Sebelumnya .....
“kenapa harus kau laki-laki yang diidamkannya? Kenapa harus sahabatku sendiri, kenapa harus kau yang hatinya sudah terisi dengan orang lain, kenapa harus kau wooyoung~ah”
Wooyoung semakin terpatung mendengakan kata demi kata yang dilontarkan Taecyeon.
“mian .. terimakasih buat hari ini, aku akan beristirahat sebentar” ujar Taceyeon yang menyadari kalau kata-katanya tadi bisa menyakitkan Wooyoung, tapi dia memang tak bisa merendam kekecewaannya. Taceyeon menepuk pundak Wooyoung sebelum dia beranjak meninggalkan Wooyoung menuju kamarnya.
Wooyung terdiam ditempatnya. Dia benar-benar bingung, apa yang seharusnya dilakukannya. Ia tak pernah berpikir kalau Taecyeon menyimpan kekecewaan seperti itu selama ini. Tapi apa yang bisa dilakukanya kalau dia juga memiliki pertanyaan yang sama seperi Taecyeon ‘kenapa harus aku pria yang diidamkan Suzy? kenapa harus adik sahabatku sendiri?’ dia juga memiliki pertanyaan itu dalam hatinya sejak pertama kali mendapat pengakuan cinta dari Suzy.
Part 3
***
“kau baik-baik saja?” tanya Jonghyun pada Suzy saat mereka melewati lorong sekolah menuju kelas mereka.
“eum ...” jawab Suzy lemas
“tapi wajahmu berkata lain, kakakmu memarahimu?”
“ani ..”
“tadi malam kau terdengar kasar pada kakakmu”
Suzy menghentikan langkahnya saat medengar pernyataan Jonghyun.
“benarkah?” tanyanya sambil menoleh pada Jonghyun
“kau tidak merasa begitu?” tanya balik Jonghyun “kau kesal pada lelaki itu, tapi kau melampiaskannya pada kakakmu sendiri, kakakmu pasti sangat kecewa”
Suzy terdiam tapi sedikit kesal dengan kalimat sok tau Jonghyun “tau apa kau tentang aku?” ketus Suzy dan mulai melanjutkan langkahnya menuju kelas
Jonghyun tersenyum menanggapinya dan menyusul Suzy dari belakang.
***
“hari ini, kau akan kesekolah Wooyoung oppa lagi?” tanya Hyera saat mereka bersiap-siap untuk pulang
“eoh “ jawab Suzy singkat
“bukannya tadi kau bilang sedang kesal dengannya?”
“eoh .. tapi kakiku terus memaksaku untuk kesana, mungkin sudah menjadi suatu kebiasaan”
Hyera mengerutkan keningnya tak mengerti apa maksud kalimat Suzy. Tanpa mempedulikan kebingungan Hyera, Suzy keluar kelas meninggalkannya. Sementara itu dari kejauhan Jonghyun mendengar semua obrolah dua gadis tadi dan mulai melangkahkan kakinya mengikuti langkah Suzy.
***
“wooyoung~ah !” suara seorang wanita mengalihkan perhatian Wooyoung didepan pintu gerbang sekolahnya
“nunna ,,” senyumnya semeringah menyambut Jooyeon yang sudah berdiri disamping mobilnya
“hari ini kau ada acara? Bisa temani aku jalan-jalan?” tanya Jooyeon
Wooyoung menoleh pada Taecyeon yang berdiri didekatnya, seolah meminta pendapat Taecyeon “pergi lah, sebelum ada yang datang” jawab Taecyeon mengerti maksud Wooyoung
“gurae ... aku pergi dulu” Wooyoung menepuk pundak Taecyeon.
Wooyoung dan Jooyeon masuk kedalam mobil meninggalkan Taecyeon didepan gerbang. Saat mobil itu sudah mulai menghilang, Taecyeon membalikan badannya untuk melanjutkan perjalanan pulangnya, tapi belum satu langkah dilangkahkannya, dia dibuat terkejut melihat sosok Suzy sudah berdiri beberapa langkah dibelakangnya.
Taecyeon mulai berpikir kalau Suzy sudah melihat Wooyoung pergi bersama Jooyeon tadi, itu terlihat dari mata Suzy yang menampakan kesedihan dan kekecewaan.
Iya Suzy melihat Wooyoung masuk kedalam mobil itu bersama wanita yang pernah dilihatnya di Rumah Sakit. Suzy semakin yakin kalau Wooyoung memiliki rahasia tentang wanita itu. Tanpa menyadari keberadaan Taecyeon disana, Suzy memutuskan untuk mengejar mobil itu walaupun dia tau itu mustahil. Tapi baru saja dia mau berlari, Jonghyun yang sejak tadi berdiri dibelakang Suzy, langsung menarik tangan Suzy.
“kau mau mengejar mobil itu? neon paboya?” seru Jonghyun
“sejak kapan kau disini?” kejut Suzy baru menyadari kehadiran Jonghyun
“kau mau makan eksrim?”
“mwo??” Suzy semakin bingung dengan kepribadian Jonghyun.
Sementara itu Taecyeon dari tempatnya berdiri terus memperhatikan Suzy dan Jonghyun yang terlibat dalam obrolah yang tak bisa didengarnya tapi bisa dimengertinya. Taecyeon dapat membaca kalau Jonghyun menyukai Suzy, itu bisa dilihatnya.
***
“kau tau dari mana aku menyukai eskrim rasa strawberry?” tanya Suzy sambil menjilat eksrimnya saat mereka berdua duduk ditaman kota.
“kau masih bertanya?” lirik Jonghyun memberi isyarat bahwa Suzy tau jawabannya, itu membuat Suzy menjibirkan bibirnya sedikit kesal.
“sejak kapan kau mengikutiku?”
“sejak aku menyukaimu”
“sejak kapan kau menyukaiku?”
“sejak pertama masuk sekolah”
Suzy mengerutkan keningnya.
“kau sudah tidak sedih lagi?” tanya Jonghyun menutup obrolan mereka sebelumnya
“masih”
“lalu apa yang akan kau lakukan?”
“aku ingin tau siapa perempuan itu”
“saat kau sudah tau siapa dia, apa yang akan kau lakukan?”
Suzy menoleh pada Jonghyun yang terus bertanya tetapi tetap asyik dengan eksrimnya.
“untuk apa kau ingin tau semuanya?” ketus Suzy
“mungkin, pria idamanmu itu tak memberitaumu karena dia tidak ingin kau bertindak jauh lagi seperti dulu”
“nee?” kejut Suzy
Flasback
*Saat Suzy kelas 1 SMP yaitu tahun pertama Suzy mulai menyukai Wooyoung*
“aku sudah menyukaimu sejak kita SD” ungkap seorang teman kelas Wooyoung dibelakang halaman sekolah mereka dimana saat itu Wooyoung masih kelas 3 SMP. Murid perempuan itu mengungkapkan perasaannya dengan malu-malu tanpa dia tau Suzy mendengar obrolan mereka.
“bohong !” teriak Suzy yang keluar dari persembunyiannya membuat Wooyoung dan murid peremuan itu terkejut
“Suzy “ kejut Wooyoung
“dia bohong oppa “ Suzy mengeluarkan sebuah kertas dari dalam sakunya, kertas yang menampilkan hasil penyelidikannya selama 3 hari ini “waktu SD dia sudah pacaran dengan murid dari SD sebrang, jadi sejak kapan kau menyukai Wooyoung oppa? bahkan SMP pun kau memiliki 3 incaran, dan kau memilih untuk mengungkapkan pertama pada Wooyoung oppa, kalau Woyoung oppa menolakmu kau masih punya 2 cadangan, jadi tidak masalahkan kalau Wooyoung oppa menolakmu?”
“mwo??” geram murid perempuan itu
“wooyoung oppa otte?” Suzy menoleh pada Wooyoung mengacuhkan kemarahan murid perempuan itu.
“maaf .. tidak apa-apa kan? kau masih punya 2 cadangan kan?” balas Wooyoung dengan senyumannya.
Murid perempuan itu terlihat semakin geram dan memutuskan untuk berlari meninggalkan Wooyoung dan Suzy karena malu. Suzy tersenyum puas melihatnya pergi.
“gomawo ..” Wooyoung ikut berlalu sambil mengacak rambut Suzy
Suzy terkejut tak percaya Wooyoung menyentuhnya. Sejak itu dia tidak mau keramas selama sebulan untuk menjaga jejak tangan Wooyung ditangannya, dan itu membuat Taecyeon geram dan menyiram rambutnya secara diam-diam.
*Saat Suzy kelas 2 SMP dan Wooyoung 1 SMA*
“terimalah coklat ini” seorang murid perempuan memberikan Wooyoung coklat di hari valentine dengan malu-malunya
Suzy datang merebut coklat itu dari tangan perempuan itu “kau ingin membuat kesehatan Wooyoug oppa memburuk? Wooyoung oppa tidak boleh memakan coklat untuk kesehatannya, dokter melarangnya sejak seminggu yang lau” seru Suzy sambil membuka bungkusan coklat itu dan menyuapkan kemulutnya sendiri.
Wooyoung tersenyum dan memutuskan untuk meninggalkan mereka.
“lihatkan Wooyoung oppa marah, karena kau hampir membunuhnya dengan coklat ini” seru Suzy yang sekali lagi akhirnya berhasil menggagalkan rencana para pecinta Wooyoung.
Dan ditahun yang sama Wooyoung menerima 5 pernyataan cinta, tapi semuanya berhasil digagalkan Suzy. Dan yang paling bahaya adalah saat seorang murid perempuan yang terkenal cantik dan pintar menyukai Wooyoung, karena takut Wooyoung akan menerimanya, Suzy membuat perempuan itu menjauh dari Wooyoung.
Suzy menakuti murid perempuan bernama Jieun itu dengan menyamar sebagai hantu penghuni sekolah yang mengaku bunuh diri karena ditolak Wooyoung, dan dia akan membunuh siapa saja yang berani menyatakan cinta pada Wooyoung.
Sejak itu Jieun manjauhi Wooyoung, dan bukan hanya Jieun saja, semua murid perempuan yang menyukai Wooyoung mulai menjauhi Wooyoung karena takut dengan ancaman hantu sekolah itu. Dan sampai sekarang Wooyoung tak pernah tau cerita itu.
Flasback end
Suzy tersenyum evil mengingat semua perbuatannya dimasa lalu.
“kau punya rencana untuk perempuan seksi dan cantik itu” sahut Jonghyun membuyarkan lamunan Suzy
“seksi? cantik? nugu?” ketus Suzy
Jonghyun hanya terkekeh mendengar suara ketus Suzy.
***
“nunna .. aku boleh bertanya sesuatu?” tanya Wooyoung saat mereka selesai memesan makanan disebuah restaurant Jepang.
“mwoga?”
“apa nunna melanjutkan kuliah di Seoul?”
“ani .. aku tidak akan menlanjutkan kuliah”
“wae?”
“aku ke Seoul untuk liburan dan mengurus beberapa hal”
“itu artinya nunna akan kembali lagi ke America?”
“wooyoung~ah .. maukah kau menemaniku selama aku berada di Seoul?” Jooyeon mengalihkan pembicaraan, karena dia tau jawabannya mungkin saja mengecewakan Wooyoung
“apa aku bisa menolaknya setelah 3 tahun aku menunggumu untuk kembali?”
Jooyeon tersenyum mendengar jawaban Wooyoung yang terdengar begitu menyentuh untuknya.
Selesai makan, mereka keluar dari restaurant dan berencana ketempat lain untuk menghabiskan hari mereka.
“wooyoung~ah kau bisa menyetir?” tanya Jooyeon
“aku belum punya surat izin mengemudi nunna, aku masih menggunakan seragam “
“aku baru ingat .. “
“mian ...”
“gweonchana kajja ... “ Jooyeon mulai masuk kedalam mobilnya.
Wooyoung pun segera berlari kesisi lainnya, tapi baru saja dia membuka pintu mobil, matanya teralihkan pada sosok Suzy yang berdiri didepan pintu restaurant Jepang tadi. Mata mereka bertemu mengisaratkan perasaan mereka masing-masing. Wooyoung yang terkejut dengan kehadiran Suzy yang tiba-tiba muncul ditempat yang tak terpikirkan olehnya. Dan Suzy yang penuh dengan rasa kecewa dan sakit melihat semuanya.
“wooyoung~ah, wae?” sahut Jooyoen menyadarkan Wooyoung dan langsung melepas pandangannya dari Suzy
“ouh, ani ..” Wooyoung langsung masuk kedalam mobil mengacuhkan keadaan Suzy yang merasa akan hancur.
“kajja ..” Jonghyun baru keluar dari Restaurant Jepang tadi setelah membeli beberapa makananan kesukaanya, tapi dia dibuat bingung dengan Suzy yang mematung ditempatnya “waegurae?” bingung Jonghyun
“jangan menyentuhku” sahut Suzy
“wae?”
“mungkin kalau kau menyentuhku, tubuhku akan hancur”
“nee?” Jonghyun semakin bingung ada apa dengan Suzy. Tapi Jonghyun bisa menebak apa yang baru saja terjadi, apa lagi yang bisa membuat Suzy bersikap seperti ini kalau bukan pria idamannya itu. Jonghyun hanya bisa menghela nafas panjangnya.
***
Wooyoung masih memikirkan Suzy. Dia yakin Suzy pasti merencanakan sesuatu untuk menjauhkan dirinya dengan Jooyeon. Itu mengganggu pikirannya sekarang.
“wooyoung~ah kau kenapa?” tanya Jooyeon sambil tetap menyetir
“ani .. gweonchana .. “ balas Wooyoung berusaha bersikap biasa saja
Wooyoung kemudian mengelurkan HP nya dari dalam tasnya, segara Ia mencari no Taecyeon dan mengirimi SMS padanya.
Me : Suzy tadi melihatku bersama Jooyeon. Otte?
Taec : aku harus membeli tisu, dia pasti akan menangis semalaman
Me: mian .. aku sama sekali tidak mengira dia akan mucul ditempat itu
Taec : kau jaga saja Jooyeon nunna, mungkin Suzy akan segera membuat rencana menakutkan
Me : kau juga berpikir begitu?
Taec : aku akan bicara padanya malam ini, dan menceritakan padanya tentang Jooyeon nunna
Me : kau yakin itu aman?
Taec : kalau dia tidak mau mendengarku, mungkin dia mau mendengarmu
Wooyung terdiam, dia tau harus menjawab apa lagi, dia ragu jika menceritakan sebenarnya adalah jalan yang bisa diterima oleh Suzy.
“nunna ..” sahut Wooyoung
“eoh ?”
“mulai sekarang, nunna harus tetap bersamaku”
Jooyeon menoleh pada Wooyoung dan menatap keseriusan wajah Wooyoung, dia bingung kenapa Wooyoung bersikap begitu tapi dia mengembangkan senyumannya dan menganggukan kepalanya, dan itu cukup membuat Wooyoung lega.
***
Taecyeon keluar dari kamar mandi, dia melihat Suzy yang sudah duduk termenung didepan TV. Taecyeon perlahan mendekatinya.
“ada yang ingin kubicarakan” sahut Taecyeon setelah duduk didekat Suzy “kau ingin mendengarkan aku?”
“tidak sekarang .. aku akan masuk kamar” Suzy berdiri dari duduknya tanpa melihat ke arah Taecyeon
Taecyeon meraih tangan Suzy “dengarkan aku sekali saja”
Suzy menghempaskan tangan Taecyeon “shirreo !!” tegasnya
Taecyeon terdiam tak tau harus berbuat apa, lalu dia melihat HP nya yang sudah ada dibalik bantal tempat Suzy duduk tadi. Taecyeon segera mengambilnya dan ternyata folder SMS dari Wooyoung tadi siang masih terbuka. Taecyeon langsung mengerti kalau Suzy sudah membaca bunyi SMS itu karena itu dia tidak mau mendengarnya.
“gurae .. namanya Jooyeon, dia adalah ........”
“andwae!!” tegas Suzy sambil menutup kedua telinganya
“Suzy~ah ..”
“andwae oppa .. andwae “ Suzy menitikan air matanya, dia terlalu takut untuk tau siapa Jooyeon sebenarnya, sekalipun dia ingin mencari tau sejak lama siapa itu Jooyeon.
Taecyeon berdiri dari duduknya, perlahan mendekati Suzy. Taecyeon tak percaya melihat air mata yang keluar dari mata Suzy.
“suzy~ah .. “ Taecyeon mengusap air mata Suzy “jangan ganggu Wooyoung lagi, jebal ..” lirih Taecyeon
“wae? Ini pertama kalinya aku mencintai seorang laki-laki, dan aku membuat kesalahan dalam pengalaman pertamaku?” Suzy menurunkan kedua tangannya dari telinganya
“eoh ,, kau mencintai orang yang salah”
“apa salahnya? dimana letak kesalahanya?” tangis Suzy semakin tak mampu ditahannya
“karena itu kau harus tau siapa Jooyeon ..”
“andwae !!” Suzy kembali menutup kedua telinganya
“Jooyeon adalah ...”
“ANDWAE!!” bentak Suzy dalam tangisnya memutuskan kalimat Taecyeon
Taecyeon geram dan langsung menarik paksa kedua tangan Suzy yang menutupi telinganya
“oppa jebal ... jebal .. aku janji tidak akan melakukan hal buruk seperti dulu, aku janji, jebal jangan katakan apapun, jebal oppa ...” tangis Suzy semakin pecah, ia bersimpuh lemas didepan Taecyeon.
Taecyeon terpatung ditempatnya, dia tak percaya Suzy benar-benar terluka. Dia baru sadar kalau cinta Suzy pada Wooyoung bukan cinta main-main, dia baru menyadari saat melihat tangis Suzy yang terdengar sangat menyakitkan hingga bersimpuh lemas didepannya. Taecyeon tak bisa berpikir apapun saat ini.
“Jooyeon nunna adalah wanita yang akan aku nikahi, dia akan menikah denganku” Wooyoung tiba-tiba datang dan menyuarakan kalimat yang tak ingin didengar Suzy
“wooyoung~ah ..” kejut Taecyeon tak percaya Wooyoung berani melakukan itu
Mata Suzy terbelanga, tangisnya tak terdengar lagi. Dadanya sesak. Nafasnya beradu tak beraturan.
“mian Suzy~ah .. tapi bukankah lebih baik kau dengar dari mulutku sendiri? Jooyeon adalah alasaan kenapa aku tak pernah bisa membuka hatiku selama ini untuk siapapun, termasuk kau .. kau adalah Yoobi bagiku ....”
“wooyoung ~ah kumanhae!” sahut Taecyeon yang seolah mengerti itu sudah sangat menyakitkan bagi Suzy.
Dada Suzy semakin sesak. Sesaknya membuatnya tak bisa mengeluarkan suara tangisnya, hanya air mata yang terus keluar, tangis suara. Suzy benar-benar merasa sakit sangat sakit, dan tambah sakit karena tak ada yang mengerti perasaanya sama sekali. Ia hanya tenggelam sendiri dalam rasa sakit itu.
Wooyoung dan Taecyeon hanya mampu berdiri diam ditempatnya, tak bisa melukukan apapun , karena mereka juga tak tau apa yang harus mereka lakukan.
***
Jonghyun merentangkan tubuhnya dilantai atap sekolahnya, dengan menutup keduanya matanya Ia merasakan angin berhembus dibawah terik matahari.
“jadi benar kau disini” sebuah suara membuat Jonghyun membuka matanya dan menemukan sosok Suzy sudah duduk didekatnya.
“dari mana kau tau aku disini?” tanyanya sambil perlahan bangun dari posisinya
“dari komik yang aku baca, murid dengan kepribadian sepertimu pasti suka menghabiskan waktu di atap sekolah seperti ini”
“kepribadian sepertiku?” Jonghyun mengerutkan keningnya
“kau .. “ Suzy menoleh pada Jonghyun “apa kau tidak sakit hati saat aku menolakmu? Apa lagi kau tau aku mencintai laki-laki lain, kau tidak sakit hati? Dadamu tidak sesak?”
Jonghyun sempat mengerutkan keningnya, tapi kemudian dia mengerti telah terjadi sesuatu pada Suzy “kau sudah tau siapa wanita yang bersamanya waktu itu?”
“jangan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan!”
“sakit.”
“mwoga?”
“itu jawabannya”
“hanya itu? kau tidak punya jawaban yang lebih spesifik?”
“aku takut kau mengikuti langkahku, dan nantinya kau semakin menjauh dariku”
“nee?”
“kita sama, merasakan cinta bertepuk sebelah tangan, jadi rasa sakitnya juga pasti sama. Tapi mungkin aku tidak menangis sepertimu?”
Suzy langsung menoleh kedepan menyembunyikan matanya yang lebam karena semalam menangis.
“kau mencariku, karena kau membutuhkan teman yang bisa mengerti perasaanmu kan? seharusnya kau memilih kakakmu sendiri, bukan aku”
Suzy kembali menoleh pada Jonghyun menunjukan wajah bingungnya.
“waktu kecil kau pernah jatuh?”
“darimana kau tau?”
“semua anak kecil pasti pernah jatuh, aku juga”
“eissh “ desis kesal Suzy
“sewaktu kau jatuh, kau pasti menangis, siapa yang menolongmu? Ibumu atau ayahmu?”
Suzy mencoba mengingatnya “oppa ..”
“oppamu? Dia pasti langsung berlari padamu, meniupi lukamu dan menyuruhmu jangan menangis, setelah itu dia akan berlari mencari sesuatu untuk menolongmu, setelah itu dia datang membawa kotak obat dan mulai mengobati lukamu dan membalutnya dengan perban atau semacamnya, lalu terakhir dia akan mengusap air matamu, dan menggendongmu masuk kedalam rumah. benar begitu?”
Suzy terdiam, dia terpukau karena semua yang diucapkan Jonghyun seolah menceritakan gambaran masa kecilnya.
“oppamu, berusaha untuk membuatmu berhenti menangis, walaupun dia tidak tau seperti apa kau merasakan sakit itu, tapi dia tau rasa sakit itu menyiksamu, karena itu dia akan melakukan apapun untuk menutupi luka itu. kau terlalu sibuk dengan perasaanmu, tanpa melihat betapa oppamu berusaha agar kau terhindar dari luka itu”
Suzy semakin tenggelam dalam diamnya, dia baru menyadari semuanya dari kata-kata Jonghyun yang benar-benar menyindirnya. Betapa dia selama ini acuh pada Taecyeon, tanpa menyadari betapa Taecyeon sangat menyayanginya.
***
“taec .. kau marah padaku?” Wooyoung menghalangi jalan Taecyeon saat jam pulang sekolah
Teeceyon terdiam, sejak tadi pagi dia memang mengacuhkan Wooyoung.
“aku minta maaf Taec, aku juga tidak mau menyakiti Suzy”
“kau sudah melakukan semalam” dingin Taecyeon
“aku tau, aku sangat kejam tadi malam, tapi.....”
“aku tidak marah ... ini memang yang seharusnya dilakukan, aku hanya tidak tega melihat Suzy semalaman menangis dan paginya aku melihat matanya lebam karena menangis”
“mian ..”
“ani .. aku marah pada diriku sendiri, karena aku tidak bisa menjaganya dan justru membuatnya menangis”
“aku yang membuatnya menangis ..”
“aku yang terlambat menjauhkannya darimu”
“taecyeon~ah ..”
“mungkin untuk beberapa hari ini, akan lebih baik kau tidak datang kerumah” Taecyeon mulai berlalu dari hadapan Wooyoung dan meninggalkan Wooyoung yang terdiam dengan perasaan bersalahnya dan tak tau harus melakukan apa.
***
“kau punya anak anjing?” tanya Suzy saat Jonghyun mengajaknya ke pet shop untuk membeli makanan anjing.
“eoh, kau ingin melihat mereka?”
“mereka? kau punya berapa?”
“dua ekor”
“wuaah .. aku ingin lihat” semangat Suzy yang memang menyukai anak anjing.
Mereka masuk kedalam pet shop langganan Jonghyun. Dari dalam pet shop sambil menunggu Jonghyun, Suzy melihat keluar pet shop dari jendelanya. Seorang pria tinggi berparas tampan, kulit putih susu, menuruni mobil warna merah yang menyilaukan.
“wuaah, dia tampan sekali” kagum Suzy pada ketampanan pria itu
“kau lihat apa?” tegur Jonghyun yang ikut melihat keluar
“pangeraan ...” Suzy terhanyut dalam pesonannya
Jonghyun tersenyum melihat apa yang dilihat Suzy “dia dokter di pet shop ini”
“jinjja?”
“eoh .. lihat dia menuju kemari”
Dan benar saja, pria itu masuk kedalam pet shop itu. Suzy semakin terpeson dengan ketampanannya setelah melihatnya dari dekat.
“ouh Jongnhyun~ah kau sudah lama disini?” sapa pria tampan itu saat melihat Jonghyun
“ani, aku baru saja datang hyung” balas Jonghyun
“hyung?” kejut Suzy
“aniya .. kita sudah dekat, karena itu aku memanggilnya hyung, kenalkan dia Dokter Nickhun, dan hyung kenalkan ini temanku, Suzy”
“oouh Hi..” pria bernama Nickhun itu mengajukan tangannya pada Suzy membuat Suzy terpatung karena semakin terhanyut saat dia tersenyum.
“ya !” Jonghyun menjitak kepala Suzy membuatnya tersadar dan segera menjabat tangan Nickhun
“oouh Suzy inminda, bangapseumnida” sapa Suzy
“ne bangapseumnida ..” balas Nickhun dengan senyuman yang mempesona
“lihat jarinya” bisik Jonghyun pada Suzy.
Suzy pun langsung melihat kearah jari tangan Nickhun dan mendapati sebuah cincin melingkari jari manisnya.
“anda sudah menikah?” kejut Suzy saat melihat cincin itu
“ya !” desis Jonghyun pada sikap tak sopan Suzy
Nickhun tertawa mendengar pertanyaan Suzy “ini cincin pertunangan bukan cincin pernikahan” jawab Nickhun ramah
“aah baldoandwae” lemas Suzy
“eissh “ desis Jonghyun “mian hyung .. maklum dia masih anak SMA, kelas 1”
“mwo? lalu kau? Kau juga baru 1 SMA?” ketus Suzy
“tapi aku tau cara bersikap”
“mwo??” kesal Suzy
“ya !” desis Jonghyun lagi merasa tidak enak pada Nickhun atas sikap tidak sopan Suzy
“tidak apa .. dia lucu dan manis” sahut Nickhun
“maaf aku terlambat” seorang wanita masuk kedalam pet shop itu “ouh chagiya kau menunggu lama?” seorang wanita datang mencium pipi Nickhun
“ani, aku baru saja datang, kau sudah makan?” bala Nickhun menerima ciuman wanita itu
“aku ingin makan siang bersamamu” manja wanita itu pada Nickhun
“gurae .. kalau begitu aku selesaikan beberapa pekerjaan, setelah itu baru kita makan, oke?” manis Nickhun
Wanita itu mengangguk manis, lalu dia menoleh pada Suzy dan Jonghyun yang masih berdiri mematung ditempatnya. Menyadari itu, Nickhun langsung memperkenalkan Suzy dan Jonghyun pada wanita itu.
“ouh mian, kenalkan ini tunanganku, Jooyeon” sahut Nickhun
“ouh ne .. Jonghyun imnida” sahut Jonghyun menjulurkan tangannya
“ne ,,” Jooyeon menjabat tangan Jonghyun
“dia langganan disini, dan ini temannya, Suzy” sahut Nickhun
“Suzy .. aku sepertinya pernah melihatmu, dimana ya?” reka Jooyeon mencoba mengingat
“aku adiknya Taecyeon” balas Suzy dengan pandangan mata tajam pada Jooyeon
“Taecyeon ??” wajah Jooyeon langsung berubah saat itu, dia terlihat cemas
“siapa Taecyeon?” sahut Nickhun
“oou ,,eum .. dia lelaki yang waktu itu tak sengaja aku tabrak, kau ingat?” jawab Jooyeon ragu
“oo .. wuah dunia ini sempit ya, bagaimana keadaan kakakmu sekarang?” sahut Nickhun
“aku pergi!” seru Suzy yang langsung berlalu dan menghantam bahu Jooyeon dengan bahunya.
“Suzy !!” panggil Jonghyun “ouh maaf aku pergi dulu, nanti aku akan berkunjung lagi” pamit Jonghyun dan segera menyusul Suzy keluar.
“dia kelihatnya masih marah padamu karena kau menabrak kakaknya?”
“ouh mungkin saja, tapi jangan dipikirkan, ayo kita keruanganmu” Jooyen segera menarik tangan Nickhun menutupi kecemasannya.
***
Dari kejauhan Wooyoung melihat sosok Suzy berdiri didepan pagar rumahnya. Wooyoung segera bersembunyi di balik tembok rumah tetangganya. Dia mengeluarkan HP nya untuk mengirim SMS pada Taecyeon.
Me : Suzy ada didepan rumahku
Taec : aku akan segera kesana
Wooyoung sedikit mengintip melihat apakan Suzy masih disana atau tidak, dan ternyata masih. Wooyoung terus melihatnya. Lama-lama dia merasa kasihan, “dia pasti sudah menungguku sejak tadi” ucapnya sendiri. “lebih baik aku menemuinya, lagipula sebentar lagi taecyeon akan datang, jadi tidak perlu takut” lanjutnya dan mulai keluar dari persembunyianya.
“oppa ..” seru Suzy semangat saat melihat Wooyoung sudah sampai didepan pagar rumahnya.
“kenapa kemari?” dingin Wooyoung
“oppa, ada sesuatu yang ingin aku ceritakan padamu”
“mwoga?”
“Jooyeon .. hari ini aku bertemu dengannya”
“mwo? kau apakan dia?” cemas Wooyoung
“aniya ,, aku tidak melakukan apapun, tapi aku melihatnya bersama tunangannya di pet shop”
“tunangan?”
“ne .. tunangannya bernama Nickhun dan dia bekerja sebagai dokter hewan di pet shop dekat taman kota, aku melihatnya sendiri oppa, mereka menggunakan cincin yang sama”
“cincin? Itu cincin dari ibunya”
“aniya .. itu cinicin tunangan, dia membohongi oppa”
“strategimu salah, aku tidak bisa percaya padamu”
“strategi? Oppa .. aku benar-benat melihatnya, kau bisa bertanya pada temanku, kami melihatnya bersama ..”
“kumanhae suzy~ah, kau sudah melewati batas dengan memfitnah orang yang sama sekali tidak bersalah padamu ... “
“dia memang tidak bersalah padaku, tapi dia bersalah padamu, dia membohongimu”
‘PAKK’ suara tamparan tepat tertuju pada pipi Suzy.
“taecyeon~ah !!” seru Wooyoung terkejut dengan apa yang dilakukan Taecyeon tepat didepan matanya.
Suzy sangat terkejut air matanya keluar merasasakan sakit atas tamparan kakaknya sendiri.
“oppa ..” lirihnya tak percaya Taecyeon berani menamparnya
Taceyeon sendiri sebenarnya tak percaya dengan apa yang baru saja dilakukannya, dia benar-benar tanpa sadar melakukanya karena geram.
“baru tadi pagi temanku bilang, aku salah menilaimu, tapi teryata temanku salah, penilaianku lah yang tepat ...” tangis Suzy yang segera berlari meninggalkan Taecyeon dan Wooyoung
Tubuh Taceyeon melemas setelah Suzy pergi, dia menitikan air matanya, ini pertama kali dalam hidupnya melukai Suzy dengan tangannya sendiri.
To be continue...............................................
***