Hari telah berganti malam, terlihat rembulan yang malu-malu menampakkan cahaya indahnya. Angin malam yang berhembus terasa begitu dingin ketika menyentuh kulit. Semua orang pasti akan bergidik dan mengeratkan jaket mereka ketika angin menghembuskan nafasnya.
Namun, itu tak berlaku bagi Jung Eunji. Ia yang kini tengah berdiri di balkon kamarnya tampak tidak terganggu dengan hembusan angin yang cukup membuat kulit kedinginan. Padahal dirinya hanya mengenakan piyama berlengan panjang disertai celana panjang tanpa memakai penghalang lainnya. Dirinya sedang menatap lurus langit yang kini mulai bergemuruh. Tidak ada sesuatu yang menarik di atas sana. Hanya saja dia ingin menatapnya lebih lama hingga bayangan wajah Oh Sehun kembali menghatui pikirannya.
Eunji POV
Sehun ah.. apa kau tahu?
Seolah-olah tidak ada yang salah , aku bercanda dengan teman-temanku
Mengatakan sendirian lebih baik , padahal aku sendiri tidak tahu itu
Aku berpura-pura menjadi kuat , aku mencoba untuk tersenyum, tapi mataku tidak bisa berbohong
Aku merindukanmu jadi aku menangis , aku sangat rindu padamu jadi aku menangis lagi
Aku menghibur diriku tapi air mata terus menetes
Setelah merasa lelah karena tanpa hentinya menangis , aku jatuh tertidur
Aku bahkan tidak bisa melihatmu dalam mimpiku
Jadi aku menangis , aku hanya menangis
Aku keluar dari rumah tanpa rencana apapun dan naik ke bus
Kemana pun kakiku melangkah, aku tetap tidak bisa melihatmu, yang dulu mencintaiku
Sehun ah..
Begitu banyak hal yang tidak kulakukan untukmu
Tidak ada satu hal pun telah kulakukan untukmu
Aku sangat menyesal untuk semua hal-hal buruk yang aku lakukan padamu
Jadi air mataku terus jatuh…
Aku menangis , aku hanya bisa menangisi kepergianmu
Meskipun aku mencoba untuk melupakanmu tapi aku terus ...
Terus mencintaimu… bahkan semakin hari rasa cintaku padamu semakin besar,Sehun ah..
Seberapa banyak pun air mataku mengalir, kau tetap pergi menjauh
Aku harus melupakanmu, tapi aku sangat merindukanmu
Aku tak tahu melupakanmu itu menyakitkan…
Apakah kau tidak tahu seseorang yang bodoh seperti diriku?
Hatiku tercabik-cabik tetapi aku pergi hanya dengan senyuman
Sampai kapanpun aku akan menunggumu, aku menyembunyikan tangisanku
Dan bertanya-tanya apakah kau akan kembali suatu saat nanti?
Bagaimana kau bisa pergi meninggalkanku seperti ini,eoh?
Apa kau tahu? Air mataku jatuh terus menerus seperti orang gila
Aku rasa aku tidak boleh melakukannya…
Melupakan dirimu dan menghapus kenangan kita bersama
Meskipun aku ingin mati, cintamu tidak dapat kulepaskan begitu saja
Yeongwonhi saranghae, Sehun ah…
Flashback On
“Apa dia masih belum menghubungimu,Eunji ah” tanya Hyorin sembari menyeruput segelas milkshake strawberry kesukaannya.
Terdengar sebuah helaan nafas yang cukup berat dan setelahnya Eunji menjawab “Belum…” dengan malas-malasan.
“Ckckckck….kekasihmu itu benar-benar ya! Ini bahkan sudah sebulan, kau tak mendapat kabar darinya. Kalau aku jadi dirimu, mungkin aku sudah cari pengganti yang lain saja! timpal Chorong .
Mereka saat ini tengah menghabiskan waktu libur akhir peka di sebuah café yang bergaya klasik modern. Seharusnya mereka bersenang-senang di café ini, bukannya terus menasehati Jung Eunji,gadis keras kepala itu. Semenjak dirinya duduk sekitar 20 menit yang lalu, Eunji hanya diam seribu bahasa dan tatapan yang tak fokus dengan apa yang ada dihadapannya. Pikirannya entah melayang kemana. Yang pasti hanya ada Oh Sehun, kekasih tercintanya yang selalu memenuhi benaknya selama beberapa hari terakhir.
.
Eunji POV
Satu, dua, tiga, hingga sebulan telah berlalu, kesepianku memuncak saat hitungan minggu ketiga kepergian Sehun. Bagaimana pun aku tetap manusia biasa, gadis kota yang ingin selalu bersama kekasihnya. Dan sering tidak tahu bagaimana menghibur diri tanpanya.
Setiap malam aku selalu memanjatkan doa untuk kesehatan Sehun, keselamatan Sehun, dan tentu juga untuk keselamatanku sendiri selama Sehun pergi. Bayangan Sehun terus menghantuiku. Aku sangat lelah dengan semuanya. Meragukan cinta Sehun, karena bagaimanapun juga, dia pasti akan memilih wanita yang sepadan dengan dirinya.
Aku menatap jalan yang ada di depan café ini, meluruskan pandanganku. Menetapkan hatiku, bicara sendiri.
“Sehun ah…kau kemana saja? Ini bahkan sudah hampir sebulan kau tak memberiku kabar sama sekali. Yang terakhir kudengar dari temanmu, kau pergi ke Jepang untuk menyelesaikan beberapa urusan penting. Apakah urusan itu jauh lebih penting dariku,hmm?
Apa kau tak tahu aku kesepian disini? Bukankah kau telah berjanji padaku bahwa akhir minggu depan kau akan mengajakku pergi kencan. Tapi, apa janji itu akan terlaksana melihat kau masih belum kembali..?”
Tes…tes…tes…tanpa disadari, air mataku kini tengah menetes menuruni pipiku. Segera aku keluar dari café, sebelum kedua temanku menyadari bahwa aku sedang menangis. Aku berlari-lari kecil menuju taman kota yang berada tepat di seberang café ini. Dengan nafas tersengal-sengal, seperti mengejar baying, aku duduk menenangkan diri.
Ah! Kenapa aku sangat cengeng dengan cinta ini Tuhan?Aku sebenarnya sangat benci sepi, sangat benci rindu. Dan nyatanya aku begitu rapuh saat Sehun jauh dariku. Apa yang harus kulakukan Tuhan? Mohon terangi hatiku ini. Aku harap dia bisa memegang janjinya.
Hidup tanpa dendam, tanpa berprasangka buruk, akan membuat hari-hari kita baik dan indah. Harapku selalu demikian. Aku selalu menepis bayangan-bayangan buruk tentang Sehun. Aku sangat yakin, penantianku tidak akan sia-sia. Tuhan memberiku cinta Sehun, tentu juga akan menjaganya untukku kelak.
Eunji POV End
.
Setelah puas dengan segala protes dan menuangkan doa, Euji berdiri, berjalan pelan ke apartement. Sesaat sebelumnya ia telah mengabari kedua temannya bahwa dirinya akan langsung pulang.
.
.
Hari-hari penuh kesepian dijalani Eunji tanpa Sehun. Dan kini setelah penantian lamanya, Sehun tiba-tiba mengiriminya pesan. Tepat di hari mereka janjian untuk pergi berkencan.
Drrrt….drrrrt
Tampak sebuah ponsel berwarna putih metallick bergetar di meja nakas yang tepat terletak disamping ranjang Eunji. Dengan mata yang masih terpejam, Eunji meraih ponselnya dan membaca pesan yang baru saja masuk. Namun seketika itu juga mata Eunji terbuka lebar, ia tak menyangka bahwa yang mengiriminya pesan adalah Oh Sehun. Dengan cepat, dia membuka lockscreennya dan membaca isi pesan itu.
From : My Sehunnie
To : My Eunji
Annyeong Eunji ah..Bagaiman kabarmu? Ahh...pasti kau marah padaku,aniya? Mianhae, selama beberapa minggu ini aku sibuk sekali mengurus sesuatu di Jepang. Ponselku juga sempat rusak, dan bodohnya aku tidak menghafal nomormu. Jadi,aku tidak bisa menghubungimu…hehehhe
Oiya, bukankah hari ini aku berjanji untuk mengajakmu berkencan? Kalau begitu bersiaplah, dan dandan yang cantik! Jangan seperti sebelum-sebelumnya. Aku ingin kau tampil berkesan di kencan kita nanti. Aku akan menjemputmu tepat pukul 08.00!
Saranghae :-*
Tak berapa lama setelah membaca pesan itu, air mata yang sedari tadi ditahannya meluncur dengan deras. Eunji benar-benar tak percaya dengan apa yang telah dibacanya. Ia pikir ini semua hanya mimpi. Namun, dengan segera dia tepis pikiran negatif itu dan segera mengirimkan pesan balasan untuk Sehun.
To be continued
#Putih itu SHINZUI #Soomin #Apink #Sistar