home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Letter

Letter

Share:
Author : kaebsong
Published : 04 Jul 2014, Updated : 11 Aug 2015
Cast : kim taehyung, shin nara, park jimin, kim jung hwa, park yura, oc
Tags :
Status : Complete
2 Subscribes |20970 Views |13 Loves
Letter
CHAPTER 5 : Why?

V pergi ke loker untuk menyimpan jaket dan barang lainnya.

“oh, surat?”

 

“have a nice day Kim Taehyung. Fighting! :D“

 

“hahaa. Apa aku masih bisa mendapatkannya besok? Semoga saja. Ini membuatku penasaran” ucap V.

V pergi ke kelasnya sambil membawa surat itu dan tersenyum.

 

“huffft..untung tidak ketahuan...hampiirr” hela Nara sambil mengelus dadanya

“hai! Apa yang kau lakukan disini?”

“Jung Hwa sayang..kau seperti tidak tau kelakuanku saja”

“hehehe..kau kenapa?”

“aku hampir saja ketahuan saat V datang”

“hahaha. Keberuntungan di pihakmu nyonya Shin”

“yah..semoga” ucap Jung Hwa. “aku duluan ya, aku mau mengumpulkan tugas ke ruang guru”

“astaga! ada lagi? Berapa banyak?” tanya Nara.

“aissh..bukan! ini tugas IPA punya Mi Woo”

“ooh..oke oke”

 

Nara berjalan ke kelas. Ia berpas-pasan dengan Jimin

“yya..Nara-ah. Kau melihat Jung Hwa?”

“lihat”

“dimana?”

“dihatimu tuan Park” Nara tertawa setelah meledek Jimin

“dasar kau ini..kalau ada sapu disini, sudah kulempar kau” rutuk Jimin

 

Nara tersenyum. “yasudah. Aku ke kelas duluan. Aku pergi dulu” Nara melambaikan tangannya

 

***

 

Pelajaran olah raga. Nara bermain tennis dengan Lee Jon.

“ayo Nara, kau pasti bisaa!” teriak Jung Hwa. Disamping Jung Hwa, duduklah Jimin.

“oh? Jadi Nara bersekolah disini?” tanya V baru datang

“kau baru tau?” Jimin tanya balik. V mengangguk.

“dia murid baru ya? Atau aku saja yang tidak pernah liat dia?”

“mana ku tau. Yang jelas, dia sangat hebat” ucap Jimin

“iya benar! Dia bisa melakukan semuanya dengan baik” sambung Jung Hwa.

“beanrkah? Wah..hebat sekali”

 

Tidak terlalu lama, Nara memenangkan permainan itu. Nara berjalan disamping Lee Jon.

“kau hebat Jon”

“terimakasih, tapi kau lebih hebat”

“ahaha,,tidak usah memuji ku seperti itu. Aku tidak suka”

“oh..baiklah”

“kalau begitu..aku ke ruang ganti dulu. Aku kepanasan” Lee Jon menggerakan tangannya sebagai kipas

“baiklah...aku juga mau ke tempat temanku. Bye”

 

Saat Nara menuju tempat Jung Hwa, terlihat V bersama nya. Jangan lupakan Jimin.

“wah! Nara! Kau hebat sekali!” ucap Jimin

“hahha..lihat tunanganmu itu..jadi cemburu”

Jimin melihat Jung Hwa mempoutkan bibirnya. Jimin mendekatkan wajahnya ke Jung Hwa. Bibirnya hampir menyentuh bibir Jung Hwa

“yyak! Kau mau apa?” teriak Jung Hwa kaget

“mau mencium bibirmu”

“apa? Kenapa?”

“siapa suruh kau mempoutkan bibirmu itu” goda Jimin

 

Nara hanya bisa melihat mereka berdua dengan malas. Begitu juga dengan V.

“ah..bisa-bisa aku mengganggu kalian. Aku duluan. Bye. Bye Nara” ucap V

“ah..ya V” balas Nara

Nara yang awalnya merasa malas menjadi diam melihat V menjauh pergi. “kenapa dia pergi sih? Hufft..” gumam Nara.

“yasudah...aku duluan juga. Bye” Nara pergi ke kelasnya.

 

Saat memasuki kelas, ia melihat Yura lewat. Nara tersenyum padanya. Tapi Yura hanya diam tanpa memperdulikan Yura.

“iss..apa-apaan dia?! Jelas-jelas dia melihatku tersenyum. Sombong sekali”

 

***

 

“Nara-ah! Tunggu!” pekik Jung Hwa

“ah..ada apa?”

“ini..ada undangan untukmu. Ketua kelas memberikan undangan ini tadi, tapi kau sudah keluar duluan”

“maaf..undangan apa ini?”

“baca saja sendiri. Aku tidak dibayar untuk membacakannya”

“yya!”

 

Nara melihat isi undangan itu

“camping kelas 11? Dari 11 A sampai kelas 11 B?”

“yap! Kau ikut? Aku mohon..ikutlaah”

“akan ku pikirkan dulu. Aku akan mengirimimu pesan nanti”

“baiklah..jangan lupa. Datang jam 7 malam. Kumpul di aula”

“oke”

 

Nara berjalan pulang. baru berjalan beberapa langkah saja, ia merasa ada yang mengikutinya. Karena risih, ia pun melihat kebelakang

“yya! Kenapa kau mengikutiku?”

“aku mangikutimu? Yang benar saja! Aku ingin ke kedai itu” tunjuk Jung Hwa

“untuk apa?”

“ya untuk persediaan camping nanti. Kau kira bisa bertahan hidup tanpa makanan huh?”

“oh iya! Kau kan ratunya makanan. Hehehe”

 

***

 

Jam menunjukkan pukul 7 malam. Siswa kelas 11 berkumpul di aula. Nara berdiri di samping pintu masuk aula. Ia menunggu Jung Hwa

“aish..lama sekali. Ini hampir mulai”

 

PUK

 

“Omo! Yyak! Kau mengagetkanku!” Nara terkejut saat Jung Hwa menepuk pundak Nara

“ahaha..maaf. uhm..sepertinya sudah rame. Bagaimana kalau kita mencari tempat duduk saja?”

“benar juga. Ayo”

 

Mereka menemukan kursi kosong. Mereka duduk dan menunggu pembina untuk berceramah..lebih tepatnya berbicara di depan aula. Nara memandang se isi aula.

“hey..itu Jimin bukan?” tunjuk Nara

“ah ya! Jiminnie~!”

Nara melongo saat Jung Hwa memanggilnya dengan sebutan Jiminnie.

“apa? Jiminnie? Sejak kapan?”

“sejak semalam”

“....huaahahaahaha!” tawa Nara meledak seketika

“apa yang salah?”

“itu menggelikan sekali! Hahaha”

 

Jimin datang ke arah Jung Hwa dan Nara.

“apa yang dia tertawakan?” tanya Jimin

“entahlah..dia kan aneh. Sama seperti V”

“yya! Jangan samakan aku dengan V!” bantah Nara

“kenapa namaku disebut-sebut?”

 

“oke..semua makhluk abnormal berkumpul menjadi satu” pikir Nara

“tidak..hanya bercanda”

“oohh”

 

“ehem...selamat malam. Saya akan membina kalian selama camping. Ada yang ingin bertanya?” ucap Minhyuk saem.

 

“saem, berapa lama kita camping?” tanya Zelo

“itu saem juga belum tau. Tapi yang jelas kalian siap-siap saja”

 

“uhmm.. saem, kita camping dimana?” tanya Hyorin

“di pantai Haeundae, dekat Busan. Kira- kira kita akan sampai agak lama”

 

Semua murid bersorak, karena sudah lama tidak ke pantai karena tugas yang menghantui mereka beberapa bulan ini

 

“sst..Jung Hwa.. siku mu kotor” ucap Nara

“ah mana?” Jung Hwa mengangkat tangannya

 

“ya, Jung Hwa?”

“ah...apa?” Jng Hwa mendadak diam. Seluruh siswa melihat ke arahnya

“kau..mau bertanya apa?”

Jung Hwa terdiam. Ia baru sadar kalau ia di kerjai oleh Nara. Sedangkan Nara menahan tawanya

“ah..tidak Saem..tadi siku ku kotor..itu saja”

“baiklah..”

 

Nara terkejut..kenapa Minhyuk Saem tidak geram? Biasanya jika ada murid seperti itu, dia pasti dimarahi habis-habisan. Walau itu sepele.

“sial..padahal aku ingin dia di soraki oleh seisi siswa di aula..dasar” gumam Nara.

“hey..kau mengerjaiku, tapi tidak beruntungkan?” ledek Jung Hwa

“diamlah”

“kau kurang beruntung. Hahha”

 

***

 

Perjalanan ke Pantai memang Haeundae memang jauh. Mereka menaiki bus. Sebentar lagi akan berangkat.

 

Nara duduk sendirian.

“maaf ya Nara-ah..aku duduk dengan Jimin. Selamat menikmati masa sendirimu ituu” ledek Jung Hwa

“yaya..apa kata mu saja” jawab Nara

“teman macam apa dia.” Gumam Nara

 

Nara memasang headset dan memutar lagu. Seseorang duduk di sebelahnya

“hai..” sapa orang itu. Nara tidak mendengarnya. Lantas orang itu mencopot salah satu headset nya

“hai Nara-aah!” teriak V

“Omo! Kau ! jangan teriak-teriaak!”

“kau yang salah..aku sapa, kau diam saja”

“mana ku tau! Aku kan sedang dengar lagu”

V menatap Nara tajam. Sontak membuat Nara menunduk.

 

“apa?” tanya Nara

“tidak. ternyata kau bisa juga marah ya” Nara mengangkat kepalanya

“apa kau bilang? Hey..aku ini manusia, pasti bisa” ucap Nara enteng.

 

***

 

Selama perjalanan..Nara dan V hening. Nara memutuskan untuk berbicara.

“V, boleh aku bertanya?”

“uhm..apa?”

“ku dengar kau berpacaran dengan..Park Yura?” Nara tercekat saat menyebutkan nama Yura

“hmm..memang kenapa?” datar V

“tidak..aku hanya bertanya saja..meurut ku kalaian cocok” ucap Nara. Sebenarnya di dalam hati Nara, Nara merasa tersakiti sendiri. Ia sendiri merasa bodoh, untuk apa bertanya begitu

 

“bisakah kau tidak menanyakan hal itu? Aku bosan” V mengalihkan pandangannya.

“ahh..maafkan aku” Nara menunduk . “apa aku salah bicara?” batinnya.

 

V bermain game di ponselnya. Ia merasa bahunya berat sebelah.

“ahh..dia tidur. Ternayata kalau dilihat lebih dekat, dia manis juga. Ah? Kenapa aku mengingat surat itu?”

 

 

Please gimme your love and comment ^^

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK