Malam itu, rooftop yang awalnya kosong dan biasa digunakan sebagai gudang berbeda. Suasana yang biasa-biasa saja berubah menjadi seperti berada di istana. Dengan red carpet yang tergelar, lampu-lampu yang menerangi setiap sudut rooftop itu. Disebelah kiri dan kanan red carpet terdapat lampu yang bergelantungan. Di depan red carpet terdapat meja yang dialasi dengan kain putih. Meja yang dihiasi oleh beberapa mawar merah serta lilin.
Pelayan-pelayan segera mengantarkan makanan kemi sesuai dengan makanan kesukaan kami. Seungho oppa yang memesan semua ini tadi siang. Suengho oppa dengan Lambchopnya, G.O oppa dengan chicken steaknya, Lee Joon oppa dengan Chicken Blues, Thunder oppa dengan Spaghetty bolognise, Mir oppa dengan Beef Royal Plate dan aku dengan Salmon sushi with avocado.
" Jal meok ge sseum ni da " Ucap Mir Oppa.
" Jal meok ge sseum ni da " Ucap kami serempak.
Suasana ketika makan berubah sedikit canggung. Mungkin karena mereka menikmati makanan mereka, mereka lebih fokus ke makanan mereka. Beberapa saat kemudian ketika selesai makan aku menjauh dari mereka. Aku ingin menelepon appa'ku yang belum ada kabarnya.
" Kau menelepon Sehun?" Lee Joon oppa bercanda
" Anio oppa, aku menelepon appaku. Tapi belum ada jawabannya dari tadi."
" Mungkin appamu sedang sibuk Jieun-ah. "
" Arraseo Oppa"
Kami bergegas pulang, pertama seungho oppa mengantarku lebih dahulu.
" Kamsahamida oppa. Good night! " Ucapku pamit
Mereka tersenyum dan menungguku masuk terlebih dahulu baru pulang ke dorm. Aku langsung menuju ke kamarku. Room Sweet Room. Kucek handphoneku. Marcella meneleponku berkali-kali.
" Omo. Aku lupa."
Aku segera menelepon Marcella. Namun tak ada jawaban karena mungkin dia sudah tidur. Ranjangku telah menungguku untuk tidur. Langsung saja aku naik ke ranjang dan langsung tidur.
*Keesokan harinya.*
" Nona.. Sampai kapan kau bisa bangun sendi..." Kim Ahjumma berhenti sebentar karena melihatku sudah berseragam.
" Aku sudah bangun ahjumma. Hahaha.. "
Aku langsung turun kebawah dan menyantap sarapanku. Kuteguk susu yang berada di sampingku. Pengawal Park menjemputku di meja makan untuk segera kesekolah. Mau tak mau, aku mengikuti Pengawal Park. Hatiku sudah bercampur aduk memikirkan kejadian kemarin.
" Apakah itu akan terjadi lagi hari ini?" Gumamku
" Apa nona?" Pengawal Park ternyata mendengarku
" Anio. Kita langsung kesekolah saja. Kajja."
* Kirin Art School *
Semakin banyak orang yang menatapku dengan pandangan sinis. Sebagian dari mereka juga berbisik-bisik. Sebagian dari mereka mengejekku " Cewek Tengik ". Luhan yang melihat itu langsung datang dan menarik tanganku. Kami sampai di sebuah ruangan. Ruangan latihan lebih tepatnya. Hatiku seperti pacuan kuda saat itu. Bagaimana Luhan bisa menarikku? Bagaimana ia kenal denganku? Banyak pertanyaan lainnya muncul di benakku.
" Aku hanya menolongmu. Namaku Luhan. Kau pasti Jieun anak kelas 1-1 kan? "
Aku hanya mengangguk pelan karena tak tahu akan bicara apa.
" Apakah kau tak bisa bicara? Aku sekelas denganmu. Senang mengenalmu Jieun-ah." Katanya sambil mengacak rambutku pelan dan pergi
Hari ini mungkin akan jadi hari yang paling menyenangkan. Luhan menjadi teman baruku. Walaupun dia belum bilang akan menjadi teman baruku, aku telah menganggapnya temanku hahaha. Aku langsung memasuki kelasku. Sehun keluar bersama key untuk bertemu denganku.
" Darimana kau? Kenapa baru masuk kelas sekarang? Aku tadi mencarimu tau?" Key bertanya
" Gomawo sudah mencariku. Aku tadi bertemu dengan Luhan. "
" Apa yang kau lakukan dengannya? " Tanya Sehun penasaran
" Dia menyelematkanku dari ejekan yang kuterima pagi ini."
Sebelum masuk ke kelas, Sehun mengingatkanku agar aku berhati-hati dengan trap hari ini.
" Aku akan mengeluarkan sisiku yang lain Sehun-ah. Jadi jangan terkejut nantinya." Jawabku dengan tawa iblis.
Jam pelajaran sudah berlalu, belum ada trap di jam ini. Luhan mengajakku untuk makan bersama sewaktu istirahat nanti bersama rombongan dia.
" Mianhae Luhan, aku tidak bisa."
" Waeo Jieun? Sehun juga ikut."
" Anio Luhan aku merasa belum cocok dengan rombongan kalian. Nanti aku pasti akan jadi trending topic nantinya. "
Aku langsung menuju kantin dan mengambil makananku. Hari ini menunya Salmon, Bayam dan Sup Jagunng. Aku hanya mengambil bayam dan sup jagung karena jika lidahku menyentuh sedikit salmon bisa-bisa aku sesak nafas dan nyawaku melayang. Aku mengambil tempat duduk yang biasa kutempati bersama Key dan Taemin. Tiba-tiba member exo berdatangan menuju mejaku dan duduk disana.
" Yak! Apakah tidak ada meja lain selain disini? " ujarku. Semua pasang mata melihatku.
" Kau Yeoja Jieun-ah. Suaramu kebesaran. Makanlah daging sedikit. Pantesan kau kurus." Ujar Chen
" Kau mau aku mati? "
" Mianhae, aku tak tahu kalau kau alergi.
Tiba-tiba, Ahn Jae Hyun mendekati meja kami. Aku yakin pasti dia akan cari masalah. Tepatnya, tidak. Dia melewati meja kami. Setelah selesai makan kami duduk disana dan bercanda. Ahn Jae Hyun tadi yang melewati meja kami langsung menghampiri meja makan kami sambil memukul meja.
" Apakah kalian bisa makan dengan tenang bersama gadis tengik ini?"
" Yak! Kau tidak pernah berkaca? Kaulah yang tengik. " Ujarku marah.
" Kau hanya bisa menindas. Dan kesalahan terbesarmu adalah menindas yeoja. Kau hanya berani terhadap yeoja? " jawabku emosi
" Kau tidak pernah diajarkan sopan santun terhadap yeoja dari orangtuamu?" Jawabku meninggikan nada bicaraku.
Semua orang melihat kearahku. Ahn Jae Hyun hanya terdiam. Tepat, bel berdering semua orang yang tadinya melihat kami pergi menuju kelas masing-masing.
" Kau tidak boleh begitu Jieun-ah. Kau yeoja. " Ucap Suho
" Aku tidak suka ditindas. " Jawabku yang masih emosi dan segera meninggalkan mereka.
Sehun, Key, Taemin dan Luhan mengikutiku masuk ke kelas. Hari ini Liu Soensaengnim lagi sakit sehingga pelajaran kali ini dikosongkan. Ahn Jae Hyun masih terpaku di mejanya.
" Kau cukup hebat Jieun-ah " Ucap Chanyeol
" Go.. Gomawo.. Chan.. Chanyeol'ssi."
" Panggil aku Chanyeolnie seperti yang lain."
" Aku juga mau dipanggil dengan khas. Panggil aku Bacon. " Kata Baekhyun
" Anio, bacon terdengar aneh. Aku akan panggil kau Baekhyunnie. "
Pelajaran Liu Soensaengnim memang yang terakhir. Bel pulang berbunyi. Semua orang telah keluar dari kelas kecuali Ahn Jae Hyun yang masih terpaku dimejanya.
" em.. Mianhae Jae Hyun. Aku tadi emosi."
" Anio, aku memang salah. Sore ini ada acara?"
" Anio, wae?"
" Bisakah kau datang ke cafeku? Minta nomormu. Nanti aku sms'kan alamatnya."
Tanpa berpikir aku langsung memberinya nomor teleponku. Dia langsung keluar dari kelas dan begitu juga denganku. Hari ni Seungho oppa yang menjemputku. Tak lupa bersama oppa-oppa yang lain. Banyak teriakan histeris fans disana. Banyak juga flash kamera yang digunakan untuk memfoto mereka. Mir oppa berusaha keluar dari rombongan untuk menjemputku tapi gagal. Lee Joon Oppa melambaikan tangannya kepadaku. Akhirnya aku masuk ke rombongan itu. Thunder Oppa langsung menarik tanganku dan masuk kedalam mobil.
" Bagaimana fans kami Jieun-ah? Banyak bukan? Seperti semut yang memakan sebuah permen yang besar."
Aku hanya mengangguk pelan karena masih terkejut dengan tindakan Thunder oppa. Seungho oppa mengantarku kerumah terlebih dahulu. Semua orang melambaikan tangan mereka kearahku kecuali Thunder Oppa yang kembali bersikap dingin.