Son Yeejin (OC)
Lee Yeemi (YOU)
Kim Myungsoo
{FICLET}
“Aku takut kamu tidak siap mendengarkannya, Yeemi-a.”
* maaf kalo banyak typo (--v
Yejin memandangku lekat-lekat. Aku sempat bergidik sebentar. Pasalnya, ia telah memandangiku selama lebih dari 5 menit, dengan pandangan yang susah diartikan. Wajah kosong seperti setelah bertemu dengan dementor
“Yejin-a, kamu bilang kamu ingin mengatakan sesuatu kepadaku?” tanyaku, memecahkan semua kediaman yang kami buat sejak 5 menit yang lalu.
Hanya hembusan angin di taman sekolah yang menjawab. Yejin memilih untuk diam. Dilayangkan pandangannya ke samping, menghindari tatapanku, mengakhiri pandangannya ke arahku.
Tanganku yang tadinya ia pegang, ia lepaskan.
Melangkah beberapa meter, Yejin duduk di sebuah bangku taman sekolah. Ia menepuk bangkunya mengisyaratkanku untuk duduk bersamanya. Aku menurut. Kami duduk bersama.
“Hey, katakan saja. Kamu tampak tidak seperti biasanya.” Ucapku lagi. ia beralih memandangku. Samar, ia mengutas senyum tipis. Aku membalas senyumnya.
Percayalah, Yejin tampak tidak seperti biasanya. Ia adalah sosok sahabat periang yang pernah kukenal. Banyak bicara dan bertindak sedikit semaunya. Katakanlah, ia bocah yang hiperaktif.
“Aku takut kamu tidak siap mendengarkannya, Yeemi-a.” Jawabnya, pada akhirnya, setelah sebuah senyum tipis yang ia berikan tadi.
“Katakan saja. Aku selalu ada untuk mendengarkanmu dari dulu, bukan?”
Kami sudah mengenal satu sama lain selama setahun. Berada dalam satu lingkungan SMA dan kelas yang sama, kami membentuk hubungan sebagai sebuah persahabatan.
Yejin menghembuskan nafasnya, sedikit kasar.
“Baiklah.” Terdengar sedikit nada menyerah dalam suaranya. Ia lalu memandangku.
“Kamu tahu kan, sudah sejak daridulu aku menyukai sahabatmu?” lanjutnya
Aku menaikkan salah satu alisku. “Maksudmu...Kim Myungsoo?”
Ia mengangguk.
“Ya, tentu saja aku tahu hal itu dari dulu.” Aku melanjutkan. Dengan sedikit merasa sakit di dadaku bagian kiri.
Ia kembali memberiku sebuah senyum tipis nan getir itu.
“Itu semua....Dengarkan, aku ingin menyatakan sesuatu kepadamu.Pengakuanku terhadap persahabatan kita dan juga Myungsoo.” Tampak wajah seriusnya di mataku.
Yah..aku sudah mengetahui semuanya dari dulu. Yejin mendekatiku karena ia ingin dekat dengan Kim Myungsoo.
Mengapa aku tahu?
Bukankah tampak sekali? Sejak awal aku bertemu dengan Yejin, ia selalu menyebutkan bahwa ia menyukai Myungsoo dan ingin aku untuk mencomblangkan dirinya dengan Myungsoo.
Katakan saja Yejin-a, bahwa kamu mendekatiku karena Myungsoo. Tenang saja, aku merelakannya untukmu. Sekarang kalian sudah resmi bersama, aku tidak bisa apa-apa selain untuk mendukung hubungan kalian.
“Aku harap kamu tidak syok mendengarnya, Yeemi-a...” ucap Yejin lagi. aku mengangguk pelan, menurut layaknya anak ayam.
.
.
.
“Kami....
.
Putus.”
.
.
.
Aku terhenyak.
Aku bingung. Di satu sisi, aku merasa sedikit bahagia, di sisi lain aku merasa sedih untuk Yejin.
Ini semua tidak benar, aku harusnya berada pada perasaan kedua, sedih untuk Yejin.
“Yejin-aa..” aku mengeja namanya pelan.
Tanganku sedang dalam perjalanannya untuk menepuk pundaknya, ia menepisku dan memberiku sebuah senyum hangat.
“Hey, jangan mengasihaniku. Aku tidak apa-apa putus dengannya.”
Yejin selalu seperti itu. Berusaha sok tegar.
“Tapi.. kamu menyukainya dan mengapa ia memutuskanmu?!” nadaku naik satu oktaf. Yejin masih tampak tenang, malah ia memberiku sebuah senyum yang menunjukkan gigi putihnya.
“Bukan seperti itu..Sebenanrnya,...” Yejin menjeda percakapan dan terkekeh sebentar dengan satu tangan menutupi mulutnya. Setelah selesai terkekeh sebentar, ia berucap.
“akulah yang memutuskan dia.”
Aku kaget.
Siapa yang tidak akan kaget jika mendengar Yejin berbicara semua itu?
Dia menyukai Myungsoo dan dia memutuskannya begitu saja.
“Yejin-a.. Wae?” Aku bertanya, tidak sengaja menaikkan nadaku sedikit.
Ia membalasku dengan sebuah senyuman.
“akan sulit bagimu untuk mendengarnya Yeemi-a..”
Aku terdiam.
Kadang, Yejin memang sulit untuk dimengerti. Meskipun ia suka berbicara blak-blakan, pada beberapa waktu, aku tidak bisa mengerti pemikirannya yang susah ditebak.
“Kamu memang tidak menyadarinya, Yeemi-a.”
Lagi-lagi ia memandangku dengan wajah itu. Wajah tak berwarnanya. Ia tampak seperti kehilangan jiwanya jika terus memberiku wajah seperti ini.
“Karena sejak awal, motifku mendekatimu bukanlah Kim Myungsoo.” Lanjutnya.
“Aku menyukai Myungsoo adalah sebuah kebohongan.” Lanjutnya lagi.
Aku melongo. Apa telingaku salah mendengar?
Dan aku sama sekali tidak menyadari, kalimat selanjutnya yang ia ucapkan membuat sensasi tersambar petir di siang bolong ke seluruh tubuhku.
“Sejak awal, yang kusukai adalah kamu Yeemi-a, bukan Myungsoo.”
Heeii
Aku kembali membawa ff plot twist (Again) hehe
Maap yaa yg kecewa krna nggak ada momen Myungsoo di sini. Sedikit yuri siih tapi Yeeminya normal kok hehe
Jadi..Readers..Aku bawa sebuah kabar nih.
Sebuah ffku (Fight for This Unrequited Love) bakalan dinovelin. kerjasama sama The Dreamersradio dan Gagas Media.
Kpop Dream and Love
Minta dukungannya yaa readers. Semoga project ini lancaar.
Oiya, selain ffku, ada ff 3 ff lainnya. Ff Be The Last Love, Dont Call Me Choi, sama Iam (not) Princess.
Jangan lupa, kalo udah terdistribusi di pasaran beli yaaa. Insyaallah nggak matok mahal-mahal kok ;D
Sekian, Terimakasih :))