TITLE : MY PROTOTYPE GIRL
AUTHOR : ZAHRA aka SONG JI HYE (@ZAHRA_RAINYRAIN)
GENRE : SCIENCE FICTION, FANTASY , ROMANCE, ETC.
LENGHT : SHORTSTORY
RATING : PG-16
MAIN CAST : KIM JI WON as CHOI ARIA
DO KYUNG SOO (EXO) as CHOI KYUNG SOO
BYUN BAEK HYUN as KIM BAEK HYUN
SEO YU NA_AOA
LEE HA YI (LEE HI)
MIN YOON GI _BTS (SUGA) as MIN SUGA
DISCLAIMER : Cerita murni dari saya pribadi,tokoh milik tuhan YME. kesamaan nama, tempat, alur, sungguh diluar ketidaksengajaan. NO BASH. NO COPAS. Saran dan kritik diterima asal dengan bahasa yang sopan. Tengkiyu. ^^
Happy read ^^
Tok. Tok. Tok
“Hyung! Aria ada di dalam kamarmu? Aku boleh masuk tidak..?” seseorang berteriak dari luar pintu. Sekilas Kyung Soo melirik Aria yang masih tersenyum, lalu membukakan pintu.
“oh, kau, Baek Hyun. Ne, Aria disini. Kau ingin bertemu dengannya?”
“ne. Aku belum berkenalan secara resmi dengannya.” Ucap Baek Hyun sambil melirik ke dalam kamar Kyung Soo. Dan tanpa aba-aba Baek Hyun menyerbu masuk ke dalam kamar Kyung Soo.
“hai, Aria..”
“hai.” Jawab Aria pendek sambil mengangkat tangannya dengan kaku. Kyung Soo segera menghampiri mereka.
“tadi kita belum berkenalan kan? Aku Kim Baek Hyun. Kelak kau harus panggil aku dengan sebutan Oppa.” Tukas Baek Hyun sambil mengulurkan tangannya, wajah Aria terlihat bingung. Ia tak tahu harus bagaimana selanjutnya, Aria pun memegang tangan Baek Hyun dengan kedua tangannya, lalu membungkukan badannya.
“ap-apa yang kau lakukan?”
“aku? Menyambut tanganmu, dan memberi hormat padamu. Itu yang di ajarkan Kyung Soo.” Ujarnya polos. Baek Hyun tersenyum, dan Kyung Soo pun bernafas lega. Ia pikir Aria akan melakukan tindakan aneh. “oppa. Oppa. Aku harus memanggilmu begitu?” lanjut Aria. Baek Hyun terlihat bersemu merah, sedangkan Kyung Soo Mendelik ke arah dongsaengnya itu.
‘beraninya dia ingin di panggil Oppa. Aku saja di panggilnya Kyung Soo.’ Dengus Kyung Soo kesal. Baek Hyun kemudian mengacak rambut Aria pelan.
“rambut ini? Hyung rambut Aria itu seperti sintetis saja ya?”
Deg. Kyung Soo segera melepaskan tangannya dari kepala Aria. Kyung Soo seketika bergeming. Mungkinkah dia akan curiga? Batinnya.
“ini sudah malam. Saatnya Aria tidur. Dan kau Baek Hyun. Kembali ke kamarmu, aku juga ingin beristirahat.” Kyung Soo mengalihkan pembicaraan tanpa menjawab pertanyaan Baek Hyun. Kyung Soo menyenggol lengan Aria agar cepat masuk kamar. Aria pun segera bergegas menuju kamarnya yang terletak di lantai bawah.
“aku ingin bercerita sesuatu padamu. Semoga kau tidak terlalu lelah..” ujar Baek Hyun, saat Aria sudah pergi menuju kamarnya. Kyung Soo melihatnya dengan tatapan curiga, jangan-jangan..
“ne. Wae?”
“yeoja chingu ku.”
“hah?” terlihat Kyung Soo menghembuskan nafas lega. Ternyata dia akan menceritakan pacarnya. Baek Hyun memang sering sekali bercerita seputar apapun terhadap Kyung Soo. Sifatnya memang terbuka, periang, juga sedikit playboy. Banyak yeoja yang ingin mendapatkan perhatiannya. Kini ia duduk selama hampir satu jam di atas sofa Kyung Soo, menceritakan tentang yeoja chingunya yang akhir-akhir ini berubah. Kyung Soo menghela nafas, dan memberi solusi sebisa kemampuannya. Terlihat jelas Baek Hyun berwajah puas setelah bercerita pada Hyung nya itu.
“gomawo, Hyung atas solusinya..”
“ssh.. jika tak ada eomma, appa dan Aria. Kau boleh memanggilku Kyung Soo saja. sudah kuberitahu berulang kali kan? Dipanggil Hyung begitu serasa umur ku sudah tua saja..”
“memang kau tua kan, Kyung Soo..” ledek Baek Hyun. Kyung Soo mendengus.
“ok. Kyung Soo. Aku kembali ke kamar. Oh, ya Kyung Soo. Soal Aria. Entah mengapa aku seperti ingin menjaganya..”
“hm. Itu sudah jelas kan? Karena ia bagian keluarga kita yang harus kau jaga.” Ujar Kyung Soo pendek. Baek Hyun tersenyum.
“ya, kau benar Kyung Soo.”
***
Seoul, 6 Jan. 2013
“good morning, mom, Dad, and brother,..” teriak Kyung Soo ceria saat akan sarapan pagi. Di meja makan keluarga kecilnya sudah menunggu. Namun kali ini anggota keluarganya bertambah satu. Aria. Ia kini sedang duduk manis di atas kursi meja makan lengkap dengan serbet dan makanan yang akan di santapnya. Kyung Soo tersenyum, Aria pun tersenyum dan mempersilahkan Kyung Soo untuk duduk bersamanya.
“eomma senang karena keluarga kita bertambah satu. Kau tau tidak? Tadi pagi ia membantuku memasak dan menyiapkan ini semua.” Ujar Ny. Han pada Kyung Soo bangga. Ia pun menceritakan bahwa ia memberikan baju-bajunya saat masih muda dulu. Memang ia tampak manis mengenakan dress selutut bewarna merah pastel. Tapi cuaca masih tak bersahabat. Salju yang tersisa di bulan december masih enggan untuk pergi.
“hey, mom? Cuaca masih sedikit bersalju. Aria seharusnya memakai mantel.”
“tapi eomma tak punya mantel. Dan di koper Aria pun tak di temukan mantel satu pun. Makanya eomma akan menyuruhmu dan Baek Hyun untuk membelikan Aria baju hangat sepulang kuliah nanti. Ok!”
“ne. Mom”
“ah, Kyung Soo dan Oppa akan berkuliah?” tukas Aria tiba-tiba.
“oppa?” teriak semua anggota keluarga terkejut kecuali Baek Hyun.
“ne. Oppa. Ia yang memintaku bicara seperti itu.”
“kau sungguh manis memanggil nya oppa. Panggil aku eomma juga.” Ucap Ny. Han sambil mencubit kecil pipi Aria.
“ne. Dan Panggil aku Appa. Oh iya, Aria. Kau ingin berkuliah tidak..? atau kau ingin mengambil kursus sesuai hobimu?” Timpal Tn. Kim sambil menyinduk Sup iga sapi ke dalam mangkuknya.
“aka kupikirkan, gomawo..” jawab Aria pendek sambil tersenyum. Kyung Soo lagi-lagi menghirup nafas, kali ini lebih berat. Setelah menyelesaikan sarapan Kyung Soo pun bergegas menuju mobil audi putih nya yang terparkir manis di halaman depan.
“Baek Hyun, kau pergi ke kampus bersama ku kan?”
“ah, tidak Hyung. Aku akan mampir ke tempat pacarku dulu, sambil meminta penjelasan darinya. Ya, sesuai perkataanmu waktu itu, aku akan lebih keras padanya, hehehe..”
“ne. Kalau begitu aku berangkat sekarang.” Kyung Soo pun melempar senyum kepada Aria yang mematung di ujung pintu. Kyung Soo melambaikan tangan, Aria juga. Setelah mobil Audi menghilang dari pandangannya, Aria langsung menghampiri Baek Hyun, yang sedang memebersihkan kaca motor Sport birunya.
“oppa..? kau pun akan pergi..? 4 hari ini aku, Kyung Soo dan oppa selalu bersama-sama. Rasanya akan aneh jika kalian tak ada.” Ujar Aria sambil menekukan wajahnya. Baek Hyun menghentikan pekerjaannya. Ia kini melihat gadis itu tampak berwajah muram. “tadi pagi aku sudah merajuk pada Kyung Soo untuk ikut dengannya ke kampus. Tapi ia tak mengijinkanku.”
“hm.. begitu..” respon Baek Hyun pendek.
“aku ingin ikut bersamamu. Aku janji tak akan menganggu.”
“tidak. Kau temani saja Eomma. Lagipula udara di jalanan sangat dingin, kau pun tak punya mantel kan?” tolak Baek Hyun halus. Ia pun sudah berjanji pada Kyung Soo untuk tak membawa Aria kemanapun saat dia pergi. Tiba-tiba Ny. Han menghampiri mereka.
“Aria pakai mantelmu saja dulu. Kasihan dia, mungkin ingin melihat kota Seoul. Aku tak apa-apa sendiri di rumah. Lagi pula kau tak ada jam kuliah kan hari ini? Kudengar kau hanya akan memberikan tugasmu pada Dosen kan? Ajak saja Aria.” Bujuk Ny. Han lembut. Baek Hyun tampak ragu, memang benar apa yang di katakan ibu tirinya itu.
‘mungkin tak apa jika membawa Aria keluar sebentar,’ pikirnya.
“jika Hyung tahu, bisa mati aku! Jadi kalian harus menjaga rahasia!” ujar Baek Hyun terkekeh, Aria tersenyum ceria dan mengangguk setuju. Seperti rencananya, ia memberikan mantel berukuran kecil untuk di pakai Aria. Dan setelah semuanya siap ia pun bergegas menuju universitas yang sama dengan Kyung Soo, rencana untuk menyambangi kediaman kekasihnya pun terpaksa ia tunda karna Aria.
“kau kedinginan?” ujar Baek Hyun saat memakirkan motornya di area universitas.
“ani. Aku tak bisa merasakan apapun oppa.”
“mwo..? kau ini ada-ada saja. Mana mungkin kau tak bisa merasakan apapun.. hehehe..” Baek Hyun tertawa tanpa curiga. Baek Hyun pun membawa Aria ke sebuah caffe dekat universitasnya, bermaksud untuk menyembunyikan Aria dari Hyungnya.
“hm. Aria kau tunggu aku disini sebentar. Pesan saja apapun yang kau mau. Aku akan cepat kembali.”
“baiklah. Aku akan menunggumu..” Aria mengangguk tanda setuju. Setelah Baek Hyun pergi meninggalkannya, ia hanya duduk manis dan menatap ke luar jendela. Hingga seorang pria asing menyapanya.
“hy. Bolehkah aku duduk disini..?”
Aria menatap wajah pemuda itu lekat-lekat. matanya yang bulat semakin terlihat lucu jika sedang serius menatap sesuatu. Aria tersenyum simpul, dan dengan anggukan kecil pemuda itu duduk di depannya.
“aku baru melihatmu. Apa kau mahasiswa baru..?”
“hah? Tidak. Aku menunggu Oppa.”
“oppa?”
“Kim Baek Hyun. Kau kenal?”
“hm. Mungkin saja aku kenal. Mungkin juga tidak. Oh,ya tidak pesan?” ujar pemuda itu pada Aria yang kembali menatap jendela. Aria menggeleng.
“sayang sekali, di caffe ini ada kopi hitam jenis robusta. Itu minuman favorit disini..”
“kopi?”
“ne. Biar aku yang pesan kan untukmu. Ini gratis dariku,” ujar pemuda itu sambil memanggil salah satu pelayan wanita, dan tak lama menunggu, kopi yang mereka pesan pun siap di nikmati. Aria memandang cangkir berisi kopi itu, hitam. Gelap. Seperti black hole yang akan memangsa siapa pun yang berada di dekatnya. Sang Pria tersenyum.
“sebelum kau meminum nya, lebih baik kita berkenalan dahulu. Namaku Min Suga. Namamu?”
“Choi Aria.”
“Aria!” sahut seorang pria tiba-tiba membuat seluruh pengunjung cafe tersebut langsung menoleh kepada sang sumber suara.
“oppa..!” teriak Aria dan berlari kepada sosok yang di panggilnya Oppa itu. Suga yang membelakangi sumber suara segera menoleh, lalu tersenyum sinis kepada Baek Hyun.
“jadi ini adikmu? Kukira gadis ini bercanda menyebutkan namamu saat ku tanya.”
“jangan ganggu dia Suga. Dia adikku sekarang, tepatnya adik Choi Kyung Soo.”
“hm.. kau dan Kyung Soo sepertinya sangat kompak walaupun kalian bukan saudara sekandung. Dan gadis ini, mengapa tiba-tiba muncul? Apa dia juga anak tiri dari ibu atau ayahmu yang lain?” ejek Suga membuat Baek Hyun geram. Tangan kanannya sudah mulai mengepal untuk menghantam wajah musuhnya itu. Suga, anak seorang seniman yang sudah lama menjadi musuh bagi kakaknya Kyung Soo. Entah apa yang membuat mereka begitu, tapi bagi Baek Hyun masalah yang di hadapi Kyung Soo adalah masalahnya juga.
“sudahlah oppa. Jangan sakiti dia. Suga kau bisa membiarkanku dan oppa pergi..?” tukas Aria dengan nada memohon. Baek Hyun melihat adiknya itu, ‘ia membelaku atau membuatku terlihat lemah di hadapan Suga?’ pikirnya. Namun setelah Aria berbicara seperti itu, Suga tampak bergeming. Ia pun mendekati Aria.
“Aria. Mianhae, aku tak sengaja bicara begitu pada Oppamu. Lain kali ku traktir lagi. Selamat bertemu lagi.” Bisik Suga lembut di telinga Aria, lalu pergi begitu saja. Baek Hyun tampak heran dengan sikap nya tadi, mungkinkah orang seperti dia bisa meminta maaf? Jangan-jangan Suga menyukai Aria?
“Aria, tolong jangan bertemu dengannya lagi ya. Sekarang ayo kita pulang.”
“ya, oppa.” Jawab Aria patuh.
***
18, Jan. 2013
Kyung Soo mempercepat langkahnya. Rambutnya sedikit terbawa angin karena ia memang berjalan di tengah area parkir. Namun ia tak sendiri, di belakangnya seorang gadis cantik menuturi langkahnya. Sesekali Kyung Soo tampak gemas melihat langkah gadis itu yang tertinggal di belakang.
“palli.”
“YYA!! Kyung Soo. Kau saja yang berjalan terlalu cepat. Oppa tak pernah mengajakku berjalan secepat ini..”
“kalau begitu tadi kau berangkat saja dengan Baek Hyun.”
“ya, memang lebih asik jika berjalan dengan oppa. Terkadang dia mengajakku ke pusat perbelanjaan, ataupun memakan es Krim jika kau tak ada. Tidak seperti kau..”Papar Aria.
“mwo? Oppamu itu selalu mengajakmu jalan-jalan?” teriak Kyung Soo seketika.
“ne. Karena aku kesepian. Kau selalu berda di kampus setiap hari” tutur Aria. Kyung Soo terdiam.
Kim Baek Hyun memang sering mengajak Aria pergi berjalan-jalan tanpa sepengetahuan Kyung Soo. Itu di karenakan Kyung Soo mulai sibuk dengan setumpuk tugas kuliahnya juga dengan Yeoja yang baru ia kenal belum lama ini. Itu membuat Aria lebih dekat dengan Baek Hyun untuk sekarang ini. Dan hari ini adalah hari pertama Aria mengikuti kursus biola yang disarankan oleh Tn. Kim. Memang sulit mendapatkan izin dari Kyung Soo, namun karena bujuk rayu dari pihak keluarga, Kyung Soo pun akhirnya mengijinkan Aria untuk kursus.
“kepintaranmu dalam berkata-kata semakin bagus. Memang seharusnya aku tak seperti ini. Mianhae, Aria. Tapi aku begini karena aku terlalu khawatir. Bagaimana jika seseorang mengetahui dirimu yang sebenarnya.”
“Kyung Soo kau tak perlu khawatir. Ak-“
“memangnya Aria itu siapa? Mengapa tak ada yang boleh tahu siapa dia yang sebenarnya?” potong seseorang. Kyung Soo dan Aria seketika menoleh kepada sumber suara. Seorang pria yang tak asing di mata Kyung Soo, Aria pun mengenalnya. Wajah pria itu tampak imut dengan jaket hitam yang ia kenakan, sama dengan Baek Hyun yang terkenal dengan wajah baby facenya..
to be continue..