CHAPTER 11 : Part 9Tittle : Crystal Legacy
Main cast : Bae Suzy, Kim Myungsoo. Jung Soo Jung
Other cast : Choi Minho, Kim So Eun, Kim Sang Bum, Lee Junho, Infinite and other
Rating : +17
Genre : romance, fantasy, magic
Scriptwriter : KimMissA
Disclaimer: Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing scripwritetr. Scripwriter sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produsen dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan. Untuk tokoh utama, dan aktris ataupun aktor lainnya, bukan milik scripwriter, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Scripwriter memakai mereka hanya untuk keperluan cerita.
NO BASHING! Suka? Baca? nggak suka? Jangan dibaca! Jeball untuk RCL nyh yaa ^^9
***
Kim Myungsoo POV
Entah sudah berapa lama yeoja dihadapanku ini mendiamiku. Aku juga tak begitu peduli dengan sikap acuhnya. Yang terpenting sekarang, dia sudah menjadi yeojaku. Yah? walaupun dia tidak mau mengakuinya.
Terdengar suara langkah kaki berlari kecil ?Puk? ?Myungsoo-ya, ternyata kau disini? suara seorang yeoja yang sangat tak asing terdengar ditelingaku bersamaan dengan sebuah tangan yang merangkul leherku dari belakang.
?Eish, Soo Jung-ah? desisku pelan seraya melirik wajahnya yang saat ini bersandar dipundakku.
Soo Jung tersenyum padaku, kemudian ia alihkan pandangannya pada Suzy ?Yaa? Suzy-ya! Kenapa wajahmu kusut begitu? Kau habis mimpi buruk?? tanya Soo Jung dengan mata yang membulat.
Akupun ikut memandang Suzy. Omo! Waeyeo? Wajahnya lebih kusut dari yang tadi. Tiba-tiba Suzy tersenyum sinis padaku.
?Ne? mimpi yang sangat buruk? ucap Suzy, kemudian ia bangkit berdiri.
?Kau mau kemana?? tanyaku menahan lengannya saat ia mulai melangkahkan kakinya melewatiku.
Mwoya ige! Dia menepis tanganku.
?Apa pedulimu? ucapnya ketus dan berlalu dari hadapanku. Apa-apaan dia! Apa peduliku? Yaa! Aku ini namjachingumu! Kuacak rambutku frustasi.
?Ck? kau ini kenapa sih? tanya Soo Jung yang bingung melihat tingkahku.
Aku menatap Soo Jung ?Apa aku ini tidak pantas menjadi namjachingunya?? tanyaku lemas.
?Hoh? Aku jadi ingat saat kau menciumnya didepanku dan Kai tadi? Soo Jung mulai terlihat seperti berfikir ?omo!? pekiknya ?Selama ini kau tak pernah jatuh cinta pada yeoja lain, kecuali yeoja sungai, yeoja yang kau cium saat tidur itu kan! Solmaaa?? sambungnya lagi.
?Ne? ne. Yeoja itu Bae Suzy. Seorang Priest yang membuatku jatuh hati pada pandangan pertama. Padahal aku sudah mencintainya selama 10 tahun ini. Geunde? dia sama sekali mengira aku ini hanya main-main, yang benar saja! Ah molla??
?Eish? namja ini! Bagaimana mungkin kau menyembunyikan identitas yeoja itu dariku dan juga Kai selama ini! Bahkan kau sempat memakinya saat mawar yang ingin kau berikan padaku itu ada ulatnya. Ah? Lagipula kau kan memang tak pernah mengajaknya bicara selama ini, jadi mana dia tau perasaanmu. Myungsoo-ya bodoh sekali ya ternyata? dumelnya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Bukannya membantuku berfikir, malah bicara yang tak berguna ?Ah? sudahlah? akupun berlalu pergi.
?Yaa! Chankam?? serunya berjalan mengikutiku.
***
Author POV
Suzy merutuki perbuatannya sendiri, saat ia mengingat ciuman Myungsoo yang ia balas. Matanya ia putar kesegala arah. Dilihatnya Minho dan Sulli yang tengah duduk berdua dibawah pohon Sakura besar.
?Eoh? apa Sulli habis menangis? Matanya sembab sekali? gumam Suzy pelan dengan mata yang menyipit. Awalnya Suzy ingin ikut bergabung bersama kedua orang tersebut, geunde? niatnya ia urungkan karena takut menganggu keduanya, akhirnya ia putar tubuhnya.
?Bilang cinta padaku? geunde, lihatlah itu? desisnya pelan saat melihat Soo Jung menggandeng lengan Myungsoo.
?Suzy-ya?? panggil Junho saat melihat Suzy berdiri mematung.
Suzy memutar kepalanya kesamping ?Eoh? Oppa? gumamnya. Saat melihat wajah Junho, Suzy jadi teringat ucapan L.
?Kau sedang apa disini? Bukannya bersama Myungsoo?? tanya Junho tersenyum kecil.
?Nae?? Suzy memutar kedua bola matanya ?Oho?tidak usa membahas Myungsoo. Ada yang ingin aku bicarakan padamu, Oppa? sambungnya, seraya menarik lengan Junho kearah batu besar yang tak jauh dari pohon Chaerim.
?Kau ingin bicara apa?? tanya Junho.
Sebenarnya Suzy bingung ingin memulai darimana obrolan mereka ?L bilang, kita tak bisa terus berdiam diri seperti ini terus?
?Heh? L? Jelmaan Crystal itu?? Junho mulai menyilangkan kedua tangannya didepan dada dan bersender pada batu besar tersebut.
Suzy menganggukan kepalanya pasti ?Eung? itu, apakah kau tau, Oppa? siapa yang melindungi hutan terdalam ini selama beratus-ratus tahun??
Junho menatap Suzy ?Yah? aku dengar dari tetuah sih, yang melindungi hutan terdalam ini adalah jiwa seorang Priest bernama Ji-ya, geunde? aku tak begitu tau asal usulnya?
?Ji-ya itu sahabat dan juga istri L? jelas Suzy.
Junho membulatkan matanya ?Mwo? Istri? Bukannya dia mencintai Soo- si penyihir kegelapan itu?
?Eish? berarti, Oppa, tidak tau ya, syarat apa yang harus dilakukan, jika ingin mengorbankan jiwanya untuk menjadi bagian dari setengah Crystal? Suzy mulai mendengus.
Junho menganggukan kepalanya dan tersenyum kikuk.
Suzypun menceritakan secara detail perjalanan L seperti apa dan bagaimana hingga ia menjadi seperti sekarang ini.
?Mwoya! Jadi jiwa Ji-ya ada di?? Junho menggantungkan kalimatnya dan menatap langit.
?Ne? jiwanya masih ada disini, tepatnya diudara yang bebas ini. Selama ini dia melindungi hutan ini. Perlindungannya tak bertahan dan membuat monster-monster itu menemukan keberadaan kita. Saat ini jiwanya mulai melemah karena ia merasa sudah ada yang bisa melindungi L? ucap Suzy.
?Sudah ada yang melindungi? Apakah itu kau?? tanya Junho.
?Aku juga tidak tau?? Suzy menaikkan kedua pundakknya.
?Suzy-ya? sebaiknya kita diskusikan pada ke 3 tetuah lainnya tentang permintaan L yang ingin kita membantunya menghancurkan Crystal Legacy? ucap Junho meminta persetujuan Suzy.
Suzy dengan segera menganggukan kepalanya ?Araseo? kajja?
***
?Begitu? ucap ketiga tetuah setelah mendengar cerita Suzy ?baiklah? jika memang bisa seperti itu, kalian bisa memberitahukan penduduk yang tersisa ini untuk mempersiapkan segalanya?
Suzy dan Junho menganggukkan kepalanya dan segera berlalu. Dengan segera Junho mengumpulkan penduduk yang tersisa ditengah-tengah hutan terdalam ?aku harap kalian siap untuk bertempur melawan para monster dunia kegelapan? ucap Junho lantang.
Riuh suara mulai terdengar dari berbagai sudut ?Junho hyung? bukankah kita memang sudah siap!? pekik Minho.
Junho menganggukkan kepalanya pasti ?geunde?kita akan segera keluar dari hutan terdalam ini. Kita tidak bisa berada disini terus menerus, karena sama saja bohong. Monster-monster itu memang tidak akan menemukan keberadaan kita saat ini, karena perlindungan mantra. Hanya saja? mau sampai kapan kita tetap bertahan seperti ini? Monster itu tidak akan pernah pergi dari planet ini sebelum mendapatkan Crystal Legacy yang mereka incar?
?Junho-ya? maksudmu kita yang terlebih dulu menyerang mereka?? ucap Kim Bum tak percaya ?bagaimana mungkin dengan jumlah kita yang hanya?? Kim Bum mengedarkan matanya kesekeliling ?kita tidak mungkin bisa mengalahkan mereka. Jumlah mereka sangat banyak, berbanding terbalik dengan jumlah kita?
?Ne? aku tau. Tapi mau sampai kapan kita seperti ini terus?? ucap Junho menghela nafas ?Suzy?? Junho melirik kearah Suzy, membuat semua penduduk yang tersisa ikut menoleh kearah Suzy yang juga berada ditengah-tengah para penduduk tersisa ?Suzy akan mengambil 2 peran sekaligus, sebagai Warrior dan juga Priest. Dia yang akan berada dalam urutan pertama formasinya? gumam Junho.
Myungsoo yang mendengar itu dengan cepat menatap Junho ?andwe!!!? pekik Myungsoo cepat, kini para penduduk tersisa beralih menatap Myungsoo ?andwe!!! Suzy tidak akan aku biarkan berada dalam urutan pertama!? pekik Myungsoo semakin menjadi ?Junho hyung! Apa kau gila? dia hanya seorang Priest? tugasnya hanya memberi heal pada kita! Kau mau membuatnya terluka! Lebih baik aku saja yang ada diurutan pertama?
Ucapan Myungsoo sesaat membuat hati Suzy bergetar ?perasaan apa ini?? gumam Suzy pelan sambil memegang dadanya.
?Myungsoo-ya? tidak akan ada hal buruk yang terjadi pada Suzy, jelmaan Crystal Legacy itu sudah meminjamkan energy dan kemampuan bertarungnya pada Suzy. Kau bisa lihat sendiri apa yang terjadi saat para Monster itu menemukan tempat ini bukan? Bahkan aku sendiri tidak percaya Suzy memiliki kekuatan yang bahkan lebih besar dari tetuah Warrior?
Myungsoo mengepalkan kedua tangannya ?aku tidak mengizinkannya! Andwe! Kenapa kau tidak mengerti ucapanku, hyung! Argh?? pekik Myungsoo lagi. Namun kali ini ia berusaha menahan cairan yang mendesak keluar dari pelupuk matanya. Myungsoo menghentakkan kakinya kesal dan berlalu meninggalkan kerumunan penduduk tersisa tersebut.
Tetuah yang melihat kejadian tersebut hanya bisa mendesah pelan. Termasuk Suzy, Suzy melihat punggung Myungsoo yang semakin lama semakin menjauh.
?Suzy-ya? apa tidak sebaiknya kau menjelaskan sesuatu pada Myungsoo?? ucap So Eun.
Suzy yang masih memandangi punggung Myungsoopun segera menoleh kesamping ?eoh? aku? Kenapa harus?? tanya Suzy agak sedikit linglung.
?Suzy-ya? dia mengkhawatirkanmu, eoh. Eung? kurasa dia memang benar-benar menyukaimu. Geunde? kau bilang baru bertemu dengannya saat kericuhan itu bukan? Apa mungkin kau lupa pernah bertemu dengannya sebelumnya? Tidak mungkin jugakan, jika kalian baru saling kenal, tapi dia begitu mengkhawatirkanmu?? tanya So Eun berfikir.
?Eh?? Suzy juga ikut berfikir, tanpa banyak tanya lagi Suzy segera memutar tubuhnya, berlalu meninggalkan So Eun.
?Myungsoo? hmm, Myungsoo? gumam Minho menundukkan kepalanya ?jika aku jadi dia, mungkin aku akan melakukan hal yang sama? melarang Suzy untuk ikut dalam bertarung? batinnya ?ah? Sulli. Apa lebih baik aku mencoba membuka hatiku lagi?? gumamnya pelan mengangkat kepalanya, menatap wajah Sulli yang masih terlihat sembab.
***
Myungsoo mendudukkan tubuhnya diatas batang pohon yang sudah tumbang, ia mengepalkan kedua tangannya kuat, kemudian menghantamkannya kearah batu besar disampingnya ?Bughh! Membuat buku-buku jarinya memerah ?sial?? gumamnya pelan.
Suzy yang melihat hal itu hanya bisa tersentak ?aah? itu pasti sangat sakit? batinnya. Perlahan mendekati Myungsoo ?Myungsoo-ya?? ucap Suzy mengagetkan Myungsoo.
Myungsoo segera menoleh kearah Suzy ?neo? kenapa mengikutiku??
?Eish?? desis Suzy ikut duduk disamping Myungsoo, Suzy menyentuh tangan Myungsoo, mengusapnya dengan lembut ?bukankah ini sakit?? tanya Suzy menatap Myungsoo.
Aliran listrik ini lagi-lagi dirasakan Myungsoo menjalar keseluruh tubuhnya, ia menelan salivanya berat ?neo? apa yang kau lakukan? saat ingin menepiskan tangannya, Suzy lebih dulu menahannya dan menggenggam erat tangan Myungsoo.
?Waeyeo? Kau bilang aku yeojachingumu? Apa aku tidak boleh menyentuhmu?? tanya Suzy berpura-pura polos ?hmmpf? kena kau Myungsoo. Ternyata wajahmu sepolos ini?? batin Suzy menahan tawa.
Myungsoo membuang wajahnya ?sudahlah? tinggalkan aku sendiri? gumam Myungsoo.
?Eh? Kau mengusirku?? ucap Suzy pelan, ia melepas tangan Myungsoo yang ia genggam ?geureu? aku akan pergi? gumamnya mulai membangkitkan tubuhnya berdiri.
Myungsoo dengan cepat menoleh ?yaa! Kau mau kemana?!? pekik Myungsoo menahan pergelangan tangan Suzy.
Suzy melirik tangan Myungsoo yang menahannya ?tentu saja pergi. Kau mengusirku kan?? ucap Suzy.
Myungsoo membulatkan matanya ?eissh? yeoja ini? desis Myungsoo bangkit berdiri dan memeluk Suzy ?aku tidak sungguh-sungguh mengucapkannya, pabo!? dumelnya membenamkan wajahnya pada leher Suzy.
Suzy benar-benar kaget atas perlakuan Myungsoo yang tiba-tiba ?Myungsoo-ya?? gumamnya.
?Emm?? gumam Myungsoo semakin mempererat pelukannya ?jangan ikut bertarung, cukup berikan kekuatan healmu saja jeball, aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu?
?Myungsoo-ya? kau benar-benar mengkhawatirkan aku, eoh??
?Yaa! Tentu saja aku mengkhawatirkan dirimu! Kau masih tidak percaya jika aku memang benar-benar mencintaimu?! Menyebalkan sekali?? desis Myungsoo menatap mata Suzy.
?Eoh? habisnya, kita kan baru saja bertemu?? ucap Suzy kikuk.
?Siapa bilang kita baru saja bertemu! Kau benar-benar tidak ingat kejadian 10 tahun yang lalu? Saat disungai??
?Sungai? Sungai apa? 10 tahun? Umurku masih 7 tahun, mana aku ingat?
?Ck? kau ini memang tidak sopan! Sudah melupakan kejadian itu, kau juga masih saja terus memanggilku, Myungsoo! Myungsoo! Dan Myungsoo! Panggil aku oppa? Op-paaa! Heh? kau benar-benar tidak ingat saat kau tertidur dibawah pohon besar dan ketika kau bangun tiba-tiba saja ada wajah seorang namja tampan dihadapanmu? Eung? saat namja itu memundurkan langkahnya, ia malah tersandung batu besar menyebalkan itu? ucap Myungsoo sedikit berfikir ?eoh? aniyo, batu itu tidak begitu menyebalkan. Akhirnya kakinya terkilir? kau ingat tidak?? tanya Myungsoo.
Suzy memutar kedua bola matanya ?namja? Terkilir? Eung? aah! Namja menyebalkan yang mengataiku penyihir tak berguna! Sama seperti??? Suzy membulatkan matanya ?omo? solma?
Myungsoo memasang senyum lebarnya ?solma, wae? Penyihir tak berguna? ckck, memang penyihir tak berguna? gumam Myungsoo menganggukan kepalanya.
?Neo? solma. Namja menyebalkan itu kau!? pekik Suzy mendorong Myungsoo sehingga membuat jarak diantara mereka.
?Yaa? kenapa kau mendorongku!? dumel Myungsoo.
?Hah? Myungsoo-ya, jangan bilang kau. Omo? omo?? Suzy mencoba menghitung menggunakan jarinya ?benar-benar 10 tahun? kau mencintaiku selama itu!? gumam Suzy tak percaya, namun diikuti anggukan Myungsoo.
?Ck? menyedihkan memang, menyukai penyihir tak berguna seperti dirimu. Setiap kali aku ingin bicara padamu, menyentuhmu, aah? selalu saja tidak bisa! Jantungku ini berdetak tidak karuan?? ucap Myungsoo menyentuh dadanya ?padahal aku ingin sekali merasakan rasa manis bibirmu itu lagi, issh? desisnya pelan.
?Manis? Bibir! Kau benar-benar sangat yadong, Myungsoo-ya! Ah?? Suzy memijat pelipisnya pelan.
?Bibirmu saat sedang tidur itu begitu menggodaku? ucap Myungsoo polos. Membuat Suzy membelalakkan matanya.
?Ciuman pertamaku? bahkan saat usiaku masih 7 tahun. Ohh tuhan? ada manusia se yadong dirimu? gumam Suzy histeris.
Myungsoo segera memasang wajah datarnya lagi saat ia teringat Suzy harus berada dalam urutan pertama formasi ?Suzy-ya?? gumam Myungsoo.
?Wae!!!? pekik Suzy sambil memegangi kepalanya frustasi.
?Jeball?? Myungsoo membawa tangan Suzy kedalam genggamannya ?jangan ikut dalam pertarungan itu. Biar aku yang menggantikanmu. Jika aku yang terluka itu tidak masalah, geunde? jika kau yang terluka?? ucapnya terputus ?andwe? andwe? aku tidak akan memaafkan diriku sendiri jika sampai kau terluka?.
?Eh? Myungsoo-ya, tidak akan terjadi apa-apa padaku. Percayalah? L sudah memberikan energinya padaku?
Myungsoo menatap tajam Suzy ?L? L? L? kenapa jelmaan Crystal Legacy itu terus sih! Kenapa juga dia harus memilihmu! Seharusnya yang lain saja! Ahk? merepotkan!? dumel Myungsoo.
?Myungsoo-ya?? suara yang sangat dikenal Myungsoo memanggilnya. Membuat Myungsoo dan Suzy menoleh.
?Kai, Soo Jung-ah? kalian? Soo Jung dan Kai mendekekati Myungsoo dan juga Suzy.
?Myungsoo-ya? jadi benar, Suzy memang yeoja sungai itu? tanya Soo Jung, kemudian dibalas anggukan oleh Myungsoo ?euhm? aku mengerti perasaan khawatirmu pada Suzy, geunde? semua juga sudah melihat kemampuan Suzy dalam pertarungan tadi bukan? Dia sangat cepat dan benar-benar memang lebih kuat dibandingkan tetuah Warrrior. Kita semua membutuhkan Suzy. Myungsoo-ya? apa kau lupa tujuan kita untuk menyelamatkan planet ini? gumam Soo Jung.
?Yang dikatakan Soo Jung benar Myungsoo-ya? lagipula mau sampai kapan kita disini? Ucapan Junho hyung juga benar. Monster-monster itu tidak akan pernah meninggalkan planet Seoul ini jika Crystal Legacy yang mereka incar tidak mereka dapatkan? sambung Kai.
Suzy kini beralih menatap Myungsoo karena tangannya mencengkram kuat tangan Suzy ?Myungsoo? kenapa aku begitu tidak percaya padanya? Geunde? apa yang membuatku tak percaya padanya. Dengan jelas dia begitu mengkhawatirkan aku? batin Suzy, entah keberanian darimana yang membuat Suzy mendekatkan wajahnya pada Myungsoo.
?CUP? bibir lembut Suzy kini mendarat tepat pada bibir Myungsoo, mata Myungsoo membulat, ia bisa melihatnya, mungkin karena Myungsoo kaget, cengkraman tangan Myungsoo kini mengendur, membuat Suzy bisa melepaskannya dan beralih mengalungkan tangannya pada leher Myungsoo. Suzy melumat bibir Myungsoo, membuat basah bibir namja tersebut. Myungsoo menggerakkan bola matanya kekanan dan kekiri, ia masih tidak percaya apa yang dilakukan Suzy. Perlahan mata Suzy tertutup. Membuat Myungsoo memeluk Suzy dengan sebelah tangannya, membuat jarak diantara mereka benar-benar hilang. Tangan sebelahnya ia gunakan untuk menekan tengkuk Suzy, ia membalas ciuman Suzy perlahan dan perlahan menjadi dalam.
?Omo?? gumam Soo Jung tak percaya, namun Kai dengan cepat menutup kedua mata Soo Jung.
?Ah? mereka benar-benar tidak tau tempat? gumam Kai menggeleng-gelengkan kepalanya ?kajja? sebaiknya kita tidak mengganggu mereka? ucap Kai menari lengan Soo Jung.
***
Decakan-decakan saliva itu terdengar jelas diantara kesunyian hutan terdalam. Sudah lebih dari 30 menit lamanya Suzy dan Myungsoo dalam posisi seperti itu, saling menautkan bibir masing-masing. ?Suzy-ya? saranghae? puluhan kali gumaman itu ia lontarkan disela-sela ciumannya.
Suzy hanya membalas dengan senyuman kecil dan kadang terkekeh saat tiba-tiba Myungsoo membisikkan kata-kata itu ditelinganya.
Perlahan Myungsoo melepaskan tautan bibirnya ?jeongmal? aku benar-benar mencintaimu? lirinya, sambil mengusap sudut bibir Suzy yang basah karena ulahnya
?Berarti kau mengizinkan aku untuk ikut dalam pertarungan itu, eoh?
?Eh?? Siapa yang mengizinkanmu! Aku tidak pernah mengatakan itu!? dumel Myungsoo segera memeluk Suzy.
Suzy mendorong Myungsoo kedepan ?Myungsoo-ya? jika kau mengizinkan aku, kau boleh menciumku sepuas hatimu?
Myungsoo membulatkan matanya ?eoh? kau, kau mencoba merayuku, heh!?
?Bagaimana??
?Andwe! Aku bilang tidak ya tidak? aku tidak akan membiarkanmu terluka, ara!?
?Ah? terserah kau saja. Yang jelas aku sudah meminta izin darimu! Lihat? bukankah aku menghargaimu sebagai namjachinguku. Lagipula mana mungkin aku akan terluka, kalaupun memang aku terluka, itu tidak akan masalah buatku. Kau lupa aku ini seorang Priest?!?
Myungsoo mennelan salivanya, ya? yang dikatakan Suzy benar, Suzy memang seorang Priest, kalaupun memang ia terluka, itu tidak akan menjadi masalah buatnya, toh dia bisa menyembuhkannya dengan sangat mudah. Geunde? yang Myungsoo tidak rela adalah jika monster jelek itu menyentuh kulit Suzy.
?Sudahlah? kau sudah mengizinkannya bukan? Kajja?.? Suzy menarik lengan Myungsoo dengan cepat.
***
?Apa tidak sebaiknya besok pagi saja kita memulainya?? tanya Shin Hye melihat keadaan yang semakin gelap karena sore akan berganti malam.
?Aniyo? tetuah tetuah bilang, malam ini juga kita harus memulainya. Justru disaat gelap ini kita bisa memaksimalkan serangan kita. Para monster itu memiliki kekurangan pada penglihatan mereka? terang Junho.
?Eoh? jeongmalyeo?! Semoga tidak terjadi apa-apa pada Suzy, jika tidak adikku akan mengamuk dan bahkan ia sendiri yang akan menghabisi para monster-monster itu? ucap Kim Bum sambil mengelap Wolf swordnya.
?Eung? Myungsoo itu apa sudah mengenal Suzy sebelumnya? Bukankah dia baru bertemu dengan Suzy saat kericuhan itu?? tanya So Eun basa-basi.
Kim Bum segera menoleh ?mwo? Aniyoo? dia sudah mengenal Suzy sejak 10 tahun yang lalu dan aku ini lah sasarannya, jika ia bertanya segala sesuatu tentang Suzy? maka aku yang harus turun tangan, maka dari itu aku selalu bertanya mengenai Suzy padamu?? ucap Kim Bum terkekeh.
So Eun mengerjapkan kedua matanya ?omo? sial! Heh? jadi saat dia menolongku, saat dia mendekatiku, saat dia? omo omo. So Eun neo pabo!? rutuk So Eun dalam hati ?eoh? pantas saja kau selalu mendekatiku dan bertanya hal-hal yang sangat mendalam?? ucap So Eun tertawa hambar.
?Ck? kajja. Kita harus berkumpul lagi ditengah-tengah hutan terdalam? ucap Junho bangkit berdiri. Membuat Shin Hye dan Kim Bum ikut berdiri ?So Eun-ah? kajja? sambungnya.
?Eoh?? So Eun menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
***
Cahaya kuning keemasan kini sudah menghilang. Gelap semakin menyelimuti hutan terdalam. Hanya suara binatang malam yang terus bersahut-sahutan.
?Remove all spells that protect the deepest forests? seruan suara yang bergema itu berasal dari keempat tetuah yang sedang menengadahkan tangannya keatas. Membuat desiran angin malam yang dingin menusuk tulang para penduduk tersisa yang sedang berkerumun. Sebuah cahaya teransparan terlihat jelas menutupi langit yang berkabut, cahaya itu sangat menyilaukan dan perlahan memudar ?Slap? dan hilang seketika.
?Bersiap dan waspadalah? sudah tidak ada mantra yang melindungi hutan terdalam ini? ucap tetuah Warrior.
?Daemon? dengan indra penglihatan kalian yang tajam, jadilah penunjuk arah? ucap tetuah daemon.
?Elf? gunakan indra pendengaran kalian. Suara apapun yang kalian dengar, beritahukan pada setiap penduduk yang ada didekat kalian? tegas tetuah Elf.
?Warrior? bersiaplah menyerang, apapun kondisinya, kalian harus waspada dan siaga!? lanjut tetuah Warrior.
?So Eun-ah, Shin Hye-ya? kita harus selalu bertiga, tidak ada yang boleh memencar, ara!? tegas Junho.
?Suzy-ya? kau yang berdirilah dibarisan terdepan para Warrior? gumam tetuah Warrior. Suzy menganggukan kepalanya dan berjalan kearah depan. Ia membawa pedang ditangan kanannya dan tongkat sihir ditangan kirinya.
?Suzy-ya? jangan pernah jauh dariku? gumam Myungsoo yang ada disampingnya. Suzy hanya mengangguk dan tersenyum simpul.
?Kita mulai?? ucap keempat tetuah dan mulai melangkahkan kakinya.
Sudah hampir 1 kilometer mereka berjalan menurut formasi masing-masing ?eoh? monster itu, sekitar 2 kilometer darisini? ucap Minho dan Sulli bersamaan sambil memicingkan matanya.
?Ne? aku juga sudah bisa mendengar suara mereka!? gumam Woohyun.
?Jangan hiraukan yang ada disana, kita sudah kedatangan tamu!? timpal Dongwoo melihat rombongan monster yang berada 10 meter dari mereka.
?Suzy-ya? jangan pernah jauh dariku, ara!? ucap Myungsoo yang kesekian kalinya pada Suzy.
Suzy hanya memanyunkan mulutnya ?nee? araseo? gumamnya. Myungsoo tersenyum melihat tingkah Suzy.
?GROAAWWW!? teriak salah seorang monster yang sudah tumbang karena tusukkan pedang Kim Bum.
Lagi-lagi? Suzy merasakan ada sesuatu yang sangat aneh menjalar keseluruh tubuhnya, membuatnya menjadi sangat kuat. Suzy menggenggam erat pedang yang ada ditangan kanannya. Ia berlari perlahan namun lambat laun semakin cepat.
?Omo?! Sudah kubilang jangan jauh dariku, eih? dumel Myungsoo ikut berlari menyusul Suzy.
?JLEB? ?JLEB? ?JLEB? dalam hitungan detik Suzy mampu menumbangkan 3 monster sekaligus.
?Aigo? lihatlah, Suzy benar-benar hebat bukan!? pekik Soo Jung kagum ?SYUTTT? anak panah dengan mulusnya lewat didepan wajah Soo Jung ?GROOOAW? ?omo?? Soo Jung menoleh kesamping.
?Mian? hampir saja, eoh? ucap Woohyun terkekeh melihat wajah Soo Jung yang sudah memucat.
?Gwenchana?? tanya Kai saat berlari disamping Soo Jung ?KRESSH? dan memotong kepala monster yang ada dihadapannya ?Soo Jung-ah? fokus? gumamnya kemudian, membuat Soo Jung kembali fokus.
?Eoh? ne? gumamnya ikut berlari.
?GROAAW? pekik monster mengerikan itu saat Myungsoo dengan cepat menghujam jantungnya menggunakan Dragon swordnya.
?Myungsoo-ya? dibelakangmu, eoh!? pekik Suzy cepat ?ck?? karena Myungsoo yang kurang cepat akhirnya Suzylah yang turun tangan. ?JLEB? pedang yang dipegang Suzy kini sukses menusuk urat leher monster tersebut membuat darah yang mengucur sangat banyak.
?Eoh? gomawo chagi-yaaa? ucap Myungsoo tersenyum hambar ?sial, seharusnya aku yang melindunginya!? rutuknya kesal.
Suzy menganggukan kepalanya pasti.
Ratusan monster kini sudah terbujur kaku diatas tanah berumput kering tersebut. Cairan kental berwarna merah itu kini benar-benar berceceran dimana-mana ?hosh? hosh? hosh? lenguh Myungsoo.
?stronger back through warmth? gumam Suzy merapalkan mantra dan membuang cahaya merah muda itu kearah dahi Myungsoo. Kemudian merapalkan mantra yang sama pada setiap penduduk yang tersisa.
Myungsoo mengedarkan pandangannya ?mustahil? tidak ada sedikitpun yang terluka? gumamnya melihat penduduk yang tersisa itu sedang mengantur nafasnya masing masing, ia beralih menatap Suzy yang tengah merapalkan mantra-mantranya ?dan dia? lebih dari setengah monster ini? aah, dia yang menghabisinya. Apakah jelmaan Crystal Leggacy itu begitu kuat?? gumam Myungsoo mendudukkan tubuhnya.
?Myungsoo-ya? aku tidak menyangka, efek Crystal itu begitu hebat? ucap Kai menepuk-nepuk pundak Myungsoo, Myungsoo hanya menganggukkan kepalanya.
Malam itu benar-benar malam yang sangat panjang. Tidak ada kata istirahat. Kekuatan mereka kembali pulih saat para Priest itu kembali merapalkan mantra. Mungkin sudah ribuan monster yang mereka kalahkan malam ini. Geunde? bukan berarti para monster itu sudah tidak ada. Para penduduk yang tersisa kini hanya bersiap siaga dan waspada.
Suzy menelentangkan tubuhnya diatas rumput kering, kepalanya menjadi berat saat ia menumbangkan monster yang terakhir. Berat dan berputar. ?aah? kenapa dengan kepalaku? kenapa tubuhku menjadi dingin dan kaku seperti ini? gumam Suzy pelan seraya berbisik, matanya perlahan tertutup rapat.
?Suzy-ya? neo gwenchana?? tanya So Eun yang berada disampingnya.
?Omo? kenapa wajahnya sepucat itu?? tanya Soo Jung khawatir.
?Geure? kau benar? So Eun dengan cepat meletakkan tangannya diatas dahi Suzy ?omo? kenapa dingin sekali tubuhnya!?
Junho yang mendengar pekikkan So Eun segera menghampirinya ?ada apa ini?? tanya Junho.
?Junho-ya? ada apa dengan Suzy? Wajahnya benar-benar pucat, tubuhnya menjadi dingin? ucap So Eun khawatir.
Junho membulatkan kedua matanya, ia meletakkan tangannya diatas dahi Suzy ?return of consciousness? gumamnya merapalkan mantra. Tidak ada reaksi dari Suzy ?return of consciousness? gumam Junho lagi. Masih sama? tidak ada reaksi. Junho mulai panik ?return of consciousness?.
Myungsoo berjalan perlahan mendekati penduduk yang mengitari Junho ?ada apa ini?? gumamnya pelan, Myungsoo menghentikkan langkahnya saat melihat sesosok yeoja yang kini tengah dirapali mantra oleh Junho berulang kali ?Suzy?? gumam Myungsoo tak percaya.
Myungsoo mendorong paksa setiap orang yang berdiri mengitari Junho ?hyung?? gumam Myungsoo, membuat Junho menoleh.
?Myungsoo-ya?? ucap Junho panik. Myungsoo kini melihat jelas kulit pucat Suzy. Tubuhnya merosot kebawah, disentuhnya kaki Suzy ?dingin?? tangannya terus menelusuri tubuh Suzy hingga Junho meminggirkan tubuhnya agar Myungsoo bisa berada tepat disamping Suzy ?dingin? batin Myungsoo saat memegang wajah bulat Suzy ?aa? ada apa ini??
***
To Be Continue