aku melakukan kesalahan. Mian” ucapku lagi.
“Mianhae… jika aku terlalu memakimu. Aku hanya tak ingin jika hal itu terjadi pada orang lain. Dan orang itu memakimu!” ucapnya tegas.
“Maksudmu?” tanyaku dengan mengerutkan kedua alisku “Jadi orang lain tak boleh memakiku! Sedangkan kau? Kau boleh memakiku seperti itu?” sambungku berdumel.
“Eish… itu. Eung… AHhh… molla! Pokoknya kau tak boleh melakukan kesalahan yang sama lagi! Biar kau tak dimaki orang, ara!” Dia mulai mempercepat langkahnya.
“Ck… menyebalkan!”
***************
Kim Myungsoo POV
Syukurlah… sampai juga ke hutan terdalam. Berdua dengan penyihir tak berguna itu membuat otakku tak berfungsi. “Hyung…” pekikku memanggil Kim Bum hyung yang sedang bersama Shin Hye Noona dan juga sahabat-sahabatku. Aku berlari kearahnya dan meninggalkan penyihir tak berguna itu.
Sekitar 15 menit tetuah Daemon, Park ahjusi. Tetuah Elf, Lee ahjusi. Dan tetuah Warrior, Yoo ahjusi memerintahkan penduduk Planet Seoul yang secara keseluruhan hanya berjumlah tak lebih dari separuh penduduk sebelumnya untuk berkumpul.
“Mereka mengincar Crystal warisan Planet Seoul” ucap Yoo ahjusi sebagai perwakilan “Hh… aku tau, banyak diantara kalian yang tak mengetahui Crystal ini. Karena sebagian besar diantara kalian belum menginjak usia 20 tahun”
“Crystal itu mempunyai peranan penting dalam membangun keseimbangan di Planet ini. Crystal Legacy adalah jantung dari Planet ini. Aku, tetuah Daemon dan tetuah Elf sudah sepakat akan mengangkat Lee Junho sebagai pengganti tetuah Priest” sambung Yoo ahjusi membuat penduduk semakin riuh berbincang.
“Ba… bagaimana aku bisa menggantikan tetuah Priest ahjushi, aku masih sangat muda!” Junho hyung tiba-tiba berdiri.
“Usiamu sudah menginjak 22 tahun bukan?” tanya Park ahjusi.
Junho hyung menganggukkan kepalanya “Aku memang sudah 22 tahun, ahjusi. Geunde… tak mungkin aku bisa menggantikan tetuah”
“hanya kau yang mengatakan tak bisa kan? Ini sudah keputusan para tetuah! Kau harus menerimanya!” ucap Park ahjusi tegas.
“Untuk melindungi Crystal Legacy, kita harus memiliki tetuah yang lengkap! Jika hanya bertiga… aku jamin, Crystal itu akan berpindah tangan!” Pekik Lee ahjushi.
“Lihatlah… Priest yang terisa hanya kau, So Eun, Shin Hye dan Suzy!” Kulihat Junho hyung mulai memandangi ketiga Priest lainnya.
Mungkin dengan berat hati, iapun menganggukkan kepalanya.
“Hyung… sebenarnya apa keistimewaan Crystal Legacy itu?” tanyaku pada Kim Bum Hyung.
“Heh… yang aku tau, jika Crystal itu tak lagi ada di Planet ini, maka Planet ini akan hancur, tentu saja… kita juga akan musnah. Jika seperti itu maka Planet Seoul hanya tinggal nama” ucapnya menerawang.
“Untuk apa makhluk dunia kegelapan itu ingin memilikinya”
Kim Bum Hyung menatapku “Untuk menjadi penguasa dunia, itulah keserakahan mereka. Mereka mengumpulkan Crystal Legacy dari setiap Planet” Kim Bum hyung menghela nafasnya “Aku dengar dari Appa… planet Japan yang berjarak ratusan kilo bintang dari Planet ini sudah hancur karena Crystal Legacy miliknya telah direbut”
“Planet Japan? Maksud hyung… Planet yang sebagian besar penduduknya adalah Troll?”
“Ne… Kau benar. Kau lihat sendirikan… kecerdikan makhluk dunia kegelapan itu! Mereka memusnahkan para Priest terlebih dahulu, agar keseimbangan kekuatan menjadi goyah. Dan itu berhasil… Akh kudengar dari Park ahjusi tadi, ratusan tahun yang lalu, hal ini juga pernah terjadi”
“Heh?”
“Kau pernah dengar kan tentang dongeng Warrior sang penyelamat?”
“Ne…”
“Itu adalah kisah nyata, Geunde… aku yakin bukan Warrior sang penyelamat seharusnya! Karena tak mungkin Warrior bisa melakukan ini sendiri, bukankah kita saling membantu?”
“unification of hidden power” Aku menoleh keasal suara Seberkas sinar berwarna putih tiba-tiba bersinar saat para tetuah termasuk junho hyung menengadahkan tangannya keatas, mereka membuat lingkaran. Mwoya! Sejak kapan Warrior memiliki rapalan mantra?
“Yaa… Hyung, kenapa tetuah Warrior bisa merapal mantra? Aku baru tau” ucapku antusias.
“Pabo… tetuah warrior, Yoo ahjusi itu bukan Warrior seutuhnya! Geunde… dia lahir dari seorang Priest dan juga Warrior. Mereka para tetuah itu mempunyai kekuatan khusus! Jadi kupikir… mereka pasti tau kekuatan khusus yang dimiliki Junho, maka dari itu mereka memilih Junho sebagai penerus tetuah Priest”
‘CRIINGG’ secara bersamaan keempat tetuah merapalkan mantra “look for the body that can protect you” sebuah cahaya sangat terang berbentuk bulat itu tiba-tiba terhempas terbang “BUGHHH”
“Ahhkh” lenguh seorang yeoja. Semua matapun tertuju pada yeoja tersebut. Penyihir tak berguna? Cahaya itu masuk kedalam tubuhnya! Aku yakin… mataku tak salah lihat!
“Jadi Crystal Legacy itu memilih Suzy-ya sebagai pelindungnya” gumam Kim Bum hyung.
“BRUKKK” tubuh Suzy terjatuh.
************************
To Be Continue