home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > HEY YOU !!!

HEY YOU !!!

Share:
Author : IkAsifa248
Published : 11 Sep 2013, Updated : 03 Nov 2013
Cast : Kim HeeChul, OC, Cho Kyuhyun, Arthur Stefano
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |72981 Views |2 Loves
HEY YOU !!!
CHAPTER 6 : They Must Married?!!

Arthur mengikuti mobil Heechul dari belakang. Heeshi menghela nafas, dan otaknya berpikir keras bagaimana caranya agar tidak perlu ikut di double date bodoh itu.

"Oppa.." panggil Heeshi pelan.

"Ne?" Arthur menoleh sedikit.

"Kita pulang saja ya oppa."

"Waeyo?"

"Kepalaku sedikit pusing."

"Really?"

"Eoh.."

"Apa perlu ke dokter?"

"Tidak usah. Mungkin karena aku terlalu lelah, makanya jadi pusing. Aku hanya perlu istirahat, oppa."

"Baiklah."

 

Heeshi terlihat mengutak-atik ponselnya. Ternyata ia mengirim pesan singkat ke Heechul.

Ponsel Heechul bergetar, ia membaca pesan singkat dari Heeshi, "Mian oppa. Aku tidak jadi ikut bersama kalian. Tiba-tiba aku tidak enak badan. Tolong sampaikan pada JiHee-ssi."

 

Heechul meminta JiHee menghentikan mobilnya dan menyuruh gadis itu pulang sendiri. Memang dari tadi JiHee yang menyetir mobil Heechul karena Heechul sendiri sudah kehilangan mood baiknya.

"Berhenti JiHee-ya. Aku harus kembali ke dorm."

"Bagaimana dengan dinner kita? Dan..." JiHee menoleh kebelakang dan mobil Arthur yang tadi mengekori mereka sudah tidak ada. "Omoo! dimana mereka? Mobilnya tidak terlihat. Apa mereka tertinggal? Padahal aku menyetir tidak terlalu cepat"

 

"Mianhe, sepertinya harus batal. Tadi aku menerima sms dari Kyuhyun. Dia sakit, dan tidak ada siapapun di dorm. Aku harus segera pulang. Dan soal mereka tidak usah khawatir." dusta Heechul. JiHee terlihat sangat kecewa.

 

"Keunde, apa aku harus turun disini? Kau tidak mau mengantarku sampai rumah?"

"Mianhe JiHee-ya, kau pulang naik taxi saja."

"Arraseo." Gadis itu tertunduk lesu.

*****

 

Heeshi sengaja bangun pagi-pagi sekali. Ia tidak mau Arthur mengantarnya lagi seperti kemarin. Jam 7 pagi ia sudah sampai di dorm SuJu.

 

"Omoo! kau datang pagi sekali Heeshi-ya." kata Eunhyuk.

"tidak boleh ya aku datang jam segini?"

"Ani. Tentu saja boleh. Kau sudah sarapan?"

Heeshi hanya menggelengkan kepalanya.

 

"Geurom, ayo kita makan. Sepertinya Wookie sudah selesai memasak."

Beberapa member sudah duduk manis di meja makan. Heeshi tersenyum ramah pada Yesung, Donghae dan Ryeowook.

 

"Yang lainnya mana oppa?" tanya Heeshi.

"Mungkin masih mandi atau belum bangun." jawab Hyuk.

 

 

Tak lama Sungmin dan Kyuhyun datang dan langsung mengambil tempat di meja makan.

"Hee-nim mana? Dan tumben penghuni lantai 11 juga belum datang" tanya Yesung.

"molla. Mungkin belum bangun." jawab Sungmin.

"sudah bangun hyung. Mungkin masih mandi atau berdandan(?)." ralat Kyuhyun.

 

"Aku akan memanggilnya untuk sarapan bersama." kata Heeshi tiba-tiba dan langsung pergi menuju kamar Heechul. Para member saling melirik dengan tatapan aneh.

 

Heeshi mengetuk pintu kamar Heechul.

"Masuk." jawab suara dari dalam. Heeshi pun masuk kekamar itu.

 

Heeshi kaget melihat sesuatu yang bergerak-gerak di balik selimut. Dengan langkah perlahan ia mendekati tempat tidur Heechul. Tangannya sudah terulur untuk menyingkap selimut itu. Tapi tiba-tiba sebuah kepala menyembul di balik selimut.

 

"Oppa!" Heeshi terlonjak kaget.

"Kau! Kau mau menyiramku lagi? Pagi-pagi sudah disini. Bukankah kemarin kau bilang kau sakit" ucap Heechul.

"I..itu kan kemarin. Sekarang nan gwenchanna. Dan aku tidak akan menyirammu lagi. Aku hanya memanggilmu untuk sarapan. Keunde, tadi apa yang kau lakukan didalam situ?"

 

"Apa itu urusanmu?" tanya Heechul dengan nada ketus.

"ani. Hanya saja, terlalu aneh. Apa kau menyembunyikan seorang gadis di situ?" selidik Heeshi sambil menyipitkan sebelah matanya.

 

"Aish. Buang pikiran yadongmu itu." Heechul bangkit dari tempat tidurnya. Lalu menyentil dahi Heeshi. Gadis itu sedikit meringis sambil mengelus dahinya.

 

"Oh iya. Bereskan tempat tidurku. Dan harus rapi. Arraseo!" titah Heechul.

"Mwo?"

"Wae? Kau tidak mau? Bukankah kau asisten kami. Itu salah satu tugas seorang asisten."

"ne, algyeseumnida." Heeshi mengalah karena wajah Heechul terlalu menyeramkan untuk pagi ini.

 

Heechul yang hendak membuka pintu tiba-terkejut dengan teriakan Heeshi.

"OPPA!"

"Wae tto (apa lagi)?"

"i..i..geo." Heeshi menunjuk sesuatu di atas tempat tidur. Heechul membulatkan matanya dan langsung mengambil pakaian dalamnya yang terpampang nyata di atas kasur. Ia lupa mengambilnya setelah ganti pakaian di balik selimut tadi. Heechul memang mempunyai kebiasaan berganti pakaian di dalam selimut, katanya takut kalau ada yang melihat. -_-

 

Heeshi melongo melihat Heechul yang pergi begitu saja setelah mengambil benda keramatnya.

"Woah! Sebenarnya apa yang dia lakukan didalam sini." gumam Heeshi sambil memunguti baju dan celana Heechul yang berserakan di kasur. Lalu merapikan tempat tidur itu.

*****

 

Sudah hampir beberapa hari ini cuaca sangat tidak bersahabat, seolah meneriaki kegundahan hati Heechul yang juga tampak semakin memburuk.

"Heeshi-ya, mana minumanku?" teriak Heechul yang kelelahan sehabis latihan koreografi untuk 7jib SuJu. Akhir-akhir ini Heechul memang sering memerintah Heeshi untuk melakukan ini itu.

 

"Ige oppa." Heeshi menyodorkan sebotol minuman isotonik pada Heechul. Lalu duduk disebelah Heechul.

"Kenapa kau duduk disini?" tanya Heechul sambil memutar penutup botol.

"Waeyo? Kau tidak suka aku didekatmu? Tsk. Menyebalkan!" Heeshi memajukan bibirnya beberapa senti kedepan.

"Ani. Hanya saja nanti tunanganmu marah padaku karena dekat dengan calon istrinya." Heechul meneggak minumannya sampai habis. Sepertinya ia sangat kehausan.

"Tidak akan seperti itu. Kau temanku, dia akan mengerti."

 

"jincha? Keunde, waktu itu dia memukulku kan?" tanya Heechul sambil mengelap keringat di dahinya.

"Ne? Ahh... Kau.. ingat kejadian waktu itu ya?"

"Eoh, dia memukulku karena aku..."

"Arraseo, aku tau saat itu kau mabuk. Jadi tidak sadar apa yang kau lakukan padaku. Dan Arthur oppa juga sudah melupakannya."

 

'tidak sadar? Aku sadar Heeshi-ya. Aku sadar aku sudah jatuh cinta padamu. Dan itu adalah kesalahan. Aku mencintai gadis yang salah. Gadis yang sudah menjadi milik orang lain. Aku bahkan sudah kalah sebelum berperang' batin Heechul.

 

"Umm, bolehkah aku bertanya sesuatu, Oppa?"

"Mwonne?" tanya Heechul.

"Waktu itu kau bilang menyukai orang lain. Keunde, kenapa kau menerima JiHee-ssi kembali?"

 

Heechul menolehkan kepalanya ke kiri. Menatap gadis itu lekat-lekat. Heeshi memainkan bola matanya menghindari tatapan Heechul. "Memangnya kenapa? Apa aku salah kembali dengan mantan kekasihku?" Heechul balik bertanya.

 

"Aniyo. Aku hanya merasa aneh saja."

"Ne, aku memang menyukai gadis lain. Tapi gadis itu sepertinya tidak menyukaiku. Jadi untuk apa aku berharap pada orang yang tidak menyukaiku. Sedangkan JiHee, aku sudah cukup lama mengenalnya. Dulu aku mencintainya, dan sekarang tentunya tidak akan sulit untuk kembali mencintainya"

 

Ada rasa sesak di dada Heeshi dengan penuturan Heechul. Kenapa rasanya aneh? Aneh? Ya, Heeshi merasakan jika ada yang aneh padanya memang. Marah? Cemburu? Kesal? Atau lebih dari itu? Heeshi hanya merasa ini tidak benar. Heechul hanyalah sahabat jadi untuk apa ia marah, cemburu, ataupun kesal.

 

"Bagaimana denganmu, apa kau mencintainya?" tanya Heechul tiba-tiba. Pertanyaan bodoh yang tentu saja akan membuat hatinya semakin sakit. Mana mungkin Heeshi bertunangan kalau tidak mencintai namja itu, batin Heechul.

 

Heeshi diam sejenak, mencoba menata hatinya sendiri. Entahlah, ia sendiri tidak bisa mendeskripsikan perasaannya pada Arthur. Ia menyukai Arthur karena pertemanan mereka yang cukup lama. Ya, hanya suka. Kalau tidak suka tidak mungkin berteman kan, tapi bermusuhan. Mungkin cinta itu belum tumbuh, tapi perlahan-lahan ia pasti bisa mencintai Arthur. Arthur namja yang baik, malah terlalu baik. Tidak mungkin Heeshi tega menyakiti hatinya.

 

"Aku..." Heeshi memutus kalimatnya karena tiba-tiba ponselnya bergetar, ada sebuah pesan singkat dari Arthur, "Aku ada di lobby. Ayo kita makan siang bersama."

 

"Oppa, ini jam istirahat kan? Aku keluar dulu. Arthur oppa menungguku di lobby" pamitnya pada Heechul.

"Eoh." jawab Heechul singkat.

 

Heeshi menghampiri Arthur yang tengah berdiri sambil melihat foto-foto penyanyi dan grup bentukan SM Ent yang ada di dinding lobby kantor itu.

"Kau selalu datang tiba-tiba oppa. Kenapa tidak memberitahuku dulu? Kalau aku tidak ada disini

bagaimana?"

"Dont worry dear. Aku selalu tau kau ada dimana. Karena hatimu selalu bersamaku." Arthur berusaha merayu. Heeshi tersenyum simpul.

"Tidak romantis ya?" Arthur menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan tersipu malu.

"Ne. Kau belajar merayu dimana?"

"Kyuhyun."

"Mwo? Dari setan tengik itu? Tsk. Kau jangan terlalu mempercayainya, oppa"

"Hey! Jangan menyebutnya begitu."

"Aigoo~ bahkan kau membelanya. Kau berdosa kalau bersekutu dengan setan, oppa."

"Hhahaha.. Semakin hari kau semakin lucu dear." katanya sambil mengacak pelan rambut gadis itu.

 

"Aigoo~ kalian mesra sekali" puji Kyuhyun yang tiba-tiba muncul entah dari mana. Membuat kaget pasangan itu. "Adik ipar, jangan lupa janjimu. Kaset game terbaru dan kita harus duel"

"Ah, ye. Aku tidak akan lupa kakak ipar."

"Ada apa ini? Apa yang kalian lakukan sampai ada perjanjian segala?" tanya Heeshi.

"Tidak terlalu penting. Kajja." Arthur merangkul bahu gadis itu dan segera pergi. Perutnya minta segera di isi.

*****

 

"eotte? Enakkah?" tanya Arthur. Karena ia khawatir Heeshi tidak menyukai makanan itu. Karena ia sendiri baru pertama kali datang ke restoran itu setelah terlebih dahulu browsing restoran terbaik di Seoul.

 

"Hm.. It's delicious."

"Aku dengar kau sangat akrab dengan Kim Heechul. Ini pertama kalinya kau bisa akrab dengan seseorang yang baru kau kenal." tanya Arthur tiba-tiba. Entahlah, namja itu merasa ada sesuatu antara tunangannya dan member SuJu itu.

 

Heeshi menatap lurus kedepan, "Aku sudah lama mengenalnya Oppa. Dia temanku saat di panti asuhan dulu."

"Geureseo. Chankaman."

Arthur mengambil tissu dan mengelap noda saus yang menempel di sudut bibir Heeshi.

"Biar aku saja." Heeshi mengambil tissu itu dan lanjut membersihkan mulutnya. Lalu matanya membulat sempurna melihat jam antik yang berdiri kokoh tidak jauh dari mejanya menunjukkan jam 2.

 

"Omoo! Sudah jam 2. Ayo kita kembali oppa."

 

Saat hendak membuka pintu mobil. Tiba-tiba ada seseorang melemparkan telur ke kepala Heeshi.

 

"Rasakan! Itu akibatnya kalau kau selingkuh dari Heechul oppa." ujar seorang gadis berseragam SMU. Dan Heeshi baru menyadari banyak gadis-gadis yang berada di sekelilingnya dengan tatapan horor. Ia benar-benar bingung dengan situasi ini.

 

Beberapa orang berbisik, "Sepertinya itu namja yang ada di foto itu, bajunya juga sama."

"Ia, namja yang mirip dengan Jaejoong oppa. Tampan juga ya."

"Apa hebatnya dia bisa menggaet namja-namja tampan."

 

Arthur juga bingung, karena para ABG itu juga menatapnya dengan pandangan tak suka. Telur kedua pun melayang di sepatu Heeshi dan untuk telur ketiga Arthur melindungi Heeshi dengan tubuhnya. Lalu ia mendorong Heeshi agar segera masuk ke mobil. Punggung Arthur terkena lemparan telur. Mereka segera tancap gas meninggalkan restoran itu.

 

Heeshi masih mematung bahkan matanya tidak berkedip. Ini semua membingungkan dan terlalu tiba-tiba. Arthur menghentikan mobilnya di pinggir jalan, lalu membuang kulit telur yang masih menempel di rambut dan sepatu gadis itu. Dan juga mengelap sedikit telur yang terciprat di wajah Heessi.

 

"Are you Ok?" Tanya Arthur.

"Hmm.."

 

Ponsel Heeshi berbunyi, tapi ia abaikan. Entah karena memang tidak mendengar atau malas menjawabnya.

"Ponselmu Hee-ya." kata Arthur. Heeshi tersadar dari lamunannya dan mengambil ponselnya,

 

"Yeobseo.."

"........."

"Ne manajer Kim. Aku sudah di jalan, 10 menit lagi sampai."

“……”

“Yeh, algyeseumnida.”

*****

 

Sampai di gedung SM sudah banyak wartawan yang berkumpul di lobby. Heeshi ingat kata manajer Kim untuk masuk dari pintu belakang. Ia meminta Arthur untuk parkir di bagian staff SM saja.

 

Saat hendak masuk ke gedung itu, Arthur menarik lengan Heeshi.

"Bersihkan dulu rambutmu Hee-ya."

"Nanti saja. Manajer Kim meminta aku segera datang."

"Andwae!" Arthur menggenggam tangan gadis itu dan membawanya ke toilet yang ada di basement.

 

"Masuklah. Aku juga akan membersihkan diri."

 

Heeshi mematung, menatap dirinya yang cukup berantakan terpantul di cermin yang berukuran lumayan besar. Bau amis menyeruak tajam. Beberapa orang yang masuk ke toilet itu menutup hidungnya. Heeshi memutar keran dan memunguti sisa kulit telur yang masih menempel di rambut cokelat gelapnya itu. Setelah itu ia masuk ke bilik toilet, mengambil shower, lalu menundukkan kepalanya dan menyemprotkan air di rambutnya.

 

'selingkuh? Dari Heechul oppa? Ige mwoya?' pertanyaan yang terus berputar-putar di otak Heeshi.

 

Di toilet sebelah Arthur mendapat panggilan telepon dari Kyuhyun.

"Ne, Heeshi masih bersamaku. Kami sudah sampai di SM. Dia sedang di toilet."

"......"

"Aku? Untuk apa aku ikut masuk?"

"......"

"Okey, hyung"

*****

 

Heeshi dan Arthur membulatkan matanya saat membaca "Kekasih Rahasia Heechul Super Junior yang Terungkap Beberapa Menit Lalu Sedang Bersama Namja Lain" di salah satu situs berita online. Lengkap dengan 2 foto Heechul dan Heeshi yang sedang berpelukan lalu berpegangan tangan. Dan dibawahnya ada foto Heeshi dan Arthur di restoran. Paparazzi membidik gambar dari samping ketika Arthur tengah mengelap noda di bibir Heeshi.

 

Arthur menatap Heeshi yang ada sebelahnya seolah minta penjelasan dengan foto gadis itu yang tengah berpelukan dengan Heechul.

 

Manajer Kim memecah keheningan di ruangan yang cukup lebar itu. "Heeshi-ssi, apa benar kau dan Heechul berpacaran?" tanya manajer Kim to the point.

 

"Hyungnim, aku kan sudah menjelaskan semuanya padamu. Kyuhyun juga sudah menjelaskannya kan." timpal Heechul tiba-tiba.

 

"Diam dulu Kim Heechul. Aku juga perlu penjelasan darinya. Jawab aku, Heeshi-ssi."

 

"Aku dan Heechul oppa cuma berteman." Jawab Heeshi

 

Manajer Kim terlihat seperti polisi yang tengah mengintrogasi tersangka. Semuanya tegang termasuk ke sembilan member Super Junior.

 

"Lalu, kau bisa menjelaskan foto ini? Apa benar ini kau dan Heechul?" manajer Kim menunjuk Heeshi dan Heechul yang saling berhadapan sambil berpegangan tangan, lalu berpelukan.

 

"Ne, itu aku dan Heechul oppa. Kami berpelukan karena sudah lama tidak bertemu. Ternyata Heechul Oppa adalah temanku saat di panti asuhan dulu. Kami hanya melepas rindu saja."

 

"Dan foto yang yang dibawahnya. Apa benar dia namja yang sekarang tepat ada disebelahmu?"

"Ne."

"Siapa dia?"

 

Heeshi menghela nafas, "Tunanganku." jawabnya pelan sambil tertunduk.

"Sudah berapa lama kalian bertunangan?"

"Lebih kurang 1 tahun"

"Baiklah, aku sudah mendapat pemecahan dari masalah ini." Manajer Kim menatap Arthur.

 

"Anda, tunangan Heeshi-ssi..."

"Arthur imninda." potongnya.

"Ah, yeh. Arthur-ssi, bisakah kau mengabulkan permintaanku? Ini demi menyelamatkan kalian semua."

"Apa itu tuan Kim?" Arthur terlihat ragu.

 

"Tenang saja. Ini pemecahan yang paling mudah dan tidak akan memberatkan siapapun." manajer Kim tersenyum penuh arti.

 

Penuturan manajer Kim semakin membuat semua orang yang ada di ruangan itu bertanya-tanya dan harap-harap cemas.

 

"Kalian harus menikah. Secepatnya!"

 

...TBC...

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK