home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > THUNDER UNDER THE MOONLIGHT

THUNDER UNDER THE MOONLIGHT

Share:
Author : lugvrls
Published : 17 Jun 2014, Updated : 20 Nov 2014
Cast : EXO - LU HAN BAEK HYUN SE HUN F(X) - SULLI APINK - BOMI HA YOUNG INFINITE - L MISS A - JIA
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |24401 Views |4 Loves
THUNDER UNDER THE MOONLIGHT
CHAPTER 5 : SHOULD I ?

Lu Han bangun dari duduknya dan menghampiri seorang barista yang sedang sibuk dengan beberapa bahan dihadapanya. Beberapa pegawai lain juga tengah sibuk didapur. Ada juga yang masih mendekorasi tempat ini. CJ Coffee dikawasan Hongdae akan dibuka beberapa hari lagi. Dan persiapanya sudah mencapai 90%. Lu Han hanya perlu melihat kembali apa saja yang dirasa masih kurang.

“Min Seok-ssi , jenis menu apa yang paling disukai para gadis?” Tanya Lu Han pada seorang barista yang tampak sibuk dengan alat-alat pembuat kopi dihadapanya.

“hmm , ku rasa ice coffee blend seperti frappe caramel,frappe hazelnut,ice cappucino , dan semacamnya. Rasanya sangat menakjubkan meski pada sedotan pertama” jelas Min Seok.

“kalau begitu buatkan frappe caramel dan antar kesana” Lu Han menunjuk tempat dimana ia dan Jin Ri duduk.

“ne,manager Kim”

Sebenarnya marga ku Choi ,Min Seok-ssi. Bukan Kim. Tapi aku akan tetap menjadi Kim Lu Han sampai Choi Joon hancur. Batin Lu Han. Namja itu tersenyum dan lalu kembali ketempat duduknya.

“kau tidak ke sekolah?” tanya Lu Han pada Jin Ri yang sejak tadi hanya diam menatap keluar jendela.

“bagaimana kau tahu aku seorang pelajar?” Jin Ri tampak terkejut.

“hey , bukankah kau ini temanya Se Hun?” Lu Han tertawa kecil.

“ah , benar juga” umpat Jin Ri. Tapi Lu Han masih dapat mendengarnya.

“aku .. aku lelah karena pesta semalam . Makadari itu aku izin . Hanya hari ini” lanjut Jin Ri. seorang barista bernama Min Seok pun datang dengan frappe caramel pesanan Lu Han. ia meletakanya diatas meja dan lalu kembali. Jin Ri menatap Lu Han beberapa saat.

“untuk ku?”

“tentu saja , this is free. Kau tenang saja” Lu Han tertawa kecil dan kembali pada tablet pc dihadapanya. Membiarkan gadis itu menghabiskan frappe caramelnya sementara ia melanjutkan pekerjaanya.

“Lu Han-ssi” panggil Jin Ri. Lu Han tersenyum dalam hati karena akhirnya gadis itu memanggilnya lebih dulu. Lu Han menaikan kepalanya yang sejak tadi menunduk menatap tablet PC nya.

“kenapa kau tertarik dengan bisnis ini? bukanya kau seorang DJ” tanya Jin Ri.

“memangnya seorang DJ tidak boleh berbisnis,Jin Ri-ssi?”

“bukan begitu. Kau tahu? Saat aku mendengar mu siaran bersama Se Hun aku selalu membayangkan bahwa fashion style mu mungkin seperti kpop idol di airport. Dan ternyata itu benar. Aku pernah melihat mu di givenchy waktu itu. Jujur saja , kau terlihat masih seperti seorang pelajar”

“tidak kah menurut mu itu terlalu mencolok?” Lu Han tertawa kecil merespon pernyataan Jin Ri tentang penampilanya. Jin Ri menaikan alisnya. Tak mengerti.

“aku tahu kau penggemar ku. Tapi memuji ku seperti itu membuat ku merasa tak nyaman Jin Ri-ssi”

Aish ! jinjja. Choi Jin Ri ! kau benar-benar mencolok. Umpat Jin Ri dalam hati.

“ani , bukan begitu maksudku” elak Jin Ri. ia mencoba mempertahankan harga dirinya. Lu Han hanya tertawa kecil menanggapi hal itu.

“maksud ku , kau seperti oppa ku. Oppa ku terlihat seumuran dengan ku jika sedang tidak bekerja. Aku serius.” Lanjut Jin Ri.

“ya ya ya , tetap saja kau penggemar ku”

Jinjja !  namja ini benar-benar memiliki tingkat percaya diri yang tinggi. Gerutu Jin Ri kesal.

***

Byun Baek Hyun terlihat menyusuri koridor sekolahnya dengan malas. Ia masih menggendong backpack nya dan memakai snapback berwarna dark blue dengan tulisan supreme berwarna merah. Sepertinya ia baru datang. Padahal ini sudah jam istirahat. Namja itu sepertinya sengaja datang terlambat. Beberapa orang nampak saling berbisik begitu Baek Hyun melewati mereka. Tentu saja. Ia salah satu siswa populer disekolah ini. Ditambah lagi soal berita rencana pertunanganya dengan Jin Ri. Hampir seluruh sekolah mungkin sudah mengetahuinya. Kedua kaki Baek Hyun terus melangkah hingga akhirnya ia tiba dikantin. Dengan malas ia mengambil piring dan mulai memilih menu makan siangnya. Kantin Kangnam Senior High School mungkin lebih terlihat seperti hotel. Tak heran karena kebanyakan putra-putri konglomerat dan orang berkelas sekolah disini. Tapi tidak sedikit juga yang masuk ke sekolah ini karena beasiswa. Untungnya , sudah jarang murid disekolah ini yang masih bermain dengan kasta seperti dalam drama. Sehingga anak-anak dengan beasiswa tidak merasa terasingkan. Ya , tetap saja 20% dari murid disekolah ini masih ada yang suka mengasingkan murid-murid berbeasiswa dengan alasan perbedaan kasta. Ironis.

Baek Hyun menatap meja disekelilingnya yang hampir penuh. Ia sedikit menghela napasnya dan lalu mengambil ponselnya. Ia menekan panggilan cepat nomor 2 dan lalu seseorang nampak menjawab panggilanya disebrang sana.

“ya ! Byun Baek Hyun , kau benar-benar tidak datang?”

“aku dikantin. Kau dimana? Ku rasa tempat ini hampir penuh”

“jinjja? Aku didekat jendela sebelah kiri . kemarilah”

Baek Hyun menutup panggilanya dan lalu berjalan kearah yang dimaksud. Dari tempat ia berdiri ia dapat melihat seorang namja yang lebih tinggi darinya sedang makan bersama seorang gadis disampingnya. Itu Se Hun dan Ha Young. Entah kenapa tiba-tiba saja hatinya merasa sakit melihat hal itu. biasanya , ia dan Bo Mi makan bersama seperti Se Hun dan Ha Young. Bahkan pernah beberapa kali mereka makan berempat. Seperti double date.

Yoon Bo Mi , kau dimana?. Batin Baek Hyun. Namja itu segera mengambil posisi didepan Se Hun dan meletakan piringnya.

“Ya ! kau pikir kau itu Kim Tan ? bisa datang ke sekolah miliknya dengan se enak nya? ingatlah , kau itu Byun Baek Hyun , Byun – Baek – Hyun ” Se Hun memukul kepala Baek Hyun dengan sendok miliknya.

“Oh Se Hun !” bentak Baek Hyun. Ha Young sendiri hanya tertawa melihatnya.

“berhentilah menonton drama dan lihatlah kenyataan” lanjut Baek Hyun. Ia mendengus sebal dan lalu memulai kegiatan makan siangnya.

“bukan hanya menonton ,kau bisa mengambil pelajaran dari sebuah drama. Memang apa salahnya namja menonton drama? Kau ini sensitif sekali sekarang”

“sudah-sudah. Jangan banyak bicara didepan makanan” Ha Young mencoba melerai kekasihnya dan temanya.

“kemana Jin Ri?” pertanyaan Baek Hyun mebuat Se Hun dan Ha Young saling pandang. Gadis itu tidak menghubungi mereka berdua jadi mereka pikir Baek Hyun tahu soal ini.

“dia tidak masuk. Ku kira kau tahu” jawab Se Hun.

“aish , gadis itu. semalam dia memaksa ku ke sekolah. Keterlaluan” gerutu Baek Hyun kesal.

“Bo Mi datang ke sekolah. Dia ada dikelas” ujar Ha Young tiba-tiba. Perkataan kekasih Oh Se Hun itu sukses membuat Baek Hyun menghentikan kegiatanya dan menaikan kepalanya yang sejka tadi menunduk malas dan mencoba memakan santap siangnya. Gadis itu memang sekelas dengan Ha Young. Sudah seminggu ia tidak datang ke sekolahnya. Seminggu sebelumnya ia datang tapi terus menghindari Baek Hyun.

“aku bertanya padanya dan dia bilang ibunya sakit” lanjut Ha Young.

“ku rasa itu sebabnya dia ada di hotel kemarin” Se Hun menambahkan. Sementara itu Baek Hyun masih diam dan sedikit menghela napas. Ia bangun dari duduknya tanpa menyelesaikan makan siangnya.

“gomawo” ucapnya sebelum benar-benar pergi meninggalkan kantin.

***

Sementara itu , rapat umum pemegang saham di CJ Comapany baru saja selesai. Jia yang merupakan pemegang 25% saham CJ Coffee pun turut hadir disana. Ia nampak keluar dari ruang rapat bersama beberapa pemegang saham lain.

“Jia-ssi” seorang pria paruh baya memanggil gadis dengan kaki jenjangnya itu.

“sajangnim” Jia menundukan sedikit kepalanya dan tersenyum ke arah pria yang memanggilnya. itu Choi Joon. Ia keluar dari ruang rapat bersama putranya, Choi Myung Soo.

“aku mampir ke Hongdae sebelum kemari. Lu Han-ssi benar-benar bekerja keras. Terimakasih atas rekomendasi mu”

 “semoga hasilnya seperti yang sajangnim harapkan” Jia tersenyum merespon pujian dari Choi Joon.

Tak lama kemudian ,seorang pria berusia sekitar 30-an berlari kecil menghampiri Choi Joon. Ia keluar dari ruangan yang sama. Itu sekretaris Park . Dia bisa dibilang tangan kanan Choi Joon. Ia nampak terburu-buru.

“sajangnim , ada yang harus ku bicarakan” tuturnya. Choi Joon pun memilih utnuk berpamitan pada Jia dan meninggalkan gadis itu bersama putranya. Myung Soo yang melihat sekretaris Park sedikit curiga.

Apa ini berhubungan dengan seseorang yang memata-matai ayah?. Batin Myung Soo.

“apa yang terjadi? Sepertinya serius” tanya Jia pada namja dihadapanya. Ia menatap punggung Choi Joon yang semakin menjauh.

“entahlah , ku rasa begitu” keluh Myung Soo.

“maksud mu?” Jia menaikan alisnya , heran. hatinya sedikit bergetar. Entah kenapa ia merasa hal ini berhubungan dengan Lu Han.

Mungkinkah seseorang mengetahui keberadaanya?. Batin Jia.

“Myung Soo-ya , dimana ayah mu?”

Keheningan diantara Jia dan Myung Soo terpecahkan oleh sebuah suara. Itu Byun Tae Hyung. Calon besan Choi Joon.

“appa baru saja pergi bersama sekretaris Park. Sepertinya mereka diruangan appa” jawab Myung Soo dengan sebuah senyuman. Jia menundukan sedikit kepalanya pada Tae Hyung mengingat pria itu seumuran dengan Choi Joon dan juga presdir dari World Hotel. Hotel milik keluarga Byun yang akan melakukan akuisisi dengan LOU Hotel setelah pertunangan Baek Hyun dan Jin Ri.

“ah geurae. Ngomong-ngomong , Jia-ssi semakin cantik saja”

“ne?” Jia nampak tercengang beberapa saat. Namun pria itu tidak terlalu menghiraukanya dan langsung beranjak meninggalkan Jia dan Myung Soo.

“daebak ! Tae Hyung Ahjussi jinjja daebak” Myung Soo tertawa geli. Sementara Jia menatap namja dihadapanya dengan tatapan heran.

“wae?”

“kau tidak tahu? Dia itu .. seorang duda. Wajar saja jika tingkahnya seperti itu”

“ah...” Jia mengangguk tanda mengerti.

“mau makan siang bersama?” tawar Myung Soo.

“menurut mu aku menolak?”

***

Baek Hyun berlari menyusuri koridor sekolahnya. Ia nampak terengah-engah namun keinginanya untuk segera menemui gadisnya lebih besar daripada rasa lelahnya berlari dari kantin. Ia lalu menghentikan langkahnya disebuah kelas dengan tulisan 12-B diatasnya. Itu kelas Ha Young. Kelas yang juga dihuni oleh Yoon Bo Mi. Ia memegang dinding dekat pintu kelasnya dan mencoba mengatur napasnya yang tidak beraturan. Dari luar ia dapat melihat Bo Mi yang duduk sambil menatap keluar jendela. Pandanganya nampak kosong. Baek Hyun memandang gadis itu dengan tatapan sendu. Namun, hatinya sedikit tersenyum bisa melihat gadis itu lagi.

Setelah dirasa napasnya sudah cukup stabil , Baek Hyun pun memasuki kelas 12-B sambil membawa sekotak susu siap minum rasa strawberry kesukaan Bo Mi. Beberapa murid yang ada dikelas menatap Baek Hyun sambil berbisik. Mereka jelas tahu bahwa hubungan Baek Hyun dan Bo Mi sudah berakhir.

“kesukaan mu” Baek Hyun berdiri disamping meja Bo Mi sambil meletakan bawaanya. Gadis itu tentu saja menyadari kehadiran Baek Hyun. Ia sedikit tersenyum dan mengambil kotak susu itu. sikapnya sungguh berbeda. Tidak seperti di hotel kemarin. Ia tampak begitu angkuh. Bo Mi sepertinya merindukan sosok itu , Byun Baek Hyun.

“mau pergi ke suatu tempat sepulang sekolah?” tanya Baek Hyun.

“kemana?” Bo Mi membalikan wajahnya dan membalas tatapan mata Baek Hyun yang sejak tadi hanya tertuju padanya. Gadis ini sepertinya benar-benar merindukan Baek Hyun. Begitupun dengan Baek Hyun.

“nanti kau tahu. Aku akan menunggu mu diparkiran” Baek Hyun mengacak rambut Bo Mi dan lalu keluar dari kelas meninggalkan gadisnya. Hatinya bergetar karena sejak tadi menahan kepedihan yang ia rasakan. Kepedihan yang muncul ketika ia mengingat malam itu. malam dimana ia memutuskan hubunganya dengan Yoon Bo Mi. Gadis yang dicintainya.

“bukanya kalian sudah putus?” seorang gadis dikelas Bo Mi bertanya dengan nadanya yang angkuh. Bo Mi hanya diam dan tak menjawab. Ia sedang tidak ingin bicara dengan siapapun. Lagi pula , ia tidak tahu harus menjawab pertanyaa tadi dengan jawaban seperti apa.

“aigoo , baru menjadi pacar Byun Baek Hyun saja sudah begitu sombong. Yang benar saja” gadis tadi berjalan keluar kelas bersama teman-temanya sambil menggerutu kesal.

***

Sebuah mobil berwarna putih nampak berhenti didepan sebuah gerbang rumah yang sangat besar. Rumah itu milik keluarga Choi Joon. Ini pertama kalinya Lu Han kesini. Ia bersama Choi Jin Ri. Ia berjanji akan mengantar gadis itu dan ia menepatinya.

“terimakasih atas tumpanganya” Jin Ri tersenyum simpul ke arah Lu Han. sedikit tersipu.

“hmmm , kita bertemu lagi lain kali”

“lain kali?” Jin Ri mengerutkan dahinya.

“tentu saja. Memangnya kau tidak mau bertemu dengan ku lagi?”

Jin Ri diam beberapa saat. Ia tidak tahu harus menjawab ‘ya’ atau ‘tidak’. Jika ia menjawab ‘ya’ , rasanya akan terlalu mencolok jika ia memang ingin bertemu dengan namja ini lagi. Tapi , jika ia menjawab ‘tidak’ , ia takut malah akan kehilangan kesempatan untuk bisa bertemu namja ini lagi. jujur saja , secara fisik Lu Han memang sangat tampan dimata Jin Ri. Ditambah lagi , Jin Ri suka sifat Lu Han yang sulit ditebak. Dan baginya itu menyenangkan.

“keurom. Kita pasti bertemu lagi” Jin Ri tersenyum simpul dan lalu bergegas keluar dari mobil milik Lu Han. namja didalam mobil itu membuka sedikit kaca mobilnya dan melambai ke arah Jin Ri. gadis itu berharap pipinya tidak memerah. Jika sampai merah , matilah dia.

Sepertinya ,aku menyukainya. Batin Jin Ri.

 

TO BE CONTINUE...

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK