home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > MY PROTOTYPE GIRL

MY PROTOTYPE GIRL

Share:
Author : rainyrain
Published : 17 Jun 2014, Updated : 04 Aug 2014
Cast : DO KYUNG SOO-KIM JI WON-BYUN BAEK HYUN-SEO YU NA-LEE HA YI-MIN YOON GI
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |9683 Views |3 Loves
MY PROTOTYPE GIRL
CHAPTER 3 : Hey, My Teacher..!

TITLE              : MY PROTOTYPE GIRL

AUTHOR        :  ZAHRA aka SONG JI HYE (@ZAHRA_RAINYRAIN)

GENRE            : SCIENCE FICTION, FANTASY , ROMANCE, ETC.

LENGHT         : SHORTSTORY

RATING          : PG-16

MAIN CAST   : KIM JI WON as CHOI ARIA

  DO KYUNG SOO (EXO) as CHOI KYUNG SOO

  BYUN BAEK HYUN as KIM BAEK HYUN

  SEO YU NA_AOA

  LEE HA YI (LEE HI)

  MIN YOON GI _BTS (SUGA) as MIN SUGA

DISCLAIMER : Cerita murni dari saya pribadi,tokoh milik tuhan YME. kesamaan nama, tempat, alur, sungguh diluar ketidaksengajaan. NO BASH. NO COPAS. Saran dan kritik diterima asal dengan bahasa yang sopan. Tengkiyu. ^^

Happy read ^^

PART 3

“Suga?”

“jangan menggangu Aria, dia kini adalah muridku.”

“muridmu? Apa maksudmu..? dan kau sudah mengenal Aria?”

“aku sudah mengenalnya saat di Caffe. Baek Hyun tak menceritakannya padamu? Dan Aria memang muridku. Karena aku lah guru lukis di tempat ini..”

“mwo..?” Kyung Soo kembali terkejut. ‘ratusan tempat kursus di kota ini. Mengapa Kim Baek Hyun mendaftarkan Aria ke tempat kursus ini? Suga? Ah! Bocah tengik. Dia itu menyebalkan.’ Batin Kyung Soo.

“jangan terlalu terkejut. Aku memang terkenal karena kenakalanku di kampus. Tapi aku juga mempunyai nilai seni yang tinggi. Baik-baiklah padaku, aku akan mengajari adikmu dengan baik.”

“sshh.. kau!”

“Suga? Kau jangan bicara seperti itu pada Kyung Soo. Dan kau Kyung Soo. Kau tak perlu khawatir. Aku masuk.” Ujar Aria dengan ketus, lalu masuk kedalam sebuah ruangan yang terletak tidak jauh dengan tempat Kyung Soo berdiri.

“aku ragu dia itu adikmu. Kalian tidak mirip. Aria pun tak memanggilmu oppa. Bersikap manis lah seperti Aria, mungkin aku akan memikirkan cara untuk memaafkanmu,”

“cih! Seharusnya aku yang berkata begitu.” Tukas Kyung Soo kesal. Masih teringat dengan jelas saat ia bertengkar dengan Suga yang dituduhnya berselingkuh dengan kekasihnya. Entah itu benar atau tidak, namun sampai detik ini hubungan mereka tidak baik.

***

23, FEB , 2013

Kyung Soo duduk diantara cairan bewarna-warni di ruangan laboratorium kimia milik temannya. Jika melihat tentang itu, ia kembali teringat akan Aria. Aria kau sedang apa?

“Kyung Soo? Bagaimana dengan percobaanku yang ini..?” suara seorang wanita membuyarkan lamunan Kyung Soo. Kyung Soo menoleh. wanita itu tersenyum sambil memperlihatkan kelinci berkepala kucing yang katanya adalah hasil percobaanya. Kyung Soo mundur beberapa langkah. Ia bergidik,  aneh.

“ap-apa itu? kucing? Atau kelinci?”

“mm. Aku menyebutnya Mimi. Percobaanku yang belum sempurna. Aku menginginkan binatang ini berkepala kucing, bertubuh kelinci dan berekor seperti monyet. Pasti akan heboh. Benar kan Kyung Soo?”

“Hah? Are you crazy girl?”

“come on! Kyung Soo! This is eksperimen. Just eksperimen!” gadis itu sedikit menaikkan nada bicaranya. Kyung Soo masih tak percaya gadis ini bisa membuat percobaan aneh seperti ini. Gadis yang di temuinya di New York. Dia Lee Ha Yi. Ia baru saja bertemu dengannya secara tak sengaja di sebuah restoran jepang seminggu yang lalu.

“hm. Ok. Kyung Soo, aku akan bertanya sesuatu hal padamu.” Ha Yi memulai pembicaraan setelah percobaannya itu ia simpan di dalam lemari besi silvernya.

“mwo~a?’

“tentang pertama kali kita bertemu di New York.” Jawab Ha Yi. “mm. Kotak besar yang waktu itu kau bawa, aku melihat sebuah lambang khas yang tertera di kotak itu.” lanjutnya. Kyung Soo mentap Ha Yi dengan tatapan cemas. Mungkinkah dia tahu?

“bukan apapun, Ha Yi. Itu hanya barang biasa yang dipesan Dad.”

“Really? Mungkinkah appa mu memesan barang ke sebuah Laboratorium Denville.?” Selidik Ha Yi. Kyung Soo beranjak dari tempat duduknya.

“sebutkan barang apa yang kau ambil, atau aku akan melaporkanmu pada kepala peneliti New York.” Ancam Ha Yi. Kyung Soo menghentikan langkahnya. Ia menatap gadis itu yang sudah bertolak pinggang di belakangnya. Sedetik kemudian gadis itu tertawa terbahak-bahak.

“your so funny, jika kau melihat wajah kaget mu di cermin kau pun akan tertawa.. hahaha..” Ha Yi tertawa renyah. “tenang saja Kyung Soo. Itu kan privasi mu. Aku tak akan memaksamu untuk memberitahuku.. siapapun boleh mengambil apapun dari laboratorium itu kan?” lanjut Ha Yi masih dengan tawa yang keras. Kyung Soo menghela nafas lega. Kemudian menghampiri gadis itu.

“mm. Ha Yi. Laboratorium itu bukan laboratorium biasa. Tempat itu tak bisa di kunjungi oleh sembarangan orang..” ujar Kyung Soo dengan nada dan tatapan serius. Ha Yi menghentikan tawanya. Wajahnya yang semula ceria terdiam seketika. Ia menatap Kyung Soo yang serius menatapnya.

“ya, laboratorium itu tak bisa di kunjungi oleh sembarangan orang, kecuali..”

“kecuali apa..?” Ha Yi tampak penasaran.

“kecuali orang tampan di atas rata-rata seperti aku.. hahaha..”  Kyung Soo tertawa puas telah mengerjai gadis bermata sipit itu.

Kraaak!!

Ha Yi menginjak kaki kiri Kyung Soo dengan keras, lalu meninggalkannya. Kyung Soo mengerang kesakitan.

“itu tidak lucu Kyung Soo!” teriak Ha Yi marah. Kyung Soo pun berlari untuk menghentikannya.

“tapi aku serius. Maksudku, hanya orang yang mempunyai surat izin dari Dad yang bisa masuk ke laboratorium itu,” seru Kyung Soo yang tak bisa mengejarnya, Ha Yi menghentikan langkahnya. “karena Dad lah yang mempunyai laboratorium itu. kau mungkin tak akan mengenali siapa Dad. Tapi ia adalah Professor.” Lanjut Kyung Soo.

“Professor. Choi? Ayahmu... Professor Choi Kyung Soo Jin?” tebak Ha Yi. Kyung Soo membelalak tak menyangka Ha Yi mengenali ayahnya.

***

Seoul. 1. Mar . 2013

‘aku Aria. Masih tetap sebuah boneka..

Masih hanya Kyung Soo yang tau semuanya..

Masih banyak ribuan  jaringan kabel di balik kulitku..

Masih tak bisa merasakan dingin atau panasnya suhu.

Jika boleh memilih, aku akan memilih menjadi manusia.

Yang mempunyai berbagai macam perasaan

Makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuhku akan berubah menjadi butiran pasir yang keluar melalui hidungku.

Semakin banyak yang ku makan, banyak pula pasir yang kuhasilkan..

Bagaimana jika ada orang yang tahu? Kyung Soo, aku takut.’

Aria menatap kosong ke arah seorang pria yang sedang bermain biola. Tampak seperti malaikat yang turun ke bumi tanpa sayap. Kini pria itu menyadari ada yang memerhatikannya. Ia tersenyum dan menghampiri Aria.

“selama ini kau sakit? Kau seperti tak mempunyai tatapan layaknya manusia normal.”

“ah? Aku tidak apa-apa.”

“kau harus lebih rajin berolahraga dan makananlah yang teratur. Lalu jaga kebersihan..”

“kau mengaturku sekarang, Suga..?” Aria tertawa pelan. Suga memencet hidung Aria pelan. Lalu dengan cepat melepaskannya kembali.

“hidungmu.. halus sekali. Oh, iya seluruh kulitmu pun halus seperti bayi.. kau melakukan perawatan apa?”

“tidak melakukan apapun. “Aria menggeleng cepat.  “Ah, iya mengapa kau baik sekali padaku. Sedangkan pada kedua kakakku sepertinya kau membencinya?”

“jika dengan Kyung Soo bukan aku membencinya tapi ia yang membenciku karena aku merebut kekasihnya dua tahun yang lalu. Meskipun setelah itu aku pun meminta maaf, tapi dia tak ingin mendengar penjelasan apapun dariku, aku pun menjadi terbawa kesal tiap bertemu dengannya.. Tapi jika dengan Baek Hyun... entahlah, sepertinya aku merasakan ada hal yang aneh dengannya.” Ungkap Suga panjang. Aria mengangguk, entah paham atau justru hanya ekspresi saja.

“Aria?! Di rok mu.. mengapa banyak sekali pasir..?” kejut Suga. Aria pun seketika berdiri untuk membersihkan pasir putih yang menumpuk di rok nya.

“ah, ini pasti karena atap gedung kursus ini belum di perbaiki, sehingga pasir atapnya jatuh mengenaimu.” Tukas Suga sambil tersenyum. Aria menatapnya sekilas lalu pergi ke kamar kecil untuk membersihkan pasir yang masih tersisa di bajunya.

“hm. Aku menemukan gadis itu..” Gumam Suga sambil tersenyum.

***

“oppa..!? Kyung Soo..!?”

“ne,?” jawab mereka bersamaan lalu mereka tertawa bersama. Aria gadis prototype itu kini sudah nampak seperti manusia, tata bahasa, gerak-geriknya semakin menyerupai manusia. Kyung Soo terkadang bermimpi buruk seputar Aria. Bermimpi tentang rahasianya yang terbongkar, namun ia sangat takut kehilangannya. Orangtua Kyung Soo pun sangat menyukai sisi manis Aria. Kini gadis itu menghampiri kedua namja tampan yang sedang menikmati makan siangnya di sebuah restoran cepat saji yang terdapat di lantai 5 pusat perbelanjaan. Orangtua Kyung Soo baru saja pergi ke luarkota untuk mengunjungi kerabat yang meninggal dunia. Sehingga Kyung Soo dan Baek Hyun harus makan siang di luar rumah.

“kau sudah selesai pergi ke toiletnya? Ingin makan juga?” ucap Kyung Soo penuh perhatian. Aria menggeleng.

“lalu ada apa kau memanggil kami begitu keras? Lihatlah, semua pengunjung memperhatikanmu.” Lanjut Baek Hyun. Aria melihat sekeliling, lalu tersenyum pada mereka yang sedang memperhatikannya. Namun perhatian mereka bukan perhatian yang aneh melainkan kekaguman pada kecantikan alami pada diri Aria.

“Kyung Soo? Oppa? Aku ingin meminta pendapat kalian..” Kyung Soo menghentikan makannya, lalu meminum air mineral dingin untuk menetralisir mulutnya. Aria menatp serius pada wajah tampan Kyung Soo.

“pendapat apa?”

“tentang guru biola ku. Min Suga. Dia memintaku besok untuk datang pada pesta ulangtahun ibunya. Aku ingin meminta pendapat, gaun ini, atau gaun yang ini yang cocok untukku..?” ungkapnya ceria. Baek Hyun yang sedang asik menikmati sup langsung tersedak, karena perkataan Aria tadi. Aria memperlihatkan gaun berwarna pink polkadot, dan gaun berwarna hijau pastel. Darimana ia membeli gaun ini..?

“mwo..? darimana gaun-gaun cantik ini?” teriak Kyung Soo hingga beberapa pengunjung restoran meliriknya.

“Hyung, jangan terlalu keras..” suara Baek Hyun setengah berbisik. “nah, Aria darimana kau mendapatkan gaun ini? Kau membelinya geurae?” tambah Baek Hyun. Aria menggeleng.

“apa gaun ini pemberian Appa atau eomma..?” selidik Kyung Soo, kini lebih pelan. Aria tetap menggeleng, Kyung Soo menghela nafas, “apa gaun ini kau curi?” tuduh Kyung Soo.

“Hyung!! Kau jangan asal menuduh! Mana mungkin Aria mencuri? Ada-ada saja...!” bentak Baek Hyun dengan suara keras, kini Kyung Soo geram dan mengetuk kepala dongsaengnya itu pelan. “sssh, appo. Ini kekerasan,” desis Baek Hyun. Tanpa aba-aba Kyung Soo membawa Aria keluar dari area restoran. Di susul dengan Baek Hyun yang mengekorinya.

“jadi Aria, darimana gaun ini?”

“Kyung Soo, gaun ini dari Suga. Tadi aku bertemu dengan nya saat akan pergi ke toilet. Saat aku ajak dia bertemu dengan kau dan oppa, ia seketika menolaknya.. jadi bagaimana dengan kedua gaun ini..?”

“hh..” helaan nafas kelegaan Kyung Soo terdengar jelas. “kulihat kau semakin akrab dengan musuhku, tapi disisi lain aku senang karena kini kau sudah lebih bisa mandiri, kudengar Suga yang mengajarimu semuanya..”

“Hyung, jangan bilang kau akan mengijinkan Aria. Aku tak mau Aria pergi kemanapun tanpa kita berdua.” Potong Baek Hyun tiba-tiba, Kyung Soo mengerutkan kening. Tak seperti biasa ia melarang Aria pergi.

“hm, benar Aria. Kau sepertinya tak bisa pergi ke pesta yang diadakan Suga. Aku khawatir sekali..” Kyung Soo berbicara lembut agar Aria mau mengerti.

“apa alasanmu? Karena ia musuhmu..? atau kalian khawatir jika dia melakukan yang macam-macam padaku..? kalau itu alasannya. Kalian ikut saja ke pesta itu,” saran Aria sambil tersenyum. Kyung Soo dan Baek Hyun tampak sedang berfikir. Difikirannya orang yang tak di undang sebaiknya tak datang kan, apalagi pada pesta musuhnya sendiri? Dan yang di undang itu hanya Aria.

“tapi tak mungkin kalian datang. Kalian kan tak diundangnya?”

Jleb!! Kyung Soo dan Baek Hyun saling memandang, ternyata Aria bisa membaca pikiran mereka.

“ah! Aku ingat. Dalam Undangan itu, dikatakan bahwa aku bisa datang berpasangan. Jika aku dengan Kyung Soo. Maka oppa,..” lanjut Aria bersemangat. Kyung Soo tersenyum senang karena Aria lebih memilih dirinya untuk jadi pasangannya. Namun Baek Hyun, tampak menampakan wajah kesal.

“bagaimana jika denganku..?” suara seorang gadis menengahi pembicaraan mereka. Aria menoleh ke arah sumber suara. Sedetik kemudian mereka berpelukan. Baek Hyun dan Kyung Soo memicingkan mata.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK