home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Beautiful Accident In Seoul

Beautiful Accident In Seoul

Share:
Author : Rizkyaraa
Published : 19 Jul 2014, Updated : 03 Aug 2014
Cast : Yura (OC) Luhan (EXO), Baekhyun (EXO), Kyungsoo, Sakura
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |10095 Views |7 Loves
Beautiful Accident in Seoul
CHAPTER 3 : Meet You Again !

 

Author: Rizkya rL

Length: Chapther

Genre: Romance, Fluff, Life

Rating: PG

Main cast :

  • Yura (OC/You)
  • Luhan EXO

 

  • Sakura
  • Kyungsoo
  • Baekhyun

Ini FF ini Ide ceritanya muncul sendiri dari khayalan saya. karena saya masih dalam tahap belajar, mohon maaf jika banyak kekurangan dalam penulisan FF ini hehe, untuk nama, tempat maupun kejadian itu hanya fiksi belaka!!! Nama-nama disini bukan kepunyaan saya  Saya hanya meminjam nama EXO dan para membernya untuk cerita ini, sesungguhnya EXO adalah kepunyaan SM Entertainment dan para membernya adalah kepunyaan Tuhan dan orang tuanya masing-masing hehehe  last but not least semoga para pembaca suka.… DONT BE A SILENT READER HEHE, THANKS

         

Summary :  Aku bertemu dengan Idolaku lewat ketidaksengajaan ini. Seoul dan rangkaian peristiwa di tempat ini, waktu yang kulewati disini, sangat indah..

>>>>> 

“Aku pulang duluan ya, baik-baik disini!” Ucap Sakura, Aku mengatar sakura sampai depan loby Hotel.

“Have a safe flight, right!” Aku mencium kedua pipi sakura.

“Bye”

“Bye, sampai ketemu di  Jakarta! ” Ku lambaikan tangan, di iringi langkah kaki sakura yang meninggalkan loby menuju keluar gedung hotel.

Aku kembali ke kamar hotel, tak sabar menantikan acara nanti malam. Bertemu dengan Luhan.

……….

                Sudah jam 6 sore, aku harus mandi, keramas dan dandan yang cantik. Aku memilih baju untuk dipakai malam ini, namun aku hanya membawa dua jeans pendek satu jeans panjang, tidak satu pun pakaian feminim yang aku bawa ke seoul seperti rok atau dress. Kuputuskan untuk memakai Jeans pendek diatas lutut, kemeja putih dan cardigan abu-abu. Lagi pula luhan hanya mengajakku bertemu untuk mengembalikan sepatu bukan untuk kencan. Haha. Aku berangkat menuju taman satu jam lebih awal dari waktu kita bertemu, aku tidak ingin terlambat dan membuat Luhan menunggu.

 

……..

                Satu jam aku menunggu kedatangan luhan, tapi dia belum juga menunjukan batang hidung nya. Apa aku harus menelponnya? menanyakan apa dia jadi datang atau tidak, atau aku pulang saja? Ah biar kutunggu 15 menit lagi.

beberapa saat kemudian dari kejauhan sosok seseorang berlari kearah ku dengan memakai jaket baseball hitam bergaris putih, masker hitam serta topi hitam. Tak salah itu pasti Luhan.

“Yura, maaf aku terlambat!” ia membungkukkan badannya, nafasnya terengah-engah karena berlari.

“ah aku tahu kau pasti sibuk”aku tersenyum.

“iya mian, begitu pulang mengisi acara aku langsung kesini. takut kau lama menunggu, maaf aku juga tidak menghubungi mu sebelumnya, bahwa aku akan datang terlambat. Ini sepatumu “luhan menyerahkan sebuah kotak sepatu.

“Ah tidak apa-apa, maaf merepotkan, Terimakasih“  Jujur bertemu dengan Luhan untuk yang kedua kalinya aku masih merasa sangat gugup.

“Bagaimana dengan Kaki mu?”

“Tidak apa-apa ge, buktinya aku sudah tidak menggunakan tongkat”

“oh ya Syukurlah, malam ini kita jalan-jalan yuk, aku akan menemani di malam terakhir sebelum kau pulang ke Indonesia. Ini juga sebagai rasa permintaan maafku.” Luhan tersenyum dengan eye smile nya.

“eoh? kau yakin? apa tidak lelah setelah  pulang mengisi acara?”

“Aku biasa keluar malam, ketika jenuh sepulang mengisi acara atau berlatih bahkan terkadang pulang ke dorm pukul 3 pagi” luhan menjulurkan lidah nya, dan tersenyum.

“Benarkah? “ Aku berpura-pura terkejut, padahal aku tahu, jam bebas artis di negeri gingseng ini adalah malam hari, terkadang skandal pacaran mereka di ketahui public karena tidak sengaja ketika mereka berkencan dimalam hari, tertangkap oleh kamera paparazzi.

“ne, tempat mana yang paling ingin kau kunjungi di seoul? tapi belum pernah kau kunjungi selama beberapa hari kemarin?”

“hmmm, banyak sekaliiiii, aku bingung, tapi jalan bersamaku, apa tidak apa-apa untuk mu ? ”

“kau harus pilih salah satu! maksudnya? oh pasti kau takut paparazzi ya? hahaha tidak apa-apa, santai saja, aku sudah sering kali jalan berdua bersama teman perempuanku dari china, tapi tidak pernah ketahuan ” di tertawa renyah.

“Aaah, pasti pacarmu ya” aku tersenyum kecut, mendadak hatiku panas mendengar pengakuannya.

“Bukan, hahaha, teman-teman ku yang berlibur di seoul , biasanya mereka memintaku untuk menemaninya jika aku ada waktu luang” Ucapnya berkilah.

“Oh” aku masih belum mempercayainya, mungkin ia berbohong karena tidak ingin seperti Baekhyun yang kehilangan penggemarnya akibat berpacaran. Makanya ia berkilah.

“Ayo kau mau kemana?”

“Sebenarnya aku bingung mau ke tempat mana lagi, aku ikut saja apa katamu ,hehe, hanya saja hal yang aku ingin adalah merasakan musim dingin di Seoul”

“Ah cha! ada tempat ski! kau mau kesana? tapi aku tidak tahu jam segini masih buka atau tidak, tapi kita coba saja, ayo !” Luhan menarik tanganku menuju mobilnya.

Ia menyalakan mesin mobilnya, mengatur GPS , kemudian melajukannya. Suasana di dalam mobil hening seketika. Seperti biasa, jantungku kembali berdegup kencang. Perutku seperti menggelitik.

“hmmm, aku boleh memanggilmu gege?” ucapku memecah keheningan.

“boleh saja, memangnya kau kelahiran tahun berapa”

“95, hehe”

“Ya! sudah seharusnya kau memanggilku seperti itu, haha”

“hmm.. ge bagaimana kalau kita berkeliling kota seoul saja, setelah itu aku ingin kembali ke Hotel” Usulku.

“memang kenapa?” tanyanya.

“Hanya saja, aku baru pertama kali jalan dengan seorang superstar seperti gege, aku takut”

“takut kenapa?” luhan menggaruk-garuk keningnya.

“Entahlah” Banyak hal yang berkecamuk di pikiranku, bagaimana kalau kita jalan tertangkap paparazzi? bagaimana nanti kalau ada fans korea yang melihat luhan jalan bersamaku? Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Ah sepertinya aku mengerti, baiklah bagaimana kalau kita ke bioskop saja! Sudah lama aku tidak nonton film disana, Kurasa kalau malam hari biasanya sepi” Ujarnya.

“eoh? ne” Aku hanya mengangguk. Ku tolehkan pandanganku keluar jendela, kami melewati jembatan di atas sungai hangang dari selatan gangnam menuju utara. Kilau warna warni lampu sepamjang jalan nya bak pelangi mejikuhibiniu yang menerangi jembatan di malam hari.

“Aku lapar bagaimana kalau kita ke café dulu”

Luhan memarkirkan Mobilnya di sekitar kawasan pasar dongdaemun. Ia bersiap-siap menggunakan masker dan topinya.

“Ayo kita keluar” ajaknya, aku masih terdiam.

“Ayooo” ajaknya lagi. “eoh iya iya”.

Aku berjalan bersama luhan dikerumunan orang, ‘ini sih sama saja show off ke publik’ huh semoga tidak ada yang mengenali Luhan. Pada saat kita mengantri membeli binddaedeok dan fish cake, Luhan membuka topinya, untuk merapihkan rambutnya lalu memakai topinya kembali. Tiba-tiba dua orang remaja mendekati kami. “Eoh, kau Luhan ya” Ujar mereka berdua sedikit berteriak.

Luhan terdiam….

Aku terdiam….

Aku menarik tangannya, mengisyaratkan jangan menoleh !

Kudengar mereka berbicara “Neo nuguya? wanita ini siapa?” seperti berbicara kearahku.

Luhan seperti mengerti isyaratku, dia sama sekali tidak menoleh, baru kemudian aku yang menoleh. Mereka berdiri dibelakag Luhan dan meminta Luhan untuk menoleh. Untung saja cuma mereka berdua.

“Im sorry, are you talking to us? what did you said? we re tourist here, saya tidak mengerti apa yang kalian tanyakan?”  celetuk ku mencampur bahasa Inggris dan Indonesia, sambil tersenyum. Mereka masih menunjuk-nunjuk “Luhan Luhan?”.

“what Luhan? What’s Luhan? Luhan is named one of fish species, right? I don’t understand, don’t pointed at him, He’s my boyfriend! could you go away from us, Please !” Aku membentak mereka berdua. “Im tourist here, jangan ganggu kenyamanan kami, tolong!”.

Mungkin mereka menyadari kekesalanku, mungkin juga mereka berpikir mana mungkin Luhan bersama seseorang tourist yang menggunakan bahasa aneh sepertiku, china bukan, jepang bukan, Korea bukan. Yang terpenting akhirnya mereka berdua pergi setelah membungkukkan badannya. Kekuatan apa yang membuatku berani melawan mereka? aku pun tidak mengerti. Aku bernafas lega sambil berdiri lemas. Kami tidak bergeming. Setelah makanan dibungkus. Kami memutuskan untuk  kembali ke mobil makan di mobil saja.

Setelah duduk dibangku masing-masing, Luhan membuka pembicaraan.

“How dare you pretended to be my boyfriend, nona!” nada bicaranya terdengar kesal.

“eoh? mian” aku menunduk, tidak berani menatapnya.

“kkkk, Im just kidding, you’d save us!’ aku menoleh kehadapannya, kulihat iya mengedipkan mata.

Aku melirik jam yang berada di mobil Luhan, sudah menunjukan pukul 10.28 pm, Waktu terasa cepat sekali jika kita menikmatinya apalagi dilewati bersama orang yang kita sukai.

Luhan kembali melajukan mobilnya selesai kami makan.

“Ah iya ada yang ingin kutanyakan padamu? diantara member kami, siapa yang paling kau suka?”

“hah? Aku suka semuanya, aku tidak bisa memilih, Jujur terkadang aku sebagai fans ada kalanya suka dan memberi perhatian lebih terhadap member A, tapi sebulan atau dua bulan kemudian bisa saja member C atau B, hehe”

“Baguslah, kalian harus mencintai kami semua, hehe”

                Tidak sampai setengah jam menuju Seoul Plaza, Mobil sudah terparkir sempurna. Kami berjalan menuju gedung bioskopnya, dugaan Luhan tepat sekali, bioskop sepi. Aku dan luhan menuju ke mesin pembelian tiket.

“Mau nonton film apa?” Tanya Luhan.

“How about film kyung soo oppa”

“pfftt, tak bisakah yang lain? aku geli melihat aktingnya. Bagaimana kalau yg bergenre romance comedy? sepertinya film ini seru!”

Aku mengangguk saja, Luhan mengeluarkan kartu debit nya untuk membayar tiket, kita memilih bangku di tengah-tengah tapi di kursi yang paling belakang. Film dimulai pukul 11.20 pm. masih ada beberapa menit lagi.

Aku membeli nacho dan cola, sedangkan Luhan membeli chilli Hot Dog dan cola untuk cemilan saat kita nonton nanti.

“Do you want to take a picture?” Luhan menunjuk salah satu layar besar berkamera. Dia berlari ke layar itu dan berpose. Aku hanya berjalan mengikutinya.

“Are you sure take a picture but still wearing that mask? the camera cant show ur cute face, haha”

“ Im not cute at all! Im handsome and cool”  Ketusnya, Luhan memastikan sekelilingnya, sepi, ia membuka masker dan menarikku untuk berpose dihadapan layar. Kemudian mengirim gambar itu ke ponselnya. Selanjutnya kami menuju theater bioskop.

                Ruangan theater hanya di isi oleh beberapa orang saja, aku dan luhan, beserta dua orang pasang muda-mudi yang mungkin sedang berkencan. Lampu bioskop mati, pertanda film sudah dimulai. Luhan membuka topi dan maskernya.

“Ini sangat merepotkan sekali” ucapnya.

aku hanya terkekeh melihatnya.

                Film sudah berjalan lebih dari separuhnya, aku merasakan kantuk, adegan-adegan komedi dalam film perlahan mulai tergantikan oleh adegan romantic. Aku menguap. Nacho yang ku pegang masih utuh, mungkin memakannya bisa sedikit menghilangkan rasa kantuk.

Layar bioskop menunjukan sang pemeran wanita dan pria sedang melakukan kissing scene. Kuperhatikan Luhan seakan menikmati Film nya. Kutatap lebih dalam wajahnya, tapi sorotan mataku jatuh tepat di bibir tipisnya. Glek. Aku menelan air ludah. Luhan menoleh kehadapanku. Jemarinya menyentuh dagu mungilku dan mendekatkan bibirku ke pada bibir tipisnya. Jaraknya hanya tinggal beberapa senti saja, aku memejamkan mata, tanpa terasa bibir kami sudah saling bersentuhan. Aku menelan ludah dan terbatuk-batuk. Aku membuka mata, menepuk-nepuk dada

Kulihat luhan masih terpaku memperhatikan jalannya film, tanpa sedikit pun menoleh. ‘Ya Tuhan tadi itu hanya khayalanku saja ternyata’.

“Gwaenchana?” Akhirnya Luhan menoleh juga mendengar aku yang terbatuk-batuk. Kemudian menyerahkan minumannya untukku.

“ne, tadi cuma tersedak sedikit”

Pikiran kotor apa yang memasuki otakku sampai-sampai membayangkan Luhan menciumku. Semilir angin lembut menyentuh tengkuk, wajahku terasa panas tapi dingin, hati terasa gugup. Aku kembali focus menatap layar bioskop. Entah kenapa mendadak dadaku terasa sesak, mengingat sebentar lagi waktu kebersamaan antara aku dan Luhan akan habis, aku tidak akan bisa melihat luhan dari jarak sedekat ini lagi, aku bahkan tidak akan bisa berbicara dengan dia lagi.

Aku akan kembali menjadi seorang fans yang hanya bisa memujinya dengan melihat dari layar kaca, walau demikian aku juga bersyukur karena aku merupakan seorang  fans yang beruntung ‘pernah’ bisa sedekat ini dengannya. Kenangan ini tak akan pernah kulupakan sepanjang hidupku. Berangkat ke Seoul ini seperti mimpi yang Indah, peristiwa yang terjadi diantara aku dan Luhan adalah rangkaian cerita bahagia yang mengisinya, kemudian ketika kembali ke Jakarta besok, aku harus terbangun menyadari kehidupanku yang sebenarnya ada disana. Aku meneteskan air mata.

“Yura” Luhan menepuk pundakku.

“eoh?” Aku mengusap air mata.

“Loh kenapa menangis? kan tidak ada yang sedih?” tanyanya kebingungan.

“ah tidak, hanya saja aku teringat kalau besok aku harus kembali lagi ke Indonesia. Aku sedih akan meninggalkan Seoul”

                “Kapan kau akan kembali lagi ke Seoul?”

                “Entahlah, mungkin beberapa tahun lagi ketika aku sudah bekerja, soalnya liburan ke Seoul ini sangat menguras dompetku. Haha, Jika aku dapat beasiswa kuliah disini mungkin sekitar antara  dua sampai tiga tahun  aku kembali lagi”

                “Wah lama sekali.”

                Aku mengangguk.

                “Gege, jeongmal gomapsemnida”

                “Eoh?”

                “Terimakasih banyak atas hari ini dan hari kemarin ketika kamu menabrakku, terimakasih banyak telah memberikanku kenangan indah selama di Seoul ini, terima kasih banyak telah memberiku kesempatan untuk dekat denganmu, terimakasih banyak karna telah membiarkan seorang fans mu ini untuk jalan bersamamu,  ini seperti mimpi yang menakjubkan dan membahagiakan. dan besok aku harus bangun dari mimpi ini, aku akan kembali menjadi seorang fans yang mengagumimu lewat layar kaca, memberikanmu perhatian lewat komentar di Instagram, dan akan selalu menantikanmu untuk terus berkarya di atas panggung. Aku juga menunggu kalian untuk konser dinegaraku”

                “Aniyo, kau bukan hanya sekedar fans, urineun chingu-ya! chingu! Teman! Yaksok!”  Ucapnya tersenyum. ia menarik kelingkingku dengan kelingkingnya.

                “ eoh? ne?” Aku terkejut mendengar kata-katanya. Dia bilang kita adalah teman.

                “Kita adalah teman, sekarang tersenyumlah kalau kau bahagia! Terimakasih juga karena telah mendukung aku dan EXO. Terimakasih juga telah menjadi fans yang baik.” ujarnya

                Aku mengangguk dan tersenyum.

                “hmm, ah iya aku lupa baekhyun dan kyungsoo menitip salam untukmu”

               “Ah jinjja? sampaikan kembali salamku kepada mereka dan member yang lain, gege dan yang lain harus tetap sehat, banyak makan, rutin minum vitamin dan istirahatlah yang cukup! Jangan sakit, karena kami semua menantikan penampilan kalian di atas panggung”

                “Ah kata-katamu seperti seorang eomma saja.” Luhan menggaruk-garuk rambutnya. Tersenyum.

                “Boleh kuminta satu hal” sambungnya.

                “Apa?”

                “ Mohon maaf sebelumnya. aku minta tolong rahasiakan id line dan….“

                “Tanpa diminta pun akan kulakukan ge. Line, pertemuan kita, semuanya hehe. Aku akan bertindak seolah-olah aku belum pernah bertemu secara langsung denganmu di hadapan orang lain” Aku memotong pembicaraan Luhan sebelum sempat ia meneruskannya. Meskipun begitu, bahkan ketika aku pulang besok sampai aku kembali lagi ke kota ini, kuharap kau masih mengingatku sebagai seorang Teman, Luhan. Bukan sekedar fans yang tidak kau kenal. Seperti janji mu yang kudengar tadi. Aku juga ber janji akan merahasiakan pertemuan ini. Aku janji akan menjadi fans yang baik.

Andaikan mataku seperti kamera bisa merekam secara detil apa yang terjadi pada malam ini, kemudian jika aku ingin merasakannya kembali aku hanya tinggal memutar rekamannya, memejamkan mata mengingat dan membayangkan kembali kenangan ini seolah nyata. Andai.

                -End-

 

 

 

 

 

 

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK